OLEH:
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukru Lillah karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Bentuk Dan Makna Kata” pada mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan baik. Terima Kasih kepada ibuk Armitasari S.Hum M.
Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas kepada
kami. Kemudian, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bentuk dan makna kata. Kami beharap
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
kami agar lebih baik kedepanya dalam pembuatan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BABI PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Pennasalahan ................................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
1.3.2 Manfaat Penelitian................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
2.1 Kajian Teoritis.................................................................................................. 2
2.1.1 Pengertian bentuk kata.......................................................................... 2
2.1.2 Bentuk Kata.......................................................................................... 2
2.1.2.1 Fonem............................................................................... 2
2.1.2.2 Morfem............................................................................. 3
2.1.2.3 Kata.................................................................................. 5
2.1.2.4 Frasa................................................................................. 7
2.1.3 Makna Kata.......................................................................................... 8
2.1.2.1 Pengertian Makna Kata..................................................... 8
2.1.2.2 Jenis Makna Kata.............................................................. 8
2.1.2.3 Pergeseran dan Perubahan Makna..................................... 9
2.1.2.4 Macam - macam pergeseran makna.................................. 9
2.2 Pembahasan.....................................................................................................13
BAB III PENUTUP............................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Kritik dan Saran................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Tetapi pada masa kini banyak orang yang berbahasa indonesia sehari-hari,
namun belum begitu mengerti tentang bentuk dan maknanya. Hal itu dimungkinkan
karena kurangnya pendidikan dan faktor lingkungan. Jadi pembelajaran dan
penerapan berbahasa indonesia secara baik dan benar sangat penting. Hal itu
dilakuakan untuk membangun bangsa dan negara, serta meningkatkan sistem
komunikasi dan informasi dengan tepat.
Sebagai langkah awal sebagai mahasiswa baru perlu adanya pembekalan untuk
penguasaan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu kami rasa
sangat penting untuk membahas judul “Bentuk dan Makna” di dalam bahasa
indonesia, dengan harapan supaya mahasiswa dapat memajukan sistem komunikasi
dan infonnasi bangsa dan negara.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk optimalisasi bagi mahasiswa dalam
mengetahui secara intensif mengenai mata kuliah bahasa indonesia dengan target
sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan dan memahami bentuk kata.
2. Mahasiswa mampumenentukan pembagian bentuk kata.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KAJIAN TEORITIS
2.1.1 PENGERTIAN BENTUK KATA
Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah cabang linguistik yang
mengidentifikasi satuan-satnan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk
kata terhadap golongan dan arti kata. Dapat pula dikatakan bahwa morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata
itu, baik fungsi gramatikal maupun fungsi semantik.
2.1.2 BENTUK KATA
1. FONEM
Fonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. Ejaan
merupakan lambang bunyi yang diklasifikasikan dalam konsonan, vokal, dan
diftong.
Dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /.../. /p/ dan /b/
adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti.
Contoh:
Pembagian Morfem
1. Berdasarkan posisi, yakni penempatannya terdiri atas.
a. Morfem prefiks (awalan): di, ber-, me-, ke-, ter-b.
b. Morfem terikat:
morfem yang tidak bisa berdiri sendiri, memerlukan ikatan dengan imbuhan
dalam kata atau dalam kalimat. Ikatan dengan imbuhan dalam kata atau dalam
kalimat.
• Keterikatan dengan imbuhan
bayang = berbayang = berbayangan
• Keterikatan dengan kata
mete = jambu mete
sawit = kelapa sawit
gurau = senda gurau
3. Berdasarkan pemakaiannya;
a. Morfem produktif (morfem terbuka) ; morfem tambahan yang
pemakaiannya lebih luas dan bisa diberi imbuhan lagi.
Contoh:
me + ekor = mengekor
me + tatap = menatap
ter + dengar = terdengar
mem + beri + kan = memberikan
b. Morfem nonproduktif (morfem tertutup) ; morfem yang sangat terbatas
pemakaiannya terhadap kata.
contoh :
el + tapak = telapak
em + tali = temali
8
er + gigi = gerigi
c. Morfem asing ; morfem dari bahasa asingyang dipakai dalam bahasa
Indonesia karena kemampuan adaptasinya dalam perluasan pemakaiannya,
contoh :
Non : nonproduktif, nonteknis, nonformal
Dwi: dwifungsi, dwiwama
Awalan a: Amoral
Awalan re : reorganisasi
4. Berdasarkan fonem yang membentuk
a. Morfem segmental ; morfom yang terdiri atas fonem-fonem konsonan dan
vokal atau diftong (ai,au, o i).
b. Morfem suprasegmental, morfom yang terlukis dari lagu atau lafal yang
membedakan arti kata.
3. KATA
Pembagian Kata
1. Berdasarkan Bentuknya
a. Kata Dasar ; kata yang belum mendapatkan imbuhan.
b. Kata Jadian ; kata yang sudah mendapatkan imbuhan.
c. Kata ulang ; kata dasar atau jadian yang mengalami perulangan.
d. Kata berklitika ; diawal atau diakhir kata.
e. Kata majemuk ; gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan makna
khusus atau mempunyai arti baru
b. Kata Kerja
f. Kata depan sejati1 (asli): di, ke, dari- Kata depan tak sejati (tak asli) : akan,
0
demi, daripada, tentang dsb.
g. Kata Sambung atau kata penghubung : kata yang menghubungkan dua kata
dalam kalimat menjadi satu kalimat yang utuh.
h. Kata Sandang ; digunakan untuk menjadikan kata atau bagian kalimat bersifat
kata benda serta memberi ketentuan kepada kepada kata benda, contoh; si, sang,
para, yangi.
i. Kata Bilangan
K.B. utama: 1,2,3...
K.B. tingkat: kesatu, kedua, ketiga ...
M D (inti) D(inti) M
• Frase setara (eksesentrik) ; tidak memiliki inti frase, unsur-unsurnya merupakan
kelompok kata yang setara
Contoh : tanya jawab
Makna gramatikal
1 adalah untuk menyatakan makna jamak bahasa
3
Indonesia, menggunakan pengulangan kata, seperti kata: meja yang bermakna
“sebuah meja”, menjadi meja yang bennakna “banyak meja”.
Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar adalah
karangan. Di antara fonem
1 dan karangan terdapat deretan bentuk morfem, kata,
7
frasa, kalimat, dan alinea. Ketujuh satuan bentuk bahasa itu baru diakui
eksistensinya jika mempunyai makna atau dapat mempengaruhi makna. Maksudnya
adalah kehadirannya dapat mengubah makna atau menciptakan makna baru.
Hubungan antara bentuk dan makna dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang:
satu sama lainnya saling melengkapi. Karena bentuk yang tidak bennakna atau tidak
dapat mempengaruhi makna tidak terdapat dalam tata satuan bentuk bahasa
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fonem adalah bunyi dari lambang suatn huruf yang dapat membedakan
arti, misalnya perbedaan huruf /e/ pada kata sate, pedas, dan enak. Morfem
adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna; dan atau
mempunyai makna, misalnya di-per-main-kan. Kata adalah satuan bentuk
terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna,
misalnya sepeda. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non
predikatif dan bennakna leksikal, misalnaya gunung tinggi.
Pembagian jenis kata ada lima, yaitu (1) verba/kata keija; (2) adjektiva/kata
sifat; (3) adverbia/kata keterangan; (4) rumpun kata benda, meliputi
nomina/kata benda dan nama, pronomina/kata ganti, numeralia/kata bilangan;
(5) rumpun kata tugas, meliputi preposisi/kata depan, konjungtor/kata sambung,
inteijeksi/kata seru, artikel/kata sandang, partikel.
Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan objek atau sesuatu
(hal) yang diacunya. Pembagian makna ada dua macam, yaitu leksikal/denotasi
(makna sebenarnya) dan gramatikal/konotasi (makna tidak sebenarnya).
Perubahan makna ada enam bentuk, yaitu Meluas, Menyempit, Amelioratif,
Penyoratif, Sinestesia, dan Asosiasi.
3.2 Kritik dan Saran
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa, Komposisi Lanjutan I. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Hudaa, Syihaabul. 2018. Estetika Berbahasa: Mengapresiasi Bahasa Indonesia. Jawa
Barat: Jejak. Kushartanti, Untung Yuwono dan Multamia RMT Lauder
(Penyunting). 2007. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
1
9