“KALIMAT EFEKTIF”
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :
1. SAIFUDIN (230328012)
2. FLOREZA RIZQI AMANDA (230328025)
3. RANGGA SEPTUWIN SAPUTRA (230328031)
4. DONI ARIANTA GINTING (230328024)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuan makalah dengan judul
“Kalimat Efektif”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh bantuan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Tri Budiarta selaku dosen mata
kuliah “Bahasa Indonesia 1”, serta rekan-rekan mahasiswa yang sudah memberikan
masukkan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Kalimat Efektif”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 5
BAB II .Pembahasan................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Kalimat Efektif......................................................................................... 6
2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif............................................................................................. 7
2.2.1 Keharmonian.................................................................................................. 7
2.2.2 Keparalelan..................................................................................................... 9
2.2.3 Ketegasan....................................................................................................... 10
2.2.4 Kehematan ..................................................................................................... 11
2.2.5 Kesejajaran..................................................................................................... 13
2.2.6 Kelogisan........................................................................................................ 11
2.2.7 Penekanan....................................................................................................... 11
2.2.8 Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata..................................... 13
2.2.9 Kepaduan........................................................................................................ 11
BAB III Penutupan................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
3.2 Saran........................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
b. Apa saja macam-macam ragam bahasa ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Tidak terdapat subyek ganda. Contoh (kalimat yang salah), mahasiswa
itu, setelah mengetahui ujian skripsinya batal, ia segera menghadap
purek I untuk memohon bantuan.
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”. Contoh (kalimat yang
salah), STIE IBII yang terletak di dekat Pusat Perbelanjaan Makro di
Kelapa Gading, Jakarta Utara.
2.2.2 Keparalelan
Yakni, kesejajaran atau kesederajatan bentuk kata yang digunakan. Jika
bentuk pertama menggunakan ungkapan verbal (bersifat kata kerja), misalnya,
bentuk kedua dan selanjutnya juga harus menggunakan bentuk verbal. Contoh
(kalimat yang salah), belakangan ini kesadaran masyarakat terhadap penyakit
AIDS makin tinggi, mengingat penyakit ini, selain berbahaya, mengerikan, juga
belum ditemukan obatnya.
2.2.3 Ketegasan
Yakni, ketegasan dalam upaya menonjolkan ide pokok kalimat.
Penonjolan ini memberi ketegasan atau penekanan terhadap ide pokok (sebagai
sesuatu yang dipentingkan). Ada sejumlah cara untuk membentuk ketegasan,
diantaranya :
Meletakkan kata yang hendak ditonjolkan pada awal kalimat. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan (memilih) unsur 5W 1H (where,
who, when, why, what, dan how). Di dalam ragam jurnalistik, keenam
unsur ini digunakan bersamaan secara efektif untuk menyusun intro atau
teras berita (lead). Contoh (posisi awal kalimat menggunakan unsur
who), Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati, setelah didesak
7
berbagai kalangan, kemarin sore akhirnya berangkat ke Aceh, dalam
rangka mencari jalan keluar demi terciptanya kedamaian di sana.
Membuat urutan kata yang logis dalam rangka menegaskan suatu proses.
Contoh, bukan hanya sekali, dua kali, atau tiga kali, melainkan sudah
puluhan kali Edo diajak orangtuanya tur keliling dunia.
2.2.4 Kehematan
Yakni, menggunakan kata, frase, atau bentuk lain secara hemat. Atau,
dalam ungkapan lain, menghindari kata-kata yang memang tidak diperlukan
(kata-kata yang mubazir), asalkan tidak menyalahi kaidah gramatikalnya.
Terdapat sejumlah kriteria dalam kehematan ini, diantaranya :
Menghilangkan pengulangan pengulangan subyek. Contoh (kalimat yang
tidak hemat), para anggota DPR serentak berdiri, sesaat setelah mereka
melihat Presiden dan Wakil Presiden memasuki ruangan siding.
8
2.2.5 Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu
menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus
menggunakan di- pula.
Contoh : Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya.
Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu
lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
2.2.6 Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-
unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan.
Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
2.2.7 Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian
yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini.
9
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan
partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya ?
10
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para
hulubalang, dan para menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu
diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi :
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
2.2.9 Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan
pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak
terpecah-pecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang tidak simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan
bertele-tele.
Misalnya :
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota
yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara
tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada
atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat ini :
Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
11
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-
rumah adat.
Seharusnya :
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
12
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)
tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-
kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai
bahasa.
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan
struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah kekacauan
pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha
mentaati hokum yag sudah dibiasakan.
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling
berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan
meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena
bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena
itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun
latar belakangnya.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-kalimat-efektif-lengkap-beserta-contohnya/
15