Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh: KELOMPOK 3


Nama NIM
Dian Malika 2206211112
Ulfa Almunawaro 2206211236
Evita Maharani 2206211234
Aldi Rahmat Ramdhan 2206211228
Audi Pratama 2206211144

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
PERGURUAN TINGGI & UNIVERSITAS
STIE APRIN PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT,


Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa
Indonesia yang berjudul Ragam Bahasa Indonesia dengan baik.

Terima kasih kami ucapkan kepada teman – teman yang telah ikut
membantu dalam hal mengumpulkan data data dalam makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca dan pendengar. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami ingin mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

Palembang, 11 September 2022

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
Bab 1 ....................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
A. Pengertian Ragam Bahasa .............................................................................. 4
B. Macam-macam ragam bahasa ......................................................................... 4
1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media ................................................. 4
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur ............................................................... 6
3. Ragam Bahasa menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian ................ 8
D. Jenis Ragam Bahasa ....................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

2
Bab 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa indonesia merupakan sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam
berbagai keperluan, tetapi akan berbeda-beda jika disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Keanekaragaman itulah yang dinamanakan ragam bahasa indonesia. ada
terdapat dua jenis ragam bahasa yaitu, bahasa formal dan bahasa tidak
formal. Ragam bahasa indonesia menurut topik pembicaraan mengacu pada
pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang jurnalistik, kesusastraan,
dan pemerintahan. Adapun ragam bahasa menurut hubungan pelaku dalam
pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada situasi formal atau informal.
Dengan adanya keanekaragaman ini yang termasuk salah satu bahasa di dalam
masyarakat, sehingga kehidupan bahasa dalam masyarakat dapat diketahui.
Sebuah komunikasi dapat dikatakan efektif apabila setiap penutur menguasai
perbedaan disetiap ragam bahasa. Oleh karena itu, setiap penguasa ragam bahasa
menjadi tuntutan bagi setiap penutur mengingat kompleksnya situasi dan
kepentingan masing- masing yang menghendaki kesesuaian setiap bahasa yang
digunakan. Jadi ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang
dimana timbul menurut situasi ataupun fungsi yang memungkinkan adanya variasi
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ragam bahasa ?
2. Apa macam-macam dari ragam bahasa ?
3. Apa saja jenis dari ragam bahasa ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ragam bahasa ?
2. Untuk mengetahui macam-macam dari ragam bahasa ?
3. Untuk mengetahui jenis dari ragam bahasa ?

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,hubungan pembicara, teman bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang
oleh penuturnya yang dianggap sebagai ragam yang baik, yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam sebuah karya ilmiah (karangan teknis, perundang-
undangan), di dalam suasana resmi, atau didalam surat menyurat resmi (seperti
surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Menurut mustakim ( 1994: 18) ragam bahasa adalah variasi


pemakaian bahasa yang berbeda-beda yang ditimbulkan sebagai akibat adanya
ragam sarana, situasi, dan bidang pemakaian bahasa.

B. Macam-macam ragam bahasa


1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa indonesia dikenal pula kosa kata bahasa indonesia
ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku atau bahasa indonesia
baku. Kaidah bahasa Indonesia ragam baku adalah ciri dari kosa kata baku bahasa
indonesia, sering dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
penutur bahasa indonesia, bukan instansi atau otoritas di dalam menggunakan
bahasa indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku
bukan di ragam santai ataupun ragam akrab. Dan juga demikian, tidak menutup
kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-
ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang
bersangkutan.

Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik serta


hukum, tidak menutup kemungkinan untuk memakai bentuk kosakata ragam
bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa
Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah tentang tata cara yang berlaku yang
berkaitan menggunakan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku

4
bicara, serta topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980). Ragam
bahasa Indonesia berdasarkan mediadibagi menjadi dua yaitu :

1. Ragam bahasa lisan

ialah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media verbal, terkait


oleh ruang serta waktu, sehingga situasi pengungkapan bisa membantu
pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. tetapi,
hal itu tidak mengurangi karakteristik kebakuannya. walaupun demikian,
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk istilah serta kelengkapan unsur-unsur di
dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri
kebakuan pada ragam bakulisan sebab situasi dan kondisi pembicaraan sebagai
pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal tidak sama tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan pada situasi tidak formal atau Jika ragam bahasa lisan
dituliskan,ragam bahasa itu tidak bisa disebut menjadi ragam tulis, tetapi tetap
disebut sebagai ragam verbal, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis, Oleh
karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam
tulis,walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak
dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Ciri- ciri ragam lisan:

1. Memerlukan orang kedua/teman bicara

2.Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu

3.Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh

4.Berlangsung cepat

5.Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu

6.Kesalahan dapat langsung dikoreksi

7.Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Bentuk lisan meliputi pidato, ceramah, ulasan, ceramah, dan


banyak lagi. Semua ini sering digunakan oleh sebagian besar orang dalam

5
kehidupan sehari-hari, terutama mengobrol atau berbicara, karena mereka tidak
terikat oleh aturan atau metode penyampaian seperti pidato atau ceramah.

2. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah sejenis bahasa yang dihasilkan dengan


tulisan sebagai unsur dasarnya. Dalam bentuk tulisan, selain aspek tata bahasa dan
kosa kata, kami juga menangani tata cara penulisan (ejaan). Dengan kata lain,
dalam setiap bahasa tulis, kita semua membutuhkan unsur-unsur gramatikal
seperti bentuk kata atau struktur kalimat yang lengkap, pilihan kata yang tepat,
ejaan yang benar, dan tanda baca untuk mengungkapkan gagasan.

Contoh berbagai bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat


kabar, dll. Perhatikan ejaan bahasa Indonesia yang benar dalam berbagai bahasa
tulis. Terutama dalam pembuatan karya ilmiah.

Ciri Ragam Bahasa Tulis :

1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

2. Tidak terikat ruang dan waktu

3. Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat

4. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,

5. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap

6. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.

7. Berlangsung lambat

8. Memerlukan alat bantu

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


a. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logak/diolek)

Luasanya pemakaian bahasa dapat menyebabkan perbedaan


penggunaan bahasa. Bahasa indonesia yang ditutur penduduk jakarta berbeda
dengan bahasa jawa tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuri. Masing-masing

6
memiliki karakteristik yang berbeda. Sebagai contoh, aksen indonesia jawa tengah
dapat dilihat pada pegucapan” b” berada di posisi awal saat menyebut nama kota
seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Aksen Bali Indonesia dapat dilihat di
pengucapan “t” seperti ithu, kitha, canthik, dsb.

b. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang


berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pengucapan kata-kata bahasa asing seperti fitnah, kompleks, vitamin, video, film,
fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah,
komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang
tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari.
Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang
seharusnya dipakai.

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.

Keragaman bahasa juga dipengaruhi oleh sikap masing-masing


penutur terhadap lawan bicara (jika berbicara) atau sikap penulis terhadap
pembawa (jika dituliskan) yang meliputi formalitas, keakraban, dan relaksasi.
Posisi lawan bicara atau pembaca terhadap pembicara atau penulis juga
mempengaruhi sikap ini. Misalnya, kita bisa mengamati bahasa seorang bawahan
atau pejabat saat melapor ke atasan. Berbagai bahasa resmi atau standar
digunakan jika ada jarak antara pembicara dan lawan bicara atau penulis dan
pembaca, semakin formal jarak antara pembicara dan lawan bicara, semakin
formal bahasa yang digunakan dan semakin tinggi standarnya. Semakin rendah
formalitas, maka semakin rendah pula taraf baku bahasa yang digunakan.

Bahasa baku dipakai dalam:

a) Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapatdinas


memberikan kuliah/pelajaran.

7
b) Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan,
denganguru/dosen, dengan pejabat.

c) Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-


undang.

d) Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

3. Ragam Bahasa menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian


Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak masalah yang dibahas,
dan kami juga menggunakan berbagai bahasa yang berbeda ketika membahas
masalah yang berbeda ini. Berbagai bahasa yang digunakan dalam lingkungan
keagamaan berbeda dengan yang digunakan dalam konteks politik, berbeda
dengan bahasa yang digunakan dalam konteks ekonomi/perdagangan, olahraga
seni atau teknologi.

Perbandingan itu nampak dalam pilihan ataupun penggunaan


beberapa kata/ peristilahan/ ungkapan yang spesial digunakan dalam bidang
tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara merupakan perkata yang digunakan
dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang
medis. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam area seni.
Kalimat yang digunakan juga berbeda cocok dengan pokok perkara yang
dikemukakan. Kalimat dalam undang- undang berbeda dengan kalimat- kalimat
dalam sastra, kalimat- kalimat dalam karya ilmiah, kalimat- kalimat dalam koran
ataupun majalah serta lain- lain.

D. Jenis Ragam Bahasa


Terdapat dua jenis ragam bahasa, yaitu:

a) Ragam bahasa formal

bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi,


seperti urusan surat menyurat, atau bertutur dengan orang yang tidak kita kenal
dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.

Ciri – ciri bahasa formal

8
• Menggunakan unsur dramatikal secara eksplisit dan konsisten
• Menggunakan imbuhan secara lengkap
• Menggunakan kata baku
• Menggunakan PUEBI
• Menghindah unsur kedaerahan

Bahasa baku semacam bahasa orang yang berpendidikan, ialah


bahasa dunia pembelajaran tidak cuma diteliti ataupun dikaji saja, namun pula
diajarkan disekolah- sekolah. Macam bahasa standar ataupun bahasa keilmuan
mempunyai sebagian watak. Awal, watak kemantapan dinamis, yang berbentuk
kaidah serta ketentuan yang senantiasa. Kedua bertabiat kecendekiaan.
Perwujudan dalam kalimat, paragraf, serta satuan bahasa lain yang lebih besar
mengatakan penawaran ataupun pemikiran yang tertib, logis serta masuk ide.

Kridalaksana (dalam Hans Lapoliwa, 2008) mencatat empat fungsi


bahasayang menuntut penggunaan ragam baku, yaitu

1. Komunikasi resmi
2. Wacana tekhnis
3. Pembicaraan di depan umum
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati
Menurut Moeliono (dalam Hans Lapoliwa, 2008) bahasa baku
mempunyaiempat fungsi yaitu
1. Fungsi pemersatu
2. Fungsi pemberi kekhasan
3. Fungsi pembawa kewibawaan
4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Bahasa baku berperan selaku kerangka acuan untuk konsumsi
bahasa dengan terdapatnya norma serta kaidah yang jelas. Norma serta kaidah itu
jadi tolak ukur untuk betul tidaknya konsumsi bahasa orang seseorang ataupun
kalangan. Bahasa baku bahasa indonesia mulai ditetapkan selaku bahasa

9
persaatuan hingga saat ini hadapi sebagian kali pergantian buat menggapai
pertumbuhan cocok dengan kemajuan era.

b) Ragam Bahasa Nonformal

Macam bahasa nonformal dilaksanakan pada suasana santai serta


kepada orang yang telah diketahui akrab. Dalam suasana tidak formal, penutur
bahasa tidak resmi mengesampingkan konsumsi bahasa baku ataupun resmi.
Suasana semacamini bisa terjalin pada suasana komplikasi anak muda disebuah
mal, interaksi penjual serta pembeli, serta lain- lain.

Bahasa nonformal mempunyai sifat yang khas, yaitu:

1. Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak


menggunaka kata penghubung.

2. Menggunakan kata- kata yang biasa dan lazim dipakai sehari- hari.

Perkembangan bahasa nonformal menciptakan ragam bahasa yang


bervariatif berdasarkan pemakaiannya. Seperti bahasa gaul yang saat ini digemari
para remaja. Dari segi fungsinya, memiliki persamaan antara slang, jargon, dan
prokem. Fungsi slang dan porkem digunakan untuk merahasiakan sesuatu kepada
kelompok lain, sedangkan jargon adalah kosakata khusus yang dipergunakan
dibidang kehidupan tertentu. Hal ini sesuai dengan laman wikipedia bahwa bahasa
gaul atau bahasa prokem adalah bahasa indonesia non formal yang terutama
digunakan didaerah perkotaan umumnya oleh kalangan remaja dan kalangan
muda di indoesia, khususnya di daerah perkotaan.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam
konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam
bahasa baku tulis
diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan be
nar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan
(EYD),sedangkan untuk
ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapka
dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana
pedoman yang ada.

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua
mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan
mengambil hal-hal yang baik,yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

abariyanto, Dirgo.1999. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa


Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.

12

Anda mungkin juga menyukai