Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

RAGAM BAHASA DAN KARAKTERISKTIKNYA


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh Kelompok 2:
1. Fitri Dhea Yunita (2007110683)
2. Retta Emelda (2007110685)
3. M. Hisna Sayyidhani (2007113910)
4. Hafzura Muharani VA (2007113925)

KELAS A
PRODI TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Bahasa dan
Karakteristiknya”. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan orang-orang yang setia meneladani
beliau.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yen Norahma Yeni,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada kami dalam menyusun makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut ragam bahasa dan
karakteristiknya bagi banyak orang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Pekanbaru, 28 September 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II: ISI..........................................................................................................................2
2.1. Pengertian Ragam Bahasa......................................................................................2
2.2. Pengertian Ragam Bahasa Lisan dan Tulisan.......................................................2
2.2.1. Ragam  Lisan.......................................................................................................2
2.2.2. Ragam Tulis.........................................................................................................3
2.3 Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku....................................................................4
2.3.1. Ragam Baku........................................................................................................4
2.3.2. Ragam Tidak Baku...............................................................................................5
2.4. Pengertian Ragam Sosial dan Fungsional.........................................................8
2.4.1. Ragam social.................................................................................................8
2.4.2. Ragam fungsional..........................................................................................9
2.5. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar.........................................................10
BAB III: PENUTUP.........................................................................................................13
3.1. Kesimpulan........................................................................................................13
3.2. Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa adalah salah satu alat komunikasi.Melalui bahasa masyarakat
dapat saling berhubungan atau berkomunikasi,saling menyapa,bertukar atau
berbagi pengalaman,bertukar pendapat dan belajar dari yang lain.dan
meningkatkan kemampuan intelektual seseorang.Bahasa indonesia adalah
bahasa yang mudah dimengerti karena sangat mudah untuk dipelajari.
Bahasa Indonesia digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam
konteks resmi atau pun non resmi. Bahasa indonesia memiliki banyak
ragam,hal ini bahasa indonesia sangat luas pemakaianya. Didalam bahasa
indonesia terdapat kosakata yang beragam. Dalam keseragaman tersebut
terdapat jenis ragam bahasa bedasarkan tempat,penutur,sarana dan pengunaan.
Dengan adanya ragam bahasa, adapula fungsi bahasa yang
menjelaskan apa saja fungsi bahasa itu.Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai
komunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.Tetapi ada pula fungsi yang
lainya yaitu  bedasarkan kedudukan bahasa nasional dan bahasa negara.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa pengertian ragam bahasa?
1.2.2. Apa pengertian ragam bahasa lisan dan tulisan?
1.2.3. Apa pengertian ragam baku dan tidak baku?
1.2.4. Apa pengertian ragam sosial dan ragam fungsional?
1.2.5. Bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa lisan dan tulisan
1.3.3. Untuk mengetahui pengertian ragam baku dan tidak baku
1.3.4. Untuk mengetahui pengertian ragam sosial dan ragam fungsional
1.3.5. Untuk mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar

1
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa
manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi,saling berbagi
pengalaman,saling belajar dari yang lain,dan dapat meningkatkan intelektual.
Bahasa Indonesia memiliki banyak ragam. Hal ini karena bahasa indonesia
sangat luas pemakaianya dan bermacam-macam ragam penuturnya.Oleh
karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan
keperluanya, apapun latar belakangnya.Ragam bahasa tertentu harus
digunakan dalam konteks pemakaian yang tertentu sifatnya.
        Ragam bahasa yaitu rangkaian bahasa yang bervariasi yang memiliki
topik yang diperbincangkan    serta menurut medium pembicara dalam
konteks berbagai ragam bahasa. Seiring dengan perkembangan zaman yang
sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga
mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang
dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme
untuk memilih variasi yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut
ragam standar.

2.2. Pengertian Ragam Bahasa Lisan dan Tulisan


2.2.1. Ragam  Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan
fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata
bahasa, kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat
memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan
atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Karakteristik  ragam bahasa lisan :

 Memerlukan orang kedua/teman bicara


 Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu
 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi
serta bahasa tubuh
 Berlangsung cepat
 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
 Kesalahan dapat langsung di koreksi
 Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi

2
 Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

2.2.2. Ragam Tulis


Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain
dengan ragam bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata
seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.

Karakteristik ragam bahasa tulis :

 Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.


 Bersifat objektif.
 Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
 Mengemban konsep makna yang jelas.
 Harus memperhatikan unsur gramatikal.
 Berlangsung lambat.
 Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas, dan runtut.
 Selalu memakai alat bantu;
 Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi;
 Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu
dengan tanda baca

Ketentuan-ketentuan ragam tulis:


 Memakai ejaan resmi.
 Menghindari unsur kedaerahan.
 Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit.
 Memakai bentuk sintesis.
 Pemakaian partikel secara konsisten.
 Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosakata) :
 Tata Bahasa:
a. Ragam bahasa lisan
o Nia sedang baca surat kabar.
o Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

3
b. Ragam bahasa tulisan.
o Nia sedang membaca surat kabar.
o Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

 Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
o Ariani bilang kalau kita harus belajar.
o Kita harus bikin karya tulis.
b. Ragam bahasa tulisan
o Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
o Kita harus membuat karya tulis

2.3 Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku


2.3.1. Ragam Baku
Ragam bahasa yang dianggap memiliki gengsi dan wibawa yang tinggi
adalah ragam bahasa orang yang berpendidikan. Karena, ragam orang yang
berpendidikan kaidah-kaidahnya paling lengkap diuraikan jika dibandingkan
dengan ragam bahasa yang lain. Oleh karena itulah sehingga ragam tersebut
dijadikan tolok ukur bagi pemakaian bahasa yang benar atau bahasa yang
baku.

Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah berbahasa
Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengertian kata baku juga
merupakan kata yang penggunaannya sudah sesuai ejaan dan aturan pedoman
bahasa Indoneisa yang baik dan benar, yang bersumber pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
Selain itu, penggunaan kata baku dapat dilihat dari penggunaanya yang
sudah sesuai EYD (Ejaan yang Sudah Disempurnakan). Penggunaaan kata
baku ini biasanya digunakan untuk pengungkapan bahasa yang bersifat resmi,
dalam bentuk surat maupun naskah pidato.
Ragam bahasa baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap
dibandingkan dengan ragam tidak baku. Adapun ciri ragam baku adalah
sebagai berikut.
1. Memiliki sifat kemantapan dinamis. Bahasa baku harus memiliki
kaidah dan aturan yang relatif tetap dan luwes. Bahasa baku tidak
dapat berubah setiap saat.
2. Kecendekiaan. Kecendekiaan berarti bahwa bahasa baku sanggup
mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di pelbagai ilmu dan
teknologi, dan bahasa baku dapat mengungkapkan penalaran atau
pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.
3. Keseragaman kaidah. Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan
atau norma. Tetapi, keseragaman bukan berarti penyamaan ragam
bahasa atau penyeragaman variasi bahasa (Depdikbud 1988).

4
Proses pembakuan bahasa terjadi karena keperluan komunikasi. Dalam
proses pembakuan atau standardisasi itu salah satu variasi pemakaian bahasa
dibakukan untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu yang variasi itu disebut
bahasa baku atau bahasa standar. Namun perlu diingat, dengan adanya
pembakuan bahasa atau bahasa Indonesia yang baku, bahasa Indonesia yang
tidak baku tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya dalam
komunikasi. Dengan demikian, pembakuan tidak bermaksud untuk
mematikan variasi-variasi bahasa tidak baku.

Pada situasi komunikasi bagaimanakah kita harus menggunkan bahasa


Indonesia baku? Kridalaksana (1978) mengatakan bahwa bahasa Indonesia
baku adalah ragam bahasa yang dipergunakan dalam:
a) Komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan
peristilahan resmi, perundang-undangan, dan sebagainya (ingat kembali
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi);
b) Wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah;
c) Pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah; dan
d) Pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua,
lebih tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal.

2.3.2. Ragam Tidak Baku


Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang
penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidan berbahasa Indonesia yang
sudah ditentukan sebelumnya. Ketidak bakuan sebuah bahasa tidak
hanya ditentukan dengan penulisan yang tidak sesuai pedoman, namun
juga bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah, dan
susunan kalimat yang tidak sesuai.
Ciri-ciri Kata Tidak Baku
1. Umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari.
2. Dipengaruhi bahasa daerah dan bahasa asing tertentu.
3. Dipengaruhi dengan perkembangan zaman.
4. Bentuknya dapat berubah-ubah.
5. Memiliki arti yang sama, meski terlihat beda dengan bahasa baku.
Ragam tidak baku banyak mengandung unsur-unsur dialek dan
bahasa daerah sehingga ragam bahasa tidak baku banyak sekali
variasinya. Selain dialek, ragam bahasa tidak baku juga bervariasi dalam
hal lafal atau pengucapan, kosa kata, struktur kalimat dan sebagainya.
Untuk mengatasi keanekaragaman pemakaian bahasa yang merupakan
variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa bahasa baku atau
bahasa standar. Mengapa? Karena bahasa baku tidak hanya ditandai oleh
kesergaman dan ketunggalan ciri-cirinya tetapi juga ditandai oleh
keseragaman dan ketunggalan fungsi-fungsinya.
Bagaimanakah ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku?
Ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku diuraikan satu persatu
seperti berikut.

5
a. Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan
konsisten.
Contoh:

Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku


-   Ahmad melempar  mangga yang ada di-  Ahmad lempar mangga yang ada di
depan rumahnya. depan rumahnya.
-   Hama wereng menyerang padi petani-  Hama wereng serang padi petani
yang sudah  mulai menguning. yang sudah mulai menguning.
-  Anak itu sudah-  Anak itu sudah
mampu berjalan walaupun masih mampu jalan walaupun masih
tertatih-tatih. tertatih-tatih.
-   Kuliah sudah berjalan dengan lancar. -  Kuliah sudah jalan dengan lancar.

b. Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya


secara eksplisit dan konsisten.
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
      Direktur perusahaan itu pergi ke luar        Direktur perusahaan itu ke luar
negeri. negeri.

c. Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan
konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg)
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
-   Ia tahu bahwa anaknya tidak lulus. -    Ia tahu anaknya tidak lulus.
-   Ia tidak percaya kepada semua orang,-  Ia tidak percaya kepada semua orang,
karena tidak setiap orang jujur. tidak setiap orang jujur.

d. Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara
konsisten (penggunaan urutan kata yang tepat)
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
-    Maksud Anda sudah saya pahami. -    Maksud Anda saya sudah pahami.
-    Kiriman itu telah kami terima. -    Kiriman itu kami telah terima.
-    Pot bunga itu akan kamu simpan di-    Pot bunga itu kamu akan simpan di
mana? mana?.

6
e. Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis)
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
−  Ia memberitahukan bahwa besok ada -  Ia kasi tahu bahwa besok ada
pertemuan di sekolah. pertemuan di sekolah.
−  Istrinya sedang mengikuti Program PJJ -  Dia punya istri sedang mengikuti
S1 PGSD. Program PJJ S1 PGSD.
−  Ia selalu membantu -  Ia selalu membantu siswa bikin
siswa membersihkan kelas sebelum bersih kelas sebelum pembelajaran
pembelajaran dimulai. dimulai.
−  Menurut mereka, pendidikan itu -  Menurut dia orang, pendidikan itu
penting. penting.
−  Berapa harganya? -  Berapa dia punya harga?

f. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten


Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
Bagaimanakah memakai alat itu?         Bagaimana cara pakai alat itu?

g. Pemakaian preposisi yang tepat


Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
•    Ia mengirim surat ke pada saya. •   Ia mengirim surat ke saya.
•    Buku itu ada pada saya. •   Buku itu ada di saya.
•   Anak itu pergi ke sekolah dengan •   Anak itu pergi ke
temannya. sekolah sama temannya.

h. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya


Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
·   Semua siswa diharapkan masuk ke ·  Semua siswa-siswa diharap-kan masuk
kelas. Atau Siswa-siswa diharapkan ke kelas.
masuk ke kelas.

i. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur


yang menandai bahasa Indonesia baku
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
·    Hari ini saya tidak dapat mengikuti          Ini hari saya tidak dapat  mengikuti
pertemuan. pertemuan.

7
j. Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD)
Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
 mesti  musti
 mungkin  mungking atau
 panitia mumkin
 pihak  panitya
 asas  fihak
 teladan  azas atau azaz
 hewan  tauladan
 dipukul  khewan
 tradisional  di pukul
 universal  tradisionil
 universil

k. Pemakaian peristilahan resmi


Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
• acak • random
• sahih • valid
• tataran • level
• perangkat • set
• masukan • input
• keluaran • output
• cendera mata • tanda mata
• peringkat • ranking
 kawasan  area

l. Pemakaian kaidah yang baku


Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia  Tidak Baku
Hal itu sudah kita pahami. Hal itu sudah dipahami oleh kita.

2.4. Pengertian Ragam Sosial dan Fungsional


2.4.1. Ragam social
Baik ragam lisan maupun ragam tulis bahasa indonesia ditandai
pula oleh adanya ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagai
norma dan kaidanya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam
lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.

8
Selain itu, ragam sosial tidak jarang dihubungkan denga tinggi atau
rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang
bersangkutan.Dalam hal ini , ragam baku nasional dapat pula
berfungsi sebagai ragam sosial yang tinggi, sedangkan ragam baku
daerah atau ragam bahasa sosial yang lain merupakan ragam sosial
dengan nilai kemasyarakatan yang rendah.
2.4.2. Ragam fungsional
Yang kadang-kadang disebut ragam profesional adalah ragam
bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja.
Dalam kenyaataan, ragam fungsional menjelma sebagi bahasa
negara dan bahasa teknis atau teknologi, kedokteran dan keagamaan.
Contoh :
a. Ragam keilmuan atau teknologi
Komputer adalah mesin pengolah informasi. Berjuta –juta
fakta dan bagan yang berbeda dapat disimpan dalam komputer
yang dapat dicari kembali apabila diperlukan. Komputer dapat juga
mengerjakan perhitungan yang rumit dengan kecepatan yang luah
biasa. Hanya dalam waktu beberapa detik komputer dapat
melaksanakan pekerjaan kalau dikerjakan oleh tenaga manusia
akan memakan waktu berminggu-minggu.
Dijantung komputer terkecil( yang disebut mikrokomputer)
terdapat sebuah komponen elektronik yang dinamakan
mikroprosesor. Komponen ini terbuat dari keping silikon yang
berukuran tidak lebih besar dari pada kuku jari kuku kelingking.
Sebenarnya, mikroprosesor itu sendiri adalah komputer dan dapat
dibangun menjadi berbagai jenis mesin.
b. Ragam Kedokteran
Kita mengenal dua macam diabetes, yaitu diabetes 
inspidus dan diabetes militus. Diabetes inspidus disebabkan oleh
kekurangan hormon antidiuretik (antidiuretic hormone= ADH)
diproduksi oleh kelenjar pituitaria yang berada didasar otak
sehingga kita mengeluarkan urine terus atau kecing saja. Pada
diabetes militus yang kurang adalah hormon insulin yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berada dibawah hati.
Dengan kurangnya zat insulin ini, metabolisme gula terganggu
sehingga sebagian tidak biasa diubah menjadi bahan yang tidak
biasa dibakar untuk menghasilkan tenaga, atau perubahan tersebut
tidak sempurna.
c. Ragam keagamaan
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yang
itu orang –orang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka
meminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka sesungguhnya mereka akan dibangkitkan
pada suatu hari nanti yang besar, yaitu hari ketika manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam.

9
2.5. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara,
tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang
berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, istilah, dan
tata bahasa). Seperti yang ditulis di buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Depdiknas) tahun
1988, pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang
dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul.

Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai
sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus
benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita
melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik
meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku,
“Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”

Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar, yang berarti “pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan
sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar.
Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam
bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran” (Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988,
halaman 20).

Terdapat 5 Ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam dapat
digunakan dalam kondisi tertentu:

1. Ragam Resmi (Formal), yaitu bahasa yang dipakai dalam komunikasi


resmi seperti rapat resmi, pidato dan jurnal ilmiah. oleh karena itu
memakai bahasa yang lebih sopan adalah hal yang tepat.

2. Ragam Beku, yaitu bahasa yang digunakan pada acara hikmat dan
sedikit memungkinkan keleluasaan seperti upacara pernikahan, keputusan
pengadilan dan kegiatan rohani.

3. Ragam Konsultatif, yaitu bahasa yang digunakan dalam pertukaran


informasi atau kegiatan transaksi dalam suatu percakapan yang membahas

10
tentang suatu hal yang diketahui oleh masing-masing pembicara seperti
percakapan di sekolah atau di pasar.

4. Ragam Akrab, yaitu bahasa yang digunakan diantara orang yang


memiliki hubungan sangat akrab atau intim. seperti dalam pembicaraan
berumah tangga

5. Ragam Santai (Casual), yaitu bahasa yang digunakan untuk acara yang
bersifat tidak resmi dan dapat dipakai untuk orang yang cukup akrab
(misal teman) atau orang yang belum dikenal dengan akrab (baru kenal).
seperti pembicaraan dalam perkumpulan dengan teman-teman

Contoh Berbahasa Indonesia yang baik dan benar:

Loe ngerjain tugas sama siapa?

Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang baik dan benar, jika
digunakan oleh seseorang dengan orang lain yang akrab dan sebaya. Menjadi
tidak baik dan jelas tidak benar jika digunakan oleh mahasiswa kepada dosennya.

Contohnya dalam tawar-menawar di sebuah pasar, misalnya pemakaian


ragam baku akan menyebabkan kegelian, kecurigaan atau keheranan. Karena akan
sangat ganjil seandainya dalam tawar-menawar antara pembeli dan penjual di
pasar menggunakan bahasa baku, contohnya seperti ini:

 Penjual: Selamat siang bu, Ada yang bisa saya bantu?

 Pembeli: Selamat siang pak, Apakah Anda menjual Tahu yang dibuat di
Sumedang?

 Penjual: Saya mempunyai Tahu yang anda cari bu, Tahu dari sumedang ini
harganya adalah Rp. 50.000

 Pembeli: Mahal sekali pak, Apakah saya boleh menawarnya?

Contoh di atas merupakan contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar,
tetapi tidak baik dan tidak efektif sebab tidak sesuai dengan situasi pemakaian
kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, berikut penggunaan bahasa
indonesia yang lebih tepat.

 Penjual: Cari apa bu?

 Pembeli: Saya lagi nyari tahu tahu dari sumedang bang, ada gak?

11
 Penjual: Oh, ada bu, nih bu harganya Rp. 50.000.

 Pembeli: Mahal amat bang, murahinlah bang.

Berikut contoh pada undang-undang 1945:

Undang - undang dasar 1945, pembukaan bahwa sesungguhnya


kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Dari beberapa kalimat pada undang-undang dasar tersebut menunjukkan


bahasa yang sangat baku dan merupakan bahasa yang baik dan benar.

Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai,
dan akrab dapat berakibat bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan
situasi. Hal seperti ini menyebabkan penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak
baik dan tidak tepat tempatnya.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam
bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa
yang betul.

12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia mengajarkan masyarakat Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara
lisan maupun penulisan yang sudah akurat, dan sebaiknya kita
memerhatikan dalam penulisan harus sesuai dengan EYD karena
penggunaan ejaan ini adalah resmi dalam sebuah ragam tulisan.
Karena bahasa indonesia merupakan bahasa yang nasional yang
artinya bahasa tersebut merupakan bahasa pengantar sehari-hari
yang memudahkan kita  untuk berkomunikasi.
Secara garis besar, ragam indonesia terbagi menjadi dua
macam, yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Dimana kedua ragam
tersebut memiliki perbedaan, yakni ragam lisan membutuhkan
lawan bicara sedangkan ragam tulisan tidak membutuhkan lawan
bicara. Ragam lisanpun akan tetap dapat dimengerti walau tanpa
subjek, predikat, objek dan keterangan.

3.2. Saran
Sebaiknya sebagai penduduk Indonesia, kita menggunakan
ragam bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam
bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa-bahasa yang
terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan
bertentangan.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://elyasukmawati.blogspot.com/2016/12/makalah-bahasa-indonesia.html

http://www.markijar.com/2017/05/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik.html

https://kumpulanmakalahekstra.blogspot.com/2018/10/makalah-ragam-bahasa-
dan.html?m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/

https://suchyblogaddress.blogspot.com/2016/10/makalah-ragam-bahasa-dan.html

https://irwansahaja.blogspot.com/2014/10/ragam-bahasa-baku-dan-tidak-
baku.html

https://www.bola.com/ragam/read/4258971/kata-baku-tidak-baku-beserta-
pengertian-dan-contohnya

1.3.6.

14

Anda mungkin juga menyukai