Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK

“ STUDI KASUS PADA PENERAPAN SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN PT. JAYA BRIX INDONESIA DI LAMONGAN”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas manajemen proyek

DISUSUN OLEH:

FITRI DHEA YUNITA


2007110683

Dosen Pengampu:
IDRAL AMRI, ST. MT. PhD.

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya sebagai penulis dapat merancang dan
menyelesaikan makalah dengan judul “Studi Kasus Pada Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Pada Pengambilan Keputusan Manajemen Pt. Jaya Brix Indonesia Di
Lamongan”.

Tidak lupa saya sebagai penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Idral Amri, ST. MT. PhD. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Proyek yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas ketiga dari Mata Kuliah Manajemen Proyek.
Makalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk menambah wawasan para mahasiswa
dalam penerapan pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Wanita Tani Pada
Usaha Tani Sayuran Dataran Tinggi

Saya menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini.


Oleh sebab itu, saran dan kritik dari Bapak Idral Amri dan pembaca sangat
dibutuhkan dengan harapan agar saya mendapatkan perbaikan dan tambahan
pengetahuan di masa mendatang.

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Duri ,14 September, 2021

Fitri Dhea Yunita

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3
2.1 Dasar Pengambilan Keputusan ........................................................................3
2.2 Tujuan Pengambilan Keputusan.......................................................................5
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan......................................5
2.4 Proses Pengambilan Keputusan .......................................................................6
2.5 Masalah Yang Terjadi Di Perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia.......................7
2.6 Pola Pengambilan Keputusan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan PT. Jaya Brix
Indonesia...........................................................................................................7
2.7 Pola Pengambilan Keputusan Yang Sesuai Dengan Karakter Diri Saya
Sendiri...............................................................................................................8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................11
3.2 Saran ................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi di perusahaan, proses pengambilan keputusan
merupakan suatu hal yang akan selalu dilakukan oleh setiap orang yang bekerja di
dalamnya. Keputusan ini adalah suatu hasil dari beberapa pemilihan yang dapat
tersedia. Pengambilan keputusan sangat diperlukan untuk bisa mengendalikan kinerja
perusahaan agar senantiasa strategis dan membantu manajer untuk
mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi kepada seluruh pegawai. Tingkat
pengambilan keputusan juga bukan hanya dengan satu cara melainkan bisa dengan
pengendalian management concern, pengambilan keputusan tingkat knowledge, dan
pengambilan keputusan untuk operasional kontrol.

Ada banyak definisi dari pengambilan keputusan yang dapat diketahui. Salah
satunya adalah pendapat dari Baron dan Byre (2008) yang menyatakan bahwa
pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dilakukan oleh kombinasi individu
atau sebuah kelompok dengan cara mengintegrasikan informasi yang ada dengan
tujuan untuk memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan. Proses pemilihan
keputusan ini dilangsungkan sebagai wujud alternatif dari mekanisme tertentu untuk
memecahkan masalah atas dasar kriteria yang telah diberikan.
Keputusan Yang menjadi dasar dari pengambilan keputusan yaitu faktor waktu
yang berbeda ditambah dengan rangkaian sifat suatu komponen proses. Hasil dari
suatu pengambilan keputusan jika memang itu adalah solusi yang terbaik dapat
disebut sebagai kesimpulan. Kesimpulan yang ada akan dinyatakan berhasil apabila
menimbulkan suatu ikatan antara pengambil keputusan dengan hasil keputusannya.
Dalam suatu perusahaan, berhasil atau tidaknya suatu organisasi disebabkan dengan
hasil dari cara kerja keputusan itu sendiri. Apabila dalam suatu perusahaan yang
sudah mendapatkan keputusan lalu bisa menghasilkan keuntungan, maka keputusan
tersebut adalah yang terbaik bagi produsen maupun konsumen.

1
Masalah keputusan PT. Jaya Brix Indonesia Kemantren Paciran Lamongan
adalah “Fungsi Sistem Informasi kurang efektif dan tidak dapat menunjang Dalam
Pengambilan Keputusan”. Hal ini disebabkan karena kurang lengkapnya informasi
yang masuk ke manejer pemasaran sehingga mengakibatkan rencana pengambilan
keputusan tidak dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan dan menurunya
tingkat volume penjualan baik kepada agen maupun konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini diantaranya adalah:
1. Bagaimana dasar pada pengambilan keputusan?
2. Bagaimana Tujuan pengambilan keputusan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan?
4. Bagaimana proses pengambilan keputusan ?
5. Apa saja masalah yang ada di perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia sehingga
memerlukan pengambilan keputusan yang tepat?
6. Bagaimana pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan PT.
Jaya Brix Indonesia?
7. Bagaimana pola pengambilan keputusan yang sesuai berdasarkan karakter
diri saya sendiri?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui dasar pada pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui tujuan pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
4. Untuk mmengetahui proses pengambilan keputusan
5. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan PT. Jaya Brix
Indonesia
6. Untuk mengetahui pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia
7. Untuk mengetahui pola pengambilan keputusan yang sesuai dengan karakter
diri saya sendiri

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau
suatu opini terhadap pilihan.Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada. Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu
adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima
oleh semua pihak.

Menurut George R. Terry, dasar (basis) dalam keputusan ada 5 yaitu :


1. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan
berdasarkan perasaan yang sifatnya subjektif, pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kebaikanya antara lain :
 Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative lebih pendek
 Untuk masalh yang masalahnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memberikan keputusan pada umumnya.
 Kemampuan mengambilan keputusan dari pengambilan keputusan akan berperan,
dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahanya antara lain :
 Keputusan yang dihasilkan relative kurang baik.

3
 Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan
keabsahanya.
 Dasar - dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman adalah memberi manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang di miliki seseorang maka
dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya dan
baik buruknya keputusan yang akan di hasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada
orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang
juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan :
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb
secara sukarela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
a) Dapat menimbulkan sifat rutinitas
b) Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial
c) Sering melewati permasalahan yg seharusnya dipecahkan sehingga dapat
menimbulkan kekaburan.
4. Fakta
Pengambilan keputusan bedasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yg berdasarkan rasional, keputusan yg
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran

4
atau sesuai dgn apa yg diinginkan. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam
pengambilan keputusan secara rasional :
 Kejelasan masalah
 Orientasi tujuan
 Pengetahuan alternative
 Preferensi yg jelas
 Hasil maksimal
2.2 Tujuan Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu :
1. Tujuan yang bersifat tunggal, terjadi apabila keputusan yg dihasilkan hanya
menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada
kaitannya dgn masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda, terjadi apabila keputusan yg dihasilkan itu
menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yg diambil
itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak
kontradiktif.

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Syamsi menyatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam
pengambilan keputusan antara lain:
 Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
 Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
lebih mementingkan kepentingan organisasi.
 Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan.
 Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.

5
 Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
 Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
 Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu
benar.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan


Menurut W.H. Newman pengambilan keputusan ini menyangkut 4 (empat)
langkah/tahap pokok :
1. Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya (Diagnose the problem
properly);
2. Pikirkan satu atau lebih pemecahan yang baik (conceive of one or more good
solution);
3. Proyeksikan dan bandingkan konsekwensi daripada alternatif itu(Project and
compare the consequences of such alternative);
4. Berilah penilaian perbedaan dari sejumlah konsekwensi itu dan pilihlah
langkah tindakannya (Evaluate these different sets of consequences and select
a course of action).
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya
terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
 Kegiatan Intelijen, menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan.
 Kegiatan Desain, tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan
penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
 Kegiatan Pemilihan, pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative
yang tersedia

Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:


1. Identifikasi dan Diagnosa masalah.
2. Pengumpulan dan Analisis data yang relevan.

6
3. Pengembangan dan Evaluasi alternative alternatif.
4. Pemilihan Alternatif terbaik.
5. Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil.

2.5 Masalah Yang Terjadi Di Perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia


Adapun masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan PT. Jaya Brix
Indonesia Kemantren Paciran Lamongan adalah “Fungsi Sistem Informasi kurang
efektif dan tidak dapat menunjang Dalam Pengambilan Keputusan”. Hal ini
disebabkan karena kurang lengkapnya informasi yang masuk ke manejer pemasaran
sehingga mengakibatkan rencana pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan
sesuai waktu yang ditentukan dan menurunya tingkat volume penjualan baik kepada
agen maupun konsumen.
Adapun sebab permasalahan yang terjadipada perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Kurang terampilnya tenaga penjual untuk memperoleh dan melaporkan
informasi mengenai perkembangan kegiatan pemasaranya.
2. Perusahaan kurang baik dalam menjalin hubungan kerjasama dengan agen.

Akibat lain yang didapat perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia Kemantren
Paciran Lamongan adalah menurunya tingkat volume penjualan perusahaan. Hal ini
disebabkan karena pihak perusahaan khususnya manajer pemasaran tidak dapat
memantau, memonitor secara pasti kegiatan pemasarannya sehingga mempengaruhi
dalam penetapan kebijakan baru yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan
perolehan informasi mengenai kegiatan penjualan atau pemasaran tidak dapat
diperoleh dengan pasti, akibatnya tingkat volume penjualan perusahaan menurun.

2.6 Pola Pengambilan Keputusan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan PT.


Jaya Brix Indonesia

Untuk mengembalikan minat pangsa pasar kepada produk keluaran agar


konsumen bisa tertarik untuk mempercayakan provider mereka hanya kepada produk

7
dan meningkatkan penjualan dan pemasaran . . Beberapa hasil pengambilan
keputusan yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut

Pertama, mereka akan mengkomunikasikan permasalahan yang ada kepada


seluruh bagian perusahaan baik itu atasan ataupun bawahan. Sehingga masing masing
dari mereka mencari titik permasalahan dan mengevaluasi diri masing masing , baik
dari pemimpin maupun yang dipimpin .

Kedua , Meningkatkan tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga penjual


untuk meningkatkan kualitas intelgen pemasaran.Dalam usaha meningkatkan
produktivitas dan efisiensi, perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia dalam menjalankan
aktivitasnya perlu memperhatikan peningkatan tingkat pendidikan dan keterampilan
tenaga penjual. Hal ini sangat mempengaruhi dalam rangka meningkatkan
kepribadian dan keahlian yang semua dimiliki tenaga penjual demi mencapai tujuan
perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Ketiga , Pemberian Pelatihan dan Pengembangan.Selain pemahaman dan


penguasaan dari tugas dasar integen pemasaran, hal yang perlu diberikan kepada para
karyawan khusunya tenaga penjual adalah pemberian latihan dan pengembangan
keterampilan untuk kegiatan penjualan/pemasaran dan kegiatan pengumpulan dan
perolehan informasi dari lingkungan pemasaran perusahaan yang berguna dalam
pengambilan keputusan.

2.7 Pola Pengambilan Keputusan Yang Sesuai Dengan Karakter Diri Saya
Sendiri

Setelah mengidentifikasi dan mempelajari kasus pola pengambilan keputusan


yang dilakukan oleh PT. Jaya Brix Indonesia dalam menangani masalah penurunan
penjualan dan pemasaran daerah lamongan , berdasarkan masalah tersebut ada
beberapa hal yang sesuai dengan karakter saya dalam menanggapi masalah dan
mencari solusi dari permasalahan yang ada.

Yang pertama akan saya lakukan adalan mengidentifikasi masalah , dimana


dalam sebuah masalah mengidentifikasi masalah sangat diperlukan sebelum

8
melakukan hal yang lebih lanjut. Permasalahan Dalam PT. Jaya Brix Indonesia yaitu
mengidentifikasi masalah yang terjadi yaitu penurunan penjualan dan pemasaran di
daerah lamongan. Mencari penyebab dan akibat dari permaslahan tersebut , hal ini
disebabkan karena pihak perusahaan khususnya manager pemasaran yang kurang
memantau , memonitoring dan memimpin secara langsung .

Yang kedua akan saya lakukan adalah mencari bukti bukti terkait hal tersebut,
dari bukti pemasaran , penjualan dan lain lain . hal tersebut untuk mempastikan
identifikasi kita benar penyebab dari permasalahan tersebut . karena menurut saya
mencari bukti itu untuk mengevaluasi kesalahan sebelumnya yang kedepannya tidak
untuk diulang .

Yang ketiga mencari solusi dari penyebab masalah tersebut , dimana sebab
permasalahan yaitu Kurang terampilnya tenaga penjual untuk memperoleh dan
melaporkan informasi mengenai perkembangan kegiatan pemasaranya.Maka
solusinya yaitu Meningkatkan tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga penjual
untuk meningkatkan kualitas intelgen pemasaran.Dalam usaha meningkatkan
produktivitas dan efisiensi, perusahaan PT. Jaya Brix Indonesia dalam menjalankan
aktivitasnya perlu memperhatikan peningkatan tingkat pendidikan dan keterampilan
tenaga penjual. Hal ini sangat mempengaruhi dalam rangka meningkatkan
kepribadian dan keahlian yang semua dimiliki tenaga penjual demi mencapai tujuan
perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jagka panjang.

Masalah yang lainnya ialah Perusahaan kurang baik dalam menjalin hubungan
kerjasama dengan agen. Maka solusinya ialah Pemberian Pelatihan dan
Pengembangan.Selain pemahaman dan penguasaan dari tugas dasar integen
pemasaran, hal yang perlu diberikan kepada para karyawan khusunya tenaga penjual
adalah pemberian latihan dan pengembangan keterampilan untuk kegiatan
penjualan/pemasaran dan kegiatan pengumpulan dan perolehan informasi dari
lingkungan pemasaran perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, perusahaan mengalami kekurangan informasi yang
masuk, khususnya informasi tentang kegiatan pemasaran dan perkembangan baru

9
yang terjadi diluar di pasar, yang disebabkan kurang efektifnya sistem informasi
sehingga pengambilan keputusan tidak efektif

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Dalam pengambilan keputusan, perusahaan mengalami kekurangan
informasi yang masuk, khususnya informasi tentang kegiatan pemasaran
dan perkembangan baru yang terjadi diluar di pasar, yang disebabkan
kurang efektifnya sistem informasi sehingga pengambilan keputusan tidak
efektif. Hal ini disebabkan karena semua pihak dalam perusahaan kurang
bekerja sama dengan retailer maupun agen, serta kurang terampilnya
tenaga penjual dalam perolehan tentang informasi penjualan. Oleh karena
itu kekurangan informasi yang masuk, menyebabkan pengambilan
keputusan tidak efektif dan menurunya tingkat penjualan
2. Manajer sering di hadapkan kepada masalah pengambilan
keputusanterutama untuk menentukan kebijakan dan strategi dalam sistem
informasi manajemen untuk menentukan keputusan yang tidak dapat
menimbulkan resiko.
3.2 Saran
1. Perusahaan harus mengikuti perkembangan yang ada dalam sistem
informasi manajemen, sehingga perusahaan lebih memahami keadaan pasar
yang sebenarnya dan dapat menetapkan kebijakan yang baik.
2. Perusahaan khususnya manajer melalui sistem Informasi Manajemen harus
melakukan riset terhadap konsumen untuk dapat, mengumpulkan dan
menemukan data dan menganalisa dengan situasi pemasaran yang sedang
dihadapi perusahaan sehingga masukan-masukan dari konsumen yang bisa
dijadikan suatu data mengenai kegiatan penjualan dapat di peroleh.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.semanticscholar.org/paper/PENERAPAN-SISTEM-INFORMASI-
MANAJEMEN-PADA-KEPUTUSAN-Susanti-
Kristiawati/3c08e7ad774a37eb79980a4399b739c7fedda894

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengambilan-keputusan/

http://taufiqabd.blogspot.com/2017/08/dasar-dasar-pengambilan-
keputusan.html

https://osf.io/kdv74/download

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengambilan-keputusan-dalam-
membangun-bisnis/

12

Anda mungkin juga menyukai