Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 3 MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK

“ STUDI KASUS PADA INFORMASI, MANAJEMEN, DAN POLA


PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENJUALAN PRODUK DI PT
TELKOMSEL”

DISUSUN OLEH:

TIARA DWISCA NADIMISIA

NIM 2007113917

KELAS S1 TEKNIK KIMIA A

DOSEN PENGAMPU: IDRAL AMRI, ST. MT. PhD.

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya, saya sebagai penulis dapat merancang dan menyelesaikan makalah dengan
judul “ Studi Kasus Pada Informasi, Manajemen, dan Pola Pengumpulan Keputusan Untuk
Penjualan Produk di PT Telkomsel.”

Tidak lupa saya sebagai penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Idral Amri
selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Proyek yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk mengerjakan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ketiga dari Mata
Kuliah Manajemen Proyek. Makalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk menambah wawasan
para mahasiswa dalam penerapan pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh PT
Telkomsel agar didapatkan solusi akhir dan alternatif yang terbaik bagi jalannya kerja
perusahaan.

Saya menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik dari Bapak Idral Amri dan pembaca sangat dibutuhkan dengan harapan agar saya
mendapatkan perbaikan dan tambahan pengetahuan di masa mendatang.

Wasalammualaikums Warahmatullahi Wabarakatuh.

Batam, September, 2021

Tiara Dwisca Nadimisia


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

2.1 Dasar Pengambilan Keputusan ......................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis dan Proses Pengambilan Keputusan .............................................. 4

2.3 Masalah Yang Dihadapi Oleh Perusahaan PT Telkomsel .............................. 6

2.4 Pola Pengambilan Keputusan Oleh Perusahaan PT Telkomsel ..................... 7

2.5 Pola pengambilan keputusan yang sesuai dengan karakter diri saya sendiri
………………………………………………………………………………...9

BAB III ........................................................................................................................ 11

PENUTUP ................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 11

3.2 Saran ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada banyak definisi dari pengambilan keputusan yang dapat diketahui. Salah satunya
adalah pendapat dari Baron dan Byre (2008) yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh kombinasi individu atau sebuah kelompok dengan
cara mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan untuk memilih satu dari berbagai
kemungkinan tindakan. Proses pemilihan keputusan ini dilangsungkan sebagai wujud alternatif
dari mekanisme tertentu untuk memecahkan masalah atas dasar kriteria yang telah diberikan.
Dalam suatu organisasi di perusahaan, proses pengambilan keputusan merupakan suatu
hal yang akan selalu dilakukan oleh setiap orang yang bekerja di dalamnya. Keputusan ini
adalah suatu hasil dari beberapa pemilihan yang dapat tersedia. Pengambilan keputusan sangat
diperlukan untuk bisa mengendalikan kinerja perusahaan agar senantiasa strategis dan
membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi kepada seluruh
pegawai. Tingkat pengambilan keputusan juga bukan hanya dengan satu cara melainkan bisa
dengan pengendalian management concern, pengambilan keputusan tingkat knowledge, dan
pengambilan keputusan untuk operasional kontrol.
Keputusan merupakan proses yang berlangsung secara berkelanjutan. Yang menjadi dasar
dari pengambilan keputusan yaitu faktor waktu yang berbeda ditambah dengan rangkaian sifat
suatu komponen proses. Hasil dari suatu pengambilan keputusan jika memang itu adalah solusi
yang terbaik dapat disebut sebagai kesimpulan. Kesimpulan yang ada akan dinyatakan berhasil
apabila menimbulkan suatu ikatan antara pengambil keputusan dengan hasil keputusannya.
Dalam suatu perusahaan, berhasil atau tidaknya suatu organisasi disebabkan dengan hasil dari
cara kerja keputusan itu sendiri. Apabila dalam suatu perusahaan yang sudah mendapatkan
keputusan lalu bisa menghasilkan keuntungan, maka keputusan tersebut adalah yang terbaik
bagi produsen maupun konsumen.
Penjualan pada produk memerlukan sangat banyak masukan dan saran dari seluruh elemen
karyawan. Perhatian dari setiap keputusan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang ada
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Salah satu contoh pengaplikasian pengambilan
keputusan dilakukan oleh suatu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi provider
nasional yaitu PT Telkomsel. Perkembangan penjualan produk di PT Telkomsel sudah sanat
meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Adapun cabang provider yang bernaung di bawah

1
nama Telkomsel yaitu Simpati, Kartu AS, dan Kartu Loop. Walaupun Telkomsel sudah banyak
dipakai oleh masyarakat Indonesia, tetap tidak bisa menutup fakta bahwa ada banyak sekali
nama pesaing yang juga bergerak di bidang yang sama. Tentu hal ini sejalan dengan teori
bahwa semakin banyaknya kompotiter dalam suatu usaha bisnis, maka harus semakin inovatif
juga sang pembuat bisnis. Hal ini dilakukan semerta-merta agar produsen tidak kehilangan
minat dari pangsa pasarnya. Oleh karena itu, bagaimana proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh PT Telkomsel untuk tetap melakukan proses penjualan produknya dan
baaimana pola pengambilan keputusan menurut karakter saya selaku penulis akan dijabarkan
di makalah ini secara lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini diantaranya adalah:
1. Bagaimana dasar pada pengambilan keputusan?
2. Bagaimana pembagian jenis proses pengambilan keputusan?
3. Apa saja masalah yang ada di perusahaan PT Telkomsel sehingga memerlukan
pengambilan keputusan yang tepat?
4. Bagaimana pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan PT
Telkomsel?
5. Bagaimana pola pengambilan keputusan yang sesuai berdasarkan karakter diri saya
sendiri?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui dasar pada pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui pembagian jenis proses pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan PT Telkomsel
4. Untuk mengetahui pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan PT
Telkomsel
5. Untuk mengetahui pola pengambilan keputusan yang sesuai dengan karakter diri saya
sendiri

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.2 Dasar Pengambilan Keputusan

Setiap keputusan yang diambil oleh suatu persoalan haruslah dilakukan berbagai proses
pertimbangan. Pertimbangan ini dilakukan oleh pemimpin perusahaan yang dibantu dengan
pendapat dari para karyawan dan orang yang berwenang di perusahaan tersebut. Hal yang patut
diperhatikan dalam pengambilan keputusan yaitu kesesuaian alternatif yang ada dengan
masalah serta kecakapan sang pembuat keputusan dalam berpikir. Setiap pemilihan alternatif
sebaiknya dipikirkan secara matang karena sifatnya adalah futuristik alias berhubungan dengan
kinerja perusahaan di waktu yang akan datang dan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Menurut pendapat dari Terry dalam Sanusi (2000:16), pengambilan keputusan memiliki
beberapa dasar yaitu:

a. Intuisi

Intuisi dapat didefinisikan sebagai gagasan atau ide yang muncul di pikiran seseorang
berdasarkan naluri dan jalan pikiran tanpa melibatkan yang logis. Biasanya intuisi hadir dalam
bentuk feeling. Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi bersifat lebih subjektif dan mudah
dipengaruhi oleh banyak hal. Keputusan intuitif lebih sering digunakan jika diberlakukan pada
masalah yang berlandaskan sifat kemanusiaan. Pengambilan keputusan yang berdasarkan
intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas,
pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan.
Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya
diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

b. Pengalaman

Pengalaman sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan.


Biasanya apabila suatu perusahaan menghadapi masalah maka untuk mengambil keputusan
maka sang pimpinan akan menyangkut-pautkan masalah yang ada dengan kejadian di masa
lalu dan berkaca dari solusi yang telah ada. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri
melalui arsip-arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman
masa lampau. Pengalaman masa lalu sanat bisa dijadikan pedoman dan tolak ukur dalam
keefektifitas hasil keputusan. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi

3
pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi
latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam
memudahkan pemecahan masalah.

c. Fakta

Untuk mengambil suatu keputusan akan sangat baik jika didukung oleh berbagai fakta yang
mendasarinya. Fakta ini dapat berubah data dan informasi yang sekiranya dapat membantu
menyelesaikan masalah. Kumpulan fakta yang dikelompokkan secara sistematis dapat disebut
dengan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.

d. Wewenang

Setiap pemimpin yang menjadi orang nomor satu di suatu perusahaan memiliki wewenang
dan tugas penuh atas pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan atas dasar menjalankan
kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan sesuai tujuan awal. Jika seorang
atasan sudah menentukan keputusan terbaik maka tugas bawahan adalah untuk melaksanakan
perintah dan instruksi yang dipercayakan kepada mereka. Biasanya hasil keputusan yang
diberikan oleh pimpinan atas dasar wewenang akan bersifat lebih otentik dan resmi serta
permanen.

e. Rasional

Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang
dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang
rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas
nilai masyarakat yang di akui saat itu.

2.2 Jenis-jenis dan Proses Pengambilan Keputusan


Menurut W.H. Newman, proses pengambilan keputusan terdiri dari empat langkah yaitu
menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya, memikirkan satu atau lebih pemecahan
masalah yang baik, memproyeksikan diri dan bandingkan konsekuensi daripada alternatif, dan
memberi penilaian perbedaan dari sejumlah konsekuensi yang ada, lalu memilih langkah dari
tindakan yang hendak dilakukan. Sedangkan untuk jenis-jenis keputusan dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu terstruktur, keputusan tidak terstruktur, dan keputusan semi terstruktur.

4
a. Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang telah
diketahui sebelumnya. Proses pengambilan keputusan seperti ini biasanya didasarkan atas
teknik-teknik tertentu dan sudah dibuat standarnya. Kategori keputusan ini juga dapat
dikatakan suatu proses jawaban secara otomatis pada kebijakan yang sudah ditentukan
sebelumnya. Secara alamiah hampir semua masalah rutin dan berulang memiliki parameter-
parameter persoalan yang telah diketahui dan terdefinisi dengan baik, sehingga jawaban atau
proses pengambilan keputusan pun bersifat rutin dan terjadwal. Keputusan terstruktur
(structured decision) bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik hingga dapat
didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi.

b. Keputusan Tak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan
baru. Keputusan tidak terstruktur biasanya juga berkaitan dengan persoalan yang cukup pelik,
karena banyak parameter yang tidak diketahui atau belum diketahui. Oleh karena itu, untuk
mengambil keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman seorang pelaku organisasi akan
sangat membantu. Keputusan tidak terstruktur dapat didukun dari keputusan yang berasal dari
hasil komputer sebagai fasilitas pengumpulan informasi dari banyak sumber
c. Keputusan Semi Terstruktur
Keputusan semi terstruktur (semistructured decision) ditandai dengan peraturan-peraturan
yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat
penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.
Menetapkan anggaran pemasaran untuk suatu produk baru adalah contoh dari keputusan semi
terstruktur. Walaupun keputusan seperti ini biasanya tidak dapat secara penuh
diotomatisasikan, namun sering didukung oleh bantuan dari keputusan yang diambil berdasar
hasil dari komputer (computer-based decision).

5
2.3 Masalah Yang Dihadapi Oleh Perusahaan PT Telkomsel
PT Telkomsel adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi berupa
kartu provider yang dapat digunakan untuk telepon, mengirim pesan, dan internet. Semakin
berkembangnya teknologi, maka semakin banyak juga usaha sejenis yang menjadikan
Telkomsel memiliki pesaing atau bisa disebut competitor dalam berbisnis. Sebagai contoh
dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan produk dari PT Telkomsel di
Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Provinsi Jawa Barat. Di Bangkalan, kantor cabang dari
PT Telkomsel termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan dengan di kabupaten lainya yaitu
di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Total jumlah dari pengguna produk Telkomsel di
empat kabupaten dapat dilihat sebagai berikut. Di Bangkalan mencapai 330. 858, di Sampang
mencapai 300.179, di Pamekasan mencapai 309.179, dan di Sumenep mencapai 314.133.
Berdasarkan nilai dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu
kabupaten di Madura dengan presentasi pengguna produk Telkomsel yaitu di Bangkalan. Akan
tetapi, hal tersebut juga masih belum bisa mencukupi apabila dibandingkan dengan jumlah
pemakaian produk di kota Surabaya dengan penggunaan produk yang lebih konsumtif
dikarenakan jumlah penduduk yang menembus tiga juta ke atas. Hal ini membuat PT
Telkomsel harus berupaya lebih serius dan menuntut pegawainya agar dapat terus menarik
minat para konsumen. Perusahaan menuntut karyawannya untuk senantiasa kreatif dalam
melakukan promosi.
Selain permasalahan antara perbedaan produk Telkomsel yang ada di Bengkalan dan
Surabaya, ada juga faktor lain yang menyebabkan penjualan produk tidak dapat berjalan sesuai
target yaitu competitor dari provider lain. Berdasarkan data market share pada tahun 2015,
tahun 2016, dan tahun 2017 menyatakan bahwa produk Telkomsel bersaing dengan produk
dari XL yang pada saat itu berhasil menguasai pangsa pasar. Adapun presentase data
penggunaan kartu provider pada tahun 2015 yaitu XL 45%, Telkomsel 30%, Indosat 10%, Tri
7%, dan Smartfren 7%. Sedangkan pada tahun 2017 pemakaian untuk kartu XL mencapai 50%,
Telkomsel 35%, Indosat 10%, Tri 3%, dan Smartfren 2%. Yang berikutnya adalah data pada
tahun 2017 dimana XL menempati tempat pertama dengan presentase sebesar 47%, Telkomsel
42%, Indosat 6%, Tri 3%, dan Smartfren 2%. Berdasarkan data ini sudah dapat dipastikan
bahwa penjualan produk Telkomsel sudah di bawah XL. Hal inilah yang menjadikan masalah
baru yang membuat perusahaan Telkomsel harus memilih melakukan sesuatu sebagai solusi
alternatif agar penjualan tidak lagi berkurang.

6
2.4 Pola Pengambilan Keputusan Oleh Perusahaan PT Telkomsel
Untuk mengembalikan minat pangsa pasar kepada produk keluaran Telkomsel, PT
Telkomsel menggubah beberapa hal yang patut dilakukan dengan harapan agar konsumen bisa
tertarik untuk mempercayakan provider mereka hanya kepada produk Telkomsel. Proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh PT Telkomsel untuk menyelesaikan
permasalahan ini menggunakan model organisasi birokratis dan sesuai dengan standar
operasional prosedur milik perusahaan. Beberapa hasil pengambilan keputusan yang dilakukan
telkomsel diantaranya adalah sebagai berikut

Pertama, mereka akan mengkomunikasikan permasalahan yang ada kepada seluruh


bagian perusahaan baik itu atasan ataupun bawahan. Pimpinan perusahaan sebagai orangyang
memiliki tanggung jawab dan wewenang penuh akan memberikan arahan, koordinasi, dan
mengendalikan perusahaan agar tetap berada di jalur prosedur yang benar. Prosedur yang
diarahkan kepada bawahan haruslah mudah dimengerti dan tidak bertele-tele agar
penyampaian informasi tidak sulit dilakukan dan menjadi suatu upaya agar dapat meningkatkan
penjualan produk perusahaan.

Kedua, PT Telkomsel akan melakukan prosedur kerja yaitu produk perdana Loop. Loop
merupakan produk dari PT Telkomsel yang memiliki segmen pasar yaitu masyarakat kalangan
sekolah dan kampus. Hal ini dikarenakan pangsa pasar yang terdiri dari anak sekolahan dan
anak kampus adalah target yang cukup strategis dan menjanjikan dalam bisnis seluler.
Diharapkan produk Loop akan mampu bersaing dengan sejumlah merk pesaing yang telah
berkembang di masyarakat. Adapula biasanya untuk produk perdana Loop akan dijual dengan
harga yang terjangkau. Contohnya yaitu paket data Loop Circle 1GB untuk 24 jam selama 60
hari dengan harga Rp 20.000,00. Selain itu ada juga paket data Loop Circle 5 GB selama 24
jam dalam 60 hari dengan harga Rp 60.000,00. Paket perdana Loop sudah bisa diakses oleh
segala jenis smartphone dengan paket data circle yang diluncurkan oleh pihak Telkomsel pada
awal tahun. Adapun fitur yang disediakan oleh Telkomsel yautu kemudahan dalam mengakses
pesan voice, massage, dan lainnya.

Ketiga, PT Telkomsel meluncurkan produk perdana AS yang segmen pasarnya lebih


kepada masyarakat dengan kelas menengah kebawah, pedagang kaki lima, dan pedagang
mikro. Cara ini dilakukan dengan lebih memmasyarakatkan produk PT Telkomsel kepada para
konsumennya. Dengan cara meluncurkan produk perdana AS, diharapkan dapat menambah
pemakai abru dan meningkatkan jumlah pemakaian produk pada segmen pasar di kalangan

7
masyarakat. Selain itu, perdana AS diharapkan dapat mencegah perkembangan laju kompetitor
lain untuk menguasai pasar terutama dari kalangan menengah ke bawah. Adapun fasilitas yang
disediakan oleh produk perdaan AS yaitu gratis telepon mulai dari jam 01:00 sampai jam 17:00
dengan tarif hanya Rp 100/menit dan jika mengirim SMS satu kali seharga Rp 400 lalu
mendapatkan gratis mengirim 1000 SMS dan 50 SMS ke semua operator.

Keempat, PT Telkomsel meluncurkan produk perdana simPATI yang menyatakan


bahwa segmen pasarnya adalah masyarakat dengan kelas sosial menengah ke atas. Kegiatan
pemasaran pada produk perdana simPATI dilakukan melalui outlet yang berguna sebagai
kepajangan tangan perusahaan. Contoh fasilitas yang diberikan oleh produk perdana simPATI
yaitu:

A. 1,5 GB dengan harga Rp 25.000,00 selama 60 hari


B. 1,5 GB + 2 GB 4G dengan ahrga Rp 43.000,00 selama 60 hari
C. 2 GB + 2 GB 4G dengan harga Rp 50.000,00 selama 60 hari
D. 2 GB dengan tarif Rp 43.000,00 selama 60 hari
E. 4 GB + 2 GB 4G dengan harga Rp 60.000,00 selama 60 hari
F. 4 GB + 5 GB 4G dengan harga Rp 75.000,00 selama 60 hari

Beberapa produk yang dijual juga sebisa mungkin dibuat sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Sebagai contoh apabila outlet berdiri di wilayah sekolah, kampus, dan area
kantoran maka harus banyak menjual produk perdana simPATI dan Loop. Apabila outlet
berdiri di kawasan dekat kampung maka harus banyak menjual perdana AS karena harganya
yang sangat terjangkau. Dan apabila outlet berdiri di wilayah perkotaan maka harus banyak
menjual produk perdana simPATI.

Kelima, apabila semua hal sudah dilakukan namun tingkat penjualan masih kalah
dengan kompetitor lainnya maka diperlukan proses pengambilan keputusan yang harus
disesuaikan dengan segmentasi pasar. Pekerjaan ini merupakan tugas yang harus diselesaikan
oleh Branch Office Bangkalah untuk mencapai target penjualan produk. Hal yang paling minim
harus dilakukan adalah menambah jumlah pelanggan baru dan mempertahankan tungkat
konsumen lama serta jangan sampai berkurang. Proses pengambilan keputuan ini dilakukan
untuk memastikan bahwa produk dari PT Telkomsel bisa tepat sasaran sesuai dengan
segmentasi pasar pada masing-masing produknya yang meliputi simPATI, AS, dan Loop.

Berdasarkan beberapa solusi yang telah dijelaskan di atas terkait dengan solusi
peningkatan penjualan di PT Telkomsel didapatkan beberapa pola pengambilan keputusan

8
yang sesuai. PT Telkomsel melakukan metode pengambilan keputusan secara top-down yang
meliputi penentuan tarif dan paket data perdana serta pendirian outlet. Proses pengambilan
keputusan secara top-down ini sudah dipertimbangkan oleh pimpinan berdasarkan masukan
dan pendapat dari para bawahan yang melihat langsung situasi di Bangkalan. Selain top-down,
PT Telkomsel juga melakukan metode pengambilan keputusan secara bottom-up. Metode ini
dilakukan lebih kepada teknik marketing di lapangan untuk meyakinkan calon konsumen agar
memakai produk dari Telkomsel. Proses pengambilan keputusan secara bottom-up ini
dilakukan dengan cara memperkuat program promo yang ditentukan oleh pimpinan dengan
memberikan kupon promo dan kupon undian kepada para pembeli.

Proses pengambilan keputusan dengan berkunjung langsung ke lapangan ini dinilai


sangat efektif dalam langkah mengambil keputusan karena prosesnya dapat dilakukan dengan
berkunjung langsung ke pasar yang dijadikan target penjualan. Dalam kasus yang dialami oleh
PT Telkomsel, perwakilan perusahaan akan berkunjung ke wilayah kawasan sekolah, kampus,
dan kampung warga untuk melakukan transaksi jual beli dengan pelanggan. Pengambilan
keputusan akan selalu memperhatikan perkembangan pasar karena ini membutuhkan
pengamatan langsung sehingga perusahaan Telkomsel dapat bisa memenangkan persaingan
bisnis dengan setiap kompetitor bisnisnya.

2.5 pola pengambilan keputusan yang sesuai dengan karakter diri saya sendiri
Setelah mempelajari studi kasus mengenai metode pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh PT Telkomsel dalam mengatasi masalah penurunan penjualan produk di
kawasan Bangkalan, menurut saya pribadi ada beberapa hal yang bisa menurut saya dilakukan
untuk membantu mencari solusi dari permasalahan yang ada. Saya akan lebih beriorentasi pada
model pengambilan keputusan metode rasional dimana konsep dasar yang akan saya lakukan
adalah tindakan rasionalitas yang komprehensif.

Hal yang pertama yang akan saya coba lakukan adalah mengidentifikasi masalah,
dimana disini permasalahan utama yaitu penjualan produk dari Telkomsel yang kurang
menarik minat masyarakat sehingga total pembeli mengalami angka penurunan. Setelah itu
saya akan mencoba untuk mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan dari
solusi. Disini saya akan mencoba memasukkan permasalahan ini ke dalam kriteria ketertarikan.
Jadi yang harus dilakukan perusahaan adalah berusaha menarik minat masyarakat untuk
berlangganan dengan Telkomsel dan konsumen agar pelanggan lama tetap menjadi pengguna
Telkomsel. Selanjutnya, saya akan memutuskan seberapa penting kriteria yang ada. Menurut

9
saya pribadi, memberikan rasa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang dijual sangatlah
penting. Karena tujuan diadakanya suatu bisnis pada dasarnya adalah untuk menjual suatu
produk jadi kepada orang lain dan mendapatkan keuntungan. Jadi, apabila angka pelanggan di
Telkomsel menurun maka hal ini harus diatasi secara serius.

Lalu menurut saya setelah kita mengetahui seberapa besar pengaruh kriteria yang ada
terhadap permasalahan, maka kita sudah bisa memulai menarik beberapa alternatif solusi dan
mengevaluasinya. Disini saya akan menyarankan agar pihak Telkomsel dapat meningkatkan
pelayanan bagi konsumen. Contohnya mungkin bagi user Telkomsel yang sudah berlangganan
cukup lama bisa mendapatkan reward. Reward yang diberikan dapat berupa kuota telepon,
kuota SMS, dan kuota internet sosial media. Semakin lama seseorang berlangganan dengan
Telkomsel maka semakin besar pula reward yang akan didapatkanya. Jadi seseorang yang
sudah memakai Telkomsel dalam jangka waktu 5 tahun akan mendapat reward lebih banyak
reward dibanding pelanggan dengan jangka waktu 3 tahun.

Selain pemberian reward berdasarkan jangka waktu pemakaian produk Telkomsel,


pihak PT Telkomsel juga bisa menarik minat pembeli dengan cara memberikan voucher bonus
di waktu-waktu tertentu. Misal pada saat ulang tahun Telkomsel, HUT Indonesia, promosi awal
tahun, dan lain-lain. Promosi juga harus dikencangkan baik itu dengan terjun langsung ke
lapangan atau lewat bantuan media sosial. Di zaman dengan teknologi serba canggih ini
informasi sangat mudah didapatkan maka dengan promosi lewat sosial media akan membuat
nama Telkomsel lebih dikenal masyarakat.

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah keputusan yang telah diambil sudah berhasil apa
tidak dapat dilakukan pengawasan dan penilaian. Faktor penilaian ini dapat dilakukan oleh
pimpinan perusahaan atau memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk melakukan
review dan testimoni terhadap produk yang ditawarkan. Sebaik-baiknya hal yang akan
membantu perkembangan suatu hal adalah dari tanggapan sosial dan saran-kritik yang ada.
Usahakan saran yang masuk adalah saran yang memiliki tujuan tidak hanya menguntungkan
salah satu pihak tetapi jua bersifat ganda dan menguntungkan kedua belah pihak antara
perusahaan produsen dan pelanggan yang membeli produk dari perusahaan Telkomsel.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat dari makalah tentang proses pengambilan keputusan dari
studi kasus PT Telkomsel dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dilakukan oleh kombinasi


individu atau sebuah kelompok dengan cara mengintegrasikan informasi yang ada
dengan tujuan untuk memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan. Dalam
pengambilan keputusan harus diperhatikan dulu beberapa dasar yang ada. Beberapa
dasar dalam pengambilan keputusan yaitu intuisi, pengalaman, fakta, wewenang,
dan rasional
2. Proses pengambilan keputusan mempunyai empat langkah awal yaitu menentukan
diagnosa awal, memikirkan satu atau lebih pemecahan masalah, memproyeksikan
diri dari alternatif yang ada, dan memilih Langkah dari Tindakan yang akan
dilakukan. Jenis-jenis pengambilan keputusan yaitu keputusan terstruktur,
keputusan tak terstruktur, dan keputusan semi terstruktur
3. Permasalahan utama yang ada pada PT Telkomsel yaitu terdapat kesenjangan
jumlah produk yang terjual di wilayah Madura, Surabaya, dan sekitarnya.
Ketidakrataan jumlah pelanggan produk Telkomsel ini sebisa mungkin harus
diminimalisirkan. Selain itu, diketahui juga ada penurunan angka penjualan produk
Telkomsel selama tiga tahun pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.
Penurunan ini dikarenakan adanya faktor kompetitor yang lebih banyak digunakan
dibanding produk Telkomsel.
4. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh PT Telkomsel untuk
menyelesaikan permasalahan ini menggunakan model organisasi birokratis dan
sesuai dengan standar operasional prosedur milik perusahaan. PT Telkomsel akan
lebih mendiskusikan solusi secara bersamaan dan melibatkan semua atasan dan
bawahan di perusahaan serta mengingat kembali tujuan, resources, dan kebijakan
perusahaan. PT Telkomsel juga meluncurkan produk-produk baru untuk menarik
minat pembeli.

11
5. Model pengambilan keputusan yang saya lakukan adalah dengan metode rasional
dimana saya akan mencoba untuk mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi
kriteria, menarik berbagai alternatif, mengevaluasi alternatif, lalu memutuskan
solusi mana yang terbaik untuk menuntaskan masalah yang dihadapi oleh PT
Telkomsel. Adapun solusi yang saya berikan terkait masalah ini agar pihak PT
Telkomsel dapat lebih meningkatkan customer service dengan cara memberikan
promosi kepada pelanggannya.

3.2 Saran
Untuk mencegah kedatangan masalah pada kegiatan organisasi berbisnis di suatu
perusahaan, maka sebaiknya setiap orang yang bekerja di perusahaan sudah selalu siap sedia
dan siap siaga untuk memberikan pemikiran dan idenya agar jika masalah datang, maka
langsung dapat terpikirkan solusi yang bisa dilakukan. Pemilihan siapa orang yang berpikir
terbuka dan rasional untuk menjadi pimpinan di suatu organisasi juga harus dipertimbangkan
secara matang. Dalam permasalahan yang dialami oleh PT Telkomsel, sebaiknya perusahaan
dapat lebih memikirkan inovasi baru untuk menarik minat pelanggan agar pelanggan baru
dapat datang dan pelanggan lama tetap bersedia menggunakan kartu provider Telkomsel. Hal
ini untuk membuat agar pelanggan dapat terus berlangganan dengan Telkomsel dan tidak
memandang produk dari competitor.

12
DAFTAR PUSTAKA

Angipora, M. P. (2008). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Handayani, M. T. (2020, Desember 18). 5 Model Pengambilan Keputusam Yang Tepat.


Retrieved from ekrut.com: https://www.ekrut.com/media/model-pengambilan-
keputusan

Haryani, S. (2001). 2001. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Keller, P. K. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Kurli, A. (2018, Juni 5). Proses Pengambilan Keputusan Untuk Penjualan Produk PT
Telkomsel. studi kasus, 10. Retrieved September 12, 2021, from
http://repository.unair.ac.id/80082/3/JURNAL_TSK.20%2018%20Kur%20p.pdf

Miller, K. (2012). Organization Communication Approaches and Processes Edisi Keenam.


Texas A&M University: Lyn Uhl.

Pratiwi, H. (2020, May). Jenis-jenis Keputusan. Retrieved from Research Gate:


https://www.researchgate.net/publication/341767458_Jenis-jenis_Keputusan

Saputra, M. D. (2014). 2014. Proses Pengambilan Keputusan PT Indosat Tbk dalam


Mempertahankan dan Mengembangkan Pengguna IM3 di Kalangan Siswa.

Sodiq, P. (2006). Pengambilan Keputusan di Lembaga Pendidikan Kejuaran Unggulan .


Semarang: Universitas Negeri Semarang.

13

Anda mungkin juga menyukai