Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh :
Nama: Roberto Siregar
NIM: 2007114002

Dosen Penggampu :
Dr. Said Zul Amraini, S.T., M.T

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Pengambilan Keputusan” dengan lancar dan tepat pada waktu yang
ditentukan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Said Zul
Amraini, S.T.,M.T selaku dosen pengajar dalam mata kuliah Manajemen Proyek
yang membimbing saya dalam pengerjaan tugas makalah ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Sebagai manusia biasa, saya terbuka dari saran dan kritikan teman-teman
maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.
Oleh karena itu, saya senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini dapat memberi
apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada saya sendiri. Selain itu, semoga
makalah ini memberi manfaat kepada pembaca dan yang membutuhkannya.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Pekanbaru, 4 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan...............................................................................3

2.2 Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan..................................................................4

2.3 Dasar Pengambilan Keputusan.......................................................................................5

2.4 Proses Pengambilan Keputusan.....................................................................................6

2.5 Contoh Kasus Pengambilan Keputusan.........................................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7

3.2 Saran...............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membuat keputusan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari baik


secara individu ataupun secara kelompok, terutama dalam suatu
organisasi.Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau
mundurnya suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan
menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik,
namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada
roda organisasi dan administrasinya. Pembuat keputusan harus mampu melakukan
proses pengambilan keputusan, dan bisa melakukan proses delegasi wewenang
secara baik. Pengambilan keputusan membutuhkan keterampilan mulai dari proses
pengumpulan informasi,pencarian alternatif keputusan, memilih keputusan,
hingga mengelola akibat ataupun konsekuensi dari keputusan yang telah diambil.
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering
kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam
melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus
bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan
melalui komunikasi dan kerja sama yang baik untuk mengambil keputusan yang
tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari internal tetapi juga ada
yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga bisa menjadi tolak
ukur keberhasilan karier manajemen. Pengambilan keputusan juga termasuk ke
dalam cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau
organisasi. Di sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk
memecahkan masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan
individu yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut.
pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi
juga bisa dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di
harapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan?
2. Sebutkan fungsi dan tujuan pengambilan keputusan?
3. Apa saja dasar dalam pengambilan keputusan?
4. Bagaimana proses pengambilan keputusan?
5. Bagaimana contoh kasus pengambilan keputusan?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini dibuat, yaitu:


1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan
keputusan.
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat.
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan.
4. Dapat mengetahui proses pengambilan keputusan.
5. Dapat mengetahui contoh kasus pengambilan keputusan.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan


Keputusan (decision) secara harfiah berarti pilihan (choice). Pilihan yang
dimaksud di sini adalah pilihan dari dua atau lebih kemungkinan, atau dapat
dikatakan pula sebagai keputusan dicapai setelah dilakukan pertimbangan dengan
memilih satu kemung-kinan pilihan. Seperti yang diungkapkan oleh Gito Sudarmo
(2000), bahwa keputusan terkait dengan ketetapan atau penentuan suatu pilihan
yang diinginkan.
Definisi di atas mengandung pengertian, dalam keputusan yaitu:
1. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
2. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik.
3. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan
pada tujuan tersebut.
Pengertian keputusan, selanjutnya dikutipkan pendapat para ahli mengenai
pengertian pengambilan keputusan. Menurut Steiner (1998) pengambilan
keputusan didefinisikan sebagai suatu proses manusiawi yang didasari dan
mencakup baik fenomena individu maupun sosial, didasarkan pada premis nilai
dan fakta, menyimpulkan sebuah pilihan dari antar alternatif dengan maksud
bergerak menuju suatu situasi yang diinginkan. Pengertian ini menunjukkan
bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif
terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Selanjutnya Koontz (1998) mengatakan bahwa pengambilan keputusan
merupakan seleksi berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan
inti perencanaan. William (1992) mendefinisikan bahwa pengambilan keputusan
sebagai seleksi berbagai alternatif kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan
masalah. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwa
pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan problem atau masalah.

3
Menurut George R. Terry “bahwa pengambilan keputusan di definisikan
adalah pemilihan dua alternatif atau lebih” menurut definisi tersebut bahwa untuk
menentukan suatu keputusan harus memunculkan alternatif solusi minimal dua
solusi atau lebih yang akan ditentukan kemudian pilihan terbaik diantaranya.
Chester Bernard, menyatakan: “Analisis pengambilan keputusan yang
menyeluruh merupakan penerapan teknik – teknik dalam rangka penyempitan
pemilihan” menurut pendapat ini bahwa setiap pemilihan diperlukan analisis
dengan menggunakan metoda alat analisis untuk mempersempit alternatif pilihan.
Sondang P. Siagian, menyatakan: Pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu permasalahan dengan pengumpulan
fakta – fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan suatu tindakan yang
paling tepat. Pengertian ini mengandung makna bahwa suatu permasalahan
dilakukan penelusuran terlebih dahulu sehinga diketahui dengan jelas pokok-
pokok permasalahan atau bukan suatu permasalahan yang perlu dilakukan putusan
atau pilihan.
Azhar Kasim, Menyatakan: “Pemuatan keputusan adalah kegiatan-
kegiatan yg meliputi perumusan masalah, pembahasan alternatif dan penilaian
serta pemilihan bagi penyelesaian permasalahan”.
Berlandaskan teori tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah pilihan alternatif penyelesaian permasalahan, dengan terlebih
dahulu memahami permasalahnnya dengan cara mengurai masalah sehingga
didapatkan pokok permasalahan atau bukan permasalahan, selanjutnya dengan
keilmuan dapat merumuskan berbagai alternatif penyelesaian permasalahan yang
berdasar dan di dukung data dan fakta yang akurat.

2.2 Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum


situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.

4
Menurut Iqbal Hasan (2002: 2-3), pengambilan keputusan sebagai suatu
kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain:
1. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah,
baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional
maupun secara organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari
depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.
Sedangkan tujuan dari pengambilan keputusan itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan yang bersifat tunggal.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputusakan,
tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan
yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih), yang bersifat
kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

2.3 Dasar Pengambilan Keputusan


Dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku, yaitu:
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meskipun waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan
yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung
ruginya, baik buruknya keputusan yang akan diambil.

5
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan dengan lapang
dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih
tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat
rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
menimbulkan kekaburan.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan


Proses pengambilan keputusan meliputi sebagai berikut:
1. Perumusan Masalah Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu
merumuskan masalah yang ada di dalam suatu organisasi. Suatu
masalah hadir karena:
a. Adanya gap atau kesenjangan antara kenyataan, titik berangkat,
dengan tujuan yang ingin diraih atau standar yang ingin dicapai.
b. Adanya halangan dan kesulitan untuk menjembatani kesenjangan
itu.
c. Adanya kemungkinan penyelesaian masalah bila perumusannya
benar.
Perumusan masalah juga terkait dengan sudut pandang karena
beberapa proses harus dipastikan hadir. Sebuah perumusan yang baik
mengidentifikasikan semua elemen-elemen yang relevan, elemen apa
yang absen, dan elemen apa yang perlu ditambahkan. Perumusan

6
masalah dimulai dengan mengkaji fakta-fakta yang ada. Sering kali hal
yang kedengarannya sederhana ini menjadi sumber kegagalan
pengambilan keputusan yang benar. Masalah yang sering muncul
dalam pengkajian fakta adalah pemimpin dan orang yang ada di
sekitarnya sering mem- baurkan fakta dengan tafsiran tentang fakta
tersebut.Sebuah perumusan yang baik mengidentifikasikan semua
elemenelemen yang relevan, elemen apa yang absen, dan elemen apa
yang perlu ditambahkan.
2. Pengumpulan dan Penganalisis Data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan mengana-lisis
data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada. Adapun
proses pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yaitu:
a) Fase pengumpulan fakta.
b) Fase penemuan ide.
c) Fase penemuan solusi.
Fase pengumpulan data/fakta meliputi kegiatan mendefinisikan
masalah serta mengumpulkan masalah serta meng-analisis data yang
penting. Satu cara untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan data
adalah dengan mulai dulu melihat masalah yang ada secara luas dan
kemudian melanjutkannya dengan menentukan sub masalah yang ada.
Dalam hal ini, diperlukan kemampuan untuk membedakan antara
gejala dari masalah yang sebenarnya.
Fase penemuan ide meliputi kegiatan pengumpulan ide-ide yang
mungkin dipakai dan kemudian mencari ide yang terbaik. Dapat saja
berbagai ide yang ada dimodifikasi dan dikombinasikan.
Fase penemuan solusi ini meliputi kegiatan mengidentifikasi dan
mengevaluasi pemecahan yang mungkin dilakukan dan bagaimana
cara melakukan. Kegiatan dalam fase ini meliputi penentuan pendapat,
analisis dan penerimaan/pemberian kritik. Setiap ide yang ada diberi
nilai/bobot masing-masing.
3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan

7
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya
selalu diusahakan adanya alternatif-alter- natif beserta konsekuensinya,
baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus
dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan
perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode
perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam
pengertian:
a) Perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada
kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara
kronologis.
b) Perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan
menggunakan analisis sebab akibat.
c) Perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada
kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif, artinya
tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk
memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang
matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan
waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai
akan berhasil atau sebaliknya. Pengambilan keputusan oleh pimpinan,
kaitannya dengan pemilihan alternatif pemecahan masalah, akan
melibatkan semua pihak yang terlibat dalam lembaga pendidikan. Hal
ini karena kekuasaan pimpinan tidak dapat dioperasionalkan apa- bila
tidak didukung dan dibantu oleh seluruh personal yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Dalam Hikmat (2009) Pimpinan harus mengembangkan konsep
kerja sama antar personal agar pelaksanaan alternatif pemecahan
masalah lebih cepat dan mudah. Kerja sama dapat diciptakan jika
pimpinan memiliki keterampilan manusiawi.

8
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus
mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima
dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang
lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan sering menjadi masalah
karena keputusan yang mesti ditanggapi oleh banyak orang malah
ditangani oleh sedikit orang.
6. Pemantauan dan Pengevaluasian Hasil Pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat
mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang
perlu diadakan. Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus
diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan
cara ini memang akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi
akan lebih terjamin.
Berdasarkan pendapat pada ahli di atas, maka disimpulkan tahapan proses
pengambilan keputusan adalah:
1) Perumusan masalah,
2) Penentuan kriteria pemecahan masalah,
3) Pengidentifikasian alternatif pemecahan masalah,
4) Penilaian terhadap alternatif peme- cahan masalah,
5) Pemilihan alternatif yang terbaik,
6) penetapan keputusan atau pengimplementasian alternatif yang dipilih

2.5 Contoh Kasus Pengambilan Keputusan

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pengambilan keputusan adalah pilihan alternatif penyelesaian permasalahan, dengan
terlebih dahulu memahami permasalahnnya dengan cara mengurai masalah sehingga
didapatkan pokok permasalahan atau bukan permasalahan, selanjutnya dengan keilmuan
dapat merumuskan berbagai alternatif penyelesaian permasalahan yang berdasar dan di
dukung data dan fakta yang akurat.
2. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki
fungsi antara lain:
1. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik
secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun
secara organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa
yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Sedangkan tujuan dari pengambilan keputusan itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Tujuan yang bersifat tunggal.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali
diputusakan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu
keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih), yang
bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
3. Dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku, yaitu: intuisi, pengalaman, fakta,
dan wewewang.
4. Proses pengambilan keputusan meliputi sebagai berikut: perumusan
masalah, pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatif-

10
alternatif kebijakan, pemilihan salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan
keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal Hasan, M.M. 2002. Pokok-pokok materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Rifai, A., & Afriansyah, H. 2019. Proses Pengambilan Keputusan.
Koontz.1998. Manajemen.Terj.Tim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta:
Erlangga.
Siagian, P. Sondang.2008. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibnu Syamsi, S.U. 1995. Pengambilan keputusan dan sistem informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai