Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR MANAJEMEN

MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dosen Pengampu : Lade Albar Kalza, S.KM.,M.Kes

Disusun Oleh :
NILAM HUSNUL KHATIMA
J1B123039
GIZI B

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa
Robbal ‘ Aalaamiin.

Kendari, 20 April 2024

Penulis
DATAR ISI

KATA PENGANTAR ...…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………… 2

1.3. Tujuan..……………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….. 3

2.1. Definisi Pengambilan Keputusan…………........…………….…………………… 3

2.2. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan…………………...………………………….. 5

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan dalam Manajamen… 7

2.4. Tahapan dan Proses yang Terjadi dalam Pengambilan Keputusan……..………… 10

2.5. Metode Pengambilan Keputusan…………………………………………………. 13

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….. 14

3.1. Kesimpulan..……………………………………………………………………… 14

3.2. Saran……………………………………………………………………………… 15

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………. 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keputusan adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara
keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan
sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah
pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan
proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi
label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seriaktifitas yang
berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi perubahan-
perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat dilakukan agar organisasi dapat terus berjalan dan mencapai tujuannya. Pengambilan
keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Kegiatan pembuatan
keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah,
evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan
kemampuan pimpinan dalam membuat keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi.

Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan


kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian
vital dari manajemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu
cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan.
Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari
keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah.
Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan
informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apa saja jenis-jenis keputusan dalam manajemen?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam manajemen?
4. Bagaimana tahapan dan proses yang terjadi dalam pengambilan keputusan?
5. Apa saja teknik-teknik dalam proses pengambilan keputusan?
6. Apa saja metode dalam pengambilan keputusan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan dalam manajemen.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
manajemen.
4. Untuk mengetahui tahapan dan proses yang terjadi dalam pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam proses pengambilan keputusan.
6. Untuk mengetahui metode dalam pengambilan keputusan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengambilan Keputusan

Manajemen pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan identifikasi masalah


atau peluang, pengumpulan informasi yang relevan, analisis alternatif, dan pemilihan tindakan
yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Keputusan dapat dibuat dalam berbagai tingkatan
organisasi, mulai dari tingkat operasional hingga tingkat strategis. Proses pengambilan keputusan
melibatkan beberapa tahap, dan manajemen pengambilan keputusan adalah suatu disiplin yang
mencakup prinsip-prinsip, metode, dan teknik untuk memfasilitasi proses tersebut. Secara umum,
terdapat beberapa pengertian keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli, di antaranya:

a. Pengambilan keputusan adalah hasil dari suatu proses komunikasi dan partisipasi yang
terus-menerus dari keseluruhan organisasi (Kadarsah, 1998: 13). Pengambilan keputusan
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang manajer untuk mencapai
kesimpulan kata putus, hal ini selaras dengan pendapat bahwa pengambilan keputusan
harus berfokus pada masalah utama dari pemilihan alternatif-alternatif tertentu suatu
kegiatan (Cooke, 1991: 4).
b. Pengarnbilan keputusan merupakan bagian dari proses pemecahan masalah (Robbin,
1998: 106). Bagi seorang pemimpin atau manajer pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah merupakan bagian dari pekerjaannya dan merupakan inti dari sebuah
kepemimpinan (Siagian, 1997: 19). Pendapat lain mengemukakan pula bahwa
pengambilan keputusan inti dari perencanaan (Koontz, 1980: 238).
c. Ralp C. Davis mengutarakan bahwa keputusan merupakan solusi yang jelas dan menjadi
jawaban terhadap persoalan yang dihadapi. Selanjutnya Davis menegaskan bahwa
keputusan harus bersinergi dengan fungsi perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan
dalam implementasinya. Selanjutnya, Mary Folle lebih menjelaskan keputusan dengan
hukum situasi yang mengatakan bahwa wewenang hanya dijalani. Lebih lanjut, G.R. Terry
dengan penjelasan yang lugas menerangkan bahwa pengambilan keputusan pada dasarnya
adalahkeharusan memilih di antara banyak alternatif.
d. Harold dan Cyril O'Donnell mengatakan bahwa keputusan merupakan sebuah keharusan
untuk memilih salah satu alternatif untuk menentukan tindakan. Namun, dalam melakukan
tindakan tersebut diperlukan menjalankan hal penting yaitu perencanaan, dan perencanaan
ada karena adanya keputusan. Oleh karena itu, sebuah keputusan merupakan sebuah
arahan yang dapat dipercaya.
e. Wang dan Ruhe menjelaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan tahap memilih hal
yang paling disenangi untuk melakukansebuah aktivitas dan untuk mewujudkannya sudah
dipersiapkan strategi.
f. Suhaman mengatakan bahwa keputusan, yaitu penetapan beragam hal yang mungkin
terjadi di antara ketidak pastian sebuah kondisi.
g. Terry beragumentasi keputusan pada hakikatnya adalah penentuan alternatif tindakan dari
banyaknya pilihan yang tersedia. Maka diperlukan sebuah kepastian dengan menetapkan
salah satunya.
h. Steiner lebih menjelaskan bahwa keputusan adalah proses natural dalam kehidupan
manusia sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Namun demikian, keputusan
didapat dengan dengan memproses data, sehingga diharapkan dapat menjadi cara terbaik
untuk selesaikan persoalan yang dihadapi (Steiner, 1988: 9).
i. Prajudi Atmosudirjo menjelaskan keputusan adalah akhir dari penyelesaian masalah
dengan memberi satu jawaban.
j. Stephen P. Robins menguraikan bahwa pembuatan keputusan adalah pemilihan dua atau
lebih alternatif pilihan yang dilakukan oleh individu atau secara organisasi.
k. Drommond menjelaskan keputusan merupakan upaya menciptakan peristiwa pada saat
sesudah pengambilan keputusan.

Teori mengenai keputusan dari para ahli di atas dapat menjelaskan bahwa keputusan selalu
terkait dengan masalah yang sedang dihadapi individu dan organisasi. Oleh karena itu, untuk
penyelesaian seorang pemimpin organisasi diharuskan menyelesaikan ketidakpastian dengan
salah satu pilihan terbaik. Dalam pengambilan keputusan secara jelas dilihat tidak ada sesuatu
yang kebetulan, dan keputusan tidak bisa diambil secara sembarangan melainkan harus
sistematis dan menggunakan metode yang mengharapkan informasi yang sahih untuk sebuah
keputusan yang baik. Bagi seorang pemimpin organisasi atau manajer sangat perlu mengambil
keputusan dengan sikap hati-hati dan tidak asal mengambil keputusan. Seorang pimpinan
organisasi harus mengurangi sebesar mungkin risiko dan lebih memperhatikan manfaat sebuah
keputusan bagi organisasi.

2.2. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Berikut jenis-jenis pengambilan keputusan dalam manajemen :

1. Pengambilan keputusan rutin dan dasar

Beberapa keputusan lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak pemikiran. Misalnya,
Anda mungkin perlu memutuskan pakaian yang akan dikenakan untuk wawancara kerja atau
cara menangani pelanggan yang sulit di tempat kerja. Dalam situasi seperti ini, penting untuk
meluangkan waktu untuk mempertimbangkan dengan cermat pilihan-pilihan Anda sebelum
mengambil keputusan. Keterampilan dasar dalam mengambil keputusan melibatkan
pertimbangan potensi konsekuensi dari setiap pilihan dan memilih salah satu yang paling
mungkin mengarah pada hasil yang diinginkan.

2. Pengambilan keputusan pribadi dan organisasi

Pengambilan keputusan adalah komponen kunci dari kesuksesan pribadi dan organisasi.
Ketika membuat keputusan, penting untuk mempertimbangkan semua opsi potensial dan
konsekuensinya. Dalam beberapa kasus, mungkin ada pilihan terbaik yang jelas, sementara
dalam kasus lain, keputusannya mungkin lebih sulit. Namun, kemampuan untuk membuat
keputusan yang tepat sangat penting bagi individu dan organisasi.

3. Pengambilan keputusan individu dan kelompok

Proses pengambilan keputusan individu dalam manajemen proyek biasanya terjadi ketika
taruhannya rendah dan dampaknya terbatas pada satu orang. Pengambilan keputusan kelompok
diperlukan ketika taruhannya tinggi atau dampaknya akan dirasakan oleh banyak orang. Secara
umum, pengambilan keputusan kelompok lebih efektif daripada pengambilan keputusan individu
karena memungkinkan adanya keragaman perspektif yang lebih besar dan pertimbangan yang
lebih menyeluruh.

4. Pengambilan keputusan terprogram dan tidak terprogram

Pengambilan keputusan tidak terprogram dalam manajemen operasi bersifat unik dan tidak
berulang. Biasanya, keputusan tersebut dibuat sebagai tanggapan terhadap kejadian atau peluang
yang tidak terduga. Sebaliknya, keputusan terprogram bersifat rutin dan sering kali didasarkan
pada aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Karena lebih mudah diprediksi, keputusan
terprogram biasanya tidak terlalu berisiko dan lebih mudah dibuat. Namun, keputusan yang tidak
terprogram sering kali membutuhkan lebih banyak kreativitas dan penilaian, dan bisa jadi lebih
sulit untuk dibatalkan jika ternyata salah.

5. Pengambilan keputusan kebijakan dan operasi

Pengambilan keputusan kebijakan dan operasional adalah dua aspek penting dalam bisnis apa
pun. Keputusan kebijakan dibuat di tingkat strategis dan fokus pada isu-isu jangka panjang,
seperti arah perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan keputusan operasi dibuat di tingkat
operasional dan fokus pada masalah jangka pendek, seperti produk apa yang akan diproduksi dan
bagaimana cara mengatur staf dalam proses produksi.

6. Pengambilan Keputusan Taktis dan Strategis

Ini adalah jenis pengambilan keputusan manajerial yang penting. Pengambilan keputusan
taktis (tactical decision making) adalah pengambilan keputusan dengan memilih dari beberapa
alternative dalam waktu yang sangat singkat. Keputusan taktis seringkali berupa tindakan
berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Misalnya, menerima pesanan
khusus dengan harga yang lebih endah dari harga normal untuk memanfaatkan kapasitas yang
masih mengganggur.

Keputusan strategis ialah keputusan jangka panjang. Jangka panjang di lingkungan


pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota adalah lima tahun. Namun, pengertian jangka
panjang di lingkungan dunia pendidikan adalah empat tahun sampai dengan sepuluh tahun.
Jangka menengah satu tahun lebih sampai lebih empat tahun dan jangka pendek satu tahun.
Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategis decision making) adalah
untuk memilih strategi alternative sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat
tercapai.

7. Pengambilan keputusan yang direncanakan dan tidak direncanakan

Ada dua jenis pengambilan keputusan dalam manajemen: terencana dan tidak terencana.
Keputusan terencana adalah keputusan yang dibuat sebelumnya, setelah mempertimbangkan
semua opsi dan kemungkinan hasilnya. Sebaliknya, keputusan yang tidak direncanakan adalah
keputusan yang dibuat saat itu juga, tanpa pertimbangan sebelumnya. Kedua jenis pengambilan
keputusan dalam manajemen ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

8. Pengambilan keputusan organisasi, departemen, dan antar departemen

Jenis pengambilan keputusan manajerial organisasional adalah proses mengidentifikasi dan


memilih tindakan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini mencakup metode
pengambilan keputusan formal dan informal, dan terjadi di semua tingkat organisasi. Ini adalah
salah satu contoh pengambilan keputusan manajerial yang harus dikuasai oleh para manajer.
Pengambilan keputusan antar departemen adalah proses mengidentifikasi dan memilih tindakan
terbaik untuk mencapai tujuan antar departemen. Hal ini terjadi di semua tingkat di mana dua
atau lebih departemen berinteraksi. Jenis pengambilan keputusan manajerial organisasi,
departemen, dan interdepartemental merupakan aspek penting dalam operasi organisasi, dan
setiap jenis pengambilan keputusan memiliki manfaat dan tantangannya masing-masing.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan dalam Manajamen

a.) Faktor Eksternal

1. Kedudukan

Jabatan atau kedudukan seseorang dapat dilihat berdasarkan pangkaatnya apakah sebagai
pimpinan atau bawahan, sehingga dapat ditentukan pantas atau tidaknya mengambil suatu
keputusan. Karea jika pimpinan yang mengambil tentu ia telah berpengalaman dalam mengambil
suatu keputusan jika sebaliknya seperti bawahan tentu mereka belum berpengalaman dan belum
lihai dalam mengambil suatu keputusan sehingga jabatan atau kedudukan ini sangat berperan
penting dalam mengambil suatu keputuan.

2. Masalah

Adalah hal yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan yang merupakan
penyimpangan dari hal hal yang diharapkan atau direncanakan.

3. Situasi

Adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain dan secara bersama
sama memencarkan pengaruh terhadap kita dan apa yang akan hendak kita perbuat.

4. Pengaruh dari kelompok lain

Kelompok lain juga dapat berpengaruh terhadap suatu keputusan dikarenakan kelompok lain
atau organisasi mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi
lain dalam menyikapi masalahdan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan
organisasi serta mementingkan kelompok tersebut.

Gaya manajer dalam mengambil suatu keputusan juga sangat berpengaruh dalam mengambil
suatu keputusan karena gaya manajer ini akan banyak dilatarbelakangi oleh latar belakang
pengetahuan, perilaku, pengalaman dan sejenisnya. Para pemimpin biasanya memiliki gaya
dalam mengambil suatu keputusannya yaitu dengan cara menghindari masalah,mengabaikan
informasi yang menunjuk sebuah masalah, yang kedua penyelesaian masalah dan yang ketiga
pencari masalah. Jadi dapat dikatan gaya dari pemimpin juga sangat mempengaruhi dalam
pengambilan suatu keputusan karena dapat dilihat sendri bahawasannya gaya yang ia miliki
masing masing beragam dalam mengambil suatu keputusan.

b.) Faktor Internal

1. Kepribadian
Tingkah laku atau karakter seseorang dalam pengambilan suatu keputusan juga sangat
mempengaruhi dimana sifat manusia ini beragam ada yang tergesa gesa dan dan juga yang
berhati hati dalam menetapka suatu pilihan sehingga kepribadian ini juga sangat berpengaruh
terhadap pengambilan suatu keputusan. Dan juga dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kebijaksanaan dan ketegassan seseorang dalam mengambil suatu keputusan.

2. Faktor pengalaman

Semakin banyak nya seseorang tersebut mengambil keputusan maka ia akan berani dalam
mengambil keputusan dan hal ini juga berkaitan denga keahlian yang dimiliki oleh pemimpin
atau skill yang ia miliki karena pengalaman yang pernah dialaminya.

Menurut Terry (1989) dalam blog Komunitas Diamond faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam mengambil keputusan sebagai berikut:

1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan


orang lain.

4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan.

5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik.

6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.

8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul.
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktorfaktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan. Dalampengambilan suatu keputusan
individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, dan kecenderungan
dalam pengambilan risiko.

Selanjutnya Dalam Judul Skripsi Pengambilan Keputusan yang tepat yang disusun
Sumaryanto Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, dalam pengambilan keputusan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi, antara lain:

1. Posisi
2. Kedudukan
3. Masalah
4. Situasi
5. Kondisi
6. Tujuan

2.4. Tahapan dan Proses yang Terjadi dalam Pengambilan Keputusan

Proses pembuatan keputusan rasional oleh manajer melewati beberapa tahapan, sebagai
berikut:

1. Pemahaman dan perumusan masalah

Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan adalah
memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap masalahmasalah. Setelah masalah
telah dipahami dengan baik, selanjutnya menentukan bagian-bagian masalah yang harus
dipecahkan. Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik
menguji hubunga sebab-akibat.

2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan


Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai memutuskan
langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi
tersebut.

3. Pengembangan alternatif-alternatif

Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecendrungan untuk


membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang
efektif.

4. Evaluasi alternatif-alternatif

Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk


menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah
alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya
organisasi/perusahaan, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

5. Pemilihan alternatif terbaik

Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif
terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tesedia bagi manajer dan ketidak
sempurnaan kebijakan manajer.

6. Implementasi keputusan

Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana untuk
mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan
keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer
harus menetapkan anggaran atau jadwal rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan
sumber daya-sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang
pelaksanaan tugas-tugas tertentu.
7. Evaluasi hasil-hasil keputusan

Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus mengevaluasi


apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil-hasil yang
diinginkan.

Pengambilan keputusan meliputi beberapa tahap dan melalui beberapa proses (Lucas, 1992).
Menurut Simon (1960), pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan
dan berurutan. Empat proses tersebut adalah Intelligence, design, choice, implementation.

(1) Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.

(2) Design

Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternatif. Tahap ini meliputi
proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

(3) Choice

Pada tahap ini dilakukan poses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk
model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada
alternatif yang dipilih.

(4) Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini
perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana,sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan apabila diperlukan perbaikan. Dalam hal ini, model Simon juga menggambarkan
kontribusi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Ilmu Manajemen / Operations Research
(IM / OR) terhadap proses pengambilan keputusan.

2.6. Metode Pengambilan Keputusan

Apabila kita membahas tentang metode pengambilan keputusan, dikenal Multicriteria


decision making (MCDM) merupakan teknik pengambilan keputusan dari beberapa pilihan
alternatif yang ada. Ada dua macam kategori dari Multi-criteria decision making (MCDM),
yaitu :

1. Multi Attribute Decision Making (MADM)

2. Multi Objective Decision Making (MODM)

A. MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING

Multi Attribute Decision Making (MADM), menyangkut masalah pemilihan, di mana analisa
matematis tidak terlalu banyak dibutuhkan atau dapat digunakan untuk pemilihan hanya terhadap
sejumlah kecil alternatif saja. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan bagian
dari teknik MADM Pengambilan keputusan (decision making) dapat dianggap sebagai suatu
output (hasil) dari suatu proses mental atau kognitif yang membawa pada pilihan-pilihan
tindakan (keputusan) di antara beberapa alternatif yang tersedia.

B. MULTI OBJECTIVE DECISION MAKING


Multiple Objective Decision Making (MODM) adalah suatu metode dengan mengambil banyak
kriteria sebagai dasar dari pengambilan keputusan yang didalamnya mencakup masalah
perancangan (design), dimana teknikteknik matematik untuk optimasi digunakan dan untuk
jumlah alternatif yang sangat besar (sampai dengan tak terhingga).

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang penting bagi
kemajuan perusahaan tersebut. Dalam mengambil sebuah keputusan diperlukan ketepatan dalam
menganalisis masalah, menetapkan tujuan, mengidentifikasi alternatif yang ada, dan
mengevaluasinya. Di perusahaan manapun masalah selalu menjadi tantangan bagi setiap
karyawan dan pimpinan perusahaan tersebut. Adanya masalah dalam perusahaan bukan berarti
perusahaan tersebut memiliki kualitas yang buruk, bahkan dengan adanya masalah dalam
perusahaan, pimpinan dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan
masalah yang ada.

Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana pihak terkait
melakukan pertimbangan dan menjatuhkan pilihan yang meliputi merumuskan masalah,
menganalisa masalah, menentukan dan mengembangkan alternatif, mengambil tindakan
berdasarkan hasil pertimbangan, dan melakukan evaluasi. Pengambilan keputusan sangat
dibutuhkan sebagai salah satu pemecahan masalah dalam kegiatan manajemen. hal ini
diharapkan dapat membantu kegiatan-kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya
dengan kata lain, pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah dalam
kegiatan organisasi.

3.2. Saran

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1) Setiap pengambilan keputusan akan mengandung risiko, maka seorang pengambil keputusan
perlu menentukan suatu cara yang dapat memperhitungkan aspek ketidakpastian.

2) Setiap pengambil keputusan harus mempunyai informasi awal, baik itu dalam bentuk
subyektif maupun obyektif. Namun bila informasi awal dirasakan belum cukup, maka diperlukan
suatu usaha untuk mendapatkan informasi tambahan.

Pengambilan keputusan baik dalam organisasi, perusahaan, maupun dalam lembaga


pemerintahan yang berhubungan dengan proses manajemen merupakan bagian dari kegiatan
manajemen yang sangat vital berkaitan dengan hari depan/masa yang akan datang, dimana
efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. Karena itu setiap aspek dari pengambilan
keputusan aruslah diperhatikan dengan saksama tanpa meninggalkan sedikitpun celah.
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, Hade, Ika Puspa Sari. 2019. “Pengertian, Jenis, Prinsip-Prinsip Dalam Pengambilan
Keputusan.” Osf 1–4.

Maidiana, Maidiana. 2021. “Pembuatan Keputusan Dalam Proses Manajemen Dan Aspek
Manajemen.” Ability: Journal of Education and Social Analysis 2(3):83–92. doi:
10.51178/jesa.v2i3.222.

Rahmawati, Helmi. 2019. “Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.” Pendidikan


Kepemimpinan 1–7.

Rohmatul Fitri. 2014. Pengambilan Keputusan Aborsi.

Zahra Hayati. 2019. “Artikel Pengambilan Keputusan Zahra Hayati.”

Amirullah Haris Budiyana. 2004. Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu

Rusdiana. 2016. Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai