Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“DECISION MAKING”

Dosen Pengampu: Ir. Mudjiono, MM

Nama Anggota Kelompok 4 :

1. Afifa Nur Fani (205090507111027)

2. Alya Winarni (205090501111004)

3. Ivan Rasyid Ibnu Soetomo (205090507111030)

4. Ronauli Nova Angelina Pakpahan (205090500111005)

5. Ulfah Fauziyah Hidayat (205090507111012)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan Statistika

Semester 1

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Decision Making” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah pengantar ilmu manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Decision Making atau Pengambilan Keputusan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Modjiono, MM, selaku dosen
pembmbing mata kuliah pengantar ilmu manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Malang, 25 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………… iii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1


1.2 Materi Pembahasan ………………………………………………………………. 1

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan…...…………………………………………… 2


2.2 Fungsi Pengambilan Keputusan….………………………………………………… 3
2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan…………………………………………………… 3
2.4 Dasar-dasar Pengambilan Keputusan……………………………………………… 3
2.5 Gaya Pengambilan Keputusan…………………………………………………….. 5
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.……………………………. 5
2.7 Proses Pengambilan Keputusan …………………………………………………… 6
2.8 Tahapan Pengambilan Keputus.…………………………………………………… 6

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… …..9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 10

LAMPIRAN………………………………………………………………………………. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar-dasar manajemen adalah mata kuliah yang berkaitan dengan bagaimana kita semua
nanti ketika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi atau perusahaan bisa membawa
semua anggotanya menuju tujuan utama dari perusahaan atau organisasi tersebut. Salah satu poin
penting pada manajemen atau menajerial yaitu pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan kegiatan pemimpin yang dapat dijumpai pada semua
tingkatan dan semua bidang manajemen. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka
menyelesaikan/memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving). Pengambilan
keputusan hal yang sangat urgen bagi setiap orang terutama bagi para pemimpin atau manajer.
Eksistensi seorang pemimpin dalam kepemimpinannya dapat dilhat dari berbagai bentuk
kebijakan dan keputusan yang diambilnya.
Seorang pimpinan atau manajer yang efektif adalah pimpinan yang mampu membuat
kebijakan dan mengambil keputusan yang relevan. Menurut Nawawi (1993: 55-56) mengatakan
bahwa organisasi hanya akan berfungsi jika para pemimpin memiliki kemampuan mengambil
keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya kepada anggota organisasi sesuai dengan bidang
tugas dan tanggung jawab.

1.2 Materi Pembahasan


1. Pengertian Pengambilan Keputusan
2. Fungsi Pengambilan Keputusan
3. Tujuan Pengambilan Keputusan
4. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
5. Gaya Pengambilan Keputusan
6. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
7. Proses Pengambilan Keputusan
8. Tahapan Pengambilan Keputusan

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental ata kognitif yang
mengusung pada pemilihan jalur perbuatan antara beberapa pilihan yang tersedia. Definisi lain
dari pengambilan keputusan atau Decision Making yaitu suatu proses pemikiran dalam
pemulihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan
individu untuk mendapatkan hasil atas solusi tentang prediksi kedepan.

Adapun pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

1. Menurut Suharnan “2005”


Definisi pengambilan keputusan menurut Suharnan ialah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.

2. Menurut Baron Dan Byre “2008”


Definisi pengambilan keputusan menurut Baron dan Byre ialah suatu proses melalui
kombinasi individu atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan
tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tidankan.

3. Menurut Simon “1993”


Definisi pengambilan keputusan menurut Simon ialah suatu bentuk pemilihan dari
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik.

4. Menurut Terry “2003”


Definisi pengambilan keputusan menurut Terry pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui
pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan.

5. Menurut Wang Dan Ruhe “2007”


Definisi pengambilan keputusan menurut Wan dan Ruhe ialah proses yang memilih
pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau
strategi yang diberikan.

6. Menurut Dermawan “2004”


Definisi pengambilan keputusan menurut Dermawan ialah suatu proses yang dipengaruhi
oleh banyak kekuatan termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan, kecakapan dan
motivasi. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni pemilihan alternatif solusi
atau tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang berguna menyelesaikan
masalah.
2
7. Menurut Kamus Besar Ilmu Pengetahuan
Definisi pengambilan keputusan menurut Kamus Besar Ilmu Pengetahuan ialah
pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu, proses ini
meliputi dua atau lebih alternatif karena seandainya hanya ada satu alternatif tidak ada
keputusan yang diambil.

2.2 Fungsi Pengambilan Keputusan

Berikut ini terdapat beberapa fungsi pengambilan keputusan, terdiri atas:

 Awal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual
maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.
 Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut  paut dengan hari depan, masa yang
akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu :

1. Tujuan yang bersifat tunggal, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya
menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya
dengan masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut
lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yg diambil itu sekaligus
memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak kontradiktif.

2.4 Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

Menurut Terry dalam Sanusi “2000:16” menyatakan pada umumnya pengambilan keputusan
seseorang memiliki dasar antara lain yaitu:

 Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah
terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif
ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.


2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat
Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan
keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya
dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh
satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

3
 Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui
arsip-arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa
lampau.

Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat
apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih
sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang
timbul.

Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis.
Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah
dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

 Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta
yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi.
Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu
menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu
sangat sulit.

 Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang
yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan
dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-


keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh
pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.

 Rasional
Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi
merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.
4
Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat
dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

3.2 Gaya Pengambilan Keputusan

Gaya pengambilan keputusan ialah bagaimana seseorang melakukan intepretasi, merespon dan
juga cara seseorang bereaksi kepada situasi yang dihadapinya, menurut Kuzgun (Bacanli, 2012)
terdapat empat gaya pengambilan keputusan antara lain :

1. Rational “Rasional”
Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan strategi yang sistematis dan berencana
dengan orientasi masa depan yang jelas.

2. Intuitive “Intuisi”
Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan ketergantungan terhadap pengalaman
batin, fantasi dan kecenderungan untuk mengambil keputusan dengan cepat tanpa banyak
pertimbangan atau pengumpulan informasi.

3. Dependent “Dependen”
Gaya pengambilan keputusan ini, menolak tanggung jawab terhadap pilihan mereka dan
melibatkan tanggung jawab kepada orang lain. Dengan bahasa lain, gaya ini cenderung
pada keputusan orag lain yang mereka anggap sebagai figur otoritas seperti orang tua,
keluarga dan teman.

4. Indecisiveness “Keraguan”
Gaya pengambilan keputusan ini lebih mengarah kepada menghindari situasi
pengambilan keputusan atau tanggung jawab terhadap orang lain.

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Syamsi menyatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam pengambilan
keputusan antara lain:

 Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
 Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
 Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
 Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
 Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
5

 Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
 Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.

3.4 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut W.H. Newman pengambilan keputusan ini menyangkut 4 (empat) langkah/tahap


pokok:

1. Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya (Diagnose the problem properly);
2. Pikirkan satu atau lebih pemecahan yang baik (conceive of one or more good solution);
3. Proyeksikan dan bandingkan konsekwensi daripada alternatif itu(Project and compare
the consequences of such alternative);
4. Berilah penilaian perbedaan dari sejumlah konsekwensi itu dan pilihlah langkah
tindakannya (Evaluate these different sets of consequences and select a course of action).

Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga
langkah utama, yaitu:

 Kegiatan Intelijen, menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan


bagi keputusan.
 Kegiatan Desain, tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan
berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
 Kegiatan Pemilihan, pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang
tersedia.

Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:

1. Identifikasi dan Diagnosa masalah.


2. Pengumpulan dan Analisis data yang relevan.
3. Pengembangan dan Evaluasi alternatif-alternatif.
4. Pemilihan Alternatif terbaik.
5. Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil.

2.8 Tahapan Pengambilan Keputusan

Ada tiga dasar dalam melakukan analisis masalah sebelum pengambilan keputusan, yaitu :
1. Menetapkan sasaran atau membuat kritersia yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan hasil yang diharapkan dan sumber yang disediakan untuk
digunakan;
2. Mempertimbangkan alternatif yang dapat memenuhi sasaran dan menentukan alternatif
yang paling dapat memenuhi kebutuhan;
3. Menilai akibat-akibat yang merugikan atau tisiko yang terkandung dalam alternatif
terbaik sebelum diadakan komitmen untuk bertindak.
6

Dengan demikian, dalam analisis keputusan dapat dilakukan penentuan pilihan, alternatif
pemecahan, sasaran yang tepat, dan akibat-akibat yang dapat merugikan.
Secara teoretis, ada enam langkah proses pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
1. Mendefinisikan/ menetapkan masalah.
2. Menentukan pedoman pemecahan masalah.
Kegiatan yang dilakukan ialah menetapkan pembatasan dan syarat-syarat pemecahan
masalah. Beberapa pertanyaan yang harus dicarikan jawabnya adalah :
a. Berapa waktu akan dialokasikan untuk memcahkab masalah tersebut?
b. Apakah pemecahan masalah itu dibatasi oleh kebiajkan-kebijakan tertentu?
c. Apa kriteria pemecahan yang baik?
3. Mengidentifikasi alternatif.
4. Mengadakan penilaian terhadap alternatif yang telah diperoleh.
Untuk menilai alternatif-alternatif pemecahan yang ada, diperlukan cukup informasi.
Berdasarkan informasi-informasi itu, kemudian dikaji kebaikan dan keburukan setiap
alternatif, dan diteliti kemungkinan akibatnya jika alternative itu dilaksanakan.
Kohler mengemukakan tipe-tipe pengambilan putusan berikut :
a. Alternatif yang baik : dapat dilaksanakan dan menghasilkan dampak positif;
b. Alternatif yang mudah : tidak mempunyai akibat positif atau negatif;
c. Alternatif campuran : mempunyai kemungkinan menghasilkan dampak positif atau
negatif;
d. Alternatif yang jelek : menyebabkan akibat negatif;
e. Alternatif yang tidak pasti : mempunyai akibat yang tidak menentu.
5. Memilih alternatif yang “baik”.
Dalam memilih alternative, perlu dipertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan dalam
langkah sebelumnya. Alternative yang “baik” bukan berarti yang mudah atau yang dapat
“diterima”, melainkan yang dapat dilaksanakan dan diduga akan menghasilkan dampak
positif. Sering alternatif yang dapat diterima bukan merupakan alternative yang baik
karena adanya tekanan-tekanan dari luar organisasi. Oleh karena itu, pengambil putusan
harus mengadakan penyesuaian sehingga kriteria yang “baik” itu tetap dapat diikuti
secara maksimal.
6. Implementasi alternatif yang dipilih.
7

Setelah alternatif-alternatif itu dinilai baik-buruknya kemudian dipilih alternative yang


dianggap paling baik untuk dilaksanakan, langkah terakhir adalah melaksanakan
alternative pemecahan tersbeut, yaitu melaksanakan keputusan yang telah diambil.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan keputusan itu adalah :
1. Memberi kekuatan legal kepada keputusan tersebut; misalnya dengan membuat
surat keputusan;
2. Mengusahakan agar keputusan tersebut dapat diterima oleh orang yang terkena
keputusan itu;
3. Melakukan persuasi dan pengarahan bagaimana menyalurkan putusan itu.
8

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental ata kognitif
yang mengusung pada pemilihan jalur perbuatan antara beberapa pilihan yang tersedia. Definisi
lain dari pengambilan keputusan atau Decision Making yaitu suatu proses pemikiran dalam
pemulihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan
individu untuk mendapatkan hasil atas solusi tentang prediksi kedepan.

Pengambilan keputusan berfungsi sebagai awal dari semua aktivitas manusia yg sadar
dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun
secara organisasional dan juga sebagai suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut
dengan hari depan, masa yg akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup
lama. Dasar-dasar pengambilan keputusan antara lain intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan
rasional,

Secara teoritis ada enam langkah proses pengambilan keputusan yaitu dimulai dengan
mendefinisikan/ menetapkan masalah, menentukan pedoman pemecahan masalah,
mengidentifikasi alternatif, mengadakan penilaian terhadap alternatif yang telah diperoleh,
memilih alternatif yang baik, dan yang terakhir adalah mengimplementasikan alternatif yang
dipilih.
Langkah terakhir adalah melaksanakan alternatif pemecahan tersebut, yaitu
melaksanakan keputusan yang diambil. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan keputusan itu adalah memberi kekuatan legal kepada keputusan tersebut; misalnya
dengan membuat surat keputusan; mengusahakan agar keputusan tersebut dapat diterima oleh
orang yang terkena keputusan itu; dan melakukan persuasi dan pengarahan bagaimana
menyalurkan putusan itu.
9

DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengambilan-keputusan/ (Diakses pada tanggal 24 Oktober
2020 pukul 21:00 WIB)
Basuki, Hery. 2013. Proses Pengambilan Keputusan di Organisasi Kemasyarakatan. Jurnal
Translitera, Edisi 3.
Imansyah, Yudi. 2017. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Lembaga Pendidikan.
Pengambilan Keputusan, Vol.1, No.1.
Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia. 233-240.
10

LAMPIRAN
11

Anda mungkin juga menyukai