Kedudukan Hal yang harus dipahami adalah bahwa Islam sebagai sebuah agama itu bukan hanya berisi kepercayaan,
tetapi juga mengajarkan serta mengatur dan mengarahkan manusia bagaimana cara hidup di dunia. Kepercayaan adalah
akidah. Sementara aturan untuk mengarahkan manusia bagaimana cara hidup di dunia itu disebut syariah. Maka syariah
adalah bagian terpenting dalam Islam yang tidak mungkin terpisahkan dari ajaran Islam. Akidah adalah pondasi dalam
diri, sedangkan syariah adalah bangunan yang dibangun di atas pondasi syariah. Akidah dan syariah tidak dapat
dipisahkan dalam Islam. Semua manusia sama di depan syariah Allah tanpa membeda-bedakan.
Perincian Syariat Islam jumlahnya cukup banyak, dari sekian banyak peraturan dan hukum syariat Islam semua intinya
bisa di bagi menjadi dua macam : Peraturan-peraturan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang sekaligus menjadi
bukti kejujuran iman. Peraturan seperti ini disebut ibadah yang mencakup sholat, puasa, zakat, dan haji . Ibadah menjadi
rukun Islam karena ibadah penting dalam upaya pembersihan hati pemeluknya, penyucian jiwa, sekaligus media
membangkitkan motivasi diawasi Allah terus-menerus yang membuat kuat dalam menjalankan semua perintah-
perintahNya. Peraturan-peraturan yang dimaksudkan untuk menjaga kemaslahatan manusia dan mencegah bahaya bagi
mereka baik dalam hubungannya dengan diri mereka sendiri maupun dengan orang lain yang disebut dengan
mu’amalat. Mencakup tentang keluarga, waris, harta.
Sumber syariat yang telah disepakati adalah Al-Qur’an Mencakup muhtamal : makna yang mungkin dipahami. Hadist
Mencakup ucapan nabi yang syaratnya shahih. Ar-ro’yu Upaya keras untuk memahamu Al-Qur’an dan sunnah yang tidak
ada penjelasan langsungnya.
Mazhab adalah aliran dalam fiqih Islam. Jika perbedaan pendapat dalam hal akidah, selama orangnya tidak keluar dari
Islam maka aliran tersebut dinamakan aliran firqoh. Firqoh adalah perbedaan pendapat dalam fiqih, sehingga aliran
alirannya disebut mazhab-mazhab.
Mazhab adalah aliran dalam fiqih islam, jadi ada perbedaaan pendapat dalam fikih maka masing-masing kelompok yg
berbeda dlm fiqih disebut mashab. Jika perbedaan pendapat dalam bentuk aqidah tapi tidak mengeluarkan orang dari
islam disebut firqah. Jika sudah keluar dari islam disebut agama baru
Sejarah fiqih
1.Fiqih dimasa rasul = Kaum muslim belajar fiqih semenjak rasul diutus. Saat rasul hidup beliausatu satunya sumber
fiqih. Rasul di utus untuk mengajarkan manusia termasuk fiqih. Secara fiqih yg lebih benar menunjukkan karakter fiqih
saat rasul hijrah. Sejarah fiqih di mulai saat di madinah. Saat dimekah masih belum membentuk ilmu fiqih masih di
urusan akidah. Kaum muslim benar benar mempelajari hukum-hukum secara detail. Rasul berhak menjelaskan bukan
sahabat. Ssahabat berijipihat pehamahan terhadap syariat berdasar perintah rasul. Fiqih dimasa rasul tidak ada istilah.
2.Fiqih dimasa sahabat = Selama rasul wafat maka sahabat memandang bahwa mereka memiliki kewajiban salah
satunya menyebar fiqih. Al-Quran dan assunnah ( sumber hukum ). Umumnya para sahabat dalam memutuskan suatu
hukum memberikan jihat mereka itu ada unsur diskusi sebelum akhirnya muncul final keputusan fatwah hukum.
Terdapat penaklukan yang mengakibatkan sahabat berpencar. para sahabat memiliki Perbedaan cara memahami tetapi
sama metode jihatnya. Istilah fiqih sama sekali tidak ada memberikan pengaruh negatif, malah membuat fiqih semakin
berkembang.
3. Fiqih dimasa tabiin = Fikih dimasa ini metodenya sama dengan di masa sahabat hanya ada tambahan sumber yaitu
fatwah sahabat.
Di masa rasul, sahabat dan tabiin istilah fiqihnya sedikit sekali dan hanya dalam hal pemahaman.
1.Tragedi usman
Setelah usman terbunuh kemudian ali menjadi kolifah kemudian di tentang oleh muawiyah dan terjadi perang kemudian
berakhir dengan majelis takim, kemudian muncul partai politik yg awalnya membahas fiqih terkait kholifah kemudian
meluas ke semua cabang cabang fiqih yang lain (Khorij). Sebab yg tragedi usman itu memunculkan adanya istilah yg
sampai memunculkan perbedaan dalam metode jihat termasuk sumber sumbernya dalam mengambil dalil.
Perdebatan antara ulama-ulama yg mengakibatkan banyak fuqoha yang meninggalkan majelis. Dari perdebatan ini
Muncul fariasi metode.
Lama lama terbentuk mashab-mashab, metode, dan sumber dalil tersendiri yang diakui.
Sebabnya adalah 4 perkara = 1.pebedaan metode menentukan kefalitan hadis dan standar mentafsir hadis 2.perbedaan
sikap fatwah sahabat 3.perbedaan sikap pada qiyah 4.perbadaan sikap terhadap ijimaq
3. Pemaknaan bahasa