“HOPE”
KELOMPOK 9
KELAS F
Dosen Pengampu :
Sofa Amalia, M. Si.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
A. Pengertian Hope
Hope atau harapan dapat diartikan sebagai energi yang mampu memunculkan motivasi
seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Menurut Snyder (1991) mendefinisikan hope
sebagai keadaan psikologis dimana kesadaran dipengaruhi oleh ‘agency’ yang merupakan
energi untuk mencapai tujuan dan ‘pathways’ yang merupakan perencanaan dalam
mencapai tujuan. Hope juga dapat didefinisikan sebagai energi yang dapat memfokuskan
seseorang dalam mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Cavus & Gokcen (2014) menunjukan bahwa, hope
berhubungan positif dengan kepuasan hidup, kinerja, serta motivasi dalam menghadapi
situasi yang dapat menimbulkan stres. Hope atau harapan ini akan mendukung keinginan
untuk memberikan hasil yang baik, hope juga dapat memberikan perasaan-perasaan baik
sehingga memunculkan motivasi untuk membuat mimpi seseorang terwujud. Di dalam
teori hope atau harapan ini juga terdapat sebuah sistem motivasi yang merupakan dasar
seseorang untuk belajar menghargai dan mengejar tujuan yang telah mereka rencanakan.
Teori harapan atau Expectanct Theory pertama kali dikemukakan oleh Victor H.
Vroom. Ia menyatakan bahwa kekuatan yang mendorong seseorang dan memotivasi
seseorang dalam bekerja atau melakukan sesuatu tergantung dari hubungan timbal-balik
antara apa yang seseorang tersebut inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaannya
tersebut. Seperti seberapa besar seseorang yakin perusahaan tempatnya bekerja akan
memberikan kepuasan bagi keinginannya sebagai imbalan atau bayaran atas usaha yang
telah dilakukannya. Teori harapan / Hope ini bertujuan untuk menentukan usaha dan
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai harapan yang diinginkan oleh seseorang.
Teori ini menyatakan bahwa individu akan menilai strategi-strategi yang dilakukan
seseorang, seperti bekerja keras dan melakukan tindakan yang diharapkan mendapatkan
imbalan atau balasan seperti kenaikan gaji atau mendapatkan penghargaan yang
berharga bagi seseorang tersebut.
Berikut merupakan komponen teori hope (Snyder & Lopez, 2007). Agency dan
pathways menjadi langkah awal mencapai tujuan, emotional sets menjadi target tujuan
tertentu. selanjutnya values menjadi penghargaan atas hasil yang akan dicapai. dari sini
akan menemukan pathways dan agency lagi, komponen ini saling berinteraksi,
berkelanjutan dan memberi pengaruh satu sama lain. Goals terdapat dua kemungkinan
yaitu berhasilkan emosi yang positif yang akan memperkuat proses pencapaian tujuan dan
emosi negatif yang akan menghambat pencapaian tujuan.
Pada Hope theory keberhasilan mencapai tujuan yang diinginkan terjadi ketika
seseorang menghindari hambatan yang mengakibatkan stress, lebih memilih memikirkan
emosi yang positif dan melanjutkan mengejar tujuannya (Le., positive reinforcement).
dibalik itu, jika tidak berhasil dalam mengejar tujuan (tak sanggup melewati rintangan),
muncullah emosi negatif sehingga tujuan gagal dicapai (Snyder & Lopez, 2007).
Cheavens, J. S., Feldman, D. B., Woodward, J. T., & Snyder, C. R. (2006). Hope in cognitive
psychotherapies: On working with client strengths. Journal of cognitive
Psychotherapy, 20(2), 135-145.
Erlyani, N., Vira Zwagery, R., Dwi Mayangsari, M., Corinna Marsha, G., Ananda Arini
Sugma, K., Utami Febriani, W., & Nuraini, N. (2019). INTERVENSI HERO (Hope,
Efficacy, Resilience, Optimism) Bagi Relawan Bencana.
Klausner, E. J., Snyder, C. R., & Cheavens, J. (2000). A hope-based group treatment for
depressed older adult outpatients. Physical illness and depression in older adults: A handbook
of theory, research, and practice, 295-310.
Lopez, S. J. (Ed.). (2011). The encyclopedia of positive psychology. John Wiley & Sons.
Linley, P. A., & Joseph, S. (2004). Applied positive psychology: A new perspective for
professional practice. Positive psychology in practice, 3-12.
Rivaldi, M., Kusmawati, A., & Tohari, M. A. (2020). Intervensi Sosial Melalui Terapi
Psikoreligius pada Remaja Penyalahgunaan Narkoba. KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social
Work and Social Services, 1(2), 127-137.
Seligman, M. E., Rashid, T., & Parks, A. C. (2006). Positive psychotherapy. American
psychologist, 61(8), 774.
Snyder, C. R., Harris, C., Anderson, J. R., Holleran, S. A., Irving, L. M., Sigmon, S. T., ... &
Harney, P. (1991). The will and the ways: development and validation of an individual-
differences measure of hope. Journal of personality and social psychology, 60(4), 570.
Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2007). Positive Psychology The Scientific and Practical
Explorations of Human Strengths . Sage Publications,.
Sosialita, T. D., & Hamidah, H. (2015). Hope-based intervention untuk menurunkan stres serta
meningkatkan harapan dan subjective well-being pada penderita diabetes mellitus tipe
2. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 12(1), 55-63.
Gökçen, A., KOÇ, M., & ÇAVUŞ, M. F. (2014). Being socially responsible by managing
technology and innovation. Journal of Social Sciences, 11(1), 20-29.
Weil, C.M. 2000. Exploring Hope in Patients With End Stage Renal Disease on Chronic
Hemodialysis. ANNA Journal.