Anda di halaman 1dari 28

polimer

Retta Emelda
2007110685
01 02
Pengertian klasifikasi
polimer polimer

03 04
Pembentuk Struktur
an polimer polimer
05 06
Sifat-sifat manfaat
polimer polimer

07 08
contoh industri
polimer polimer
01
Pengertian
polimer
Pengertian polimer
● Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang
tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer
merupakan molekul besar (makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia
berulang yang kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini
biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
● Kata polimer berasal dari “poli” yang berarti banyak dan “mer” yang berarti bagian
dan dapat diartikan sebagai suatu bagian kecil yang banyak atau berulang.
● Polimer bisa diartikan sebagai material dengan bentuk rantai molekul panjang dan
berulang, yang dihasilkan dari proses polimerisasi. Material ini memiliki banyak
macam dan setiapnya memiliki karakteristik berbeda, tergantung pada tipe molekul
yang membentuk dan bagaimana proses pembentukannya. Beberapa polimer memiliki
sifat lentur seperti karet dan poliester, sedangkan beberapa lainnya keras dan kuat
seperti kaca dan epoksi.
02
Klasifikasi
polimer
Klasifikasi polimer berdasarkan asalnya

Polimer
Polimer alam Polimer sintetis
semisintetis
Polimer Semisintetis, yaitu
Polimer Alam, yaitu Polimer Sintetis, yaitu polimer
polimer yang secara alami polimer yang diperoleh dari hasil yang dibuat oleh manusia dan
modifikasi polimer alam dan sering ditemukan pada
tersedia di alam.Contoh :
bahan kimia.Contoh : selulosa kehidupan sehari-hari.Contoh :
karet, selulosa, protein dan asetat, yang merupakan turunan
amilum. Biasanya polimer serat, plastik dan karet buatan.
dari selulosa yang terbentuk dari
ini terbentuk dari proses Polimer jenis ini biasanya
asetilasi selulosa dan digunakan
terbentuk dari proses
kondensasi. untuk membuat kaca film.
polimerisasi adisi.
Klasifikasi polimer berdasarkan jenis
monomernya

homopolimer koPolimer
Homopolimer adalah polimer yang Kopolimer, yaitu polimer yang
monomernya sejenis. Contohnya, tersusun atas polimerisasi monomer
selulosa dan protein. yang berbeda jenis membentuk suatu
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n polimer. Contohnya, nilon 66 yang
Pada polimer adisi homopolimer, terbentuk dari polimerisasi adipat dan
ikatan rangkapnya terbuka lalu heksametilendiamin.
berikatan membentuk polimer (-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
yang berikatan tunggal.
Klasifikasi polimer berdasarkan sifat
terhadap pemanasan dan kekenyalannya
● Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Termoplastik mempunyai gaya
intermolekuler yang sedang. Polimer termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika
bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan.
Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah
komposisi kimia polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.

● Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti
termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan,
termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala.Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang
yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset
adalah kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.

● Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti semula jika gaya tarik ditiadakan,
mempunyai gaya tarik menarik paling lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi.
Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal.
03
Pembentukan
polimer
Pembentukan polimer ada 2 cara, yaitu:

Pembentukan poliester: PET dari


Pembentukan polietilena (PE)
dimetil tereftalat dan etilena glikol
dari etena
1. Polimerisasi 2. Polimerisasi
adisi kondensasi
Polimerisasi kondensasi yaitu
Polimerisasi adisi yaitu polimerisasi yang
polimerisasi yang disertai dengan
disertai dengan pemutusan ikatan rangkap
pembentukan molekul kecil seperti
diikuti oleh adisi dari monomer
H20, NH3, dll
rx : vinil-chlorode > polivinil
rx : alkohol + as.asetat > ester + air
cloride
bila monomernya > 1 maka proses
polimerisasi akan terus berlanjut
(polimerisasi rx bertingkat)
04
struktur polimer
Struktur polimer 3. Polimer struktur
1. Polimer struktur 2. Polimer struktur
jaringan tiga
linear bercabang
Polimer linear terdiri dari rantai Polimer bercabang dapat
dimensi
Polimer jaringan tiga dimensi adalah
panjang atom-atom kerangka divisualisasi sebagai polimer dengan ikatan kimianya
yang dapat mengikat gugus polimer linear dengan terdapat antara rantai. Bahan ini
substituen. Polimer ini biasanya biasanya di-swell (digembungkan) oleh
dapat larut dalam beberapa
percabangan pada pelarut tetapi tidak sampai larut.
pelarut, dan dalam keadaan struktur dasar yang sama Ketidaklarutan ini dapat digunakan
padat pada temperatur normal. sebagai rantai utama. sebagai kriteria dari struktur jaringan.
Polimer ini terdapat sebagai Makin besar persen sambung-silang
elastomer, bahan yang fleksibel (cross-links) makin kecil jumlah
(lentur) atau termoplastik penggembungannya (swelling). Jika
seperti gelas). derajat sambung-silang cukup tinggi,
polimer dapat menjadi kaku, titik leleh
tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan
(diamond).
05
sifat-sifat
polimer
Sifat polimer secara umum
1. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator mempunyai sifat termal yang baik walaupun polimer bukanlah konduktor. Bila ditinjau
dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada yang menjadi lunak namun ada pulak yang menjadi keras.
Perubahan ini penting untuk bahan komponen tertentu.

2. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang diinginkan. Tapi, polimer alam lebih untuk
diolah sesuai keinginan dibandingkan polimer sintetis.

3. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme


Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme ini biasanya dipunyai oleh polimer sintetis. Sedangkan polimer alam
seperti sutra, wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap mikroorganisme.

4. Sifat Lainnya
Sifat lain yang dipunyai polimer di antaranya, yakni sebagai berikut :
a.Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
b.Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
c.Dimensinya stabil karena memiliki berat molekul besar; dan lainnya.
Perbedaan sifat-sifat polimer dipengaruhi
oleh struktur polimernya, yang meliputi :
1. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.
2. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat dan sukar
meleleh.
3. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai daya tegang rendah dan mudah meleleh.
4. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah. Hal
tersebut dikarenakan adanya Ikatan silang antar rantai polimer mengakibatkan terjadinya jaringan yang
kaku dan membentuk bahan yang keras.
5. Sifat kristalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan
kimia dan enzim. Biasanya yang bersifat kristalinitas tinggi yaitu polimer dengan struktur teratur,
sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung mempunyai kristanilitas rendah dan
sifatnya amorf (tidak keras).
06
manfaat polimer
manfaat polimer
● Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastic.
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik,sehingga dapat didaur
ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.

● Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :


1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
07
contoh polimer
Contoh polimer
 Karet Alam
● Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
● Sifat : Elastis, lunak, dan lengket jika kena panas
● Kegunaan : Vulkanisasi, Proses penambahan belerang sehingga sifatnya menjadi keras
karena terbentuk ikatan silang disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles
Goodyear (USA, 1884).
 Polietilena
● Sifat : Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
● Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
● Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas molekul rantai lurus
sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku digunakan untuk kantong
plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
Contoh polimer
 Karet Sintetis

Nama karet
Monomer Sifat kegunaan
sintesi

Kurang kuat,tidak Tidak baik


1,3-butadiene
1. polibutadiena tahan panas untuk ban
2-kloro-1,3-
2. polikloroprena Tahan terhadap Selang
butadiena
(neoprena) minyak atau bensin oli/minyak
Stirena dan
3. SBR Tahan terhadap Untuk ban
butadiene
oksidasi kendaraan.
Contoh polimer
 Polipropilena
● Sifat : Lebih kuat daripada polietilena
● Monomernya : Propilena (CH2=CH-CH3)
● Kegunaannya : Karung plastik, tali, botol
 Poli Vinil chlorida (PVC)
● Sifat : Kuat dan keras
● Monomernya : Vinil Chlorida (CH2=CHCI)
● Kegunaanya : Pipa, pelapis lantai, selang
Contoh polimer
 Flexiglass / Polimetilmetakrilat (PMMA)
● Sifat : Bening, ringan dan keras
● Monomernya : Metil metakrilat ( CH2=CH-CN )
● Kegunaannya : Kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil

 Serat Akrilat / Orlon


● Sifat : Elastis dan kuat
● Monomernya : Akrilonitril ( CH2=CH-CN )
● Kegunaanya : Baju wol, kaos kaki, karpet
Contoh polimer
 Bakelit ( Leo Baekeland, USA, 1909 )
● Sifat : Kuat, tahan panas dapat pecah
● Monomernya : Hasil polimerisasi fenol dan menatal menjadi produk orto
● Kegunaanya : Peralatan listrik

 Nilon
● Sifat : Kuat dan elastis
● Monomernya : Asam adipat dan heksametilendianima
● Kegunaanya : Parasut, jala, jas hujan, tenda, dll
08
industri polimer
Industri polimer
● Berabad-abad yang lalu manusia sudah menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet.
Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear
berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”.40 tahun
kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan.
● Dalam kehidupan saat ini, ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, diantaranya adalah polyethylene,
polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate.
● Proses Pembuatan Polimer dari Minyak Bumi. Minyak bumi mengandung banyak senyawa kimia dan hasil isolasi
senyawa ini dapat dimanfaatkan oleh industri. Pemanfaatan industri umumnya didasari oleh reaksi-reaksi polimerisasi
(perpanjangan rantai), reaksi perengkahan (perpendekan rantai), reaksi pengubahan (paduan dengan senyawa lain),
maupun pembentukan senyawa pendek dari senyawa panjang minyak bumi (pembentukan gas, alkilasi, perpendekan
rantai atom karbon). Perpendekan rantai minyak bumi menghasilkan senyawa yang ekonomis dan bermanfaat.
● Minyak bumi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri. Bahan dasar ini dipisahkan berdasar beberapa proses
sebagai berikut;
a) Reaksi Perengkahan (cracking),
b) Reaksi pengubahan (reforming)
c) Reaksi polimerisasi (perpanjangan rantai)
proses polimer
1. Cracking
Pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua atau lebih senyawa organik rantai lebih pendek, terjadi
secara alami maupun dari pemanasan langsung. Contoh pemanasan Proses alami: Proses cracking atau alkilasi
penting untuk minyak bumi dalam mencari senyawa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk
mendapatkan bensin lebih banyak dari minyak pelumas. Contoh cracking adalah minyak diesel (C16-C24) dan
minyak pelumas (C20-C30) yang dipecah menjadi bensin (C4-C10) dan senyawa lain yang lebih banyak digunakan.
2. Reaksi pengubahan
Reaksi dari bahan petroleum menjadi bahan dasar industri dengan pemanfaatan bahan yang murah menjadi material
yang dibutuhkan sehingga bernilai ekonomis (murah). Proses ini diperoleh pada polimerisasi (pembentukan
plastik).
3. Reaksi polimerisasi (perpanjangan rantai)
Reaksi ini terdiri dari tiga tahap yaitu pembentukan radikal bebas (inisiasi), perpanjangan monomer (propagasi)
dan terminasi (pemotongan atau penyetopan reaksi). Pembentukan cabang dalam proses polimerisasi menyebabkan
tiga bentuk struktur yaitu struktur
• beraturan (isotaktik)
• struktur tak beraturan (ataktik)
• campuran (sindiotaktik).
Struktur polimer sangat berpengaruh terhadap sifat polimernya.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai