RAGAM BAHASA
Disusun Oleh
Arwani (2233049)
Hikal Marhaban (2233056)
KATA PENGANTAR
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang “Ragam
Bahasa”. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan
mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Dasar-
Dasar Akuntansi.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami
mengharapkan saran dan kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan
mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Akhir kata, semoga
segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, amin.
Penyusun,
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................…4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….. 4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengtingnya Bahasa.......................................................................5
2.2 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa.....................................................5
2.3 Macam Macam Ragam Bahasa......................................................................5.
2.4 Cara Menggunakan Ragam Bahasa yang Baik dan Benar...........................20
2.3 Faktor Penyebab Timbulnya Ragam Bahasa...............................................21
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................23
3.2 Saran.................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................24
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa
2. Untuk mengetahui macam-macam ragam bahasa
3. Untuk mengetahui cara menggunakan ragam bahasa yang baik & benar
4. Untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya ragam bahasa
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ragam bahasa indonesia lisan berbeda dengan ragam bahasa indonesia tulisan.
Ada yang berpendapat bahwa ragam lisan adalah pengalihan ragam lisan ke dalam
ragam tulisan.
2. Ragam tulis
7
Tata Bahasa
Kosa kata
a. Ragam Lisan
b. Ragam Tulis
dalam waktu itu saja. Sedangkan ragam tulis tidak terikat dengan kondisi,
situasi, ruang dan waktu. Misalnya ketika kita membaca buku yang
diterbitkan tahun 1990, ketika dibaca saat ini masih dapat memahami dan
mengerti apa yang dituangkan penulis di dalam bukunya.
4) Ragam lisan faktor pendukungnya adalah suara, baik dari sisi tinggi-
rendahnya dan panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulisan, faktor
pendukungnya adalah tanda baca, hururf besar dan huruf miring.
a. Ragam Dialek
meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa
membangun aksen yang berbeda-beda.
b. Ragam Terpelajar
Kedua ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Ragam resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti
pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
15
13
e. Menggunakan EYD;
bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang
tidak normal.
a. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka
menata dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa
15
14
merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang
besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.
b. Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak
terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal
ini disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum
yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda.
Namun, terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa
hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang
membutuhkan penjelasan yang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang
dimaksud.
c. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
15
15
d. Ragam jurnalistik
Bahasanya padat
15
16
e. Ragam sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif,
kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-
cara penuturan, dan ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak
dikenal dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk
menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan angan-angan,
penghayatan batin dan lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa.
Istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara
penuturannya. Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian
di samping alat komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan
segala kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan,
suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi kata, sajak, asonansi, posisi kata,
ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk mempertinggi efek.
Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam karangan
umum.
Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkan cara pandang penutur dapat
dirinci lagi berdasarkan ciri (1) kedaerahan, (2) pendidikan, dan (3) Sikap
penutur sehingga di samping ragam yang tertera diatas, terdapat pula ragam
menurut daerah, ragam menurut pendidikan, dan ragan menurut sikap penutur.
Ragam menurut daerah akan muncul jika para penutur dan mitra komunikasinya
berasal sari suku/etnik yang sama. Pilihan ragam akan beralih jika para pelakunya
multietnik atau suasana berubah, misalnya dari takresmi menjadi resmi.
16
17
mempengaruhi cara pandang penutur untuk menetapkan salah satu ragam yang
digunakan (dialeg, terpelajar, resmi, takresmi).
16
18
Ragam Contoh
Ragam
- Polisi - Polisi bertugas menginterogas
bertugas menanyai tersangka i
.
tersangka.
- Setiap agen
- Setiap agen akan
akan mendapatkan potongan
mendapatkan rabat.
- Jalan cerita sinetron
- Alur cerita sinetron itu
itu membosankan.
membosankan
19
Contoh yang umum digunakan ihwal tata bunyi mengenai bunyi /f/, /v/,
dan /z/. Oleh karena itu, kata-kata yang benar dan layak disebutkan dengan
menggunakan huruf yang tepat.
2. Tata bahasa
Dari segi kalimat juga bagian dari hal yang layak diperhatikan. Kaidah
kalimat yang benar adalah jika ada subjek dan predikat atau dan objek
/keterangan/. Jika ingin membentuknya menjadi kalimat yang benar, maka pada
salah satu kata tersebut dihapus atau ditiadakan sehingga kata awalnya dan
menempati posisi sebagai subjek atau bisa juga diubah menjadi terlihat agar kata:
bahwa dan seterusnya menjadi subjek.
4. Ejaan
Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, hakikat, objek, jadwal,
kualitas, dan hierarki.
21
5. Makna
Dari segi makna, penggunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa
ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang bermakna konotatif atau kiasan.
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan bahasa atau daerah hidup yang berbeda,
seperti wilayah Sumatera, Bali, Kalimantan, Jawa, dan beberapa wilayah di
Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam
bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak
punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang
ada di Indonesia bahkan bertentangan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa
Indah.
Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Penerbit
Erlangga
http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-andika-saing.html
(Jum’at 21 November, 11.05)
http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-ragam-
bahasa.html(Jum’at 21 November, 11.17)
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa (Jum’at
21 November, 11.17)