TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Dalam melaksanakan makalah ini tentu tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Oleh karena itu, kami sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dian
Safitri M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teori Prilaku dan Budaya Organisasi yang telah
bersedia memberikan waktunya, bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini. Dan kami
juga berterima kasih kepada semua pihak terutama teman-teman seperjuangan yang telah
membantu dan mendukung hingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami menerima anjuran berupa nasehat, kritik, dan
saran yang bersifat membangun untuk di jadikan intropeksi dan pedoman agar lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pembaca dan semoga bermanfaat bagi kita
semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Definisi Kinerja...........................................................................................................2
2.2 Konsep Kepuasan Kerja..............................................................................................2
2.3 Tingkat Kepuasan Kerja Didalam Pekerjaannya.........................................................3
2.4 Hal Yang Menyebabkan Kepuasan Kerja...................................................................4
2.5 Dampak Pekerja Yang Puas Dan Tidak Terhadap Pekerjaan, Tempat Kerja.............5
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam
bekerja tentunya ia akan berupa ya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan
yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian
produktivitas dan hasil kerja pegawai akan meningkat secara optimal. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai kinerja dan kepuasan kerja.
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui mengenai kinerja.
2. Agar mengetahui konsep kepuasan kerja.
3. Agar mengetahui tingkat kepuasan kerja didalam pekerjaan.
4. Agar mengetahui hal yang menyebabkan kepuasan kerja.
5. Agar mengetahui dampak pekerja yang puas dan tidak terhadap pekerjaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Akhmad Fauzi dan Rusdi Hidayat Nugroho A., Manajemen Kinerja, (Jawa Timur: Airlangga University Press,
2020) Hal. 1
2
Edy Sutrisno, Budaya Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2010), Hal 170.
3
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), Hal 327.
2
mendapatkan perhatian pimpinan organisasi terutama bagian personalia. Menurut
Martoyo, masalah kepuasan kerja akan mempengaruhi dari :4
Kemudian , fungsi kepuasan kerja dapat terjadi baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui atasan maupun langsung karyawan, sesuai dengan fungsi
personalia yang ada. semuanya akan mempunyai dampak terhadap iklim organisasional
berarti memberikan pengaruh pada lingkungan kerja para karyawan. Banyaknya
karyawan yang kepuasan kerjanya tinggi namun produktivitas kerjanya rata-rata saja,
sehingga terlihat bahwa kepuasan kerja itu sendiri bukan merupakan suatu motivator
kuat, meskipun bagaimanapun juga kepuasan kerja itu selalu penting bagi organisasi.
Sementara ada juga yang berpendapat bahwa kepuasan kerja yang tinggi, justru karena
adanya prestasi kerja yang tinggi, karena dengan prestasi kerja yang tinggi
mengakibatkan penghargaan yang tinggi juga, dan penghargaan yang tinggi kalau
dirasakan adil dan memadai akan dapat meningkatkan kepuasan kerja.
4
Martoyo, Susilo, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, (Penerbit BPFE,
Yogyakarta, 1998) Hal 132.
3
pada waktunya keyakinan efikasi diri yang dimiliki oleh pegawai dalam menyelesaikan
tugas, apabila hal itu terwujud maka pegawai tersebut akan merasa puas.5
1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain hubungan antara pimpinan dengan
pegawai, kondisi fisik dan situasi kerja, sugesti dari teman kerja.
2. Faktor individual, yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya,
umur orang saat kerja, jenis kelamin.
3. Faktor – faktor luar antara lain keadaan keluarga karyawan/ pegawai, rekreasi,
pendidikan.
1. Kesempatan untuk maju. Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh kesempatan peningkatan pengalaman dan kemampuan kerja selama
bekerja.
2. Keamanan kerja. Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik
karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengarugi
perasaan kerja karyawan selama bekerja.
5
Dr. H. A Hussein Fattah, M.M, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Budaya Organisasi, Perilaku
Pemimpin, Dan Efikasi Diri, (Yogyakarta: Elmatera, 2017) Hal. 70
6
Mohammad As’ad, Psikologi Industri, (Yogyakarta: Liberty, 2004), Hal 112.
7
Ibid, Hal 114.
4
3. Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang yang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang di perolehnya.
4. Manajemen kerja. Manajemen kerja yang baik adalah yang memberikan situasi
dan kondisi kerja yang stabil, sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman.
5. Kondisi kerja. Dalam hal ini adalah tempat kerja, ventilasi, penyinaran, kantin,
dan tempat parkir.
6. Pengawasan (Supervisi). Bagi Karyawan, Supervisor dianggap sebagai figur ayah
dan sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn
tover.
7. Faktor intrinsik dari pekerjaan. Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan
ketrampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan
meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
8. Komunikasi. Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan pimpinan banyak
dipakai untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak
pimpinan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat atau prestasi
karyawannya sangat berperan dalam menimbukan kepuasan kerja.
9. Aspek sosial dalam pekerjaan. Merupakan salah satu sikap yang sulit
digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak
puas dalam kerja
10. Fasilitas. Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan
standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
2.5 Dampak Pekerja Yang Puas Dan Tidak Terhadap Pekerjaan, Tempat Kerja
Dampak perilaku dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja telah banyak diteliti dan
dikaji. Beberapa hasil penelitian tentang dampak kepuasan kerja terhadap produktifitas,
ketidakhadiran dan keluarnya pegawai dan dampak terhadap kesehatan. Sutrisno (2009:
87) menjelaskan bahwa:
5
berasosiasi dengan unjuk kerja, maka kenaikan dalam unjuk kerja tidak akan
berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja8.
8
Dr. H. Moh. Saiful Bahri, S. E., M.M., Pengaruuh Kepemimpinan Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Yag Berimplikasi Terhadap Kinerja Dosen, (Surabaya: CV. Jakad
Publishing Surabaya, 2018) Hal. 72
9
Ibid., Hal. 73
10
Ibid., Hal. 74
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara estimologis kata kinerja dapat disamakan artinya dengan performance
yang berasal dari bahasa inggris. Performance atau kinerja pada umumnya diberi batasan
sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepadanya. Kinerja adalah sebuah pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu
yang akhirnya secara nyata dapat tercermin keluaran yang dihasilkan. Kepuasan kerja
pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu mempunyai
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada
dirinya. Hal ini disebabkan aspek dalam pekerjaan yang selarasa dengan kemauan
individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Dampak perilaku
dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja telah banyak diteliti dan dikaji. Beberapa hasil
penelitian tentang dampak kepuasan kerja terhadap produktifitas, ketidakhadiran dan
keluarnya pegawai dan dampak terhadap kesehatan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Moh. Saiful. 2018. Pengaruuh Kepemimpinan Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi
Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Yag Berimplikasi Terhadap Kinerja Dosen,
Surabaya: CV. Jakad Publishing Surabaya
Fattah, Hussein. 2017. Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Budaya Organisasi, Perilaku
Fauzi, Akhmad dan Rusdi Hidayat Nugroho A. 2020. Manajemen Kinerja. Jawa Timur:
Martoyo dan Susilo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama