DISUSUN OLEH:
ANJLY RUSMAN
(19060022)
DOSEN PEMBIMBING:
Triyono. M.Pd
SUMATERA BARAT
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, penulis ucapkan atas selesainya Makalah
Identifikasi Permasalahan Di Perusahaan Dan Dunia Industri. Serta penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada Ibuk/Bapak Dosen yang telah membimbing
dan mengajarkan penulis mata kuliah pelayanan konseling di perusahan/dunia
industri ini serta pihak-pihak yang bersangkutan yang telah membantu, sehingga
makalah ini bisa penulis selesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi ..................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang ......................................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Seleksi dan Penempatan........................................................................................
D. Motivasi Kerja.......................................................................................................
E. Menganalisis Kebutuhan.......................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak
kendala dan kalaupun ada maka kendala yang dihadapi dapat diminimalisasi.
Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan
persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholder organisasi. Dalam
kenyataanya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata
bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Organisasi merupakan
kumpulan dari berbagai faktor sumber daya, baik sumber daya manusia,
moral, teknologi, serta keterampilan. Dari sekian banyak faktor dalam
organisasi, yang memgang peranan penting adalah faktor sumber daya
manusia. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat
tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan
mempersiapkan menajemen sumber daya manusia yang dimilikinya.
Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak motif dan
tujuannya. Apabila tejadi kesalahan dalam pengelolaannya maka akan
menimbulkan berbagai macam permasalahan. Diantara permasalahn yang
timbul dari aspek sumber daya manuisa adalah penurunan motivasi kerja.
Motivasi kerja karyawan yang sangat rendah apabila dibiarkan akan
berpengaruh tehadap kinerja karyawan tersebut yang pada akhirnya akan
berimbas pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa dihadapkan pada
berbagai masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja karyawan yang
mempengaruhi perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat
membutuhkan karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam
bekerja karena seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam
bekerja akan memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan
akan terselesaikan dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu seleksi dan penempatan karyawan?
2. Apa yang dimaksud dengan kepuasan dan persepsi kerja?
3. Apa yang dimaksud dengan stress dan frustasi?
4. Apa yang dimaksud dengan motivasi kerja?
5. Apa itu menganalisis kebutuhan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan tentang seleksi dan penempatan karyawan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepuasan dan persepsi
kerja
3. Untuk mengetahui maksud dari stress dan frustasi
4. Untuk menjelaskan tentang motivasi kerja
5. Untuk merinci tentang analisis kebutuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Persepsi
Menurut Robbins, Persepsi adalah “suatu proses dimana individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka untuk memberi
makna pada lingkungan mereka” (Robbins, 1999; 46). Menurut Kreitner
dan Kinicki, persepsi adalah ”proses kognitif yang memungkinkan kita
dapat menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar kita” (Kreitner dan
Kinicki, 2005; 208). Sejalan dengan kedua pendapat tersebut, Siswanto
mendifinisikan persepsi sebagai: ”proses pemberian arti terhadap
lingkungan oleh individu” (Siswanto, 2006;77).
Dari ketiga pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa,
sesuatu yang ditangkap oleh indera kita dari lingkungan dan kita dapat
menafsirkan dan memahaminya, maka itulah yang disebut dengan
persepsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Misalnya segi kejasmanian dan segi psikologis. Bila sistem
fisiologisnya terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam
persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis, antara lain mengenai
pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan
motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan
persepsi.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu
misalnya stimulus dan lingkungan. Agar stimulus dapat dipersepsi,
maka stimulus harus cukup kuat. Kejelasan stimulus akan banyak
berpengaruh dalam persepsi. Bila stimulusnya berupa benda-benda
bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada individu
yang mengadakan persepsi, karena benda-benda yang dipersepsi
tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi yang mempersepsi
(Walgito, 2003: 54).
Jadi, frustasi adalah: Suatu keadaan dimana satu masalah hidup atau
kesulitan tidak bisa terpecahkan, dan satu kebutuhan tidak terpenuhi atau
terpuaskan, dan orang gagal mencapai tujuan yang ingin dicapai
Faktor-faktor Frustasi
a. Temperamen dan toleransi individu dalam menghadapi kesulitan
hidupnya.
b. Trauma atau “luka jiwa” dan pengalaman hidup yang pahit serta
mengejutkan pada masa kanak-kanak.
c. Penghayatan yang baru saja berlangsung yang sangat penting bagi
pribadi yang bersangkutan.
d. Kehidupan perasaan/ afektif dan tekanan-tekanan sosial yang sangat
berat dan menghimpit perasaan seseorang.
D. MOTIVASI KERJA
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang
mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan
perilaku. Motivasi kerja sebagai pendorong timbulnya semangat atau
dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh
terhadap besar kecilnya prestasi yang diraih.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan,
bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,
baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya.
Faktor-Faktor Motivasi Kerja
1. Faktor Internal
a. Persepsi individu mengenai diri sendiri
b. Harga diri dan prestasi
c. Harapan
d. Kebutuhan
e. Kepuasan kerja
2. Faktor Eksternal
a. Jenis dan sifat pekerjaan
b. Kelompok kerja dimana individu bergabung
c. Situasi lingkungan pada umumnya
d. Sistem imbalan yang diterima
E. MENGANALISIS KEBUTUHAN
Dalam konteks pengembangan kurikulum, John McNeil (1985)
mendefinisikan need assessment sebagai: ”the process by which one defines
educational needs and decides what their priorities are”. Sejalan dengan
pendapat McNeil, Seels dan Glasglow (1990) menjelaskan tentang pengertian
need assessment : “it meqns a plan for gathering Information about
discrepancies and for using that information to make decisions about
priorities”. Sedangkan menurut Anderson analisis kebutuhan diartikan
sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus menentukan prioritas. Need
Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara atau metode untuk
mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya (should
be/ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is). Kondisi
yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi
yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.
Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas
sekarang yaitu masalah apa yang mempengaruhi hasil pembelajaran.
b. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial,
keamanan atau masalah lain yang menggangu pekerjaan atau lingkungan
pendidikan
c. Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.
d. Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran.
Ada enam macam kebutuhan yang biasa digunakan untuk merencanakan
dan mengadakan analisa kebutuhan (Morrison, 2001: 28-30)
a. Kebutuhan Normatif
Membandingkan peserta didik dengan standar nasional, misal, UAN,
SNMPTN, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Komperatif, membandingkan peserta didik pada satu
kelompok dengan kelompok lain yang selevel. Misal, hasil Ebtanas SLTP
A dengan SLTP B.
c. Kebutuhan yang dirasakan, yaitu hasrat atau kinginan yang dimiliki
masing-masing peserta didik yang perlu ditingkatkan. Kebutuhan ini
menunjukan kesenjangan antara tingkat ketrampilan/kenyataan yang
nampak dengan yang dirasakan. Cara terbaik untuk mengidentifikasi
kebutuhan ini dengan cara interview.
d. Kebutuhan yang diekspresikan, yaitu kebutuhan yang dirasakan
seseorang mampu diekspresikan dalam tindakan. Misal, siswa yang
mendaftar sebuah kursus.
e. Kebutuhan Masa Depan, Yaitu mengidentifikasi perubahan-perubahan
yang akan terjadi dimasa mendatang. Misal, penerapan teknik
pembelajaran yang baru, dan sebagainya.
f. Kebutuhan Insidentil yang mendesak, yaitu faktor negatif yang muncul di
luar dugaan yang sangat berpengaruh. Misal, bencana nuklir, kesalahan
medis, bencana alam, dan sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Seleksi adalah metode dan prosedur yang dipakai oleh bagian personalia
(perusahaan) waktu memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dalam
seleksi dan penempatan sangat ditentukan syarat-syarat penting yang dapat
menjadikan efektifitas fungsi seleksi dan penempatan. Syarat-syarat yang
dimaksud adalah informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya
manusia dan keberhasilan fungsi rekrutmen.
http://digilib.uinsby.ac.id/434/5/Bab%202.pdf
http://lilisherlinaznyemnyem.blogspot.com/2012/03/need-assessment.html