PENEMPATAN
penempatan berasal dari kata dasar tempat kemudian
mendapatkan imbuhan pe-an, menjadi penempatan yang berarti
proses, perbuatan, cara menempati.
sesuatu yang ditangkap oleh indera kita dari lingkungan dan kita
dapat menafsirkan dan memahaminya, maka itulah yang disebut
dengan persepsi
Suatu keadaan dimana satu masalah hidup atau kesulitan tidak bisa
terpecahkan, dan satu kebutuhan tidak terpenuhi atau terpuaskan,
dan orang gagal mencapai tujuan yang ingin dicapai
NIM : 19060009
2. Persepsi
Persepsi adalah sesuatu yang ditangkap oleh indera kita dari lingkungan dan kita dapat menafsirkan dan memahaminya, maka itulah
yang disebut dengan persepsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu. Misalnya segi kejasmanian dan segi psikologis. Bila sistem
fisiologisnya terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis, antara lain mengenai
pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan
persepsi.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu misalnya stimulus dan lingkungan. Agar stimulus dapat dipersepsi,
maka stimulus harus cukup kuat. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Bila stimulusnya berupa benda-benda
bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi, karena benda-benda yang dipersepsi
tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi yang mempersepsi (Walgito, 2003: 54).
Faktor-faktor Frustasi
D. MOTIVASI KERJA
Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Faktor-Faktor Motivasi Kerja
1. Faktor Internal
a. Persepsi individu mengenai diri sendiri
b. Harga diri dan prestasi
c. Harapan
d. Kebutuhan
e. Kepuasan kerja
2. Faktor Eksternal
a. Jenis dan sifat pekerjaan
b. Kelompok kerja dimana individu bergabung
c. Situasi lingkungan pada umumnya
d. Sistem imbalan yang diterima
E. MENGANALISIS KEBUTUHAN
Dalam konteks pengembangan kurikulum, John McNeil (1985) mendefinisikan need assessment sebagai: ”the process by which one defines
educational needs and decides what their priorities are”. Sejalan dengan pendapat McNeil, Seels dan Glasglow (1990) menjelaskan tentang
pengertian need assessment : “it meqns a plan for gathering Information about discrepancies and for using that information to make decisions
about priorities”. Sedangkan menurut Anderson analisis kebutuhan diartikan sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus menentukan prioritas.
Need Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya
(should be/ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal,
sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.
Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas sekarang yaitu masalah apa yang mempengaruhi hasil pembelajaran.
b. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial, keamanan atau masalah lain yang menggangu pekerjaan atau
lingkungan pendidikan
c. Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.
d. Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran.