Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Reza Ahmadiansyah, M. Si.
Disusun oleh
Hari Pamuji 43040180057
Elis Shofatul Muna 43040190092
Raihani 43040190142
Bismillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mengenai Kepuasan Kerja mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi.
Makalah ini kami susun semaksimal mungkin dengan bantuan dan pertolongan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
berkontribusi di dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami terbuka menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah hingga menjadi
makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah mengenai Kepuasan Kerja bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi bagi pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
A. Kesimpulan......................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................... 14
ii | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk setiap perusahaan yang ada pastinya memiliki tujuan yang hendak
diwujudkan dengan efisien dan efektif. Dengan adanya berbagai sumber daya
yang digunakan dalam setiap kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut, maka
tujuan tersebut akan mampu terwujud. Dalam setiap kegiatan yang berlangsung
pastinya tidak terlepas dari penggunaan tenaga dan pikiran dari sumber daya
manusia. Sumber daya manusia inilah yang menjadi faktor penting untuk
jalannya kegiatan yang ada diperusahaan. Perlu adanya pengelolaan yang baik
terhadap karyawan sebagai sumber daya manusia. Tidak bisa di pungkiri, bahwa
sebagai seorang individu pastinya karyawan memiliki segi keterbatasan,
kebutuhan, keinginan dan perasaan. Sehingga dalam satu atau banyak hal,
karyawan membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus dari sumber-sumber
daya perusahaan yang lainnya, misal atasan ataupun sesama karyawan.
Kinerja seorang karyawan sangat terkait dengan bagaimana sikapnya
terhadap pekerjaannya, dan sikap ini juga mampu terbentuk karena adanya
faktor kepuasan kerja. Kepuasan kerja akan didapatkan karyawan dimana saat
hal yang dia berikan sesuai dengan apa yang dia terima. Apabila karyawan
tersebut merasa ada hal-hal positif yang didapatkannya dari pekerjaannya
tersebut, maka ada kepuasan kerja pada dirinya. Namun jika sebaliknya,
karyawan merasa negatif atas pekerjaannya, maka bisa dipahami bahwa
kemungkinan besar ada ketidakpuasan dalam pekerjaannya.
Kepuasan kerja pada karyawan akan berpengaruh terhadap sikapnya,
disiplin kerjanya, kinerjanya dan juga produktifitas. Sehingga hasil yang
diperoleh adalah hasil yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Jadi
kepuasan kerja karyawan perlu diperhatian. Oleh karena itu, didalam makalah
ini penulis akan membahas tentang kepuasan kerja, dimulai dari pengertian,
teori-teori dan pengimplementasiannya dalam sebuah industri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kepuasan kerja ?
2. Teori kepuasan kerja apa saja yang digunakan pada bidang kehidupan
manusia ?
3. Bagaimanakah implementasi Teori Kepuasan Kerja dalam bidang Industri
pada diri karyawan ataupun pihak perusahaan ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami pengertian kepuasan kerja.
2. Mengetahui dan memahami teori-teori kepuasan kerja pada bidang
kehidupan manusia.
3. Dapat menerapkan teori kepuasan kerja dalam bidang industri pada
karyawan ataupun pihak perusahaan.
PEMBAHASAN
1
Sunarta, Pentingnya Kepuasan Kerja, Jurnal Efisiensi-Kajian Ilmu Administrasi Vol. XVI No. 2,
2019, hlm. 63-75.
2
Arisandi, Aisyah dan Mila, Kepuasan Kerja Sebagai Faktor Terbentuknya Sikap Kerja Pegawai
Negeri Sipil Kantor Kecamatan Klampis, Bangkalan, Jurnal Kompetensi, 2018, hlm.171-172
3
Rizka dan Wulanyani, Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Pada Karyawan Perusahaan Perjalanan
Wisata di Denpasar, Jurnal Psikologi Udayana, 2017, hlm.428-429
4
Malayu S. P. Hasibuan, 2005,Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara).
5
T. Hani Handoko, 2001,Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.
(Yogyakarta: BPFE UGM).
10 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
seperti ini maka sesorang akan cepat lelah dan merasa bosan, memiliki standar
kerja yang rendah, sering melamun, emosi tidak stabil, sering tidak masuk kerja,
dan melakukan kesibukan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan yang
menjadi tanggug jawabnya. Tetapi jika seseorang mendapat kepuasan kerja
biasanya memiliki tingkat disiplin dan kinerja yang lebih baik dan mampu
berprestasi lebih baik. Oleh karena itu, kepuasan kerja memiliki arti penting baik
bagi karyawan maupun organisasi, terutama karena menciptakan keadaan positif
di dalam lingkungan kerja perusahaan. Berikut implementasi dari beberapa teori
kepuasan kerja yang telah dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:121)terhadap
bidang industri.
1. Implementasi Teori Keseimbangan
a. Input, semua nilai yang diterima pegawai dapat menunjang pelaksanaan
kerja. Misalnya Pendidikan, pengalaman, kemampuan, usaha, peralatan
pribadi, dan jumlah jam kerja pada pegawai.
b. Outcome, dimana nilai yang diperoleh dan dirasakan pegawai dari
pekerjaannya. Misalnya upah, keuntungan tambahan, status symbol,
pengenalan kembali (recognition), kesempata untuk berprestasi dan
mengekspresikan diri.
c. Comparison person, diperusahaan yang bergerak pada bidang industri,
pembanding antara pegawai dalam organisasi yang sama, pegawai dalam
organisasi berbeda atau diri sendiri dalam pekerjaan sebelumnya sangatlah
penting untuk mencapai tingkat kepuasaan kerja bagi pegawai itu sendiri.
Sehingga perusahaan mungkin dapat memberikan perlakuan yang sama bagi
para pegawai yang satu denga pegawai yang lainnya.
Pada bidang industri, teori ini puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil
dari membandingkan antara input-output dirinya dengan membandingkan input-
output pegawai lain. Jadi, jika perbandingan terebut dirasakan seimbang maka
pegawai tersebut akan merasa puas. Tetapi apabila terjadi ketidakseimbangan
dapat menyebabkan kemungkinan ketidakseimbangan yang menguntungkan
pegawai lain yang menjadi pegawai pembanding.
11 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
2. Implementasi Teori Perbedaan
Kepuasan kerja pegawai bergantung pada perbedaan antara apa yang
didapat dan apa yang diharapkan oleh pegawai. Apabila yang didapat lebih besar
dari padaapa yang diharapkan, maka pegawai tersebut merasa puas. Namun
sebaliknya, apabila yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, maka akan
membuat pegawai merasa tidak puas. Misalnya.terkait uang THR atau
Tunjangan Hari Raya, dimana para pegawai ini berharap uang THR-nya
diberikan secara langsung sebelum hari raya Idul Fitri, tetapi masih saja pabrik-
pabrik yangmemberikannya secara dicicil. Seharusnya perusahaan memberikan
tunjangan THR tersebut tepat waktu dan tidak dicicil, sehingga pegawai
memiliki kepuasan kerja terhadap hasil pekerjaannya maupun terhadap
perusahaan tersebut.
3. Implementasi Teori Pemenuhan Kebutuhan
Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang
dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, semakin puas
pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan pegawai tidak
terpenuhi maka pegawai merasa tidak puas. Misalnya, seorang pegawai
membutuhkan seragam kerja untuk bekerja, maka perusahaan segera
memberikannya. Dan pada perusahaan bidang industri, apabila pegawai
membutuhkan suatu barang yang diperlukan untuk pekerjaannya maka pihak
perusahaan segera mungkin mengusahakan kebutuhan pegawainya tersebut.
4. Implementasi Teori Pandangan Kelompok
Pada teori ini, implementasinya terhadap bidang industri ialah,
perusahaan berusaha mencari apa saja minat dan kebutuhan konsumen
(kelompok) agar pegawai merasa puas dalam bekerja dengan hasil pekerjaannya
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen (kelompok) tersebut.
5. Implementasi Teori Dua Faktor dari Herzberg
Dalam teori dua faktor yang dikembangkan oleh FrederickHerzberg,
dimana perusahaan yang bergerak pada bidang industri barang ataupun jasa
dapat menjamin keamanan kerja bagi pegawainya dengan mengadakan program
BPJS Ketenagakerjaan. Karena apabila suatu hari nanti terdapat kecelakaan
12 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
dalam pekerjaan, maka pegawai tidak perlu khawatir terkait pembayaran rumah
sakit.
6. Implementasi Teori Pengharapan
Pada teori yang dikemukakan oleh Victor H. Vroom ini, pegawai akan
merasa puas pada pekerjaannya, apabila perusahaan dapat memberikan apa yang
diinginkan oleh seorang pegawai tersebut. Semisal, pegawai menginginkan
kenaikan upah atau perbaikan jam kerja lembur, maka perusahaan dapat
menimbangnya terlebih dahulu sesuai kinerja yang dilakukan oleh pegawai
tersebut.6
6
A. Prabu Mangkunegara, 2005, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, (Bandung: Refika
Aditama), hlm. 121
13 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepuasan kerja merupakan sikap (tindakan-kognisi), perasaan senang
(ungkapan-afeksi) atau kesenjangan antara apa yang telah diperoleh dengan apa
yang diharapkan. Sikap senang yang ditunjukkan oleh seseorang dalam bekerja
merupakan ekspresi karena apa yang menjadi tanggung jawabnya telah
dijalankan dengan baik dan merasa puas atas hasil kerjanya. Sebaliknya apabila
seseorang dalam bekerja tidak didukung oleh peralatan kerja yang memadai,
lingkungan kerja yang tidak kondusif, dan rendahnya perhatian dari pimpinan,
maka hal itu akan menimbulkan ketidakpuasan kerja.
B. Saran
Didalam pencapaian kepuasan kerja, karyawan atau anggota suatu
perusahaan atau organisasi terlebih dahulu menjalankan tanggungjawabnya
dengan baik dan merasa puas atas hasil kerjanya. Setelah itu pimpinan
mendukung dengan peralatan kerja yang memadai, lingkungan kerja yang
kondusif, dan memberikan perhatian terhadap karyawan atau anggotanya.
Semisal semua hal itu tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan rasa
ketidakpuasan para karyawan.
14 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8
DAFTAR PUSTAKA
15 | K e p u a s a n K e r j a K e l o m p o k 8