Di Susun Oleh:
FAKULTAS DAKWAH
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Data, Sumber
Data, dan Teknik Pengumpulan Data.
Makalah ini kami susun semaksimal mungkin dengan bantuan pertolongan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi di dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami terbuka menerima
segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah hingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah kami mengenai Data, Sumber Data, dan
Teknik Pengumpulan Databisa memberi manfaat ataupun inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Data..................................................................................................................2
B. Sumber Data........................................................................................................................5
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. Simpulan.............................................................................................................................13
B. Kritik dan Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tahapan yang sangat penting dalam penelitian yaitu pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan
dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal yakni berupa
data tidak kredibel, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil
penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
Data yang dikumpulkan haruslah cukup valid untuk digunakan. Validitas data
dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan data cukup
valid.Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
(natural setting), laboratorium untuk eksperimen, di rumah untuk berbagai responden,
seminar, diskusi dan lain-lain.
Jika dilihat dari sumber data, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder. Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data
dapat dilakukan dengan wawancara (interview), observasi, dokumentasi, dan
focusgroupdiscussion,
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari data ?
2. Darimanakah sumber data berasal ?
3. Bagaimana teknik pengumpulan data ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengerti dan memahami arti dari data
2. Mengetahui asal dari sumber data penelitian
3. Memahami teknik pengumpulan data
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianData
Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things
know or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data yang memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
Data bisa juga didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari
pengamatan (observasi) suatu objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan
lambang atau sifat, beberapa macam data antara lain: data populasi dan data sampel, data
observasi, data primer, dan data sekunder.
Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar
yang objektif di dalam proses pembuatan keputus - keputusan/ kebijaksanaan -
kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan.
Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang objektif, dan
didasarkan atas data yang baik.Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya
kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa
memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data
relevan.
Riset akan menghasilkan data. Ada tiga peringkat data yaitudata mentah, hasil
pengumpulan, data hasil pengolahan berupa jumlah, rata - rata, persentase, dan data hasil
analisis berupa kesimpulan. Yang terakhir ini mempunyai peringkat tertinggi sebab
langsung dapat dipergunakan untuk menyusun saran atau usul untuk dasar membuat
keputusan.1
Secaraumum, definisi data yaitusekumpulanfaktaatauketerangan yang
belumdiolahserupaangka, kata-kata, citra/gambar,atau symbol yang diperolehmelalui
proses pencarianataupengamatandarisumber-sumbertertentu.
1
SyafizalHelmi S. Analisis Data, (Medan: USU Press, 2010), hlm: 1
2
Secara Bahasa (etimologis), istilah kata “data” berasaldari Bahasa latinyaitu
“datum” yang bermaknasesuatu yang diberikan. Jadi, dapatdisimpulkanbahwapengertian
data adalahsekumpulandeskripsidasaratauketerangan-keterangan darisuatuobjek yang
didapatkandarihasilobservasi (pengamatan)
sertadiolahmenjadibentukmudahuntukdipahamisepertiinformasi, solusi, database,
danlainnya.
Pembagian Data
4
b. Data berkala (time series data) ialah data yang
diambilsecarakontinudariwaktuuntukmengetahuiperkembangandariobjek yang
sedangdiamatiataudiobservasi.
Data ininantinyaakandiamatipolaperubahannyadariperiodekeperiode.
Polaperubahaninidapatdigunakanuntukmembuatperencanaanataumengambilsebua
hkeputusan. Data berkaladapatdiambilsetiaphari, minggu,bulan,
triwulanatausetiaphari.
Misalnya: Data imporberas Indonesia tahun 2010-2020,
jumlahpenjualanperhariselamabulanAgustus2019,
hasilpertaniansetiapbulanselamatahun 2019, dsb.3
B. Sumber Data
Menurut Suharsini Arikunto (2010); yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah darimana data dapat diperoleh.4 Apabila peneliti menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan - pertanyaan peneliti,
baik pertanyaan tertulis ataupun lisan.
1. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
3
SyafizalHelmi S, Analisis Data, ( Medan: USU Press, 2010), hlm. 2
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2010).
5
2. Place yaitu sumber data yang menyajikan data berupa tampilan keadaan diam atau
bergerak. Keadaan diam semisal ruangan, alat - alat, dan wujud benda. Sedangkan
keadaan bergerak semisal aktivitas sehari - hari, laju kendaraan, dan kegiatan belajar
mengajar.
3. Paper yaitu data yang menyajikan tanda - tanda berupa huruf, angka, serta gambar atau
simbol - simbol lain seperti batu, kayu, tulang yang cocok untuk penggunaan metode
dokumentasi.
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam
penentuan metode pengumpulan data. Sumber data penelitian terdiri dari sumber data primer
dan sumber data sekunder.
1. Data primer (primary data), merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli tanpa melalui perantara. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer ada dua, yaitu metode survei dan metode observasi.
2. Data sekunder (secondary data), merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Tipe data sekunder yaitu : (a) data
internal yang berupa dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan,
dicatat dan disimpan di dalam suatu organisasi; (b) data eksternal yaitu berupa dokumen
yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang
bersangkutan.5
Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu
yang abstrak, peristiwa/ gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif.Sumber data yang
bersifat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif, oleh sebab itu perlu
diberi bobot peringatan bobot.Dibawah ini di berikan contoh tentang sumber data.
5
http://yusuffaisal.net/makalah-sumber-dan-metode-pengumpulan-data/
6
b. Barang mati misalnya: rumah, sepeda, saluran irigasi, jembatan dan pesawat.
a. Perasaan, kepercayaan
Sumber data kuantitatif adalah sumber data yang mampu disuguhkan dalam bentuk
angka-angka. Sumber data yang demikian akan sangat menguntungkan didalam pekerjaan
analisis, karena secara langsung dapat diterapkan metode analisis disamping lebih bersifat
obyektif.Contoh : selama tahun 2002 pada kwartal pertama di pulau Jawa terjadi peristiwa
gempa bumi 20 kali, banjir 5 kali dan kebakaran hutan 2 kali.
Sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk dua parameter
“abstrak”, misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tuaa-muda, panas- dingin, situasi aman-
tidak aman, laba- nirlaba.Agar sumber data tersebut dapat dianalisis dengan metode statistik
maka data kualitatif harus ditransformasikan menjadi data yang bersifat kuantitatif. Agar
usaha mentransformasikan nilai tersebut terlepas/ bebas dari subyektifitas diperlukan
penguasaan bidang ilmu yang bersangkutan.Contoh: suatu kasus pencurian sepedamotor
7
dikatakan kecil apabila jumlah pencurian antara 1-4 tiap hari, dikatakan besar apabila
pencurian antara 5-10 tiap hari.6
Salah satu tahapan yang sangat penting dalam penelitian yaitu pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan
sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat
sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan
dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal yakni berupa data tidak kredibel,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian
sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil
kebijakan publik.7
Contohnya, ketika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap
kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, tuh kan observasi.
Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui
mengenai kompetensi siswa dalam pelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai adalah tes,
atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh
menentukan jenis teknik yang dipakai. Itu pun masih ditambah dengan kecakapan peneliti
menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena belum berpengalaman atau
belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil menggali informasi yang
dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian kualitatif, karena kurang cakap
menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus
belajar dan membaca hasil hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu
menambah kecakapan peneliti.8
6
Jonathan Sarwono, MetodologiPenelitian Kuantitatif&Kualitatif,
(Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006)
7
MudjaRahardjo, “MetodePengumpulan Data PenelitianKualitatif”,
diaksesdarihttp://repository.uin-malang.ac.id/1123/pada tanggal 27 Maret 2021 pukul 14.30
8
Ibid
8
Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa
teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu:
a. Wawancara
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data,
dengan metode Wawancara peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya.
Memberikan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah
jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap muka.9
Sikap waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan,
kesabaran serta keseluruhan penampilan, akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban
responden yang diterima oleh peneliti. Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan yang
intensif bagi calon pewawancara agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal dan
pencatatannya lebih cepat.10Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara:
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya
memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara
sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih
banyak tergantung dari pewawancara. pewawancara adalah sebagai pengemudi
jawaban responden. Jenis wawancara ini cocok untuk penelitian kasus.
2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara
terperinci sehingga menyerupai checklist. Pewawancara tinggal membubuhkan
tanda v (check) padanomor yang sesuai.
9
SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik, (Jakarta:RinekaCipta,
2013) , hlm. 270
10
Ibid
11
Ibid, hlm 270
9
kita tanya tentang tahun berapa masuk, sekarang di tingkat berapa, mengambil mata
kuliah apa saja, ekstra kurikuler apa saja yang diikuti dan sebagainya, kemudian
diikuti dengan pertanyaan, antara lain sebagai berikut:12
1. Pada tahun berapa saudara masuk, jurusan apa saja yang ada?
2. Apakah saudara lancar menaiki jenjang dari tahun ke tahun?
3. Bagaimana sistem penentuan tingkat/ sistem kenaikan tingkat?
4. Apakah program studi yang diberikan cocok dengan keperluan saudara jika
sudah lulus? Dsb.
b. Observasi
Cara menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang
disusun berisi item-item tentang kegiatan atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi.Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data
observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan
reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat Bagaimana reaksi itu, dan berapa kali
muncul, tetapi juga meneliti reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang
kita kehendaki.13
Sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Variabel yang akan diungkap di
daftar, kemudian di tally kemunculannya dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan
lebih lanjut.Dalam menentukan variabel yang diamati dan menyusun instrumen
pengamatan ini, peneliti harus ingat: semakin banyak objek diamati, pengamatan
semakin sulit, dan hasilnya tidak teliti.Kadang-kadang penyusun instrumen memecah
variabel tingkah laku yang diharapkan timbul secara spesifik. Akibat yang sering timbul
adalah adanya kesulitan bagi pengamat untuk mengisi jika tingkah laku tersebut tidak
12
Ibid, hlm270-271
13
Ibid, hlm 272
10
muncul. Dianjurkan di sini bahwa penguraian tingkah laku memang harus Pasifik dan
dengan contoh, tetapi contoh tersebut tidak dituliskan dalam format. Pedoman pengisian
perlu disusun untuk memperjelas pengamat. Dengan memahami contoh, diharapkan para
pengamat dapat mencari persamaan-persamaan tingkah laku yang dimaksud.14
Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat
diseyogiakanmenggunakan alat bantu misalnya kamera, video tape dan audio
taperecorder. Kejadian tersebut kemudian dapat diamati dan dianalisis setelah rekaman
diputar kembali.15
c. Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, Lengger, agenda dan sebagainya.Dibandingkan dengan
metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan
sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode ini yang diamati bukan
benda hidup tetapi benda mati. Seperti telah dijelaskan, dalam menggunakan metode
dokumentasi ini peneliti memegang ceklis untuk mencari variabel yang sudah ditentukan.
Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membububuhkan
tanda checkatau tallydi tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas
atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.16
Misalnya,peneliti ingin memilih buku pelajaran mana yang paling tepat untuk
digunakan sebagai acuan dalam mengajar. Tentu saja buku yang akan dipilih tersebut
harus berisi sesuatu yang dapat menuntun guru dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh
karena ada 5 buku yang tersedia, misalnya buku A, B, C, D dan E peneliti perlu
membandingkan unsur-unsur yang ada di dalam buku, yang sesuai dengan keperluan
guru. Baik dan tidaknya buku pelajaran dapat diukur dari beberapa hal, antara lain: (1)
kelengkapan isi, (2) tingkat keterpahaman atau mudah dan tidaknya dipahami, (3)
pemberian contoh yang jelas, (4) adanya gambar atau ilustrasi untuk memperjelas uraian,
(5) ada dan tidaknya rangkuman, dan (6) ada dan tidaknya soal latihan.17
14
Ibid, hlm 273
15
Ibid, hlm 273
16
Ibid, hlm 274
17
Ibid, hlm275
11
d. Forum Diskusi Terfokus (Focus Group Discussion)
Focus Group Discussionatau FGD adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif
mendalam melalui suatu diskusi kelompok mengenai suatu isu sosial atau topik spesifik.
Oleh karena sifatnya menggali secara mendalam, FGD disebut sebagai metode
eksploratif. Eksploratif di sini berarti menggali dan menjajaki variabel-variabel baru yang
penting dan punya relevansi tinggi dengan isu atau topik yang dibahas. Dan karena perlu
menggali variabel-variabel penting secara mendalam, ada beberapa ciri FGD yang perlu
diperhatikan: 18
1. Jumlah peserta grup berkisar 7-10 peserta. Bila lebih, tidak bisa melakukan
diskusi secara efektif. Bila jumlah pesertanya lebih kecil, 4-6 peserta, masih
memungkinkan dan disebut grup mini.
2. Jumlah yang ideal sebenarnya adalah 8 peserta per kelompok diskusi. Jumlah
terbatas ini akan memungkinkan setiap individu mendapat kesempatan
mengeluarkan pendapatnya.
3. Peserta harus homogen dalam ciri demografisnya, yaitu dalam gender, dalam
rentang usia, dan dalam kelas sosial ekonominya. Topik atau isu yang menjadi
bahan diskusi akan menentukan homogenitas lain yang diperlukan dalam ciri
demografisnya maupun dalam pola perilakunya.
4. Suasana diskusi perlu diciptakan untuk memberi aura yang santai dan bebas,
tanpa ada gangguan gangguan dalam jalannya diskusi. Responden bebas
mengungkapkan pendapat, tanggapan, serta perasaannya.
5. Tidak ada penilaian benar dan salah atas respon responden.
6. Diskusi dilakukan secara bebas spontan, tetapi masih di atas rel kerangka diskusi.
Kerangka diskusi tersebut dapat diartikan sebagai “focus”. Responden diberikan
kebebasan berekspresi. Tidak ada panggilan yang mengarah ke suatu jawaban
tertentu. Tidak ada pembatasan terhadap ungkapan-ungkapan responden kecuali
bila pembicaraan sudah keluar dari topik.
7. Yang terpenting adalah bahwa gairah dan efektivitas FDD tergantung pada
dinamika kelompok yang terjadi. Dinamika kelompok adalah kelancaran interaksi
18
Yanti B. Sugarda,PanduanPraktisPelaksanaan Focus Group
DiscussionSebagaiMetodeRisetKualitatif, (Jakarta: Gramedia, 2020) hlm.3-5
12
antar responden yang secara aktif berbicara dan mengekspresikan diri secara
spontan. Jadi, bukan seperti wawancara antara moderator dan responden secara
bergilir, tetapi diskusi hidup antar responden.
8. Instrumen yang dipakai bukan merupakan kuesioner terstruktur seperti halnya
pada kuesioner kuantitatif, melainkan pedoman diskusi yang tidak harus ketat
dalam urutan maupun konten pertanyaannya. Pedoman diskusi disiapkan terlebih
dahulu poin-poinnya atau garis besarnya oleh moderator. Pertanyaan tidak
terstruktur banyak muncul spontan pada saat diskusi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Data merupakan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan suatu
objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat, beberapa
macam data antara lain: data populasi dan data sampel, data primer, data observasi, dan
data sekunder. Pada dasarnya kegunaan data ialah sebagai dasar yang objektif di dalam
proses memecahkan persoalan. Sumber data dalam penelitian adalah dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka Sumber data disebut responden. Jenis-jenis Sumber data itu ada person,
place, dan paper. Sumber data dalam penelitian terdiri dari sumber data primer dan
sumber data sekunder. Salah satu tahapan yang sangat penting dalam penelitian yaitu
pengumpulan data. Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan
dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu wawancara, observasi,
dokumentasi, dan focus group discussion.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta
Sugarda, Yanti B. 2020.Panduan Praktis Pelaksanaan Focus Group Discussion Sebagai Metode
Riset Kualitatif. Jakarta: Gramedia.
15