Anda di halaman 1dari 16

POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN ELKASISTA

ISTRUMENTASI SISTEM SENJATA


“Jenis Data & Skala Pengukuran”

Disusun oleh:
Serda Andik Sugiarta
Nosis 20200517-E

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA SISTEM SENJATA


POLITEKNIK ANGKATAN DARAT
TA. 2020-2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya
telah menyelesaikan Makalah tentang jenis data dan skala pengukuran
dengan tepat waktu. Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Instrumentasi Sistem Senjata. Makalah ini dibuat untuk mempelajari
dan mengetahui tentang jenis data dan skala pengukurannya.

Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa sehingga selama


penyusunan tugas ini, saya menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan
referensi dan keterbatasan saya sendiri. Sebagai manusia saya menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat menambah
pengetahuan tentang jenis data dan skala pengukuran data. Aamiin.

Batu, Maret 2022

Penulis

Andik Sugiarta

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................................
2.1 Pengertian Data..............................................................................................3
2.2 Jenis Data.......................................................................................................4
2.3 Skala Pengukuran...........................................................................................8
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Orang yang bekerja di bidang penelitian, perencanan, atau bisnis, sudah


pasti tidak asing dengan yang dinamakan data. Banyak keputusan dibuat
berdasarkan data. Statistika adalah ilmu tentang pengumpulan, analisis dan
interpretasi data dalam rangka pengambilan keputusan. Penelitian dan statistik
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Seorang
peneliti mernbutuhkan ilmu statistik sejak awal penyusunan sebuah proposal
penelitian. Ketika memulai membuat proposal penelitian, peneliti mulai dengan
menentukan topik dan masalah penelitian apa yang akan diteliti.

Masalah yang akan diteliti harus merupakan masalah yang layak untuk diteliti.
Masalah tersebut seharusnya didukung oleh data yang akurat sehingga peneliti
dapat menjustifikasi masalah tersebut sebagai rnasalah penelitian. Dan disinilah
peneliti sudah berhubungan dengan statistik. Selain itu, statìstik juga dipakai ketika
peneliti membaca tulisan orang lain. Apakah itu artikel penelitian atau jurnal
penehtian, selalu ada data atau angka yang tidak terlepas dan statistik. Oleh karena
itu sangat penting bagi seorang peneliti, pendidik, atau profesional kesehatan
termasuk mahasiswa dan jenjang diploma, sarjana hingga pascasarjana. Dengan
pemahaman statistik yang cukup, peneliti dapat memberikan interpretasi yang benar
sesuai dengan data statistikatau hasil uji statistik yang ada.

Orang yang tidak mernahami statistik dengan baik, lebih memilih melewati
bagian statistikyang seharusnya menjadi suatu kesatuan dalam sebuah laporan,
artikel, jurnal, dan lain-lain. Salah satu hal penting dalam statistik dan penelitian
adalah data. Dalam penelitian sangat dibutuhkan data untuk dapat menunjang suatu
penelitian sehingga hasil penelitian dapat lebih akurat karena didukung oleh adanya
sebuah data dalam penelitian. Data sendiri juga dapat menunjung kesimpulan dari
suatu penelitian dan dapat membuktikan fakta dari penelitian yang sudah dilakukan.
Sebelum data statistik tersebut dapat dianalisis, data perlu dikumpulkan
dengan alat dan metode pengumpulan data yang tepat. Dalam penelitian dan
statistik, data merupakan hal terpenting. Jika tidak ada data, seorang peneliti
maupun seorang ahli statistik sekalipun tidak akan dapat memberikan penjelasan
tentang masalah, fenomena, dan yang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan data ?

2. Apa saja jenis-jenis data ?

3. Apa saja skala pengukuran data ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian data

2. Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis data

3. Untuk mengetahui dan memahami skala pengukuran data

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Data

Data dapat didefinisikan sebagai suatu informasi secara lebih luas, lebih
khusus hasil pengukuran atau pengamatan yang dikumpulkan yang dapat berupa
angka, besaran, pernyataan atau fakta yang menggambarkan persamaan atau
perbedaan obyek satu dengan yang lain dalam karakteristik/peubah yang sama.
Jenis dan macam data dapat berdasarkan sumber (primer dan sekunder), berdasar
sifat (kualitatif dan kuantitatif), berdasar kontinuitas (diskrit dan kontinyu), berdasar
skala Pengukuran (nominal, ordinal, interval dan rasio).

Data merupakan bentuk jamak dan datum. Untuk keperluan


investigasi/penyelidikan suatu masalah, tentu saja diperlukan data. Data dapat
diartikan sebagai keterangan atau informasi yang diperlukan untuk memecahkan
suatu masalah.

Data adalah salah satu bentuk pencatatan yang berulang yang berkaitan
dengan karakteristik suatu objek. Pada pencatatan ini masing-masing individu
dicatat dengan nomor atau identitas tertentu dan masing-masing karaktenstik dicatat
kedalam peubah tertentu. Masing-masing individu yang masuk dalam pencatatan
tersebut secara umum dinamakan pengamatan, observasi, atau rekod (record).

Data merupakan konsep jamak dari datum yang berarti suatu himpunan
angka yang berasal dan hasil pengukuran individu. Sedangkan kumpulan dan data-
data disebut agregat. Secara sederhana dapat disimpulkan data merupakan suatu
kumpulan informasi atau keterangan yang dikumpulkan yang dapat berupa angka,
besaran, pernyataan atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan.

3
2.2 Jenis Data

Data adalah bagian-bagian dari suatu informasi yang dikumpulkan dalam


yang berbeda-beda dari suatu penelitian ataupun studi kasus yang dilaksanakan.
Data juga merupakan kumpulan angka yang didapatkan dan hasil pengukuran,
pengamatan atau observasi terhadap suatu obyek. Data dapat dibagi menjadi
beberapa jenis antara lain:

1. Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya data dapat dibagi menjadi dua jenis antara lain :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung
melalui sumber utamanya. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan dan diolah secara langsung dan subjek atau objek
penelitian. Misalnya: kalau seorang peneliti ingin mengetahui berat
badan responden, maka peneliti tersebut langsung melakukan
pengukuran berat badan responden tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak tertentu
atau pihak lain, di mana data tersebut umumnya telah diolah oleh pihak
tersebut. Data sekunder adalah data yang didapatkan dalam bentuk
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya
data itu dicatat dalam bentuk dokumen atau publikasi-
publikasi.Misalnya peneliti ingin mengetahui Hb ibu hamil di Desa A,
maka peneliti tersebut dapat mendatangi puskesmas yang mewilayahi
desa tersebut untuk mendapatkan data Hb ibu hamil yang ada di desa
tersebut. Umumnya, puskesmas telah memiliki data tersebut karena
setiap ibu hamil diperiksa Hb-nya dan tercatat di puskesmas.

4
2. Berdasarkan Sifatnya
Data menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategorisasi,
karekteristik berbentuk kalimat, kata-kata atau gambar. Data kualitatif
merupakan data yang menunjukkan kualitas sesuatu, oleh karena itu
data kualitatif sering menunjukkan kuailtas sesuatu baik manusianya,
benda-benda, maupun suatu variabel tertentu seperti motivasi, minat
dan lainnya. Data ini biasanya didapat dan wawancara atau
pengamatan dan bersifat subjektif, sebab data tersebut dapat
ditafsirkan berbeda oleh orang lain yang juga melakukan
pengamatan.Dengan melakukan pengklasifikasian terhadap data
kuantitatif kita dapat mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif.
Dengan memberikan kategori-kategori terhadap kuantitas tertentu kita
mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif. Misalkan saja data
motivasi belajar siswa yang diukur dengan menggunakan angket
motivasi belajar akan menghasilkan data kuantitatif berupa angka-
angka skor motivasi belajar.

a) Data nominal
Data nominal adalah data yang hanya mengandung unsur
penamaan (Bahasa Latin, Nomos = nama). Data nominal, seluruh
datanya bersifat kategorikal, semuanya memiliki kedudukan yang
sama (setingkat) tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Berikut ini adalah beberapa ciri dan data yang berskala nominal:

- Merupakan data kualitatif atau bukan berupa angka.

- Data tidak dapat dikuantifisir (tidak bisa dikali, dibagi, ditambah,


dikurangi).

- Bersifat kategorikal bukan numerical.

- Berkaitan dengan ‘name’

5
- Data merupakan unordered atau tidak berjenjang.

- Data nominal merupakan data yang berada pada level yang


sama.

- Digunakan terutama untuk statistik non-parametrik.

Contoh:

- Jenis pekerjaan (petani, buruh, PNS, karyawan swasta, dan


lain-lain) dan jenis kelamin merupakan data yang merniliki level
yang sarna, yang satu tidak lebih tinggi dan yang lain, tidak
dapat dibagi, dikalikan dan lain-lain.

b) Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang selain mengandung unsur
penamaan juga memiliki unsur urutan (Order = urutan). Pada data
ordinal selain dilakukan pembobotan atau penskoran, urutan dan
penskoran tersebutjuga memiliki arti atau makna. Posisi letak
menentukan kedudukan kategori data. Namun pada data ordinal ini
jarak antara tingkatan tidak diketahui berapa intervalnya. Data
ordinal, semua datanya selalu berjenjang (ordinary), artinya yang
satu lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan yang lainnya.
Beberapa ciri dan data ordinal, yaitu:
- Merupakan data kualitatif
- Data tidak dapatdikuantifisir (tidak bisa dikali,dibagi.
ditambah,dikurangi).
- Merujuk pada order” atau “rank” atau berjenjang.
- Data yang satu dengan yang lainnya tidak selevel, yang satu
lebih tinggi atau lebih rendah dan yang lain.
- Jenjang dapat diurutkan dan yang paling rendah ke yang paling
tinggi atau sebaliknya (low to high or high to low) atau dikenal juga
dengan “ranked data’
Contoh:

6
- Jenjang pendidikan: rendah, sedang. tinggi atau SD, SMP,
SMA, PT.
IQ scores atau (est scores: dapat dirangking mulai dan yang paling
rendah sampai dengan yang paling tinggi. Kelemahan data ordinal
adalah dalam satu jenjang, ada kemungkinan memiliki perbedaan.
Contoh:
- Bayi A termasuk BB rendah (1,7 kg), Bayi B juga termasuk BB
rendah (2,4 kg), padahal kedua bayi tersebut memiliki angka BB
yang cukup jauh bedanya dan segi angka namun dikelompokkan ke
dalam BB rendah.
- Mahasiswa A nilainya 75 sedangkan mahasiswa nilainya 76.
Kedua
mahasiswa tersebut memiliki jenjang nilai yang berbeda.
Mahasiswa A nilainya termasuk sedang, dan mahasiswa B
termasuk tinggi. Padahal kedua mahasiswa tersebut hanya memiliki
perbedaan 1 angka.

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan. Contoh : Menurut data WHO, di
seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi
mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang
berkembang, termasuk Indonesia.
Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu interval dan rasio.
a) Data Interval
Data interval adalah data yang selain mengandung unsur
penamaan dan urutannya juga memiliki sifat interval atau selang,
jaraknya
bermakna, di samping itu, data ini memiliki ciri angka di mana angka

7
nolnya tidak mutlak. Data interval merupakan data yang memiliki skor,
memiliki urutan juga memiliki interval yang jelas antara satu tingkatan
data dengan yang lainnya.
Jadi suatu data interval dapat didesknpsikan sebagai data interval
dan dapat juga dideskripsikan sebagai data ordinal. Hal ini juga berlaku
untuk skala data lainnya, skala data di atas nya
dapat dideskripsikan melalui skala data dibawahnya, namun skala data
dibawahnya tidak dapat dideskripsikan melalui skala data diatasnya.
b) Data Rasio
Data rasio adalah data yang memiliki unsur penamaan, urutan,
intervalnya bermakna dan angka nolnya mutlak, sehingga rasionya
memiliki makna. Beberapa contoh dari data rasio adalah jarak, berat
badan, tinggi, pendapatan dan laînnya.

2.3 Skala Pengukuran

Skala pengukuran memiliki peranan penting dalam sebuah penelitian karena


dalam penelitian digunakan skala pengukuran untuk mengklasifikasi variabel yang
akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan
langkah penelitian selanjutnya. Terdapat beberapa jenis skala pengukuran yang
digunakan antara lain :

1. Skala Kategorik

a. Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala yang paling sederhana, disusun


menurut jenis atau kategori, fungsi bilangan pada skala nominal hanya
sekedar simbol untuk membedakan satu karakter terhadap karakter lainnya.
Ciri skala nominal adalah berbentuk bilangan ash (bukan bilangan
pecahan), angka yang tertera hanyalah label, tidak memiliki urutan
(ranking), tidak memihiki ukuran baru, dan tidak mempunyai nol mutlak.

Berdasarkan ilmu statistika, skala kategorik nominal merupakan skala


dengan level paling rendah. Bila diperhatikan, kode pada

8
skala nominal hanya untuk membedakan pasien satu dengan yang

lain berdasarkan jenis kelamin dan status hipertensi. Tapi tidak untuk
mengurutkan. Contoh :

- Untuk mengklasifìkasi jenis kelamin, skala nominal berupa angka 1


untuk pria dan angka 2 untuk wanita. Klasifikasi agama 1. Islam, 2.
Kathohik, 3. Kristen, 4. Hindu, 5. Budha, dan seterusnya).

- Kode status hipertensi HT=1 dan non HT=O juga berfungsi untuk
membedakan mana saja pasien yang mengalami hipertensi dan yang
tidak.

Analisis statitsik untuk penelitian yang menggunakan pengukuran


instrumen skala nominal adalah Uji Binomium (Binomium Test), Uji Chi
Kuadrat Satu Sampel (X2 One Sample Test), Uji Perubahan Data Mc.
Nemar (Mc Nernar for The Significant of Change). Uji Chi Kuadrat Dua
Sampel (X2 Test for Two Independent Sample), Uji Chocran Q (Chocran
Q-Test), Uji Chi Kuadrat Lebih dan Dua Sarnpel (X2 Test for k
Independent Samples), dan Uji Koefisien Kontingensi (Contingency
Coefficient).

b. Skala Ordinal

Skala ordinal rnemiliki peringkat atau berjenjang, tetapi tidak ada jarak
posisional objektif antar angka karena angka yang tercipta bersifat relatif
subjektif. Penerapan skala ordinal didasarkan pada ranking, diurutkan dan
jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.

Contoh :

- Pendidikan diurutkan dan 1. Dasar, 2. Menengah, 3. Tinggi.

- Skala sikap responden, 1. Sangat Tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3.


Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.

9
Bedanya dengan nominal. pemberian kode selain untuk membedakan
tingkat pendidikan 1 dengan yang lainnya juga berguna untuk memberikan
urutan pendidikan dan yang terendah sampai yang tertinggi. Hasil
pengukuran skala ordinal dapat menggambarkan posisi atau peringkat
suatu variabel.

Skala ordinaldigunakan untuk Uji Kolmogorov-Sminov Satu Sampel, Uji


Deret Satu Sampel, Uji Tanda, Uji Pasangan Tanda Wilcoxon, Uji Median,
Uji Mann-Whitney U, Uji Kolmogorov-Smirov Dua Sampel, Uji Reaksi
Ekstrim Moses, Uji Analisis Varian Dua Arah Friedman, Uji Koefesien
Korelasi Rank Spearman, Uji Koefesien Korelasi Rank Kendall, dan Uji
Koefesien Korelasi Rank Parsial Kendall.

2. Skala Numerik

a. Interval

Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data
dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, tidak memiliki nilai
nol mutlak. Skala interval adalah skala pengukuran numerik, tetapi tidak
memiliki nilai nol mutlak. Ciri penting dan skala mi: datanya bisa
ditambahkan, dikurangi, digandakan, dan dibagi tanpa mempengaruhi jarak
relatif skor-skornya. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol mutlak
sehingga tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dan
rasio tertentu.

Contoh :

- Pengukuran suhu dalam skala Celcius. Bila bak air berisi penuh
dengan suhu O derajat C, 50 derajat C, dan loo derajat C, maka perbedaan
antara O-50 dan 50-100 derajat C itu sama, tetapi tidak dapat dijelaskan
bahwa air bersuhu 100 derajat C dua kali lebih panas daripada air bersuhu
50 derajat Celcius.

10
- Contoh, usia 11-20 tahun = 1, 21-30 tahun = 2, 31-40 tahun = 3, dan
seterusnya, atau temperatur atau suhu 0°-50° Celsius = 1, 510_1000
Celsius = 2, dan 101°-150° Celsius = 3.

Skala interval digunakan untuk Uji t, Uji t dua sarnpel, Anova Satu Jalur,
Anova Dua Jalur, Uji Person Product Moment, Uji Korelasi Parsial, Uji
Korelasi Ganda, Uji Regresi, dan Uji Regresi Ganda.

b. Rasio

Skala rasio merupakan skala pengukuran yang mempunyai nilai nol


mutlak; dengan skala ini peneliti dapat mengelompokkan data yang dapat
diurutkan dan jarak urutan dapat ditentukan.

Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih
tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Bila
kita ingin membandingkan berat dua mana selisih tiap pengukuran adalah
sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Bila kita ingin
membandingkan berat dua orang. Berat pasien pertama 40kg dan pasien
kedua 80kg. Kita dapat tahu bahwa pasien kedua dua kali lebih berat
daripada pasien pertama karena nilai variabel numerik berat
mengungkapkan rasio dengan nilai nol sebagai titik bakunya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Data merupakan konsep jamak dari datum yang berarti suatu himpunan
angka yang berasal dan hasil pengukuran individu. Secara sederhana dapat
disimpulkan data merupakan suatu kumpulan informasi atau keterangan yang
dikumpulkan yang dapat berupa angka, besaran, pernyataan atau fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.

Data dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain : berdasarkan


sumbernya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
Berdasarkan sifatnya data menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kategorisasi, karekteristik berbentuk kalimat, kata-kata atau gambar. Data kualitatif
terbagi dua jenis yaitu data nominal dan ordinal.Sedangkan data kuantitaf terbagi
atas dua yaitu data interval dan rasio. Terdapat beberapa jenis skala pengukuran
yang digunakan antara lain : skala kategori yang terdiri atas skala nominal dan
ordinal sedangkan skala numerik terdiri dari skala interval dan rasio. Pengukuran
adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almina Rospitaria Tarigan, Z. L., & Syarifah. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan
Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi di Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu
Tahun 2016. Jurnal Kesehatan, 9.
Anggara, F. H., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 20.
Arifin, J. (2017). SPSS 24 Untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT Alex Media
Komputindo.
Asep Saefuddin, K. A., & Aam Alamudi, K. S. (2009). Statistik Dasar. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Efendi, A., & Pramoedyo, H. (2017). Biostatika. Malang: UB Press.
Jaya, I. (2019). Penerapan Statistik Untuk Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Maulana. (2016). Statistik Dalam Penelitian Pendidikan. Sumedang: UPI Sumendang Press.
Prihanti, G. S. (2016). Pengantar Biostastik. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.
Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

13

Anda mungkin juga menyukai