Anda di halaman 1dari 20

BIOSTATISTIK

“JENIS DATA,VARIABLE DAN SKALA PENGUKURAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biostatistik


Dosen Mata Kuliah: Dr.Rika Handayani,SKM.,M.Kes

KELOMPOK 2

YIYIN SAPUTRI A1C219097


YULITA SORLURY A1C222152
FITRIANTI YANTO A1C219064
AZIZAHTUL WAHDA.A A1C219108
ULFA RASMAN A1C219072

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Biostatistik yang
membahas mengenai ”jenis data,variable dan sakala pengukuran”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari Dosen mata kuliah dan teman-teman
sekalian agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dengan judul Asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
teman-teman pembaca.

Makassar, 22 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan Penulis......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Data....................................................................................
B. Jenis-Jenis Data....................................................................................

BAB III VARIABEL


A. Variabel Data........................................................................................
B. Jenis Variabel.......................................................................................

BAB IV SKALA PENGUKURAN


A. Pengertian Skala Pengukuran...............................................................
B. Skala pengukuran ................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Definisi statistika menurut para ahli atau Pengertian statistika menurut
para ahli – Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam
pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian
yang lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam
bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel
(daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu
masalah tertentu. Bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan manusia.
Hampir semua kebijakan publik dan keputusankeputusan yang diambil
oleh pakar ilmu pegetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup ilmu
mereka) didasarkan dengan metode statistika hasil analisis dan interpretasi
data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif Salah satu kegiatan dalam
pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat
dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan dinamakan
Penyajian Data. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah
dibaca Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan
mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan
penilaian atau perbandingan dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai pengertian data,jenis
data,variabel dan skala pengukuran
C. Tujuan Penulisan
Agar pembaca dapat memperoleh informasi mengenai pengertian data,jenis
data,variabel dan skala pengukuran

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Data
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak,
datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan sedangakan data adalah segala keterangan atau informasi yang
dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sutanto (2007).
Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan angka/huruf hasil dari
penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data merupakan
materi mentah yang membentuk semua laporan riset (Dempsey, 2002). Jadi
dari pengertian di atas dapat saya simpulakan bahwa Data adalah
sekumpulan informasi yang biasanya berbentuk angka yang dihasilkan dari
pengukuran atau penghitungan. Data statistik merupakan keterangan atau
ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa berbentuk kategori ( misal: rusak,
baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan). Tujuan pengumpulan data untuk
memperoleh gambaran suatu keadaan dan untuk dasar pengambilan
keputusan.

B. Jenis- jenis Data


1. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
a. Data Kualitatif
Adalah data yang berbentuk kualitas, seperti penyataan terhadap KB
yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : setuju, kurang
setuju, tidak setuju). Berbentuk kata-kata atau pengkategorian.
Dalam mengolah data mengunakan komputer, kategori tersebut
harus dilakuka proses “coding” terlebih dahulu. Misalkan : untuk
setuju di beri kode 2, kurang setuju diberi kode 1 dan tidak setuju
diberi kode 0. Data Kualitatif disebut juga dengan data kategori.

5
b. Data Kuantitatif
Data dalam bentuk bilangan (numerik), misalnya : jumlah balita
yang mendapatkan imunisasi, Berat Badan Bayi. Diperoleh dengan
cara menghitung maupun mengukur. Data Kuantitatif disebut juga
dengan data numerik.

2. Jenis data menurut cara memperolehnya


a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti
preferensi konsumen bioskop.
b. Data Sekunder

6
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada
peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar
atau majalah.
3. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data
pegawai, data produksi, dsb
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
4. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu
tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari
waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro
eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin
m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

5. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data


a. Data Literal (diskrit)
Adalah data yang berbentuk bilangan bulat, misalnya: Jumlah anak
dalam keluarga, jumlah penyakit TBC, jumlah kecelakaan jalan raya.
Diperoleh dengan cara menghitung.
b. Data Kontinyu

7
Adalah data yang berbentuk rangkaian data, nilainya berbentuk
desimal. Misalnya :Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah.
Diperoleh dengan cara mengukur

8
BAB III
VARIABEL
A. Variabel Data
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau yang diamati yang nilainya
bervariasi antara satu objek ke objek lainnya.
Contoh: berat badan, tinggi badan, suhu, motivasi, kinerja bidan, tingkat
pendidikan.
B. Jenis Variabel
a. Variabel Bebas
Merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel dependen (terikat). Variabel bebas disebut juga variabel
prediktor, input, atau variabel yang mempengaruhi.
b. Variabel Terikat
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat atau
adanya variabel independen.Variabel terikat disebut juga variabel
kriteria, respon dan output (hasil). Variabel independen dan variabel
dependen tidak dapat dipisahkan karena masing-masing tidak bisa
berdiri sendiri tetapi selalu berpasangan.

C. Contoh Variabel Bebas Dan Terikat


1) Pola makan dan berat badan
Pola makan : variabel independen
Berat badan : variabel dipenden
2) Jenis obat dan tingkat kesembuhan
Jenis obat :variabel independen
Tingkat kesembuhan : variabel dependen

9
BAB IV
SKALA PENGUKURAN

A. Pengertian Skala Pengukuran


Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau
fenomena menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan
dalam memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci
tersebut adalah angka, penetapan dan aturan. Pengukuran yang baik, harus
mempunyai sifat isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism artinya
terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan
”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen
pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat
realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan untuk
menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang
terjadi di dunia nyata.Proses pengukuran sangat berkaitan dengan desain
instrumen. Desain instrumen dapat diartikan sebagai penyusunan instrumen
pengumpulan data (biasanya berupa suatu kuesioner) untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian.
1. Komponen Pengukuran
Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik data empiris ke
dalam bentuk yang dapat dianalisa oleh peneliti. Titik focus pengukuran
adalah pemberian angka terhadap data empiris berdasarkan sejumlah
aturan/prosedur tertentu. Prosedur ini dinamakan proses pengukuran
yaitu investigasi mengenai cirri‐ciri yang mendasari kejadian empiris
dan memberi angka atas ciri‐ciri tersebut. Komponen yang dibutuhkan
dalam setiap pengukuran :
a. Kejadian empiris ( empirical events)
Kejadian empiris merupakan sejumlah ciri‐ciri dari objek, individu,
atau kelompok yang dapat diamati.
b. Penggunaan angka ( the use of number).

10
Komponen ini digunakan untuk memberi arti bagi ciri‐ciri yang
menjadi pusat perhatian peneliti. Spesifikasi tingkat pengukuran,
kemudian, diberikan dengan memberi arti bagi angka tersebut.
c. Sejumlah aturan pemetaan ( set of mapping rules)
Komponen ini merupakan pernyataan yang menjelaskan arti angka
terhadap kejadian empiris. Aturan‐aturan ini menggambarkan
dengan gamblang ciri ciri apa yang kita ukur. Aturan – aturan
pemetaan disusun oleh peneliti untuk kepentingan penelitian
2. Proses pengukuran
Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet tahap yang saling
berkaitan yang dimulai dari:
a. Mengisolasi kejadian empiris
Aktivitas ini merupakan konsekuensi langsung dari masalah
identifikasi dan formulasi. Intinya kejadian empiris dirangkum
dalam bentuk konsep/konstruksi yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
b. Mengembangkan konsep kepentingan
Yang dimaksud dengan konsep dalam hal ini adalah abstraksi ide
yang digeneralisasi dari fakta tertentu.
c. Mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional.
Definisi konstitutif mendefinisikan konsep dengan konsep lain
sehingga melandasi konsep berkepentingan. Jika suatu konsep telah
didefinisikan secara konstitutif dan benar, berarti konsep tersebut
telah siap untuk dibedakan dengan konsep lain. Defenisi operasional
memperinci aturan pemetaan dan alat di mana variable akan diukur
dalam kenyataan. Defenisi ini menyatakan prosedur yang harus
diikuti oleh peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep yang
diukur. Oleh karena itu defenisi operasional akan merefleksikan
dengan tepat esensi defenisi konstitutif.
d. Mengembangkan skala pengukuran
e. Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas dan validitasnya
f. Penggunaan skala

11
3. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala
pengukuran ini terdiri dari:
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk
membedakan memberikan kategori, memberi nama, atau menghitung
fakta‐fakta. Skala nominal akan menghasilkan data nominal atau
diskrit, yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian, pemberian
nama, atau penghitungan fakta‐fakta.
Contoh: kota ( Kendari, Bandung, dll ), Jenis penyakit , Suku ( bugis,
tolaki, dll ), Nomor KTP/SIM/Kartu Pelajar, Bulan ( september,
april, dll ) jenis kelamin merupakan contoh skala nominal yang
menandai seseorang, yakni laki-laki atau perempuan.
b. Skala Ordinal
Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal,
pada skala ordinal kategori ‐ kategori ini kemudian diberi urutan
yang berjenjang.
Contoh : jarak ( jauh, sedang, dekat ), tekanan darah ( tinggi, normal,
rendah ), kategori pengetahuan ( baik, sedang, kurang ), tingkat
keparahan penyakit, tingkat kesembuhan. dalam kelas kepelatihan
yang terdiri dari beberapa trainee Adi, Budi, Santi, Eka, Fitri, dan
Gina. Eka adalah siswa yang paling tinggi, diikuti kemudian oleh
Adi dan Santi, sedangkan Gina adalah siswa yang paling pendek
c. Skala Interval
Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan kategori
yang lain dapat kita ketahui. Skala interval tidak memiliki nilai nol
absolut. Contohnya: pada temperatur, nilai 0 derajat celcius tidak
berarti bahwa tidak ada temperatur, nol derajat celsius berarti titik
beku air dan merupaka suatu nilai. Pada skala interval ini kita juga
dapat mengatakan bahwa suhu 100 derajat celsius berati lebih panas
dua kali lipat dari suhu 50 derajat celsius.

12
d. Skala Rasio
Hampir sama dengan skala interval, hanya saja pada skala rasio nilai
nol tidak mempunyai nilai dan tidak berarti apa‐apa. Misalnya : data
jumlah persediaan barang menunjukkan angka 0 (nol) ini berarti
pada tidak terdapat barang persediaan sama sekali.

13
14
Contoh lain dari skala pengukuran

15
4. Tipe Skala Pengukuran
Skala pengukuran amat bervariasi. Skala yang sederhana (simple
scales) adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa
karakteristik. Misalnya Laki‐ laki atau perempuan. Skala yang kompleks
kompleks adalah skala yang beragam yang digunakan untuk mengukur
beberapa karakteristik. Skala mempunyai ciri‐ciri setidaknya satu dari
empat tingkat pengukuran yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio.
Untuk memilih skala yang sesuai, peneliti harus memilih peralatan yang
dapat mengukur secara tepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk
mencapai tujuan pnelitian. Proses ini disebut evaluasi mengenai skala
pengukuran. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus
dipertimbangkan dua hal yaitu validitas dan relabilitas.
a. Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala
pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena
tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Secara konseptual, ada 3 macam validitas:
1. Validitas isi (content validity)
2. Validitas yang berkaitan dengan criteria (criterion‐related
validity)
3. Validitas konstruk (construct validity)
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor
(skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu:
1. Stabilitas ukuran
Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan
terhadap perubahan situasi apa pun. Terdapat dua jenis uji
stabilitas, yaitu :
a. Test‐retest reliability
Yaitu koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan
pengukuran konsep yang sama dalam dua kali kesempatan
b. Reliabilitas bentuk paralel (paralel‐form realibity)

16
Terjadi ketika respon dari dua penguikuran yang sebanding
dalam menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi yang
tinggi.

2. Konsistensi Internal Ukuran


Merupakan indikasi homogenitas item‐item yang ada dalam
ukuran yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat
diamati melalui: Reliabilitas konsistensi antar item (konsistensi
jawaban responden untuk semua item dalam ukuran) dan split‐
half reliability yang menunjukkan korelasi antara dua bagian.

17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak,
datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan sedangakan data adalah segala keterangan atau informasi yang
dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sutanto (2007).
Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan angka/huruf hasil dari
penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti.
Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset
(Dempsey, 2002). Jadi dari pengertian di atas dapat saya simpulakan bahwa
Data adalah sekumpulan informasi yang biasanya berbentuk angka yang
dihasilkan dari pengukuran atau penghitungan. Data statistik merupakan
keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa berbentuk kategori
( misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan). Tujuan pengumpulan
data untuk memperoleh gambaran suatu keadaan dan untuk dasar
pengambilan keputusan.
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau
fenomena menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan
dalam memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci
tersebut adalah angka, penetapan dan aturan. Pengukuran yang baik, harus
mempunyai sifat isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism artinya
terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan
”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen
pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat
realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan
untuk menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa
yang terjadi di dunia nyata.Proses pengukuran sangat berkaitan dengan
desain instrumen. Desain instrumen dapat diartikan sebagai penyusunan
instrumen pengumpulan data (biasanya berupa suatu kuesioner) untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian.

18
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau yang diamati yang nilainya
bervariasi antara satu objek ke objek lainnya.
B. Saran
Penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan
dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama
mengenai Biostatistik.

19
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Moh, (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia Riduwan,
(2009). Skala pengukuran dalam Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiono,
(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sukardi, (2011).
Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : PT.Bumi Aksara Suprananto,
Kusaeri, (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogjakarta : Graha
ilmu

20

Anda mungkin juga menyukai