STATISTIK DESKRIPTIF
Disusun Oleh :
Evi Wijayanti (A1C219086)
Puji Kabalmay (A1C219145)
Wahyuliana Amir (A1C219105)
Ahmad Fauzi (A1C219088)
Nurrawalia M. Hi. Ahmad (A1C222086)
Prodi S1 KEPERAWATAN
Kelas B
ANGKATAN 2019
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
1
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami Rahmat,
Hidayah dan Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongannya mungkin tim penyusun tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan untuk Nabi
Muhammad SAW.
Makalah kami susun atas perintah atau tugas yang diberikan oleh dosen
kami. Selain itu, kami menyusun makalah ini dengan harapan agar makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagu para pembacanya, dan bagi kami
tim penyusun pada khususnya. Makalah yang kami beri judul “STATISTIK
DESKRIPTIF” ini kami susun berdasarkan informasi dan data dari berbagai
sumber. Makalah ini memuat tentang apa itu Statistik Deskriptif (Definisi),
Macam data Statistik Deskriptif, dan Memahami macam penyajian data. Penyusun
menjabarkan tentang Statistik Deskriptif yang menjelaskan macam dari penyajian
data dalam statistik deskriptif..
Ucapan Terima Kasih tidak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan makalah. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu
dilakukannya perbaikan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran
membangun dari para pembaca. Kami selaku tim penyusun memohon maaf
apabila terdapat kesalahan penulisan maupun kesalahan lain yang ada di dalam
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Terimakasih.
Tim Penyusun
3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Daftar Tabel.............................................................................................................4
Daftar Gambar..........................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................7
4.2 Tabel.............................................................................................................22
4
4.4.2 Grafik Batang.........................................................................................32
4.8 Pictogram......................................................................................................40
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................43
5.1 Kesimpulan...................................................................................................43
5.2 Saran.............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
GLOSSARIUM......................................................................................................45
5
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Contoh Tabel Satu Arah Komposisi Responden Berdasarkan Gender.......................
Tabel 2.2 Contoh Tabel Dua Arah Komposisi Responden Berdasarkan Gender Dan
Pendidikam................................................................................................................................
Tabel 2.3 contoh tabel distribusi frekuensi................................................................................
Tabel 2.4 Perbandingan Jumlah Perokok (data fiktif)................................................................
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Nilai Statistik (data fiktif).........................................................
Tabel 2.6 Tabel distribusi frekuensi...........................................................................................
Tabel 2.7 Contoh tabel frekuensi relatif.....................................................................................
Tabel 2.8 Tabel distribusi frekuensi kumulatif (f kum)..................................................................
Tabel 2.9 Tabel Distribusi frekuensi relatif kumulatif (f kum(%))...................................................
Tabel 3.0 Tabel 10 besar penyakit gawat darurat tahun 2015....................................................
Tabel 3.1 Tabel tingkat pendidikan pada tahun 2007.................................................................
Tabel 3.2 Tabel tingkat pendidikan pada tahun 2007 dalam bentuk pictogram..........................
6
Daftar Gambar
Gambar 1.1 grafik garis Peringkat Penyakit Tahun 2000...........................................................
Gambar 1.2 Contoh soal grafik garis.........................................................................................
Gambar 1.3 Contoh Grafik Single Bar.......................................................................................
Gambar 1.4 Contoh Grafik Multi Bar........................................................................................
Gambar 1.5 Contoh Grafik batang Subdivided Bar....................................................................
Gambar 1.6 tabel Distribusi Frekuensi.......................................................................................
Gambar 1.7 Grafik Histogram...................................................................................................
Gambar 1.8 Contoh Gambar Poligon Frekuensi.......................................................................
Gambar 1.9 Tabel distribusi frekuensi (mutlak)........................................................................
Gambar 2.0 gambar tabel distribusi frekuensi............................................................................
Gambar 2.1 Gambar grafik poligon frekuensi............................................................................
Gambar 2.2 Grafik laporan 10 besar penyakit............................................................................
Gambar 2.3 Tabel distribusi frekuensi kumulatif upah karyawan..............................................
Gambar 2.4 Gambar grafik ogive data upah karyawan..............................................................
7
BAB 1 PENDAHULUAN
8
B. Apa manfaat dan fungsi statistika ?
C. Apa saja macam-macam jenis data ?
D. Bagaimana pengelompokan data berdasarkan jenisnya ?
E. Bagaimana penyusunan dan penyajian data ?
1.3 Tujuan
A. Mengetahui dan memahami pengertian statistika.
B. Mengetahui dan memahami manfaat dan fungsi statistika.
C. Mengetahui dan memahami macam-macam jenis data.
D. Mengetahui dan memahami pengelompokan data berdasarkan jenisnya.
E. Mengetahui dan memahami penyusunan dan penyajian data.
9
BAB 2 STATISTIK DESKRIPTIF
10
G. Mood, Graybill & Boes: Statistik ialah metode ilmiah yang berkaitan dengan
percobaan, penyelidikan, dan penarikan kesimpulan. (14 Pengertian Statistik
Menurut Para Ahli Terlengkap, pada tanggal 30 Maret 2018 pukul 11.00)
11
1. Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif);
2. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya);
3. Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan
baku, dan sebagianya);
4. Kemencengan dan keruncingan kurva
5. Angka indeks
6. Times series/deret waktu atau berkala
7. Korelasi dan regresi sederhana.
C. Bambang Suryoatmono (2004:18) menyatakan Statistika Deskriptif adalah
statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan
atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja
1. Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dll
2. Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll
3. Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks.
Pengertian statistik itu sendiri berasal dari kata state (yunani) yaitu negara
yang digunakan untuk urusan negara. Dari uraian ini dinyatakan bahwa statistik
adalah rekapitulasi dari fakta yang bentuk angka–angka disusun dalam bentuk
tabel & diagram yang mendiskripsikan suatu permasalahan. Statistik dalam arti
sempit (statistik deskriptif) ialah statistik yang mendeskripsikan atau
menggambarkan tentang data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram,
pengukuran tendensi central, rata rata hitung, rata rata ukur, dan rata rata
hormonik, pengukuran penempatan (medial kuartil desil persentil), pengukuran
penyimpanan range, rentangan antar kuartil. Rentangan semi antar kuartil,
simpangan rata rata, simpangan baku varians, koefisien varian, dan angka baku,
angka indeks serta mencari kuatnya hubungan dua variabel, melakukan peramalan
(prediksi) dengan menggunakan analisis regresi linier, membuat perbandingan
(komparatif). (Statistika Deskriptip dan Statistika Infernsial, pada tanggal 30
maret 2018 pukul 11.25)
12
dengan ilmu mereka) didasari oleh ilmu statistik serta hasil analisis dan
interpretasi data baik, secara kuantitatif maupun kualitatif.Sehingga statistik dapat
digunakan sebagai:
A. Komunikasi
Satatistik dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan komunikasi atau alat
penghubung dari beberapa pihak. Dari data statistik yang dihasilkan beberapa
pihak tersebut dapat mengambil sebuah keputusan.
B. Deskripsi
Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk menyajikan, menggambarkan
atau mengilustrasiakan data dalam bentuk tabel, ganbar dan diagram, sehungga
orang mudah memahaminya. Contohnya hasil produksi dalam satu periode,
laporan keuangan, laporan tingkat kecelakaan lalu lintas dijalan tol dan lain
sebagainya. Semua informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar,
dan diagram.
C. Regresi
Statistika dapat digunakan sebagai alat untuk meramalkan atau memprediksi
pengaruh dari data (variabel bebas) terhadap data yang lain (variabel tidak bebas).
Misalnya: tinggkat pengangguran berpengaruh terhadap tingkat kejahatan di
Jakarta. Tingkat pengangguran (variabel bebas), sedangkan tingkat kejahatan
(variabel tidak bebas) dengan demikian besar kecilnya tingkat kejahatan dapat
diprediksi dari tingkat pengangguran.
D. Korelasi
Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan sebrapa kuat
hubungan antara dua data dalam suatupenelitian. Misalnya biaya promosi
berhubungan dengan tingkat penjualan.
E. Komparasi
Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk membandingkan data dua
kelompok atau lebih. (Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian,
(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.4)
13
BAB 3 MACAM-MACAM JENIS DATA
14
demografi penduduk mulai rate, ratio, penghasilan, jumlah penduduk,
kesehatan penduduk.
3. Penelitian eksperimen
Merupakan suatu kegiatan percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu
gejala yang timbul akibat dari suatu percobaan tertentu. Tujuannya untuk
ingin mengetahui kemungkinan saling hubungan sebab – akibat dengan
mengadakan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen
kemudian hasil tersebut akan dibandingkan dengan kelompok yang tidak
dikenakan perlakuan.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah sebuah data yang diambil dari orang lain dan bukan
dilakukan oleh peneliti sendiri, biasanya data sudah dikomplikasi oleh instansi
atau orang yang mempunyai data, misalnya : data rekam medis, data laporan, data
bulanan puskesmas. Keuntungan data sekunder adalah lebih efisien dalam
waktu,tenaga dan biaya.kekurangannya adalah datanya tidak selengkap data
primer. (Riyanto Agus; 2013)
1. Kelompok data menurut waktu pengumpulannya:
a) Data time seris
Data time seris adalah data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu pada
satu objek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek
tersebut. Misal data perkembangan harga minyak mentah dunia dari hari kehari
atau data kecelakaan lalu lintas dijakarta dari bulan ke bulan.
b) Data cross section
Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu periode
tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.
Misalnya: data dampak harga BBM naik terhadap bahan pokok pada januari 2007.
2. Kelompok data menurut sifatnya:
a) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat (pernyataan) atau
judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata-kata atau kalimat.
Data kualitatif diperolehdari berbaga i teknik pengumpulan data misalnya
15
wawancara, analisis dokumen, diskusi atau observasi lapangan yang telah
dituangkan dalam bentuk transkripsi.
Contoh:
1) Pelayanan rumah sakit Cipto Mangunkusumo cukup baik.
2) Tinggkat kesejahterahan masyarakat Jakarta tinggi.
b) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya,
data kuantitatif dapat dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik.
Data kuantitatif dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan cara proses atau cara
mendapatkannya.
1) Data diskrit
Data diskrit adalah data dalam bentuk bilangan bulat yang diperolehdengan
cara membilang. Contohnya:
a) Jumlah perguruan tinggi swasta diJakarta ada 750
b) Jumlah pemilihan yang terdaftar didaerah X sebanyak 1.450 orang.
c) Jumlah karyawan laki-laki di PT X sebanyak 250 orang.
2) Data dikotomi
Data dikotomi adalah data dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan yang
diperolehdengan cara hasil pengukuran. Data dikotomitergantung dengan
jenis skala pengukuran yang digunakan.
a) Nilai ujian statistikanya sebesar 75.
b) Tinggi badan renny 160,5 cm.
c) Tingkat pendapatan masyarakat Jakarta mencapai Rp 2.000.000/bulan.
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.129)
16
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara metode
pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Banyak
hasil penelitian tidak akurat dan permasalahan penelitian tidak terpecahkan,
karena metode pengumpulan data yang digunakan tidak sesuai dengan
permasalahan penelitian.
Menurut Sugiyono (2002) metode pengumpulan data yang umum di
gunakan dalam suatu penelitian adalah: wawancara,kuesioner,dan observasi. (Ir.
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo,
2014), hlm.130)
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab,sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.
Secara garis besar ada dua pedoman wawancara (suharsimi arikunto 2002)
A. Pedoman wawasan tidak terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan,bahkan hasil
wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari
pewawancara. Pewawancaralah sebagai pemudi jawaban responden.
B. Pedoman wawasan terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list. Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah
bentuk “semi structured”. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias
meliputi semua variable, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
Sebelum melakukan proses wawancara (Ir. Syofian Siregar, Statistika
Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.131)
17
a. Persiapan wawancara
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dalam proses pengumpulan
data mengandalkan wawancara dengan informan,maka peranan
informan sangatlah penting sebab data akan banyak digalih dari
orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang akan
diteliti, mempunyai keahlian dan wawasan yang cukup luas.
b. Menentukan jenis dan struktur pertanyaaan
c. Menyiapkan instrumen wawancara
d. Menghubungi atau buat dengan janji dengan calon responden untuk
melakukan kunjungan atau memilih tempat dan situasi yang nyaman
e. Membuat kesan positif
Untuk mencapai hasil pengumpulan data yang baik, kesan positif dari
pewawancara lebih penting daripada sekadar menerangkan tujuan
penelitian yang biasa diajukan pada permulaan wawancara.
Sebelum wawancara dimulai,wawancara harus mampu menciptakan
hubungan baik dengan responden, atau mengadakan rapport. Rapport
adalah suatu situasi psikologis yang menunjukan bahwa responden
bersedia bekerja sama menjawab pertanyaan dan memberi informasi
sesuai dengan pikiran dan keadaan yang sebenarnya..
f. Sikap dan pedoman wawancara
1. Sikap pewawancara harus adil, netral, ramah dan mengindari sikap
keteganggan
2. Pedoman kunjungan untuk melakukan wawancara:
a) Bersikap ramah
b) Menghormati responden dan rendah hati
c) Penuh perhatian kepada responden
d) Sanggup menjadi pendengar yang baik
g. Peranan pewawancara
a) Mencipkan hubungan yang baik
b) Mencatat atau merekam semua jawaban lisan
c) Menggali tambahan informasi yang dibutuhkan
18
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.131)
2. Kuesioner ( Angket )
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakter beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh
sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Ada beberapa jenis yang
digunakan dalam proses pengumpulan data.
a. Koesioner Tertutup
Pertanyaan pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah berbentuk
pilihan ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan
untuk mengeluarkan pendapat.
Contoh: Penerapan skala likert
Bagaimana pendapat saudara tentang sarana dan prasarana yang ada di
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas “Z”
1) Sangat tidak baik
2) Tidak baik
3) Biasa
4) Baik
5) Sangat baik
b. Koesioner terbuka
Koesioner terbuka merupakan angket atau pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada responden yang memberikan keleluasaan kepada
responden untuk memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.
Contoh:
“Bagaimana pendapat saudara tentang sarana dan prasana yang ada di
fakultas ilmu Z”
Jawab:
19
Sarana dan prasana yang ada difakultas ilmu komunikai universitas “Z”
sudah baik, misalnya seperti laboratorium untuk kedua program studi
sudah lengkap.
Metode pengumpulan data melalui teknik kuesioner memiliki
kelebihan dan kekurangan seperti hal nya pada metode pengumpulan data
yang lain
Kelebihan teknik kuesioner, antara lain:
a) Jumlah respon dapat jumlah yang besar dan cakupan nya cukup luas,
karena kuesioner dapat dikirim melalui pos
b) Biaya yang dibutuhkan dengan teknik ini relatif murah
c) Responden tidak perlu orang yang mempunyai keahlian dan
wawasan yang luas, cukup yang terkait dengan masalah dalam
penelitian.
Kekurang teknik kuesioner adalah sebagai berikut :
a) Tingkat pengembalian kuesioner rendah jika dikirim melalui pos.
b) Teknik responden hanya dapat diberikan kepada responden yang
dapat membaca.
c) Bila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ditafsirkan salah oleh
responden,maka hasilnya tidak akurat.
Petuntuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa dalam proses
pembuatan kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Gunakan bahasa atau kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami
oleh responden.
2) Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
3) Pertanyaan harus singkat.
4) Dalam pemilihan kata-kata, hindari pemilihan kata-kata yang
bermakna ganda.
5) Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-
orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu
banyak.
6) Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup
akurat sebelum menggunakannya. (Ir. Syofian Siregar, Statistika
20
Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014),
hlm.134)
3. Obeservasi.
Observasi atau pengamanan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran
secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. (Ir. Syofian Siregar,
Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.134)
21
2. Skala ordinal
Skala ordinal adalah data yang berasal dari kategori yang disusun secara
berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi atau sebaliknya
dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data jenis ini berlaku perbandingan
dengan menggunakan fungsi berbeda > atau <
Misalnya :
1. Taman kanak kanak =1
2. Sekolah dasar =2
3. Sekolah menengah pertama =3
4. Sekolah menengah pertama =4
5. Kuliah =5
Analisis ini menunjukan pendidikan TK dengan nominal nomor satu lebih rendah
dibandingkan dengan tingkat yang lain.
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.135)
3. Skala interval
Skala interval adalah suatu skala dimana objek atau kategorii dapat
diurutkan dengan suatu atribut,dimana jarak atau interval antara tiap objek atau
kategori sama. Berikut ini adalah contoh dari data yang bersifat berskala interval
a. Pengukuran temperatur
Hasil pengukuran temperatur dengan menggunakn termometer yang
dinyatakan dalam ukuran derajat. Rentang temperatur antara 1OC samapi 2⁰C
memiliki jarak yang sama dengan 2OC sampai 3OC dengan demikian, berlaku
hukum matematik (+,-), Misalnya 3OC+3OC=6OC,Tapi disini tidak
berlakuhukum perbandingan (rasio), misalnya benda bersuhu 12OC
b. Pengukuran kecerdasan
Kecerdasan intelektual dinyatakan dengan IQ. Rentang IQ 90sampai dengan
100 memiliki rentang yang sama dengan IQ 100 sampai 110. Namun
demikian, orang yang memiliki IQ 150 tidak dapat dinyatakantinggkat
kecerdasannya 1,5 kali dari orang ber IQ 100.
c. Pengukuran instrumen penelitian
22
Dalam banyak kegiatan penelitian data diperoleh sering melalui kuisioner
untuk menilai sikap atau perilaku sering dinyatakan dengan data interval,
setelah alternatif jawabannya diberi skala yang setara dengan data interval.
Contoh:
Jawaban: STS TS N S ST
1 2 3 4 5
Interval antara STS dan TS atau S dan ST adalah sama.
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.136)
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah suatu skala yang memiliki sifat-sifat skala nominal, skala
ordinal dan skala interval dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna
empiris. Karena terdapat angka nol maka pada skala ini dapat dibuat perkalian
atau pembagian. Angka pada skala menunjukkan ukuran sebenarnya dari objek
atau kategori yang diukur. Sifat yang membedakan data skala rasio dengan
nominal, ordinal, dan interval dapatdilihat melalui contoh ini.
Contoh: panjang suatu benda dalam ukuran meter dinyatakan dalam rasio.
a) Panjang benda 1 meter dengan 2 meter sangat berbeda nyata, sehingga dapat
dibuatkategori benda yang beukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data
nominal).
b) Ukuran panjang benda mulai dari yang terpendek sampai yang paling
panjang (sifat data ordinal).
c) Perbedaan antar panjang benda 1 meter dengan 2 meter memiliki perbedaan
yang sama antara panjang benda 2 meter dengan 3 meter (sifat data interfal).
d) Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ada dua hal, yaitu data rasio
memiliki angka 0 meter,atrinya tidak ada benda yang diukur dan benda yang
memilikipanjang 4 meter, 2 kali lebih panjang dari benda yang memiliki
panjang 2 meter, kedua hal tersebut tidak dimiliki oleh jenis data nominal,
ordinal, dan interval.
Berdasarkan sifat data kuantitatif dapat ilustrasi pada gambar dibawah ini.
23
Diskrit Nominal
Data Kuantitatif
Ordinal
Diskrit
Interval
Rasio
4.2 Tabel
Tabel adalah penyajian data yang disusun berdasarka baris dan kolom.
Tabel data berupa kumpulan angka-angka berdasarka kategori tertentu. Sebuah
tabel minimal memuat judul tabel, judul kolom, judul baris dan setiap judul dan
baris berisikan angka serta sumber dari mana data diperoleh. Tabel merupakan
penyajian yang banyak digunakan, karena lebih efisien dan cukup komunikatif.
24
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.6)
Penyajian data dengan menggunakan tabel mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Salah satu kekurangan penyajian data dengan tabel, yaitu apabila
digunakan sebagai perbandingan, pembaca kurang cepat menangkap tingkat
perbandingan karena nilai data disajikan dengan angka. Tetapi hal ini akan
memberikan kelebihan, karena data disajikan dengan nominal angka sehingga
tidak akan terjadi kesalahan pembacaan. Menurutmu, apakah kekurangan dan
kelebihan lain penyajian data dengan tabel? Cara lain untuk menyajikan data yang
digunakan sebagai perbandingan, yaitu dengan grafik atau diagram. Terdapat dua
macam tabel yaitu tabel biasa dan tabel distribusi frekuensi. Setiap tabel berisi
judul tabel, judul setiap kolom, nilai data, dan sumber data yang diperoleh.
Secara garis besar bentuk tabel terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Tabel Biasa (searah)
Jenis tabel ini mengelompokkan data berdasarkan satu informasi atau satu
kriteria tertentu, misalnya pada tabel 2.1 dapat dibuat tabel satu arah
berdasarkan gender.
25
Jenis Laki-laki 5 3 3 11
kelamin Perempuan 4 3 2 9
Total 9 6 5 20
26
frekuensi. Garis yang vertikal menunjukkan jumlah kelas intervalnya,
horisontal menunjukkan jumlah data observasi.
c. Ditentukan dengan rumus sturges
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus sturges.
27
2. Distribusi frekuensi numerik
Distribusi frekuensi numerik adalah frekuensi penyatu kelas-kelasnya
(disusun secara interval) berdasarkan pada angka-angka. (Ir. Syofian Siregar,
Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.7)
Contoh 2.2
28
Nilai ujian statistika 65 orang mahasiswa adalah sebaga berikut:
30,25,90,42,50,45,26,80,70,70,60,45,46,50,40,78,55,43,56,58,42,52,53,68,50,40,7
8,36,42,35,60,85,30,68,82,27,25,75,76,74,71,72,63,63,62,65,61,50,50,51,56,58,57
,64,60,65,74,70,72,90,88,88,94,75,75
Ditanya: Buatalah distribusi frekuensi dari data diatas?
Jawab:
Langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
1. Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
25,25,26,27,30,30,35,36,40,42,42,42,42,43,45,46,50,50,50,50,50,51,52,53,
55,56,56,57,58,58,60,60,60,61,62,62,63,63,64,65,65,68,68,70,70,70,71,72,
,72,74,74,74,75,75,75,76,78,78,80,82,85,,88,88,90,90,94
2. Menghitung jarak atau rentangan (R)
Rumus: R= data tertinggi-data terkecil
R=94-25 = 69
3. Menghitung jumlah kelas K
K = 1+ 3,3 log n
= 1+ 3,3 log 69
= 1+ 3,3 (1,8192)
= 6,98 = 7
4. Hitung panjang kelas P
P=R/K
= 69 / 7
= 9,8 = 10
5. Hitung batas panjang interval kelas P
25+ (10 - 1) = 34
35+ (10 - 1) = 44
45+ (10 - 1) = 54
55+ (10 – 1) = 64
65+ (10 – 1) = 74
75+ (10 – 1) = 84
85+ (10 – 1) = 94
29
6. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan hasil
langkah ke-5 ke dalam kolom interval kelas dan isi kolom frekuensi
dengan jumlah frekuensi setiap interval kelas di ambil dari langkah ke-1.
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.9)
30
24-34 6 9,2
35-44 8 12
45-54 11 17
55-64 14 22
65-74 12 18
75-84 8 12
85-94 6 9,2
65 100
31
Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) adalah distribusi frekuensi
yang mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif
atau dalam bentuk presentase (%)
Rumus: fkum(%) kelas – i = fkum(%) kelas – i / n × 100%
Contoh:
Carilah distribusi frekuensi kumulatif (fkum(%) ) untuk contoh soal diatas
a. Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) kurang dari
1) fkum(%) kelas – 1 = 0 /65 × 100% = 0%
2) fkum(%) kelas – 2 = 0 / 65 × 100% = 9,2%
3) fkum(%) kelas – 3 = 14 /65 × 100% = 22%
b. Distribusi frekuensi relatif kumulatif (fkum(%)) lebih dari:
1) fkum(%) ke – 1 = 65 / 65 × 100% = 100%
2) fkum(%) ke – 2 = 59 / 65 × 100% = 91%
3) fkum(%) ke – 3 = 51 /65 × 100% = 78%
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.11)
32
Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014),
hlm.11)
Selain dengan tabel penyajian data yang cukup populer dan komunikatif
adalah dengan grafik. Grafik batang ini dapat dikembangkan lagi menjadi grafik
balok (tiga dimensi). Suatu grafik selalu menunjukkan hubungan antara ”jumlah”
dengan variabel lain, misalnya waktu. Pada umumnya terdapat dua macam grafik
yaitu: grafik garis (polygon) dan grafik batang (histogram).
Kelebihan dari penggunaan grafik adalah:
33
Gambar 1.1 grafik garis Peringkat Penyakit Tahun 2000
34
(panjang x lebar). Namun kebanyakan penyajian data dengan grafik batang, lebar
batang dibuat sama,sedangkan yang bervariasi adalah tingginya. Kelebihan dari
grafik batang adalah bentuknya mudah dipahami oleh orang secara langsung,
mudah dalam membandingkan statistik, mudah juga untuk mengetahui nilai
statistik pada kurun waktu. Sedangkan kekurangan dari grafik batang adalah
diagram batang biasanya hanya menampilkan nilai total atau rata-rata, tidak
menampilkan datum.
Perbedaan dengan diagram histogram adalah pada histogram balok-
baloknya menyambung sebab histogram menyajikan data kontinue. Gambar balok
pada grafik batang dapat berdiri (vertikal) atau horizontal.
Macam macam grafik batang adalah
a. Single bar
b. Multiple Bar
c. Subdivided Bar
35
Gambar 1.5 Contoh Grafik batang Subdivided Bar
36
b. Batang dalam histogram dapat pula digambarkan berdasarkan nilai tengah
setiap interval kelas
c. Tidak ada kelas terbuka dalam distribusi frekuensi
Langkah-langkah membuat grafik Histogram:
1) Buatlah absis (sumbu mendaftar X menyatakan nilai) dan ordinat (sumbu
tegak Y menyatakan frekuensi)
2) Buatlah skala absis dan ordinat
3) Buatlah batas kelas dengan cara:
Setiap tepi bawah kelas dikurang 0,5→ 25- 0,5= 24,5
4) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk membuat grafik histogram
37
yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nilai
tengah jarak frekuensi mutlak masing-masing. (Ir. Syofian Siregar, Statistika
Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.12)
Perbedaan antara histogram dengan poligon frekuensi adalah histogram
menggunakan batas kelas; sedangkan poligon menggunakan titik tengah. Grafik
histogram berwujud segiempat atau menyerupai diagram batang; sedangkan
poligon berwujud garis atau kurva yang saling berhubungan satu sama lain.
Biasanya ditambah dua segmen garis lain yang menghubungkan titik
tengah ujung batang pertama dan terakhir dengan titik tengah kelas yang paling
ujung dimana frekuensinya bernilai nol.
Diagram poligon digunakan untuk data kontinou seperti pada histogram.
Bila titik titik tengah dari batang histogram dihubungkan satu dengan yang lain
maka akan terbentuk frekuensi poligon. Grafik poligon tidak disertai dengan
grafik histogramnya.
Keuntungan poligon adalah dapat melakukan perbandingan penyebaran
beberapa masalah yang digambar dalam satu gambar.
Contoh poligon:
(Poligon Frekuensi, pada tanggal 29 Maret 2018)
38
c. Buat grafik poligon frekuensi dengan melihat data pada tabel distribusi
frekuensi mutlak.
Contoh:
39
Gambar 2.1 Gambar grafik poligon frekuensi
40
Langkah-langkah membuat diagram lingkar antara lain:
a. Menentukan presentase setiap kelas
Rumus: BL1=(Fke-i) /TFi×100%
Di mana:
BL1 = presentase bagian lingkaran
Fke-i = frekuensi kelas ke-i
Tfi = total frekuensi
Contoh:
Kelas- ke-1= 6 orang
TF = 65
BL1 = (Fke-i) // TFi×100%
= (6/65)×100%
= 9,2%
41
Gambar 2.2 Grafik laporan 10 besar penyakit
4.8 Pictogram
Diagram gambar bisa disebut juga diagram lambang atau pictogram. Pada
diagram ini ukuran data dinyatakan dengan gambarnya atau lambangnya, tiap
gambar mewakili suatu jumlah tertentu,
Piktogram adalah suatu ideogram yang menyampaikan suatu makna
melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang
sebenarnya. Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf.
Contoh suatu piktograf meliputi gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang
ditemukan dalam dinding gua. Piktograf juga digunakan dalam menulis dan
sistem grafis. Kelebihan dari pictogram adalah lebih mudah dipahami dan lebih
mudah dalam menemtukan banyak data, lebih menarik karena penyajian karena
penyajian nya dalam bentuk gambar atau lambang. Sedangkan kelemahan dari
pictogram adalah kurang cocok untuk menyajikan data ukuran yang tidak bulat,
diperlukan kekereatifitasan dalam membuat.
Diagram lambang (Piktogram) adalah penyajian data dalam bentuk
gambar-gambar yang mewakili nilai-nilai tertentu. Gambar-gambar yang
digunakan biasanya adalah gambar-gambar yang relevan dengan permasalahan.
Misalkan diketahui tabel yang menyatakan data jumlah siswa di kota “X”
berdasarkan tingkat pendidikannya tahun 2007. (Penyajian Data Menggunakan
Piktogram, Pada tanggal 30 maret 2018)
42
Tabel 3.1 Tabel tingkat pendidikan pada tahun 2007
Tingkat Pendidikan Jumlah siswa
SD 1500
SMP 2500
SMA 2000
Tabel 3.2 Tabel tingkat pendidikan pada tahun 2007 dalam bentuk pictogram
Tingkat Pendidikan Lambang Jumlah siswa
SD 1500
SMP 2500
SMA 2000
Keterangan : = 500
43
Gambar 2.3 Tabel distribusi frekuensi kumulatif upah karyawan
44
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam menganalisis informasi berdasrkan jenis informasi yang diperoleh
ada 2 cara yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang berbasis pada kerja hitung menghitung angka. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang berbasis pada kerja pengelompokan symbol-simbol selain
angka.
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambilan keputusan
berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan.
Statistika dapat juga diartikan sebagai metode/asas-asas guna
mengerjakan/ memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan
dengan statistic sering digunakan metode statistik yaitu metode guna
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubugan dengan
pengumpulan data,pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan
berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.
5.2 Saran
Pada perhitungan dengan menggunakan cara manual tentunya juga
diperlukan ketelitian dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan, untuk
memperkecil kesalahan kita bisa menggunakan cara statistik atau statistika untuk
menganalisis suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu
pembelajaran mahasiswa.
45
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Statistik Menurut Para Ahli. (2015, Desember 17). Dipetik Maret 29,
2018, dari https://www.trendilmu.com/2015/12/17-pengertian-statistik-menurut-
para.html#
46
GLOSSARIUM
47
Disrtibusi frekuensi kategori= adalah frekuensi yang mengelompokkan
datanya disusun berbentuk kata-kata
(kualitatif). Hal:25
Distribusi frekuensi numerik= adalah frekuensi penyatu kelas-kelasnya
(disusun secara interval) berdasarkan pada
angka-angka. Hal:26
Distribusi frekuensi relatif= adalah distribusi frekuensi yang nilai
frekuensinya tidak dinyatakan dalam bentuk
anggka mutlak, akan tetapi setiap kelasnya
dinyatakan dalam bentuk presentase (%).
Hal:28
Distribusi frekuensi kumulatif= adalah distribusi frekuensi yang nilai
frekuensinya (f) diperoleh dengan cara
menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.
Hal:29
Data primer= adalah data yang secara langsung
dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri
terhadap obyek peneliti, sasaran, atau
responden. Hal:12
Data sekunder= adalah sebuah data yang diambil dari orang
lain dan bukan dilakukan oleh peneliti
sendiri, biasanya data sudah dikomplikasi
oleh instansi atau orang yang mempunyai
data. Hal:13
Data time seris= adalah data yang dikumpulkan dari waktu
kewaktu pada satu objek dengan tujuan
untuk menggambarkan perkembangan dari
objek tersebut. Hal:13
Grafik= adalah lukisan pasang surutnya suatu
keadaan dengan garis atau gambar. Grafik
bisa berupa histogram, poligon frekuensi dan
ogive. Hal:31
48
Histogram= merupakan grafik yang di susun secara
teratur dan berhimpitan satu dengan yang
lain tanpa ruang antara. Hal:34
Kuesioner= adalah suatu teknik pengumpulan informasi
yang memungkinkan analisis mempelajari
sikap sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakter beberapa orang utama didalam
organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem
yang diajukan atau oleh sistem yang sudah
ada. Hal:17
Observasi= adalah kegiatan pengumpulan data dengan
melakukan penelitian langsung terhadap
kondisi lingkungan objek penelitian yang
mendukung kegiatan penelitian, sehingga
didapat gambaran secara jelas tentang
kondisi objek penelitian tersebut. Hal:19
Ogive= adalah grafik yang digambarkan berdasarkan
data yang sudah disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kumulatif. Hal:41
Penelitian eksperimen= Merupakan suatu kegiatan percobaan
bertujuan untuk mengetahui suatu gejala
yang timbul akibat dari suatu percobaan
tertentu. Hal:13
Pengumpulan data= adalah suatu proses pengumpulan data
primer dan sekunder dalam suatu penelitian.
Hal:14,15
penyusunan data= adalah menyusun data dari data mentah
kedalam data kelompok, lalu kemudian
disajikan kedalam beragai bentuk seperti
tabel, gambar atau grafik, sehungga mudah
dipahami.
49
Poligon frekuensi= adalah suatu garis putus putus yang
menghubungkan titik tengah ujung batang
histogram. Hal:36
Piktogram= adalah suatu ideogram yang menyampaikan
suatu makna melalui penampakan gambar
yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek
yang sebenarnya. Hal 40
Sensus= Merupakan pengumpulan data terhadap
seluruh data di wilayah tertentu misalnya,
sensus penduduk indonesia. Hal:12,13
Skala interval= adalah suatu skala dimana objek atau
kategorii dapat diurutkan dengan suatu
atribut,dimana jarak atau interval antara tiap
objek atau kategori sama. Hal:20
Skala nominal= adalah suatu skala yang diberikan kepada
suatu objek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek atau
kategoro tersebut terhadap objek atau
kategori lainnya, tetepi hanya sekedar label
atau kode saja. Hal:19
Skala ordinal= adalah data yang berasal dari kategori yang
disusun secara berjenjang mulai dari tingkat
terendah sampai tingkat tertinggi atau
sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak
harus sama. Hal:20
skala pengukuran= adalah merupakan prosedur pemberian
angka pada suatu objek agar dapat
menyatakan karakteristik dari obejek
tersebut. Ke empat jenis skala pengukuran
data. Hal:19
Skala rasio= adalah suatu skala yang memiliki sifat-sifat
skala nominal, skala ordinal dan skala
50
interval dilengkapi dengan titik nol absolut
dengan makna empiris. Hal:21
Statistik= adalah suatu kerangka teori-teori dan
metode-metode yang telah dikembangkan
untuk melakukan pengumpulan,analisis, dan
pelukisan data sampel guna memperoleh
kesimpulan-kesimpulan yang bermanfaat.
Hal:8
Statistika= adalah ilmu tentang cara-cara
mengumpulkan, menggolongkan,
menganalisis, dan mencari keterangan yang
berhubungan dengan pengumpulan data
yang penyelidikan dan kesimpulannya
beredasarkan bukti-bukti yang berupa
angka-angka. Hal:8
Statistika deskriptif= adalah statistik yang bekenaan tentang
bagaimana cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data sehingga mudah
dipahami. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan dalam mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data. Hal:9,10
Survei= Merupakan kumpulan data yang dilakukan
terhadap sampel pada waktu tertentu. Hal:12
Tabel= adalah penyajian data yang disusun
berdasarka baris dan kolom. Hal:22
Tabel disrtibusi frekuensi= adalah penyusunan suatu data mulai dari
yang terkecil sampai yang terbesar yang
membagi banyak data kedalam beberapa
kelas. Hal:24
51
Wawancara= adalah proses memperoleh keterangan atau
data untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab,sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden
menggunakan alat yang dinamakan panduan
wawancara. Hal:15
52