Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Stase
Manajemen Keperawatan
Disusun oleh
1. Ahmad Fauzi (203203101)
2. Ester Bowo (203203089)
3. Oktavia Yudhaningtyas (203203091)
4. Nanang Samudra (203203087)
5. Novita Wawo Ina (203203106)
6. Sastra Gandhi Arab (203203110)
7. Younita Parandan (203203112)
Pembimbing Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
memberikan hikmat, kekuatan, kemampuan dan kemudahan pada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik pada Stase Manajemen
Keperawatan diRuang Merak RSPAU dr. S. Hardjolukito. Kegiatan yang kami
laksanakan dari tanggal 13 Desember 2021 – 01 Januari 2021, tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan terima kasih kami kepada :
Yogyakarta
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR ISI......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..
vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1
A. Latar belakang.........................................................................................
B. Tujuan .....................................................................................................
iv
4
E. Peserta Praktik.........................................................................................
7
A. Manajemen Keperawatan........................................................................
8
C. Standar Prosedur Profesional...................................................................
32
D. Tujuan Standar Prosedur Operasional.....................................................
33
E. Fungsi Standar Prosedur Operasional.....................................................
v
34
F. Prinsip Penyusunan Standar Prosedur Operasional................................
34
G. Langkah-Langkah Menyusun Standar Prosedur Operasional................
35
H. Indikator Mutu Ruangan........................................................................
36
BAB III HASIL PENGKAJIAN......................................................................
38
A. Profil Rumah Sakit.................................................................................
38
B. Input.......................................................................................................
39
C. Kualitas Tenaga Keperawatan................................................................
43
D. Unsur Proses...........................................................................................
53
BAB IV PROSES EVALUASI
A. Optimalnya pelaksanaan MPKP............................................................ 101
vi
B. Tersedianya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) CHF....................... 112
C. Optimalnya Pemberian informasi pasien baru dan Evaluasi
Pelaksanaan pasien baru…………………………………………………. 113
Tabel 2.1 Metode Rasio Tempat Tidur Dan Personil Rumah Sakit……….. 26
Tabel 2.2 Sistem klasisifikasi menurut metode dougles………………….... 26
Tabel 2.3 Sistem Klasifikasi pasien menurut standar ketenagaan
keperawatan Depkes RI……………………………………….... 30
Tabel 3.1 Rata-Rata Jam Perawatan Yang Dibutuhkan Selama 24 Jam…… 44
Tabel 3.2 Kuantitas Tenaga perawat Ruang Merak menurut Douglas…….. 47
Tabel 3.3 Fasilitas dan alat yang ada diruangan…………………………… 49
Tabel 3.4 Sumber Biaya Perawatan Pasien ………….................................. 50
Tabel 3.5 Distribusi Tenaga Berdasarkan Pendidikan Pelatihan…………... 51
Tabel 3.6 Data Mahasiswa Praktek Ruang Merak 2020-2021…………….. 58
Tabel 3.7 MPKP Hasil Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan)…….. 59
Tabel 3.8 Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning Ruang Merak…………. 60
Tabel 3.9 Hasil Evaluasi Tugas Pre Conference Ruang Merak…………… 61
Tabel 3.10 Hasil Evaluasi Tugas Post Conference………………………… 62
Tabel 3.11 Tugas Kepala Ruang dalam Sistem Asuhan Keperawatan…….. 63
Tabel 3.12 Hasil Evaluasi Tugas PN (AN) ruang Merak………………….. 64
Tabel 3.13 Hasil Evaluasi Tugas AN (PA)………………………………... 65
Tabel 3.14 Hasil Evaluasi Komunikasi Efektif Dalam Sistem Asuhan
Keperawatan……………………………………………………. 67
Tabel 3.15 Hasil Observasi Hubungan Pembimbing Klinik dengan
mahasiswa……………………………………………………… 68
Tabel 3.16 Evaluasi Informasi Pasien Baru……………………………….... 69
Tabel 3.17 Evaluasi Pelaksanaan Pasien Baru ……………………………... 71
Tabel 3.18 Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan
Keperawatan…………………………………………………….. 72
Tabel 3.19 Evaluasi Pelaksanaan Universal Precaution…………………….. 74
Tabel 3.20 Evaluasi Pelaksanaan 6 Sasaran KeselamatanPasien………….... 76
Tabel 3.21 Data Observasi Pengelolaan Sampah………………………….... 79
Tabel 3.22 INSTRUMEN SAK……………………………………………... 80
Tabel 3.23 Distribusi penyakit terbanyak dibulan Januari – November
2021……………………………………………………………... 81
Tabel 3.24 INSTRUMEN A……………………………………………….... 82
Tabel 3.25 Rekapitulasi Penerapan Asuhan Keperawatan………………….. 85
Tabel 3.26 INSTRUMEN B……………………………………………….... 86
Tabel 3.27 INSTRUMEN C……………………………………………….... 88
Tabel 3.28 Kepatuhan Tenaga Keperawatan Terhadap SOP
Keperawatan Komunikasi……………………………………….. 90
Tabel 3.29 Rekapan Hasil Observasi Kepatuhan Perawat Terhadap
SOP…………………………………………………………….... 92
Tabel 3.30 Evaluasi Kepuasan Perawat......................................................... 92
Tabel 3.31 Gambaran BOR, LOS, TOI, Dan BTO Bulan
v
Januari-Desember 2020………………………………………... 95
Tabel 3.31Planning Of Acction……………………………………………... 98
Tabel 4.1 Implementasi POA MPKP.............................................................. 101
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan)......................... 102
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning.......................................... 103
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Tugas Pre Conference............................................. 104
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Tugas Post Conference............................................ 105
Tabel 4.6 Tugas Kepala Ruang dalam Sistem Asuhan Keperawatan.............. 106
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Tugas PN (AN)........................................................ 107
Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Tugas AN (PA)........................................................ 108
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan
Keperawatan.................................................................................... 110
Tabel 4.10 Ketersediaan Standar Asuhan Keperawatan.................................. 112
Tabel 4.11 Pemberian Informasi Pasien Baru................................................. 113
Tabel 4.12 Evaluasi Pelaksanaan Pasien Baru................................................ 114
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit (Adawiyah et.al., 2012). Salah satu fungsi rumah sakit adalah
1
2
dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif; aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan; memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik (Kuncoro,
2010).
dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif; aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan; memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik
(Kuncoro, 2010).
professional dengan pasien, antar sejawat maupun dengan tim kesehatan lain
MPKP sesuai standar di ruang rawat inap RSPAU Dr. S.Hardjolukito Yogyakarta.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
mampu:
pasien.
Profesional.
E. Peserta Praktik
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Keperawatan
1. Definisi
memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat
mengarahkan serta mengawasi sumber yang ada, baik sumber daya maupun
2. Fungsi Manajemen
Huston, 2010).
8
a. Perencanaan
untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014).
yang akan dijelaskan siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan.
ditetapkan
b. Pengorganisasian
berikut:
ketua tim.
10
klien.
c. Pelaksanaan
bekerja bukan hanya karena perintah tetapi harus dengan kesadaran sendiri
dan termotivasi.
d. Pengendalian
diperbaiki.
efektif.
11
a. Input
b. Proses
c. Output
atau keluaran.
12
d. Kontrol
akreditasi.
1. Definisi
MAKP:
pasien/konsumen
13
meliputi:
Menurut Grant & Massey (2003) dan Marquis & Huston (2010), jenis
a. Metode Fungsional
perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan
di bangsal.
Kelebihan:
Kelemahan:
proses keperawatan
b. Metode Tim
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim atau grup
yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
Kelebihan:
Kelemahan:
keperawatan terjamin
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan
jawabnya
3) Memberikan laporan
1) Membuat perencanaan
kebutuhan pasien
5) Menyelenggarakan konferensi
17
1) Perencanaan
masing
yangbaru masuk
sakit
2) Pengorganisasian
c) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
proses dinas, menagtur tenaga yang ada setiap hari dan lain-
lain
administrasi pasien
l) Pengarahan
dengan baik
melaksanakan tugasnya
3) Pengawasan
a) Melalui komunikasi
b) Melalui supervise
c) Evaluasi
ketua tim.
c. Metode Primer
Kelebihan:
rumah sakit
Kelemahan:
2) Ada otonomi
komprehensif
sosial di masyarakat
asisten.
4) Evaluasi kerja.
yang terjadi.
d. Manajemen Kasus
pasien saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda
untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat
Kelebihannya:
Kekurangannya :
tim,
2) Memimpin rapat
4) Menyediakan material
Perawat Primer:
4) Mendelegasikan kasus
Perawat Associate:
1) Memberikan askep
3. Ketenagaan Keperawatan
klien dalam satu bulan. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui rata-rata
perawat
1) Metode Rasio (Peraturan Menkes RI. No. 262 / Menkes Per / VII /
Tabel 2.1
TT TT TT
Khusus Disesuaikan
1) TM = Tenaga Medis
26
5) TT = Tempat Tidur
Tabel 2.2
Shift
Klasifikasi Pagi Sore Malam
care
dengan criteria:
kriteria:
memerlukan prosedur.
Rumus:
Rumus:
29
Tabel 2.3
jam perawatan
Askep minimal 2
Askep maksimal 6, 16
Rumus:
koreksi)
30
1) Metode Gillies
a) Perawat Langsung
menit / pasien.
c) Pendidikan kesehatan
pasien/hari.
antisipasi kekurangan/cadangan).
32
rujukan.
organisasi.
opresional adalah tata cara yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu
33
yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang dan bertanggung jawab
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja
organisasi.
2. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas atau
pegawai terkait.
3. Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas atau pegawai dari
infesiensi.
5. Memperlancar tugas petugas atau pegawai dalam tim atau unit kerja.
waspadai
18. Sosialisasikan
dengan benar
dengan pasien
7. Menentukan unit terkait : yaitu bagian lain dari bagian pelaku prosedur
yang berkaitan, dan harus ada agar SPO bisa dilaksanakan dengan tepat
dan benar
gambaran lengkap
1. BOR (Bed Occupancy Rate) yaitu angka penggunaan tempat tidur. Hal ini
di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Standard nasional untuk RSU
Perhitungan BOR:
37
2. LOS yaitu Length of Stay atau rata-rata hari rawat. Hal ini menunjukkan
lama waktu perawatan setiap pasien. Lama waktu rawat yang baik
maksimul 12 hari, standard Nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah
7-10 hari.
Perhitungan LOS:
3. TOI yaitu Turn Over Interval atau selang waktu antara pemakaian tempat
tidur. Hal ini menunjukkan waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau
waktu antara suatu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai dengan
diisi oleh pasien lagi. Standard nasional untuk RSU dalam setahun adalah
1-3 hari.
Perhitungan TOI:
4. BTO yaitu Bed Turn Over atau frekuensi pemakaian tempat tidur. Hal ini
tidur. Standard nasional untuk RSU dalam setahun adalah 4-15 kali dalam
setahun.
Perhitungan BTO:
38
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
Merak
1) Urutan Ka Rumkit
a) Letkol kes dr. Rahardjo Muljono ( Tahun 1985 s/d 1988 )
b) Kolonel Kes dr. Darmawan. Sp. THT ( 1988 s/d 1990 )
c) Mayor Kes dr. Harjanto. Sp. PD ( 1990 s/d 1993 )
d) Mayor Kes dr. Dede Suwenda. Sp. B ( 1993 s/d 1995 )
e) Letkol Kes dr. Kusmanto. Sp.Ort ( 1995 s/d 1998 )
f) Letkol Kes dr. M. Syahbudi Shaleh. Sp.M ( 1998 s/d 2000 )
g) Mayor Kes dr. Prawoto. Sp.PD ( 2000 s/d 2002 )
h) Letkol Kes dr. M. Soewandi. Sp.M ( 2002 s/d 2005 )
i) Letkol Kes dr. Djunadi. Sp,KP ( 2005 s/d 2009 )
j) Kolonel Kes dr. Krismono.MH.Kes ( 2009 s/d 2012 )
2) Urutan Ka RSPAU
a) Marsma TNI dr. Hari Haksono.Sp.THT-KL.,Sp.KP (2012 s/d
2013)
b) Marsma TNI dr. Benny H Tumbelaka. Sp. OT., MH. Kes.,
Sp.KP. MARS ( 2013 s/d 2016 ).
c) Marsma TNI dr. Didik kestito, Sp.U.,MM.RS ( 2016 s/d 2017)
d) Marsma TNI dr. M. Daradjat, Sp.An (2017 s/d 2018)
e) Marsma TNI DR. dr. Isdwiranto Iskanto M.Sc. Sp.BS (K).,
Sp.KP. (2018 s/d 2019)
f) Marsma TNI dr. Djunadi, MS., Sp.KP (2019 s/d 2020)
40
b. Perawat
1) Ruang jaga perawat
2) Kamar mandi
3) Lemari penyimpanan alat
4) Loker pribadi perawat
5) Dispenser
6) Kipas angin
7) Kulkas
8) Jam dinding
3. Struktur organisasi Ruang Rawat Inap Merak
Kasi WATNAP
Mayor Kes Agus Purnomo Sidik, AMK
Kepala Ruang
Syolicah, AMK.
Case Manager
Administrasi Senja Ekawati, AMK. Tata Usaha
Sariyun Maya Ristiani,AMK
R. R. RUANG ISOLASI
RUANG 320 PERAWAT MAHASISWA
319
1. Man
AxBxC
Tenaga Perawat (TP)=
( C−D ) x E
¿ 21,32 22orang
Analisa data :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga perawat menggunakan rumus
gillies di ruang Merak RSPAU Dr. S. Hardjolukito mendapatkan hasil
sebanyak 22 orang. Saat ini untuk jumlah perawat pelaksana di ruang
Merak sebanyak 22 orang perawat sehingga samadenganjumlahperawat
yang berada di Ruang Meraksaatini.
46
Analisa Data:
Dari perhitungan diatas menurut Douglas untuk kebutuhan perawat di Ruang
Merak di shift pagi 9 orang perawat, shift siang ada 5 orang perawat, dan
malam ada 3 perawat. Sehingga untuk jumlah secara keseluruhan perawat
yang piket/hari berjumlah 17orang.
c. Kuantitas Tenaga Perawat menurut PPNI
Kebutuhan tenaga perawat dengan rumus:
Ax 52 minggu x 7 hari x TT x BOR
¿ + koreksi25 %
41minggux 40 jam
4,25 x 52 x 7 x 35 x 0,77
¿ + koreksi25 %
41 x 40
41.691,65
¿ + koreksi 25 %
1640
¿ 25,42+25 % ( 25,42 )
¿ 25,42+6,35
¿ 31,77 32 orang
Analisa Data:
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga perawat menggunakan rumus
PPNI di Ruang Merak RSPAU Dr. S Hardjolukito didapatkan hasil 32 orang.
Saat ini jumlah perawat pelaksana di Ruang Merak sebanyak 20 orang
perawat sehungga didapatkan bahwa kurang 12 orang perawat.
2. Methode
MOTO :
48
Analisis data:
Fasilitas dan Alat Kesehatan Ruang sudah bagus dan lengkap, karena
masih bisa digunakan semua dan diletakkan dengan rapi pada tempatnya
masing-masing.
4. Money
Sumber Biaya Perawatan Pasien di Ruang Merak dalam 8\7 Bulan terakhir
(Mei- Desember 2021).
Tabel 3.4
Sumber Biaya Jumlah Persentase
BPJS 537 78.5%
Mandiri/ umum 26 3.8%
Asuransi 85 12.4%
Total 684 100%
51
Tabel 3.5 Distribusi Tenaga Berdasarkan Pendidikan Pelatihan Yang Pernah Diikuti Perawat Di
Ruang Merak
RSPAU dr. S. Hardjolukito
15 Oktavian Dwi Candra Wibowo, S.Kep., Ners Perawat Pelaksana 1 Orientasi umum staf
Ns Pelatihan APAR
Pengolahan B3
55
Implementasi IPE2018
22 Heriyani, Amd. Kep D3 Perawat Pelaksana 2 Seminar & workshop dokumentasi
Instrumen &manajemen linen 2017
Penanganan kegawat daruratan jantung
paru oleh perawatan dengan system
codeblue 2016
23 Dewi Romadhoni, S. Kep., Ns Ners Perawat Pelaksana 2 Inhouse traning pengelolaanB32011
Asthma Emergency treatment
pregnancy 2014
Medical emergency commite 2008
24 Dista Ristanti, Amd. Kep D3 Perawat Pelaksana 2 Pelatihan BTCLS
PPI
UKOM
25 Galuh, Amd. Kep D3 Perawat Pelaksana 2 Pelatihan BTCLS
PPI
UKOM
Analisis Data Tabel 3.5 menunjukan bahwa untuk tenaga perawat sebagian besar di Ruang Merak sudah mendapat
pelatihan BTCLS, BHD, dan APAR.
58
Analisa data
Berdasarkan Tabel 3.6 mahasiswa praktek diruang Merak RSPAU
Dr. S. Hardjolukito Stikes Surya Global memiliki data tertinggi yaitu 75
mahasiswa.
59
C. Unsur Proses
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
n % n %
1 Kelompok dinas sudah siap 5 100 0 0%
Shift yang mau mengoperkan, menyiapkan
2 3 60 2 40%
hal-hal yang akan disampaikan
Ketua tim/penanggung jawab dinas
menyampaikan:
a. Kondisi keadaan umum pasien
b. Tindak lanjut untuk dinas yang
3 5 100 0 0%
menerima operan (tindak lanjut
keperawatan, menyebutkan pemeriksaan
penunjang beserta hasilnya, tindakan
kolaborasi lanjutan)
Penyampaian no. 3 disampaikan dengan
4 5 100 0 0%
jelas, singkat, akurat dan tidak terburu-buru
Ketua tim bersama semua anggota tim
5 anggota tim bersama-sama langsung melihat 3 60 2 40%
keadaan klien
Tim yang mengoperkan dinas member
6 kesempatan kepada tim yang akan 5 100 0 0%
menjalankan tugas untuk bertanya
Tim yang mengoperkan dinas menyerahkan
7 semua berkas catatan perawatan kepada tim 5 100 0 0%
yang akan menjalankan tugas
Jumlah 31 4
Persentase 17,2
82,8%
%
Analisa data:
Dari hasil pengkajian yang tertera pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
pelaksana serah terima jaga (operan jaga) di Ruang Merak berjalan dengan baik,
hal ini ditunjukan dari nilai persentase sebesar (82,8%) dengan kategori baik.
Tabel 3.8
Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning Ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 14-15 Desember 2021
(n=2 kali observasi)
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
n % n %
Karu menyiapkan tempat untuk melakukan
1 2 100 0 0
meeting morning
Karu memberikan arahan kepada staf materi
2 2 100 0 0
yang telah disiapkan sebelumnya
Karu melakukan klarifikasi siapa yang telah
3 1 50 1 50
disiapkan kepada staf
Memberikan kesempatan kepada staf untuk
4 mengungkapkan permasalahan yang muncul 2 100 0 0
di ruangan
Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan
5 2 100 0 0
masalah yang dapat ditempuh
Karu memberikan motivasi dan reinforcement
6 1 50 1 50
kepada staf
Jumlah 10 2
Persentase 16,6
83,4%
%
Sumber data : primer desember 2021
1. Kriteria Baik : ( 76%-100%)
61
Analisa data :
Hasil observasi meeting morning selama 2 hari diruang Merak dengan hasil
persentase (83,4%) yang termasuk dalam kategori baik.
Tabel 3.9
Hasil Evaluasi Tugas Pre Conference Ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
(n=5 kali observasi)
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
n % n %
Semua anggota tim hadir dalam
1 5 100 0 0
konferensi
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas 5 100 0 0
Bersama-sama AN menegakkan
diagnose keperawatan sesuai kondisi
3 5 100 0 0
klien yang menjadi tanggung jawab
masing-masing AN
Bersama-sama AN Menyusun rencana
4 5 100 0 0
tindakan untuk mengatasi masalah klien
Menentukan rencana supervise kepada
5 AN 5 100 0 0
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas data pelaksanaan pre conference di Ruang Merak selama
tiga hari observasi sudah dilakukan dan didapatkan persentase total (85,7%)
termasuk dalam kategori baik hanya saja perlu disepakati lagi untuk waktu
konferensi dan waktu istirahatnya.
Tabel 3.10
Hasil Evaluasi Tugas Post Conference ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
(n=5 kali observasi)
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
n % n %
1 Semua anggota tim hadir dalam konferensi 5 100 0 0
Ketua tim menanyakan hasil dari kegiatan terkait
2 pemberian asuhan keperawatan oleh perawat 5 100 0 0
pelaksana
Ketua tim memberikan reinforcement positif
3 2 40 3 60
kepada perawat pelaksana
Ketua tim memberikan masukan untuk tindakan
4 5 100 0 0
selanjutnya/tindak lanjut
Jumlah 17 3
Persentase 85% 15%
Sumber data : primer desember 2021
Analisa data:
Dari hasil pengkajian yang tertera pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan post conference di Ruang Merak sudah berjalan dengan baik yaitu di
angka persentase (85%) dengan kategori baik.
63
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
n % n %
Membagi staf Ke dalam grup MPM sesuai
1 dengan kemampuan dan beban kerja 3 100 0 0
Analisa data:
Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari pada tanggal 13-15Desember 2021
didapatkan hasil presentase total (88%) dengan kategori baik.
64
b. Tugas PN (AN)
Tabel 3.12
Hasil Evaluasi Tugas PN (Perawat Penanggung Jawab) ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
(N=20 jumlah perawat)
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
N % N %
1 Bertugas pada pagi hari 20 100 0 0
Bersama AN menerima operan tugas jaga
2 20 100 0 0
dari PN yang tugas malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/
3 supervise tentang kondisi pasien segera 20 100 0 0
setelah selesai operan tugas jaga malam
Bersama AN melakukan doa bersama
4 sebagai awal dan akhir tugas dilakukan 15 75 5 25
setelah selesai operan tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua
5 AN yang ada dalam grupnya setiap awal 20 100 0 0
dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN
6 15 75 5 25
sesuai kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan
masalah atau diagnosa dan perencanaan
7 keperawatan kepada semua pasien yang 20 100 0 0
menjadi tanggungjawab ada bukti direkam
keperawatan
8 Memonitor dan membimbing tugas AN 15 75 5 25
Membantu tugas AN untuk kelancaran
9 15 75 5 25
pelaksanaan asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi
catatan asuhan keperawatan yang
10 15 75 5 25
dilakukan oleh AN yang ada dibawah
tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap
pasien sesuai tujuan yang ada dalam
11 20 100 0 0
perencanaan asuhan keperawatan dan ada
bukti dalam rekam keperawatan
65
c. Tugas AN (PA)
Tabel 3.13
Hasil Evaluasi Tugas AN (Perawat Pelaksana) ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
(N=20 jumlah perawat)
Tidak
Dilakukan
No Item Yang Dinilai Dilakukan
N % N %
Melaksanakan operan tugas setiap awal
1 dan akhir jaga daridan akhir jaga dari dan 20 100 0 0
kepada AN yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau supervise 20 100 0 0
66
Analisa data:
Berdasarkan data hasil observasi tugas Perawat Pelaksana di Ruang Merak
didapatkan hasil (91,6%) yang masuk dalam kategori baik. Adapun peran/tugas
dari Perawat Assosiate yang belum maksimal dilaksanakan adalah membimbing
dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabannya dan ada bukti di rekam keperawatan tidak dilakukan sebesar (8,4%).
Tabel 3.14
Hasil Evaluasi Komunikasi Efektif Dalam Sistem Asuhan Keperawatan Di
Ruang Merak RSPAU DR.S HARDJOLUKITO
(N= 20 jumlah perawat)
Dilakukan Tidak
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan
N % N %
S Situasion
1 Identitas pasien, tanggal masuk
rumah sakit, hari keperawatan ke 20 100 0 0
berapa
2 Nama medis 20 100 0 0
3 Diagnosa medis 20 100 0 0
4 Masalah keperawatan 20 100 0 0
B Background
1 Kesadaran 16 80 4 20
2 Keluhan pasien atau keluarga 20 100 0 0
3 Terapi yang diberikan termasuk
20 100 0 0
perubahan terapi
4 Tindakan yang diberikan 20 100 0 0
5 Hasil laboratorium abnormal :
tanggal dan waktu tes dilakukan
20 100 0 0
dan hasil test sebelumnya untuk
perbandingan
6 TTV terbaru 20 100 0 0
7 Diskusikan sistem tubuh pasien
20 100 0 0
yang terganggu
A Assesment
1 Pengkajian atau hal-hal yang
20 100 0 0
terjadi pada pasien
2 Pertimbangan tenaga keperawatan 16 80 4 20
68
Analisa data:
Berdasarkan data hasil observasi komunikasi efektif perawat ke pasien di Ruang
Merak didapatkan hasil (81,2%) yang masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.15
Hasil Observasi Hubungan Pembimbing Klinik dengan mahasiswa di Ruang
Merak RSPAU Dr. S. HARDJOLUKITO
Tanggal 13 – 15 Desember 2021
(N=15 Mahasiswa)
Total 86 4
Persentase 92,3 7,7
Sumber data : primer desember 2021
Analisa data:
Berdasarkan data hasil observasi hubungan pembimbing Klinik dan mahasiswa di
Ruang Merak didapatkan hasil (92,3%) yang masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.16
Pemberian Informasi Pasien Baru ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
(N=3 Pasien)
Tidak
No Kegiatan Dilakukan Dilakukan
N % N %
Perawat menyiapkan ruangan dan menyiapkan
1 lembar balik sebagai pedoman untuk memberikan 3 100 0 0
informasi kepada pasien atau keluarga
Perawat mengajak pasien atau keluarga ketempat
3 100 0 0
2 yang sudah disiapkan
Perawat mempersilahkan pasien atau keluarga duduk
3 100 0 0
3 berhadapan dengan perawat
Perawat memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pemberian informasi kepada pasien dan 1 33 2 66
4 keluarga
Perawat bersama pasien atau keluarga membaca
2 67 1 33
5 pedoman informasi pasien baru
6 Perawat menjelaskan dengan urut sesuai dengan
pedoman pasien baru : 3 100 0 0
a. Perawat memberikan informasi petugas yang
merawat
b. Perawat memberikan informasi jadwal 2 67 1 33
70
perawat jaga
c. Perawat memberikan informasi dokter yang
merawat dan jadwal konsultasi dokter (jam 3 100 0 0
konsultasi)
d. Perawat memberikan informasi fasilitas 1 33 2 66
ruangan
e. Perawat memberikan informasi tarif 3 100 0 0
pelayanan
f. Perawat memberikan informasi peraturan dan 3 100 0 0
tata tertib rumah sakit
g. Perawat memberikan informasi syarat
pengurusan administrasi informasi persiapan 2 67 1 33
pasien pulang
h. Perawat mengklarifikasi pemahaman pasien
atau keluarga tentang penjelasan yang 3 100 0 0
diberikan
Perawat meminta pasien atau keluarga
menandatangani surat pernyataan sebagai bukti 3 100 0 0
7 pemberian informasi
Kepala ruang atau perawat penanggung jawab tugas
jaga menandatangani pernyataan sebagai bukti
3 100 0 0
pemberian infromasi pasien baru yang sudah ditanda
8 tangani oleh pasien atau keluarga
Perawat menyiapkan surat pernyataan pemberian
informasi pasien pada tempat yang sudah ditentukan 2 67 1 33
9 (status pasien)
Total 36 10
Persentase 88 12
Sumber data : primer desember 2021
1. Kriteria Baik : ( 76%-100%)
2. Kriteria Cukup : ( 56%-75,00%)
3. Kriteria Kurang : ( 40%-55,99%)
4. KriteriaTidak Baik : ( < 35%)
(Notoatmojo, 2018)
Analisa data:
Berdasarkan data hasil observasi tugas perawat dalam orientasi pasien baru di
Ruang Merak didapatkan hasil (88%) yang masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.17
Evaluasi Pelaksanaan Pasien Baru ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 13-15 Desember 2021
71
(N= 3 Pasien)
Tidak
Dilakukan
No Kegiatan Dilakukan
N % N %
1. PERSIAPAN
Perawat menyiapkan ruangan untuk
a 3 100 0 0
pasien
b Mengidentifikasi data pasien 3 100 0 0
c Melakukan serah terima pasien baru 3 100 0 0
Mengantarkan pasien baru ke kamar
d 3 100 0 0
pasien sesuai kelas perawatan
2. ORIENTASI
Perawat memberikan salam dengan
a sopan dan memperkenalkan diri pada 3 100 0 0
pasien baru dan keluarga
Menjelaskan tujuan orientasi pasien
b 2 67 1 33
baru
3. KERJA
Memberitahukan kepada keluarga,
a 3 100 0 0
nama kamar dan kelas pasien dirawat
Mengenalkan dan menjelaskan cara
b penggunaan fasilitas yang ada 3 100 0 0
diruangan
Menjelaskan prosedur pembuangan
c 0 0 3 100
sampah
Memberitahukan tempat jaga perawat
d 2 67 1 33
bilas sewaktu-waktu diperlukan
Mengklarifikasikan jelas orientasi
e 1 33 2 67
yang telah dilakukan
4. TERMINASI
Meminta pasien/keluarga untuk
mengisi formulir pernyataan
a 3 100 0 0
menerima informasi dan
menandatanginya
Menandatangani pernyataan yang
b 3 100 0 0
sudah dibuat pasien/keluarga
c Menyimpan bukti pemberian 3 100 0 0
informasi pada tempat yang telah
72
dilakukan
5. DOKUMENTASI
Memberikan penjelasan kepada
pasien/keluarga mengenai 2 67 1 33
a perkembangan pasien setiap hari
Mencatat informasi yang diberikan di
3 100 0 0
b rekam medis keperawatan pasien
JUMLAH 46 8
14
86%
PERSENTASE %
Sumber data : primer desember 2021
Analisa data:
Berdasarkan data hasil observasi tugas Perawat dalam pelaksanaan pasien baru di
Ruang Merak didapatkan hasil (86%) yang masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.18
Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
Di Ruang Merak RSPAU Dr S HardjolukitoTanggal 13-15 Desember 2021
No Kriteria Persentase Keterangan
1 Pelaksanaan tugas jaga (operan) 82,8% Baik
2 Pelaksanaan meeting morning 83,4% Baik
3 Pelaksanaan pre conference 85,7% Baik
4 Pelaksanaan post conference 85% Baik
5 Pelaksanaan tugas kepala ruang 88% Baik
6 Pelaksanaan tugas PN (Perawat
89,5% Baik
Penanggung Jawab)
7 Pelaksanaan tugas AN (Perawat
91,6% Baik
Pelaksana)
8 Pelaksanaan Komunikasi efektif 81,2% Baik
9 Pelaksanaan pemberian 88% Baik
73
Analisa Data:
Berdasarkan dari hasil tabel didapatkan pengorganisasian proses manajemen
pelayanan keperawatan Ruang Merak dari 10 komponen observasi yang di
lakukan selama 3 hari didapatkan data sebagai berikut:
1. Hasil observasi meeting morning selama 2 hari diruang Merak dengan hasil
presentase 82,8% yang termasuk dalam kategori baik.
2. Hasil tugas kepala ruang keperawatan dalam sistem asuhan keperawatan
didapatkan 88% yaitu masuk dalam kategori baik.
3. Hasil evaluasi tugas PN (Perawat Penanggung Jawab) didapatkan presentase
89,5% ini masuk dalam kategori baik.
4. Hasil evaluasi tugas AN (Perawat Pelaksana) didapatkan presentase 91,6% ini
masuk dalam kategori baik.
Tabel 3.19
74
desinfektan.
12 Perawat mensterailkan alat-alat steril di
0 0 3 100
instalasi sterilisasi sentral.
13 Perawat menyiapkan alat-alat kesehatan
3 100 0 0
ditempat khusus.
14 Perawat membuang benda-benda tajam di
3 100 0 0
tempat khusus benda-benda tajam.
15 Perawat membuang sampah medis ditempat
3 100 0 0
sampah medis.
Total 39 6
Persentase 87,4 12,6
Sumber data : primer desember 2021
Tabel 3.20
Evaluasi Pelaksanaan 6 Sasaran Keselamatan Pasien di Ruang Merak
76
Tabel 3.21
Data Observasi Pengelolaan Sampah di Ruang Merak dr. S Hardjolukito
Tanggal 13-15 Desember 2021
(N= 20 jumlah perawat)
Tidak
Dilakukan
Dilakukan
No Aspek yang dinilai
n % n %
Tabel 3.22
INSTRUMEN SAK
Rekap Evaluasi Pendokumentasian Di Ruang Merak RSPAU dr.
S.Hardjolukito
Tanggal
Nama SAK Nomor SAK
Diterbitkan
Standar Asuhan Keperawatan Dengue Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Hemoragic Fever
StandarAsuhan Keperawatan Stroke Kep/847/XI/2018 1 November 2018
StandarAsuhan Keperawatan Diabetes Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Militus
Standar Asuhan Keperawatan Gagal Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Ginjal Kronis
Standar Asuhan Keperawatan Typus Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Abdominalis
Standar Asuhan Keperawatan Acute Kep/847/XI/2018 1 November 2018
MyocardInfrak (AMI)
Standar Asuhan Keperawatan Hipertensi Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Standar Asuhan Keperawatan Hepatitis Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Standar Asuhan Keperawatan Asma Kep/847/XI/2018 1 November 2018
StandarAsuhan Keperawatan Pneumonia Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Standar Asuhan Keperawatan Gastro Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Enteritis Akut
Standar Asuhan Keperawatan Gastritis Kep/847/XI/2018 1 November 2018
StandarAsuhan Keperawatan Anemia Kep/847/XI/2018 1 November 2018
Analisa data :
Berdasarkan 10 besar penyakit diruang Merak didapatkan penyakit CHF belum
memiliki SAK.
Hasil observasi didapatkan sebanyak 225 yang memiliki SPO.
81
Tabel 3.23
Tabel 3.24
INSTRUMEN A
82
Tidak
Dilakukan
No Aspek yang dinilai Dilakukan
N % N %
A Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai
20 100 0 0
dengan pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan (Bio-psiko-sosio-
20 100 0 0
kultural)
3. Data yang dikaji lengkap dalam waktu
20 100 0 0
24jam sejak pasien masuk
4. Data dikaji sejak pasien masuk sampai
16 80 4 20
pulang
5. Pengkajian yang dilakukan, disertai
nama dan tanda tangan lewat perawat 16 80 4 20
yang mengkaji
Total 92 8
Persentase 92% 8%
B Diagnosa
1. Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai
20 100 0 0
prioritas masalah pasien
2. Diagnosa keperawatan dirumuskan
16 80 4 20
dengan benar (P/E/S)
3. Merumuskan diagnosa keperawatan
20 100 0 0
aktual/ resiko/potensial
Total 45 15
Persentase 93,4 6,6
C Rencana Tindakan
1. Rencana askep berdasarkan diagnosa
20 100 0 0
keperawatan
2. Rencana askep disusun oleh perawat
19 95 1 5
yang bertanggung jawab
3. Rumusan tujuan mengandung
20 100 0 0
komponen SMART
4. Rencana tindakan disusun berdasarkan
20 100 0 0
prioritas
83
Analisa data:
Setelah dievaluasi pada Rekam medis didapatkan nilai pengkajian 92% dengan
kategori baik, diagnosa 93,4% dengan kategori baik, perencanaan 93,9% dengan
kategori baik, implementasi 95,1% dengan kategori baik, evaluasi 87,5% dengan
kategori baik, dokumentasi 95% dengan kategori baik.
Tabel 3.25
Rekapitulasi Penerapan Asuhan Keperawatan di Ruang Merak RSPAU dr. S
Hardjolukito
85
Sumber Data : Studi Dokumentasi (Rekam Medis) Tanggal 13-15 Desember 2021
Analisa data:
Setelah dievaluasi pada Rekam medis didapatkan nilai (93.9%) menunjukan
bahwa penulisan rekam medis pasien baik.
86
Tabel 3.26
INSTRUMEN B
Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Asuhan Keperawatan di Ruang Merak
RSPAU dr. S Hardjolukito (N= 27 jumlah Pasien)
Apakah perawat menanyakan/ memperhatikan
berapa jumlah makanan dan minuman yang
6 biasa pasien habiskan? 25 92 2 8
Tabel 3.27
INSTRUMEN C
Kepatuhan Tenaga Keperawatan Terhadap SPO Keperawatan Pemasangan
infus Di Ruang Merak RSPAU Dr S HardjolukitoTanggal 13-15 Desember
2021 (N= 20 Jumlah Perawat)
Tidak
Dilakukan
No Aspek yang dinilai Dilakukan
N % N %
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program
20 100 0 0
pengobatan pasien
2. Mencuci tangan 20 100 0 0
3. Menyiapkan obat sesuai prinsip 20 100 0 0
4. Membawa alat di dekat pasien
20 100 0 0
dengan benar
B. Tahap Orientasi 100
1. Memberikan salam sebagai
20 100 0 0
pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
15 75 5 25
tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan persiapan klien
13 65 7 35
sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Melakukan desinfeksi tutup botol
20 100 0 0
cairan
2. Menutup saluran infus/ klem 20 100 0 0
3. Menusukkan saluran infus dengan 20 100 0 0
89
benar
4. Menggantung botol cairan pada
20 100 0 0
satandar tinfus
5. Mengisi tabung reservoir infus
20 100 0 0
sesuai tanda
6. Mengalirkan cairan hingga tidak
20 100 0 0
ada udara dalam selang
7. Mengatur posisi dan pilih vena 20 100 0 0
8. Memasang perlak dan alasnya 0 0 20 100
9. Membebaskan daerah yang akan
20 100 0 0
Di insersi
10. Meletakkan torniquet 5 cm
20 100 0 0
proksimal yang akan ditusuk
11. Memakai handscone 20 100 0 0
12. Membersihkan kulit dengan
20 100 0 0
kapas alcohol
13. Mempertahankan vena pada
20 100 0 0
posisi stabil
14. Memegang IV cateter dengan
20 100 0 0
sudut 30 derajat
15. Menusuk vena dengan lubang
20 100 0 0
jarum menghadap keatas
16. Memastikan IV cateter secara
20 100 0 0
perlahan
17. Menarik mandrin dan
20 100 0 0
menyambung dengan slang
18. Melepas tourniquet 20 100 0 0
19. Mengalirkan cairan infuse 20 100 0 0
20. Melakukan fiksasi Iv kateter 20 100 0 0
21. Memberikan desinfeksi daerah
tusukan dan menutup dengan 20 100 0 0
kassa
22. Mengatur tetesan sesuai program 20 100 0 0
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan dan reaksi
0 0 20 100
paasien terhadap obat
2. Berpamitan dengan pasien 20 100 0 0
3. Membereskan alat-alat 20 100 0 0
4. Mencuci tangan 20 100 0 0
90
Tabel 3.28
Kepatuhan Tenaga Keperawatan Terhadap SPO Keperawatan Komunikasi
Efektif Perawat Di Ruang Merak RSPAU Dr S HardjolukitoTanggal 13-15
Desember 2021
(N=20 Jumlah Perawat)
Dilakukan Tidak
No Komponen Dilakukan
N % N %
A. Tahap pre interaksi
1. Mengumpulkan data tentang
18 4,2 2 0,5
pasien
2. Menyiapkan alat 20 100 0 0
3. Cuci tangan 20 100 0 0
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan
20 100 0 0
tersenyum pada pasien
2. Melakukan validasi 15 75 5 25
3. Memperkenalkan nama perawat 10 50 10 50
4. Menanyakan nama panggilan
20 100 0 0
kesukaan pasien
5. Menjelaskan tanggung jawab 20 100 0 0
91
perawat
6. Menjelaskan peran perawat 20 100 0 0
7. Menjelaskan kegiatan yang
20 100 0 0
akan dilakukan
8. Menjelaskan tujuan 20 100 0 0
9. Menjelaskan waktu yang
18 90 2 10
dibutuhkan untuk kegiatan
10. Menjelaskan kerahasiaan 18 90 2 10
C. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pada
20 100 0 0
pasien untuk bertanya
2. Menanyakan keluhan pasien 20 100 0 0
3. Memulai kegiatan dengan cara
20 100 0 0
yang baik
4. Melakukan kegiatan
20 100 0 0
sesuai dengan rencana
D. Tahap Terminasi 0
1. Menyimpulkan hasil kegiatan 15 75 5 25
2. Memberi reinforcement positif 15 75 5 25
3. Membuat kontrak pertemuan
18 90 2 25
selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan
20 100 0 0
baik
Total 387 33
7,83
Persentase 92,17%
%
Sumber data : primer desember 2021
Analisa Data:
Hasil observasi komunikasi efektif di Ruang Merak selama 3 hari
menunjukkan hasil (92,17%). Hal ini menunjukkan komunikasi di ruang Merak
dikategorikan baik sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk
komunikasi efektif.
92
Tabel 3.29
Rekapan Hasil Observasi Kepatuhan Perawat Terhadap SOP Di Ruang
Merak RSPAU dr. S Hardjolukito Tanggal 13-15 Desember 2021
(N= 20 jumlah perawat)
Tabel 3.30
Hasil Evaluasi Kepuasan Perawat Di Ruangan Merak (N=20)
No Pernyataan STP TP CP P SP
N N N N N
1 Kesempatan untuk mendapat
0 0 5 5 10
posisi yang lebih tinggi
2 Jumlah gaji yang diterima tidak
sebanding dengan pendidikan 0 2 16 2 0
Anda
3 Tidak ada kesempatan untuk
0 0 20 0 0
mendapatkan kenaikan pangkat
4 Pemberian insentif tambahan atas
0 3 12 5 0
suatu prestasi atau kerja ekstra
5 Tersedianya peralatan dan 0 0 10 5 5
93
Tabel 3.31
Gambaran BOR, LOS, TOI, Dan BTO Bulan Januari-Desember 2020
95
DAFTAR MASALAH
No Masalah U MG A I MN T Total
1 Belum optimalnya pelaksanaan MPKP diruang Merak RSPAU Dr. S.
4 4 2 3 1 4 18
Hardjulokito
2 Belum tersedianya SAK CHF 5 4 4 3 1 4 24
3 Belum optimalnya pemberian informasi pasien baru dan pelaksanaan
4 5 4 2 1 4 20
pasien baru
Keterangan Skor
U Urgensi/Mendesak 1 Rendah sekali
MG Maknitud/Penting 2 Rendah
A Alicative/Penerapan 3 Sedang
I Impect/Dampak yang kuat 4 Tinggi
MN Money/Keuangan 5 Tinggi sekali
T Toll/Fasilitas
Prioritas masalah
1. Belum tersedianya SAK CHF
2. Belum optimalnya pemberian informasi pasien baru dan pelaksanaan pasien baru
3. Belum optimalnya pelaksanaan MPKP diruang Merak RSPAU Dr. S.Hardjolukito
98
Belum tersedianya Standar 1. Melakukan koordinasi dengan Karu SAK tersusun: SAK CHF 13-18 Oktavia 1. CI Klinik
Asuhan Keperawatan (SAK) kepala rungan dan CI untuk Mera Desember dan novita 2. karu Merak
CHF Menyusun SAK k 2021
2. Mencari literatur terkait SAK (kegiatan
3. Menyusun draft SAK sosiolisasi)
4. Mengkonsultasikan SAK 27-29
dengan kepala ruang dan CI Desember
5. Melakukan sosiolisasi 2021
diruangan (Evaluasi)
6. Melakukan revisi draft SAK
sesuai arahan dari CI Klinik
dan Karu
7. Menyampaikan revisi draft
kepada CI Klinik dan Karu
untuk mendapatkan
persetujuan
8. Presjur Deep Breathing
exercise active range of
motion efektif menurunkan
dypsneu pada pasien
congestive heart faulire
patients
1. 87,6% Belum optimalnya 1. Melakukan koordinasi dengan Perawat Optimalnya penulisam rekam 13-18 Nanang Perawat
pelaksanaan orientasi pasien kepala rungan dan CI untuk Pelaksan medis dibuktikan dengan : Desember ruang Merak
baru Menyusun Lembar Balik a 1. 99% optimalnya pemberian 2021
2. 87,6% pemberian orientasi Informasi pasien baru orientasi Pasien baru (kegiatan
Pasien baru dan Pelaksanaan 2. Mencari literatur terkait 2. 95% optimalnya sosiolisasi)
Pemberian informasi pasien Menyusun Lembar Balik 27-29
pelaksanaan orientasi baru
baru (85,4%). Informasi pasien baru Desember
3. Menyusun Menyusun Lembar 2021
Balik Informasi pasien baru (Evaluasi)
Mengkonsultasikan SAK
dengan kepala ruang dan CI
4. Melakukan sosiolisasi
100
diruangan
5. Melakukan revisi
Menyusun Lembar Balik
Informasi pasien baru
6. Menyampaikan revisi
Menyusun Lembar Balik
Informasi pasien baru
101
BAB IV
PROSES EVALUASI
Tabel 4.1
Implementasi POA MPKP Ruang Merak RSPAU Dr S Hardjolukito
No Pokok Kegiatan Tanggal Pelaksanaan PJ
1 Melakukan koordinasi dengan CI 27-29 Desember 2021 Sastra dan
dan kepala ruang untuk pelaksanaan Younita
kegiatan role play ruang Merak
2 Menyusun jadwal dan membagi
tugas sebagai kepala ruang, perawat
primer dan perawat associate
3 Melakukan role play sebagai kepala
ruang, perawat primer, dan perawat
associate, melakukan diskusi dengan
Karu dan CI ruang Merak
terkait pelaksanaan roleplay
mahasiswa
4 Mengevaluasi pelaksanaan roleplay
mahasiswa
5 Mengevaluasi pelaksanaan
pengarahan di ruang Merak meliputi
Operan, pre conf, post conf, tugas
Karu, Tugas PN, dan Tugas AN
102
Pre Post
No Item Yang Dinilai
n % N %
1 Kelompok dinas sudah siap 5 100 6 100
Shift yang mau mengoperkan, menyiapkan
2 3 60 4 66,7
hal-hal yang akan disampaikan
Ketua tim/penanggung jawab dinas
menyampaikan:
c. Kondisi keadaan umum pasien
d. Tindak lanjut untuk dinas yang
3 5 100 6 100
menerima operan (tindak lanjut
keperawatan, menyebutkan pemeriksaan
penunjang beserta hasilnya, tindakan
kolaborasi lanjutan)
Penyampaian no. 3 disampaikan dengan
4 5 100 6 100
jelas, singkat, akurat dan tidak terburu-buru
Ketua tim bersama semua anggota tim
5 anggota tim bersama-sama langsung melihat 3 60 4 66,7
keadaan klien
Tim yang mengoperkan dinas member
6 kesempatan kepada tim yang akan 5 100 6 100
menjalankan tugas untuk bertanya
Tim yang mengoperkan dinas menyerahkan
7 semua berkas catatan perawatan kepada tim 5 100 6 100
yang akan menjalankan tugas
Jumlah 31 38
Persentase 82,8% 90,4%
Analisa data:
Dari hasil Evaluasi yang tertera pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan serah terima jaga (operan jaga) di Ruang Merak berjalan dengan
baik, hal ini ditunjukan dari nilai persentase sebesar (90,4%) dengan kategori baik
dan terlihat mengalami peningkatan setelah dilakukan roleplay.
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning Ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(n=3 kali observasi)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
N % n %
Karu menyiapkan tempat untuk melakukan
1 2 100 3 100
meeting morning
Karu memberikan arahan kepada staf materi
2 2 100 3 100
yang telah disiapkan sebelumnya
Karu melakukan klarifikasi siapa yang telah
3 1 50 2 66,7
disiapkan kepada staf
Memberikan kesempatan kepada staf untuk
4 mengungkapkan permasalahan yang muncul 2 100 3 100
di ruangan
Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan
5 2 100 3 100
masalah yang dapat ditempuh
Karu memberikan motivasi dan reinforcement
6 1 50 2 66,7
kepada staf
Jumlah 10 16
Persentase 83,4% 89%
Sumber data : primer desember 2021
Analisa data :
Hasil Evaluasi meeting morning selama 3 hari diruang Merak dengan hasil
persentase (89%) yang termasuk dalam kategori baik dan mengalami peningkatan
setelah dilakukan roleplay.
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Tugas Pre Conference Ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(n=6 kali observasi)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
n % n %
Semua anggota tim hadir dalam
1 5 100 6 100
konferensi
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas 5 100 6 100
Bersama-sama AN menegakkan
diagnose keperawatan sesuai kondisi
3 5 100 6 100
klien yang menjadi tanggung jawab
masing-masing AN
Bersama-sama AN Menyusun rencana
4 tindakan untuk mengatasi masalah 5 100 6 100
klien
Menentukan rencana supervise kepada
5 5 100 6 100
AN
Semua tim menyepakati waktu
6 3 60 4 66,7
konferensi akhir
7 Menyepakati waktu istirahat 2 40 4 66,7
Jumlah 30 38
Persentase 85,7% 90,48%
Sumber data : primer desember 2021
1. Kriteria Baik : ( 76%-100%)
2. Kriteria Cukup : ( 56%-75,00%)
3. Kriteria Kurang : ( 40%-55,99%)
4. Kriteria Tidak Baik : ( < 35%)
(Notoatmojo, 2018)
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas data pelaksanaan pre conference di Ruang Merak selama
tiga hari Evaluasi sudah dilakukan dan didapatkan persentase total (90,48%)
105
termasuk dalam kategori baik dan terjadi peningkatan setelah dilakukan roleplay.
Tabel 4.5
Hasil Evaluasi Tugas Post Conference ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(n=6 kali observasi)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
n % n %
1 Semua anggota tim hadir dalam konferensi 5 100 6 100
Ketua tim menanyakan hasil dari kegiatan terkait
2 pemberian asuhan keperawatan oleh perawat 5 100 6 100
pelaksana
Ketua tim memberikan reinforcement positif
3 2 40 4 66,7
kepada perawat pelaksana
Ketua tim memberikan masukan untuk tindakan
4 5 100 6 100
selanjutnya/tindak lanjut
Jumlah 17 22
Persentase 85% 91,7%
Sumber data : primer desember 2021
Tabel 4.6
Tugas Kepala Ruang dalam Sistem Asuhan Keperawatan ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(n=3 kali observasi)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
n % n %
Membagi staf ke dalam grup MPM sesuai
1 3 100 3 100
dengan kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi degan PN 3 100 3 100
Membagi pasien kedalam grup sesuai 3
3 100 3 100
kemampuan & beban kerja
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan 3
4 100 3 100
ketertiban
Melakukan pertemuan pagi (meeting
5 2 67 2 67
morning) dengan semua staf ruangan
Memfasilitasi dan mendukung kelancaran
6 3 100 3 100
tugas
Melakukan supervise dan member motivasi
7 kepada seluruh staf untuk mencapai kinerja 2 67 3 100
yang optimal
Melakukan kegiatan administrasi dan
8 2 67 2 67
memeriksa kelengkapan status setiap hari
Jumlah 21 23
Persentase 88% 91,6%
Sumber data : primer desember 2021
Tabel 4.7
Hasil Evaluasi Tugas PN (Perawat Penanggung Jawab) ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(N= 20 jumlah perawat)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
N % N %
1 Bertugas pada pagi hari 20 100 0 0
Bersama AN menerima operan tugas jaga
2 20 100 20 100
dari PN yang tugas malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/
3 supervise tentang kondisi pasien segera 20 100 20 100
setelah selesai operan tugas jaga malam
Bersama AN melakukan doa bersama
4 sebagai awal dan akhir tugas dilakukan 15 75 16 80
setelah selesai operan tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua
5 AN yang ada dalam grupnya setiap awal 20 100 20 100
dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN
6 15 75 16 80
sesuai kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan
masalah atau diagnosa dan perencanaan
7 keperawatan kepada semua pasien yang 20 100 20 7,14
menjadi tanggungjawab ada bukti direkam
keperawatan
8 Memonitor dan membimbing tugas AN 15 75 16 80
Membantu tugas AN untuk kelancaran
9 15 75 16 80
pelaksanaan asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi
catatan asuhan keperawatan yang
10 15 75 20 100
dilakukan oleh AN yang ada dibawah
tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap
pasien sesuai tujuan yang ada dalam
11 20 100 20 100
perencanaan asuhan keperawatan dan ada
bukti dalam rekam keperawatan
12 Melaksanakan post conference pada setiap 20 100 20 100
akhir dinas dan menerima laporan akhir
tugas jaga dari AN untuk persiapan operan
108
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Tugas AN (Perawat Pelaksana) ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(N=20 jumlah perawat)
Pre Post
No Item Yang Dinilai
N % N %
Melaksanakan operan tugas setiap awal
1 dan akhir jaga dari dan akhir jaga dari 20 100 20 100
dan kepada AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi atau supervise
2 tentang kondisi pasien segera setelah 20 100 20 100
selesai operan jaga
3 Melakukan doa bersama setiap awal dan 15 100 16 100
akhir tugas yang dilakukan setelah selesai
109
Tabel 4.9
Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
Di Ruang Merak RSPAU Dr S Hardjolukito Tanggal 27-29 Desember 2021
No Kriteria Persentase Keterangan
1 Pelaksanaan tugas jaga (operan) 90,4% Baik
2 Pelaksanaan metting morning 89% Baik
3 Pelaksanaan pre conference 90,48% Baik
4 Pelaksanaan post conference 91,7% Baik
5 Pelaksanaan tugas kepala ruang
91,6% Baik
Perawatan
6 Pelaksanaan tugas PN (Perawat
91,6% Baik
Penanggung Jawab)
7 Pelaksanaan tugas perawat
93,3% Baik
asosiet AN (Perawat Pelaksana)
Rata-rata 90,87% Baik
Sumber data : primer desember 2021
2. Hasil Evaluasi
Tabel 4.10
Ketersediaan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Merak RSPAUDr S
Hardjolukito
Pre Post
No SAK
N % N %
1 CHF 0%
100%
0 Belum 1
Tersedia
Tersedia
Analisa Data:
Dari 10 penyakit terbesar dan penyakit lainnya di ruangan Merak terdapat 1
penyakit yang belum memiliki SAK yaitu CHF. Sehingga disusun 1 SAK
tersebut.
3. Kendala
Tidak ada kendala dalam penyusunan SAK CHF.
Tabel 4.11
Pemberian Informasi Pasien Baru ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(N=5 Pasien)
Pre Post
No Kegiatan
N % N %
Perawat menyiapkan ruangan dan menyiapkan
1 lembar balik sebagai pedoman untuk memberikan 3 100 5 100
informasi kepada pasien atau keluarga
2 Perawat mengajak pasien atau keluarga ketempat 3 100 5 100
113
Tabel 4.12
Evaluasi Pelaksanaan Pasien Baru ruang Merak
dr.RSPAU Harjolukito Yogyakarta Tanggal 27-29 Desember 2021
(N= 5 Pasien)
Pre Post
No Kegiatan
N % N %
1. PERSIAPAN
Perawat menyiapkan ruangan untuk
a 3 100 5 100
pasien
b Mengidentifikasi data pasien 3 100 5 100
c Melakukan serah terima pasien baru 3 100 5 100
Mengantarkan pasien baru ke kamar
d 3 100 5 100
pasien sesuai kelas perawatan
2. ORIENTASI
Perawat memberikan salam dengan
a sopan dan memperkenalkan diri pada 3 100 5 100
pasien baru dan keluarga
Menjelaskan tujuan orientasi pasien
b 2 67 5 100
baru
3. KERJA
Memberitahukan kepada keluarga,
a 3 100 5 100
nama kamar dan kelas pasien dirawat
Mengenalkan dan menjelaskan cara
b penggunaan fasilitas yang ada 3 100 5 100
diruangan
c Menjelaskan prosedur pembuangan 0 0 3 60
115
sampah
Memberitahukan tempat jaga perawat
d 2 67 5 100
bila sewaktu-waktu diperlukan
Mengklarifikasikan jelas orientasi
e 1 33 3 60
yang telah dilakukan
4. TERMINASI
Meminta pasien/keluarga untuk
mengisi formulir pernyataan
a 3 100 5 100
menerima informasi dan
menandatanginya
Menandatangani pernyataan yang
b 3 100 5 100
sudah dibuat pasien/keluarga
Menyimpan bukti pemberian informasi
c 3 100 5 100
pada tempat yang telah dilakukan
5. DOKUMENTASI
Memberikan penjelasan kepada
a pasien/keluarga mengenai 2 67 3 60
perkembangan pasien setiap hari
Mencatat informasi yang diberikan di
b 3 100 5 100
rekam medis keperawatan pasien
Jumlah 36 74
Persentase 86% 88,75%
Sumber data : primer desember 2021
BAB V
116
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan dari hasil evaluasi oleh mahasiswa Profesi Ners Universitas
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang sedang menjalankan stase
manajemen keperawatan, maka kegiatan yang masih harus ditingkatkan di
ruang merak RSPAU dr.S Hardjolukito.
1. Optimalnya pelaksanaan MPKP di ruang Merak RSPAU hardjolukito
dibuktikan dengan:
a. Pelaksanaan operan jaga diharapkan pada penyampian tindak lanjut
dinas diberikan kesempatan dan waktu diskusi serta tidak terburu-buru
dalam penyampaian informasi pasien kepada staf yang melanjutkan.
b. Pelaksanaan meeting morning yang dilakukan oleh kepala ruang
disertakan pemberian reinforcement positif kepada staf yang
menjalankan tugas.
c. Pelaksanaan pre conference diadakan diskusi untuk rencana pelaporan
konferensi akhir sehingga pekerjaan bisa selesai sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
d. Pelaksanaan post conference disertakan pemberian reinforcement
positif kepada staf yang dilakukan oleh ketua pelaksana kepada perawat
pelaksana.
e. Pelaksanaan tugas kepala ruang dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan lebih ditingkatkan kelengkapan status pada pasien.
f. Pelaksanaan tugas PN (AN) memberikan kesempatan kepada perawat
pelaksana untuk memberikan pendapat terkait beban kerja dan
kemampuan yang dimiliki.
118
CHF
A. Definisi
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana
jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal
ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna
menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh
atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya
mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot
jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai
akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini
akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh
seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien
menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik
secara abnormal (Wajan J. 2010).
B. Etiologi
Etiologi gagal jantung kongestif (CHF) dikelompokan berdasarkan faktor
etiolgi eksterna maupun interna, yaitu:
1. Faktor eksterna (dari luar jantung); hipertensi renal, hipertiroid, dan
anemia kronis/ berat.
2. Faktor internal (dari dalam jantung)
a. Disfungsi katup: Ventricular Septum Defect (VSD), Atria
Septum Defect (ASD), stenosis mitral, dan insufisiensi mitral.
b. Disritmia: atrial fibrilasi, ventrikel fibrilasi, dan heart block.
c. Kerusakan miokard: kardiomiopati, miokarditis, dan infark
miokard.
d. Infeksi: endokarditis bacterial sub-akut (Wajan J. 2010).
C. Manifestasi Klinis
Peningkatan volume intravaskular.
1. Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat
akibat turunnya curah jantung.
2. Edema pulmonal akibat peningkatan tekanan vena pulmonalis
yang menyebabkan cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli;
dimanifestasikan dengan batuk dan nafas pendek.
3. Edema perifer umum dan penambahan berat badan akibat peningkatan
tekanan vena sistemik.
4. Pusing, kekacauan mental (confusion), keletihan, intoleransi jantung
terhadap Latihan dan suhu panas, ekstremitas dingin, dan oliguria
akibat perfusi darah dari jantung ke jaringan dan organ yang rendah
5. Sekresi aldosteron, retensi natrium dan cairan, serta peningkatan
volume intravaskuler akibat tekanan perfusi ginjal yang menurun
(pelepasan renin ginjal)
(Wajan J. 2010).
D. Pathway
Gagal pompa
ventrikel kiri Gagal Jantung Gagal pompa ventrike
kanan
Suplai darah ke
jaringan menurun Suplai O2 di Renal follow Bendungan atrium
otak menurun menurun LVED kanan
meningkat
Metabolisme
anaerob Bendungan vena sistemik
Sinkop RAA menurun Penimbunan asam laktat
Tekanan vena
pulmonal
Asidosis Penurunan meningkat
metabolik perfusi Aldosteron
jaringan meningkat Lien Hepar
Tekanan vena
ATP kapiler paru Hepatomegali
menurun ADH Splenomegal
meningkat i
Fatigue Retensi Na
dan air Edema paru Beban ventrikel Mendesak diafragma
kanan
Intolerans Ronki basah
Sesak nafas
i aktivitas Kelebihan Penyempitan
volume cairan Iritasi mukosa limen ventrikel
kanan
Gangguan Pola nafas tidak
pertukaran gas Penumpukan sekret Reflek batuk
(Wajan J. 2010).
E. Klasifikasi
Klasifikasi Congestive Heart Failure (CHF) adalah sebagai berikut:
1. Kelas 1: Bila pasien dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan
2. kelas 2: Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.
3. kelas 3: Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa
keluhan.
4. kelas 4: Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas
apapun dan harus tirah baring (Wajan J. 2010).
F. Komplikasi
1. Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (thrombosis vena
dalam atau deep venous thrombosis dan emboli paru atau EP) dan
emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. Bisa
diturunkan dengan pemberian warfarin.
2. Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa
menyebabkan perburukan dramatis. Hal tersebut indikasi
pemantauan denyut jantung (dengan digoxin atau β blocker dan
pemberian warfarin).
3. Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan diuretik
dengan dosis ditinggikan.
4. Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau
sudden cardiac death (25-50% kematian CHF). Pada pasien yang
berhasil diresusitasi, amiodaron, β blocker, dan vebrilator yang
ditanam mungkin turut mempunyai peranan (Wajan J. 2010).
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Hitung sel darah lengkap: anemia berat atau anemia gravis atau
polisitemia vera
2. Hitung sel darah putih: Lekositosis atau keadaan infeksi lain
3. Analisa gas darah (AGD): menilai derajat gangguan keseimbangan
asam basa baik metabolik maupun respiratorik.
4. Fraksi lemak: peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, LDL yang
merupakan resiko CAD dan penurunan perfusi jaringan
5. Serum katekolamin: Pemeriksaan untuk mengesampingkan penyakit
adrenal
6. Sedimentasi meningkat akibat adanya inflamasi akut.
7. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF
terhadap fungsi hepar atau ginjal
8. Tiroid: menilai peningkatan aktivitas tiroid
9. Echocardiogram: menilai senosis/inkompetensi, pembesaran ruang
jantung, hipertropi ventrikel
10. Cardiac scan: menilai underperfusion otot jantung, yang menunjang
penurunan kemampuan kontraksi
11. Rontgen toraks: untuk menilai pembesaran jantung dan edema paru
12. Kateterisasi jantung: Menilai fraksi ejeksi ventrikel
13. EKG: menilai hipertropi atrium/ ventrikel, iskemia, infark, dan
disritmia (Wajan J. 2010).
H. Penatalaksanaan
1. Pasien setengah duduk
2. Oksigenasi 2 –3 liter/menit
3. Diet: pembatasan natrium (2 gr natrium atau 5 gr garam)
4. Aktivitas fisik: pada gagal jantung berat diperlukan pembatasan
aktivitas fisik, bila stabil anjurkan akivitas teratur
5. Hentikan rokok dan alkohol
6. Meningkatkan kontraktilitas otot jantung dengan digitalisasi
7. Menurunkan beban jantung dengan diet rendah garam, diuretik, dan
vasodilator
8. Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian O2 dan menurunkan
konsumsi O2 dengan istirahat
9. Memperbaiki kontraktilitas otot jantung: mengatasi keadaan yang
reversible termasuk tirotoksikosis, miksedema, dan aritmia (Wajan J.
2010).
I. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Aktivitas/istirahat: keletihan terus menerus, insomnia, nyeri
dada saat beraktivitas, dyspnea saat istirahat
2) Sirkulasi: takikardi, distrimia, bunyi jantung 1 dan 2 melemah,
murmur sistolik dan diastolik, sianosis, pucat, CRT lambat,
edema umum atau pitting khususnya pada ekstremitas
3) Integritas ego: ansietas, khawatir, takut dan stress
4) Eliminasi penurunan berkemih, urin pekat, berkemih malam
hari,diare/konstipasi
5) Makanan/cairan: nafsu makan menurun, mual, muntah,
penambahan berart badan, edema ekstremitas bawah
6) Hygiene: kelemahan dalam aktivitas perawatan diri
7) Neurosensori: kelemahan, pening, pingsan, latergi, disorientasi
8) Nyeri/kenyamanan: nyeri dada, angina akut/kronis, nyeri
abdomen kanan atas
9) Pernafasan: dyspnea, tidur sambil duduk, batu dengan tanpa
sputum, bunyi nafas ronkhi
10) Keamanan: perubahan fungsi mental, kehilangan kekuatan otot,
kulit lecet
b. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
1) Pola napas tidak efektif
2) Intoleransi aktivitas
3) Gangguan pertukaran gas
4) Perfusi perifer tidak efektif
5) Hipervolemia
c.
c. Intervensi Keperawatan
NO. DX DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan ......x24 Manajemen jalan napas (I.01011)
jam diharapakan keadaan klien Observasi
berangasur membaik dengan kriteria hasil : 1. Monitor pola napas
Pola Napas (L.01004) 2. Monitor bunyi napas tambahan
a. Dyspnea dari (1) meningkat menjadi (5) Terapeutik
menurun 3. Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
b. Kedalaman napas dari (1) 4. Berikan oksigen
memburuk menjadi (5) membaik Education
c. Tekanan Ekspirasi dari (1) menurun 5. Anjurkan untuk membatasi kunjungan selama
menjadi (5) meningkat perawatan
d. Penggunaan otot bantu pernafasan dari (1) Colaboration
meningkat menjadi (5) menurun 6. Kolaborasi pemberian bronkodilator jika perlu