Anda di halaman 1dari 10

Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan

Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ULEUS PARALITIK POST
LAPARATOMY DI ICU RSPAU dr. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA

ESTER BAWO ( 203203089 )


NANANG SAMUDRA ( 203203087 )
SASTRA GANDHI ARAB ( 203203110 )
LATAR BELAKANG

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi


Uleus Paralitik mengalami kenaikan dibandingkan dengan Riskesdas 2013 yakni
2% menjadi 3,8%. Hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDES) tahun 2018
menunjukan prevalensi penyakit Uleus Paralitik di indonesia mengalami
peningkatan sebesar 3,3% dibanding dengan tahun 2013.
DEFINISI

ileus paralitik adalah obstruksi usus akibat kelumpuhan seluruh


atau sebagian otot-otot usus yang menyebabkan berkurangnya
atau tidak adanya peristaltik (Megan Griffiths, 2020).
KLASIFIKASI
Menurut Sumbatan nya :
1) Obstruksi biasa (simple obstruction).
2) Obstruksi strangulasi
Menurut letak sumbatan nya :
1) Obstruksi tinggi
Obstruksi rendah
Menurut etiologinya, maka ileus obstruktif dibagi menjadi 3:
3) Lesi ekstrinsik
4) Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus
3) Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat
Menurut stadiumnya
1) Obstruksi sebagian (partial obstruction
2) Obstruksi sederhana (simple obstruction
3) Obstruksi strangulasi
ETIOLOGI

1. Hernia inkarserata
2. Non hernia inkarserata
1) Adhesi atau perlekatan usus
2) Askariasis
3) Volvulus
4) Tumor
5) Batu empedu yang masuk ke uleus
TANDA DAN GEJALA

a. Mekanik sederhana – usus halus atas


distensi, muntah, peningkatan bising usus, nyeri tekan abdomen.
b. Mekanik sederhana – usus halus bawah
distensi berat, bising usus meningkat, nyeri tekan abdomen.
c. Mekanik sederhana – kolon
distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah
(fekulen)
d. Obstruksi mekanik parsial
Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan.
e. Strangulasi
PATHWAY
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
a. HB
b. Leukosit
c. Rontgen toraks : diafragma meninggi akibat distensi abdomen
d. Enema kontras tunggal (pemeriksaan radiografi)
e. CT Scan pada usus halus
f. USG Abdomen 3 posisi
PENATALAKSANAAN
a. Persiapan
Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah aspirasi dan
mengurangi distensi abdomen (dekompresi).
b. Operasi
Tindakan bedah dilakukan bila :
1) Strangulasi
2) Obstruksi lengkap
3) Hernia inkarserata
4) Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan      pemasangan NGT,
infus,oksigen dan kateter)
c. Pasca bedah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai