Anda di halaman 1dari 42

FAKTOR- FAKTOR YAMG BERHUBUNGAN DENGAN

MOTIVASI PERAWAT UNTUK MELANJUTKAN

PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN

TINGGI KEPERAWATAN DI RS LABUANG

BAJI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

NIKODEMUS LUAN

NIM : 14.1101.009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UVIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR

2016

1
2

LEMBAR PERSETUJUAN

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

MOTIFASI PERAWAT UNTUK MELANJUTKAN

PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN

TINGGI KEPERAWATAN DI RS LABUANG

BAJI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Disusun oleh :

NIKODEMUS LUAN

14.1101.009

Skripsi ini telah disetujui tanggal september 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. HASLINDA WAHAB,SKM,M.KEP

DR. ELLY LILIANTI SJATTAR,S.KP,M.KES

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan

Ns.Harniati. S.Kep.,M.Kes

NIDN. 0917088901
3

KATA PENGANTAR

‫اار ِحيم‬
َّ ‫ن‬ِِ ‫االرحْ َم‬
َّ ‫ــــــــــــــــــم‬
ِِ ‫س‬
ْ ‫ﷲِ ِب‬

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal ini, yang berjudul “FAKTRO-FAKTOR

YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT UNTUK

MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN DI RS

LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR”. Proposal ini disusun sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program

Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Timur Makassar.

Dalam proposal ini tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan dukungan dari

berbagai pihak yang telah banyak membantu hingga proposal ini dapat

diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat :

1. Bapak H. Haruna MA, SE., MM selaku Ketua Yayasan Indonesia Timur.

2. Bapak Prof. Dr. H. Baso. Amang,S.E.,M.Si selaku Rektor Universitas

Indonesia Timur.

3. Bapak Prof. Dr.dr. M. Nadjib Bustan.,MPH selaku Dekan Fakultas

Keperawatan Universitas Indonesia Timur.

4. Ibu Ns. Harniati, S.kep., M.kes selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Timur. Terima


4

kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya

terhadap ilmu keperawatan.

5. Ibu Ns. Harniati, S.kep., M.kes selaku pembimbing I, terima kasih atas

masukan dan arahan yang sangat berarti bagi penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Arjang ST., MM.,MT, selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu dan pemikiran di sela-sela kesibukannya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

7. Bapak Muhammad Arsyad selaku Staf Keperawatan yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian berkas dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepada seluruh staf Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Kepada Kedua Orang Tua ku, La Saema dan Wa Piara dan kakakku Inta, Oni,

Safiudin, Dewi serta Adikku inggu, asmayanti, arama, arno, suliwa, yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun meteril selama penulis menempuh

studi.

10. Teman-teman KLS GH 12 seperjuanganku yang selama ini telah memberikan

inspirasi serta hari-hari yang dilewati bersamaku yang penuh dengan

kegilaan, canda tawa dan susah maupun duka yang selalu kita lewati bersama

teman’ GH 12 is the best dan ”semoga sukses untuk semuanya”.

11. Kepada sahabatku yang tercinta Inhae, Immafarni, Lisa, Iswandi, ryan, delon,

kian aditya rahman dan basrul yang selalu merasakan pahit manisnya

kehidupan bersamaku.
5

12. Kepada seniorku sekaligus guruku Lesti Agussalim, S.kep. Ns & Mirnawati,

S. kep. Ns serta La Suhudi yang telah banyak memberikan bantuan kepada

saya dalam menempuh studi.

13. Kepada rekan-rekan angkatan 2012 Fakultas Keperawatan Universitas

Indonesia Timur dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

yang telah banyak membantu selama proses penyusunan proposal sampai

skripsi ini selesai.

14. Kepada Responden yang telah bersedia membantu dalam kegiatan penelitian.

Semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT dan mendapat imbalan

pahala dari Allah SWT.

Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

sempurna, karenanya peneliti mengharapkan dengan senang hati menerima kritik-

kritik maupun saran yang sifatnya membangun yang diharapkan akan

menyempurnakan penelitian ini.

Makassar, 25 Juni 2016

Peneliti
6

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah............................................................... 6
1.3 Tujuan penelitian ................................................................ 6
1.4 Manfaat penelitian .............................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 8
2.1 Tinjauan Umum Tentang Motivasi Perawat ...................... 8
2.2 Tinjauan Umum Tentang Motivasi .................................... 10
2.3 Tinjauan Umum Tentang .................................................. 17
2.4 Tinjauan Tentang Tuberkulosis.......................................... 20
BAB III KERANGKA KONSEP ........................................................ 25
3.1 Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti ............................ 25
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................... 27
4.1 Jenis Penelitian ................................................................... 27
4.2 Populasi dan Sampel .......................................................... 27
4.3 Variabel Penelitian ............................................................. 29
4.4 Defenisi Operasional .......................................................... 30
4.5 Tempat Penelitian............................................................... 32
4.6 Waktu Penelitian ................................................................ 32
4.7 Instrument Penelitian ......................................................... 32
4.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 33
4.9 Pengolahan Data................................................................. 33
4.10 Analisis Data ................................................................... 34
7

4.11 Etika Penelitian ............................................................... 35


BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................ 37
5.1 Karakteristik Sampel .......................................................... 37
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................... 43
6.1 Interprestasi dan Diskusi Hasil........................................... 43
BAB VII PENUTUP ............................................................................ 48
7.1 Kesimpulan ........................................................................ 48
7.2 Saran ................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
8

ABSTRAK

Nikodemus luan 14.1101.009 Program Studi Ilmu Keperawatan FIK UIT,


Skripsi September 2016ِ “factor-faktor yang berhubungan dengan motivasi
perawat untuk melanjutjan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
keperawatan di RS Labuang Baji Kota Makassar. (dibimbing oleh Ibu Hj.
Haslinda Wahab dan Dr. Elly L Sjattar).
Keperawatan merupakan profesi yang membantu memberikan pelayannan
dan kesejahteraan individu yang menerima pelayanan profesi ini memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat di penuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di
komunitas.
Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahuai faktir-faktor yang
brhubungan dengan motivasi perawat dalam melanjutakan pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi keperawatan di RS Labuang Baji Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode deskripti analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 259
responden dengan tehnik random sampling dan dengan saple sebanyak 30
responden penelitian ini di lakukan di RS Labuang Baji kota Makassar.
Instrument yang di gunakan adalah kuisioner sedangkan tehnik analisa data
menggunakan SPSS Versi 20 dengan uji chi square.
Hasil uji statistic dengan menggunakan chi square dengan tingkat
sidnifikasi =0,05 di peroleh nilai p=0,03 maka Ho di tolak dan Ha di terima

Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan


motivasi perawat dengan nila p=0,003, ada hubungan yang signifikan antara
tinggkat pengetahuan dengan motivasi perawat dengan nilai p=0,033 ada
hubungan signifikan antara pendidikan teraktir dengan motivasii perawat dengan
niali p=0,026.

Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan, usia, dan pendidikan pada


perawat di RS Labuang Baji Kota Makassar.
Saran: kepada para peneliti dalam hal ini peneliti ilmu keperawatan khususnya
manajemen keperawatan, bahwa penelitian ini tidak terbatas pada penelitian yang
di lakukan oleh penulis, melain kan masih di perlakukan pengkajian dan analisi
lebih jauh tentang factor-faktor yang berhubungan dengan motivasi perawat untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi keperawatan di RS
Labuang Baji Kota Makassar.
Kata Kunci : Pengetahuanusia, pendidikan, motivasi, perawat
Kepustakaan : 9 (2011-2016)
9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayana kesehatan, ikut

menentukan mutut dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara

keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana

keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan

kesehatan sebagai suatau kesatuan yang relative, berkelanjutan, koordinatif

dan advokatif.

Keperawatan sebagai suatau profesi menenkankan kepada bentuk

pelayanan professional yang sesuai dengan standar dengan mempertahankan

kaidah etika dena moral sehingga pelayanan dapat diteriam oleh masayarakat

dengan baik.

Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkup dan batasanya,

secara bertahap mulai berkembang. Keperawatan diartikan oleh pakar

keperawatan dengan berbagai bentuk rumusan, seperti oleh Florence

Nigtingel, Goordric, Imogene, Virginia Henderson, dan sebagainya.(

Masruroh Hasyim 2014).

Keperawatan modern merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup

berbagai aktifitas, konsep, dan ketrampilan yang berhubungan dengan ilmu

sosialn dan fisik dasar. Etika dan isu-isu yang beredear serta bidang yang

lain. Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan di

tunjukan keberbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah


10

keperawatan yang dihadapinya. Perawat memiliki berbagai peran seperti

pemberian perawatan.

Sebagi perawat primer, pengambilan keputusan klinik, advokad,

penelitian dan pendidik. Dan perawat sering kali harus melakukan peran lebih

dari salah satu dalam suatu waktu yang bersamaan. Karena banyaknya

keragaman dalam keperawatan, perawat perlu memilikifilosofi dan teori-teori

paraktik keperawatan utnuk melanjutkan arah pengembangan profesi dimasa

yang akan datang. Sudah bertahun-tahun perawat telah mengembangkan

berbagai filosofi dan defenisi tentang keperawatan. Defenisi berikut ini

disampaikan oleh International Council of Nurese (INC) 1973, (Yasmin Ashi

2015)

Pada lokakarya nasional 1983 talh disampaikan pengertian

keperawtan sebagai berikut, keperawatn adalah pelayanan prifesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan

kiat keperwatn, bentuk pelayan bio-pisiko-sosio-so=pritual yang koperensif

yang di tunjukan pada individu, kelompok dan masayrakat baik sakit maupun

sehat yang mencajup seluruh proses kehidupan manusia.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan biopisikososispritual yang

koperensif ditunjukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. ( Lokakarya

Nasional, 1983).
11

Florence Nigtingel 1895 mendefenisikan keperawatn sebagai berikut,

Keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi

alam dan isinya untuk bertindak.

Calilista Roy 1976 mendefenisikan keperawatan merupakan ilmiah

yang berorientasi pada praktik keperawatn yang memiliki sekumpulan

pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien.

Dari bebrapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan

adalah upaya pemberian pelayanan asuhan yang bersifat humanistic dan

professional, holistic berdasarkan ilmu dan kia, standar pelayanan dengan

berpegang teguh kepada kode etik yang berlandasi perawat professional

secara mandiri atau melalui upaya kolaborasi.

Keperaawatan merupakan profesi yang membantu memberikan

pelayanan dan kesejahteraan individu. Keperawatn juga diartiakn sebagai

konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan, profesi ini

memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga

atau kelompok di komunitas (Committee on Education American Nurse

Asocciation (ANA), 1965)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalh sebagai

berikut:
12

Factor apakah yang berhubungan dengan motifasi untuk

melanjutakan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi keperawatan

di RS Labuang Baji Kota Makassar.

1.3 Tujuan Penulis

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan motifasi

perawat dalam melanjutkan pendidikan pada pendidikan tinggi

perawat di RS Labuang Baji Kota Makassar

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetshui hubungsn pengetahuan dengan motifasi

perawat dalam melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan

tinggi keperawtan di RS Labuang Baji Kota Makassar.

b. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengann motifasi

perawat untuk melanjutakan pendidikan pada jenjang tinggi

pendidikan keperawatan di RS Labuang Baji Kota Makassar.

c. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan motivasi

perawat dalam melanjutkan pendidikan tinggi keperawatan di RS

Labuang Baji Kota Makassar.


13

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulis dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi institusi pendidikan

Dapat bermanfaat sebagai referensi di perpustakaan dalam rangka

menambah informasi dan wawasan khusunya tentang factor-faktor

internal yang berhubungan dengan kesulitan belajar mahasisiwa.

2. Bagi mahasiswa

Dapat memperoleh informasi mengenai kesulitan belajar mahasiswa,

sehingga mahasiswa dapat mencegah factor-faktor yang dapat

menimbulkan kejanggalan belajar.

3. Bagi instasi pendidikan

Dapat di gunakan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya

4. Bagi peneliti

Merupakan pengelaman yang sangat berharga bagi penulis khusunya

dalam meningkatkan wawasan serta pengembangan dalam bidang

penelitian dan sebagainya, salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana keperawatan (S.Kep).


14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

2.1.1 Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu : indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoadmodjo,2003 dalam Titik Lestari, 2015).

a. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan adalah tingkat seberapa kedalaman

seseorang dapat menghadapi, mendalami, memperdalam perhatian

seperti sebagaimana manusia menyelesaikan masalah tentang

konsep-konsep baru dan kemampuan dalam belajar di kelas.

Untuk mengukur tingkat pengethauan seseorang secara rinci

terdiri dari enam tingkatan yaitu :

1) Tingkat pengetahuan (knowledge)

Bila seseorang hanya mampu menjelaskan secara garis besar

apa yang telah dipelajarinya, sejauh ini hanya istilah-istilah

saja.

2) Tingkat perbandingan secara menyeluruh (comprehensive)

Bila seseorang berada pada tingkat pengetahuan dasar. Ia dapat


15

menerangkan kembali secara mendasar ilmu pengetahuan yang

telah dipelajarinya.

3) Tingkat penerapan (application)

Bila seseorang telah berada pada kemampuan untuk

menggunakan apa yang telah dipelajari dari situasi ke situasi

yang lain.

4) Tingkat analisis (analysis)

Bila seseorang memiliki kemampuan lebih meningkat lagi. Ia

telah mampu menerangkan bagian–bagian yang menyusun

suatu bentuk pengetahuan tertentu dan menganalisis hubungan

satu dengan lainnya.

5) Tingkat sintesis (synthesis)

Bila seseorang memiliki disamping kemampuan untuk

menganalisis, iapun mampu untuk menyusun kembali ke

bentuk semula maupun ke bentuk lain.

6) Tingkat evaluasi (evaluation)

Bila seseorang memiliki pengetahuan secara menyeluruh dari

semua bahan yang telah dipelajarinya. Bahkan melalui kriteria

yang ditentukan, ia mampu mengevaluasi semua yang pernah

dikerjakan. (Notoadmodjo, 2007 dalam Titik Lestari, 2015).


BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1 Dasar Pemikiran Variabel Yang diteliti

Tuberkulosis bayi hampir selalu didapat dari penularan tuberkulosis

orang dewasa droplet lendir berinti yang dibawa oleh udara. Jadi untuk

menghindari penularan ini, harus dilakukan langkah pencegahan yaitu

imunisasi BCG. Imunisasi BCG merupakan langkah awal untuk memberikan

kekebalan terhadap tuberkulosis bayi yang telah mendapat imunisasi BCG,

kemungkinan akan menderita tuberkulosis yang berat lebih sedikit

dibandingkan bayi yang tidak di imunisasi. Vaksinasi BCG memiliki tingkat

keepektifan sekitar 80 % untuk mencegah terjadinya infeksi tuberkulosis dan

hampir 100 % untuk mencegah infeksi yang terjadi menjadi fatal.

Adapun kerangka konsep dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

16
17

INDEPENDEN

DEPENDEN Pengertian
imunisasi BCG

Tujuan imunisasi
Pengetahuan BCG
Ibu tentang
imunisasi BCG
Manfaat imunisasi
BCG

Jadwal pemberian
imunisasi BCG

Penyakit yang
dapat dicegah dari
imunisasi BCG
Keterangan :

: Variabel independen yang diteliti

: variabel dependen

:Penghubung variable
BAB IV
METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

gambaran atau deskripsi tentang suatu masalah kesehatan, baik yang berupa

faktor risiko maupun faktor efek. Adapun jenis penelitian ini yaitu untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG pada bayi di

Puskesmas Kota Namlea.

1.2 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek yang akan diteliti

dan memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua ibu-ibu yang memiliki balita yang mengimunisasikan

anaknya dengan jumlah populasinya adalah 231 orang.

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat

mewakili populasi. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan Acidental sampling yaitu penentuan berdasarkan kebetulan,

di mana siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel. Pemilihan besar sampel pada penelitian ini di

peroleh dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

18
19

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Nilai ketepatan yang diinginkan 10% = (0,1)

Dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah sampel dari

keseluruhan populasi adalah sebagai berikut :

Rumus pengambilan sampel yaitu :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2

231
𝑛=
1 + 231 (0,01)

231
𝑛=
1 + 2,31

231
𝑛=
3,31

𝑛 = 70

n = 70 orang

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang responden

dengan kriteria sampel adalah :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukan atau layak untuk diteliti.kriteria inklusi dalam penelitian ini

Adalah :
20

1. Ibu yang mempunyai bayi yang siap di imunisasi BCG

2. Ibu yang mengimunisasikan anaknya di Puskesmas Kota Namlea

3. Bersedia menjadi subjek penelitian

4. Ibu bisa membaca dan menulis

b. Kriteria Eksklusi :

1. Tidak memiliki bayi 0-28 hari

2. Tidak bersedia menjadi subjek penelitian

4.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang

nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur.

a. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel lain, artinya apabila independen berubah maka akan

mengakibatkan perubahan variabel lain. Nama lain variabel independen

adalah variabel bebas, resiko, predictor, kausa.

b. Variabel Dependen

Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain, artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada

variabel bebas. Nama lain variabel dependen adalah variabel terikat, efek,

hasil, outcame, respon, atau event.

Adapun variabel dependen dari penelitian ini yaitu pengetahuan orang

tua tentang imunisasi BCG. Pengetahuan yang dimaksud meliputi :

1) Pengertian imunisasi BCG


21

2) Tujuan imunisasi BCG

3) Manfaat imunisasi BCG

4) Jenis penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi BCG

5) Jadwal pemberian imunisasi BCG

4.4 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan defenisi variabel – variabel yang akan

diteliti secara operasional dilapangan. Defenisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel –

variable yang akan diteliti serta untuk pengembangan instrument.

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan ibu tentang imunisasi

Pengetahuan ibu tentang imunisasi adalah segala sesuatu yang

diketahui oleh responden tentang imunisasi yaitu suatu tindakan untuk

memberikan kekebalan pada bayi sehingga terhindar dari berbagai

penyakit, sesuai dengan pernyataan responden pada kuisioner dengan

kriteria objektif sebagai berikut:

Baik : jika jawaban yang benar dari responden >50% dari seluruh

pertanyaan yang diberikan pada lembar koesioner.

Kurang Baik : jika jawaban yang benar dari responden <50% dari seluruh

pertanyaan yang diberikan pada lembar koesiner.

b. Tujuan Imunisasi

Adapun tujuan untuk di berikannya imunisasi BCG yaitu untuk


22

mencegah infeksi penyakit tuberculosis, sesuai dengan pernyataan

responden pada kuisioner dengan kriteria objektif sebagai berikut :

a. Baik : jika jawaban Ibu benar tentang tujuan pemberian imunisasi

BCG dari koesioner yang diberikan.

b. Kurang Baik : jika jawaban ibu salah tentang tujuan pemberian

imunisasi dari koesiner yang diberikan.

c. Manfaat imunisasi

Manfaat pemberian imunisasi BCG yaitu agar anak tidak

menderita penyakit tuberculosis, sesuai dengan pernyataan responden

pada kuesioner dengan kriteria objektif sebagai berikut :

a. Baik : jika jawaban Ibu benar tentang manfaat pemberian imunisasi

BCG dari koesioner yang diberikan.

b. Kurang Baik : jika jawaban ibu salah tentang manfaat pemberian

imunisasi BCG dari koesioner yang diberikan

d. Jadwal imunisasi

Imunisasi BCG di berikan satu kali seumur hidup sebelum umur 2

bulan. Vaksin di suntik intrakutan di daerah lengan kanan atas dengan

dosis untuk bayi sebanyak 0,05 cc dan untuk anak 0,1 cc sesuai dengan

pernyataan responden pada kuisioner dengan kriteria objektif sebagai

berikut:

a. Baik : jika jawaban Ibu benar tentang jadwal pemberian

imunisasi BCG dari koesioner yang diberikan.


23

b. Kurang Baik : jika jawaban ibu salah tentang jadwal pemberian

imunisasi BCG dari koesioner yang diberikan

e. Penyakit yang dapat di cegah dengan pemberian imunisasi BCG adalah

tuberculosis, sesuai dengan penyataan responden pada kuesioner dengan

kriteria objektif sebagai berikut :

a. Baik : jika jawaban Ibu benar tentang penyakit yang dapat di cegah

dengan imunisasi BCG dari koesioner yang diberikan.

b. Kurang Baik : jika jawaban ibu salah tentang penyakit yang dapat di

cegah dengan imunisasi BCG dari koesioner yang diberikan

4.5 Tempat Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kota Namlea pada tanggal Juli

2016 sampai dengan Agustus 2016.

4.6 Waktu Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal Juli 2016 sampai dengan Agustus

2016.

4.7 Instrument Penelitian

Alat pengumpulan data dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada

kerangka konsep. Untuk mendapatkan informasi yang di inginkan peneliti

menggunakan beberapa instrument yang dibuat oleh peneliti berupa

kuesioner. Kuesioner ini diharapkan dapat mengungkapkan gambaran

pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG. Kuesioner dalam penelitian ini


24

meliputi identitas anak dan identitas orang tua serta pertanyaan-pertanyaan

mengenai pengetahuan ibu mengenai imunisasi BCG.

4.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang

berbentuk pertanyaan tertutup yang diberikan kepada orang tua balita yang

memenuhi kriteria penelitian. Bila ada responden yang menolak terlibat atau

berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti mencari pengganti yang sesuai

dengan kriteria sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan dua, yaitu :

a. Data Primer

Diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran

kuesioner kepada orang tua balita yang menjadi sampel penelitian dan

juga dilakukan pengawasan pada saat responden menjadi kuesioner. Hasil

dari kuesioner penelitian tersebut dicatat dalam tabel induk/master tabel

dan selanjutnya dilakukan pengkodean untuk mempermudah analisa data.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Puskesmas Kota Namlea.

4.9 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, data penelitian yang diperoleh dari hasil

kuesioner berupa jawaban dari responden diubah menjadi data kuantitatif

berupa skor nilai. Lalu data yang telah terkumpul tersebut dilakukan

pengolahan. Langkah – langkah dalam pengolahan data tersebut adalah

sebagai berikut :
25

a. Editing

Editing adalah langkah untuk meneliti apakah isian kuesioner

sudah lengkap atau belum sehingga apabila ada kekurangan dapat segera

dilengkapi.

b. Coding

Coding adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-

jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuesioner yang

nantinya akan memudahkan proses dengan computer.

c. Entrying data

Entrying data merupakan usaha memasukkan data melalui

pengolahan computer.

d. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data. Kegiatan meneliti kembali data

yang sudah ada, apakah terdapat kesalahan atau tidak.

e. Saving

Saving adalah upaya penyimpanan data. Setelah data diolah

kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui

gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG di Puskesmas

Kota Namlea. Hasil dari analisa data tersebut disajikan dalam bentuk

narasi dan tabel distribusi frekuensi atau proporsi.

4.10 Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

univariat, dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dengan cara


26

mendeskripsikan tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan melihat gambaran distribusi frekuensi dengan rumus sebagai

berikut :

Rumus :

P= x 100

Keterangan :

P = presentasi yang dicari

n = jumlah sampel

f = frekuensi variabel

4.11 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini terlebih dahulu harus

mengajukan izin kepada Kepala Puskesmas Kota Namlea yang digunakan

sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan kemudian di

lakukan penelitian dengan menekankan kepada masalah etika yang

meliputi :

a. Informed consent (Lembar persetujuan menjadi subjek)

Informed consent atau lembar persetujuan diberikan pada

subyek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan

sesudah pengumpulan data. Jika orang tua bersedia diteliti, maka

mereka harus mendatangani lembar persetujuan tersebut. Jika orang


27

tua menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati hak – haknya.

b. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan orang tua, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data,

cukup dengan memberi nomor kode pada masing – masing lembar

tersebut.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi orang tua dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

sebagai hasil riset.


BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Sampel

Penelitian ini mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi

BCG di Puskesmas Kota Namlea yang dilaksanakan sejak tanggal 2 Agustus

sampai 8 Agustus 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden.

Metode pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu pengambilan

sampel dilakukan pada ibu balita yang datang ke puskesmas pada saat

penelitian berlangsung. Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada

70 responden dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang

imunisasi BCG pada balita di Puskesmas Kota Namlea. Data dianalisis

dengan cara univariat dan disajikan dalam bentuk frekuensi dan presentasi

serta narasi. Adapun hasil penelitian ini, peneliti dapat paparkan sebagai

berikut :

a. Distribusi responden berdasarkan umur

Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan umur pada
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi BCG
Di Puskesmas Kota Namlea

Umur N Persen (%)


17-25 Tahun 18 25,8 %
26-40 Tahun 52 74,2 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

28
29

Tabel 5.1 menunjukan bahwa dari hasil penelitian di peroleh

karakteristik responden berdasarkan umur dari 70 responden, terdapat 18

orang (25,8 %) yang berusia 17-25 tahun dan terdapat 52 orang (53,3 %)

yang berusia 26-40 tahun. Hal ini menunjukan bahwa responden yang

membawa bayinya untuk mendapatkan imunisasi BCG di puskesmas kota

Namlea lebih banyak responden yang berumur antara 26-40 tahun.

b. Distribusi responden berdasarkan pendidikan

Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan pendidikan pada
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi BCG
Di Puskesmas Kota Namlea

Pendidikan N %
SD 15 21,4 %
SMP 23 32,9 %
SMA 27 38,6 %
S1 5 7,1 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

Tabel 5.2 menunjukan bahwa dari hasil penelitian di peroleh

karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dari 70 responden,

terdapat SD 15 (21,4 %),sedangkan responden dengan tingkat pendidikan

SMP 23 orang (32,9 %), sedangkan responden dengan tingkat pendidikan

SMA 27 orang (38,6 %), dan responden dengan tingkat pendidikan S1

sebanyak 5 orang (5,8 %).


30

c. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.3
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan pada
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi BCG
Di Puskesmas Kota Namlea

Pekerjaan n %
Ibu Rumah Tangga 53 75,8 %
PNS 5 7,1 %
Wiraswasta 12 17,1 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

Tabel 5.3 menunjukan bahwa dari hasil penelitian di peroleh

karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dari responden 70 orang,

terdapat 53 orang (75,8 %) yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, yang

bekerja sebagai PNS sebanyak 5 orang (7,1 %) dan yang bekerja sebagai

wiraswata sebanyak 12 orang (17,1 %)

d. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan Ibu

tentang imunisasi BCG

Tabel 5.4
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan
tentang imunisasi BCG pada Bayi
di Puskesmas Kota Namlea

Tingkat Pengetahuan
n Persen (%)
Baik 70 100 %
Kurang Baik 0 0%
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016
31

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 70 Responden yang di teliti,

terdapat 70 orang (100%) yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang

pengertian imunisasi BCG pada bayi.

e. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan Ibu tentang

tujuan imunisasi BCG

Tabel 5.5
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang tujuan
imunisasi BCG pada Bayi di Puskesmas Kota Namlea

Tingkat Pengetahuan
n Persen (%)

Baik 38 54,2 %
Kurang Baik 32 45,8 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

Berdasarkan tabel 5.5 data menunjukkan bahwa, dari 70 Responden

yang di teliti, terdapat 38 responden (54,2%) mempunyai pengetahuan baik

tentang tujuan pemberian imunisasi BCG dan 32 responden (45,8%)

mempunyai pengetahuan kurang baik tentang tujuan pemberian imunisasi

BCG.
32

f. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan Ibu tentang

manfaat imunisasi BCG

Tabel 5.6
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang manfaat
imunisasi BCG pada Bayi di Puskesmas Kota Namlea

Tingkat Pengetahuan
n Persen (%)

Baik 39 55,8 %
Kurang Baik 31 44,2 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 70 Responden yang

di teliti, terdapat 39 responden (55,8%) mempunyai pengetahuan baik

tentang manfaat imunisasi BCG dan 31 responden (44,2%) mempunyai

pengetahuan yang kurang baik tentang manfaat imunisasi BCG.

g. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan Ibu tentang

jadwal imunisasi BCG

Tabel 5.7
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang jadwal
imunisasi BCG pada Bayi di Puskesmas Kota Namlea

Tingkat Pengetahuan
n Persen (%)

Baik 45 64,2 %
Kurang Baik 25 35,8 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016
33

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 70 Responden yang

di teliti, terdapat 45 responden (64,2 %) mempunyai pengetahuan baik

tentang jadwal pemberian imunisasi BCG dan 25 responden (35,8%)

mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang jadwal pemberian

imunisasi BCG.

h. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan Ibu tentang

penyakit yang dapat di cegah dari imunisasi BCG

Tabel 5.8
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang
penyakit yang dapat di cegah dariimunisasi BCG
pada Bayi di Puskesmas Kota Namlea

Tingkat Pengetahuan
n Persen (%)

Baik 31 44,2 %
Kurang Baik 39 55,8 %
Total 70 100 %
Sumber data : data primer 2016

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 70 Responden yang

di teliti, terdapat 31 responden (44,2 %) mempunyai pengetahuan baik

tentang penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi BCG dan 39 orang

(55,8%) mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang penyakit yang

dapat dicegah dari imunisasi BCG.


BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Interprestasi dan diskusi hasil

Imunisasi BCG (bacillus calmatte guerin) merupakan imunisasi yang

digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC (Nina Siti Mulyani &

Mega Rinawati, 2013). Banyak faktor yang menyebabkan ibu yang memiliki

bayi tidak mengimunisasikan bayinya. Faktor pengetahuan ibu tentang

imunisasi. BCG dan motivasi ibu untuk mengimunisasikan bayi

kemungkinan merupakan faktor yang menentukan.

a. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian Imunisasi BCG Pada

Bayi.

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan responden tentang

pengertian imunisasi BCG. Dari 70 responden yang diteliti, terdapat 70

orang (100%) yang memiliki pengetahuan tentang pengertian imunisasi

BCG dengan kriteria baik. Dari hasil tinjauan dimana ibu tahu tentang

imunisasi BCG itu karena informasi yang di dapat dari petugas kesehatan.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu (Notoadmodjo,2003

dalam Titik Lestari, 2015). Menurut Green, peningkatan pengetahuan

tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif

antara kedua variabel ini telah diperlihatkan di dalam sejumlah penelitian

yang dilakukan sampai saat ini. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan

34
35

mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi

tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali

apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk

memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya.

b. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tujuan Imunisasi BCG Pada Bayi

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden tentang tujuan

pemberian imunisasi BCG pada Bayi. Bahwa dari 70 responden yang

mempunyai pengetahuan tentang tujuan pemberian imunisasi BCG pada

Bayi dengan kriteria baik terdapat 38 orang (54,2%) dan pengetahuan

responden tentang tujuan pemberian imunisasi BCG dengan kriteria

kurang baik terdapat 32 orang (45,8%)

Ketika ibu ditanya tentang tujuan imunisasi BCG banyak yang

tahu, mereka mengimunisasikan anaknya agar terhindar dari penyakit

TBC. Imunisasi BCG adalah tindakan memasukkan vaksin BCG yang

bertujuan untuk memberi kekebalan tubuh terhadap kuman

Mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran

kuman. Imunisasi BCG tidak dapat menjamin 100% anak akan terhindar

penyakit TBC. Tetapi, seandainya bayi yang telah diimunisasi BCG

terjangkit TBC, maka ia hanya akan menderita penyakit TBC ringan

(Nina Siti Mulyani & Mega Rinawati, 2013).

c. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Imunisasi BCG Pada Bayi

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden tentang

manfaat pemberian imunisasi BCG pada Bayi. Bahwa dari 70 responden


36

yang mempunyai pengetahuan tentang manfaat pemberian imunisasi

BCG pada Bayi dengan kriteria baik terdapat 39 orang (55,8%) dan

pengetahuan responden tentang manfaat pemberian imunisasi BCG

dengan kriteria kurang baik terdapat 31 orang (44,2%).

Di Indonesia, vaksin BCG merupakan vaksin yang diwajibkan

pemerintah. Imunisasi BCG adalah prosedur memasukan vaksin BCG

yang bermanfaat memberikan kekebalan tubuh terhadap kuman

mycobacterium tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran kuman

(Nina Siti Mulyani & Mega Rinawati, 2013).

d. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Jadwal Imunisasi BCG Pada Bayi

Hasil penelitian pengetahuan responden tentang jadwal pemberian

imunisasi BCG dari 70 responden menunjukkan bahwa yang mempunyai

pengetahuan tentang jadwal pemberian imunisasi BCG pada Bayi dengan

kriteria baik terdapat 45 orang (64,2%) dan pengetahuan responden

tentang jadwal pemberian imunisasi BCG dengan kriteria kurang baik

terdapat 25 orang (35,8).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memahami

waktu yang tepat mengenai pemberian BCG pada Bayi, Berdasarkan

pengakuan responden yang telah mengetahui jadwal pemberian imunisasi

BCG, mereka memperoleh informasi tersebut dari petugas penyuluhan

serta disisi lain latar belakang tingkat pendidikan yang dimiliki pada

umumnya SMA sehingga mendukung pemahaman responden terhadap

informasi kesehatan yang diterima. Imunisasi BCG dapat diberikan pada


37

bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan. Tetapi, sebaiknya pada umur 0

– 2 bulan. Imunisasi ini cukup diberikan satu kali saja (Nina Siti

Mulyani & Mega Rinawati, 2013).

e. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang penyakit yang bisa dicegah dengan

Pemberian Imunisasi BCG

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden tentang

penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi BCG pada Bayi.

Dari 70 responden yang mempunyai pengetahuan tentang penyakit yang

bisa dicegah dengan pemberian imunisasi BCG pada Bayi dengan

kriteria baik terdapat 31 orang (44,2%) dan pengetahuan responden

tentang penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi BCG

dengan kriteria kurang baik terdapat 39 orang (55,8%).

Berdasarkan analisis univariat penelitian ini mengemukakan bahwa

pada umumnya ibu mengimunisasikan bayinya dipuskesmas memiliki

pengetahuan yang baik mengenai imunisasi BCG, tujuan pemberian,

manfaat imunisasi BCG dan jadwal pemberian imunisasi BGC serta

pengetahuan yang kurang baik mengenai penyakit yang dapat di cegah

dari imunisasi BCG.

Vaksin BCG merupakan vaksin hidup yang memberi perlindungan

terhadap penyakit TB. Vaksin TB tidak mencegah infeksi TB, tetapi

mencegah infeksi TB berat (meningitis TB dan TB milier), yang sangat

mengancam nyawa. Vaksin BCG dapat memakan waktu 6-12 minggu

untuk menghasilkan efek (perlindungan) kekebalannya. Vaksinasi BCG


38

memberikan proteksi yang bervariasi antara 50% - 80% terhadap

tuberculosis. Pemberian vaksinasi BCG sangat bermanfaat bagi anak,

sedangkan bagi orang dewasa manfaatnya masih kurang jelas (Nina Siti

Mulyani & Mega Rinawati, 2013).

f. Gambaran Pengetahuan Ibu Secara Umum Tentang Imunisasi BCG

Secara umum, berdasarkan hasil penelitian, dari 70 responden yang

di teliti, terdapat 42 responden (60%) dengan kriteria baik dan 28

responden (40%) dengan kriteria kurang baik. Maka dari itu dapat di

simpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG di Puskesmas

Kota Namlea dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil tinjaun dari peneliti, besarnya pengetahuan ibu

tentang imunisasi BCG disebabkan karena ibu mendapat informasi

penyuluhan dari petugas kesehatan, sehingga ibu bisa mengerti tentang

imunisasi BCG.
39

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu

tentang imunisasi BCG di puskesmas kota Namlea adalah :

1. Dari 70 responden yang diteliti, yakni 70 responden (100%) memiliki

pengetahuan tentang pengertian imunisasi BCG dengan kriteria baik.

2. Dari 70 responden yang di teliti, yakni terdapat 38 responden (54,2%)

memiliki pengetahuan tentang tujuan imunisasi BCG dengan kriteria baik

dan 32 responden (45,8%) memiliki tingkat pengetahuan dengan kriteria

kurang baik.

3. Dari 70 responden yang di teliti, terdapat 39 responden (55,8%) memiliki

pengetahuan tentang manfaat imunisasi BCG dengan kriteria baik dan 31

responden (44,2%) memiliki pengetahuan dengan kriteria kurang baik.

4. Dari 70 responden yang di teliti, terdapat 45 responden (64,2%) memiliki

pengetahuan tentang jadwal imunisasi BCG dengan kriteria baik dan 25

responden (35,8%) memiliki tingkat pengetahuan dengan kriteria kurang

baik.

5. Dari 70 responden yang di teliti, terdapat 31 responden (44,2%) memiliki

pengetahuan tentang penyakit yang dapat dicegah dari


40

imunisasi BCG dengan kriteria baik dan 39 responden (55,8%) memiliki

tingkat pengetahuan dengan kriteria kurang baik.

Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pada umumnya ibu yang mengimunisasikan Bayinya di Puskesmas Kota

Namlea memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang imunisasi BCG

yakni di mana 42 responden (60%) yang menjawab benar dan 28

responden (40%) yang menjawab salah dari kuesioner yang di berikan.

7.2 Saran

a. Bagi Puskesmas Kota Namlea

Di sarankan kepada petugas kesehatan yang ada di puskesmas kota

Namlea untuk meningkatkan penyebarluasan informasi tentang

pentingnya imunisasi khususnya imunisasi BCG.

b. Bagi Pemerintah

Di harapkan lebih banyak menyediakan vaksin untuk imunisasi

dasar.

c. Bagi Institusi Kesehatan

Diharapkan bila akan melakukan penyuluhan hendaknya yang

menjadi sasaran bukan hanya ibu-ibu tetapi pihak pengambil keputusan

ditingkat keluarga, sehingga cakupan imunisasi dapat memenuhi standar

nasional.

d. Bagi Ibu Bayi

1) Agar membawa bayinya ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi

sebagai upaya pencegahan dan melindungi bayinya dari penyakit


41

yang dapat dicegah dengan imunisasi.

2) Agar ibu dapat mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh petugas

kesehatan.

3) Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya

yang dapat mengungkapkan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi motivasi ibu dalam mengimunisasikan bayinya.

4) Institusi Pendidikan

Sebagai pengembangan dalam keperawatan Komunitas.


42

DAFTAR PUSTAKA

Datinkes Maluku, 2014. Laporan Dinkes Kabupaten Kota Angka Prevalensi TB

Paru di Maluku. http://datinkesmaluku.wordpress.com. Diakses 27

September 2015.

Dinkes Maluku, 2014. Profil Kesehatan Provinsi Maluku.

http://dinkesmaluku.go.id. Diakses 27 September 2015.

http://www.ppti.info/2016/04/darurat-tuberkulosis.html

http://www.idaijogja.or.id/hari-tuberkulosis-sedunia/

Kemenkes RI. 2014. Lindungi Ibu dan Bayi Dengan Imunisasi. Diakses 05

Desember 2015.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia.http://kemenkes.co.id. Diakses

14 Desember 2015.

Lestari, T. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.

Nuha Medika : Yogyakarta.

Mulyani, N.S & Rinawati, M. (2013). Imunisasi Untuk Anak : Yogyakarta

Notoatmodjo (2003, dalam Lestari. T, 2015) mengemukakan “pengetahuan

merupakan hasil tahu setelah orang melakukan pengindraan”.

Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam : Yogyakarta

Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan : Yogyakarta

Riskesdas. 2013. Riset kesehatan dasar. (online), (www.depkes.go.id) akses

tanggal 15 Desember 2014

widisuharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

Anda mungkin juga menyukai