Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN GERBONG 3-A

Disusun Oleh :
1. Achmad Syariful Rizal, S.Kep(2030002)
2. Aditya Hadi Albid, S.Kep (2030004)
3. Afni Pravita Bunga, S.Kep (2030005)
4. Claudia Ayu Aulia O, S.Kep (2030020)
5. Fera Purvia Wardana, S.Kep (2030034)
6. Fitroh Nasrowi, S.Kep (2030038)
7. Imroatus Sholikah, S.Kep (2030052)
8. Lailatus Syarofa K, S.Kep (2030062)
9. Margaretha Patri P.U, S.Kep (2030066)
10. Raudatul Jannah, S.Kep (2030093)
11. Ringga Sena Putra, S.Kep (2030095)
12. Siti Noviyanti Nanik, S.Kep (2030103)
13. Sulis Setiyanti, S.Kep (2030106)
14. Susi Ratnasari, S.Kep (2030107)
15. Widya Armadesthia A, S.Kep (2030114)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

TIMBANG TERIMA PRAKTIK KLNIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


GERBONG 3 A

Penanggung jawab

Aditya Hadi Albid, S.Kep


2030004

Mengetahui,
Surabaya, 26 Mei 2021

Pembimbing Institusi
Dhian Satya.R.,S.Kep.Ns.,M.Kep
NIP. 03008

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal yang
berjudul “Timbang Terima”. Proposal ini disusun sebagai pertanggung jawaban
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:


1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar.
2. Ibu Dwi Priyantini.,S.Kep.Ns.,MSc selaku dosen penangampu dan Ibu Dhian
Satya.R.,S.Kep.Ns.,M.Kep sebagai dosen pembimbing Manajemen
Keperawatan yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun
Proposal ini secara objektif.

Kami meyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,
agar penyusunan proposal ini dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Surabaya, 26 Mei 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

PROPOSAL..............................................................................................................i
iii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Konsep Teori Timbang Terima.................................................................4
2.1.1 Pengertian Timbang Terima......................................................................4
2.1.2 Tujuan Timbang Terima............................................................................4
2.1.3 Langkah-langkah dalam Timbang Terima................................................5
2.1.4 Metode dalam Timbang Terima................................................................8
2.1.5 Faktor-faktor dalam Timbang Terima.....................................................10
2.1.6 Dokumentasi dalam Timbang Terima.....................................................10
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................12
3.1 Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................12
3.2 Pengorganisasian.....................................................................................12
3.3 Metode dan Media...................................................................................12
3.4 Alur Timbang Terima..............................................................................13
3.5 Instrumen.................................................................................................14
3.6 Mekanisme Kegiatan...............................................................................14
3.7 Naskah Role Play....................................................................................17
3.8 Kriteria Evaluasi......................................................................................22
3.8.1 Evaluasi Struktur.....................................................................................22
3.8.2 Evaluasi Proses........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan

adanya sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk

pelayanan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat.

Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya

pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi, komunikasi yang

kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan

(Setiadi, 2016). Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri

perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif

antara perawat, maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk komunikasi

yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima)

(Nursalam, 2009).

Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk

menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan

pasien. timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan

menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,

tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan perkembangan pasien

saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan

asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan

1
oleh perawat primer penanggung jawab dinas pagi, dinas sore atau malam secara

lisan maupun tulisan (Setiadi, 2016).

Menurut Kim Alvarado (2011) timbang terima adalah penyampaian informasi

yang diberikan saat pergantian shift. Perncanaan asuhan keperawatan pada pasien

berfokus pada keamanan klien dan informasi yang berkelanjutan, ketidakhadiran

atau ketidakakuratan dapat menimbulkan efek yang merugikan pada asuhan

keperawatan yang diberikan pada klien. Roffi (2010), handover merupakan tehnik

atau cara menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan

semua keadaan pasien. Operan pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan

menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,

tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan serta perkembangan

pasien. Jadi dapat disimpulkan timbang terima (handover) merupakan suatu

komunikasi yang dilakukan perawat saat melakukan operan pasien yang

menjelaskan tentang keadaan pasien dengan cara keliling melihat secara langsung

dan cara ini lebih efektif dari pada menghabiskan waktu hanya untuk sekedar

membaca dokumen keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana timbang terima dalam manajemen keperawatan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa mampu memberikan

komunikasi keperawatan yang efektif sehingga menghasilkan pelaksanaan asuhan

2
keperawatan pasien secara optimal dengan berkesinambungan informasi mengenai

keadaan pasien dapat dipertahankan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan pasien (data fokus).


2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada pasien.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
5. Mendokumentasikan timbang terima.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

3
2.1 Konsep Teori Timbang Terima

2.1.1 Pengertian Timbang Terima

Timbang terima adalah teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima

sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien

harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan

lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah

dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan

harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan

sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada

perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis

dan lisan (Nursalam, 2016).

2.1.2 Tujuan Timbang Terima

Menurut Eaton, 2010

1) Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus)

2) Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam

asuhan keperawatan kepada klien.

3) Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu segera

ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.

4) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Timbang terima memiliki tujuan untuk mengakurasi, merebiliasasi

komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang

digunakan untuk kesinambungan dalam keselamatan keefektifan dalam

bekerja.

4
Timbang terima memiliki 2 fungsi utama yaitu :

a) Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan

mengekspresikan perasaan perawat.

b) Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan

keputusan dan tindakan keperawatan.

2.1.3 Langkah-langkah dalam Timbang Terima

1. Tahap persiapan

Persiapan alat

a. Menyiapkan status pasien/ rekam medic

b. Format timbang terima

c. Log book

2. Prosedur pelaksaan

a. Persiapan

1) Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di nurse station

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan/ log book , PP

yang akan mengoperkan menyiapkan lembar timbang terima.

3) Kepala ruangan membukla acara timang terima dilanjutkan dengan

doa bersama dan membacakan visi misi dan moto.

b. Pelaksanaan

1) PP dinas malam melakukan timbang terima pada PP dinas pagi,

hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :

a) Identitas pasien dan diagnose medis

b) Masalah keperawtan yang muncul

5
c) Data focus (keluhan subjektif dan objektif)

d) Rencana keperawatan yang sudah/ belum dilaksanakan

e) Tindakan kolaboratif

f) Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (persiapan

operasi, pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan

tertentu), perlu disampaikan dan ditindak lanjuti

2) PP dinas pagi melakukan klarifikasi terhadap data yang

disampaikan.

3) Menyupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.

4) Lama timbang terima setiap paien kurang lebih 5 menit, kecuali

kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.

5) Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. PP dinas pagi

melakukan validasi data.

3. Penutup

a. perawat kembali ke nurse station, lanjut diskusi tentang hasil

validasi.

b. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP

menandatangani laporan timbang terima di ketahui oleh karu

c. Karu menutup timbang terima, karu member reward, kepada PP

dinas malam dan mengucapakan selamat bekerja kepada PP dinas

pagi

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan keadaan timbang terima antara

lain adalah :

6
1. Dilaksanakan tepat waktu setiap pergantian sift

2. Dipimpin oleh karu atau perawat associate/ perawat pelaksana yang telah

diberi wewenang atau delegasi

3. Diikuti oleh setiap perawat yang telah dan yang akan dinas

4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggungjawab

5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat sistematis dan

menggambarkan kondisi klien saat serta menjaga kerahasian klien

6. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien

7. Saat timbang terima dikamar klien menggunakan volume suara yang

cukup sehingga klien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang privasi

bagi klien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan

secra langsung dihadapan paien

8. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya dibicarakan di

nurse station (Setiadi, 2016)

Isi materi tembang terima

Hal-hal penting pemberian asuhan keperawatan pasien misalnya untuk

pasien baru dimulai dari identitas pasien alasan MRS, keadaan umum pasien,

diagnose keperawatan, tindakan yang perlu dilakukan baik independen maupun

kolaboras. Selain itu, tindakan yang perlu dilakukan untuk pasien lama, informasi

perkembangan baru dan perubahan kondisi pasien disertai tindak lanjut yang

diharapkan.

2.1.4 Metode dalam Timbang Terima.

1. Timbang terima dengan metode tradisional

7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kassesan dan Jagoo (2005)

disebutkan bahwa operan jaga (handover) yang masih tradisional adalah:

a. Dilakukan hanya dimeja perawat

b. Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan

munculnya pertanyaan atau diskusi.

c. Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi

secara umum.

d. Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga,

sehingga proses informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status

kesehatannya tidak up to date.

2. Timbang terima dengan metode bedside handover

Menurut Kassean dan Jagoo (2005) handover yang dilakukan sekarang

sudah menggunakan model bedside handover yaitu handover yang dilakukan

di samping tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga pasien

secara langsung untuk mendapatkan feedback. Secara umum materi yang

disampaikan dalam proses operan jaga baik secara tradisional maupun bedside

handover tidak jauh berbeda, hanya pada handover memiliki beberapa

kelebihan diantaranya:

a) Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan

terkait kondisi penyakitnya secara up to date.

b) Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien

dengan perawat.

8
c) Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi

pasien secara khusus.

Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang

kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya

komplikasi penyakit atau persepsi medis yang lain.

Timbang terima memiliki beberapa metode pelaksanaan diantaranya:

a) Menggunakan Tape recorder Melakukan perekaman data tentang

pasien kemudian diperdengarkan kembali saat perawat jaga

selanjutnya telah datang. Metode itu berupa one way

communication.

b) Menggunakan komunikasi Oral atau spoken Melakukan pertukaran

informasi dengan berdiskusi.

c) Menggunakan komunikasi tertulis (written) Melakukan pertukaran

informasi dengan melihat pada medical record saja atau media

tertulis lain (Triwibowo, 2013)

2.1.5 Faktor-faktor dalam Timbang Terima.

1. Komunikasi yang obyektif antar sesama petugas kesehatan

2. Pemahaman dalam penggunaan terminology keperawatan.

3. Kemampuan menginterprestasi medical record

4. Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien

5. Pemahaman tentang prosedur klinik

9
2.1.6 Dokumentasi dalam Timbang Terima.

Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam

komunikasi keperawatan. Hal ini digunakan untuk memvalidasi asuhan

keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan, dan merupakan dokumen

pasien dalam pemberian asuhan keperawatan. Ketrampilan dokumentasi yang

efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga

kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan

oleh perawat.

Yang perlu di dokumentasikan dalam timbang terima antara lain :

a. Identitas pasien.

b. Diagnose medis pesien.

c. Dokter yang menangani.

d. Kondisi umum pasien saat ini.

e. Masalah keperawatan.

f. Intervensi yang sudah dilakukan.

g. Intervensi yang belum dilakukan.

h. Tindakan kolaborasi.

i. Rencana umum dan persiapan lain.

j. Tanda tangan dan nama terang.

(Suarli & Yayan B, 2015)

10
BAB 3

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Topik : Timbang Terima


Hari/tanggal : Kamis, 01 Juni 2021
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium STIKES Hang Tuah Surabaya
3.2 Pengorganisasian

Kepala ruangan : Achmad Syariful Rizal, S.Kep


KA TIM 1 : Afni Pravita Bunga,S.Kep
KA TIM 2 : Aditya Hadi Albid, S.Kep
Perawat pelaksana 1 (Pagi) : Siti Noviyanti, S.Kep
Perawat pelaksana 2 (Pagi) : Widya Armadhestia, S.Kep
Perawat pelaksana 3 (Pagi) : Ringga Sena Putra, S.Kep
Perawat pelaksana 1 (Malam): Imroatus Sholikah, S.Kep
Perawat pelaksana 2 (Malam): Claudia Ayu, S.Kep
Pasien 1 : Sulis Seyanti, S.Kep

11
Pasien 2 : Fera Purvia W, S.Kep
Pasien 3 : Lailatus Syarofa, S.Kep
Kameramen : Susi Ratnasari, S.Kep
Narator : Raudatul Jannah, S.Kep
Editor : Fitroh Nasrowi, S.Kep
Perlengkapan : Margaretha Patri, S.Kep

3.3 Metode dan Media

Metode  :

1. Proses operan dilakukan pada setiap pergantian dinas (shift) yaitu pukul 07.10

dan 14.00 serta pukul 21.00.

2. Timbang terima/operan pagi merupakan pre conference untuk dinas pagi dan

post conference untuk perawat yang dinas malam. Operan ini dipimpin oleh

penanggung jawab shift dinas malam.

3. Timbang terima/operan siang merupakan pre conference untuk perawat dinas

sore dan post conference untuk perawat yang dinas pagi. Operan ini dipimpin

oleh KARU

4. Timbang terima/operan malam merupakan pre conference untuk perawat

yang dinas malam dan post conference untuk perawat yang dinas sore.

Operan ini dipimpin oleh penanggung jawab shift dinas sore.

Media :

1. Materi disampaikan secara lisan

2. Dokumentasi pasien (status)


12
3. Buku Timbang Terima

3.4 Alur Timbang Terima

Mekanisme timbang terima

Pasien

Diagnosis medis Diagnosis

masalah kolaboratif Keperawatan


Rencana

Tindakan
Yang telah dilakukan Yang akan dilakukan

Perkembangan

keadaan pasien

Perencanaan teratasi seluruhnya, sebagian, belum teratasi dan terdapat masalah

baru
3.5 Instrumen

1. Status Pasien / Rekam Medis

2. Catatan timbang terima

3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


1. Karu mengecek 1.Kepala
Pra 10 menit Nurse
kesiapan timbang Ruangan

13
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
terima pada setiap PP 2. PP
Timbang Station
2. Kelompok yang akan 3. PA
Terima
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet),
PP yang akan
mengoperkan,
menyiapkan buku
timbang terima &
nursing kit
3. Kepala ruangan
membuka acara
timbang terima
dilanjutkan dengan doa

1. PP dinas malam Nurse 1. Kepala


Pelaksanaa 20 menit
melakukan timbang Station Ruangan
n Timbang
terima kepada PP dinas 2. PP
terima
pagi. Hal-hal yang 3. PA
perlu disampaikan pada
saat timbang terima :
a. Identitas pasien
dan diagnosa
medis termasuk
hari rawat
keberapa atau post
op hari keberapa
b. Masalah
keperawatan
c. Data yang
14
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
mendukung
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah/belum
dilaksanakan Bed
e. Rencana umum Pasien
yang perlu
dilakukan :
Pemeriksaan
penunjang,
konsul, prosedur
tindakan tertentu
2. Kepala ruangan
membuka dan memberi
salam kepada pasien,
PP malam menjelaskan
tentang pasien, PP pagi
mengenalkan anggota
timnya dan melakukan
validasi data
3. Lama timbang terima
setiap pasien kurang
lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang
memerlukan
keterangan lebih rinci.

1. Klarifikasi hasil 1. Kepala


Post 5 menit Nurse
validasi data oleh PP Ruangan
15
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
pagi 2. PP
Timbang Station
2. Penyampaian alat- alat 3. PA
Terima
kesehatan
3. Laporan timbang
terima ditandatangani
oleh kedua PP dan
mengetahui Kepala
Ruangan
4. Reward Kepala
Ruangan terhadap
perawat yang akan dan
selesai bertugas
5. Penutup oleh Kepala
Ruangan

3.7 Naskah Role Play Manajemen Konflik

Di tanggal 01 Juni 2021 Jam 07.10 WIB di ruang H1, di lakukan timbang
terima pergantian shift Malam ke Pagi oleh perawat jaga Malam

16
PRE CONFERENCE

Nurse Station

Kepala Ruangan : Selamat Pagi, sebelum kita melakukan operan, marilah


kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa. karena rahmat serta karunianya lah kita dapat
berkumpul disini. Pada hari ini hari Sabtu, 01 Juni 2021
akan dilakukan kegiatan operan yang rutin kita lakukan
setiap pergantian shift.

Kepada perawat pelaksana yang dinas malam


dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-masing pasien
saat ini ke perawat pelaksana yang dinas pagi. Dan untuk
masing-masing ketua tim saya persilahkan memvalidasi
data yang sudah ada untuk merencanakan tindakan
keperawatan selanjutnya.

PP 1 Ns Imroatus : Selamat Pagi, Terima Kasih Untuk Kesempatan Yang


Diberikan Kepada Saya Untuk Menjelaskan Kondisi
Pasien Saat Ini, Jumlah Pasien Dari Tim 1 Saat Ini
Adalah 4 orang Dengan Tingkat Ketergantungan
Minimal 2 orang, Parsial 2 orang.

Identitas Pasien Yang Pertama Nama Ny.S, umur 55 tahun,


Tingkat Ketergantungan minimal care Diagnosa Medis :
Ca. Mammae. Keadaan Umum Pasien lemah. TTV
Terakhir Pukul 05.30, 120/80 mmHg,Suhu 36,0C,Nadi
80 x/mnt,RR 20 x/mnt, GCS 456. Pasien Mengeluhkan
nyeri bagian mammae. Masalah Keperawatan Yang
Ditemukan Adalah gangguan rasa nyaman nyeri.
17
Implementasi Yang Sudah Dilakukan
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan hasil nyeri sedang
2. Mempertahankan tirah baring, lingkungan yang
tenang, sedikit penerangan
3. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.
4. Membatasi aktivitas.
5. Beri obat analgesic dan sedasi sesuai perintah dokter
jaga.
6. Rencana akan dilakukan Operasi (cek Hari ini cek
DL, KK, FH) dan dilakukan ecg, foto rontgen
Evaluasi (Soap)
S: pasien mengatakan nyeri mammae
O:pasien Nampak merintih
A: masalah nyeri sebagian teratasi
P: lanjutkan intervensi
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan
pasien di ruang anggrek saat ini.

Dan begitu juga pada perawat pelaksana tim 2 melaporkan keadaan pasien
saat ini

PP 2 Claudia Ayu : Selamat Pagi, Terima Kasih Untuk kesempatan


yang diberikan Kepada Saya Untuk Menjelaskan
Kondisi Pasien Saat Ini, Jumlah Pasien Dari Tim
1 Saat Ini Adalah 3 orang Dengan Tingkat
Ketergantungan Parsial care 2 orang dan Total care
1 orang. Identitas Pasien Yang Pertama Nama Tn.R,

18
umur 50 tahun, Tingkat Ketergantungan partial
care. Diagnosa Medis CKD + DM +Melena+Fraktur
1/3 distal. Keadaan Umum Pasien lemah TTV
Terakhir Pukul 05.40. Tensi 130/70 mmHg, S:
36,5oc, Nadi 64x/mnt. Rr : 22x/mnt. GCS 15.
Masalah Keperawatan Yang Ditemukan adalah
hambatan mobilitas fisik b/d terpasangnya
gips/traksi.
Implementasi Yang Sudah Dilakukan
1. Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan
anjurkan penggunaan, menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan sebagainya ditempat tidur.
4. Memberikan obat diabetes, obat anti perdarahan,
dan anti nyeri

Intervensi Yang Belum Terlaksana


1. Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih
periode aktivitas.(Seperti jadwal meningkatkan
toleransi terhadap kemajuan aktivitas dan
mencegah kelemahan).
2. Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan
aktivitas sesuai kemampuan.
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan sebagian aktivitasnya bisa
dilakukan di tempat tidur.
O : pasien nampak terbaring lemah
19
A : masalah belum teratasi
P : ulangi intervensi
Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan Tentang
Keadaan Pasien Di Ruangan H1 Saat Ini

Kepala Ruangan : Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah


menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini,
mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-
masing ketua tim untuk memvalidasi data. Kalau
tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju
ke ruangan pasien

CONFERENCE SAAT BERADA DI RUANGAN PASIEN

Kepala Ruangan : Selamat Pagi, Bagaimana keadaannya Ibu saat ini?


seperti biasa , ibu, kita disini akan melakukan kegiatan
timbang terima yang rutin setiap pergantian shift, tujuan
dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan
keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang
penting antar shift jaga. perkenalkan kepada perawat
pelaksana pagi dari tim satu ada perawat Siti Noviyanti
dan Perawat Ringga Sena yang akan bertugas
menggantikan perawat pelaksana dinas malam.
Masing-masing perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas pagi
melakukan validasi langsung ke pasien.
20
PP 1 Siti Novi : Apa yang dirasakan Ibu Saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya?
Pasien Ny.S : Iya suster saya masih lemas dan sakit pada bagian dada
terutama pada payudara dan kepala saya jd pusing.
PP 1 Siti Novi : Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang
dirasakan merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu
jangan terlalu cemas karena sudah ada perawatan yang
a k a n m e m berikan terapi obat yang di berikan dokter
untuk mengatasi masalah yang diderita ibu saat ini,
Setelah operan saya akan kesini lagi ya Bu
Demikian perawat pelaksana dari masing-masing tim
menanyakan secara bergantian keluhan dari semua pasien
yang ada di ruang perawatan untuk memvalidasi data yang
dilaporkan oleh perawat pelaksana pada masing-masing
tim
Kepala ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau
koreksi yang perlu didiskusikan kembali ?
Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah mengikuti timbang terima ini.
Wassalamu’alaikum wr wb.
(sambil berjabat tangan dengan semua anggota timbang terima sambil
meninggalkan kamar pasien dan akan menuju ke nurse station)

21
POST CONFERENCE

Kepala ruangan :Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan


timbang terima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini
proses pendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan
terstruktur. Mungkin dari pasien tadi ada yang masih harus
di diskusikan lagi?
Perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas pagi mengklarifikasikan
hasil validasi kepada Karu, Katim 1 dan 2, serta Perawat pelaksana tim 1 dan
2 yang dinas malam.
PP Widya : Iya, ada tambahan dari pasien kamar VII atas nama
Ny. Rini masih mengeluh nyeri bagian post oprasi.
PP Ringga : Sudah diberikan terapi obat tramadol yang sesuai
dengan anjuran dari dokter.
KATIM 1 : untuk intervensi selanjutnya pasien Ny. Rini berikan
posisi yang nyaman dan ajarkan teknik distraksi
relaksasi, bila perlu konsulkan lagi ke dokter jaga
untuk terapi obat apakah masih bisa diberikan atau
diganti dngan obat yang lain
Kepala Ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim 1 dan
ketua tim 2 beserta perawat pelaksana yang telah bekerja
dengan baik. Demikian tadi timbang terima ini semoga
apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan banyak
keuntungan bagi kita semua, dan kita diberikan kelancaran
dalam melaksanakan tugas masing- masing. Demikian
saya akhiri Selamat Pagi.

22
3.8 Kriteria Evaluasi

3.8.1 Evaluasi Struktur

Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia

antara lain: Catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shift timbang

terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan

pada pergantian shift yaitu malam ke pagi. Sedangkan kegiatan timbang terima

pada shift pagi ke sore dipimpin oleh kepala tim.

3.8.2 Evaluasi Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan

oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP malam

menyerahkan ke PP pagi yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama

dilakukan di nurse station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse

station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, masalah keperawatan,

intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus

bila ada. Setiap pasien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat

klarifikasi ke pasien.

3.8.3 Evaluasi Hasil

Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat

dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan

dengan baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

Eaton. (2015). Standard Methods for Examination of Water and wastewater. 21st
Edition. Marryland-USA: American Public Health Assosiaton.
Kassean, H. K, dan Jaggo,Z.B. (2019). Managing Change in the nursing handover
from traditional to bedside handover A- Case study fromMauritius.
BMCNursing,4:1.http://www.biomedcentral.com/1476955/4/1
Setiadi. (2016). Manajemen & Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Indomedia Putaka.
Triwibowo, C. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.
Jakarta. TIM

24

Anda mungkin juga menyukai