Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pengkayaan Manajemen Keperawatan

Oleh
Adhe Irma Yunita, S.kep
1910106001

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah


Padang
Tahun 2019
1. Tugas dan fungsi kepala ruangan

Kepala ruangan adalah seorang tenaga kerja perawatan professional yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan disuatu ruang
rawatan (Marquish, 2010)

Fungsi kepala ruangan :


a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai tujuan organisasi
yang di tetapkan (Nursallam, 2010)
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktivitas dengan
sasaran untuk menacapai tujuan yang telah ditentukan masing masing kelompoknya
untuk melakuakn koordinasi yang tepat (wibowo, 2013)
 Struktur organisasi
 Pengelompokan kegiatan
 Koordinasi kegiatan
 Kelompok kerja
c. Fungsi ketenagaan (Staffing)
Peran karu dalam ketenagakerjaan meliuti perencanaan untuk keperluan
ketenagakerjaan selanjutnya dan perubahan di dunia keperawatan. Kepala ruangan
bertangggung jawab dalam penyusunan system kepegawaian (Gilis, 2000)
Kepala ruangan sangat berperan dala penjadwalan, pengembanagan perawat,
mengadakan pelatihan untuk perawat berdasarkan filosofi pada kepala ruangan adlam
hal mengembangkan fungsi ketenagaan. Menurut gilis 2001, adalah:
 Memberikan staf yang tepat dengan perbandingan 2:1 dengan pasien setiap
ruangan.
 Memberikan staf yang tepat dengan perbandingan perawat 1:1 dengan pasien
untuk setiap kali jam kerja
 Melibatkan seluruh staff perawat dalam menyusun program ketenagaan
 Memberikan seorang staff perawat yang professional secara keseluruhan dalam
ruangan
 Membagi tenaga kerja perawat secara merata dalam hal jadwal libur dan jam kerja
 Bertanggung jawab dalam perencanaan ketenaaan
 Membuat jadwal perawat
 Mengerti akan kebutuhan staf
 Memberikan penghargaan pada perawat berprestasi.
2. Tugas dan fungsi kepala tim
Ketua tim (katim) adalah seseorang tenaga keperawatan yang memiliki tanggung
jawab dalam perencanaan, kelancaran, and evaluasi dalam asuhan keperawatan. Untuk
semua pasien yang di lakukan oleh timbawahan nya atau di bawah tanggung jawab nya.
Tugas dari ketua tim adalah :
a. Meneriak pasien dan mengkaji kebutuhan panen secara komprehensif
b. Embuat rencana dan tujuan keperawatan
c. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan
d. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas
e. Menegmbangkan kemampuan anggota dalam memberikan asuhan keperawatan
f. Mengadakan diskusi dengan pelaksanaan keperawtan (Nursallam, 2007)

Fungsi ketua tim

a. Planning
 Melakukan timbang terima dengan petugas dinas malam, kondisi dan jumlah serta
perawatan lanjutan pasien selama bersama kepala ruangan
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
 Member masalah keperawatan berdasarkan tanggung jawab masing masing
b. Organizing
 Memeberikan gambaran tentang pera dan fusngsi perawat
 Memberika asuhan keperawatan yang optimal
c. Staffing
d. Fungsi dimanan manajer mengatur bawahan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, pengaturan keperawatan merupakan prses teratur, sistemastis, rsional
ditetapkan jumlah dan jenis personil keperawatan yang dibutuhkan untuk memberika
asuhan keperawatan. (Swansburg, 2004)

3. Tugas dan fungsi perawat pelaksana


Tugas perawat pelaksana :
a. Memeberikan asuhan keperawatan terhadap pasien di bawah tanggung jawabnya
b. Kerjasama dengan anggota antar tim
c. Memberikan laporan

4. MPKP (Model Praktik Keperawatan Profesional )


Suatu behtuk pelayanan professional sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatanberdasarkanilmudan kiat keperawatan, meliputi aspek biologi, psikologi, sosial
dan spiritual yang bersifat komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat yang sehat atau sakit untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
(Ellis&Hartlay,1984)
5. Metode TIM
Konsep dari metode tim adalah :
1) Ketua t sebagai perawat professional harus mampu menggunakan bervagai teknik
kepemimpinan
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperwatan terjamin
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim, model tim akan berhasil bila didukung
oleh kepala ruangan.
6. Fungsi perencanaan

Perencanaan (Planning), perencanaan merupakan:


1)      Gambaran apa yang akan dicapai
2)      Persiapan pencapaian tujuan
3)      Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4)      Persiapan tindakan-tindakan
5)      Rumusan tujuan tidak harus tertulis
6)      Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan

7. Fungsi actuating
Menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja   bukan
hanya karena perintah tetapi harus dengan kesadaran sendiri dan termotivasi.

8. Fungsi organizing
Pengorganisasian (Organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan
menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat-alat keuangan dan fasilitas.

9. Fungsi controlling
Pengendalian/pengawasan (Controlling) merupakan fungsi pengawasan agar tujuan
dapat tercapai sesuai dengan rencana. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat
segera diperbaiki.

10. Jelaskan tata cara penghitungan tenaga/ SDM Keperawatan


Metode Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu  unit
perawatan adalah sebagai berikut:

AxBxC =F =H
(C-D)Xe G

Keterangan:
A = Rata-rata jumlah perawatan/ pasien/ hari
B = Rata-rata jumlah pasien / hari
C = Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

Prinsip perhitungan rumus Gillies:


Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu:
1)      Perawatan langsung, adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada
hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien pada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat
kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti
Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam
perhari sedangkan untuk:
a)      Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
b)      Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
c)      Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam
d)     Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam
2)      Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana perawatan,
memasang/ menyiapkan alat, ,konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca
catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari hasil penelitian RS Graha Detroit
(Gillies, 1989) = 38 menit/  pasien/ hari, sedangkan menurut Wolfe & Young (Gillies,
1989) = 60 menit/ pasien/ hari dan penelitian di Rumah Sakit John Hpokins dibutuhkan
60 menit/ pasien (Gillies, 1994)
3)      Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi: aktifitas, pengobatan
serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer  dalam Gillies (1994), waktu yang
dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/ pasien/ hari.

a. Total care
b. Parcial care
c. Minimal care
11. Metode pre conference
Pre conference merupakan komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian),
dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006).

12. Metode post conference


Post conference merupakan komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006). Post conference
adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Setiap mahasiswa harus
mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah dilaksanakan sehingga
mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat
akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul
dari setiap tindakan selama berpraktek

13. Metode overan


Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
lperawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan serta perkembangan
pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat
primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas
malam secara tertulis dan lisan (Nursalam, 2011).

14. Metode ronde keperawatan


a. Pengertian
Suatu kegiatan yag bertujuan untk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oelh perawat, disamping pasien dilibatkan utnuk membahas dan
melaksanalan asuhan keperawatan, akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat, yang melibatkan seluruh anggota tim (Nursallam, 2014)
b. Karakteristik
 Klien dilibatkan secara langsung
 Klien merpakan focus kegian
 Perawat associet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
 Konsuler memfasilitasu kreatifitas
 Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawata associet perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah ( Marquish,
2010)
c. Tujuan
 Menuumbuhkan cara berfikir secara khas
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatanyang berasal dari masalah
klien
 Meningkatkan validitas data klien
 Menilai kemampuan justifikasi
 Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
 Meningkatkan kemampuan untuk memeodifikasi rencana keperawatan

d. Peran
1) Perawat primer dan perawat associet
Dalam menjalankan pekerjaan perlu adanya sebuah perabab yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
 Menjelaskan keadaan dan data demografi
 Menjelaskan masalah keprawatan utama
 Menejalaskan intervensi yang belum dan yang aka dilakukan
 Menjelaskan tindakan selanjutnya
 Menejlaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
2) Peran perawat primer lain dan atau konsuler
 Memeberikan justifikasi
 Memberikan reinforcement
 Menilai kebenaran dari suatu masalh, intervensi keperawatan secara
tindakan yang rasional
 Mengarahkan dan koreksi
 Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah di pelajari
e. Tahap ronde keperawatan
1) Tahap pra ronde (persiapan)
 Penetapan kasus minmal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
 Pemberian informed concent kepada klien dan keluarga
2) Tahap pelaksanan ronde
 Penjelasan tentang klien oleh perawat primer yang di fokuskan pada ,asalah
keerawatan dan renvcana tindaan yanga kan atau telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan
 Disuse antar anggota tim tentang kasus tersebut
 Pemberiab justifikasi oelh perawta primer/ perawat konselor/ kepala
rruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan
yanga kan ditetapkan
3) Tahap pasca ronde
 Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
15. Metode supervise keperawatan
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap
saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas (Nursalam, 2012).

Alur Supervisi

Kepala bidang perawatan

Supervisi

Kepala seksi perawatan

Supervisi

Menetapkan kegiatan dan Kepala ruang


tujuan serta instrumen /
alat ukur

Kepala Tim Kepala Tim


Menilai kerja perawat

PA PA
Pembinaan :
Penyampaian penilaian
Feed back
Follow up, pemecahan
masalah dan reward Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan
meningkat
16. Metode semi loka/ lokakarya
Lokakarya Mini adalah suatu bentuk forum pertemuan yang merupakan penerapan
dari manajemen penggerakan pelaksanaan. Pelaksanaan Lokakarya Mini

1. Lokakarya Mini Bulanan

a. Gambaran Umum
Proses manajemen perencanaan tidak dapat terlaksanan dengan baik apabila
tidak dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan ulang. Tindak lanjut bertujuan
untuk menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang
dijumpai oleh para pelaksananya pada bulan yang lalau, sekaligus pemantauan
rencana kegiatan, Sehingga dapat dibuat perencanaan ulang yang lebih baik dan
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.Di samping itu, kita ketahui bersama
bahwa keberhasilan pelaksanaan kegiatan memerlukan pengorganisasian dan
keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor.
Pengorganisasian dan keterpaduan lintas program, artinya keterpaduan internal
Puskesmas bertujuan agar seluruh petugas mempunyai rasa memiliki dan
meningkatkan motivasi dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang diselenggarakan
oleh .
Tindak lanjut perencanaan adalah mengadakan pengorganisasian intern
Puskesmas dan pemantauan dilaksanakan melalui Lokakarya Mini Bulanan.

Anda mungkin juga menyukai