Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TIAP KELOMPOK DARI KELOMPOK 2

JUDUL MATERI : INFEKSI TRAKTUS GENETALIS DAN INFEKSI PASCA PARTUM

1. KELOMPOK 1 : MEY CORNELIA

PERTANYAAN :

Mengapa deterjen termasuk penyebab inveksi vagina, karena pada umumnya deterjen itu adalah
sabun pencuci pakaian.Bagaimana bisa ? kecuali si pemakai langsung menggunakannya pada
vagina.

JAWAB : PADAILLA ERWIN

Betul sekali bahwa deterjen adalah sabun pencuci pakaian, namun dalam hal ini deterjen yang
dimaksud adalah deterjen yang menggunakan pewangi, produk pakaian yang menggunakan
pewangi dapat membuat iritasi pada kulit sensitive di area vagina. Jadi inveksi vagina bisa terjadi
BUKAN HANYA pada saat si pemakai menggunakan deterjen pada vagina melainkan pada saat
mencuci pakaian dalamnya deterjennya menggunakan pewangi.

2. KELOMPOK 1 : JOISPANI AMA

PERTANYAAN :

Apa yang menyebabkan terjadinya miometritis atau infeksi otot Rahim dan bagaimna cara
mencegahnya ?

JAWABAN : PADILLA ERWIN

Penyebab terjadinya miometritis masih belum diketahui, meskipun factor keturunan juga
memungkinkan seseorang terjangkit miometritis. Beberapa penelitian mengatakan bahwa masing-
masing miometritis muncul dari satu sel neoplasma soliter ( ssel gas) yang berada diantara otot
polos myometrium atau oto polos di dalam rahim.

Sebenarnya pertumbuhan moimetritis sangat erat kaitannya dengan hormone estrogen.


Miometritis menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yakni ketika
pengeluaran estrogen sangat tinggi. Oleh karena itu, miometritis cenderung membesar saat anda
hamil dan mengecil ketika masuk ke masa menopause.

Berikut ini beberapa factor yang harus dicermati sehubung dengan pertumbuhan miometritis
yaitu :

1) Usia penderita. wanita kebanyakan mengalami miometritis pada usia 40-an.


2) Hormone. hormone estrogen dikatakan memiliki peran dalam pembentukan moimetritis.
3) Menstruasi. Wanita yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun cenderung lebih
rentan mengalami miometriti.
4) Riwayat keluarga. jika wanita memiliki keluarga yang menderita miometritis, maka resiko untuk
menderita miometritis naik 2,5 kali dibandingkan mereka yang tidak memiliki garis keturunan
penderita miometritis.
5) Ras. Ternyata ras Afrika-Amerika mempunyai kemungkinan menderita miometritis 2,9 kali lebih
tinggi dibandingkan wanita kaukasia.
6) Berat badan. Suatu study menyebutkan bahwa wanita mendapat kemungkinan bahwa wanita
menderita miometritis sebesr 21% untuk setiap kenaikan 10 kg berat badan, yang diikuti dengan
peningkatan indeks massa tubuh.
7) Peningkatan konsumsi daging merah diyakini dapat menaikan risiko miometritis. Sebaiknya,
konsumsi sayuran hijau bisa menurunkan resikonya.
8) Kehamilan. Wanita yang sudah pernah memiliki anak cindering lebih jarang mengalami miometritis.
9) Merokok. Kebiasaan ini dapat memperbesar risiko miometritis.

Pencegahan miometritis dapat dilakukan dengan cara:

a) Olahraga/aktivitas fisik. Tubuh akan membakar kalori lebih sedikit ketika anda malas bergerak.
b) Pola makan sehat. Pola makan yang tinggi kalori, sedikit sayur dan buah, sering melewatkan sarapan,
dan minum-minuman tinggi gula dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
c) Hindari merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko miometritis.

3. KELOMPOK 3 : FITRI WULAN ODE HASAN (A1C219090)

PERTANYAAN :

Apa yang menyebabkan munculnya cairan purulent pada kelenjar bartolin ?


Apakah bartholinitis bisa pecah dengan sendirinya?
Apa faktor penyebab dari bartholinitis ?

JAWABAN : AZIZAHTUL WAHDA AFRIANTI (A1C219108)


Munculnya cairan purulen pada kelenjar bartolin dikarenakan adanya obstruksi pada jalan
keluarnya dimana obstruksi bisa di sebabkan oleh trauma ataupun infeksi oleh bakteri. Sedangkan
Bartolinitis disebabkan terjadinya peradangan pada kelenjar bartolin yang terdapat pada vagina.
Bartolinitis biasanya memberikan keluhan pembengkakan atau adanya benjolan pada vagina yang
di sertai dengan kemerahan dan rasa nyeri, dimana bartolinitis bisa pecah dan mongering dengan
sendirinya.

4. KELOMPOK 3 : NISMAWATI (A1C219085)

PERTANYAAN :

Apa factor dari Septikimia dan Piemia dan siapa saja yang beresiko mengalaminya ?

JAWABAN : PADILLA ERWIN

 FAKTOR SEPTIKIMIA
Banyak jenis bakteri yang bisa menyebabkan septikimia di tubuh seseorang. Infeksi yang terjadi
biasanya parah dan terdapat di berbagai bagian tubuh yang lain.
Beberapa infeksi yang umumnya menyebabkan septikimia antara lain :
1) Infeksi pada ginjal
2) Infeksi di area perut
3) Mengalami infeksi paru-paru seperti pneumonia
4) Infeksi saluran kemih

Yang beresiko mengalami septikimia yaitu :


1. Memiliki luka parah atau luka bakar
2. Punya masalah kekebalan tubuh seperti HIV atau leukimia (kangker darah)
3. Memiliki kateter kemih atau intravena
4. Mendapat pengobatan yang melemahkan system kekebalan tubuh seperti kemoterapi atau suntik
steroid.

 FAKTOR PIEMIA

Anda mungkin juga menyukai