Oleh :
MUHAMMAD DENI, S.KEP, NS
NIP : 19910215 202012 1 009
Puji syukur senantiasa dipanjatkan hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala
limpahan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualilasi nilai-
nilai dasar, peran dan kedudukanPegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjudul “Optimalisasi
Pemahaman Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberculosis Paru di Wilayah UPTD
Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur”.
Segala daya dan upaya dalam membuat laporan aktualisasi ini yang merupakan salah
satu syarat dalam menyelesaikan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, Angkatan
CII, tahun 2021. Untuk itu rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Penulis ucapkan kepada
berbagai pihak yang telah meluangkan waktu tenaga dan pikirannya demi terselesaikannya
laporan ini.
1. Bapak Sahibuddin, S.Pd, MM selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Wakatobi beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III.
4. Bapak La Hadifa, SE, M. Si selaku coach, atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
5. Ibu Marlina Alini, S. ST selaku mentor dan Kepala UPTD Puskesmas usuku Kecamatan
Tomia Timur atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama
program aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Wakatobi Golongan III Angkatan CII tahun
2021.
9. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua, istri, saudara yang selalu mendukung
dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya hasil aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa hasil aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis berharap masukan dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... vi
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan.......................................................................................................................... 3
C. Manfaat........................................................................................................................ 3
D. Ruang Lingkup............................................................................................................ 4
E. Waktu danTempat ....................................................................................................... 4
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................... 100
B. Saran.............................................................................................................................. 100
C. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………………………………. 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang
berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa
salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari
ASN menjadi profesional adalah Diklat Prajabatan. Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan bertujuan untuk membentuk PNS yang professional, yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Pendidikan dan Pelatihan Dasar merupakan pembekalan komprehensif
agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk
melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan Peraturan
Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, yang menggunakan pola
baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai
dasar profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, Anti korupsi). Mewujudkan pembangunan nasional dibidang
kesehatan yang berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara
memberdayakan, menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah untuk
kepentingan daerah dan prioritas Nasional dalam mencapai Indonesia Sehat.
1
Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesma smerupakan fasilitas
kesehatan yang menjalankan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan organisasi atau lembaga milik
Pemerintah yang berperan sebagai ujung tombak terdepan dalam melaksanakan
pembangunan bidang kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas harus
menerapkan fungsi managemen dengan sebaik-baiknya, karena dalam organisasi
Puskesmas terdapat sumber – sumber daya, program, sarana dan prasarana yang
sangat kompleks, yang mana bila tidak menjalankan managemen dengan baik
akan timbul banyak permasalahan-permasalahan yang akan mengganggu proses
dalam mencapai tujuan.
Uraian tugas dan fungsi sebagai perawat ahli pertama menurut Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat 1) Melakukan
pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat, 2). Mengajarkan teknik control
infeksi pada keluarga dan masyarakat tentang penyakit menular dan 3). Melakukan
support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, komitmenmutu, anti korupsi) dan mengetahui
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (manajemen ASN, whole of government,
pelayanan publik).
b. Tujuan Khusus
Terwujudnya pemahaman kepatuhan minum obat pada penderita Tuberculosis
Paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Manfaat yang diperoleh peserta Pelatihan Dasar adalah peserta
dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN di UPTD Puskesmas
Usuku Kecamatan Tomia Timur.
2. Manfaat Bagi Puskesmas
3
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah penerapan nilai – nilai dasar PNS
yang meliputi ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu, dan Anti korupsi) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dengan
pendekatan Whole Of Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan publik.
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ini akan di aktualisasikan melalui
kegiatan pemecahan isu yang akan dilaksanakan selama kegiatan habituasi di
lingkungan kerja UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan TomiaTimur Kabupaten
Wakatobi.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
5
c. Batas Wilayah
Adapun luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur
meliputi 2 Desa dan 4 Kelurahan yaitu ; Desa Timu, Desa Kahianga, Kelurahan
Patipelong, Kelurahan Tongano Barat, Kelurahan Tongano Timur dan Kelurahan
Bahari. Dengan luas wilayah 38,6 Km2, jika ditinjau dari letak geografis wilayah
kerja UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur secara administrasi
berbatasan langsung :
- Sebelah utara : SMPN 1 Tomia
- Sebelah selatan : PasarTongano
- Sebelah timur : Rumah Jabatan Kec. Tomia Timur dan Lapangan
Kebangkitan
- Sebelah barat : BANK BPD Kas Tomia
Gambar 2.1 Peta wilayah Kerja UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur
6
DINAMIS : Terbuka Terhadap Perubahan
KREATIF : Inisiatif Menciptakan Perubahan
b. Misi
Misi yang ditetapkan UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur
untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut :
i. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan melakukan
pemberdayaan kesehatan masyarakat secara berkesinambungan
ii. Mendorong terciptanya pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
bagi masyarakat sekitar
iii. Mengembangkan upaya-upaya inovasi dalam kegiatan promif, preventif,
kuratif dan rehabilitative
iv. Menerapkan system manajemen mutu dalam perbaikan system pelayanan
kesehatan yang mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
7
4. Struktur Organisasi
Gambar.2.2
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS USUKU
KECAMATAN TOMIA TIMUR
KABUPATEN WAKATOBI
KEPALA PUSKESMAS
MARLINA ALINI, S.ST
KASUBAG TATA USAHA
SARTIKA, S.K.M
BENDAHARA BPJS
YUSNIARTI BAHRIN, S.KM
BENDAHARA BARANG
NUR AMALIA PRASAD, S.K.M
BENDAHARA RETRIBUSI UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN PERORANGAN JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS
MURSIDA, S.KM IDAMAYASARI, S.ST, M.Kes MARLINA, S.ST dr. DANTHY CITRA IDAMAYASARI, S.ST, M.Kes.
PROMOSI KESEHATAN SURVEILANS KESEHATAN JIWA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT POLI UMUM
YUSNIARTI BAHRIN, S.K.M ASRIANAWATI, S.K.M WD. NUR AISYAH, A.M.K EVI SARTINI, AMKG dr. DANTHY CITRA
P2 KUSTA
HJ. HARTATI POSKESDES PATIPELONG POSKESDES T. TIMUR POSKESDES KAHIANGA
DAHNIAR, A.Md.Keb WA ODE ROSNIANTI, A.Md.Keb. SRI FITRIANTI, A.Md.Keb
P2 MALARIA YENI, A.Md.Keb IDAMAYASARI, S.ST, M.Kes
WD. ROSNIATI, A.Md.Keb
POSKESDES BAHARI POSKESDES T.BARAT POSKESDES TIMU
P2 DBD MARLINA, S.ST ROSWITA ARSAD, A.Md.Keb MILAWARTI, A.Md.Keb
MINARIA, S.K.M UPI DAMAYANTI, A.Md.Keb KIKI RESKY SEPTIANI, A.Md. Keb
8
5. Tugas pokok dan Fungsi Organisasi
9
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/
petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa dampak pelayanan
kesehatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat /bencana/kritikal
15. Melakukan tindakan komplementer/holistic
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi.
17. Memberi dukungan atau fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/
berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dan hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini / penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
10
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
33. Melakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek pada area medical
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang komplek di area jiwa
41. Melakukan perawatn luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama di lakukan
tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatn pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51. Melakukan preseptorship dan menthorship.
11
6. Data Sumber Daya yang Dimiliki oleh Unit Kerja
Tabel 2.2 Data Sumber Daya Unit Kerja
No. Jenis PNS PTT PHL NON JUMLAH KET.
Ketenagaan PHL
L P L P L P L P L P
1 Dokter - - - - - - - - - -
Spesialis
2 Dokter 1 1 - - - - - - 1 1
Umum
3 Dokter Gigi - - - 1 - - - - - 1
4 Perawat 1 11 - - 2 5 - - 3 16
5 Perawat - 1 - - - - - - - 1
Gigi
6 Tenaga - 3 - - - 2 - - - 5
Farmasi
7 Fisioterapis - 1 - - - - - - - 1
8 Bidan - 10 - - - - - - - 10
9 Sanitarian - 1 - - - - - - - 1
10 Tenaga Gizi - 3 - - - - - - - 3
11 Tenaga - 1 - - - - - 1 - 2
Analis
12 Tenaga - 6 - - - - - - - 6
Kesmas
13 Tenaga - 2 - - - - - - - 2
Administrasi
JUMLAH 2 40 - 1 2 7 - - 4 49
12
B. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN
1. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
1.1.Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Seorang
ASN mempunyai amanah yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik sebagai berikut:
13
c) Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d) Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
f) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
h) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan akhir.
1.2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, tanpa menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti
luas yaitu nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan menghormati bangsa lainnya. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap ASN.Nilai-nilai yang berorientasi pada
14
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila
dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya. (Widita, 2015)
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN
adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat
dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam
menjadi pelayan publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang
melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadilandasan
kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.Sebagai
pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk
menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki
integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etika perilaku
yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik
tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di
dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6).
15
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Untuk itu pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.
16
1.4. Komitmen Mutu
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur
dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke
luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
17
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui
harapannya.Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan
perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech (dalam LAN,
2015) memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu
produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen.
1.5.Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.(Widita, 2015). Ada 9 (sembilan) indikator dari
nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan yaitu :
a. Jujur
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu
sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat
18
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama
dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk
dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaranseperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan
tercela dan nista.
f. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan.
g. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun
semua teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya.
h. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
19
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya
harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk
antikorupsi.
2) Pelayanan Publik
Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan
berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan
dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utilitas dan
lain.
Berikut penjelasan mengenai prinsip pelayanan publik:
a. Partisipatif, dalam penyelenggaran pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan
melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya
b. Transaparan, Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah sebgai
penyelenggara pelayanan harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik seperti,
prosedur, biaya dan sejenisnya.
c. Responsive, dalam pelaksanaan pelayanan pubik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga Negara
d. Tidak diskriminatif, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain.
e. Murah dan mudah, penyelenggaran pelayanan publik dimana masyrakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai
persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
medapatkan layanan terjangkau oleh seluruh warga Negara.
f. Efektif dan efisien, penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan cara untuk
21
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga yang sedikit dan biaya yang murah.
g. Aksibel, pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah harus mudah
dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan
h. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan
i. Berkeadilan
3) Whole of Government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga memiliki
pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.
C. Penetapan Isu dan Dampaknya
1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di UPTD
Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur. Setelah menemukan isu-isu tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu
yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh
penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat ahli pertama.
22
Tabel 2.3
Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi Yang
No Tugas dan Fungsi Kondisi Saat Ini Identifikasi Isu
Diharapkan
1 Melakukan upaya Tidak semua Seluruh petugas di Belum
peningkatan kepatuhan petugas UPTD UPTD Puskesmas optimalnya
kewaspadaan standar Puskesmas Usuku Usuku Kecamatan budaya 6
pada Kecamatan Tomia Tomia Timur dapat langkah
pasien/petugas/pengun Timur dapat menerapkan 6 langkah cucitangan
jung sebagai upaya melakukan 6 cuci tangan dengan pada petugas
pencegahan infeksi langkah cuci benar UPTD
tangan dengan Puskesmas
benar Usuku
Kecamatan
Tomia Timur
2 Melakukan support Masih adanya Semua penderita Rendahnya
kepatuhan terhadap penderita Tuberculosis Tuberculosis paru di kepatuhan
intervensi kesehatan paru di wilayah kerja wilayah kerja UPTD minum obat
pada individu UPTD Puskesmas Puskesmas Usuku pada penderita
Usuku Kecamatan Kecamatan Tomia tuberculosis
Tomia Timur yang Timur bisa patuh paru di UPTD
belum patuh minum minum obat. Puskesmas
obat. Kecamatan
Tomia Timur
23
2. Analisis Isu
Tabel 2.4
Analisis Metode APKL
KRITERIA SKOR
NO ISU TERIDENTIFIKASI TOTAL RANKING
A P K L
24
Keterangan :
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
Berdasarkan scoring isu menggunakan metode APKL di atas didapatkan hasil isu
prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Rendahnya kepatuhan minum obat pada
penderita tuberculosis paru di UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur”.
2. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Rendahnya kepatuhan minum obat pada
penderita tuberculosis paru di UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur” ini
tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain :
a. Hasil pengobatan yang tidak maksimal pada penderita TB
b. Mengakibatkan kegagalan pengobatan yang bisa berdampak pada kematian pasien.
c. Menyebabkan terjadinya peningkatan penularan penyakit TB
25
3. Faktor Penyebab Isu
Pengetahuan
penderita tentang TB
Paru masih rendah
rasa bosan
penderita
menjalani
pengobatan TB
Paru
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
27
B. HASIL AKTUALISASI
1. Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS
Tabel 3.1 Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS (Konsultasi Pimpinan)
No Nama Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kontribusi Output/Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Terhadap Output/Hasil Organisasi
Penguatan NDS Kegiatan Terhadap
Visi/Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
28
rancangan aktualisasi bertindak,
e. Anti Korupsi : materi religious sumber
diperoleh dari sumber daya masyarakat”
yang terpercaya
b. Melakukan Terjadinya a. Akuntabilitas :
pertemuan diskusi berkaitan menyampaikan rencana
dengan dengan rencana kegiatan dilakukan
pimpinan dan kegiatan yang dengan prinsip kejelasan
membahas akan dan kesesuaian materi
rencana kegiatan dilaksanakan dengan tujuan
b. Nasionalisme :
Hasil : pimpinan dan staf
- Catatan hasil bertemu terlebih dahulu
pertemuan sebelum melakukan
- Dokumentasi kegiatan, serta
berkonsultasi terkait
pelaksanaan kegiatan
dengan cara musyawarah
dan mencapai mufakat
bersama
c. Etika Publik : sebelum
melakukan kegiatan,
menghadap pimpinan
dengan berperilaku yang
29
sopan dan berpenampilan
rapih serta bertutur kata
yang santun
d. Komitmen Mutu :
tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, serta
dapat bermanfaat bagi
rumah sakit
e. Anti Korupsi : bertemu
dengan pimpinan sesuai
dengan waktu yang telah
disepakati bersama
c. Meminta Terwujudnyaperse a. Akuntabilitas :
persetujuan tujuan dari persetujuan dari atasan
dari pimpinan adalah bentuk tanggung
pimpinan jawabsebagai seorang
pimpinan dalam
memberikan kesempatan
30
saling berjabat tangan
dan menunjukan etika
yang baik
d. Komitmen Mutu :
berkeyakinan penuh
bahwa kegiatan akan
berjalan lancar, efektif
dan efisien saat meminta
persetujuan
e. Anti Korupsi :
persetujuan dan
dukungan diberikan
tanpa memaksakan
kehendak dan jujur
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI
Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan yang menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan
implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan
etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu
pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Dampak positifnya, terjalin komunikasi dan hubungan baik antara pimpinan dan staf. Dampak negatifnya, terjadi sikap tidak saling
menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf.
31
Tabel 3.2 Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS (Menyiapkan bahan penyuluhan)
No Nama Tahapan Output/Hasil Kontribusi Output/Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Terhadap Output/Hasil Organisasi
Penguatan NDS Kegiatan Terhadap
Visi/Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
32
e. Anti Korupsi : sumber daya
pengumpulan bahan materi masyarakat”
diperoleh dengan jujur dan
transparan
b. Mencetak / Tersedianya a. Akuntabilitas: membuat
Memprint out Leaflet Leaflet dengan penuh rasa
Leaflet partisipatif dan tanggung
Hasil : jawab
- Leaflet b. Nasionalisme : Membuat
- dokumentasi Leaflet sesuai dengan
bahan materi yang
terkumpul
c. Etika public : membuat
Leaflet dengan cermat dan
bertanggung jawab
d. Komitmen Mutu :
Pembuatan Leaflet dapat
berdaya guna untuk
pelaksanaan penyuluhan
e. Anti korupsi : pembuatan
Leaflet secara mandiri dan
disiplin
c. Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas :Membuat
pre test dan soal pre test dan kuisioner dengan penuh
33
post test post test Tanggung jawab
b. Nasionalisme : membuat
pre test dan post test sesuai
Hasil : dengan bahan materi yang
34
- Blanko daftar c. Etika publik: membuat
hadir daftar hadir dengan cermat
- dokumentasi dan bertanggung jawab
d. Komitmen mutu:
Pembuatan daftar hadir
dapat berdaya guna
e. Anti Korupsi: pembuatan
daftar hadir secara mandiri
dan disiplin
e. Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas : Membuat
lembar lembar kontrol lembar kontrol konsumsi obat
kontrol konsumsi obat dengan penuh Tanggung jawab
konsumsi b. Etika Publik : lembar kontrol
obat disusun dengan cermat
c. Komitmen Mutu : lembar
35
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI
Dalam tahapan kegiatan ini, terdapat nilai Whole Of Government dimana ada kerjasama dengan pihak programmer TB selaku tim di
Puskesmas Usuku yang bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap penderita TB. Menyiapkan bahan penyuluhan merupakan kegiatan
aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen
ASN). Dalam menyiapkan bahan penyuluhan menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Dampak positifnya, mendapatkan bahan penyuluhan yang jelas dan mudah dipahami. Dampak negatifnya, dapat menghambat kegiatan
penyuluhan.
36
Tabel 3.3 Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS (Menyelenggarakan penyuluhan)
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kontribusi Output/Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Terhadap Output/Hasil Organisasi
Penguatan NDS Kegiatan Terhadap
Visi/Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menyelenggarakan a. Melakukan konsultasi Terlaksananya a. Akuntabilitas : Saat akan Kegiatan ini Kegiatan ini
penyuluhan dengan programmer TB konsultasi dengan melakukan konsultasi pada mendukung misi menguatkan tata
programmer TB programmer penulis UPTD Puskesmas nilai UPTD
memberikan gambaran dan Kec. Tomia Timur, Puskesmas kec.
tujuan yang jelas terkait yakni Tomia Timur
penyuluhan yang akan “Mengembangkan Kabupaten
dilakukan. upaya-upaya inovasi Wakatobi, yakni
b. Nasionalisme : Saat akan dalam kegiatan “Bertegur sapa,
Hasil :
melakukan Konsultasi promif, preventif, santun dalam
- Catatan hasil dengan programer penulis kuratif dan bertutur kata,
konsul memperoleh hasil mufakat rehabilitative” indah dalam
- dokumentasi c. Etika Publik : Saat akan luar gedung,
melakukan konsultasi niat ikhlas
dengan programmer penulis dalam melayani
melakukan dengan sikap pasien, aman
yang sopan dan santun. dan adil dalam
d. Komitmen Mutu: Saat akan bertindak,
37
melakukan konsultasi religious
dengan programmer penulis sumber daya
melakukan secara langsung masyarakat”
agar komunikasi berjalan
efektif.
e. Anti Korupsi : Saat
melakukan konsultasi pada
programmer penulis akan
menerapkan nilai-nilai
kejujuran.
b. Membuat Surat Perintah Tersedianya SPT a. Akuntabilitas :
Tugas (SPT) Membuat Surat Perintah
Tugas dengan penuh
Tanggung jawab
b. Nasionalisme :
Menggunakan bahasa
Hasil :
Indonesia yang baik dan
- SPT sopan
- Dokumentasi c. Etika Publik : Surat
Perintah Tugas disusun
dengan cermat
d. Komitmen Mutu : Surat
Perintah Tugas ini bisa
dijadikan sebagai bukti
38
sah untuk melaksanakan
penyuluhan
e. Anti Korupsi : Tertera
waktu pelaksanaan
penyuluhan yang
dilakukan dengan jujur
dan disiplin.
c. Melaksanakan pre test Terlaksananya pre a. Akuntabilitas :
test Menyediakan kusioner
untuk kepentingan publik
dan bentuk tanggung jawab
saya
d. Komitmen Mutu:
Mempersiapkan Kusioner
secara efektif dan efisien
e. Anti Korupsi:Pembuatan
kusioner di siapkan
39
sebagaimana mestinya
tanpa menambah dan
mengurangi bahan.
d. Membagikan leaflet Terbaginya leaflet a. Akuntabilitas :
Menyediakan leaflet untuk
kepentingan publik bentuk
tanggung jawab saya
40
penderita TB dengan
tanggung jawab dan
transparan
Hasil : b. Nasionalisme:
41
- Dokumentasi dengan bahan materi yang
terkumpul
c. Etikapublik:
membuatdaftar hadir
dengan cermat dan
bertanggung jawab
d. Komitmen mutu:
Pembuatan daftar hadir
dapat berdaya guna
e. Anti Korupsi: pembuatan
daftar hadir secara mandiri
dan disiplin
42
- Dokumentasi d. Komitmen Mutu :
Mempersiapkan Kusioner
secara efektif dan efisien
e. Anti Korupsi : Pembuatan
kusioner di siapkan
sebagaimana mestinya
tanpa menambah dan
mengurangi bahan.
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Dalam tahapan kegiatan ini, terdapat nilai Whole Of Government dimana ada kerjasama dengan penderita, keluarga, dan pihak programmer TB selaku tim di
Puskesmas Usuku yang bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap penderita TB. Menyelenggarakan penyuluhan merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan kepatuhan penderita dalam minum obat untuk memberikan kesembuhan kepada penderita (Pelayanan Publik). Dalam menyelenggarakan penyuluhan
menunjukkan keefektifan dan efisien dengan tujuan hasil yang maksimal terhadap kepatuhan minum obat pada penderita TB (Manajemen ASN).
ANALISIS DAMPAK
Dampak positifnya, peserta mendapatkan pengalaman baru dan dapat memberikan pemahaman kepada penderita TB dalam menjalani pengobatan. Dampak
negatifnya, tidak adanya rasa tanggungjawab dan kepedulian terhadap proses pengobatan penderita TB.
43
Tabel 3.4 Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS (Melaksanakan Pemantauan Kepatuhan Konsumsi Obat)
No Nama Tahapan Output/Hasil Kontribusi Output/Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Terhadap Output/Hasil Organisasi
Penguatan NDS Kegiatan Terhadap
Visi/Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
44
minum obat religious
e. Anti Korupsi : dalam sumber daya
surat perintah tugas masyarakat”
tertera waktu pelkasanaa
kunjungan rumah
penderita yang dilakukan
dengan jujur dan disiplin
b.Konsultasi Terlaksananya a. Akuntabilitas : Saat akan
dengan konsul dengan melakukan konsultasi pada
programmer programmer programmer penulis
memberikan gambaran dan
tujuan yang jelas terkait
pemantauan yang akan
Hasil : dilakukan.
b. Nasionalisme : Saat akan
- Catatan hasil
melakukan Konsultasi
konsul
dengan programer penulis
dokumentas
memperoleh hasil mufakat
i
c. Etika Publik : Saat akan
melakukan konsultasi
dengan programmer penulis
melakukan dengan sikap
yang sopan dan santun.
d. Komitmen Mutu: Saat akan
45
melakukan konsultasi
dengan programmer penulis
melakukan secara langsung
agar komunikasi berjalan
efektif.
e. Anti Korupsi : Saat
melakukan konsultasi pada
programmer penulis akan
menerapkan nilai-nilai
kejujuran.
c.Kunjungan Terlaksananya a. Akuntabilitas:
kepada pasien kunjungan Melaksanakan kunjungan
kepada penderita TB dengan
tanggung jawab dan
transparan
Hasil : b. Nasionalisme:
Dalam kunjungan saya
Dokumentasi
menggunakan bahasa
indonesia
c. Etika Publik: Penulis
berkunjung dengan ramah
sopan
d. Komitmen
Mutu:kunjungan berjalan
46
sesuai dengan yang telah
disiapkan dan diharapkan
e. Anti Korupsi :
terlaksananya kunjungan
secara adil kepada pasien
dan transparan
d.Memeriksa Terlaksananya a. Akuntabilitas:
kepatuhan control Mengontrol kepatuhan
pasien dalam kepatuhan dengan tanggung jawab
minum obat pasiien dan transparan
b. Nasionalisme:
Dalam mengontrol
kepatuhan pasien saya
47
kepatuhan secara adil
kepada peserta dan
transparan
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Melaksanakan pemantauan kepatuhan konsumsi obat merupakan bentuk kerjasama yang dibangun antara petugas kesehatan dan penderita
dalam kegiatan aktualisasi yaitu kunjungan rumah pasien (WoG/Whole of Government) serta menjaga agar selalu efektif dan efisien dalam
melaksanakan kunjungan kepada pasien (Manajemen ASN) demi menjadikan penderita agar responsive (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Dampak positifnya, dapat mengontrol atau memantau penderita dalam meminum obat yang dapat membantu proses penyembuhan. Dampak
negatifnya, tidak terpantauanya penderita yang akan mengakibatkan penderita bisa lalai dalam pengobatan
48
Tabel 3.5 Kegiatan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar PNS (Menyusun laporan hasil penyuluhan)
No Nama Tahapan Output/Hasil Kontribusi Output/Hasil Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Terhadap Output/Hasil Organisasi
Penguatan NDS Kegiatan Terhadap
Visi/Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
49
sumber daya
masyarakat”
50
hasil kegiatan tanpa
terkecuali dilaporkan pada
mentor
c. Menyusun Tersusunnya a. Akuntabilitas :
laporan hasil laporan hasil melaporkan hasil kepada
penyuluhan penyuluhan pimpinan terkait hasil
berdasarkan penyuluhan dilakukan
rekapan tabulasi secara transparan dan
kepada tanggung jawab
atasan/mentor b. Nasionalisme: Saat
Hasil : melaporkan hasil
- Laporan penyuluhan saya
- Dokumentasi menggunakan bahasa
indonesia
c. Etikapublik: Saat
melaporkan saya
berperilaku sopan dan
santun.
d. Komitmen Mutu:
terlapornya hasil
penyuluhan berjalan secara
efisien dan efektif.
e. Anti Korupsi : hasil
pelaporan dilakukan
51
dengan jujur dan tanggung
jawab
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Menyusun laporan hasil penyuluhan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaanaan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dan
hasil penyuluhan tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kepatuhan (Manajemen ASN). Menyusun laporan hasil
berkaitan erat dengan kerjasama pimpinan dan juga programmer TB (WoG/Whole of Government). Menyusun laporan hasil menunjukkan
sikap efektif dan efisien yang berkaitan dengan kepatuhan minum obat (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Dampak positifnya, terukurnya hasil yang memenuhi indikator pencapaian dan bisa diketahui secara pasti dan jelas, dampak negatifnya
manfaat hasil kegiatan yang dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas.
52
C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 Konsultasi dengan
Pimpinan
2 Menyiapkan bahan
penyuluhan
3 Menyelenggarakan
penyuluhan
4 Melaksanakan
pemantauan
kepatuhan konsumsi
obat
5 Menyusun laporan
hasil penyuluhan
53
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
54
Tabel 4.2 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai
dasar ANEKA
URAIAN WAKTU
NO CAPAIAN HASIL KET
KEGIATAN PELAKSANAAN
1 Konsultasi 14-15 Juni 2021 Mendapatkan izin dan Terlaksana
dengan pimpinan dukungan dari atasan sesuai
rancangan
55
5 Menyusun laporan 5-13 Juli 2021 Meningkatkan Terlaksana
hasil penyuluhan pengetahuan dalam sesuai
pemeriksaan gigi rancangan
56
C. Deskripsi Kegiatan
KEGIATAN 1
Konsultasi dengan pimpinan
57
2. Melakukan pertemuan dengan
pimpinan dan membahas rencana
kegiatan
58
3. Meminta persetujuan dari pimpinan
59
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan bahan konsultasi yang saya cari
melalui internet dengan bertanggung jawab (Akuntabilitas), dalam membuat catatan bahan
konsultasi ini saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sebagai bentuk rasa cinta saya
terhadap tanah air (Nasionalisme). Materi konsultasi berkaitan dengan rancangan aktualisasi
yang akan saya laksanakan saya siapkan secara benar dan sopan (Etika Publik) sehingga
tersedianya materi bahan konsultasi dengan baik dan sesuai dengan rancangan aktualisasi
(Komitmen Mutu), di mana materi tersebut diperoleh dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 2 : Melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi yang akan saya
lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang akan dicapai kepada
pimpinan secara bertanggungjawab (Akuntabilitas). Selama penyampaian rencana kegiatan
terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat dalam peningkatan kualitas pelayanan di UPTD
Puskesmas Usuku Kec. Tomia Timur Kab. Wakatobi (Nasionalisme). Saya berpenampilan rapih
saat bertemu dengan pimpinan dan selama musyawarah terjadi, saya bertutur kata yang santun
dan berperilaku sopan (Etika Publik). Dari pembahasan rencana kegiatan aktualisasi tersebut,
pimpinan dan saya mengharapkan dapat tercapainya tujuan yang ditetapkan serta bermanfaat
bagi puskesmas (Komitmen Mutu). Saya bertemu dengan pimpinan untuk membahas rencana
kegiatan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan dengan
ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan yang akan saya lakukan sebagai bentuk
tanggungjawab saya bagi UPTD Puskesmas Usuku Kec. Tomia Timur Kab. Wakatobi
(Akuntabilitas). Pada saat meminta persetujuan pimpinan, pimpinan memperlakukan staf
dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf (Nasionalisme). Setelah pimpinan
menandatangani persetujuan, kami berjabat tangan dan saya mengucapkan terimakasih atas
60
waktu yang telah beliau sediakan (Etika Publik). Saya berkeyakinan penuh bahwa kegiatan
yang telah direncanakan akan berjalan lancar, efektif dan efisien karena adanya dukungan dari
pimpinan (Komitmen Mutu). Pimpinan memberikan persetujuan dengan jujur dan tanpa adanya
unsur paksaan (Anti Korupsi).
Ketika saya menyiapkan bahan konsultasi, saya melaksanakan teknik aktualisasi yakni
bertanggung jawab agar materi yang akan saya konsultasikan dapat tersampaikan dengan baik
dan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang akan saya laksanakan.
Tahapan kegiatan 2 : Melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan
Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan, teknik
aktualisasi yang saya gunakan yaitu profesional. Di mana pada saat pertemuan berlangsung, saya
menyampaikan rencana kegiatan secara jelas dan sesuai antara kegiatan aktualisasi dengan
tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan.
Ketika meminta persetujuan dari dari pimpinan, teknik aktualisasi yang saya gunakan ialah
kerjasama. Di mana ketika saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan, pimpinan
menandatangani surat persetujuan dengan jujur dan tanpa ada paksaan. Pimpinan
memperlakukan saya dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf. Kegiatan yang akan
saya lakukan diharapkan membawa kepatuhan pada penderita TB Paru dalam meminum obat.
Menyiapkan bahan konsultasi dilakukan pada saat saya telah menyelesaikan seminar rancangan
aktualisasi dan kembali ke tempat kerja. Saya menyiapkan bahan konsultasi berdasarkan
rancangan aktualisasi yang saya buat.
61
Tahapan kegiatan 2 : Melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan
Pada saat melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan, saya
menyampaikan rencana kegiatan yang akan laksanakan di wilayah kerja Puskesmas secara jelas
dan sesuai antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan.
Outpun kegiatan : Terjadinya diskusi berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
Setelah pimpinan memberikan saran terhadap kegiatan aktualisasi saya, pimpinan memutuskan
untuk menandatangani surat persetujuan pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah disiapkan
oleh saya.
Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan dan meminta dukungan terkait kegiatan
aktualisasi ini dilakukan secara Akuntabilitas (tanggung jawab, kerjasama), Nasionalisme
(cinta tanah air, musyawarah mufakat, kerjasama, tidak diskriminatif), Etika Publik (sopan dan
santun, berpakaian rapi, kerja sama), Komitmen Mutu (efektif, efisien, inovatif), dan Anti
Korupsi (jujur, disiplin, transparan, tidak diskriminatif ) dapat mendukung pencapaian visi
Puskesmas yaitu “Menjadikan Puskesmas yang HANDAL, DINAMIS, KREATIF Menuju
Kecamatan Tomia Timur Sehat Tahun 2024” dan misi Puskesmas yaitu “Menigkatkan
kualitas kesehatan masyarakat dengan melakukan pemberdayaan kesehatan masyarakat
secara berkesinambungan”
Analisis Dampak
Dampak positifnya, terjalin komunikasi dan hubungan baik antara pimpinan dan staf. Dampak
negatifnya, terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf.
62
KEGIATAN 2
Menyiapkan bahan penyuluhan
63
2. Mencetak / Memprint out leaflet
64
3. Membuat pre test dan post test
65
4. Mencetak blangko daftar hadir
66
Gambar 4.16 Lembar kontrol konsumsi obat
Dalam tahapan kegiatan ini, terdapat nilai Whole Of Government dimana ada kerjasama dengan
pihak programmer TB selaku tim di Puskesmas Usuku yang bertanggungjawab secara
keseluruhan terhadap penderita TB. Menyiapkan bahan penyuluhan merupakan kegiatan
aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam menyiapkan bahan penyuluhan
menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya mengkoordinasikan pengambilan bahan materi
sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas), dalam mendesain bentuk leaflet ini saya
melakukan kerja sama dan materi yang diperoleh dapat dipercaya (Nasionalisme). Membuat
desain leaflet yang santun agar mudah dipahami oleh yang membacanya (Etika Publik) dan
dalam pengambilan materi dapat berjalan dengan efisien dan efektif (Komitmen Mutu), dimana
pengumpulan bahan materi diperoleh dengan jujur dan transparan (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 2 : Mencetak / memprint out leaflet
Pada tahapan kegiatan ini, saya mencetak leaflet secara bertanggungjawab dan menununjukkan
keseriusan saya dalam pengadaan leaflet tersebut (Akuntabilitas). Mencetak Leaflet sesuai
67
dengan bahan materi yang terkumpul (Nasionalisme). Dalam mecetak Leaflet dilakukan dengan
cermat (Etika Publik). Sehingga, leaflet dapat berdaya guna untuk pelaksanaan penyuluhan
(Komitmen Mutu). Dan pencetakan leaflet dilakukan secara mandiri dan disiplin (Anti
Korupsi).
Tahapan kegiatan 3 : Membuat pre test dan post test
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat kuisioner dengan penuh Tanggung jawab
(Akuntabilitas), Membuat pre dan post test sesuai dengan bahan materi yang terkumpul
(Nasionalisme), disusun dengan bahasa yang sopan (Etika Publik). Sehingga ini bisa dijadikan
sebagai tolak ukur pemahaman penderita TB Paru (Komitmen Mutu). Saya membuat pre test
dan post test secara mandiri (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 4 : Mencetak blangko daftar hadir
Pada tahapan kegiatan ini, saya mencetak blangko daftar hadir dengan penuh rasa partisipatif dan
tanggung jawab (Akuntabilitas). Saya mencetak blangko daftar hadir dengan baik sesuai dengan
bahan materi yang terkumpul (Nasionalisme). Saya mencetak blangko daftar hadir dengan
cermat dan bertanggung jawab (Etika Publik). Mencetak blangko daftar hadir yang dapat
berdaya guna (Komitmen Mutu). Saya mencetak blangko daftar hadir dengan mandiri dan
disiplin(Anti Korupsi).
Tahapan Kegiatan 5 : Membuat lembar kontrol konsumsi obat
Pada tahapan kegiatan ini, Membuat lembar kontrol konsumsi obat dengan penuh tanggungjawab
(Akuntabilitas), lembar kontrol disusun dengan cermat (Etika Publik), lembar kontrol ini bisa
dijadikan sebagai tolak ukur kepatuhan konsumsi obat (Komitmen Mutu)
Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan
Dalam mendesain bentuk leaflet, saya menggunakan teknik aktualisasi cermat dan teliti agar
penderita dan keluarga dalam membaca bias cepat dipahami.
68
Tahapan kegiatan 2 : Mencetak / memprint out leaflet
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat mencetak / memprint out leaflet yaitu
bertanggungjawab agar leaflet tersebut dapat saya gunakan untuk berkoordinasi dengan
programmer TB.
Saya melakukan pembuatan pre test dan post test dengan teknik aktualisasi profesional demi
membantu tercapainya kepatuhan.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat mencetak blangko daftar hadir adalah tanggungjawab
untuk menunjukan keseriusan saya dan nantinya sebagai bukti melakukan penyuluhan.
Saya melakukan pembuatan lembar control konsumsi obat dengan teknik aktualisasi profesional
demi membantu mengontrol para penderita dalam mengkonsumsi obat agar tercapainya
kepatuhan.
Saya mendesain bentuk leaflet sesuai dengan bahan yang telah saya kumpulkan.
Saya pergi ke ruangan Tata Usaha UPTD Puskesmas Usuku untuk mencetak / memprint out
leaflet yang telah saya desain karena belum tersedia printer di ruang jaga Unit Gawat Darurat.
Saya membuat pre test dan post test sesuai dengan bahan yang telah saya kumpulkan, kemudian
69
saya sesuaikan dengan materi kepatuhan minum obat yang akan menjadi acuan kepatuahan.
Saya pergi ke ruangan Tata Usaha UPTD Puskesmas Usuku untuk mencetak blangko daftar
hadir yang telah saya buat karena belum tersedia printer di ruang jaga Unit Gawat Darurat.
Saya membuat lembar kontrol konsumsi obat sesuai dengan pemantauan kepatuhan yang akan
saya lakukan.
Analisis Dampak
Dampak positifnya, mendapatkan bahan penyuluhan yang jelas dan mudah dipahami. Dampak
negatifnya, menghambat kegiatan penyuluhan.
70
KEGIATAN 3
Menyelenggarakan penyuluhan
71
Gambar 4.20 Surat Perintah Tugas
72
4. Membagikan lesflet
5. Melaksanakan penyuluhan
73
Gambar 4.26 Daftar hadir
Dalam tahapan kegiatan ini, terdapat nilai Whole Of Government dimana ada kerjasama dengan
penderita, keluarga, dan pihak programmer TB selaku tim di Puskesmas Usuku yang
74
bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap penderita TB. Menyelenggarakan penyuluhan
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kepatuhan penderita dalam minum obat untuk
memberikan kesembuhan kepada penderita (Pelayanan Publik). Dalam menyelenggarakan
penyuluhan menunjukkan keefektifan dan efisien dengan tujuan hasil yang maksimal terhadap
kepatuhan minum obat pada penderita TB (Manajemen ASN).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana penyuluhan yang akan saya lakukan
dengan memberikan gambaran dan tujuan yang jelas terkait penyuluhan yang akan dilakukan
(Akuntabilitas). Saat melakukan konsultasi dengan programmer, memperoleh hasil mufakat
(Nasionalisme). Saat melakukan konsultasi dengan programmer saya melakukan dengan sikap
yang sopan dan santun (Etika Publik). Saat melakukan konsultasi dengan programmer saya
melakukan secara langsung agar komunikasi berjalan efektif (Komitmen Mutu). Saat
melakukan konsultasi pada programmer saya menerapkan nilai-nilai kejujuran (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, membuat surat perintah tugas dengan bertanggungjawab untuk
menunjukan keseriusan melakukan penyuluhan (Akuntabilitas). Membuat surat perintah tugas
menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Nasionalisme). Membuat surat perintah tugas
disusun dengan cermat (Etika Publik). Surat Perintah Tugas ini bisa dijadikan sebagai bukti sah
untuk melaksanakan penyuluhan (Komitmen Mutu).Dalam surat perintah tugas telah dibuat,
tertera waktu pelaksaan penyuluhan yang dilakukan dengan jujur dan disiplin (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya bertanggungjawab atas terlaksananya pre test untuk kepentingan
publik (Akuntabilitas). Melaksanakan pre test dengan pembagian kuesioner secara suka rela
(Nasionalisme). Pelaksanaan pre test dan pembagian kusioner dengan penuh sopan santun
(Etika Publik). Mempersiapkan pre test secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Saya
melaksanakan pre test dengan pembuatan kusioner di siapkan sebagaimana mestinya tanpa
menambah dan mengurangi bahan (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 4 : Membagikan leaflet
75
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyediakan dan membagikan leaflet untuk kepentingan publik
merupakan bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas). Melakukan pembagian leaflet dilakukan
secara suka rela (Nasionalisme). Pembagian leaflet dengan penuh sopan santun (Etika Publik).
Mempersiapkan leaflet secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Pembuatan leaflet di
siapkan sebagaimana mestinya tanpa menambah dan mengurangi bahan (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 5 : Melaksanakan penyuluhan
Pada tahapan kegiatan ini, saya membawakan materi penyuluhan kepada penderita TB dengan
tanggung jawab dan transparan (Akuntabilitas). Dalam penyuluhan saya menggunakan bahasa
indonesia (Nasionalisme). Membawakan materi dengan ramah santun (Etika Publik).
penyuluhan berjalan sesuai dengan yang telah disiapkan dan diharapkan (Komitmen Mutu)
serta terlaksananya penyuluhan secara adil kepada peserta dan transparan (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 6 : Mengisi daftar hadir
Pada tahapam kegiatan ini, mengisi daftar hadir dengan penuh rasa partisipatif dan tanggung
jawab (Akuntabilitas), Mengisi daftar hadir sesuai dengan bahan materi yang terkumpul
(Nasionalisme), membuat daftar hadir dengan cermat dan bertanggung jawab (Etika Publik),
Pembuatan daftar hadir dapat berdaya guna (Komitmen Mutu), pembuatan daftar hadir secara
mandiri dan disiplin (Anti Korupsi).
Ketika melakukan konsultasi dengan programmer TB dan membahas rencana penyuluhan, teknik
aktualisasi yang saya gunakan yaitu profesional. Di mana pada saat konsultasi, saya
menyampaikan rencana penyuluhan secara jelas dan sesuai antara kegiatan penyuluhan dengan
76
tujuan yang akan dicapai kepada programmer.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat surat perintah tugas adalah tanggungjawab
untuk menunjukan keseriusan saya untuk melakukan penyuluhan. Surat perintah tugas yang
dibuat sesuai dengan prosedur pembuatan surat perintah tugas.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam melaksanakan pre test adalah tanggungjawab dan
teliti dimana para penderita dapat mengisi jawaban sesuai apa yang diketahui.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam membagikan leaflet adalah teknik profesional
Pada saat saya melaksanakan penyuluhan, saya menggunakan teknik penyuluhan cermat dan
profesional. Di mana saat saya menyampaikan materi penyuluhan kepada seluruh penderita TB
dengan jelas sesuai dengan materi yang telah saya siapkan.
Pada saat pengisian daftar hadir, saya melakukan dengan teknik transparan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam melaksanakan post test adalah tanggungjawab dan
teliti dimana para penderita mengisi jawaban sesuai dengan materi penyuluhan yang saya
sampaikan.
77
Puskesmas atau di rumah penderita TB secara jelas.
Sebelum saya melakukan penyuluhan, saya membuat surat perintah tugas yang nantinya akan
ditujukan kepada Lurah setempat.
Sebelum saya menyampaikan materi penyuluhan, saya melaksanakan pre test kepada penderita
TB dengan tujuan untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan penderita tentang materi.
Setelah melaksanakan pre test, saya membagikan leaflet yaitu sebagai media untuk membantu
penyuluhan.
Saya menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas sesuai dengan materi yang telah saya
siapkan. Setelah materi selesai saya sampaikan untuk mengisi daftar hadir.
Pengisian daftar hadir dilakukan oleh penderita yang nantinya akan menjadi bukti bahwa
penderita mengikuti kegiatan penyuluhan.
Terakhir dari pelaksanaan penyuluhan, saya melaksanakan post test untuk mengetahui sejauh
78
mana tingkat pemahaman penderita terhadap materi yang saya sampaikan.
Analisis Dampak
Dampak positifnya, peserta mendapatkan pengalaman baru dan dapat memberikan pemahaman
kepada penderita TB dalam menjalani pengobatan. Dampak negatifnya, tidak adanya rasa
tanggungjawab dan kepedulian terhadap proses pengobatan penderita TB.
79
KEGIATAN 4
Melaksanakan pemantauan kepatuhan konsumsi obat
1. Membuat SPT
80
Gambar 4.32 Catatan hasil konsul
81
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Pada tahapan kegiatan ini, membuat surat perintah tugas dengan bertanggungjawab
untuk menunjukan keseriusan melakukan penyuluhan (Akuntabilitas). Membuat surat
perintah tugas menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Nasionalisme). Membuat
surat perintah tugas disusun dengan cermat (Etika Publik). Surat Perintah Tugas ini
bisa dijadikan sebagai bukti sah untuk melaksanakan pemantauan kepatuhan konsumsi
obat (Komitmen Mutu).Dalam surat perintah tugas telah dibuat, tertera waktu
pelaksaan kunjungan rumah penderita yang dilakukan dengan jujur dan disiplin (Anti
Korupsi).
82
bahasa indonesia (Nasionalisme). Saya berkunjung dengan ramah sopan (Etika
Publik) dan kunjungan berjalan sesuai dengan yang telah disiapkan dan diharapkan
(Komitmen Mutu). Terlaksananya kunjungan secara adil kepada pasien dan transparan
(Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, mengontrol kepatuhan dengan tanggung jawab dan
transparan (Akuntabilitas) Dalam mengontrol kepatuhan pasien saya melaksanakan
dengan adil dan disiplin (Nasionalisme) saya mengontrol kepatuhan dengan cermat
(Etika Publik). kontrol kepatuhan terlaksana sesuai dengan yang telah disiapkan dan
diharapkan (Komitmen Mutu) terlaksananya kontrol kepatuhan secara adil kepada
peserta dan transparan (Anti Korupsi).
Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat surat perintah tugas adalah
tanggungjawab untuk menunjukan keseriusan saya untuk melakukan pemantauan
kepatuhan konsumsi obat.
Ketika kunjungan kepada pasien dan melakukan pemantauan minum obat, teknik
aktualisasi yang saya gunakan pengecekan langsung yaitu dengan langsung melakukan
pemantauan minum obat ke rumah penderita.
83
Tahapan kegiatan 4 : Memeriksa kepatuhan pasien dalam minum obat
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat memeriksa keepatuhan pasien dalam minum
obat yaitu professional, saat memeriksa kepatuhan menggunakan lembar kontrol
konsumsi obat dilakukan dengan bertanggungjawab dan teliti.
Saat kunjungan rumah pasien, saya melaksanakan ketika jadwal pasien ingin minum
obat agar dapat terpantau dengan baik.
84
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Analisis Dampak
Dampak positifnya, dapat mengontrol atau memantau penderita dalam meminum obat
yang dapat membantu proses penyembuhan. Dampak negatifnya, tidak terpantauanya
penderita yang akan mengakibatkan penderita bisa lalai dalam pengobatan
85
KEGIATAN 5
86
Menyusun laporan hasil berkaitan erat dengan kerjasama pimpinan dan juga programmer
TB (WoG/Whole of Government). Menyusun laporan hasil menunjukkan sikap efektif
dan efisien yang berkaitan dengan kepatuhan minum obat (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, saya mengumpulkan data-data hasil pre dan post test
dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab saya dalam melakukan aktualisasi ini
(Akuntabilitas). mengumpulkan data-data dilakukan secara suka rela (Nasionalisme)
serta dilakukan dengan cermat (Etika Publik). Mengumpulkan data-data secara efektif
dan efisien (Komitmen Mutu). Pengumpulan data-data tanpa menambah dan
mengurangi data (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, penginputan hasil tabulasi pre dan post test merupakan
tanggung jawab saya dan dilakukan secara transparan (Akuntabilitas). penginputan
terpercaya sesuai dengan hasil penyuluhan yang diperoleh (Nasionalisme). penginputan
dilakukan dengan menjaga kerahasiaan, cermat dan bertanggung jawab (Etika Publik)
penginputan hasil dapat digunakan sebagai bahan mengetahui pengetahuan tentang
kepatuhan (Komitmen Mutu). Semua hasil kegiatan tanpa terkecuali dilaporkan pada
mentor (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil penyuluhan berdasarkan rekapan
tabulasi kepada atasan / mentor
Pada tahapan kegiatan ini, dalam penyusunan laporan hasil ini saya buat secara
profesional dan bertanggungjawab (Akuntabilitas). Dalam membuat laporan hasil ini,
saya meminta bimbingan mentor dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
(Nasionalisme). Laporan hasil saya susun dengan kalimat yang baik (Etika Publik).
Laporan hasil disusun sesuai data yang diperoleh di lapangan (Komitmen Mutu).
Selain itu, laporan pun disusun jujur dan transparan(Anti Korupsi).
87
Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan
Tahapan kegiatan 1 : Mengumpulkan data-data hasil pre test dan post test
Saya mengumpulkan data-data hasil pre test dan post test menggunakan teknik
aktualisasi cermat agar poin-poin jawaban yang tertera di lembar pre dan post test
sesuai dengan apa yang tertera.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan dalam mentabulasi hasil pre test dan post test
yaitu jujur, teliiti dan kehati-hatian agar hasil pre dan post test sesuai dengan kriteria
penilaian kepatuhan.
Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil penyuluhan berdasarkan rekapan
tabulasi kepada atasan / mentor
Dalam penyusunan laporan hasil penyuluhan ini saya menggunakan teknik aktualisasi
profesional dan bertanggungjawab. Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan lembar
pre test dan post test yang telah dibuat dan pengisiannya berdasarkan pengetahuan
penderita TB.
Saya mengumpulkan data-data hasil pre dan post test untuk pentabulasian melaui
lembar pre dan post test yang telah diisi oleh penderita.
Saya mentabulasi hasil pre dan post test berdasarkan pengumpulan data-data hasil pre
dan post test.
Output kegiatan : Terinputnya laporan hasil tabulasi pre dan post test
88
Tahapan kegiatan 3 : Menyusun laporan hasil penyuluhan berdasarkan rekapan
tabulasi kepada atasan / mentor
Analisis Dampak
Dampak positifnya, terukurnya hasil yang memenuhi indikator pencapaian dan bisa
diketahui secara pasti dan jelas, dampak negatifnya manfaat hasil kegiatan yang
dilakukan tidak bisa diketahui secara pasti dan jelas.
89
4
PENGETAHUAN PENGETAHUAN
100
TENTANG PENYEBAB TENTANG PENYEBAB
004
00
PENYAKIT PENYAKIT
100
MEMINUM OBAT DI MEMINUM OBAT DI
PAGI HARI SEBELUM PAGI HARI SEBELUM
004
004
MAKAN MAKAN
100
100
4
4
100
100
LUPA MINUM OBAT LUPA MINUM OBAT
KEPATUHAN PATUH
KEPATUHAN PATUH
00
00
4
4
PERNAH TIDAK PERNAH TIDAK
100
100
00
00
DALAM 2 MINGGU… 2 MINGGU TERAKHIR
4
4
PERNAH PERNAH
KEPATUHAN %
KEPATUHAN %
100
100
00
00
90
4
4
100
100
POST TEST
OBAT SAAT OBAT SAAT
00
00
4
4
100
100
KEMARIN KEMARIN
00
00
4
4
100
100
00
00
2
1
TERGANNGGU TERGANNGGU
25
DALAM DALAM
2
3
PENGOBATAN PENGOBATAN
50 50
75
3
1
RUTIN RUTIN
KEPATUHAN %
KEPATUHAN %
75
25
1
3
25
75
GRAFIK HASIL ANALISIS MONITORING PEMAHAMAN KEPATUHAN MINUM
Tabel 4.3 Hasil Pre Test dan Post Test
1 Ny. U 80 90 13 %
2 Ny. P 60 90 50 %
3 Ny. W 60 80 33 %
4 Tn. H 60 70 17 %
Rata-Rata 65 82,5 27 %
91
B. MATRIKS AKTUALISASI DAN HABITUASI
Tanggungjawab 20
Jelas 3
Sesuai 1
Inovasi 1
Cermat 1
Serius 3
Akuntabilitas
Seimbang 1
Kerjasama 1
Teliti 1
Profesional 1
Berintegritas 1
Transparan 4
Menggunakan 8
Bahasa
Indonesia
Nasianalisme
Musyawarah 1
Sepakat 2
92
Hormat 1
Tidak 1
diskriminatif
Tata bahasa 2
yang baik
Kerja keras 1
Berintegritas 1
Sopan 2
Kerjasama 1
Jujur 6
Adil 2
Menyiapkan 1
materi secara
benar
Sopan 8
Etika Publik Santun 6
Rapih 1
Profesional 1
Cermat 9
93
Baik 1
Layak 1
Jujur 1
Saling 1
menghargai
Ramah 1
Hormat 1
Terbuka 1
Integritas 1
Baik 1
Tercapainya 2
tujuan
Bermanfaat 4
Efisien 6
Komitmen Percaya diri 1
Mutu
Efektif 7
Inovasi 1
Cermat 1
Bukti 4
Sesuai 5
94
Teliti 1
Rapih 1
Jujur 1
Sumber 5
terpercaya
Disiplin 5
Jujur 6
Transparan 5
Tidak 2
Anti Korupsi
memaksakan
kehendak
Kerja keras 1
Mandiri 5
Tanggungjawab 1
Adil 3
95
C. MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Keterkaitan Melaksanakan
Menyiapkan
Dengan Menyelenggarakan Pemantauan Menyusun Laporan Hasil
Konsultasi dengan pimpinan Bahan Total
Substansi Mata Penyuluhan Kepatuhan Penyuluhan
Penyuluhan
Pelatihan Konsumsi Obat
Manajemen
5
ASN
Pelayanan
5
Publik
Whole Of
5
Goverment
96
D. MATRIKS KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN VISI DAN MISI ORGANISASI
Melaksanakan
Menyiapkan
Keterkaitan Terhadap Visi Dan Misi Konsultasi dengan Menyelenggarakan Pemantauan Menyusun Laporan
Bahan Total
Organisasi pimpinan Penyuluhan Kepatuhan Hasil Penyuluhan
Penyuluhan
Konsumsi Obat
V
Menjadikan Puskesmas yang
I HANDAL, DINAMIS, KREATIF
5
S Menuju Kecamatan Tomia Timur
Sehat Tahun 2024
I
Meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat dengan melakukan
pemberdayaan kesehatan 1
masyarakat secara
berkesinambungan
Mendorong terciptanya pelayanan
M 2
yang bermutu, merata dan
I terjangkau bagi masyarakat sekitar
Mengembangkan upaya-upaya
S
inovasi dalam kegiatan promif, 1
I preventif, kuratif dan
rehabilitative
Menerapkan system manajemen
mutu dalam perbaikan system
pelayanan kesehatan yang 1
mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi
pemahaman kepatuhan minum obat pada penderita Tuberculosis paru di wilayah UPTD
Puskesmas Usuku Kecamatan Tomia Timur” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA),maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi ASN yang memegang teguh nilai-
nilai dasar ASN sebagai pedoman dirinya dalam bersikap baik di lingkungan kerja,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
2. Aktualisasi merupakan cerminan dari pembentukan karakter dan mental ASN
sehingga diharapkan menjadi bekal dalam membentuk pola pikir ASN sebagai
abdi masyarakat yang sesungguhnya.
3. Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA, nilai terbanyak dalam kegiatan ini yaitu Tanggung Jawab. Dimana
dalam melaksanakan kegiatan ini selalu dengan tanggungjawab agar
menghasilkan hasil yang semaksimal mungkin.
4. Dengan diadakannya penyuluhan, maka menambah kesadaran penderita dan
keluarga untuk menjaga kesehatan, menjalani pengobatan dengan baik, dan yang
terpenting patuh dalam minum obat TB.
5. Dengan melakukan post test, maka dapat menunjukan atau mengukur peningkatan
pengetahuan dan perilaku penderita TB dalam hal ini adalah untuk menjalankan
pengobatan dengan patuh meminum obat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar laporan aktualisasi
ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
98
C. Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan Aktualisasi “Optimalisasi pemahaman kepatuhan minum
obat pada penderita Tuberculosis Paru di wilayah UPTD Puskesmas Usuku Kecamatan
Tomia Timur” maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu :
1. Penyelenggaraan penyuluhan dapat dilakukan secara berkala dan terutama jika ada
penderita baru.
2. Selalu melakukan PMO (Pengawas Minum Obat) pada penderita agar penderita
dapat tetap terkontrol pengobatannya
99
DAFTAR PUSTAKA
100
LAMPIRAN
KEGIATAN 1