Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

JUDUL :

OPTIMALISASI PENGAWASAN KELUARGA TENTANG KEPATUHAN


MINUM OBAT PASIEN TB PARU MELALUI PEMBUATAN KARTU
KONTROL MEKANISME KOMUNIKASI MEDIA WHATSAPP
DAN SMS DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS
MAWASANGKA TENGAH
KAB. BUTON TENGAH

Oleh :
FILDINA, A.Md. Kep
NDH : A 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XXVI TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmanir Rahim


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur atas nikmat dan rahmat yang Allah SWT berikan sehingga rangkaian
kegiatan on campus penulis dapat menyelesaikan rancangan tentang “Optimalisasi
Peningkatan Pengawasan Keluarga Tentang Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru
Melalui Pembuatan Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media WhatsApp dan SMS
di Wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah”.dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan,
dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang
telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Tengah yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS;
3. Kepala Puskesmas Mawasangka Tengah beserta seluruh staff Puskesmas Mawasangka
Tengah yang telah mendukung laporan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar
profesi ASN;
4. GAFARUDDIN, SE., M.Si selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;
5. Samsiah, S.Kep selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
8. Orang tua saya Alm. La Usa dan Ny. Wa Saniu , kedua mertua, Suami saya Kasman,
S.Pd, serta saudara- Suami Saya, Saudaraku yang senantiasa memberikan dukungan
moril dan materiil dalam menyelesaikan rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa
Latsar;
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan XXVI, XXVII, dan
Angkatan XXVIII Tahun 2021 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses Latsar
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan rancangan ini. Penulis juga berharap semoga rancangan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang
implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
kerja dan masyarakat.

Kendari, 08 November 2021

Fildina, A.Md. Kep

8
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Tujuan ...................................................................................... 3

1.3 Manfaat .................................................................................... 4

1.4 Ruang Lingkup ........................................................................ 4

1.5 Waktu dan Tempat................................................................... 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi .................................................. 6

2.2 Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ................................................. 11

2.3 Identifikasi dan Penetapan Isu ................................................ 21

BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI


3.1 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu .............................. 24

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI


4.1 Kendala dan Antisipasi ............................................................ 43

4.2 Hasil Aktualisasi ...................................................................... 44

4.3 Deskripsi Kegiatan ................................................................... 45

9
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 66

5.2 Saran ....................................................................................... 67

5.3 Rencana Tindak lanjut ............................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

10
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Struktur Organisasi .................................................................... 08

Tabel 2.1 Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mawasangka

Tengah ....................................................................................... 11

Tabel 2.3 Identifikasi isu terkait kondisi saat dan kondisi yang

diharapkan ................................................................................ 21

Tabel 2.4 Analisis Isu Menggunakan Kriteria APKL ............................. 23

Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan USG .............................................. 25

Tabel 3.1 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu…………………….. 26

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi …………….. ........................ 27

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ……………................................. 42

Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi …………….. ....................................... 44

Tabel 4.2 Kendala dan Antisipasi …………….. ....................................... 44

Tabel 4.3 Deskripsi Kegiatan …………….. ............................................. 46

11
Daftar Gambar

Gambar 4.1 Berkonsultasi Dengan Pimpinan............................................ 47

Gambar 4.2 Meminta Arahan Dan Bimbingan .......................................... 49

Gambar 4.3 Surat Perstujuan Pelaksanaan Aktualisasi ............................. 50

Gambar 4.4 Pembuatan Format Kartu Kontrol Minum Obat .................... 52

Gambar 4.5 Menyusun kartu kontrol minum obat .................................... 53

Gambar 4.6 invetarisasi nama-nama Pasien TB Paru ............................... 54

Gambar 4.7 Gambar koordinasi Lintas sektoral ........................................ 56

Gambar 4.8 Membuat jadwal pembagian Kartu kontrol .......................... 57

Gambar 4.9 identifikasi kontak serumah pasien TB Paru ......................... 58

Gambar 4.10 pembagian Kartu control minum obat ................................. 60

Gambar 4.11 Penjelasan tentang pengisian kartu control minum obat ..... 61

Gambar 4.12 pembuatan Group WhatsApp dan sms ................................ 63

Gambar 4.13 menyiapkan bahan Dokumentasi ......................................... 64

Gambar 4.14 mencatat dan mengumpulkan kartu kontrol ........................ 65

Gambar 4.15 menyusun laporan aktualisasi .............................................. 66

Gambar 4.16 melaporkan hasil kegiatan kepada mentor ........................... 66

12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
pada instansi pemeritah yang berperan strategis dalam keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Peraturan baru tentang
ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa
ASN yang umum disebut sebagai menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah pelayanan public. Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat
menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat
maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas berdasarkan pada nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh


Mycobacterium Tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta penderita
Tuberkulosis Paru baru dan 3 juta kematian akibat Tuberkulosis Paru diseluruh dunia.
Diperkirakan 95 % kasus Tuberkulosis Paru dan 98% kematian akibat Tuberkulosis
Paru di Dunia, terjadi pada Negara berkembang.

Saat ini diperkirakan terdapat 9 juta orang menderita Tuberkulosis Paru setiap
tahunnya dan 3 juta diantaranya terdapat di Negara-Negara Asia Tenggara termasuk
Indonesia dan Negara berkembang lainnya. Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang
meninggal karena menderita penyakit Tuberkulosis Paru di seluruh dunia. Oleh karena
itu jika tidak dilakukan antisipasi pencegahan dan pengobatan yang adekuat, maka
antara tahun 2002 sampai dengan 2020, diperkirakan 1 milyar orang akan terinfeksi
dengan Mycobacterium Tuberculosis. Sekitar 150 juta orang akan menderita sakit dan
13
diperkirakan pula sekitar 36 juta orang akan meninggal. Disamping itu dengan
menurunnya kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatnya penyebaran penyakit
akan semakin meningkatkan jumlah penderita Tuberkulosisi Paru dan munculnya
strain mycobacterium yang resisten terhadap beberapa obat Tuberkulosis Paru standar
(Multi Drug Resistant TB/MDR-TB), serta semakin meningkatkan kekhawatiran
pandemik penyakit Tuberkulosis Paru.

Menurut WHO penyakit tuberkulosis menduduki peringkat di atas HIV/AIDS.


Pada tahun 2016 diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus baru tuberkulosis atau 142
kasus/100.000 populasi, dengan 480.000 kasus multidrug–resistant. Indonesia
merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India.
Sebesar 60% kasus baru terjadi di 6 negara yaitu India, Indonesia, China, Nigeria,
Pakistan dan Afrika Selatan. Kematian akibat tuberkulosis diperkirakan sebanyak 1,3
juta kematian ditambah 374.000 kematian akibat tuberkulosis pada orang dengan HIV
positif. Meskipun jumlah kematian akibat tuberkulosis menurun dari 1,7 juta menjadi
1,3 juta antara tahun 2000 dan 2015, tuberkulosis tetap menjadi 9 penyebab kematian
tertinggi di dunia pada tahun 2016. Sedangkan target pemerintah Indonesia saat ini
adalah menghilangkan TB Paru pada 2035 dan mencapai 'Indonesia Bebas dari TB'
pada tahun 2050.

Demikian halnya di Sulawesi Tenggara, penyakit TBC masih merupakan salah


satu masalah kesehatan yang serius di masyarakat. Menurut Kepala Bidang
Pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas kesehatan Sulawesi Tenggara pada tahun
2018 ditemukan sebnyak 4.454 kasus atau Case Detection Rate sebesar 58%, yang
berarti terdapat 52% kasus TB Paru yang belum ditemukan dan belum dilaporkan, dan
angka kesembuhan sebesar 81% berdasarkan data Sistem informasi TB Paru terpadu.

Indonesia menjadi satu dari enam negara dengan jumlah insiden tuberkulosis
(TB) tertinggi di dunia, dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Selain itu, Untuk mengatasi ketidaktahuan keluarga penderita dan
ketidakpatuhan minum obat pada pasien TB, diperlukan peningkatan peran perawat
secara komprehensif.

14
Pada tahun 2020 jumlah penderita positif TB Paru di Buton Tengah mencapai
111 penderita. Sedangkan di Puskesmas Mawasangka Tengah Pada tahun 2021 dari
bulan januari sampai bulan agustus jumlah penyakit TB Paru berjumlah 36 penderita
yang sedang menjalani pengobatan 12 penderita, beberapa diantaranya yang tinggal
serumah dengan mantan pasien TB Paru.

Berdasarkan hambatan yang di dapatkan selama menjalankan tugas di UPTD


Puskesmas Mawasangka Tengah yaitu rendahnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit TB Paru, belum adanya pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat,
pasien TB Paru belum disiplin minum obat dan belum adanya pendekatan secara
komprehensif pada pasien TB Paru.

Namun, belum adanya pengawasan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru
menjadi permasalahan utama mengingat TB Paru merupakan penyakit yang gampang
tertular dari orang sakit ke orang sehat melalui percikan air liur, udara, bersin, batuk
dan meludah. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis mengajukan
topik rancangan Peningkatan pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat
pasien TB Paru melalui Pembuatan Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media
WhatsApp dan SMS di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.

Minimnya sumber daya masyarakat dibidang Pendidikan menimbulkan


berbagai masalah dibidang kesehatan dalam hal ini penyakit menular TB paru
disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. TB Paru akan menimbulkan gejala
berupa batuk yang berlangsung lama, demam, sesak, nyeri dada dan berkeringat
dimalam hari.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pada setiap
kegiatan dan tahapan kegiatan di unit UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.

15
1.2.2 Tujuan Khusus

Terwujudnya 9 pasien dalam kepatuhan minum obat pasien TB Paru di


wilayah Puskesmas Mawasangka Tengah.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Bagi Penulis


Membentuk karakter ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
serta meningkatkan pemahaman nilai dasar ANEKA sebagai landasan dalam
menjalankan profesi di tempat kerja.
1.3.2 Manfaat Bagi Organisasi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keamanan pengobatan di
Puskesmas Mawasangka Tengah.
1.3.3 Manfaat Bagi masyarakat

Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas


pelayanan di Puskesmas Mawasangka Tengah.
1.4 Ruang Linkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok peserta


yang termuat dalam penugasan langsung atasan, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan
inovasi yang dibuat sehubungan dengan pekerjaan penulis di Puskesmas Mawasangka
Tengah Kabupaten Buton Tengah. Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini terdiri dari:
1.konsultasi dan memohon persetujuan pimpinan terkait rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan;
2.Penyiapan bahan dan alat kartu monitoring kepatuhan minum obat pasien TB Paru;
3.Melakukan koordinasi lintas sektor (perawat desa);
4.Pelaksanaan pengawasan minum obat pasien;
5.Mengevaluasi keluarga tentang tentang kepatuhan minum obat pasien TB Paru.

16
1.5 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini berlangsung selama kurang lebih


37 hari terhitung dari tanggal 04 Oktober sampai 09 November 2021 di wilayah
Puskesmas Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah.

17
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Kedudukan Organisasi

UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah merupakan salah satu puskesmas


yang ada di Kecamatan Mawasangka Tengah dan terletak di Kelurahan Lakorua.
Lokasi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah di Jalan poros yang merupakan
jalan utama Kecamatan Mawasangka Tengah. Transportasi antar wilayah
dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal
dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi.

2.1.2 Visi dan Misi Organisasi

1. Visi

Menjadikan Puskesmas berkualitas dan unggul dalam pelayanan


kesehatan secara menyeluruh.

2. Misi

1)Menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, preventif, Kuratif dan


rehabilitatif ) secara terpadu.

2)Meningkatkan kordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor


dengan pendekatan keluarga sehat (Pis-PK)

3)Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis inovasi

4)Menjamin sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berdaya saing.

2.1.3Nilai Organisasi

Motto Puskesmas Mawasangka Tengah “Melati” melayani dengan


sepenuh hati dan puskesmas mawasangka tengah memiliki Tata nilai “ Da Sehati
“ terdiri dari:
18
Da : Datang tepat waktu,

Se : Senyum, salam, sapa, sopan, santun

Ha : Handal dan terampil,

Ti : Tulus dan Ikhlas.

19
2.1.42.5 Sturuktur
Struktur Organisasi
Organisasi KEPALA PUSKESMAS
Samsiah S.Kep

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kasubag Tata Usaha


Dr. Eka Novryanti Fatma Bai, SKM
Dr. Naim Ismail Imunu
Drg. Nur Ninangsmin Sarmin
SIK/ SP2TP UMUM & KEPEG RUMAH TANGGA KEUANGAN
Fatma Bai, SKM Fatma Bai, SKM Jumrah, AMKG RETRIBUSI : Agustin Amd,Keb
JKN : Fatma Bai,SKM
BOK/OP : Irma Pinde,AMD.Kep
PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP
ESSENSIAL & KEPERAWATAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN & LABORATORIUM
,Armaiju Sarimana Dr. Eka Novriyanti
PUSKESMAS PEMBANTU
LANGKOMU : Agustin, Amd.Keb
PELAYANAN PROMKES TERMASUK PELAYANAN KESEHATAN GIGI PELAYANAN DAN PEMERIKSAAN MORIKANA : Pradita Alhabsy Intan,
UKS MASYARAKAT UMUM A.Md,Keb
Muhajir, S.Kep, Ns Jumrah, AMKG Dr. Eka Novryanti

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN PUSKESMAS KELILING


PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KES POSBINDU Dr. Eka novryanti
LINGKUNGAN MULUT
Ardiana,S.Kep
Drg. Nur Ninangsmin Sarmin
Ld. Usman, AMKL
BIDAN DESA
PELAYANAN KIA-KB YANG BERSIFAT MORIKANA : Pradita Alhabsy, A.Md,Keb
PELAYANAN KIA-KB YANG BERSIFAT PELAYANAN KESEHATAN LANJUT UKP LANTOGAU : Darniati,Amd.Keb
UKM USIA Murni,AMD.Keb KATUKOBARI : Asnia,Amd.Keb
Wa Ode Rina,AMD.Keb TM. Kamaruddin, A.Md, Kep
LAKORUA : Yanti Marselina, A.Md.Keb
PELAYANAN GAWAT DARURAT LANTO : Agustin, Amd.Keb
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT PELAYANAN KESEHATAN JIWA Irma Wahyuni LALIBO : Murni,Amd.Keb
UKM Basilus Ikardus Banunaek, Amd.Kep LANGKOMU : Agustin, Amd.Keb
Fransiskus Yulius Tapun , Amd.Gz
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT
UKP
Sarinah S.Gz
PELAYANAN PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN PENYAKIT PELAYANAN PERSALINAN
MALARIA : Fenti AgustinaR.S, AMAK Agustin Amd,Keb
DBD : Irma Wahyuni, AMK
ISPA : Ela Trianti, S.Tr,keb
DIARE : Ld. Gian , A.Md,Kep PELAYANAN
PELAYANAN RAWAT INAP
RAWAT INAP
KUSTA : Sarimana Irna Pinde,
Fildina, A. Amd.Kep
Md. Kep
TB : Irna Pinde,Amd.Kep
HIV/AIDS : Basilus Ikardus, Amd.Kep
PELAYANAN KEFARMASIAN
IMUNISASI/ : Armaiju,S.Kep Ninin Risky Amalia, S.Farm, Apt
SURVALIENS : Ld. Gian, A.Md,Kep
FRAMBUSIA : Sarimana
FLARIASIS : Fenti Agustina R. AMAK PELAYANAN LABORATORIUM 20
Fenti Agustina R.S,AMAK
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
1) penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Sesuai dengan fungsi puskesmas, Puskesmas Mawasangka Tengah


melakukan tiga fungsi pokok pelayanan yaitu :
a.Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka meningkatkan
status kesehatan masyarakat;
b.Mengurangi penderita sakit;

c.Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan secara aktif dan


diharapakan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

2.1.6 Tugas Pokok dan Jabatan Fungsional

Tugas pokok jabatan fungsional Bidang Pelaksana tertuang dalam Peraturan


Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Nomor:
35/PER/M.PAN/2019 dengan rincian sebagai berikut:

1.melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2.melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

3.melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;

21
4.memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindug fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam upaya preventf;

5.memberikan oksigenasi sederhana;

6.memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/krtikal;

7.memfasilitasi suasana lingkunan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi

8.melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal


bedah;

9.melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area anak;

10.melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada erea maternitas

11.melakukan intervensi keperawatan spesifikyang sederhana pada area komunitas;

12.melakukan intervensi keperawatan spesifikyang sederhana pada area jiwa;

13.melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

14.melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan


pada tahap pre/intra/post operasi;

15.memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;

16.memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spritual pada kondisi kehilangan


/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

17.melakukan keperawatan luka; dan

18.melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

2.1.7 Data Pendukung Isu

Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Mawasangka Tengah


Kabupaten Buton Tengah berjumlah 61 orang.

22
Tabel 2.2. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mawasangka Tengah
KETERANGAN
NO. JENIS KETENAGAAN
PNS NS PENGABDI
1. Dokter Umum 1 1
2. Dokter Gigi 1
3. Apoteker 1
4. Farmasi 2
5. Perawat 12 15
6. Kesehatan Masyarakat 1 1
7. Bidan 9 9
8. Analisis Kesehatan 1
9. Perawat Gigi 1
10. Nutrisionist Terampil 2 1
11. Sanitarian
12. Sopir 1
13. Cleaning service 2
JUMLAH 28 1 32

2.2 Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN

Pembelajaran ini dimaksudkan untuk membekali peserta dengan nilai-nilai


dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan: berakuntabilitas,
mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik,
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi
dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Adapun penjabaran masing-masing nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:

23
2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam mengambil
pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki
pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau


institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah. Amanah
seorang Aparatur Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik,
antara lain yaitu :
1.Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi.
2.Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3.Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahandan pelayanan publik.
4.Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Nilai dasar akuntabilitas antara lain :

1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung jawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan

24
8) Kejelasan
9) Konsistensi

2.2.2 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap


bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Pancasila.Sebagai
pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminatif dalam memberikan pelayananmasyarakat.Adapun kaitan antara
nasionalisme dan peran seorang ASN terletak padafungsinya sebagai perekat
dan pemersatu bangsa dan negara.Nilai-nilai nasionalisme tercermin dalam
pancasila. Memiliki rasa Nasionalisme tinggi dapat tercermin dengan selalu
berupaya memberikan hal positif kepada bangsa dibanding mempertanyakan
apa yang sudah bangsa berikan kepada kita.
Indikator Nilai Nasionalisme:
1.Religius
2.Hormat-menghormati
3.integritas
4.Kerjasama
5.Tidak memaksakan kehendak
6.Jujur
7.Amanah
8.peduli
9.Adil
10.Persamaan derajat
11.Tidak diskriminatif
12.Mencintai sesame manusia
13.Tenggang rasa
14.santun
15.Membela kebenaran
16.Gotong royong
17.Rela berkorban
25
18.Cinta tanah air
19.Memelihara ketertiban
20.Mengutamakan kepentingan umum
21.Disiplin
22.Musyawarah
23.Kekeluargaan
24.Menghormati keputusan
25.Tanggung jawab
26.Kekeluargaan
27.Tidak memaksakan kehendak
28.bijaksana
29.Kepentingan bersama
30.Gotong royong
31.Social
32.Menghormati hak orang lain
33.Hidup sederhana
34.Tolong menolong
35.Kerja keras
36.Menghargai karya orang lain

2.2.3 Etika Publik

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara- cara dalam pengembilan keputusan untukmembantu
membedaka nhal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarah kenapa
yangseharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Indikator Nilai Etika
Publik :
1. Kode etik,
26
2. Kesopanan
3. Tata krama
4. Kerendahan hati
5. Kesabaran dan
6. Pembatasan diri.

2.2.4 Komitmen Mutu

Berbagai kebijakan pemerintah yang mengatur perilaku individu dan


budaya kerja institusi harus benar-benar dijadikan standar layanan yang
mengikat dan dipatuh dalam pelaksanaannya.Pengawasan dilakukan dari
berbagai dimensi, baik internal secara vertikal dan horizontal maupun dimensi
eksternal secara terbuka. Keberhasilan proses pengawasan ditentukan oleh
ketersediaan standar pelayanan minimal yang dituangkan dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP). Kriteria khusus sesuai dengan jenis layanan di
masing-masing institusi dan kriteria umum menyangkut aspek kepastian,
ketepatan waktu, kecepatan waktu, keramahan selama proses layanan, alur
pelayanan, kejelasan pemecahan masalah/pengaduan, ketegasan tindak lanjut
yang nyata, dan prinsip keadilan dalam memberikan pelayanan. SOP dan
kriteria yang ditetapkan oleh masing-masinginstansi akan menjadi landasan
utama komitmen mutu bagi aparatur sipil negara. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsi, setiap aparatur sipil negara harus dilandasi kesadaran yang tinggi
memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan pelayanan kepada publik
sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku. Perilaku sebagai
apatur sipil negara dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur,
amanah, cermat, disiplin, efektif, efisiensi, kreatif, inovatif, melayani dengan
sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil (tidak diskriminatif),
bekerja tanpa tekanan, memeiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan
reputasi ASN.
Indikator Nilai Komitmen Mutu:

27
1. Efektivitas

2. Efisiensi

3. Inovasi, dan

4. Berorientasi mutu.

2.2.5 Anti Korupsi


Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian
keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak
hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang
.Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan
dikaitkandengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk
mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS
untuk anti korupsi. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun
melaluipendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya
sebagaimanusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan
waktu kehidupannya harus di pertanggung jawabkan, dapat menjadi benteng
kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi
yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau
usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat di pertanggung
jawabkan juga secara publik. Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1.Jujur

1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan

2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek

3) tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan inventarisasi aset


milik negara.
2.Mandiri
1)tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun pada
28
petugas/pejabat yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
2)Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya

3.Disiplin

1)Tidak melakukan tindakan melawan hokum

2)Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


peraturan yang berlaku.
4.Tanggung Jawab

1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan diri


sendiri/oranglain dan korporasi dan dapat merugikan keuangan Negara

2) tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang


menjadi tugas
5.Kerja Keras

1)Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2)Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3)Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik
6.Sederhana
1)Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik
2)Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya
maksimal
3)Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan
tugaspokoknya
4)Menggunakan dan memelihara aset negara
7.Berani

1)berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum yang dapat


merugikan Negara;
2)Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta

29
8.Adil

1.Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten


padasemua orang
2.Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya

3.Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya

2.2.6 Nilai – Nilai Dasar Kedudukam dan Peran ASN Dalam NKRI

1. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang


dilaksanakan oleh Instansi pemerintahan di pusat daerah dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Prinsip pelayanan publik:
1) Partisipatif

Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi hasilnya
2) Transparan

Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal


terkait pelayanan publik yang diselenggarakan
3) Responsif

Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warganegaranya


4) Tidak Diskriminatif

Tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara.
5) Mudah dan Murah
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi.
30
6) Efektif dan Efisien

Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara


mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana.
7) Aksesibel

Dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel

Harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada


masyarakat.
9) Berkeadilan

Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu


menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.
2.2.7 Whole of Goverment

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai suatu “model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi
wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai
karakteristik atau keadaan yang melekat atara lain: tidak jelas sebabnya,
multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Salah satu bentuk penerapan
WoG pada pelayanan public adalah eGovernment.E-Government adalah tata
kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi
dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien,
31
efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui E-
Government antara lain adalah:

1.Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),


efesien dan efektif
2. Hemat anggaran dan tepat waktu;

3. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan


korupsiakan banyak berkurang;

4. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat


kesalahan berkurang;

5. Kemudahan akses dan kenyamanan dan pelayanan;


6.Meningkat sehingga kepuasan publik juga meningkat;

2.2.8 Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerjapada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai
Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan
pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensipolitik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam
Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit.
Sistem Meritadalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi,kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latarbelakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan,umur, atau kondisi kecacatan.Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.Pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang- undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil

32
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatanpemerintahan. Manajemen PNS
meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;pengadaan; pangkat dan Jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan
jaminan hari tua; dan perlindungan.
2.3 Identifikasi dan Penetapan Isu
2.3.1 Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau


problematika yang ditemukan di wilayah Puskesmas Mawasangka Tengah.

Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek
pelayanan publik, whole of government (WoG), dan manajemen ASN.

Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang di harapkan
Kondisi yang Rumusan isu atau
No Uraian Tugas Kondisi saat ini
diharapkan masalah

1 Melakukan Peningkatan Masyarakat belum Belum optimalnya


pengkajian pemahaman displin , minum obat TB pengawasan keluarga
keperawatan pasien dengan Paru tentang kepatuhan
dasar pada pemberian minum obat pasien TB
inividu edukasi mengenai Paru
pentingnya
minum obat TB
Paru
2 Melaksanakan Terlaksananya Kurangnya pemahaman Belum optimalnya
edukasi edukasi perilaku pasien tentang perilaku pelaksanaan edukasi
tentang PHBS hidup bersih hidup bersih dan sehat. tentang PHBS
dan sehat
dalam rangka
melakukan
upaya promotif

33
3 Melakukan Terlaksananya Pelaksanaan tindakan Belum efektifnya
dokumentasi dokumentasi dokumentasi pelaksanaan
tindakan tindakan keperawatan masih dokumentasi tindakan
keperawatan keperawatan dianggap sebagai keperawatan di ruang
kegiatan dokumentasi rawat inap
yang banyak membuang
waktu hanya untuk
pencatatan dan penulisan
4. Melakuan Terlaksananya Komunikasi terapeutik Beum efektifnya
komunikasi komunikasi masih di anggap sebagai komunikasi terapeutik
terapeutik terapeutik dalam kurang berpengaruh dalam pemberian
dalam pemberian terhadap tingkat asuhan keperawatan
pemberian asuhan kepuasan pasien
asuhan keperawatan
keperawatan

Sebelum menetapkan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan


penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di lingkungan
instansinya. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu
tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil
identifikasi tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan
rancangan aktualisasi. Beberapa isu ditemukan oleh penulis di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Mawasangka Tengah yaitu sebagai berikut:
1.Belum optimalnya pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat pasien TB Paru
2.Belum efektifnya pelaksanaan dokumentasi tindakan keperawatan di ruang rawat
inap
3.Belum optimalnya pelaksanaan edukasi tentang PHBS
4.Beum efektifnya komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

Penetapan kriteria isu dilakukan dengan perhitungan penilaian kriteria dari


skor isu yang ada dengan menggunakan metode APKL yang kemudian akan
diranking untuk mendapatkan skor isu prioritas yang ada di wilayah puskesmas
mawasangka tengah.

Mawasangka Tengah kemudian dianalisis menggunakan metode APKL

34
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layakan).
1.aktual : benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat
2.problematik : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
3. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4. layakan : masuk akal, realitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah.
2.3.2 Menetapkan Isu Prioritas
Analisis isu berdasarkan APKL yaitu :
Tabel 3.2 : Analisis Isu Menggunakan Kriteria APKL
Kriteria Skor
No Identifikasi Isu Total Ranking
A P K L
1. Belum optimalnya pengawasan keluarga
minum obat pasien TB Paru 5 5 4 5 19 1

2. Belum efektifnya pelaksanaan dokumentasi


tindakan keperawatan di ruang rawat inap
5 4 4 4 17 2
3. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi
tentang PHBS
4 3 4 4 15 3

4. Beum efektifnya komunikasi terapeutik 3 4 3 3 13 4


dalam pemberian asuhan keperawatan

Berdasarkan tabel 3.2 dapat ditetapkan isu prioritas yang akan diangkat
dalam rancagan ini adalah belum optimalnya pengawasan keluarga minum obat pasien
TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mawasangka Tengah.
2.4 Analisis Dampak Isu dan Peta Permasalahan

35
Dampak yang dapat terjadi apabila isu belum optimalnya keluarga tentang
kepatuhan minum obat pasien TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Mawasangka
Tengah jika tidak dicarikan solusi pemecahan adalah:
1.Meningkatkan angka kesakitan khususnya pada pasien TB Paru;
2.Tingkat kepercayaan masyarakat kepada puskesmas menurun
3.Visi misi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah tidak tercapai

36
Meningkatkan angka kesakitan TB Paru AKIBAT

TB PARU

rancangan Peningkatan pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat pasien


TB Paru melalui Pembuatan Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media WhatsApp
dan SMS di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah. PENYEBAB

kurangnya pengetahuan belum optimalnya kurang disiplin minum belum adanya


keluarga tentang pengawasan kepatuhan obat pendekatan secara
penyakit TB Paru minum obat keluarga komprehensif pada
pasien TB Paru pasien TB Paru

kartu kontrol Berobat Media WhatsApp Group SOLUSI

Dari keempat isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG(Urgency, Seriosess, dan Growth). Urgency artinya
seberapa mendesaknya isu nntuk segera dibahas, di analisis dan ditindak lanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera di bahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan. Dan Growt adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera. Adapun analisis isu
berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:

37
Tabel 3.3 : Analisis Isu Menggunakan USG
No ISU U S G JUMLAH RANGKING
1 Rendahnya pengetahuan 3 3 5 11 3
masyarakat tentang
penularan TB paru
2 Belum ada pendekatan 4 3 3 10 4
secara komprehensif pada
pasien TB paru
3 Belum optimalnya 5 4 5 14 1
pengawasan kepatuhan
keluarga minum obat pasien
TB Paru
4 Tidak disiplin minum obat 4 4 4 12 2
pasien TB Paru

38
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu


Kegiatan terpilih sebagai pemecahan isu yaitu sebagai berikut:
1.konsultasidan memohonpersetujuan pimpinanterkait rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan
2.penyiapan bahan dan alat kartu kontrol kepatuhan minum obat pasien TB Paru
3.Melakukan koordinasi lintas sektor (perawat desa)
4.pelaksanaan pengawasan minum obat pasien
5.Mengevaluasi dan menyusun laporan
Tabel 3.1 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
Unit Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah

Isu Yang Belum optimalnya pengawasan kepatuhan keluarga minum obat


Diangkat pasien TB Paru

Gagasan dan Rancangan Peningkatan pengawasan keluarga tentang


pemecahan
Isu kepatuhan minum obat pasien TB Paru melalui Pembuatan
Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media WhatsApp dan
SMS di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.

39
Tabel 3.2 Rencana kegiatan
Kombinasi
Kombinasi kegiatan
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata kegiatan terhadap
. pelatihan terhadap visi penguatan
misi organisasi nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. konsultasi dan 1.Konsultasi dengan Konsultasi Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
memohon Kepala Puskesmas dengan Kegiatan pertempuan dengan mentor mendukung visi mendukung
persetujuan (mentor) untuk pimpinan dan merupakan bentuk pengaplikasikan puskesmas penguatan
pimpinan menjelaskan mendapat tanggung jawab terhadap tugas yang Menjadikan nilai
terkait maksud dan persetujuan diberikan Puskesmas organisasi
rancangan tujuan terkait untuk Nasionalisme : berkualitas dan yaitu “HA :
kegiatan yang rancangan. melaksanakan Dalam konsultasi dengan atasan unggul dalam Handal dan
akan kegiatan diperoleh mufakat pelayanan terampil ”
dilaksanakan Etika Publik : kesehatan secara
dibuktikan Dalam konsultasi dengan atasan menyeluruh
dengan dilakukan dengan sikap yang sopan
dokumentasi dan santun
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan konsultasi

40
dilakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif
Anti Korupsi :
Dalam melakukankonsultasi
menerapkan nilai-nilai kejujuran.
2.Memohon Tersedianya Akuntabilitas
bimbingan dan arahan-arahan Dalam meminta bimbingan
arahan terhadap tertulis dari berintegritas untuk melaksanakan
rencana kegiatan pimpinan seluruh arahan yang disampaikan oleh
pimpinan.
dibuktikan Nasionalisme
dengan
Dalam meminta arahan harus sopan
dokumentasi
pada pimpinan.

Etika Publik

Berprilaku ramah dan sopan santun


kepada pimpinan Pada saat meminta
bimbingan dan arahan.
Komiten Mutu

menerima bimbingan dan arahan dari

41
pimpinan secara responsif mencatat
arahan dan masukan tersebut
sebagai acuan dalam melaksanakan
aktualisasi.
Anti Korupsi

Dalam meminta bimbingan dan arahan


kepada pimpinan mengedepankan
kejujuran.
3.Meminta persetujuan persetujuan Akuntabilitas
mentor/dukungan pelaksanaan Meminta surat persetujuan aktualisasi
tertulis kegiatan harus konsisten dengan kegiatan yang
aktualisasi akan dilakukan
Nasionalisme
dibuktikan Menggunakan bahasa yang baik dan
dengan benar dalam menyusun surat
dokumentasi persetujuan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
Etika Publik :
Bersikap hormat terhadap pimpinan
pada saat meminta surat persetujuan

42
Komitmen Mutu
Meminta persetujuan aktualisasi
lakukan dengan profesional

Anti Korupsi

Melakukan Konsultasi tepat waktu


sesuai yang dijadwalkan

43
2. Penyiapan 1. Pembuatan format Membuat Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
alat dan kartu kontrol format kartu Dalam pembuatan format kartu mendukung misi mendukung
bahan kartu minum obat monitoring monitoring memberikan rencana, puskesmas penguatan
kontrol dan tujuan dan alasan yang benar meningkatkan nilai
minum obat. dibuktikan dan tepat mengenai rencana kegiatan kesehatan organisasi
dengan Nasionalisme : masyarakat yaitu “HA :
dokumentasi Dalam pembuatan kartu monitoring berbasis inovasi Handal dan
diperolehnya mufakat dari mentor. terampil ”
Etika Publik :
Cermat dalam pembuatan format
kartu monitoring
Komitmen Mutu:
Dalam membuat kartu monitoring
inovatif
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan kartu monitoring
menerapkan nilai-nilai kejujuran.
2. menyusun kartu Tersusunnya Akuntabilitas :
kontrol minum obat kartu kontrol Dalam menyusun kartu kontrol
minum obat dilakukan dengan prinsip kejelasan
dan kesesuaian materi dengan tujuan

44
dibuktikan Nasionalisme:
dengan disiplin dan jujur dalam penyusunan
dokumentasi kartu monitoring sebagai bentuk
nasionalisme
Etika Publik :
Dalam menyusun kartu kontrol
menggunakan referensi yang benar
dan kredibel.
Komitmen Mutu :
Referensi yang digunakan adalah
refernsi terbaru dan relevan yang
sesuai dengan penyusunan kartu
kontrol.
Anti Korupsi :
mandiri dalam menyusun kartu
kontrol.
3.Inventarisasi daftar Terinventaris Akuntabilitas:
nama pasien TB asi daftar Dalam pencatatan nama dilakukan
Paru nama dengan transparansi dan kejelasan
keluarga target.
pasien Nasionalisme :

45
Mengutamakan musyawarah untuk
dibuktikan mencapai mufakat dalam mengusulkan
dengan jumlah daftar nama keluarga.
dokumentasi Etika Publik :
Dalam pencatatan daftar nama menjaga
informasi yang bersifat rahasia.
Komitmen Mutu :
inovatif
Anti korupsi :
Bertanggung jawab dalam menjaga
daftar nama keluarga pasien

3. Melakukan 1.Koordinasi 1.koordinasi Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini


koordinasi dengan dansaran, Menerapkan nilai partisipatif dalam mendukung misi mendukung
lintas sektoral pemerintah desa masukan bekerjasama dengan unit lain Meningkatkan penguatan
(perawat mengenai dari Nasionalisme: kordinasi dan nilai
desa) rencana perangkat mengedepankan tenggang rasa, kerjasama lintas organisasi
pembagian desa(peraw persatuan dalam melakukan koordinasi program dan yaitu
kartu control at desa) antar unit untuk mencapai mufakat. lintas sektor Senyum,
minum obat di Etika Publik : dengan salam, sapa,
rumah keluarga dibuktikan menerapkan sopan santun dan saling pendekatan sopan, santun

46
pasien TB Paru dengan menghormati dalam melakukan keluarga sehat
dokumentasi koordinasi (Pis-PK)
Komitmen Mutu :
efektif dan efisien dalam melakukan
koordinasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran, adil dan
bertanggung jawab dalam melakukan
koordinasi antar sector
2. Membuat jadwal 2.mumbuat Akuntabilitas :
kunjungan rumah jadwal Konsisten dalam menetapkan jadwal
keluarga pasien TB kunjungan kunjungan.
Paru rumah Nasionalisme :
keluarga Tidak diskriminatif dalam melakukan
pasien kunjungan rumah pasien.
Etika Publik :
dibuktikan Menerapkan sopan santun dan saling
dengan menghormati dalam melakukan
dokumentasi kunjungan rumah pasien.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien dalam melakukan

47
kunjungan rumah.
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab dalam
melakukan kunjungan rumah.
3.Identifikasi kontak 3. Akuntabilitas :
serumah dengan mengidentifik Konsisten dalam mengidentifikasi
pasien TB paru asi kontak kontak yang tinggal serumah dengan
serumah pasien TB Paru
dengan pasien Nasionalisme :
TB Paru Bersikap bijaksana dalam mendata
keluarga pasien
dibuktikan Etika Publik:
dengan Cermat dalam indetifikasi kontak
dokumentasi serumah pasien TB Paru
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Bertanggung jawab dan menjaga
kerahasaiaan pasien.

48
4. Pelaksanaan 1.penyerahan Akuntabilitas Dengan adanya Kegiatan ini
1.penyerahan kartu
pengawasan kartu Kejelasan pada lembar kartu kontrol Kegiatanya ini mendukung
kontrol minum obat
minum obat kontrol kepatuhan minum obat TB Paru mendukung visi penguatan
pada pasien minum obat Nasionalisme Puskesmas nilai
TB Paru Menggunakan bahasa indonesia yang menyeluruh organisasi
dibuktikan baik dan benar. Menjadikan yaitu
dengan Etika Publik Puskesmas Senyum,
dokumentasi Menyampaikan informasi dengan benar berkualitas dan salam, sapa,
Komitmen Mutu unggul dalam sopan, santun
Efektif pelayanan
Anti Korupsi kesehatan secara
Bersikap adil; mandiri

2.menjelaskan Akuntabilitas :
2.penjelasan tentang
tentang sebagai bentuk upaya mencapai
pangisian kartu kontrol
pengisian tujuan yang efektif dan efisien
minum obat
kartu kontrol Nasionalisme :
minum obat Dalam melakukan sosialisasi
mengedepankan rasa tenggang rasa,
dibuktikan tidakdiskriminatif
dengan Etika Publik :

49
dokumentasi Menerapkan sopan santun dan saling
menghormati dalam melakukan
sosialisasi
Komitmen Mutu :
inovasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran dan
kedisiplinan dalam pencegahan
pencegahan TB paru.
3. Membuat Akuntabilitas:
3. membuat group
group Mempimpin group agar tetap aktif
whatsApp dan SMS
WhatsApp Nasionalisme:
Bekerjasama
dibuktikan Etika Publik :
dengan bisa menjaga informasi yang bersifat
dokumentasi rahasia
Komitmen Mutu :
Responvise aktif dalam group
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab

50
4.mengecek Akuntabilitas :
4.melaksanakan
lembar kartu Teliti dalam pengecekan lembar kartu
pemantauan kartu
control control minum obat
control perminggu
Nasionalisme :
dibuktikan Bersifat tanggung jawab
dengan Etika Publik :
dokumentasi Sopan dan santun dalam
menyampaikan informasi pada pasien
dan keluarga pasien
Komitmen Mutu :
Memberiri motivasi bagi pasien dan
keluarga pasien dalam pengisian kartu
control
Anti Korupsi :
Menjaga kerahasiaan data pasien
5. Evaluasi dan 1.Menyiapkan bahan 1.Evaluasi Akuntabilitas: Dengan adanya Kegiatan ini
pelaporan evaluasi dalam terhadap Tanggung jawab sebagai petugas kegiatan ini mendukung
bentuk pelaksaan kesehatan dalam mengevaluasi hasil Menjadikan penguatan
dokumentasi aktualisasi Evaluasi untuk menentukan rencana Puskesmas nilai
kartu kontrol dibuktikan tindak lanjut berkualitas dan organisasi
2.Mengumpulkan dan dengan unggul dalam yaitu handal

51
mencatat hasil dokumentasi Nasionalisme: pelayanan da terampil
kartu kontrol. Menempatkan kepentingan Bersama kesehatan secara
3.menyusun laporan diatas kepentingan pribadi. Menyeluruh.
aktualisasi Etika Publik :
4.Melaporkan hasil menjalankan kegiatan dengan jujur,
kegiatan kepada tanggung jawab dan berintegritas
Mentor tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
2.Mengumpulkan dan 2.Mengumpul Akuntabilitas:
mencatat hasil kan dan Tanggung jawab sebagai petugas
kartu kontol mencatat kesehatan dalam mengevaluasi hasil
minum obat hasil kartu Evaluasi untuk menentukan rencana
kontrol tindak lanjut
minum obat Nasionalisme:
dibuktikan Menempatkan kepentingan Bersama
dengan diatas kepentinganpribadi.
dokumentasi Etika Publik :

52
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
3.menyusun laporan 3.menyusun Akuntabilitas:
aktualisasi laporan Tanggung jawab sebagai petugas
aktualisasi kesehatan dalam mengevaluasi hasil
dibuktikan Evaluasi untuk menentukan rencana
dengan tindak lanjut
dokumentasi Nasionalisme:
Menempatkan kepentingan Bersama
diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :

53
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
4.Melaporkan hasil 4.Melaporkan Akuntabilitas:
kegiatan kepada hasil Tanggung jawab sebagai petugas
Mentor kegiatan kesehatan dalam mengevaluasi hasil
kepada Evaluasi untuk menentukan rencana
Mentor tindak lanjut
dibuktikan Nasionalisme:
dengan Menempatkan kepentingan Bersama
dokumentasi diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi

54
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Hari Kerja

No Nama Kegiatan Oktober November


4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1. Konsultasi dengan mentor

1.Konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
(mentor) untuk
menjelaskan maksud
dan tujuan terkait
rancangan.
2.Memohon bimbingan
dan arahan terhadap
rencana kegiatan
3.Meminta persetujuan
mentor/dukungan
tertulis
2. Persiapan alat dan bahan
kartu kontrol minum obat
1.Pembuatan format kartu
kontrol minum obat
2.menyusun kartu kontrol
minum obat
3..Inventarisasi daftar
nama pasien
3. Melakukan koordinasi
lintas sektoral (perawat
desa)

1.Koordinasi dengan
perawat desa mengenai
rencana kunjungan
rumah keluarga pasien
TB
2.Membuat jadwal
kunjungan rumah
keluarga pasien TB Paru

3..Identifikasi kontak
serumah dengan pasien
TB paru

55
4. Pelaksanaan pengawasan
minum obat pada pasien
TB Paru

1.penyerahan kartu kontrol


minum obat
2..penjelasan tentang
pangisian kartu kontrol
minum obat
3.membuat group
whatsApp dan SMS
4.melaksanakan
pemantauan kartu
control Perminggu
5. Evaluasi dan Pelaporan
5.Menyiapkan bahan
evaluasi dalam bentuk
dokumentasi kartu
control
6.Mengumpulkan dan
mencatat hasil kartu
kontrol
7.menyusun laporan
aktualisasi
8.Melaporkan hasil
kegiatan kepada Mentor

56
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Kendala dan Antisipasi


Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Puskesmas Mawasangka
Tengah pada tanggal 04 Oktober 2021 sampai dengan 09 November 2021. Dalam
proses pelaksanaannya terjadi hal-hal yang dapat menjadi kendala dan berisiko
menghambat kegiatan yang telah direncanakan sehingga kegiatan menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukan langkah antisipasi terhadap kendala tersebut
sehingga dampaknya dapat di minimalisir.

Tabel 4.1 Kendala dan antisipasi


No. Uraian Tugas Kendala Antisipasi
1 Konsultasi dan memohon persetujuan Mengingat begitu Sebelum tatap muka ,
banyak Penulis terlebih dahulu
pimpinan terkait rancangan kegiatan kesibukan pimpinan
mengatur jadwal
sehingga sulit untuk
dengan pimpinan untuk
ditemui
menjadwalkan
permintaan izin
2 Persiapan alat dan bahan kartu Contoh kartu control Meminta bantuan
kontrol minum obat minum obat belum rekan kerja untuk
memudahkan dan
ada, sehingga
mempersingkat waktu.
kegiatan agak lama
3 Melakukan koordinasi lintas sektoral Kepala desa sulit Sebelum ketemu kepala
(perawat desa untuk ditemui desa terlebih dahulu
kontrak waktu dengan
aparat desa
4 Pelaksanaan pengawasan minum Sebagian pasien Meminta keluarga atau
obat pada pasien TB Paru tidak punya HP yang serumah dengan
android pasien untuk
memudahkan

57
pemantauan
5 Evaluasi dan pelaporan Tidak ada kendala

4.2 Hasil Aktualisasi

Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk menghabituasikan


nilai-nilai ANEKA kepada CPNS Puskesmas Mawasangka Tengah. Adapun
kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober -09 November
2021 di Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah. Pelaksanaan
Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ini dilaksanakan sebagai berikut :

Tabel 4.2
No. Uraian Waktu Capaian Keterangan
kegiatan pelaksanaan
1 Konsultasi dan 04 Oktober 2021- Terlaksnanya Terlaksana
memohon 08 Oktober 2021 Konsultasi dengan sesuai
persetujuan pimpinan dan rancangan
pimpinan mendapat
terkait persetujuan untuk
rancangan melaksanakan
kegiatan kegiatan
Aktualisasi
2 Persiapan alat 09 Oktober 2021- Membuat format Terlaksana
dan bahan kartu 13 Oktober 2021 kartu monitoring dan sesuai
kontrol minum telah dibagikan pada rancangan
obat keuarga pasien TB

3 Melakukan 14 Oktober 2021- Terlaksananya Terlaksana


koordinasi 18 Oktober 2021 koordinasi dan saran, sesuai
lintas sektoral masukan dari rancangan
(perawat desa) perangkat desa

58
(perawat desa/bidan
desa)
4 Pelaksanaan 19 Oktober-06 Terlaksananya Terlaksana
pengawasan November 2021 pngawasan minum sesuai
minum obat obat pasien melalui rancangan
pada pasien TB group whatsApp dan
Paru SMS
5 Evaluasi dan 07 November- 09 Terlaksananya Terlaksana
Pelaporan November evaluasi dan sesuai
pelaporan kepada rancangan
mentor

4.3 Deskripsi Kegiatan


Tabel 4.3 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan pimpinan terkait
rancangan kegiatan yang akan
dilaksanakan
Tanggal Pelaksanaan 04 Oktober 2021 – 07 Oktober 2021
Daftar lampiran bukti kegiatan/evidence 1.Dokumentasi pertemuan dengan
pimpinan dalam hal ini Kepala
Puskesmas
2.Dokumentasi catatan arahan
Kepala Puskesmas
3.Dokumentasi lembar persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Kegiatan “melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait rancangan
yang akan dilaksananakan” mengandung Mata Pelatihan Agenda III yaitu
Manajemen ASN. Kegiatan konsultasi dan memohon persetujuan pimpinan

59
mengandung asas profesionalitas dan akuntabilitas, yakni segala bentuk kegiatan
dalam organisasi wajib terlebih dahulu dikoordinasikan dan mendapat persetujuan
pimpinan, demi menghindari benturan kepentingan pribadi dan memastikan
kegiatan tersebut akuntabel dan bermanfaat untuk organisasi.
1. Berkonsultasi dengan pimpinan untuk menyampaikan rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Pada tahapan ini saya mengkonsultasikan rancangan aktualisasi saya kepada
Kepala Puskesmas berdasarkan hasil seminar yang dilaksanakan pada 15 Juli
2021. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas

Dalam Menyampaikan Rancangan kegiatan yang telah dibuat dilakukan


denganjelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan
Nasionalisme

Saat berkonsultasi pada pimpinan saya menggunakan bahasa indonesia yang baik
danbenar
Etika Publik

Pada saat berkonsultasi dengan pimpinan saya bersikap sopan dan santun

Komitmen Mutu

Pada saat saya berkosultasi pada pimpinan saya lakukan dengan menggunakan
waktu seefisien mungkin
Anti Korupsi
Pada saat saya berkonsultasi pada pimpinan saya melakukan dengan penuh kejujuran

Dokumentasi Kegiatan 1 Tahap 1

60
Gambar 4.1 Berkonsultasi Dengan Pimpinan
2. Memohon bimbingan dan arahan terhadap rencana kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencatat semua hal-hal penting yang
berupa arahan dan saran diberikan oleh pimpinan. Hal ini bertujuan agar
kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan arahan yang
diberikan oleh pimpinan.Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan
sebagai berikut:

Akuntabilitas
Dalam meminta bimbingan Saya berintegritas untuk melaksanakan seluruh
arahan yang disampaikan oleh pimpinan.
Nasionalisme
Saat meminta bimbingan Saya berkata sopan kepada pimpinan Pada saat

meminta bimbingan dan arahan

Etika Publik

Saya berprilaku ramah dan sopan santun kepada pimpinan Pada saat meminta
bimbingan dan arahan
Komitmen Mutu

Pada saat menerima bimbingan dan arahan dari pimpinan saya secara responsif
mencatat arahan dan masukan tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan
aktualisasi.

61
Anti Korupsi

Dalammemintabimbingandanarahankepadapimpinan sayaakan mengedepankan


kejujuran
Dokumentasi Kegiatan 1 Tahap 2

Gambar 4.2 Meminta Arahan Dan Bimbingan


3. Meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Pada tahapan ini saya memohon persetujuan dari Kepala Puskesmas


untuk melakukan kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan selama satu
bulan untuk menerapkan nilai-nilai ANEKA yang telah diperoleh selama
diklatsar dalam kegiatan harian di tempat tugas. Kemudian pimpinan rumah
sakit menandatangani surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi yang akan
saya kerjakan sebagai bukti bahwa pimpinan rumah sakit telah setuju dengan
kegiatan aktualisasi yang akan saya kerjakan. Keterkaitan dengan niali-nilai
ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:

Akuntabilitas
Pada saat meminta surat persetujuan aktualisasi saya akan konsisten dengan
kegiatan

yang akan dilakukan

62
Nasionalisme

Saya menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam menyusun suratpersetujuan
Etika Publik :

saya akan bersikap hormat terhadap pimpinan pada saat meminta surat
persetujuan

Komitmen Mutu

Pada saat meminta persetujuan aktualisasi saya melakukan dengan profesional

Anti Korupsi

Saya melakukan Konsultasi tepat waktu sesuai yang dijadwalkan


Dokumentasi Kegiatan 1 Tahap 3

Gambar 4.3 Surat Perstujuan Pelaksanaan Aktualisasi


Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Konsultasi dengan pimpinan dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan


misi Puskesmas Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif dan

63
Rehabilitatif ) secara terpadu.
Analisis Dampak

Jika Saya tidak menghadap Kepala Puskesmas Untuk Menyampaikan Rancangan


Kegiatan maka kemungkinan saat saya melakukan aktulaisasi dan ada kegitan yang
tidak disetujui sehingga harus di ulang dan jika saya tidak menyampaikan
rancangan kegiatan saya, kepada Kepala Puskesmas tidak ikut bertanggung jawab
akan kegiatan yang saya lakukan jika terjadi masalah pada kegiatan saya.
Dengan terlaksananya kegiatan melakukan konsultasi dan memohan persetujuan
dengan pimpinan maka kegiatan yang akan dilakukan telah diketahui oleh
pimpinan sehingga jika suatu saat ada kendala atau pun masalah yang akan timbul
maka pimpinan dapat memberikan saran serta kegiatan yang dilakukanpun sudah
legal.
Persiapan alat dan bahan kartu kontrol
Kegiatan 2 minum obat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 08 Oktober 2021- 14 Oktober 2021
Daftar lampiran bukti kegiatan/evidence 1.Dokumentasi pembuatan format kartu
kontrol minum obat
2.Dokumentasi penyusunan kartu kontrol
minum obat pasien
3.Dokumentasi Invetarisasi/penyusunan
daftar nama pasien TB Paru
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Kegiatan “persiapan alat dan bahan pembuatan kartu control minum obat
mengandung nilai Mata Pelatihan Agenda III yaitu manajemen ASN Kegiatan
persiapan alat dan bahan pembuatan kartu control minum obat mengandung asas
efektif dan efisien terwujud dengan mengetahui persiapan kesediaan sehingga
tidak terjadi kesalahan pada saat dilakukan pengontrolan minum obat pasien di
unit-unit pelayanan.
1.Pembuatan Format Kartu Kontrol Minum Obat

64
Dalam tahapan ini saya melakukan pembuatan format kartu control minum obat.
Keterkaitan dengan niali- nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas :
Dalam pembuatan format kartu monitoring memberikan rencana, dan tujuan dan
alasan yang benar dan tepat mengenai rencana kegiatan
Nasionalisme :
Dalam pembuatan kartu monitoring diperolehnya mufakat dari mentor.
Etika Publik :
Cermat dalam pembuatan format kartu monitoring
Komitmen Mutu:
Dalam membuat kartu monitoring inovatif
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan kartu monitoring menerapkan nilai-nilai kejujuran.
Dokumentasi Kegiatan 2 Tahap 1

Gambar 4.4 Pembuatan Format Kartu Kontrol Minum Obat


2.Menyusun Kartu Kontrol Minum Obat

Dalam tahap ini saya menyusun kartu kontrol minum obat dan mengelompokan tiap
desa agar mempermudah pada saat pendataan dan memudahkan saat akan di susun
kembali berdasarkan tipa desa. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan
dijelaskan sebagai berikut:

65
Akuntabilitas :
Dalam menyusun kartu kontrol dilakukan dengan prinsip kejelasan dan
kesesuaian materi dengan tujuan
Nasionalisme:
disiplin dan jujur dalam penyusunan kartu monitoring sebagai bentuk nasionalisme
Etika Publik :
Dalam menyusun kartu kontrol menggunakan referensi yang benar dan kredibel.
Komitmen Mutu :
Referensi yang digunakan adalah refernsi terbaru dan relevan yang sesuai dengan
penyusunan kartu kontrol.
Anti Korupsi :

mandiri dalam menyusun kartu kontrol.

Dokumentasi Kegiatan 2 Tahap 2

66
Gambar 4.5 Menyusun kartu kontrol

minum obat

3.Invertarisasi daftar nama pasien

Pada tahap ini saya melakukan invetarisasi nama-nama pasien yang positif TB Paru.
Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas:
Dalam pecatatan nama dilakukan dengan transparansi dan kejelasan target.
Nasionalisme :
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam mengusulkan jumlah
daftar nama keluarga.

67
Etika Publik :
Dalam pencatatan daftar nama menjaga informasi yang bersifat rahasia.
Komitmen Mutu :
inovatif
Anti korupsi :
Bertanggung jawab dalam menjaga daftar nama keluarga pasien
Dokumentasi Kegiatan 2 Tahap 3

68
Gambar 4.6 invetarisasi nama-nama Pasien TB Paru

Kontribusi terhadap visi misi


Kegiatan pembuatan kartu control minu obat ini mendukung misi puskesmas
Mawasangka Tengah meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis inovasi.
Analisis Dampak
Jika tidak dilakukan kegiatan pembuatan kartu kontrol minum obat maka
pengontrolan minum obat pasiem tidak terkontrol, sehingga sulit dilakukan
pemantauan minum obat oleh petugas kesehatan. Dengan terlaksananya kegiatan
ini maka akan bermanfaat bagi pasien TB Paru tetap terkontrol minum obatnya
dan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan pendekatan secara
komprehensif dengan melakukan pemantauan minum obat.
Melakukan koordinasi Lintas Sektor
Kegiatan 3
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 15 Oktober 2021- 18 Oktober 2021
Daftar Lampiran bukti Kegiatan 1.Koordinasi dengan pemerintah desa
/ Evidence mengenai rencana pembagian kartu
control minum obat di rumah keluarga
pasien TB Paru
2.Dokumentasi dengan kepala desa
mengenai rencana jadwal kunjungan
rumah keluarga pasien

69
3.Dokumentasi Identifikasi kontak serumah
pasien TB Paru
Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan
Kegiatan ini melakukan koordinasi lintas sectoral sebelum mengujungi rumah
pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mawasangka Tengah bertujuan untuk
menerapkan nilai partisipatif dalam bekerja sama dengan unit lain (akuntabilitas),
mengedepankan tenggang rasa, persatuan dalam melakukan koordinasi antar unit
untuk mencapai mufakat (nasionalisme), menerapkan sopan santun dan saling
menghormati dalam melakukan koordinasi (etika publik), efektif dan efisien dalam
melakukan koordinasi (komitmen mutu) dan menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab dalam melakukan kunjungan rumah (anti korupsi).
1.Koordinasi dengan pemerintah desa mengenai rencana pembagian kartu
control minum obat di rumah keluarga pasien TB Paru
Pada tahap ini saya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa
mengenai rencana pembagian kartu control minum obat di rumah keluarga
pasien TB Paru. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai
berikut:
Akuntabilitas :
Menerapkan nilai partisipatif dalam bekerjasama dengan unit lain
Nasionalisme:
mengedepankan tenggang rasa, persatuan dalam melakukan koordinasi antar
unit untuk mencapai mufakat.
Etika Publik :
menerapkansopan santun dan saling menghormati dalammelakukan koordinasi
Komitmen Mutu :
efektif dan efisien dalam melakukan koordinasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab dalam melakukan
koordinasi antar sector
Dokumentasi Kegiatan 3 Tahap 1

70
Gambar 4.7 Gambar koordinasi Lintas sektoral
2.Membuat jadwal rencana kunjungan rumah keluarga pasien TB Paru
Akuntabilitas :
Konsisten dalam menetapkan jadwal kunjungan.
Nasionalisme :
Tidak diskriminatif dalam melakukan kunjungan rumah pasien.
Etika Publik :
Menerapkan sopan santun dan saling menghormati dalam melakukan kunjungan
rumah pasien.
Komitmen Mutu :

71
Efektif danefisien dalam melakukan kunjungan rumah.
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil dan bertanggung jawab dalam melakukan
kunjungan rumah.
Dokumentasi kegiatan 3 tahap 2

Gambar 4.8 membuat jadwal pembagian


kartu kontrol

3.Identifikasi kontak serumah pasien TB Paru


Akuntabilitas :
Konsisten dalam mengidentifikasi kontak yang tinggal serumah dengan pasien
TB Paru
Nasionalisme :
Bersikap bijaksana dalam mendata keluarga pasien
Etika Publik:
Cermat dalam indetifikasi kontak serumah pasien TB Paru
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Bertanggung jawab dan menjaga kerahasaiaan pasien.
Dokumentasi kegiatan 3 tahap 3

72
Gambar 4.9 Identifikasi kontak serumah

Kontribusi terhadap visi misi


Kegiatan ini mendukung misi Meningkatkan kordinasi dan kerjasama lintas program
dan lintas sector dengan pendekatan keluarga sehat (Pis-PK)

Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ASN maka
kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik dan tidak diperolehnya izin dari
pemerintah desa setempat untuk megunjungi rumah keluarga penderita TB. Jika
jadwal kunjungan keluarga penderita Tb tidak dibuat maka saya akan kesulitan
menentukan waktu yang tepat untuk mengunjungi keluarga pasien TB Paru.
Kegiatan 4 Pelaksanaan pengawasan minum obat pada
pasien TB Paru

73
Tanggal pelaksanaan kegiatan 19 Oktober 2021- 06 November 2021
Tanggal Pelakasanaan Kegiatan 1.Dokumentsi penyerahan kartu control
minum obat
2.Dokumentasi penjelasan tentang pengisian
kartu control minum obat.
3.Dokumentasi pembuatan group whatsApp
dan SMS
4.Dokumentasi pelaksanaan pemantauan
perminggu
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Pada kegiatan pelaksanaan pengawasan minum obat pasien TB paru, mengandung
mata pelatihan agenda III yaitu pelayanan public. Dalam kegiatan pengawasan
minum obat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
sekaligus pelayanan publik.
1.Penyerahan kartu kontrol minum obat
Pada tahap ini saya menyerahkan kartu control minum obat pada keluarga pasien
agar kepatuhan minum obat pasien lebih terkontrol
Akuntabilitas
Kejelasan pada lembar kartu kontrol kepatuhan minum obat TB Paru
Nasionalisme
Menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar.
Etika Publik
Menyampaikan informasi dengan benar
Komitmen Mutu
Efektif
Anti Korupsi
Bersikap adil; mandiri

Dokumentasi kegiatan 4 tahap 1

74
Gambar 4.10 pembagian Kartu control minum obat

2. Penjelasan tentang pengisian kartu control minum obat


Akuntabilitas :
sebagai bentuk upaya mencapai tujuan yang efektif dan efisien
Nasionalisme :
Dalam melakukan sosialisasi mengedepankan rasa tenggang rasa, tidak diskriminatif
Etika Publik :
Menerapkansopan santun dan saling menghormati dalam melakukan sosialisasi
Komitmen Mutu :
inovasi
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan kedisiplinan dalam pencegahan TB paru.

75
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 2

Gambar 4.11 penjelasan tentang pengisian kartu control minum obat

3.Membuat whatshapp group dan SMS


Akuntabilitas:
Mempimpin group agar tetap aktif
Nasionalisme:
Bekerjasama
Etika Publik :
bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
Komitmen Mutu :
Responvise aktif dalam group
Anti Korupsi :

76
Menerapkan nilai kejujuran dan adil dan bertanggung jawab
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 3

77
Gambar 4.12 pembuatan Group WhatsApp dan sms
4. Melaksanakan Pemantauan Kartu Control Perminggu
Akuntabilitas :
Teliti dalam pengecekan lembar kartu control minum obat
Nasionalisme :
Bersifat tanggung jawab
Etika Publik :
Sopan dan santun dalam menyampaikan informasi pada pasien dan keluarga pasien
Komitmen Mutu :
Memberiri motivasi bagi pasien dan keluarga pasien dalam pengisian kartu control
Anti Korupsi :
Menjaga kerahasiaan data pasien

78
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 4

Gambar 4.13 kartu control perminggu


1.Dokumentasi menyiapkan bahan evaluasi
dalam bentuk dokumentasi kartu control
2.Dokumentasi mengumpulkan dan mencatat
Kegiatan 5 hasil kartu control minum obat
3.Dokumentasi menyusun laporan aktualisasi
4.Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan
kepada mentor.
Tanggal pelaksanaan kegiatan
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

1. Menyiapkan bahan evaluasi dalam bentuk dokumentasi kartu kontrol


minum obat
Akuntabilitas:
Tanggung jawab sebagai petugas kesehatan dalam mengevaluasi hasil evaluasi
untuk menentukan rencana tindak lanjut
Nasionalisme:

79
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.

Dokumentasi kegiatan 5 tahap 1

Gambar 4.14 menyiapkan bahan Evaluasi dan Dokumentasi


2. Mengumpulkan dan mencatat hasil pengawasan kartu kontrol minum obat
Akuntabilitas:
Tanggung jawab sebagai petugas kesehatan dalam mengevaluasi hasil
Evaluasi untuk menentukan rencana tindak lanjut
Nasionalisme:
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien

80
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
Dokumentasi kegiatan 5 tahap 2

Gambar 4.15 mencatat dan mengumpulkan


hasil kartu control minum obat
3. Menyusun laporan aktualisasi
Akuntabilitas:
Tanggung jawab sebagai petugas kesehatan dalam mengevaluasi hasil evaluasi
untuk menentukan rencana tindak lanjut
Nasionalisme:
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
Dokumentasi kegiatan 5 tahap 3

81
Gambar 4.16 Menyusun laporan aktualisasi
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor
Akuntabilitas:
Tanggung jawab sebagai petugas kesehatan dalam mengevaluasi hasil evaluasi
untuk menentukan rencana tindak lanjut
Nasionalisme:
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
Dokumentasi kegiatan 5 tahap 4

Gambar 4.17 melaporkan hasil kegiatan kepada mentor

82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Aktualisasi yang dilakukan bermakna bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)


sehingga mampu menjadi pelayan publik serta mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA), yang disesuaikan dengan nilai-nilai dasar NKRI yaitu Manajemen
ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik. Dalam setiap pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilakukan, diharapkan aktualisasi nilai-nilai ANEKA dapat
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi dan meningkatkan mutu
pelayanan Keperawatan.
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi “peningkatan pengawasan keluarga tentang
kepatuhan minum obat pasien TB Paru melalui pembuatan kartu kontrol mekanisme
komunikasi media whatsapp dan sms di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka
Tengah kab. Buton Tengah” dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien,
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik
kesimpulan antara lain:
1.Sebagai ASN dapat menerapkan nilai aktualisasi, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dilingkungan kerjanya.
2.Sebagai ASN diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dilingkungan masyarakat.
3.Penerapan nilai ANEKA dapat membentuk ASN yang profesional sebagai pelayan
masyarakat dalam bidang Kesehatan serta mendorong terwujudnya manfaat
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit TBC
4.Dalam melakukan pelayanan kesehatan memasukkan nilai-nilai ANEKA agar dalam
melakukan salah satu tugas sebagai promotif kesehatan menjadi lebih bermakna.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menanamkan pengetahuan yang
diperoleh dari tenaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

83
5.3 Rekomendasi/ Tindak Lanjut
Gagasan pelaksanaan pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat
pasien TB Paru melalui pembuatan kartu kontrol mekanisme komunikasi media
whatsapp dan sms di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah, tetap
melaksanakan kegiatan pengawasan kepatuhan minum obat TB Paru agar pasien tetap
terkontrol.
.

84
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2018.Peraturan LAN-RI


Nomor12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS
Undang-UndangRepublikIndonesia.2014. Undang-UndangNo.5Tahun2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.

85
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Hari Kerja

No Nama Kegiatan Oktober November


4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1. Konsultasi dengan mentor

4.Konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
(mentor) untuk
menjelaskan maksud
dan tujuan terkait
rancangan.
5.Memohon bimbingan
dan arahan terhadap
rencana kegiatan
6.Meminta persetujuan
mentor/dukungan
tertulis
2. Persiapan alat dan bahan
kartu kontrol minum obat
4.Pembuatan format kartu
kontrol minum obat
5.menyusun kartu kontrol
minum obat
6..Inventarisasi daftar
nama pasien
3. Melakukan koordinasi
lintas sektoral (perawat
desa)

4.Koordinasi dengan
perawat desa mengenai
rencana kunjungan
rumah keluarga pasien
TB
5.Membuat jadwal
kunjungan rumah
keluarga pasien TB Paru

6..Identifikasi kontak
serumah dengan pasien
TB paru
4. Pelaksanaan pengawasan
minum obat pada pasien
TB Paru

86
5.penyerahan kartu kontrol
minum obat
6..penjelasan tentang
pangisian kartu kontrol
minum obat
7.membuat group
whatsApp dan SMS
8.melaksanakan
pemantauan Perminggu
5. Evaluasi dan Pelaporan
9.Menyiapkan bahan
evaluasi dalam bentuk
dokumentasi kartu
control
10.Mengumpulkan dan
mencatat hasil kartu
kontrol
11.menyusun laporan
aktualisasi
12.Melaporkan hasil
kegiatan kepada Mentor

87
FORMULIR 2
STRATEGI PEMBIMBINGAN RINCIAN PELAKSANAAN BIMBINGAN
(CATATAN BIMBINGAN OLEH : COACH)

Fildina, A.Md.Kep
NAMA
UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah
SATUAN KERJA
Wilayah Puskesmas Mawasangka Tengah
TEMPAT AKTUALISASI

No Hasil Capaian / Media Komunikasi ( telp,


Catatan Bimbingan
Output SMS, WhatsApp, DLL )
1 Menyampaikan bahwa Adanya penyampaian
kegiatan aktualisasi sudah kegiatan yang sudah
mulai dilaksanakan dilakukan

2. Konsultasi terkait kegiatan Terdapat perbaikan


hasil aktualisasi

88
Dari data diatas sebelum dilakukan pengawasan kepatuhan minum obat pasien TB
Paru ada 3 orang pasien minum obatnya teratur dan patuh dengan persentasi 33,3% dan ada
6 orang pasien yang tidak patuh minum obat dan jika dipersenkan menjadi 66,7%, dimana
jam minum obatnya tidak di tentukan dan hanya mengikuti aturan 3 kali sehari tanpa
mengikuti waktu minum obat yang benar yaitu 8 jam.
Setelah dilakukan pengawasan minum obat pasien mulai mengerti dan patuh
terhadap waktu minum obat dengan tepat waktu dan jika dipersenkan menjadi 100%.

89
90

Gambar pemantauan minum obat pasien lewat WhatsApp dan SMS


Gambar Screenshots video call saat pasien minum obat

91
92
93
94
Daftar Nama pasien TB Paru Puskesmas Mawasangka Tengah Tahun 2021

1.Nama : Wa Ade
Umur: 36 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp : 082199272062
Keterangan: Dua Bulan Pengobatan

2.Nama: Nurhidayah
Umur: 22 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp: 082349506893
Keterangan : Empat Bulan Pengobatan

3.Nama: Siti Rahima


Umur: 29 Tahun
Alamat: Morikana
No. Hp: 085256867701
Keterangan : Satu Bulan Pengobatan

4.Nama : Nursiah
Umur : 29 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp: 081241519984
Keterangan: Tiga Bulan Pengobatan

5.Nama: Nasra
Umur : 40 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp: 082190210462
Keterangan : Tiga Bulan Pengobatan

95
6.Nama : Muh. Asran
Umur : 9 Tahun
Alamat: Lantongau
No. Hp: 082193047031
Keterangan: Dua Bulan Pengobatan

7.Nama : Alfin
Umur : 15 Tahun
Alamat: Morikana
No. Hp: 082235108516
Keterangan: 4 Bulan Pengobatan

8.Nama : Sarlin
Umur : 62 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp: 081281155795
Keterangan: Tiga Bulan Pengobatan

9.Nama : Amin
Umur : 60 Tahun
Alamat : Morikana
No. Hp: 082199272062
Keterangan: Empat Bulan Pengobatan
10.Nama : La Mimi
Umur: 52 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp :-
Keterangan : Meninggal Dunia(Putus Obat)
11.Nama : Algian
Umur: 25 Tahun
Alamat: Lantongau
No. Hp: -
Keterangan: Tuntas Pengobatan

96

Anda mungkin juga menyukai