JUDUL :
Oleh :
FILDINA, A.Md. Kep
NDH : A 11
Puji dan syukur atas nikmat dan rahmat yang Allah SWT berikan sehingga rangkaian
kegiatan on campus penulis dapat menyelesaikan rancangan tentang “Optimalisasi
Peningkatan Pengawasan Keluarga Tentang Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru
Melalui Pembuatan Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media WhatsApp dan SMS
di Wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah”.dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan,
dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang
telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Tengah yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS;
3. Kepala Puskesmas Mawasangka Tengah beserta seluruh staff Puskesmas Mawasangka
Tengah yang telah mendukung laporan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar
profesi ASN;
4. GAFARUDDIN, SE., M.Si selaku Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini;
5. Samsiah, S.Kep selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
8. Orang tua saya Alm. La Usa dan Ny. Wa Saniu , kedua mertua, Suami saya Kasman,
S.Pd, serta saudara- Suami Saya, Saudaraku yang senantiasa memberikan dukungan
moril dan materiil dalam menyelesaikan rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa
Latsar;
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan XXVI, XXVII, dan
Angkatan XXVIII Tahun 2021 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses Latsar
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada
penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan rancangan ini. Penulis juga berharap semoga rancangan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang
implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
kerja dan masyarakat.
8
DAFTAR ISI
Halaman
9
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
10
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Struktur Organisasi .................................................................... 08
Tengah ....................................................................................... 11
Tabel 2.3 Identifikasi isu terkait kondisi saat dan kondisi yang
diharapkan ................................................................................ 21
11
Daftar Gambar
Gambar 4.11 Penjelasan tentang pengisian kartu control minum obat ..... 61
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
pada instansi pemeritah yang berperan strategis dalam keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Peraturan baru tentang
ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa
ASN yang umum disebut sebagai menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah pelayanan public. Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat
menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat
maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas berdasarkan pada nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
Saat ini diperkirakan terdapat 9 juta orang menderita Tuberkulosis Paru setiap
tahunnya dan 3 juta diantaranya terdapat di Negara-Negara Asia Tenggara termasuk
Indonesia dan Negara berkembang lainnya. Setiap tahunnya, sekitar 2 juta orang
meninggal karena menderita penyakit Tuberkulosis Paru di seluruh dunia. Oleh karena
itu jika tidak dilakukan antisipasi pencegahan dan pengobatan yang adekuat, maka
antara tahun 2002 sampai dengan 2020, diperkirakan 1 milyar orang akan terinfeksi
dengan Mycobacterium Tuberculosis. Sekitar 150 juta orang akan menderita sakit dan
13
diperkirakan pula sekitar 36 juta orang akan meninggal. Disamping itu dengan
menurunnya kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatnya penyebaran penyakit
akan semakin meningkatkan jumlah penderita Tuberkulosisi Paru dan munculnya
strain mycobacterium yang resisten terhadap beberapa obat Tuberkulosis Paru standar
(Multi Drug Resistant TB/MDR-TB), serta semakin meningkatkan kekhawatiran
pandemik penyakit Tuberkulosis Paru.
Indonesia menjadi satu dari enam negara dengan jumlah insiden tuberkulosis
(TB) tertinggi di dunia, dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Selain itu, Untuk mengatasi ketidaktahuan keluarga penderita dan
ketidakpatuhan minum obat pada pasien TB, diperlukan peningkatan peran perawat
secara komprehensif.
14
Pada tahun 2020 jumlah penderita positif TB Paru di Buton Tengah mencapai
111 penderita. Sedangkan di Puskesmas Mawasangka Tengah Pada tahun 2021 dari
bulan januari sampai bulan agustus jumlah penyakit TB Paru berjumlah 36 penderita
yang sedang menjalani pengobatan 12 penderita, beberapa diantaranya yang tinggal
serumah dengan mantan pasien TB Paru.
Namun, belum adanya pengawasan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru
menjadi permasalahan utama mengingat TB Paru merupakan penyakit yang gampang
tertular dari orang sakit ke orang sehat melalui percikan air liur, udara, bersin, batuk
dan meludah. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis mengajukan
topik rancangan Peningkatan pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat
pasien TB Paru melalui Pembuatan Kartu kontrol Mekanisme Komunikasi Media
WhatsApp dan SMS di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
15
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
16
1.5 Waktu dan Tempat
17
BAB II
1. Visi
2. Misi
4)Menjamin sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berdaya saing.
2.1.3Nilai Organisasi
19
2.1.42.5 Sturuktur
Struktur Organisasi
Organisasi KEPALA PUSKESMAS
Samsiah S.Kep
3.melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
21
4.memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindug fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam upaya preventf;
7.memfasilitasi suasana lingkunan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi
22
Tabel 2.2. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mawasangka Tengah
KETERANGAN
NO. JENIS KETENAGAAN
PNS NS PENGABDI
1. Dokter Umum 1 1
2. Dokter Gigi 1
3. Apoteker 1
4. Farmasi 2
5. Perawat 12 15
6. Kesehatan Masyarakat 1 1
7. Bidan 9 9
8. Analisis Kesehatan 1
9. Perawat Gigi 1
10. Nutrisionist Terampil 2 1
11. Sanitarian
12. Sopir 1
13. Cleaning service 2
JUMLAH 28 1 32
23
2.2.1 Akuntabilitas
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung jawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
24
8) Kejelasan
9) Konsistensi
2.2.2 Nasionalisme
27
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Inovasi, dan
4. Berorientasi mutu.
3.Disiplin
1)Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2)Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3)Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik
6.Sederhana
1)Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik
2)Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya
maksimal
3)Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan
tugaspokoknya
4)Menggunakan dan memelihara aset negara
7.Berani
29
8.Adil
2.2.6 Nilai – Nilai Dasar Kedudukam dan Peran ASN Dalam NKRI
1. Pelayanan Publik
Tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara.
5) Mudah dan Murah
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi.
30
6) Efektif dan Efisien
Dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerjapada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai
Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan
pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensipolitik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam
Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit.
Sistem Meritadalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi,kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latarbelakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan,umur, atau kondisi kecacatan.Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.Pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang- undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil
32
yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatanpemerintahan. Manajemen PNS
meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;pengadaan; pangkat dan Jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan
jaminan hari tua; dan perlindungan.
2.3 Identifikasi dan Penetapan Isu
2.3.1 Identifikasi Isu
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek
pelayanan publik, whole of government (WoG), dan manajemen ASN.
Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang di harapkan
Kondisi yang Rumusan isu atau
No Uraian Tugas Kondisi saat ini
diharapkan masalah
33
3 Melakukan Terlaksananya Pelaksanaan tindakan Belum efektifnya
dokumentasi dokumentasi dokumentasi pelaksanaan
tindakan tindakan keperawatan masih dokumentasi tindakan
keperawatan keperawatan dianggap sebagai keperawatan di ruang
kegiatan dokumentasi rawat inap
yang banyak membuang
waktu hanya untuk
pencatatan dan penulisan
4. Melakuan Terlaksananya Komunikasi terapeutik Beum efektifnya
komunikasi komunikasi masih di anggap sebagai komunikasi terapeutik
terapeutik terapeutik dalam kurang berpengaruh dalam pemberian
dalam pemberian terhadap tingkat asuhan keperawatan
pemberian asuhan kepuasan pasien
asuhan keperawatan
keperawatan
34
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layakan).
1.aktual : benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat
2.problematik : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
3. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4. layakan : masuk akal, realitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah.
2.3.2 Menetapkan Isu Prioritas
Analisis isu berdasarkan APKL yaitu :
Tabel 3.2 : Analisis Isu Menggunakan Kriteria APKL
Kriteria Skor
No Identifikasi Isu Total Ranking
A P K L
1. Belum optimalnya pengawasan keluarga
minum obat pasien TB Paru 5 5 4 5 19 1
Berdasarkan tabel 3.2 dapat ditetapkan isu prioritas yang akan diangkat
dalam rancagan ini adalah belum optimalnya pengawasan keluarga minum obat pasien
TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mawasangka Tengah.
2.4 Analisis Dampak Isu dan Peta Permasalahan
35
Dampak yang dapat terjadi apabila isu belum optimalnya keluarga tentang
kepatuhan minum obat pasien TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Mawasangka
Tengah jika tidak dicarikan solusi pemecahan adalah:
1.Meningkatkan angka kesakitan khususnya pada pasien TB Paru;
2.Tingkat kepercayaan masyarakat kepada puskesmas menurun
3.Visi misi UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah tidak tercapai
36
Meningkatkan angka kesakitan TB Paru AKIBAT
TB PARU
Dari keempat isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG(Urgency, Seriosess, dan Growth). Urgency artinya
seberapa mendesaknya isu nntuk segera dibahas, di analisis dan ditindak lanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera di bahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan. Dan Growt adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera. Adapun analisis isu
berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
37
Tabel 3.3 : Analisis Isu Menggunakan USG
No ISU U S G JUMLAH RANGKING
1 Rendahnya pengetahuan 3 3 5 11 3
masyarakat tentang
penularan TB paru
2 Belum ada pendekatan 4 3 3 10 4
secara komprehensif pada
pasien TB paru
3 Belum optimalnya 5 4 5 14 1
pengawasan kepatuhan
keluarga minum obat pasien
TB Paru
4 Tidak disiplin minum obat 4 4 4 12 2
pasien TB Paru
38
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
39
Tabel 3.2 Rencana kegiatan
Kombinasi
Kombinasi kegiatan
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata kegiatan terhadap
. pelatihan terhadap visi penguatan
misi organisasi nilai
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. konsultasi dan 1.Konsultasi dengan Konsultasi Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
memohon Kepala Puskesmas dengan Kegiatan pertempuan dengan mentor mendukung visi mendukung
persetujuan (mentor) untuk pimpinan dan merupakan bentuk pengaplikasikan puskesmas penguatan
pimpinan menjelaskan mendapat tanggung jawab terhadap tugas yang Menjadikan nilai
terkait maksud dan persetujuan diberikan Puskesmas organisasi
rancangan tujuan terkait untuk Nasionalisme : berkualitas dan yaitu “HA :
kegiatan yang rancangan. melaksanakan Dalam konsultasi dengan atasan unggul dalam Handal dan
akan kegiatan diperoleh mufakat pelayanan terampil ”
dilaksanakan Etika Publik : kesehatan secara
dibuktikan Dalam konsultasi dengan atasan menyeluruh
dengan dilakukan dengan sikap yang sopan
dokumentasi dan santun
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan konsultasi
40
dilakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif
Anti Korupsi :
Dalam melakukankonsultasi
menerapkan nilai-nilai kejujuran.
2.Memohon Tersedianya Akuntabilitas
bimbingan dan arahan-arahan Dalam meminta bimbingan
arahan terhadap tertulis dari berintegritas untuk melaksanakan
rencana kegiatan pimpinan seluruh arahan yang disampaikan oleh
pimpinan.
dibuktikan Nasionalisme
dengan
Dalam meminta arahan harus sopan
dokumentasi
pada pimpinan.
Etika Publik
41
pimpinan secara responsif mencatat
arahan dan masukan tersebut
sebagai acuan dalam melaksanakan
aktualisasi.
Anti Korupsi
42
Komitmen Mutu
Meminta persetujuan aktualisasi
lakukan dengan profesional
Anti Korupsi
43
2. Penyiapan 1. Pembuatan format Membuat Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
alat dan kartu kontrol format kartu Dalam pembuatan format kartu mendukung misi mendukung
bahan kartu minum obat monitoring monitoring memberikan rencana, puskesmas penguatan
kontrol dan tujuan dan alasan yang benar meningkatkan nilai
minum obat. dibuktikan dan tepat mengenai rencana kegiatan kesehatan organisasi
dengan Nasionalisme : masyarakat yaitu “HA :
dokumentasi Dalam pembuatan kartu monitoring berbasis inovasi Handal dan
diperolehnya mufakat dari mentor. terampil ”
Etika Publik :
Cermat dalam pembuatan format
kartu monitoring
Komitmen Mutu:
Dalam membuat kartu monitoring
inovatif
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan kartu monitoring
menerapkan nilai-nilai kejujuran.
2. menyusun kartu Tersusunnya Akuntabilitas :
kontrol minum obat kartu kontrol Dalam menyusun kartu kontrol
minum obat dilakukan dengan prinsip kejelasan
dan kesesuaian materi dengan tujuan
44
dibuktikan Nasionalisme:
dengan disiplin dan jujur dalam penyusunan
dokumentasi kartu monitoring sebagai bentuk
nasionalisme
Etika Publik :
Dalam menyusun kartu kontrol
menggunakan referensi yang benar
dan kredibel.
Komitmen Mutu :
Referensi yang digunakan adalah
refernsi terbaru dan relevan yang
sesuai dengan penyusunan kartu
kontrol.
Anti Korupsi :
mandiri dalam menyusun kartu
kontrol.
3.Inventarisasi daftar Terinventaris Akuntabilitas:
nama pasien TB asi daftar Dalam pencatatan nama dilakukan
Paru nama dengan transparansi dan kejelasan
keluarga target.
pasien Nasionalisme :
45
Mengutamakan musyawarah untuk
dibuktikan mencapai mufakat dalam mengusulkan
dengan jumlah daftar nama keluarga.
dokumentasi Etika Publik :
Dalam pencatatan daftar nama menjaga
informasi yang bersifat rahasia.
Komitmen Mutu :
inovatif
Anti korupsi :
Bertanggung jawab dalam menjaga
daftar nama keluarga pasien
46
pasien TB Paru dengan menghormati dalam melakukan keluarga sehat
dokumentasi koordinasi (Pis-PK)
Komitmen Mutu :
efektif dan efisien dalam melakukan
koordinasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran, adil dan
bertanggung jawab dalam melakukan
koordinasi antar sector
2. Membuat jadwal 2.mumbuat Akuntabilitas :
kunjungan rumah jadwal Konsisten dalam menetapkan jadwal
keluarga pasien TB kunjungan kunjungan.
Paru rumah Nasionalisme :
keluarga Tidak diskriminatif dalam melakukan
pasien kunjungan rumah pasien.
Etika Publik :
dibuktikan Menerapkan sopan santun dan saling
dengan menghormati dalam melakukan
dokumentasi kunjungan rumah pasien.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien dalam melakukan
47
kunjungan rumah.
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab dalam
melakukan kunjungan rumah.
3.Identifikasi kontak 3. Akuntabilitas :
serumah dengan mengidentifik Konsisten dalam mengidentifikasi
pasien TB paru asi kontak kontak yang tinggal serumah dengan
serumah pasien TB Paru
dengan pasien Nasionalisme :
TB Paru Bersikap bijaksana dalam mendata
keluarga pasien
dibuktikan Etika Publik:
dengan Cermat dalam indetifikasi kontak
dokumentasi serumah pasien TB Paru
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Bertanggung jawab dan menjaga
kerahasaiaan pasien.
48
4. Pelaksanaan 1.penyerahan Akuntabilitas Dengan adanya Kegiatan ini
1.penyerahan kartu
pengawasan kartu Kejelasan pada lembar kartu kontrol Kegiatanya ini mendukung
kontrol minum obat
minum obat kontrol kepatuhan minum obat TB Paru mendukung visi penguatan
pada pasien minum obat Nasionalisme Puskesmas nilai
TB Paru Menggunakan bahasa indonesia yang menyeluruh organisasi
dibuktikan baik dan benar. Menjadikan yaitu
dengan Etika Publik Puskesmas Senyum,
dokumentasi Menyampaikan informasi dengan benar berkualitas dan salam, sapa,
Komitmen Mutu unggul dalam sopan, santun
Efektif pelayanan
Anti Korupsi kesehatan secara
Bersikap adil; mandiri
2.menjelaskan Akuntabilitas :
2.penjelasan tentang
tentang sebagai bentuk upaya mencapai
pangisian kartu kontrol
pengisian tujuan yang efektif dan efisien
minum obat
kartu kontrol Nasionalisme :
minum obat Dalam melakukan sosialisasi
mengedepankan rasa tenggang rasa,
dibuktikan tidakdiskriminatif
dengan Etika Publik :
49
dokumentasi Menerapkan sopan santun dan saling
menghormati dalam melakukan
sosialisasi
Komitmen Mutu :
inovasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran dan
kedisiplinan dalam pencegahan
pencegahan TB paru.
3. Membuat Akuntabilitas:
3. membuat group
group Mempimpin group agar tetap aktif
whatsApp dan SMS
WhatsApp Nasionalisme:
Bekerjasama
dibuktikan Etika Publik :
dengan bisa menjaga informasi yang bersifat
dokumentasi rahasia
Komitmen Mutu :
Responvise aktif dalam group
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab
50
4.mengecek Akuntabilitas :
4.melaksanakan
lembar kartu Teliti dalam pengecekan lembar kartu
pemantauan kartu
control control minum obat
control perminggu
Nasionalisme :
dibuktikan Bersifat tanggung jawab
dengan Etika Publik :
dokumentasi Sopan dan santun dalam
menyampaikan informasi pada pasien
dan keluarga pasien
Komitmen Mutu :
Memberiri motivasi bagi pasien dan
keluarga pasien dalam pengisian kartu
control
Anti Korupsi :
Menjaga kerahasiaan data pasien
5. Evaluasi dan 1.Menyiapkan bahan 1.Evaluasi Akuntabilitas: Dengan adanya Kegiatan ini
pelaporan evaluasi dalam terhadap Tanggung jawab sebagai petugas kegiatan ini mendukung
bentuk pelaksaan kesehatan dalam mengevaluasi hasil Menjadikan penguatan
dokumentasi aktualisasi Evaluasi untuk menentukan rencana Puskesmas nilai
kartu kontrol dibuktikan tindak lanjut berkualitas dan organisasi
2.Mengumpulkan dan dengan unggul dalam yaitu handal
51
mencatat hasil dokumentasi Nasionalisme: pelayanan da terampil
kartu kontrol. Menempatkan kepentingan Bersama kesehatan secara
3.menyusun laporan diatas kepentingan pribadi. Menyeluruh.
aktualisasi Etika Publik :
4.Melaporkan hasil menjalankan kegiatan dengan jujur,
kegiatan kepada tanggung jawab dan berintegritas
Mentor tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
2.Mengumpulkan dan 2.Mengumpul Akuntabilitas:
mencatat hasil kan dan Tanggung jawab sebagai petugas
kartu kontol mencatat kesehatan dalam mengevaluasi hasil
minum obat hasil kartu Evaluasi untuk menentukan rencana
kontrol tindak lanjut
minum obat Nasionalisme:
dibuktikan Menempatkan kepentingan Bersama
dengan diatas kepentinganpribadi.
dokumentasi Etika Publik :
52
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
3.menyusun laporan 3.menyusun Akuntabilitas:
aktualisasi laporan Tanggung jawab sebagai petugas
aktualisasi kesehatan dalam mengevaluasi hasil
dibuktikan Evaluasi untuk menentukan rencana
dengan tindak lanjut
dokumentasi Nasionalisme:
Menempatkan kepentingan Bersama
diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :
53
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi.
4.Melaporkan hasil 4.Melaporkan Akuntabilitas:
kegiatan kepada hasil Tanggung jawab sebagai petugas
Mentor kegiatan kesehatan dalam mengevaluasi hasil
kepada Evaluasi untuk menentukan rencana
Mentor tindak lanjut
dibuktikan Nasionalisme:
dengan Menempatkan kepentingan Bersama
dokumentasi diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur,
tanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa
hasil aktualisasi
54
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Hari Kerja
1.Konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
(mentor) untuk
menjelaskan maksud
dan tujuan terkait
rancangan.
2.Memohon bimbingan
dan arahan terhadap
rencana kegiatan
3.Meminta persetujuan
mentor/dukungan
tertulis
2. Persiapan alat dan bahan
kartu kontrol minum obat
1.Pembuatan format kartu
kontrol minum obat
2.menyusun kartu kontrol
minum obat
3..Inventarisasi daftar
nama pasien
3. Melakukan koordinasi
lintas sektoral (perawat
desa)
1.Koordinasi dengan
perawat desa mengenai
rencana kunjungan
rumah keluarga pasien
TB
2.Membuat jadwal
kunjungan rumah
keluarga pasien TB Paru
3..Identifikasi kontak
serumah dengan pasien
TB paru
55
4. Pelaksanaan pengawasan
minum obat pada pasien
TB Paru
56
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
57
pemantauan
5 Evaluasi dan pelaporan Tidak ada kendala
Tabel 4.2
No. Uraian Waktu Capaian Keterangan
kegiatan pelaksanaan
1 Konsultasi dan 04 Oktober 2021- Terlaksnanya Terlaksana
memohon 08 Oktober 2021 Konsultasi dengan sesuai
persetujuan pimpinan dan rancangan
pimpinan mendapat
terkait persetujuan untuk
rancangan melaksanakan
kegiatan kegiatan
Aktualisasi
2 Persiapan alat 09 Oktober 2021- Membuat format Terlaksana
dan bahan kartu 13 Oktober 2021 kartu monitoring dan sesuai
kontrol minum telah dibagikan pada rancangan
obat keuarga pasien TB
58
(perawat desa/bidan
desa)
4 Pelaksanaan 19 Oktober-06 Terlaksananya Terlaksana
pengawasan November 2021 pngawasan minum sesuai
minum obat obat pasien melalui rancangan
pada pasien TB group whatsApp dan
Paru SMS
5 Evaluasi dan 07 November- 09 Terlaksananya Terlaksana
Pelaporan November evaluasi dan sesuai
pelaporan kepada rancangan
mentor
59
mengandung asas profesionalitas dan akuntabilitas, yakni segala bentuk kegiatan
dalam organisasi wajib terlebih dahulu dikoordinasikan dan mendapat persetujuan
pimpinan, demi menghindari benturan kepentingan pribadi dan memastikan
kegiatan tersebut akuntabel dan bermanfaat untuk organisasi.
1. Berkonsultasi dengan pimpinan untuk menyampaikan rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Pada tahapan ini saya mengkonsultasikan rancangan aktualisasi saya kepada
Kepala Puskesmas berdasarkan hasil seminar yang dilaksanakan pada 15 Juli
2021. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas
Saat berkonsultasi pada pimpinan saya menggunakan bahasa indonesia yang baik
danbenar
Etika Publik
Pada saat berkonsultasi dengan pimpinan saya bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu
Pada saat saya berkosultasi pada pimpinan saya lakukan dengan menggunakan
waktu seefisien mungkin
Anti Korupsi
Pada saat saya berkonsultasi pada pimpinan saya melakukan dengan penuh kejujuran
60
Gambar 4.1 Berkonsultasi Dengan Pimpinan
2. Memohon bimbingan dan arahan terhadap rencana kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencatat semua hal-hal penting yang
berupa arahan dan saran diberikan oleh pimpinan. Hal ini bertujuan agar
kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan arahan yang
diberikan oleh pimpinan.Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan
sebagai berikut:
Akuntabilitas
Dalam meminta bimbingan Saya berintegritas untuk melaksanakan seluruh
arahan yang disampaikan oleh pimpinan.
Nasionalisme
Saat meminta bimbingan Saya berkata sopan kepada pimpinan Pada saat
Etika Publik
Saya berprilaku ramah dan sopan santun kepada pimpinan Pada saat meminta
bimbingan dan arahan
Komitmen Mutu
Pada saat menerima bimbingan dan arahan dari pimpinan saya secara responsif
mencatat arahan dan masukan tersebut sebagai acuan dalam melaksanakan
aktualisasi.
61
Anti Korupsi
Akuntabilitas
Pada saat meminta surat persetujuan aktualisasi saya akan konsisten dengan
kegiatan
62
Nasionalisme
Saya menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam menyusun suratpersetujuan
Etika Publik :
saya akan bersikap hormat terhadap pimpinan pada saat meminta surat
persetujuan
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
63
Rehabilitatif ) secara terpadu.
Analisis Dampak
64
Dalam tahapan ini saya melakukan pembuatan format kartu control minum obat.
Keterkaitan dengan niali- nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas :
Dalam pembuatan format kartu monitoring memberikan rencana, dan tujuan dan
alasan yang benar dan tepat mengenai rencana kegiatan
Nasionalisme :
Dalam pembuatan kartu monitoring diperolehnya mufakat dari mentor.
Etika Publik :
Cermat dalam pembuatan format kartu monitoring
Komitmen Mutu:
Dalam membuat kartu monitoring inovatif
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan kartu monitoring menerapkan nilai-nilai kejujuran.
Dokumentasi Kegiatan 2 Tahap 1
Dalam tahap ini saya menyusun kartu kontrol minum obat dan mengelompokan tiap
desa agar mempermudah pada saat pendataan dan memudahkan saat akan di susun
kembali berdasarkan tipa desa. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan
dijelaskan sebagai berikut:
65
Akuntabilitas :
Dalam menyusun kartu kontrol dilakukan dengan prinsip kejelasan dan
kesesuaian materi dengan tujuan
Nasionalisme:
disiplin dan jujur dalam penyusunan kartu monitoring sebagai bentuk nasionalisme
Etika Publik :
Dalam menyusun kartu kontrol menggunakan referensi yang benar dan kredibel.
Komitmen Mutu :
Referensi yang digunakan adalah refernsi terbaru dan relevan yang sesuai dengan
penyusunan kartu kontrol.
Anti Korupsi :
66
Gambar 4.5 Menyusun kartu kontrol
minum obat
Pada tahap ini saya melakukan invetarisasi nama-nama pasien yang positif TB Paru.
Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai berikut:
Akuntabilitas:
Dalam pecatatan nama dilakukan dengan transparansi dan kejelasan target.
Nasionalisme :
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam mengusulkan jumlah
daftar nama keluarga.
67
Etika Publik :
Dalam pencatatan daftar nama menjaga informasi yang bersifat rahasia.
Komitmen Mutu :
inovatif
Anti korupsi :
Bertanggung jawab dalam menjaga daftar nama keluarga pasien
Dokumentasi Kegiatan 2 Tahap 3
68
Gambar 4.6 invetarisasi nama-nama Pasien TB Paru
69
3.Dokumentasi Identifikasi kontak serumah
pasien TB Paru
Uraian Kegiatan Yang Dilaksanakan
Kegiatan ini melakukan koordinasi lintas sectoral sebelum mengujungi rumah
pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mawasangka Tengah bertujuan untuk
menerapkan nilai partisipatif dalam bekerja sama dengan unit lain (akuntabilitas),
mengedepankan tenggang rasa, persatuan dalam melakukan koordinasi antar unit
untuk mencapai mufakat (nasionalisme), menerapkan sopan santun dan saling
menghormati dalam melakukan koordinasi (etika publik), efektif dan efisien dalam
melakukan koordinasi (komitmen mutu) dan menerapkan nilai kejujuran dan adil
dan bertanggung jawab dalam melakukan kunjungan rumah (anti korupsi).
1.Koordinasi dengan pemerintah desa mengenai rencana pembagian kartu
control minum obat di rumah keluarga pasien TB Paru
Pada tahap ini saya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa
mengenai rencana pembagian kartu control minum obat di rumah keluarga
pasien TB Paru. Keterkaitan dengan niali-nilai ANEKA akan dijelaskan sebagai
berikut:
Akuntabilitas :
Menerapkan nilai partisipatif dalam bekerjasama dengan unit lain
Nasionalisme:
mengedepankan tenggang rasa, persatuan dalam melakukan koordinasi antar
unit untuk mencapai mufakat.
Etika Publik :
menerapkansopan santun dan saling menghormati dalammelakukan koordinasi
Komitmen Mutu :
efektif dan efisien dalam melakukan koordinasi
Anti Korupsi :
menerapkan nilai kejujuran, adil dan bertanggung jawab dalam melakukan
koordinasi antar sector
Dokumentasi Kegiatan 3 Tahap 1
70
Gambar 4.7 Gambar koordinasi Lintas sektoral
2.Membuat jadwal rencana kunjungan rumah keluarga pasien TB Paru
Akuntabilitas :
Konsisten dalam menetapkan jadwal kunjungan.
Nasionalisme :
Tidak diskriminatif dalam melakukan kunjungan rumah pasien.
Etika Publik :
Menerapkan sopan santun dan saling menghormati dalam melakukan kunjungan
rumah pasien.
Komitmen Mutu :
71
Efektif danefisien dalam melakukan kunjungan rumah.
Anti Korupsi :
Menerapkan nilai kejujuran dan adil dan bertanggung jawab dalam melakukan
kunjungan rumah.
Dokumentasi kegiatan 3 tahap 2
72
Gambar 4.9 Identifikasi kontak serumah
Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai dasar ASN maka
kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik dan tidak diperolehnya izin dari
pemerintah desa setempat untuk megunjungi rumah keluarga penderita TB. Jika
jadwal kunjungan keluarga penderita Tb tidak dibuat maka saya akan kesulitan
menentukan waktu yang tepat untuk mengunjungi keluarga pasien TB Paru.
Kegiatan 4 Pelaksanaan pengawasan minum obat pada
pasien TB Paru
73
Tanggal pelaksanaan kegiatan 19 Oktober 2021- 06 November 2021
Tanggal Pelakasanaan Kegiatan 1.Dokumentsi penyerahan kartu control
minum obat
2.Dokumentasi penjelasan tentang pengisian
kartu control minum obat.
3.Dokumentasi pembuatan group whatsApp
dan SMS
4.Dokumentasi pelaksanaan pemantauan
perminggu
Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Pada kegiatan pelaksanaan pengawasan minum obat pasien TB paru, mengandung
mata pelatihan agenda III yaitu pelayanan public. Dalam kegiatan pengawasan
minum obat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
sekaligus pelayanan publik.
1.Penyerahan kartu kontrol minum obat
Pada tahap ini saya menyerahkan kartu control minum obat pada keluarga pasien
agar kepatuhan minum obat pasien lebih terkontrol
Akuntabilitas
Kejelasan pada lembar kartu kontrol kepatuhan minum obat TB Paru
Nasionalisme
Menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar.
Etika Publik
Menyampaikan informasi dengan benar
Komitmen Mutu
Efektif
Anti Korupsi
Bersikap adil; mandiri
74
Gambar 4.10 pembagian Kartu control minum obat
75
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 2
76
Menerapkan nilai kejujuran dan adil dan bertanggung jawab
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 3
77
Gambar 4.12 pembuatan Group WhatsApp dan sms
4. Melaksanakan Pemantauan Kartu Control Perminggu
Akuntabilitas :
Teliti dalam pengecekan lembar kartu control minum obat
Nasionalisme :
Bersifat tanggung jawab
Etika Publik :
Sopan dan santun dalam menyampaikan informasi pada pasien dan keluarga pasien
Komitmen Mutu :
Memberiri motivasi bagi pasien dan keluarga pasien dalam pengisian kartu control
Anti Korupsi :
Menjaga kerahasiaan data pasien
78
Dokumentasi kegiatan 4 tahap 4
79
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
80
Anti Korupsi :
bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
Dokumentasi kegiatan 5 tahap 2
81
Gambar 4.16 Menyusun laporan aktualisasi
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor
Akuntabilitas:
Tanggung jawab sebagai petugas kesehatan dalam mengevaluasi hasil evaluasi
untuk menentukan rencana tindak lanjut
Nasionalisme:
Menempatkan kepentinganBersama diatas kepentingan pribadi.
Etika Publik :
menjalankan kegiatan dengan jujur, tanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Bekerja keras dalam proses analisa hasil aktualisasi.
Dokumentasi kegiatan 5 tahap 4
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
83
5.3 Rekomendasi/ Tindak Lanjut
Gagasan pelaksanaan pengawasan keluarga tentang kepatuhan minum obat
pasien TB Paru melalui pembuatan kartu kontrol mekanisme komunikasi media
whatsapp dan sms di wilayah UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah, tetap
melaksanakan kegiatan pengawasan kepatuhan minum obat TB Paru agar pasien tetap
terkontrol.
.
84
DAFTAR PUSTAKA
85
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Hari Kerja
4.Konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
(mentor) untuk
menjelaskan maksud
dan tujuan terkait
rancangan.
5.Memohon bimbingan
dan arahan terhadap
rencana kegiatan
6.Meminta persetujuan
mentor/dukungan
tertulis
2. Persiapan alat dan bahan
kartu kontrol minum obat
4.Pembuatan format kartu
kontrol minum obat
5.menyusun kartu kontrol
minum obat
6..Inventarisasi daftar
nama pasien
3. Melakukan koordinasi
lintas sektoral (perawat
desa)
4.Koordinasi dengan
perawat desa mengenai
rencana kunjungan
rumah keluarga pasien
TB
5.Membuat jadwal
kunjungan rumah
keluarga pasien TB Paru
6..Identifikasi kontak
serumah dengan pasien
TB paru
4. Pelaksanaan pengawasan
minum obat pada pasien
TB Paru
86
5.penyerahan kartu kontrol
minum obat
6..penjelasan tentang
pangisian kartu kontrol
minum obat
7.membuat group
whatsApp dan SMS
8.melaksanakan
pemantauan Perminggu
5. Evaluasi dan Pelaporan
9.Menyiapkan bahan
evaluasi dalam bentuk
dokumentasi kartu
control
10.Mengumpulkan dan
mencatat hasil kartu
kontrol
11.menyusun laporan
aktualisasi
12.Melaporkan hasil
kegiatan kepada Mentor
87
FORMULIR 2
STRATEGI PEMBIMBINGAN RINCIAN PELAKSANAAN BIMBINGAN
(CATATAN BIMBINGAN OLEH : COACH)
Fildina, A.Md.Kep
NAMA
UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah
SATUAN KERJA
Wilayah Puskesmas Mawasangka Tengah
TEMPAT AKTUALISASI
88
Dari data diatas sebelum dilakukan pengawasan kepatuhan minum obat pasien TB
Paru ada 3 orang pasien minum obatnya teratur dan patuh dengan persentasi 33,3% dan ada
6 orang pasien yang tidak patuh minum obat dan jika dipersenkan menjadi 66,7%, dimana
jam minum obatnya tidak di tentukan dan hanya mengikuti aturan 3 kali sehari tanpa
mengikuti waktu minum obat yang benar yaitu 8 jam.
Setelah dilakukan pengawasan minum obat pasien mulai mengerti dan patuh
terhadap waktu minum obat dengan tepat waktu dan jika dipersenkan menjadi 100%.
89
90
91
92
93
94
Daftar Nama pasien TB Paru Puskesmas Mawasangka Tengah Tahun 2021
1.Nama : Wa Ade
Umur: 36 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp : 082199272062
Keterangan: Dua Bulan Pengobatan
2.Nama: Nurhidayah
Umur: 22 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp: 082349506893
Keterangan : Empat Bulan Pengobatan
4.Nama : Nursiah
Umur : 29 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp: 081241519984
Keterangan: Tiga Bulan Pengobatan
5.Nama: Nasra
Umur : 40 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp: 082190210462
Keterangan : Tiga Bulan Pengobatan
95
6.Nama : Muh. Asran
Umur : 9 Tahun
Alamat: Lantongau
No. Hp: 082193047031
Keterangan: Dua Bulan Pengobatan
7.Nama : Alfin
Umur : 15 Tahun
Alamat: Morikana
No. Hp: 082235108516
Keterangan: 4 Bulan Pengobatan
8.Nama : Sarlin
Umur : 62 Tahun
Alamat: Katukobari
No. Hp: 081281155795
Keterangan: Tiga Bulan Pengobatan
9.Nama : Amin
Umur : 60 Tahun
Alamat : Morikana
No. Hp: 082199272062
Keterangan: Empat Bulan Pengobatan
10.Nama : La Mimi
Umur: 52 Tahun
Alamat : Lantongau
No. Hp :-
Keterangan : Meninggal Dunia(Putus Obat)
11.Nama : Algian
Umur: 25 Tahun
Alamat: Lantongau
No. Hp: -
Keterangan: Tuntas Pengobatan
96