Anda di halaman 1dari 12

DATA, VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN DALAM STATISTIKA

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


STATISTIKA PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : DAPIAH, M.Si

Kelompok I
Disusun Oleh :
Ine Fajar
Nurul Nida Rizka
Siti Nurasiah
Tetih Suprihatin
Wulandari

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Data,Variabel dan Skala
Pengukuran” guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi BK Sekolah.
Dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dapiah M.Psi sebagai dosen pengampu mata
kuliah yang telah memberikan pengarahan, penjelasan serta petunjuk dalam pembuatan makalah
ini.
Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun doa restu
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu serta teman- teman yang
telah memberikan gambaran dan penjelasan tentang penyusunan makalah.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para
pembaca sekalian. Kritik dan saran senantiasa penulis harapkan sebagai masukan positif guna
perbaikan di masa yang akan datang.

Cirebon, September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
DATA, VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN..............................................................................5
A. Pengertian Data dan Jenis Data...................................................................................................5
B. VARIABEL....................................................................................................................................6
C. SKALA PENGUKURAN..............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................11
Kesimpulan..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah merumuskan rumusan masalah, mengukur variabel dalam kerangka teori


merupakan bagian integral dari penelitian yang merupakan aspek penting dari desain
penelitian. Objek yang secara fisik dapat diukur dengan beberapa instrumen yang
dikaliborasi tidak menimbulkan masalah pengukuran. Skala pengukuran digunakan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan
menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data
kuantitatif.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut
atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel ini
menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian tanpa adanya
variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan
seperti apa variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang
menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel akan menjadi suatu
hal yang
sangat penting.
Dalam kehidupan sehari-hari di tengah ledakan data, kita tidak dapat melepaskan diri dari
data, baik data itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kedua data tersebut dapat dianalisis,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau gabungan dari keduanya. Ilmu pengetahuan
mengemban tiga tugas penting: menerangkan gejala, meramalkan kejadian, dan mengontrol
keadaan.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian dan jenis data


2. Pengertian Variabel dan jenisnya
3. Pengertian skala ukur dan jenisnya

4
BAB II
PEMBAHASAN
DATA, VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN

A. Pengertian Data dan Jenis Data


1. Pengertian Data

Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang
berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna
keperluan penelitian dimaksud.
2. Jenis Data
a. Berdasarkan macam atau jenis variabelnya:

1. Data Diskrit, yaitu data dari variabel diskrit, data yang ada berupa frekuensi.
2. Data Kontinum, yaitu data dari variabel kontinum, data yang ada berupa tingkatan
angka berjarak atau ukuran.
b. Berdasarkan perolehannya:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang
dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari meminjam dokumen suatu instansi
malalui petugas atau mencari sendiri file yang diperlukan sebagai sumber data.
c. Berdasarkan wujudnya:

1. Data kualitatif, yaitu data yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian maka data
tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka melainkan berbentuk
suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, peristiwa tertentu.
Contohnya bagaimana kondisi pasien pasca operasi ginjal di RS Budi Asih: sangat
bagus, sangat jelek, jelek sekali.
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang penyajiannya dalam bentuk angka yang secara
sepintas lebih mudah untuk diketahui maupun untuk membandingkan satu sama lain.
Pengumpulan data kuantitatif pada umumnya menggunakan instrumen penelitian.

5
Contohnya berapa jumlah pasien infeksi luka operasi di RS Budi Asih: 3 pasien.

B. VARIABEL
1. Pengertian variabel
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis
kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki – perempuan; berat badan,
karena ada berat badan 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga
variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek
lain. Yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik suatu subyek bukan subyek atau
bendanya sendiri. Misalnya badan, kelamin, darah atau hemoglobin bukan merupakan
variabel; yang merupakan variabel adalah tinggi atau berat badan, jenis kelamin, tekanan
darah, atau kadar hemoglobin.
A. Jenis variabel
Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif
misalnya luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dan sebagainya. Contoh variabel
kualitatif misalnya kemakmuran kepandaian.
Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua kelompok:
1. Variabel diskrit (discrete quantitative variables): disebut juga variabel nominal atau
variabel kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni
“ya” dan “tidak”.
Misalnya: “wanita – pria”, “hadir – tidak hadir”, “atas – bawah”.
Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung, yaitu banyaknya
pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyatakan dalam frekuensi. 2
Variabel diskrit bukan hanya hasil hitungan, tetapi juga penomoran, misalnya nomor
telepon. Tinjauannya karena nomor telepon tidak menunjukkan “lebih-kurang”, “jarak”,
atau “sekian kali”. 2
2. Variabel kontinum (continous quantitative variables quantitative variables quantitative
variables), dibagi menjadi: 2
a. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya
panjang, kurang panjang, pendek.

6
Disebut juga variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan
dibandingkan yang lain.
Contoh: Ani terpandai, Siti pandai, Nono tidak pandai.
b. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan
variabel lain, sedangkan jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti.
Misalnya:
Suhu udara diluar 310C. Suhu tubuh kita 370C. Maka selisih suhu adalah 60C.
Jarak Semarang – Magelang 70 km, sedangkan Magelang – Yogya 101 km. Maka
selisih jarak Magelang – Yogya, yaitu 31 km.
c. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan antar-
sesamanya merupakan “sekian kali”.
Misalnya:
Berat Pak Karto 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg. Maka Pak Karto beratnya dua kali
berat anaknya.
Jika kita menghendaki, variabel kontinum dapat diubah menjadi variabel diskrit dengan
cara mengklasifikasikannya menjadi “ya” dan “tidak”.
Cara:
a) Menentukan batas misalnya nilai rata-rata, maka angka diatas rata-rata diberi “ya”
dan rata-rata kebawah diberi “tidak”
b) Mengambil satu nilai diberi “ya”, dan selain nilai itu diberi “tidak”.
Contoh:
Nilai Bahasa Indonesia berjarak antara 3 dan 9 (variabel interval), variabel ini dapat
diubah diskrit dengan mengambil nilai 7 sebagai “ya” dan selain nilai itu (diatas atau
dibawahnya) diberi “tidak”.

Berdasarkan hubungan antara satu variabel dan variabel lain:


1. Variabel Independen: variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent,
risiko, determinan, kausa atau variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).

7
2. Variabel Dependen: sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, efek, hasil,
outcome, respon atau event. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Contohnya komitmen kerja sebagai variabel independen dan produktivitas
kerja sebagai variabel terikat.

Komitmen Kerja Produktivitas Kerja


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Contoh hubungan variabel independen-dependen

3. Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau


memperlemah) hubungan variabel bebas dan variebel terikat atau disebut juga variabel
independen dua. Contohnya hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin
kuat bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan
semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.

Motivasi Kerja Produktivitas Kerja


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Kepemimpinan
(Variabel Moderator)

Contoh hubungan variabel independen-moderator, dependen

4. Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dan dependen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak di
antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Contohnya: tinggi
rendahnya penghasilan akan mempengaruhi seecara tidak langsung terhadap usia harapan
hidup. Variabel antaranya yaitu gaya hidup seseorang antara variabel penghasilan dengan
gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.

8
Penghasilan Gaya Hidup Harapan Hidup
(variabel (variabel intervening) (variabel
independen) dependen)

Budaya Lingkungan
Tempat Tinggal
(variabel moderator)

Contoh hubungan variabel independen-moderator-intervening, dependen

5. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti variabel kontrol sering digunakan bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.

Pendidikan SMA & SMK Keterampilan Mengetik


(variabel independen) (variabel dependen)

Naskah, tempat, mesin tik


sama (variabel kontrol)

Contoh hubungan variabel independen-kontrol, dependen

C. SKALA PENGUKURAN

Skala pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu skala kategorikal dan skala
numerik. Skala kategorikal dapat dibagi lagi menjadi skala nominal dan ordinal, sedangkan skala
numerik dibagi menjadi skala interval dan rasio.
1. Skala nominal hanya merupakan nama atau label variabel, dan tidak mengandung informasi
peringkat. Contoh: golongan darah (A, B, AB, O), suku bangsa (Jawa, Dayak, Bugis). Skala
nominal yang mempunyai 2 nilai disebut dikotom atau binominal, sedangkan yang
mempunyai lebih dari 2 nilai disebut politikom. Skala nominal ini ridak dapat dimanipulasi
secara matematis, misalnya dihitung nilai mean-nya, tetapi dapat dihitung proporsi,
persentase, risiko absolut atau resiko relatif. Uji hipotesis yang sering digunakan untuk
variabel nominal adalah uji x2; selain itu untuk desain tertentu dapat dihitung risiko relatif

9
(pada studi kohort) atau reasio odds (pada studi kasus-kontrol) yakni untuk variabel berskala
binominal. Pada uji diagnostik, baik uji yang diteliti maupun baku emas selalu berskala
binominal.
2. Skala ordinal terdapat informasi peringkat, tetapi jarak antara dua peringkatnya tidak dapat
dikuantifikasi. Contohnya adalah derajat penyakit, tingkat sosial ekonomi, status gizi.
Meskipun mempunyai informasi peringkat, nilai variabel ordinal tidak dapat dimanipulasi
secara matematis. Misalnya pasien yang menderita penyakit tertenttu derajat II bukan berarti
2 kali lebih parah daripada penderita derajat I. Statistika yang digunakan, selain yang berlaku
untuk skala nominal, juga termasuk median, korelasi peringkat (Spearman), dan banyak uji
non-parametrik.
3. Skala numerik terdapat informasi peringkat kuantitatif yang lengkap dan dapat diukur.
Contoh: berat badab, penghasilan, kadar ureum, berat lahir. Nilai skala numerik dapat
dimanipulasi secara matematika. Skala numerik dapat dibedakan lagi menjadi:
a. skala interval, yakni skala numerik yang tidak mempunyai nilai 0 alami (misalnya suhu
0o Celcius tidak sama dengan suhu 0o Farenheit, oleh karena nilai tersebut adalah arbitrer,
ditentukan oleh manusia, bukan nilai alami).
b. Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak
ada., yang mempunyai nilai alami 0 alami (misalnya berat badan, kadar kolestrol).
Skala numerik dapat pula dibagi menjadi:
a. skala kontinu (mempunyai nilai desimal, misalnya kadar ureum, berat badan)
b. skala diskrit (tidak ada desimal, misalnya jumlah anak).

10
BAB III
Kesimpulan

Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari objek penelitian
(individu atau kegiatan) yang memiliki variasi tertentu antara satu objek dengan
objek lainnya. Umumnya variabel penelitian akan ditentukan oleh seorang peneliti
untuk dipelajari dan digali Informasi dari objek tertentu yang kemudian ditarik
kesimpulannya.
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang
berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna
keperluan penelitian dimaksud.
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan skala
pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Setelah
proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut
barulah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

P Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. 2006.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik edisi IV. Rineka Cipta.
Jakarta. 2006.

Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi ke-4.
CV Sagung Seto. Jakarta. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.
2007.

Purnomo. (2020). Bahan Ajar Variabel dan Hipotesis. Semarang : Poltekkes

Jusmiana, A., & Herianto, H. (2020). Suplemen Materi Statistik Terapan dalam Ilmu
Kesehatan.Sapada, A.O. & Arsyam, M. (2020) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Menurut Pandangan Islam.

12

Anda mungkin juga menyukai