Anda di halaman 1dari 21

Daftar Cek (cheklist) Masalah ( DCM )

Makalah diajuakan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Assesment Non – Tes

Dosen pengampu : Ahmad Gozali,M.pd.

Kelompok 6

Disusun Oleh :

Aji Rachmat Fauji NIM : 2018.9.2.1.00057

Kudiro Husodo NIM : 2018.9.2.1.00072

Silvi Nurlaeliyah NIM : 2018.9.2.1.00088

Wulandari NIM : 2018.9.2.1.00094

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,atas ridha-Nya makalah daftar cek
masalah (DCM) telah dapat kami selesaikan,meski dari sisi waktu agak
mengalami keterlambatan dari keinginan kami semula.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai DCM. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran dari teman-eman.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh orang yang membacanya.


Sekiranya dari kami meminta maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang
berkenan dan terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami mohon kritik
dan saran demi perbaikan di tugas yang selanjutnya,akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Cirebon, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3

A. Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)........................................................3

B. Manfaat dan Fungsi Daftar Cek Masalah (DCM).........................................4

C. Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM)..............................5

D. Ciri – ciri Daftar Cek yang Baik...................................................................5

E. Macam – macam Daftar Cek Masalah..........................................................6

F. Petunjuk Pengadministrasian DCM..............................................................7

G. Analisis Daftar Cek Masalah (DCM)............................................................8

H. Pengadministrasian Pedoman Daftar Cek...................................................11

I. Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Daftar Cek.....................................12

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP.............................................................................................................17

A. Kesimpulan.................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku manusia merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri yang
mewarnai atau melandasi individu itu berperilaku sehingga perilaku tersebut
dapat diobservasi. Namun tidak semua hal yang psikologis dapat diobservasi.
Oleh karena itu dibutuhkan indikator-indikator yang memberikan tanda
tentang derajat perilaku yang diukur. Agar indikator-indikator tersebut dapat
didefinisikan dengan lebih tepat, dibutuhkan psychological attributes / traits
yang disebut konstruk (construct). Konstruk adalah konsep hipotesis yang
digunakan oleh para ahli yang berusaha membangun teori untuk menjelaskan
tingkahlaku. Indikator dari suatu konstruk psikologis diperoleh melalui
berbagai sumber seperti hasil-hasil penelitian, teori, observasi, wawancara,
elisitasi (terutama untuk konstruk sikap) lalu dinyatakan dalam definisi
operasional.
Kegiatan pengukuran psikologis sering disebut juga tes. Tes adalah
kegiatan mengamati atau mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki
individu secara sistematis dan terstandar. Disebut “sampel tingkah laku”,
karena tes hanya mendapatkan data pada waktu tertentu serta dalam kondisi
dan konteks tertentu. Artinya, pada saat tes berlangsung, diharapkan data yang
diperoleh merupakan representasi dari tingkah laku yang diukur secara
keseluruhan. Terdapat beberapa teknik non testing dalam pengumpulan data
tentang perilaku individu seperti observasi, daftar cek dan daftar cek masalah,
interview atau wawancara, angket dan skala psikologis dan sosiometris.
Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang teknik non testing
dalam pengumpulan data yang berupa daftar cek dan daftar cek masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana esensi dari daftar cek masalah (DCM)?

1
2. Bagaimana cara mengaplikasikan daftar cek masalah (DCM)?
3. Bagaimana cara menganalisis hasil daftar cek masalah (DCM)?
4. Bagaimana mengadministrasikan hasil DCM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari esesnsi dari DCM
2. Untuk mengetahui dan memahami cara mengaplikasikan DCM
3. Untuk mempelajari analisis hasil DCM
4. Untuk mempelajari dan memahami cara mengadministrasikan hasil DCM

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)


Gibson (1995:265) memandang daftar cek (rating scale) sebagaimana
tersirat dari nama itu, adalah skala untuk mengukur setiap karakteristik atau
aktifitas dari seseorang yang ingin diamati. Aiken (1996:12) memandang
daftar cek sebagai bentuk instrumen psikometrrik yang paling sederhana, yang
berisi kata-kata, kalimat, atau pernyataan-pernyataan yang berisi kegiatan-
kegiatan atau pikiran-pikiran atau kegiatan individu yang sedang menjjadi
fokus perhatian atau sedang diamati.
Dengan daftar cek memungkinkan pengamat meneliti seseorang secara
sistematis dan obyektif dan merekam hasil observasi tersebut secara cepat.
Walaupun skala seperti itu tidak dibatasi untuk mencatat hasil observasi tetapi
skala itulah yang merupakan instrument paling sering digunakan sebagai alat
bantu observasi. Gibson (19955:265) memandang daftar cek sudah lama
digunakan sebagai instrumen observasi oleh para konselor. Daftar cek secara
spesifik terfokus pada karakteristik, meningkatkan obyektifitas pengukur, dan
memberikan komparabilitas sesama pengamat terhadap observasi yang
dilakukan, dan daftar ini lebih mudah digunakan.
Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang
merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam
tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-
masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing
individu untuk mengutarakan masalah yang pernah atau sedang dialaminya.
Dalam hal penulis merancang bentuk DCM sendiri yang merupakan
perpaduan dari contoh-contoh DCM yang sudah banyak digunakan di sekolah-
sekolah. DCM hasil rancangan penulis ini terdiri dari 240 butir pernyataan dan
3 butir pertanyaan yang terbagi dalam 5 bidang. 4 bidang sesuai dengan
bidang bimbingan yakni : pribadi, sosial, belajar dan karir. Beberapa aspek
yang berusaha diungkap lewat DCM ini adalah :
1. Kesehatan

3
2. Keadaan Penghidupan
3. Rekreasi dan Hobi
4. Kehidupan Keluarga
5. Agama dan Moral
6. Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
7. Hubungan Pribadi
8. Muda-Mudi
9. Penyesuaian Terhadap Sekolah
10. Masa Depan dan Cita-cita Pendidikan Jabatan

B. Manfaat dan Fungsi Daftar Cek Masalah (DCM)


1. Manfaat Daftar Cek Masalah (DCM)
Daftar cek bisa dimanfaatkan untuk :
a. Menggambarkan atau mengevaluasi seseorang, obyek, atau peristiwa
tertentu,
b. Menemukan faktor-faktor yyang relevan dengan masalah yang sedang
menjadi pusat perhatian,
c. Pencatatan lebih rinci dan sistematis terhadap faktor-faktor yang
sedang diteliti.
2. Fungsi Daftar Cek Masalah (DCM)
Sebagai alat bantu observasi, daftar cek berfungsi sebagai :
a. Alat pencatat hasil observasi, meski akhir-akhir ini pencatatan juga
bisa dilakukan dengan alat-alat elektronik, tetapi pencatatan dengan
memanfaatkan daftar cek ini masih sangat diperlukan lantaran tidak
semua tempat tersedia fasilitas penunjang penggunaan alat-alat
elektronik.
b. Memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan
sedang dialami. Dengan daftar cek masalah memungkinkan individu
mengingat kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya.
c. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar
memudahkan analisis dan sintesis dengan data yang diperoleh dengan
cara atau alat lain.
d. Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.

C.Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM)

1. Kelebihan DCM

4
Daftar cek juga memiliki beberapa kelebihan antara lain :
a. Efisien, karena dengan daftar cek – termasuk di dalamnya DCM –
dapat diperoleh banyak data tentang masalah dan kebutuhan siswa
dalam waktu singkat.
b. Intensif, karena data problem yang diperoleh melalui DCM lebih
teliti, mendalam dan luas.
c. Valid dan reliabel, antara lain karena individu yang bersangkutan
mengecek sendiri masalah yang sedang ia alami, disamping jumlah
item kemungkinan masalah yang cukup banyak.
2. Kekurangan DCM
Daftar cek juga memiliki beberapa kekurangan antara lain :
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil,sebagai
konsejuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah
butir pertanyaan masalah yang tersedia.
b. Data yang diungkapkan melalui daftar cek masalah (DCM) masih
bersifat umum berbentuk peta masalah dan banyaknya masalah
yang dialami pada setiap bidang,sehingga untuk mendalami
pemahaman terhadap masalah peserta didik,guru bimbingan
konseling perlu mengkombinasi dengan metode assesmen lain
seperti wawancara.

D. Ciri – ciri Daftar Cek yang Baik


Menurut Anwar dalam bukunya Pemahaman Individu ( 2012:137 ) ada
beberapa ciri daftar cek yang baik sehingga memungkinkan daftar cek dapat
difungsikan sebagai alat pencatat yang baik atas hasil observasi dan sekaligus
sebagai alat pengumpul data. Ciri – ciri daftar cek yang baik adalah
a. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Direncanakan secara sistematis
c. Berupa format yang baik dan praktis
d. Hasil pengecekan diolah sesuai tujuan
e. Dapat diperiksa validitas, reliabilitas, dan ketelitian dan bersifat
kuantitatif.

5
E. Macam – macam Daftar Cek Masalah
Terdapat beberapa macam daftar cek yang lazim digunakan yaitu (1)
daftar cek perorangan, (2) daftar cek kelompok, (3) daftar cek dalam skala
penilaian, (4) daftar cek masalah. Aiken (1996: 211) menunjukkan pula dalam
kaitannya dengan instrument kepribadian, ada pula daftar cek yang terstandar
dan tidak standar. Di bawah ini di sajikan beberapa contoh empat macam
daftar cek yang pertama, yaitu :
1. Daftar Cek Perorangan
Daftar cek peroragan adalah daftar cek yang digunakan sebagai alat
bantu ketika mengobservasi seseorang. Bentuk daftar cek perorangan
adalah sebagai berikut:

N a m a : …………………
(plus identitas yang lain yang dipadang perlu)
No Aspek/ kegiatan cek
1. Datang sekolah denga tepat waktu √
2. Mandiri √
3. Kerja sama dengan teman √
4. Tanggung jawab -
5. Dan lain sebagainya

2. Daftar Cek Kelompok


Jika daftar cek itu digunakan sebagai alat bantu observasi, individu
dalam jumlah banyak (kelompok) maka bentuknya bisa di kecbangkan
berikut :

No Nama Aspek
A B C D E F G dst
01
02
03
04
05
06
07

Keterangan :
Tujuan observasi : (misal) ingin mengetahui bagaimana perhatian siswa
kelas X terhadap pelajaran Y

6
Kode aspek yang di obervasi :
A : selalu mengikuti pelajaran sesuai jadwal yang di tetapkan.
B : perhatian ketika guru menjelaskan di depan kelas.
C : bertanya kepada guru ketika ada hal-hal yang kurang di pahami.
D : bertanya kepada teman yang di pandang lebih memahami.
E : rajin mencari bahan- bahan pengayaan.
F : rajin mencoba soal- soal atau latihan.
G : memiliki peralatan belajar dengan lengkap.
Dan seterusnya

3. Daftar Cek Dalam Skala Penelitian


Daftar cek juga mungkin digunakan dalam skala penilaian terhadap
diri sendiri atau orang lain, benntuk ini juga sering digunakan sebagai
instrument skala psikologis.

F. Petunjuk Pengadministrasian DCM


Agar hasil kegiatan ini valid dan reliabel perlu diberikan petunjuk
pelaksanaan dan cara mengerjakan DCM. Petunjuk yang harus diperhatikan
itu meliputi petunjuk bagi instruktur dan petunjuk bagi siswa.
a. Petunjuk bagi infrastruktur
Keterampilan konselor melaksanakan DCM ini mencakup : (1)
persiapan,yaitu sebelum melaksanakan,dan (2) pelaksanaan, yaitu
menjelang dan pada waktu mengerjakan.
(1) Hal – hal penting dalam persiapan adalah :
a.) Menyiapkan bahan (buku DCM) sesuai dengan jumlah
siswa
b.) Menguasai petunjuk cara mengerjakan DCM
(2) Hal – hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan meliputi
berbagai kegiatan,antara lain :
a.) Mengontrol situasi ruangan,siswa harus duduk tenang,menghindari
suara yang mengganggu,menyingkirkan benda-benda yang tidak
perlu agar tidak mengganggu pelaksanaan
b.) Konselor menerangkan maksud menggunakan DCM itu,untuk
menumbuhkan kepercayaan dan motivasi pada siswa
c.) Menyuruh siswa mempersiapkan alat tulis
d.) Membagikan lembar DCM
e.) Menginstruksikan kepada siswa untuk menulis identitas dan
tanggal pelaksanaan DCM
f.) Membagikan buku DCM,setiap siswa satu buku

7
g.) Membacakan petunjuk cara mengerjakan DCM,sementara siswa
memperhatikan sambil membaca dalam hati petunjuk tersebut
h.) Memberi contoh (misal dengan menulis di papan tulis atau di layar
LCD) cara mengerjakan DCM,yaitu memberi tanda cek (√) pada
nomor di lembar jawaban yang item nomor tersebut menjadi
masalah bagi dirinya
i.) Memberi instruksi mengerjakan DCM,mengingatkan agar para
siswa mengerjakan dengan tenang,teliti,dan memberitahukan
waktu yang disediakan cukup lama (+ 40 menit).
j.) Mengontrol apakah siswa telah mengerjakan DCM dengan benar
k.) Mengumpulkan pekerjaan siswa.

b. Petunjuk bagi siswa


Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh siswa,yaitu :
1.) Siswa harus mempunyai minat dan kemauan untuk mengutarakan
masalah yang sebenarnya.
2.) Siswa harus menyadari bahwa jika ia mengerjakan secara asal-asalan
ataupun tidak serius,hanya akan merugikan dirinya sendiri.
3.) Siswa harus menulis identitasnya sendiri
4.) Siswa harus mematuhi tata cara mengerjakan DCM.

G. Analisis Daftar Cek Masalah (DCM)


Setelah semua pekerjaan siswa dikumpulkan, tugas konselor selanjutnya
adalah menganalisis pekerjaan itu. Analisis tersebut meliputi analisis
individual dan analisis kelompok.
1. Analisis Individual
Langkah-langkah dalam menganalisis secara individual (per-siswa) ialah:

1)  Menjumlahkan butir (item) yang menjadi masalah individu pada tiap-


tiap topik masalah.
2)  Mencari persentase per-topik masalah, dengan cara mencari rasio
antara jumlah butir yang menjadi masalah dengan jumlah butir topik
masalah.
Dengan rumus :
nM/n X 100%
nM : Jumlah item yang menjadi masalah pada satu topik masalah
n : Jumlah item pada topik masalah
3)  Mencari jenjang (ranking) masalah, dengan cara mengurutkan % topik
masalah dari yang terbesar sampai terkecil.

8
4)  Mengkonversikan % masalah ke dalam stan-ten scale dan predikat
nilai A, B, C, D, dan E. Konversi tersebut adalah sebagai berikut:
0%-0% A (Baik Sekali)
1 % - 10 % B (Baik)
11 % - 25 % C (Sedang)
26 % - 50 % D (Kurang)
51 % - 100 % E (Kurang Sekali)
Contoh :
Agung mencek 5 butir masalah kesehatan, sedangkan jumlah semua
butir topik kesehatan ada 25. Maka persentase masalah kesehatan Agung
adalah:
nM/n X 100% = 5/25 X 100% = 20%
•Jadi predikat hubungan kesehatan Agung adalah : C (cukup
bermasalah).

2. Analisis Kelompok
Langkah-langkah menganalisis DCM secara kelompok meliputi analisis
per-butir dan analisis per-topik masalah.
a. Analisis per-butir masalah
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui butir masalah apa yang pada
umumnya dihadapi oleh para siswa.
Langkah-langkah analisisnya adalah:
a)  Menjumlahkan banyaknya siswa yang mempunyai butir masalah
yang sama untuk tiap butir.
b) Mencari persentase masalah dengan cara mencari rasio antara
banyaknya siswa yang bermasalah untuk butir tertentu dengan
jumlah siswa. Rumusnya:
Mm : Banyaknya responden/ siswa yang bermasalah untuk item
tertentu
M : Banyaknya responden/ siswa yang mengerjakan DCM
Contoh :

9
30 orang responden/ siswa bermasalah untuk item nomor 65.
Responden/ siswa peserta berjumlah 120 orang.

b. Analisis per-topik masalah


Analisis ini bertujuan untuk mengetahui topik masalah apa yang pada
mumnya dihadapi oleh para siswa. Langkah-langkah menganalisisnya
adalah:
a. Harus diketahui jumlah responden/ siswa yang mengerjakan DCM.
b. Harus diketahui jumlah item yang menjadi masalah responden/
siswa.
c. Harus diketahui jumlah responden/ siswa yang mempunyai
masalah.
d. Persentase adalah rasio antara jumlah item masalah dikalikan
jumlah responden/ siswa yang bermasalah dengan jumlah item
dalam topik masalah kali jumlah responden/siswa yang bermasalah
dengan jumlah item dalam topik masalah kali jumlah responden/
siswa. Atau dengan rumus :

Nm : Jumlah item masalah


Mn : Jumlah responden yang mempunyai masalah
N : Jumlah item dalam topik masalah
M : Jumlah responden (peserta)
Contoh
•Jumlah item dalam topik masalah III : 30
•Item yang merupakan masalah : 25
•Jumlah peserta yang mempunyai masalah : 90
•Jumlah peserta : 120

10
Jadi predikat topik masalah III dalam hubungan kemasalahan: E.
Berarti topik masalah III ini merupakan masalah peserta yang
sangat serius.

H. Pengadministrasian Pedoman Daftar Cek


Pengadministrasian pedoman Daftar Cek dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil. Tahap persiapan,
pada tahap ini lazim dilakukan dalam rangka merancangbangun pedoman
daftar cek, mencakup langkah-langkah berikut: (a) penetapan topik, (b)
penentuan variabel, (c) penentuan indikator, (d) penentuan prediktor,dan (e)
Tahap pelaksananaan/implementasi pedoman daftar cek dalam asesmen
layanan bimbingan dan konseling meliputi langkah-langkah berikut: (a)
penyiapan pedoman/format DC, (b) penentuan posisi observasi yaitu observer
mengambil posisi yang tepat agar mudah mengamati perilaku observee dan

11
tidak menimbulkan perhatian observee, (c) pelaksanaan pengamatan yaitu
mencatat dan menandai perilaku observe yang muncul pada format DC, dan
(d) pencatatan terhadap perilaku observee (siswa/konseli yang diobservasi).
Tahap analisis data mencakup langkah-langkah berikut: (a) skoring, (b)
analisis dan interpretasi, dan (c) kesimpulan.

I. Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Daftar Cek


sebagaimana di sebutkan berikut.
a. Tahap Persiapan (merancangbangun), meliputi langkah-langkah berikut:
i. Penentuan topik, dimulai dari menentukan topik yang relevan,
misalnya ‘kebiasaan belajar siswa pada saat jam kosong’
ii. Penentuan variabel. Variabel pertama adalah situasi jam kosong dan
pada saat guru tidak ada di kelas. Variabel kedua adalah kebiasaan
belajar siswa di kelas.
iii. Penentuan indikator dengan dua kategori yaitu kategori “Ya” sebagai
petunjuk kemunculan sub-sub variabel atau pernyataan. Selanjutnya
kategori “Tidak” merupakan ketidakmunculan sub-sub variabel yang
mungkin atau diperkirakan terjadi pada kebiasaan perilaku
subyek/observee. Biasanya petunjuk “Tidak” dapat saja tidak
disertakan atau diabaikan dalam pedoman Daftar Cek.
iv. Penentuan prediktor yaitu menetapkan kreterium terhadap frekuensi
kemunculan perilaku. Kreterium ini dibuat berdasarkan kajian teori
tentang kebiasaan belajar sebagaimana tertera pada topik. Prediktor ini
sekaligus digunakan sebagai acuan untuk interpretasi data. Ada empat
(4) kreterium yang digunakan untuk mengkonversi data atau rubrik,
sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Rubrik
Interval Presentase Klasifikasi Interpretasi
76 – 100 Sangat Tinggi Sangat rajin belajar pada jam
kosong dan saat guru tidak
ada di kelas
51 – 75 Cukup Tinggi Rajin belajar pada jam
kosong dan saat guru tidak

12
ada di kelas
26 – 50 Sedang Cukup rajin belajar pada jam
kosong dan saat guru tidak
ada di kelas.
1 – 25 Rendah Tidak rajin atau malas belajar
pada jam kosong dan saat
guru tidak ada di kelas.

v. Penyusunan pernyataan/item
dengan merumuskan pernyataan/item sub-sub variabel sebagai
ejawantahan aspek perilaku yang diobservasi, khususnya kebiasaan
belajar siswa di kelas pada situasi jam kosong atau saat guru tidak ada
di kelas.
Berikut contoh pedoman/format Daftar Cek tentang kebiasaan belajar
Ifas di kelas pada saat jam kosong atau guru tidak ada di kelas.
Pedoman Daftar Cek
(Individual)
I. Identitas Siswa
1. Nama : …………………….
2. kelas / program : …………………….
3. NIS / Absen : …………………….
4. Jenis Kelamin : …………………….
5. Tempat / tanggal lahir : …………………….
6. Hari / tgl observasi : …………………….
7. Tempat observasi : …………………….
8. Waktu / durasi : …………………….
II. Aspek yang diobservasi : Kebiasaan belajar siswa pada situasi
jam kosong dan saat guru tidak ada
di kelas
III. Tujuan observasi : Mengetahui kebiasaan belajarsiswa
pada situasi jam kosong dan saat
guru tidak ada di kelas

13
IV. Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom
yang sesuai dengan pernyataan
atau gejala perilaku yang anda
amati
V. Pernyataan / item
N PERNYATAAN (SUB-SUB VARIABEL) YA TIDAK
O
1 Membaca catatan yang lalu
2 Berbincang dengan teman tentang materi
pelajaran
3 Memprakarsai teman sekelas melakukan
diskusi
4 Berdiskusi dengan beberapa teman tentang
materi pelajaran
5 Menyimak sendiri bahan pustaka
6 Menyimak bahan pengayaan yang
ditawarkan
7 Menyusun masalah sendiri dan berusaha
menemukan solusi
8 Melakukan eksperimen atas prakarsa
sendiri
9 Mengoreksi kembali PR

Kesimpulan :
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
Observer

…………

14
Pedoman Daftar Cek : Kebiasaan dan Keterampilan Bekerja
(Kelompok)
N Nama Siswa / Pernyataan Ifas Iqbal Balqis Hanum
O
1 Masuk di kelas siap mulai bekerja
2 Mengikuti pengarahan
3 Bekerja selama pelajaran
berlangsung
4 Menyelesaikan tugas-tugas
5 Mengerjakan tugas tertulis
6 Bersiap untuk diskusi kelas
7 Meneliti setiap tugas yang
diberikan

Kesimpulan : …………………………………………………………
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
Observer
………..
b.Tahap Pelaksanaan / Implementasi Pedoman Daftar Cek Masalah
Pada tahap pelaksanaan ini terlebih dahulu observer menyiapkan
pedoman Daftar Cek, selanjutnya observer menempati posisi ‘dekat’
dengan observee kemudian mencatat perilaku observee, pada saat
pelaksanaan ini diusahakan agar observee tidak ‘menyadari’ jika dirinya
sedang diobservasi.
c. Tahap Analisis Hasil
Ada lima (5) langkah lazim digunakan pada tahap analisis hasil.
Langkah pertama, pengandaian terhadap penggunaan pedoman DC untuk
mencatat perilaku subyek (Ifas) pada situasi yang sama (jam kosong dan
saat guru tidak ada di kelas) selama sepuluh kesempatan. Menghitung
jumlah frekuensi observasi (k) diperoleh 10 sejumlah 10 lembar. Langkah
kedua, menentukan N dengan cara mengalikan jumlah item pernyataan (n
= 9) dengan k (sebanyak 10), jadi N = n X k, sehingga hasil perkalian

15
tersebut diketahui N = 9X10= 90. Langkah ketiga adalah menjumlahkan
seluruh frekuensi kemunculan perilaku kebiasaan belajar Ifas selama 10
kali, maka diketahui (f) sebanyak 60. Langkah keempat adalah
menghitung persentase (%) dengan rumus p = f/N X 100%, maka p =
60/90 X 100%, maka hasilnya sebesar 66.67%. Langkah kelima adalah
mengkonversikan hasil persentase dengan rubrik yang dibuat sebelumnya
(Cf. tabel 4.1), sehingga hasil interpretasi data dapat disimpulkan.
Berdasarkan rubrik dapat dibaca bahwa frekuensi kemunculan kebiasaan
belajar Ifas pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas sebesar
66.67% menghasilkan kesimpulan bahwa Ifas tergolong siswa yang rajin
belajar pada jam kosong dan saat guru tidak ada di kelas berdasarkan
pencatatan/hasil observasi dengan menggunakan pedoman Daftar Cek.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mengetahui atau mengukur tingakah laku manusia dapat
menggunakan beberapa tektik non testing dalam pengumpulan data, salah satu
nya adalah daftar cek. Daftar cek adalah skala untuk mengukur setiap
karakteristik atau aktifitas dari seseorang yang ingin diamati. Untuk dapat
menggunakan daftar cek dengat baik maka sebelumnya kita harus memahami
fungsi, ciri-ciri dan macam-macam penggunaan daftar cek.
Daftar cek yang digunakan untuk megungkapkan masalah lazim dikenal
dengan sebutan “daftar cek masalah” (DCM). Setelah sudah melakukan
pengumpulan data, tugas konselor selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan
itu. Analisis ini dapat meliputi analisis individual dan kelompok.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sutoyo Anwar.2012.Pemahaman Individu.Yogyakarta:Pustaka Pelajar


Aiken, L. R. (1996). Personality Assesment: Methods and Practices (second
edition). Seattle, WA: Hogrefe & Huber Publisher
Erikson, Damanik. 2013. Pengertian Daftar Cek Masalah ( DCM ) di akses di
lamanhttp://eriksondamanik.blogspot./2013/pengertian-daftar-cek-
masalah-html
Fauzan, L (Editor). 2001. Program Analisis Tes Bakat Diferensial (DAT).
Malang: LPIU DUELike
Universitas Negeri Malang Program Studi Bimbingan dan Konseling. Garcia,
M.H. 2003. “The Four Skills of Cultural Divercity Competence: Proces
for Understanding and Practice. 2nd. UK: Thomson Brooks/Cole.
Hidayah, N. 1998. Pemahaman Individu: Teknik Non Tes. Malang: FP UB
Hidayah, N. 2000. Buku Panduan Bagi User Program Aplikasi Software DCM.
Malang: DUE-Like Universitas Negeri Malang Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
Hidayah, N. 2010. “Asesmen Psikologis: Teknik Non Tes”. Hand-out. Malang:
BKP-FIP UM.
Mahwah. M.E. 2004. The Use of Psychological Testing for Treatment Planning
and Outcomes Assessment. 3th Edition. Volume 2 Instruments for
Children and Adolescents. New Jersey: LAWRENCE ERLBAUM
ASSOCIATES, PUBLISHERS
Munandir. 2010. Macam-macam Tes dan Penafsiran Tes. Malang: PPs
Universitas Negeri Malang.

18

Anda mungkin juga menyukai