Anda di halaman 1dari 14

KETERAMPILAN DASAR

DALAM HUBUNGAN
KONSELING
Attending Konselor menyiapkan diri

• Menenangkan diri agar tidak tegang atau


merasa “tidak enak”
• Mempelajari kembali tujuan pertemuan
dengan klien
• Mempelajari informasi awal tentang klien, dari
catatan yang ada atau sumber-sumber lain.
Attending Menyiapkan klien

1. Menyapa secara ramah


2. Menjelaskan tujuan relasi
3. Memberikan informasi tentang hal-hal yang
diperlukan klien, selama mendapatkan
bantuan
4. Konselor menyatakan kesiapan untuk
membantu
5. Mengungkap alasan klien akan perlunya
bantuan
Menyambut Klien/Menerima klien
• KO harus dapat menyambut klien dengan hangat
• Kedatangan KI pada KO dengan harapan; bisa
diterima, bisa dimengerti, dan mendapatkan bantuan.
• KO harus dapat menerima Ki sebagaimana adanya
secara positif. Artinya?
- KO tidak menuntut KI tampil dengan sikap dan cara
tertentu
- KO tidak memberikan label tertentu pada KI
Kesan pertama itu sangat menentukan dalam
konseling. Hal yang harus diperhatikan adalah :
 Menerima klien apa adanya
Ko tidak memperhatikan perbedaan-perbedaan Ki,
latar belakangnya, maupun pendidikannya. Untuk
bisa menyambut Ki apa adanya, maka Ko harus
hangat dalam menyambut Ki.
 Ko harus dapat menerima Ki dengan sikap positif
Sikap positif Ko akan diwujudkan melalui perilaku
Ko terhadap Ki. Ko harus memiliki kepribadian yang
baik sehingga dapat menerima Ki apa adanya.
Rambu-rambu yang akan membuat Ki terbuka kepada
Ko :
• Ko jangan bersikap formal profesional
• Ko harus bisa berbuat spontan tapi tidak
sembaragan
• Janganmenunjukkan sikap mempertahankan diri
• Berusaha untuk tetap konsisten
• Ko hendaknya bisa membagi diri dan
pengalamannya
Rambu-rambu dalam menyambut klien
 Kesegeraan
 Ramah dan hangat

Attending secara personal


Konselor menunjukkan perhatian yang sungguh-
sungguh kepada klien, sehingga klien terundang
untuk memberikan respon yang wajar.
Attending Menata tempat
1. Cukup luas
2. Terang / cukup cahaya
3. Tenang, tak terganggu lalu lalang
4. Ada dekorasi, warna teduh tidak mencolok atau
menakutkan klien
5. Kursi berhadapan/menyamping, tanpa meja
6. Jika ada meja, diusahakan tidak mengganggu
keeratan hubungan
Jarak duduk yang terlalu jauh akan menimbulkan rasa
tidak konsentrasi, tidak sopan, begitu juga dengan
jarak terlalu dekat. Oleh karena itu, ada jarak duduk
standar dalam konseling yaitu 90 – 100 cm.
Atending Sikap Duduk
Posisi badan
(termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka)

a. Duduk dengan badan menghadap kepada klien

b. Tangan di atas pangkuan atau berpegangan


bebas atau kadang-kadang digunakan untuk
menunjukkan gerak isyarat yang sedang
dikomunikasikan secara verbal
c. Responsif dengan menggunakan bagian
wajah (senyum spontan, anggukan kepala
sebagai persetujuan atau pemahaman)

d. Badan tegak lurus tetapi tidak kaku,


manakala diperlukan bisa condong ke arah
klien untuk menunjukan kebersamaan
Attending Kontak Mata
Kontak mata adalah cara Ko memperhatikan Ki,
memandang Ki saat konseling berlangsung. Arah
pandang dalam kontak mata adalah sebatas pas
foto. Jika Ko memandang satu titik saja, maka Ki
tidak akan konsentrasi.
a. Melihat klien terutama pada waktu bicara
b. Menggunakan pandangan spontan yang
menunjukkan ekspresi minat dan keinginan untuk
mendengarkan dan merespon
Klien

Kontak Mata
Tujuan yang ingin dicapai dari kontak mata :
Ki merasa diperhatikan, didengar dan dipahami
oleh Ko
Ki merasa bahwa Ko melibatkan diri secara penuh
selama konseling berlangsung
Aspek psikologis yang dirasakan Ki jika dipandang
sebatas pas foto :
Ki merasa nyaman
Konsentrasi Ki terpusat pada masalah atau hal yang
sedang dibicarakannya
Muncul keyakinan bahwa Ko benar-benar
menerima dan mengerti Ki
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai