Relating
◦ Klien datang ke konselor dengan Dalam relating ada 2 hal yang dapat
permasalahannya, perasaan sakit, sedang membatu :
dalam krisis dan membutuhkan dukungan. a. Listening Skills
◦ Mendengarkan dan menunjukkan b. Show understanding skils
pemahaman merupakan hal yang penting
untuk membangun hubungan yang
berkualitas dengan klien.
Relating
• Bagaimana anda mengenal seseorang? Edgan (2007) full listening berarti:
• Kebanyakan orang menginginkan waktu a. Mendengarkan secara aktif
untuk membicarakan pikiran, perasaan dan b. Mendengarkan secara akurat
pengalamannya sendiri, banyak orang
menggunakan caranya sendiri dalam c. Mendengarkan untuk menangkap
menginterpretasikan apa yang kita katakan makna
daripada mendengarkan dengan akurat
dan mendalam.
Hearing & Listening
Melibatkan kapasitas untuk menyadari dan
menerima suara
◦ Melibatkan bukan hanya menerima suara tetapi
sebanyak mungkin memahami secara akurat
maknanya.
◦ Melibatkan mendengar dan mengingat kata-
kata, peka terhadap isyarat-isyarat mental,
mengamati bahasa tubuh dan memperhatikan
konteks komunikasi sosial
◦ Mendengarkan aktif tidak hanya melibatkan
komunikasi pembicara , tetapi juga
menunjukkan bahwa kita memahaminya.
Manfaat active listening
1. Membangun rapport
2. Membangun kepercayaan
3. Menjembatani perbedaan
4. Membantu klien mengungkapkan
5. Membantu klien untuk mengalami berbagai
perasaan
6. Mengumpulkan informasi
7. Menciptakan sebuah “influence base”—self
helping
8. Membantu klien untuk memikul tanggung jawab
Klien yang didengarkan oleh konselor secara akurat dan suportif cenderung lebih bertanggung jawab untuk
mengatasi masalah dan berusaha untuk memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalahnya. Bila konselor
active listening, dapat mengurangi defensif dari klien.
◦ Mengambil perspektif klien' merupakan kemampuan untuk memahami kerangka referensi internal.
◦ Ada pepatah India Amerika menyatakan: "Jangan menilai siapa pun sampai Anda telah berjalan dua bulan di
mokasin mereka." Artinya konselor harus mampu melihat dunia klien melalui mata klien'.
◦ Inti dari mendengarkan secara aktif adalah melihat perbedaan mendasar antara 'Anda' dan 'saya', antara
'pandangan Anda tentang Anda' dan 'pandangan saya tentang Anda', dan antara 'pandangan Anda tentang
saya' dan 'pandangan saya tentang saya'.
◦ 'Pandangan Anda tentang Anda' dan 'pandangan saya tentang saya' ada di dalam perspektif internal,
sedangkan 'pandangan Anda tentang saya' dan 'pandangan saya tentang Anda' berada di luar atau di luar
perspektif (perspektif eksternal).
Respon dari kerangka acuan eksternal
• Pesan verbal klien dapat dipengaruhi oleh ketrampilan konselor dalam mengkomunikasikan
pesan secara verbal dan non verbal
◦ Memberikan rewards dan mengajukan pertanyaan terbuka serta memberikan suara dan pesan tubuh yang baik
dapat membantu klien untuk berbicara.
◦ Small verbal rewards : Ekspresi singkat ketertarikan yang dirancang untuk mendorong klien agar mau terus
berbicara
◦ Ex: Silahkan lannjutkan, Teruskan, Jadi ?
◦ Open-ended questions : Membantu klien untuk mengelaborasi perspektif internal - membuat klien keluar dari
perspektifnya
◦ Ex: Pertanyaan terbuka
“ Bagaimana perasaan anda tentang hubungan anda”
Pertanyaan tertutup
“Apakah hubungan anda baik atau buruk”
Skill 6: Paraphrase
◦ Parafrase berarti menyampaikan kembali ucapan klien dengan bahasa yang lebih jelas dan lebih
ringkas daripada pernyataan aslinya. Hal ini dapat membuat klien merasa dapat dimengerti dan
dipahami.
◦ Ketika parafrase sebaiknya konselor menggunakan kata 'Anda' untuk menunjukkan kata ganti
klien (sebagai kerangka acuan internal).
◦ Jika Konselor merasa masih bingung ketika melakukan paraphrase maka konselor dapat
memperlambat kecepatan bicara mereka, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk
berpikir.
ketika Parafrase, konselor harus mengingat kata-kata klien dan memiliki kosakata yang
baik untuk memparafrasekan dengan baik.
CONTOH
Konselor harus
mencoba
memahami klien
di dalam sebuah
konteks
Memulai proses Konseling
Tujuan penanganan untuk permasalahan awal
• Mengembangkan hubungan
• Mengembangkan working model
• Mengembangkan analisis masalah bersama dengan klien
• Mengembangkan tujuan kerja dan intervensi
Pada state ini konselor menyampaikan beberapa intervensi yang tepat .
Hal yang perlu di kembangkan yaitu hubungan konselor-klien, menyepakati tujuan treatment dan bagaimana
mencapai tujuan
• Mengembangkan kerangka kerja konseling untuk tugas yang akan dikerjakan pada
pertemuan-pertemuan ke depan misalnya memutuskan waktu, tempat, biaya konseling
Memulai proses Konseling
◦ Kontak pra-sesi
◦ Mempersiapkan diri
◦ Menemui, menyapa dan mempersilahkan duduk
◦ Pernyataan pembuka (perkenalan, kerahasiaan dll)
◦ Memiliki ketrampilan merangkum
◦ Memulai proses konseling
Membuat kesepakatan tentang proses konseling dan membangun peran konselor dan klien.
Keterampilan Referral
Konselor mengetahui batasan dirinya dan tipe permasalahan klien yang dapat ditanganinya..Konselor
harus merujuk klien pada professional lain jika membutuhkan penanganai yang lebih advance
Crisis Counselling
• Ketika di awal proses konseling kita dapat merasakan permasalahan klien salah satunya adalah tekanan yang
terjadi pada klien. Apabila klien mengalami tekanan yang sangat tinggi / Stress hal tsb dapat dikategorikan
sebagai Crisis Counselling.
• Krisis dapat diartikan sebagai situasi stres yang berlebihan. Jika stres meningkat dan berkepanjangan atau
dianggap sangat parah, klien mungkin merasa bahwa ia tidak mampu untuk memenuhi tuntutan yang ditujukan
pada mereka. Ini artinya klien berada dalam situasi stres yang berlebihan atau berada dalam kondisi krisis. Klien
mungkin mengalami reaksi yang meningkat atau maladaptif di sejumlah area yang berbeda, meskipun saling
terkait. Area tersebut seperti :
Reaksi fisik
Perasaan
Pikiran
Komunikasi
Pedoman menangani Crisis Counselling
◦ Be prepared
◦ Act Calmly
◦ Listen and Observe
◦ Assess severity and risk of damage to self and to Others
◦ Assess client strengths and coping skills