Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah profesional memiliki dua pengertian. Pertama, profesional menunjuk pada

orang yang pekerjaannya merupakan suatu profesi. Kedua, professional artinya kinerja

seseorang sesuai dengan profesinya.Profesionalisasi adalah proses penyiapan dan

peningkatan kemampuan tenaga-tenaga professional.

Kredensialisasi merupakan penganugerahan kepercayaan kepada konselor profesional

yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kewenangan dan memperoleh lisensi

untuk menyelenggarakan layanan profesional secara independen kepada masyarakat maupun

di lembaga tertentu.

Pemberian kewenangan yang dimaksudkan itu dilakukan berdasarkan aturan kredensial

yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang. Aturan kredensial itu meliputi

pemberian sertifikasi, akreditasi, dan lisensi.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Krendensialisasi?

2. Sebutkan jenis-jenis dan jelaskan definisi dari jenis-jenis Krendensialisasi!

3. Apa arah dan sasaran dari Krendensialisasi?


1.3 Tujuan dan manfaat

Berdasarkan rumusan masalah di atas, sebagai tujuan penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian dari krendensialisasi.

2. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis dari Krendensialisasi

3. Menjelaskan arah dan sasaran dari Krendensialisasi.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat

memberikan pengetahuan akan pentingnya Krendensialisasi pada profesi BK.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kredensialisasi Profesi Konselor

Dalam dunia profesi, kemampuan seorang tenaga professional atau lembaga yang

bersangkut paut dengan profesi diuji dan kepadanya diberikan tanda bukti bahwa yang

bersangkutan benar-benar diyakini dan dapat diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas

dalam bidang profesi yang dimaksudkan.

Kredensialisasi adalah penganugerahan kepercayaan kepada konselor profesional yang

menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kewenangan dan memperoleh lisensi untuk

menyelenggarakan layanan profesional secara independen kepada masyarakat maupun di

dalam lembaga tertentu. Lisensi diberikan oleh ABKIN atas dasar permohonan yang

bersangkutan. Pemberian lisensi deberikan atas hasil assesmen nasional yang dilakukan oleh

ABKIN melalui Badan Akreditasi dan Kredensialisasi Konselor Nasional.

B. Jenis-jenis Kredensialisasi

Pengujian dan pemberian tanda bukti yang dimaksudkan itu dilakukan berdasarkan

aturan kredensial yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang. Aturan kredensial itu

meliputi pemberian akreditasi, sertifikasi, dan lisensi.

1. Akreditasi

Akreditasi memberikan derajat penilaian terhadap kondisi yang telah dimiliki oleh

satuan pengembang dan/atau pelaksana konseling, seperti Program Studi Bimbingan dan

Konseling di LPTK, yang menyatakan kelayakan program satuan pendidikan atau

lembaga yang dimaksud. Keterlibatan ABKIN dalam melakukan akriditasi dipandang

penting karena ABKIN adalah institusi yang menetapkan kompetensi nasional yang
harus dicapai melalui program pendidikan konselor di LPTK (Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan).Dengan sertifikasi dan akriditasi , pekerjaan bimbingan dan

konseling akan menjadi profesional karena hanya dilakukan oleh konselor yang telah

tersertifikasi.

Lembaga pendidikan konselor perlu diakreditasi untuk menjamin mutu lulusannya.

Akreditasi itu meliputi penilaian terhadap misi, tujuan, struktur dan isi program, jumlah

dan mutu pengajar, prosedur, seleksi, mutu penyelenggaraan program, potensi

pengembangan lembaga, unsur-unsusr penunjang dan hubungan masyarakat. Untuk

dapat diselenggarakannya akreditasi secara baik, perlu terlebih dahulu ditetapkan standar

pendidikan konselor yang berlaku secara nasional. Penyusunan standar ini menjadi tugas

bersama organisasi profesi bimbignan dan konseling dan pemerintah.

Akreditasi dikenakan terhadap lembaga pendidikan, baik milik pemerintah maupun

swasta. Penyelenggara akreditasi ialah pemerintah dengan bantuan organisasi profesi

bimbingan dan konseling.

Akreditasi merupakan prosedur yang secara resmi diakui bagi suatu profesi untuk

memepengaruhi jenis dan mutu anggota profesi yang dimaksud (Steinhouser & Bradley,

dalam Prayitno, 1987 ).

Tujuan pokok akreditasi adalah untuk memantapkan kreatifitas profesi. Tujuan ini

lebih lanjut dirumuskan sebagai berikut :

a. Untuk menilai bahwa program yang ada memenuhi standar yang ditetapkan oleh

profesi.

b. Untuk menegaskan misi dan tujuan program.

c. Untuk menarik calon konselor dan tenaga pengajar yang bermutu tinggi.

d. Untuk membantu para lulusan memenuhi tuntutan kredensial seperti lisensi.


e. Untuk meningkatkan kemampuan program dan pengakuan terhadap program

tersebut.

f. Untuk meningkatkan program dari penampilan dan penutupan.

g. Untuk membantu mahasiswa yang berpotensi dalam seleksi memakai program

pendidikan konselor.

h. Memungkinkan mahasiswa dan staf pengajar berperan serta dalam evaluasi

program secara intensif.

i. Membantu para pemakai lulusan untuk mengetahui program mana yang telah

standar.

j. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat pendidikan, masyarakat

profesi dan masyarakat pada umumnya tentang kemantapan pelayanan

bimbingan dan konseling.

2. Sertifikasi

Sertifikasi ialah memberikan pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi

untuk melaksanakan pelayanan konseling pada jenjang dan jenis setting tertentu, setelah

lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tenaga profesi

konseling yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.

Sertifikasi merupakan upaya untuk memantapkan dan menjamin profesionalisasi

bimbingan dan konseling. Para lulusan pendidikan konselor yang akan bekerja di

lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di sekolah-sekolah, diharuskan menempuh

program sertifikasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan mereka yang

bekerja diluar lembaga atau badan pemerintah diwajibkan memperoleh lisensi atau

sertifikat kredensial dari organisasi profesi bimbingan dan konseling. Hal ini semua

dimaksudkan untuk menjaga profesionalitas para petugas yang akan menangani

pelayanan bimbingan dan konseling.


3. Lisensi

Lisensi memberikan ijin kepada tenaga profesi bimbingan dan konseling untuk

melaksanakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling pada jenjang

dan setting tertentu, khususnya untuk praktik mandiri (privat). Lisensi diberikan oleh

ABKIN atas dasar permohonan yang bersangkutan, berlaku untuk masa waktu tertentu

dan dilakukan evaluasi secara periodik untuk menentukan apakah lisensi masih bisa

diberikan. Pemberian lisensi diberikan atas hasil assessment nasional yang dilakukan

ABKIN melalui BAKKN (Badan Akreditasi dan Kredensialisasi Konselor Nasional).

Seorang konselor tidak secara otomatis memperoleh kredensialisasi kecuali atas dasar

permohonan dan melakukan secara nyata layanan profesi bagi masyarakat atau sekolah.

C. Arah dan Sasaran Kredensialisasi

Sertifikasi, akreditasi, dan lisensi diberikan kepada perorangan, kelompok, atau lembaga

pengembang dan/atau pelaksana konseling, yaitu:

1. Sertifikasi kepada Sarjana (S-1) Konseling untuk bekerja pada setting pendidikan.

2. Lisensi kepada Konselor (umum dan spesialis) untuk membuka praktik mandiri

(privat).

3. Sertifikasi kepada Magister (S-2) dan Doktor (S-3) Konseling untuk

menyelenggarakan kegiatan akademik (seperti mengajar, melatih, dan meneliti) dalam

bidang konseling.

4. Sertifikasi kepada alumni pelatihan konseling tertentu untuk kegiatan-kegiatan khusus

dalam bidang konseling.


5. Akreditasi kepada lembaga pendidikan konseling untuk menyelenggarakan

pendidikan tenaga profesi konseling, baik yang bersifat prajabatan maupun dalam-

jabatan.

6. Akreditasi kepada lembaga pelayanan konseling di masyarakat, untuk melakukan

praktik pelayanan kepada warga masyarakat luas, baik yang dilakukan oleh

pemerintah maupun pihak lain.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kredensialisasi adalah penganugerahan kepercayaan kepada konselor profesional yang

menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kewenangan dan memperoleh lisensi untuk

menyelenggarakan layanan profesional secara independen kepada masyarakat maupun di

dalam lembaga tertentu.

Pengujian dan pemberian tanda bukti yang dimaksudkan itu dilakukan berdasarkan aturan

kredensial yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berwenang. Aturan kredensial itu

meliputi pemberian akreditasi, sertifikasi, dan lisensi.

B. Saran

Diharapkan kepada para mahasiswa dengan selesainya penulisan makalah ini, dapat

mengatahui tentang kredensialisasi profesi konselor dan dapat menambah ilmu pengetahuan

tentang profesi konselor. Karena pengetahuan tentang bagaimana profesi konselor itu sangat

penting bagi mahasiswa bimbingan dan konseling.

Anda mungkin juga menyukai