STRUCTURING
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Konseli memperoleh orientasi yang tepat terkait konseling yang sedang ia jalani.
C. Prinsip-prinsip
D. Jenis-jenis Strukturing:
Teknik strukturing terdiri atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
Konseli : “pak, sebetulnya sudah seminggu yang lalu saya ingin menemui bapak, tetapi baru
kali ini saya dapat berjumpa dengan bapak. Dan hari ini saya dapat berjumpa dengan bapak dari
jam 08.00 sampai jam 08.30, karena jam 08.30 nanti saya ada acara pembekalan PPL di
laboratorium.”
Konselor : “kalau demikian, marilah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan sebaik-
baiknya.”
Konseli : “saya sulit sekali menyesuaikan diri dengan teman-teman di kampus ini, karena
itulah saya kemari untuk memperbincangkannya dengan ibu.”
Konselor : “bagus, anda kemari untuk membahas masalah anda dengan saya, namun perlu
diketahui bahwa jam 10.00 nanti saya diundang oleh dekan untuk menghadiri rapat dan kita
hanya memiliki waktu selama 45 menit. Oleh karena itu, marilah kita gunakan waktu ini dengan
sebaik-baiknya.”
b. Role limit (pembatasan peran), menjelaskan peran konselor yang pokok agar
tidak salah persepsi mengenai tugas dan tanggung awab konselor.
Konseli : “akhir-akhir ini saya sulit sekali mengkonsentrasikan diri Dalam belajar, karena
itu saya menemui bapak untuk meminta nasihat bagaimana cara belajar yang baik.”
Konselor : “anda meminta nasihat dari saya? Perlu diketahui bahwa saya tidak dapat
memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta, tetapi marilah kita bicarakan bersama
masalah yang sedang anda alami kemudian kita cari jalan keluarnya.”
Konseli : “pak, saya sulit sekali berkonsentrasi dalam belajar, sehingga ketika ujian
berlangsung saya tidak dapat mengerjakannya dengan baik, maka dari itu nilai saya menjadi
jelek. Disamping itu, dikelas saya juga sulit sekali bergaul dengan lawan jenis dan satu hal lagi
pak, bagaimana ya caranya agar saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru?”
Konselor : “dalam masalah yang anda kemukakan tadi, setidaknya ada tiga hal yang
menjadi masalah yaitu masalah berkonsentrasi dalam belajar, masalah dengan bergaul dengan
lawan jenis, dan masalah penyesuaian diri. Nah, dari ketiga masalah tersebut, mana yang
mendesak untuk kita bicarakan terlebih dahulu?”
d. Action limit (pembatasan tindakan), meminta konseli untuk mengendalikan
tindakannya agar tidak mengarah pada perusakan.
Konseli : “(datang ke ruang konseling dengan marah-marah, wajah memerah, dan dengan
menyobek-nyobek kertas)”
Konselor : “tenang-tenang, anda boleh mengutarakan apa saja disini, tetapi satu hal yang
tidak boleh anda lakukan disini yaitu mengotori ruangan ini.”
h. Cost limit (pembatasan biaya), penginformasian biaya jika dalam konseling yang
dilakukan dikenakan biaya.
Konseli : “bagaimana ya pak, apa saya harus menceritakan semuanya..... saya nggak enak
pak....”
Konselor : “saya memahami perasaanmu, memang berat untuk menyampaikan, tetapi perlu
kamu ketahui, kita tidak ingin merugikan atau menyakiti siapapun. Kalau itu sifatnya rahasia,
saya menjamin untuk menjaga kerahasiaannya.
Arah pembicaraan : agarkonseli bisa bercerita lebih bebas tanpa takut rahasianya akan
tersebar.