Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENYAJIAN DATA TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Statistika Pendidikan
Dosen Pengampu: Abdul Mugni, M.Pd

Disusun Oleh:
Deulia Nurpajriah (201903004)

Fauziah Latifah (201903009)

Helmi Barokah (201903010)

Latifah Riyadul Parida (201903014)

Muthia Putri Ramdani (201903045)

Yulianti Rahmawati (201903028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM
STAIPI – GARUT
Jl. Aruji Kartawinata Ciawitali Tarogong Kidul Garut Kode Pos 44151 Telp

(0262) 232413

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah
yang membahas tentang “Menyajikan data tunggal ke data kelompok” meskipun
bentuknya sangat jauh dari kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami
kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah
mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat
dipahami oleh pembaca. Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen yang membimbing mata kuliah Statistik Pendidikan atas
bimbingannya pada semester ini . Kami juga mengharapkan agar makalah ini
dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan
makalah ini, karena apalah gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan
makalah ini dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Garut, 20 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................3


B. Perumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Data dan Jenis-Jenis Data....................................................4


B. Penyajian Data Tunggal dan Data Kelompok........................................6
C. Tabel Distribusi Frekuensi dan Grafik...................................................11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Statistik adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam
kehdiupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistik untuk menilai hasil
pembangunan masa lalu dan juga untuk mengambil rencana masa yang akan
datang. Selain itu pimpinan megambil manfaat dari kegunaan statistika untuk
melakukan tindakan yang perlu dalam menjalani tugasnya. Disana penelitian
atau riset, dimanapun dilakukan bukan saja telah mendapat manfaat yang baik
dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Seperti untuk mengetahui
apakah cara yang baru ditemukan lebih baik dari pada cara lama atau apakah
model untuk sesuatu dapat kita anut atau tidak.
Untuk mengetahui hal-hal di atas, perlu diadakan penilain dengan
statistika. Kata statistika berbeda dengan statistik. Statistik dipakai untuk
menyatakan kumpulan data, bilang No.-bilangan yang disusun dalam tabel
ataupun diagram. Dalam statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika induktif
dan statistika deskriptif.
Dengan demikian, penulis menulis makalah dengan judul “PENYAJIAN
DATA TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIK”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka
untuk itu, penulis membuat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas
kemudian yakni sebagai berikut:
1. Apa pengertian data dan jenisnya
2. Bagaimana penyajian data tunggal dan kelompok
3. Bagaimana membuat tabel distribusi frekuensi dan bentuk grafik
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian data dan jenisnya
2. Untuk mengetahui penyajian data tunggal dan kelompok
3. Untuk mengetahui membuat tabel distribusi frekuensi dan bentuk grafik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Data dan Jenis-Jenis Data


1. Pengertian Data
Secara umum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Data
adalah bukti yang ditemukan dari hasil penelitian yang dapat dijadikan dasar
kajian atau pendapat”. Dengan demikian, data merupakan satuan terkecil yang
diwujudkan dalam bentuk simbol angka, simbol huruf, atau simbol gambar
yang menggambarkan nilai suatu variabel tertentu sesuai dengan kondisi data
di lapangan.
Menurut Webster’s New World Dictionary. “Data adalah sesuatu yang
diketahui dan dianggap”. Apabila istilah “fakta dan angka” dalam definisi
yang kedua digabungkan dengan definisi ketiga menurut Webster’s maka
kedua definisi tersebut dapat menghasilkan suatu pengertian “baru” sebagai
berikut. “Data adalah segala fakta dan angka yang diketahui atau yang
dianggap”.
2. Jenis-jenis Data
a. Berdasarkan Sifat
1) Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk
angka. Contoh :
 Jenis kelamin, Jenjang pendidikan, dan Agama.
 Jumlah mahasiswa bertambah,Hasil penjualan menurun, Harga
sembako naik dan sebagainya.
2) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Contoh : Jumlah mahasiswa 40 orang, Jumlah kendaraan bermotor 250
unit, Laba Rp 100.000,- / hari. Berdasarkan nilainya, data kuantitatif
dibagi lagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

4
 Data Diskrit
Data Diskrit adalah data yang satuannya selalu bulat dalam
bilangan asli, tidak berbentuk pecahan. Contoh: Jumlah
kendaraan bermotor di parkiran, Jumlah mahasiswa di kelas,
Jumlah komputer di laboratorium, Jumlah Fakultas di
Universitas Pamulang.
 Data Kontinu
Data Kontinu adalah data yang satuannya dapat berupa
bilangan bulat dan atau pecahan. Contoh: Perubahan berat
badan, Perubahan suhu tubuh, Perubahantinggi badan, Jarak
antarkota.
b. Berdasarkan Sumber
1) Data Internal
Data Internal adalah data yang menggambarkan keadaan suatu unit
organisasi. Contoh: Data karyawan, Data peralatan dan data keuangan di
suatu perusahaan.
2) Data Eksternal
Data Eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar
suatu unit organisasi. Contoh: Daya beli masyarakat, Selera masyarakat,
Keadaan ekonomi dan Penjualan produk perusahaan lain.
c. Berdasarkan Cara Memperoleh
1) Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Contoh: Harga
beli saham di BEJ.
2) Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau
perusahaan dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi. Contoh: Data
sensus penduduk BPS, Data pengguna SIMCard dari suatu provider.
d. Berdasarkan Waktu Pengumpulan
1) Data Berkala (Time-Series)

5
Data Berkala (time-series) adalah data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu kegiatan dari waktu ke
waktu. Contoh: perkembangan jumlah mahasiswa Teknik Informatika 5
tahun terakhir.
2) Data Cross-Section
Data Cross-Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu
tertentu untuk menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan.
Contoh: harga saham menurut jenis perusahaan.
e. Berdasarkan Cara Penyusunannya (Skala)
1) Data Nominal
Data Nominal adalah data statistik yang memuat angka yang tidak
memiliki makna. Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan
tanda/simbol dari objek yang akan dianalisis.
2) Data Ordinal
Data Ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya
berjenjang, tetapi perbedaan antara angka yang satu dan angka yang
lainnya tidak tetap. Hal ini berarti data tersebut tidak memiliki interval
yang tetap.
3) Data Interval
Data Interval adalah data yang memiliki interval antara yang satu
dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak
memiliki titik nol dan titik maksimum yang sebenarnya.
4) Data Rasio
Data Rasio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi.
Data iniselain mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai 0
mutlak. Contoh: Hasil pengukuran panjang, tinggi, berat, luas, volume
dansebagainya.

B. Penyajian Data Tunggal dan Kelompok


1. Data Tunggal

6
Data Tunggal yaitu, data yang disusun oleh observasi. Contoh: data nilai
matematika ada 15 siswa:8,5,6,5,8,7,6,6,5,8,9,7,9,6,6. Ada jenis data tunggal
yang disebut data berbobot. Yaitu data yang disajikan berkelompok tetapi
tidak dalam interval tertentu.
Data tunggal dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Berikut ini
contoh sajian data dalam bentuk berjajar, tabel, dan diagram batang.

a. Berjajar
56 60 65 75 75 70 75 70 70 70 70 85 85 80 70 60 56 85 85 80
100 90 90 90 90 90 90 65 80 90 100 65 65 80 56 56 60 75 80 100
b. Tabel distribusi frekuensi
c. Diagram batang

7
Diagram batang adalah diagram yang digunakan untuk menyajikan data
statistik dengan batang berbentuk persegi panjang. Diagram batang
digambarkan tegak untuk diagram batang tegak atau mendatar dengan lebar
sama pada sumbu-sumbu horizontal atau vertikal. Pada diagram batang, antara
batang yang satu dengan yang lainnya digambarkan tidak berimpit. Ada
kalanya, batang itu digambar tiga dimensi sehingga batang-batangnya
digambarkan sebagai balok atau silinder.

d. Diagram garis

Diagram garis adalah suatu cara penyajian data statistik menggunakan


garis-garis lurus. Biasanya diagram garis digunakan untuk menyajikan data
yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap suatu objek dari waktu ke
waktu secara berurutan.
Dalam hal ini, sumbu X menunjukkan waktu pengamatan, sedangkan sumbu
Y menunjukkan hasil pengamatan. Kemudian, pasangan antara nilai pada
sumbu X dan nilai pada sumbu Y digambarkan sebagai satu titik pada suatu
sistem koordinat Cartesius. Kemudian, diantara dua titik yang berdekatan
secara berturut-turut dihubungkan dengan sebuah garis lurus.
e. Diagram lingkaran

8
Diagram lingkaran merupakan penyajian data dengan menggunakan
daerah lingkaran. Seluruh daerah lingkaran menunjukkan keseluruhan data
(100%) Penyajian data diwujudkan dalam juring-juring lingkaran. Total nilai
data ditranformasikan dalam 3600 dan dituliskan persentasenya (%). Dengan
lainnya sekaligus melihat proporsi masing-masing terhadap keseluruhan data.
Berikut adalah contoh penyajian data dengan Diagram Lingkaran. Data
yang disajikan adalah persentase KB aktif yang menggunakan kontrasepsi dari
tahun 1984-1985

Dari data diberikan:

1. jumlah yang memakai pil = 53,9 %


2. jumlah yang memakai kondom = 4,4 %
3. jumlah yang memakai suntik = 11,1 %
4. jumlah yang memakai IUD : 27%
5. jumlah yang memakai lain-lain = 3,6 %

Cara pembuatannya adalah:

a. Buatlah lingkaran dengan jari-jari disesuaikan dengan

kebutuhan.

b. Untuk kepentingan ini, data telah dinyatakan dalam persen.

Oleh karena itu setiap 1% akan memerlukan 360 : 100 = 3,6 (ingat luas lingkaran
= 360°). Misalnya data dinyatakan dalam jumlah orang, 60 orang maka setiap
orang akan memerlukan

luas 360: 60 = 6.

c. Menghitung luas yang diperlukan oleh sekelompok data dalam lingkaran.


Dalam hal ini terdapat lima luas yang jumlah keseluruhan akan sama dengan luas
lingkaran.

1) luas kelompok yang menggunakan pil

53,9 x 3,6° = 194,040

9
2) luas kelompok yang menggunakan kondom

4,4 x 3,60 = 15,84°

3) luas kelompok yang menggunakan suntik

11,1 x 3,60 = 39,96°

4) Luas kelompok yang menggunakan IUD

27 x 3,60 =97,200

5) Luas kelompok lain

3,6 x 3,6° = 12,96° (Dari hitungan diatas (1) s/d (5) diperoleh jumlah 360o).

d. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan

dalam lingkaran, dengan menggunakan busur derajat bisa mulai dari sembarang
titik. Jangan sampai terdapat sisa lingkaran, misalnya jumlah luas dari setiap
kelompok data (a + b + c + d) tidak sampai 360. Jumlah ini kemungkinan tidak
sampai 360, atau memenggal beberapa angka di belakang koma.

e. Contoh dari perhitungan tersebut di atas, dapat digambarkan ke

dalam Gambar berikut

2. Data Kelompok
a. Histogram

10
Histrogram frekuensi data adalah grafik yang berbentuk seperti diagram
batang tetapi tidak memiliki jarak antar diagram disebelahnya (berhimpit).
Contoh histogram tinggi badan 40 siswa SMA Cendikia sebagai berikut.

b. Poligon
Poligon adalah garis yang menghubungkan titik tengah puncak.Contoh
histogram tinggi badan 40 siswa SMA Cendikia sebagai berikut.

c. Ogive
Ogive adalah grafik berbentuk kurva mulus yang diperoleh dengan
menghubungkan titik-titik tepi kelas dan frekuensi kumulatif. Ogive ada dua
yaitu ogive negatif dan ogive positif.

11
C. Penyajian Tabel Distribusi Frekuensi dan Grafik
1. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan
cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak
efesien dan kurang komunikatif. selain itu,tabel ini juga dibuat untuk
persiapan pengujian terhadap normalitas data yang menggunakan kertas
peluang normal.

No. Kelas Kelas Interval Frekuensi


1. 10 – 19 1
2. 20 – 29 6
3. 30 – 39 9
4. 40 – 49 31
5. 50 – 59 42
6. 60 – 69 32
7. 70 – 79 17
8. 80 – 89 10
9. 90 - 99 2
Jumlah 150
a. Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Tabel Distribusi Frekuensi
1) Tabel distribusi memiliki kelas.
Pada contoh tersebut jumlah kelas intervalnya adalah 9 yaitu nomor 1
s/d 9.
2) Pada setiap kelas memiliki interval kelas.

12
Interval nilai bawah dengan atas sering disebut dengan panjang kelas.
Jadi panjang kelas adalah jarak antara nilai batas bawah dengan batas
atas pada setiap kelas. Batas bawah pada contoh nilai yang ada pada
sebelah kiri tiap kelas (10, 20, 30, ...,90). Sedangkan batas atas
ditunjukkan pada nilai sebelah kanan yaitu 19, 29, 39, ..., 100 (angka
terakhir menunjukkan 99, tetapi nilai tertinggi adalah 100), jadi 100
langsung dimasukkan sebagai batas atas.
3) Setiap interval kelas memiliki frekuensi (jumlah).
Sebagai contoh pada Kelas ke-3, mahasiswa yang mendapat nilai
antara 30 - 39 frekuensinya (jumlahnya=9).
4) Tabel distribusi frekuensi tersebut bila dibuat menjadi tabel biasa akan
memerlukan 150 baris (n 150) jadi akan sangat panjang.
b. Pedoman Umum Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah
menentukan interval kelas. Dalam menentukan jumlah kelas interval tersebut
terdapat tiga yang dapat diikuti yaitu:
1) Ditetukan Berdasarkan Pengalaman berdasarkan pengalaman, jumlah
kelas interval yang dipergunakan dalam penyusunan tabel distribusi
frekuensi berkisar antara 6 s/d 15 Kelas. Makin banyak (variasi) data,
maka akan semakin banyak jumlah kelasnya. Namun jumlah kelas
tersebut paling banyak adalah 15 kelas, karena kalau sudah lebih dari
itu tabel menjadi panjang.
2) Ditentukan dengan Membaca grafik pada contoh ditunjukkan grafik
yang menunjukkan hubungan antara banyaknya data (n) dengan
jumlah kelas interval yang diperlukan dalam pembuatan tabel
distribusi frekuensi. Garis yang vertikal menunjukkan jumlah Kelas
intervalnya, sedangkan yang horisontal menunjukkan jumlah data
observasi. Dari grafik dapat dibaca, misalnya jumlah data observasi 50
(n), maka jumlah kelas interval yang diperlukan adalah 8. Sedangkan
bila jumlah data 200, maka jumlah kelasnya sekitar 12. Dengan

13
pedoman ini, maka bagi yang belum berpengalaman akan dapat
menentukan kelas intervalnya tanpa ragu-ragu.
3) Ditentukan dengan Rumus Sturges Jumlah Kelas interval dapat
dihitung dengan rumus Sturges, seperti ditunjukkan pada Rumus 2.1
berikut:

K= 1 + 3,3 log
Dimana:

K = Jumlah Kelas interval

n = Jumlah data observasi

log = Logaritma

Misal jumlah data 200, maka jumlah Kelasnya (K):

K = 1 + 3,3 log 200 = 1 + 3,3 . 2,30 = 8,59 dapat dibulatkan menjadi 8 atau 9. Bila
jumlah datanya 200, maka jumlah Kelas intervalnya = 12.

c. Cotoh Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi


Data berikut ini merupakan nilai ujian matakuliah Statistik dari 150
mahasiswa. Berdasarkan data tersebut di atas, maka langkahlangkah yang
diperlukan dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:

27 79 69 40 51 88 55 48 36 61
53 44 93 51 65 42 58 55 69 63
70 48 61 55 60 25 47 78 61 54
57 76 73 62 36 67 40 51 59 68
27 46 62 43 54 83 59 13 72 57
82 45 54 52 71 53 82 69 60 35
41 65 62 75 60 42 55 34 49 45
49 64 40 61 73 44 59 46 71 86

14
43 69 54 31 36 51 75 44 66 53
80 71 53 56 91 60 41 29 56 57
35 54 43 39 56 27 62 44 85 61
59 89 60 51 71 53 58 26 77 68
62 57 48 69 76 52 49 45 54 41
33 61 80 57 42 45 59 44 68 73
55 70 39 59 69 51 85 46 55 67

1) Menghitung Jumlah Kelas Interval


K = 1 + 3,3 log n = 1 +3,3 log 150 = 1 +3,3.2,18 = 8,19 Jadi jumlah
Kelas interval 8 atau 9. Pada kesempatan ini digunakan 9 Kelas.
2) Menghitung Rentang Data
Yaitu data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian ditambah 1.
Data terbesar = 93 dan terkecil = 13. Jadi 93 - 13 = 80 + 1
3) Menghitung Panjang Kelas = Rentang dibagi Jumlah Kelas
Yakni: 81 : 9 = 9. Walaupun dari hitungan panjang kelas diperoleh 9,
tetapi pada penyusunan tabel ini digunakan panjang Kelas 10. Supaya
nilai batas bawah semua berakhir nol dan batas atas 9. Hal ini akan
lebih komunikatif bila dibandingkan dengan menggunakan panjang
Kelas 9.
4) Menyusun Interval Kelas
Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil,
yaitu 13. Tetapi supaya lebih komunikatif, maka dimulai dengan angka 10,
sehingga Tabel berikut:

Tabel distribusi frekuensi dengan tally

No. Kelas Tally Frekuensi


Kelas Interval (f)
1 10 – 19 I 1
2 20 – 29 IIIII I 6
3 30 – 39 IIIII IIII 9
4 40 – 49 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I 31

15
5 50 – 59 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 42
6 60 – 69 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 32
7 70 – 79 IIIII IIIII IIIII II 17
8 80 – 89 IIIII IIIII 10
9 90 – 100 II 2
Jumlah : 150

5) Setelah Kelas iterval tersusun, maka untuk memasukkan data guna


mengetahui frekuensi pada setiap Kelas interval dilakukan dengan
menggunakan tally.
6) Cara memasukkan tally yang cepat dan tepat Adalah dengan cara
memberi tanda centang (TM) pada setiap angka yang sudah
dimasukkan pada setiap Kelas, dan mulai dari data awal. Misalnya data
yang paling awal adalah anggka 27, maka data 27 itu termasuk pada
Kelas no.2 yaitu (20 - 29). Kemudian angka 27 ini diberi tanda
centang, yang berarti data tersebut telah dimasukkan ke dalam Kelas
interval. Selanjutnyaagka 53, ternyata angka tersebut masuk pada
Kelas no. 5. Kalau semua angka telah diberi tanda centang, berarti
semua data telah masuk pada setiap Kelas interval. Jumlah tally
harussama dengan jumlah data.
7) Sesudah frekuensi ditemukan maka tally dihilangkan, dan data yang
disajikan adalah seperti yang tertera dalam Tabel 2.4. Setiap data yang
disajikan dengan teknik apapun harus diberi judul. Judul harus singkat,
jelas, tetapi semua isi tercermin dalam judul.
d. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel ini merupakan pengembangan dari tabel distribusi frekuensi.
Distribusi frekuensi Kumulatif adalah tabel yang menunjukkan jumlah
observasi yang menyatakan kurang dari nilai tertentu. Untuk memulai
pernyataan "kurang dari" digunakan batas bawah dari Kelas interval ke-2.
Untuk contoh pada Tabel 2.5 digunakan angka 20.

16
Selanjutnya, frekuensi kumulatif merupakan penjumlahan frekuensi dari setiap
Kelas interval, sehingga jumlah frekuensi terakhir jumlahnya sama dengan
jumlah data observasi (untuk contoh tersebut adalah 150).
Tabel distribusi frekuensi kumulatif nilai statistik 150 mahasiswa

Kurang dari Frekuensi kumulatif


Kurang dari 20 1
Kurang dari 30 7
Kurang dari 40 16
Kurang dari 50 47
Kurang dari 60 89
Kurang dari 70 121
Kurang dari 80 138
Kurang dari 90 148
Kurang dari 101 150

Perhatikan:

1) Kumulatif setiap nilai adalah jumlah nilai Kelas dengan dibawahnya.


Misalnya kurang dari 40 adalah 1 + 6 + 9 = 16

2) Pernyataan "kurang dari" untuk yang terakhir, adalah nilai batasatas


Kelas interval terakhir ditambah dengan 1. Misalnya batas atas untuk
Kelas interval terakhir adalah 100. Setelah ditambah 1 menjadi 101.
Oleh karena itu kalimat terakhir adalah, kurang dari 101.

e. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif


Penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%).
Penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen, dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif diberikan pada Tabel 2.7. Cara pembuatannya
adalah dengan merubah frekuensi menjadi persen. Penyajian didasarkan pada
Tabel 2.5. Angka 0,67 adalah diperoleh dari 1 : 150 x 100%.
Tabel distribusi frekuensi relatif nilai statistik 150 mahasiswa

17
No. Kelas Kelas Internal Frekuensi Relatif (%)
1 10 – 90 1 0,67
2 20 – 29 6 4,00
3 30 – 39 9 6,00
4 40 – 49 31 20,67
5 50 – 59 42 28,00
6 60 – 69 32 21,33
7 70 – 79 17 11,33
8 80 – 89 10 6,67
9 90 – 100 2 1,33
Jumlah 100

f. tabel disrtibusi frekuensi kumulatif


Bentuk tabelnya seperti Tabel, tetapi frekuensi Kumulatif yang tertera
dalam tabel diubah menjadi presentase. Contoh diberikan pada Tabel berikut.

Tabel ditribusi frekuensi kumulatif relatif nilai statistik 150 mahasiswa

Kurang dari Frekuensi kumulatif relatif


Kurang dari 20 0,67%
Kurang dari 30 4,67%
Kurang dari 40 10,67%
Kurang dari 50 31,33%
Kurang dari 60 59,33%
Kurang dari 70 80,67%
Kurang dari 80 92,00%
Kurang dari 90 98,67%
Kurang dari 101 100,00%

2. Grafik
Selain dengan tabel, penyajian data yang cukup populer dan komunikatif
adalah dengan grafik. Pada umumnya terdapat dua macam grafik yaitu: grafik
garis (polygon) dan grafik batang (histogram). Grafik batang ini dapat

18
dikembangkan lagi menjadi grafik balok (tiga dimensi). Suatu grafik selalu
menunjukkan hubungan antara jumlah" dengan variabel lain, misalnya waktu.
a. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu
keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan nampak
secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertikal
yang menunjukkan jumlah (frekuensi) dan yang mendatar menunjukkan
variabel tahun. Yang perlu diperhatikan dalan: membuat grafik adalah
ketepatan membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan
keadaan jumlah hasil observasi.

b. Grafik Batang
Visualisasi dengan grafik garis nampaknya kurang menarik untuk
menyajikan data, untuk itu maka dikembangkan grafik batang dan grafik
balok (grafik batang bentuk gambar 2D, grafik balok 3D).
Kalau dalam grafik garis, visualisasi data difokuskan pada garis grafik,
sedangkan pada grafik batang visualisai difokuskan pada luas batang (panjang
x lebar). Namun kebanyakan penyajian data dengan grafik batang, lebar
batang dibuat sama, sedangkan yang bervariasi adalah tingginya.
Contoh grafik batang ditunjukkan data tentang perkembangan jumlah anggota
koperasi baik KUD maupun non KUD, dari tahun 1968, 1989 s/d 1994, yang
dikutip dari pidato mantan Presiden RI ke dua, pada tanggal 16 Agustus 1995.
Selain menunjukkan perkembangan juga menunjukkan perbandingan antara
jumlah anggota KUD dan Non KUD. Karena terdapat dua kelompok data,
maka penggambaran perlu dibedakan, dalam hal ini untuk anggota KUD

19
dengan "garis tegak" sedangkan untuk non KUD dengan "garis melintang".
Perbedaan yang lain dapat dilakukan dengan memberi warna yang berbeda.

Dari gambar tersebut kelas interval ditempatkan di bawah batang. Namun


beberapa penulis, kelas interval tersebut, diganti dengan nilai tengah batas-
batas bawah dan batas-batas atas kelas interval sebelumnya. Misalnya batas
atas kelas pertama 19, dan batas bawah kelas ke 20, maka nilai tengah adalah
19,5. Grafik yang disusun berdasarkan sekelompok data interval atau rasio,
pembuatan grafik batang dibuat berhimpit satu sama lain.
c. Pictogram (Grafik Gambar)
Ada kalaya supaya data yang disajikan lebih komunikatif, maka penyajian
data dibuat dalam bentuk pictogram. Contoh:

20
21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaran di atas, maka penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Data adalah bukti yang ditemukan dari hasil penelitian yang dapat
dijadikan dasar kajian atau pendapat”. Dengan demikian, data merupakan
satuan terkecil yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka, simbol huruf,
atau simbol gambar yang menggambarkan nilai suatu variabel tertentu sesuai
dengan kondisi data di lapangan.
Data Tunggal yaitu, data yang disusun oleh observasi. sajian data dalam
bentuk berjajar, tabel, dan diagram batang.
Data kelompok adalah data yang disajikan menjadi beberapa kelompok
dengan rentang dan panjang kelas tetap. Data kelompok biasanya diberikan
dalam tabel data kelompok. Sajian data berkelompok dalam bentuk histogram,
poligon frekuensi, dan ogive.
Perbedaan diagram batang dengan histogram, Diagram batang digunakan
untuk menampilkan data yang berkaitan dengan kategori
sedangkan histogram adalah diagram yang berkaitan dengan range atau untuk
melihat distribusi, penyebaran, varian suatu produk, proses atau layanan. Dan
untuk tampilan histogram sama dengan diagram batang tetapi tidak memiliki
jarak antar diagram disebelahnya (berhimpit).

22
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.2007. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta


Shofyatun,siti.2020.penyajian data tunggal dan data kelompok.kudus
:universitas Muria.
Hidayat.Tri,Ita Handayani,Dkk.2019.statistika dasar purwokerto:cv.pena
persada

23

Anda mungkin juga menyukai