net/publication/364184740
CITATIONS READS
0 5,314
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Sidni farhan Alfarizi on 05 October 2022.
Dosen Pengampu :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Tidak lupa kami berterima kasih kepada Ibu Rona Tumiur Mauli C. Simorangkir,
SE, MM. Selaku Dosen Pengampu dalam
Mata Kuliah “Statistik” yang telah memberikan Tugas Besar 1 ini yang Berjudul “Cara
Mengumpulkan, Mengolah Dan Menyajikan Data ”. Penulis sangat berharap agar makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa di praktekkan oleh pembacanya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas besar
ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kata Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan
data, bilangan maupun non-bilangan yang disusundalam tabel ataupun diagram, yang
melukiskan suatu persoalan.
Statistika merupakan alat bantu untuk memberi gambaran tentang suatu kejadian atau
permasalahan dalam bentuk yang sederhana baik berupa angka, tabel maupun grafik.Dalam
pembicaraan yang lalu kita telah mempresentasikan data dalam bentuk tabel dan grafik yang
bertujuan meringkaskan dan menggambarkan data kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang sekumpulan data. Selain data itu disajikan dalam tabel dan grafik,
masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan wakil dari kumpulan data itu. Dalam bab ini
akan dibicarakan tentang ukuran pemusatan dan penyebaran.
PEMBAHASAN
Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan,
penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu
statistik yang meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan data dalam bentuk yang mudah dibaca
sehingga memberikan informasi tersebut lebih lengkap. Statistik deskriptif hanya berhubungan
dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang
didapatkan. Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna (Walpole, 1995).
Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi (Sugiyono, 2007). Data yang disajikan dalam
statistik deskriptif biasanya dalam bentuk ukuran pemusatan data (Kuswanto, 2012). Salah satu
ukuran pemusatan data yang biasa digunakan adalah mean (Fauzy, 2009). Pada dasarnya statistik
dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik deskriptif
adalah metode-metode atau cara pendeskripsian yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Sedangkan Statistika inferensia adalah yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan
statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia
atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif
yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran- besaran lain di majalah dan koran-
koran. Dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas
dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang
dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain penyajian data, distribusi frekuensi, ukuran
pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta ukuran variasi dan koefisen variasi (Sani, 2014).
3
2. 2 Pengertian Data
Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata, kalimat,
simbol, angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah proses pencarian dan juga
pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Adapun pengertian lain dari data
yaitu sebagai suatu kumpulan keterangan atau deskripsi dasar yang berasal dari obyek ataupun
kejadian. Dimana di dalam kumpulan keterangan tersebut diperoleh dari hasil pengamatan yang
selanjutnya diolah menjadi bentuk lain yang lebih kompleks. Baik berupa informasi, database,
dan lainnya. Apabila ditinjau secara bahasa, kata data yaitu berasal dari Bahasa Latin, yakni
“Datum” yang artinya sesuatu yang diberikan. Dari istilah itu, maka bisa kita jumpai arti data
yang adalah hasil dari pengukuran atau pengamatan suatu variabel tertentu dalam bentuk kata-
kata, warna, angka, simbol, dan keterangan lain.
Data itu sendiri masih bersifat mentah. Jadi, jika kamu ingin memperoleh data yang baik
dan akurat, maka sangat penting untuk bersandar pada data yang memang telah dipercaya
kebenaran, keakuratan, ketepatan waktu, dan ruang lingkupnya yang luas. Selain itu, karena data
memiliki sifat yang masih mentah, maka seseorang yang membaca dan juga melihatnya belum
bisa mendapatkan suatu informasi yang utuh. Tidak heran jika dari data tersebut, kita masih perlu
melakukan pengolahan terhadap data yang sudah kita dapatkan sampai data tersebut benar-benar
bisa menghasilkan informasi yang dapat kita pahami dengan mudah. Berikut adalah jenis-jenis
data dan contohnya :
A. Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya
Jenis data yang pertama yaitu berdasarkan cara mendapatkannya. Ada dua cara dalam
mendapatkan data tersebut, antara lain:
• Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan dan dikumpulkan secara langsung dari
objek yang sebelumnya telah diteliti oleh suatu organisasi ataupun perorangan.
Misalnya saja, data dari hasil survey, data dari hasil wawancara, data dari hasil
kuesioner
• Data Skunder
Data sekunder adalah data yang bisa kita dapatkan dari sumber lain yang telah ada
sebelumnya. Hal tersebut artinya di dalam data sekunder seseorang tidak perlu
4
mengumpulkan data secara langsung dari objek yang ingin diteliti. Biasanya, jenis
data yang satu ini dapat diperoleh dari penelitian sebelumnya yang sudah jadi.
Baik itu dalam bentuk grafik, tabel, ataupun diagram. Contohnya yaitu: data
penyakit tertentu, data mengenai sensus penduduk dan lain sebagainya.
B. Data Berdasarkan Sumber
• Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi maupun tempat
dimana penelitian itu dilakukan. Biasanya, jenis data ini digunakan sebagai
pembanding suatu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya saja data
kependudukan, data penjualan produk perusahaan lain, data jumlah siswa dari
sekolah lain, dan lain sebagainya.
• Data Internal
Data internal adalah data yang bisa diperoleh langsung dari suatu organisasi atau
tempat berlangsungnya penelitian itu. Misalnya saja, data karyawan dari sebuah
perusahaan, data mengenai kepuasan pelanggan suatu perusahaan dan lain
sebagainya
C. Data Berdasarkan Sifat
• Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang didapatkan dengan melakukan sebuah survey.
Sehingga akan memperoleh jawaban yang berupa angka-angka. Data tersebut
bersifat lebih objektif. Maka dari itu, ketika kamu melihat data ataupun membaca
data tersebut, maka tidak akan mengartikannya dengan berbeda. Contohnya saja:
Lala berumur 30 tahun, Tinggi badan Alwi 168 cm, Suhu badan Tina 36 derajat
celcius dan masih banyak lagi.
• Data Kualitatif
5
angka. Biasanya data tersebut dibuat dengan menggunakan simbol, gambar,
ataupun bentuk verbal lain. Jenis data yang satu ini bisa didapatkan melalui isian
kuesioner, observasi, studi literatur, wawancara, dan lain sebagainya. Tidak heran
jika jenis data ini lebih bersifat objektif. Sehingga ketika orang-orang melihat atau
membacanya bisa menyebabkan adanya penafsiran yang berbeda. Misalnya saja:
Kualitas pelayanan suatu rumah sakit, Kuesioner mengenai kepuasan pelanggan
dan lain sebagainya.
D. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
Data cross-sectional adalah data yang dikumpulkan hanya di waktu-waktu tertentu guna
mengetahui situasi pada saat itu. Misalnya saja, data penelitian kuesioner. Data berkala
adalah data yang dikumpulkan secara berkala dari waktu ke waktu untuk mengetahui
perkembangan dari sebuah peristiwa selama periode tertentu. Misalnya saja data harga
makanan.
Teknik pengumpulan data adalah sebuah metode yang dilakukan oleh seorang peneliti
untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya akan berguna sebagai fakta
pendukung dalam memaparkan penelitiannya. Dalam menentukan teknik pengumpulan data
seseorang diharuskan untuk menentukan terlebiih dahulu terkait dengan metodologi yang
diambil dan ditentukan oleh peneliti. Artinya Jika peneliti menggunakan metodologi
penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat berupa observasi,
focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan studi kasus
(case study). Sedangkan, penelitian kuantitatif cenderung menggunakan teknik pengumpulan
data berupa angket (kuisioner), wawancara dan studi dokumentasi. Pengumpulan data
merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip dalam
berbagai sumber, berikut adalah jenis teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.
➢ Observasi
Teknik pertama ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung.
Untuk melakukan observasi seorang peneliti diharuskan untuk melakukan pengamatan
di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra yang
kemudian dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam.
6
➢ Kuesioner (Angket)
Teknik yang kedua adalah menggunakan kuisioner, angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan terkait
penelitian yang akan diberikan kepada responden. Sebelum menyebarkan kuesioner
penelitia diharuskan untuk melakukan pengujian terkait dengan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diberikan, dikarenakan hasil pertanyaan ini nantinya akan digunakan sebagai
alat ukur yang valid dan realibel.
➢ Interview (Wawancara)
Secara konsep terdapat kesamaan antara kuesioner dengan interview, yang membedakan
adalah waktu terjadinya proses pertukaran. Interview dilakukan secara langsung,
berbentuk tanya jawab atau wawancara. Dalam teknik wawancara interview narasumber
berperan sebagai informan yang berperan sebagai sumber informasi.
➢ Studi Literatur
Untuk dapat melakukan teknik pengumpulan data studi literatur peneliti melakukan
pengumpulan studi literatur yang memiliki relevansi dan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan untuk menunjang penelitian.
➢ Studi Dokumen
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dengan cara melakukan studi dokumen,
dalam studi dokumen peneliti mengandalkan dokumen sebagai salah satu sumber data
sebagai penunjang penelitian. Contoh dokumen yang digunakan dapat beruka sumber
tertulis, film, gambar dan foto.
Sebagai contoh, seseorang akan membeli sebuah pesawat televisi baru di sebuah toko. Ada
dua jenis data yang dibutuhkan yaitu, harga pesawat televisi dan jumlah uang yang tersedia.
Bahkan jika orang tersebut hati-hati tentu akan mengumpulkan data lain seperti, harga pesawat
sejenis di toko lain bahkan mungkin harga barang lain yang diperlukan yang mungkin lebih
penting manfaatnya dari pesawat TV. Jadi, orang tersebut punya data-data untuk membantu
dalam pengambilan keputusannya. Tujuan pengumpulan data dalam audit kinerja adalah untuk
memperoleh bukti audit untuk mendukung temuan audit. Dalam proses pengumpulan dan
pengolahan data pada audit kinerja dibedakan antara: bukti audit, bukti, informasi dan data.
Istilah-istilah tersebut memiliki pengertian sebagai berikut :
7
• Data adalah kumpulan bahan keterangan yang dapat berwujud angka dan tidak berwujud
angka.
• Informasi adalah data yang sudah diolah.
• Bukti adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi terukur yang diauditnya memang sesuai dengan kriteria (tolok ukur) yang
ditetapkan.
• Bukti audit adalah bukti-bukti yang dikumpulkan auditor selama audit berlangsung untuk
mendukung simpulan audit.
Simpulan audit dan rekomendasi audit sangat tergantung kepada bukti-bukti audit yang
didapat. Bukti-bukti tersebut hams memenuhi sifat, kualitas dan jumlah yang memadai, agar
simpulan yang dibuat berdasarkan bukti-bukti tersebut valid. Bukti yang cukup, kompeten,
dan relevan harus diperoleh untuk rnenjadi dasar yang memadai bagi temuan dan simpulan
auditor. Suatu catatan mengenai pekerjaan auditor harus dibuat dalam bentuk kertas kerja
audit. Kertas kerja audit harus memuat informasi yang cukup untuk memungkinkan auditor
memastikan bahwa dari kertas kerja audit tersebut diperoleh bukti yang mendukung simpulan
dan penilaian audit.
Hal tersebut disyaratkan dalam standar audit kinerja.
8
salah satunya adalah metode-metode paling penting yang dapat digunakan dalam pengolahan
data statistik. Jangan khawatir, karena bersama DQLab artikel ini akan membahas 4 metode
paling penting dalam pengolahan data statistik.
1. Regresi
Dengan regresi kita dapat memodelkan hubungan antara variabel dependen dan penjelasan,
yang biasanya dipetakan pada data sebar. Dengan menggunakan garis regresi dapat terlihat
biasanya dari grafik scatterplot apakah hubungan-hubungan antar variabel tersebut kuat atau
lemah. Terdapat tiga jenis analisis regresi yang pertama adalah analisis regresi linear sederhana,
dalam regresi ini terdiri dari satu variabel dependen dan satu variabel independen, dimana
variabel independen ini akan digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi hasil dari variabel
dependen. Yang kedua analisis regresi linear berganda, dimana untuk memprediksi nilai
dependen atau yang lebih dikenal dengan variabel Y memerlukan variabel independen atau yang
lebih dikenal dengan variabel X. Yang ketiga analisis regresi logistik, yang merupakan metode
regresi paling rumit karena digunakan untuk menentukan probabilitas dari suatu kejadian,
seperti ya atau tidak, hidup atau mati, dan lain sebagainya.
2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah ukuran penyebaran data di sekitar nilai mean. Dimana standar deviasi
yang tinggi menandakan bahwa data tersebar lebih luas dari nilai mean, sedangkan standar
deviasi yang rendah menandakan bahwa data lebih banyak sejajar dengan nilai mean. Dalam
pengolahan data, standar deviasi berguna untuk menentukan penyebaran titik data dengan cepat.
Dalam pembentukan rumus standar deviasi didasarkan pada rumus variansi. Sebab, standar
deviasi adalah akar kuadrat dari variansi. Dalam mencari variansi, selisih dari tiap elemen data
dengan mean data dihitung. Tak hanya itu, standar deviasi juga dapat memberikan gambaran
nilai ketidakpastian saat melakukan pengukuran berulang. Sehingga, rumus ini bisa
mempermudah seseorang ketika melakukan sebuah penelitian.
9
bagaimana ? yaitu dengan menentukan ukuran yang tepat untuk kita ambil sebagai sampel.
Dengan menggunakan proporsi dan metode deviasi standar, kita dapat secara akurat
menentukan ukuran sampel yang tepat yang kita butuhkan untuk membuat pengumpulan data
kita secara statistik.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis atau sering disebut uji-t merupakan pengujian terhadap suatu pernyataan
dengan menggunakan metode statistik sehingga hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan
signifikan secara statistik. Dengan menggunakan pengujian hipotesis kita dapat menilai suatu
premis tertentu apakah sudah benar dan tepat untuk kumpulan atau populasi data kita. Untuk
melakukan pengujian hipotesis terdapat beberapa tahapan yang harus kita lakukan yaitu
menetapkan hipotesis, menentukan kriteria pengujian, melakukan pengujian hipotesis,
menentukan tingkat signifikan dan titik kritis, serta penarikan kesimpulan.
10
Table 1 Ekspor Ikan Indonesia
11
Tabel 3 Pertumbuhan Sektor Industri dan Jasa beberapa negara Asia
Sektor dan Negara 1990 1991 1992 1993 1994 1995
Industri
Jepang 7,3 5,5 -0,9 1,0 0,8 3,3
Korsel 13,7 10,4 3,4 5,4 8,6 10,1
China 3,4 12,4 20,5 20,0 17,4 13,4
Taiwan 1,3 6,6 4,4 4,5 6,7 4,2
Indonesia 9,9 10,3 5,5 6,7 9,2 5,4
Malaysia 13,2 11,2 8,8 10,0 13,5 11,5
Philipina 2,6 -2,7 -0,8 1,4 6,0 7,9
Jasa
Jepang 3,1 3,8 2,8 1,7 6,1 -
Korsel 8,8 9,5 6,4 7,0 10,7 10,7
China 2,1 5,8 9,4 10,0 8,2 9,5
Taiwan 9,0 8,3 9,1 8,0 7,7 8,0
Indonesia 7,3 6,1 7,3 8,6 7,3 5,3
Malaysia 15,7 13,9 10,5 12,9 14,7 13,3
Philipina 4,0 0,3 1,0 2,0 4,0 5,0
SUMBER : Asia Pasific Profile, 1996 (diolah)
d) Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan tabel baris kolom yang memiliki karakteristik sendiri yaitu
penyajian data dengan 2 faktor atau 2 variabel. Setiap variabelnya terdiri dari beberapa
ketegori bisa dalam bentuk baris, kolom, dan total. Data yang terdiri dari dua variabel,
dengan variabel yang satu terdiri dari bb kategori dan lainnya terdiri atas kk kategori,
sehingga dapat dibuat tabel kontingensi berukuran b \times kb×k dengan bb menyatakan
baris dan kk menyatakan kolom.
12
2. Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik
Grafik adalah metode penyajian data dengan menggunakan gambar-gambar yang umumnya
digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi dalam sebuah variable atau untuk
membandingkan beberapa variable yang memiliki karakteristik yang sama.Pengguna data akan
lebih mudah memahami keadaan data yang ditampilkan melalui grafik dari pada tabel karena
manusia cenderung lebih menyukai sesuatu yang disampaikan secara visual dari pada melalui
kata-kata. Oleh karena itu cara lain yang dapat digunakan adalah melalui metode grafik atau
dikenal pula dengan istilah diagram. Sebuah grafik hendaknya dibuat sesederhana mungkin dan
menekankan pada aspek-aspek penting dari data yang disajikan. Kecenderungan untuk
memasukkan terlalu banyak informasi dalam sebuah grafik haruslah dihindarkan karena hal ini
tidak akan memberikan informasi tambahan yang berarti bahkan dapat membingungkan
pembacanya.
Tersedia banyak jenis grafik, Berikut jenis grafik yang umum dikenal yakni :
1) Diagram garis
Diagram garis umumnya digunakan untuk melihat perkembangan suatu gejala atau fakta
yang terkait dengan dimensi waktu. Dengan diagram ini maka konsumen akan lebih
mudah melihat bagaimana berfluktuasinya nilai data yang sedang diamati. Untuk
menggambarkannya sumbu tegak (sumbu-y) digunakan untuk menyatakan data yang
diamati, sedangkan sumbu mendatar (sumbu-x) untuk menyatakan waktu. Sebagai contoh
kita ambil data pertumbuhan sektor jasa negara China
13
Gambar 1 Pertumbuhan Sektor Jasa negara China 1990-1995
Dari gambar 1 di atas dengan mudah bisa disimpulkan bahwa negara China telah berhasil
melakukan pembangunan di bidang jasa sehingga pertumbuhannya mengalami kenaikan
yang sangat cepat sejak tahun 1990 hingga 1993, kemudian menurun dan kembali
membaik pada tahun 1995.
2) Kurva
Kurva sebenarnya sama saja dengan diagram garis kecuali tujuannya adalah untuk
melukiskan suatu hubungan yang kontinu. Umumnya kurva digunakan untuk data hasil
eksperimen dalam upaya untuk menggambarkan hubungan antara dua deret data. Kurva
dua dimensi juga terdiri dari sumbu tegak dan sumbu mendatar. Setelah data diplot,
kemudian dibuat kurva yang mendekati titik-titik pada grafik. Biasanya untuk
menggambarkan kurva ini digunakan pendekatan melalui persamaan matematis. Lihat
contoh berikut ini.
4
36 30
42 35
45 40
55 45
62 50
SUMBER : Wonnacott & Wonnacott (1981)
Setelah data diplot, kemudian dicari persamaan kurva yang paling mendekati titik-titik
kedua deret data di atas. Dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang tersedia di
pasaran, kurva ini bisa dengan mudah diiperoleh seperti yang disajikan dalam Tabel 2
berikut.
S = 3.29530253
r = 0.97203773
50
65.
50
58.
Biaya Marjinal
50
51.
50
44.
50
37.
50
30.
50
23. 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0
Output (units)
Garis kurva dalam Gambar 2 di atas diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai x (output)
ke dalam persamaan polynomial derajat dua seperti yang ditunjukkan pada keterangan
gambar di atas. Semakin cocok persamaan yang dibangun maka semakin banyak titik-titik
yang mendekati garis kurva.
3) Diagram Batang
Diagram batang merupakan salah satu bentuk penyajian data secara visual. Diagram
batang sangat tepat digunakan jika variabel berbentuk kategori maupun atribut. Demikian
pula data tahunan, asalkan jumlah tahunnya tidak terlalu banyak. Diagram batang bisa
5
digambarkan secara vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dan horizontal (sejajar dengan
sumbu-x). Yang mana yang akan dipilih tergantung selera si penyaji data. Yang terpenting
adalah gambaran yang disajikan bisa menarik perhatian pembaca dan mudah disimpulkan.
Lihat contoh berikut ini.
6
GNP (%)
0
Indonesia Malaysia Thailand Filipina Singapura China Jepang
Negara
Diagram batang dapat pula digunakan untuk membandingkan gambaran dua keadaan atau lebih
secara visual. Apabila kita ingin membandingkan pertumbuhan sektor industri dan jasa
pada beberapa negara Asia untuk tahun 1995, maka keadaannya dapat dilihat pada
Tabel 3 Pertumbuhan Sektor Industri dan Jasa beberapa negara Asia.
6
4) Diagram Lingkaran
Jika diagram batang dapat digunakan untuk membandingkan sejumlah variabel, selama
variabel ini bisa diukur paling sedikit satu aspek, maka diagram lingkaran dapat digunakan
bilamana variabel-variabel dijumlahkan ke dalam suatu jumlah tertentu sedemikian rupa
sehingga setiap variabel dapat dinyatakan sebagai persentase dari jumlah tersebut. Lingkaran
yang memiliki jumlah sudut 3600 dapat dibagi kedalam segmen-segmen untuk menunjukkan
nilai penting relatif dari setiap variabel. Untuk melukiskan setiap segmen ini diperlukan
perhitungan dengan mengambil contoh sebagai berikut.
Data dalam tabel 4. di atas jika disajikan dalam diagram lingkaran akan tampak seperti Gambar
4. Untuk mendapatkan besarnya segmen setiap variabel dalam lingkaran, maka digunakan
besarnya sudut yang dimiliki oleh masing-masing variabel yang dihitung dengan cara berikut :
Gaji dan Upah = 1900,8/3.714,0 x 100% = 51,17% (dibulatkan menjadi 51,2%)
Besarnya sudut = 51,17% x 3600 = 184,24 1840 , dan seterusnya sama untuk variabel
lainnya
7
Gambar 4 Pengeluaran PT. Fiktif tahun 2001
Salah satu keuntungan dari penggunaan diagram lingkaran adalah kemudahan membandingkan
satu variabel dengan variabel lainnya ditinjau dari sisi persentase.
5) Diagram Gambar
Diagram gambar pada pinsipnya sama dengan diagram batang, hanya saja fakta yang ada
disajikan dalam bentuk gambar-gambar miniatur. Intinya diagram ini ditujukan untuk
menarik perhatian konsumen atau pembaca. Penyajian diagram gambar ini boleh
dikatakan sebagai salah satu kerja seni yang dipadukan dengan informasi. Lihat contoh
berikut ini.
Table 5 Penerimaan Tenaga Buruh PT. FIKTIF
8
Dengan menggunakan gambaruntuk Pria danuntuk Wanita dimana setiap gambar
mewakili 100 orang, maka data di atas dapat dilukiskan dalam Gambar 5 berikut.
: Pria
: Wanita
Keterangan :
/ :100 orang
2001 2002 2003
Tahun
Pada prakteknya penyajian data dalam bentuk gambar seperti di atas harus mencerminkan
data yang sesungguhnya. Misalnya jika satu simbul untuk 10 orang, maka jika datanya
adalah 15 maka gambarnya juga harus sebesar 1,5 kali gambar yang telah ditetapkan.
9
6) Scatter Plot
Scatter plot adalah kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dapat dibuat
dalam sumbu koordinat yang merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar dan garis
penghubung antara titik-titik dihilangkan maka disebut scatter plot. Scatter plot adalah
grafik yang menunjukkan hubungan antara dua kelompok data yang jumlahnya
sama.Tujuannya untuk melihat pola hubungan antara 2 variabel apakah linier atau non
linier atau tidak berhubungan sama sekali. Misalnya pada contoh gambar 6 menunjukkan
hubungan antara jam belajar (study hours) dengan nilai ujian (test scores).
7) Histogram
Histogram adalah suatu daftar distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk grafik
yang dibangun oleh persegi panjang dengan lebar yang sama dan berimpit. Dari sebuah
histogram kita dapat membuat poligon frekuensi yang merupakan garis patah-patah yang
menghubungkan setiap titik tengah atas persegi panjang histogram.
Tabel 5
10
Langkah-langkah dalam membuat histogram yaitu ;
• Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang saling berpotongan.
• Untuk membantuk histogram, gambarkan batang kelas-kelas interval sesuai dengan
frekuensi pada sumbu horizontal dan sumbu vertikal.
• Untuk membuat garis poligon, tentukan titik tengah tiap kelas dan hubungkan nilai titik
tengah sesuai dengan nilai frekuensinya.
Gambar 7
8) Poligon
Grafik poligonal adalah grafik linear yang biasanya digunakan oleh statistik untuk
membandingkan data dan mewakili besarnya atau frekuensi variabel tertentu. Dengan kata
lain, grafik poligonal adalah grafik yang dapat ditemukan dalam bidang Cartesian, di mana
dua variabel terkait dan titik-titik yang ditandai di antara keduanya bergabung untuk
membentuk garis kontinu dan tidak teratur.
Table 8
11
Langkah -langkah dalam membuat histogram yaitu ;
• Sajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
• Tentukan titik tengah masing-masing kelas.
• Menggambar sumbu horizontal untuk titik tengah setiap kelas.
• Menggambar sumbu vertikal untuk frekuensi.
• Hubungkan titik-titik yang berdekatan, dimana titik tengah sebagai absis dan
frekuensi sebagai ordinat.
Gambar 8
9) Ogive
Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya berupaogive positif, sedangkan untuk data yang
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya berupa ogive
negatif. Frekuensi kumulatif kurang dari untuk suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua
kelas sebelum kelas tersebut dengan frekuensi kelas itu. Sedangkan frekuensi kumulatif
lebih dari suatu kelas adalah jumlah frekuensi semua kelas sesudah kelas tersebut dengan
frekuensi kelas itu.
12
Table 9
13
Gambar 9 Ogive Negatif
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
3.2 Saran
Saran kami yakni dengan adanya statistik dasar dalam mata kuliah maka manfaatkanlah ilmu
yang ada di mata kuliah statistik dasar guna menjadikan dan mengarahkan kita kearah yang
baik. Sehingga tercipta nilai karakter bangsa.dan bisa menghitung.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/qu-es-una-grfica-poligonal-con-ejemplos.html
https://www.catatanmatematika.com/2021/10/histogram-poligon-dan-ogive-penyajian-data-
berkelompok.html
https://www.zenius.net/blog/penyajian-data-statistik
https://soallatihansma.blogspot.com/2015/08/pengertian-histogram-poligon-dan-ogive.html
file:///C:/Users/OWNER/Downloads/91-166-1-SM.pdf
https://www.suara.com/tekno/2021/12/14/123739/jenis-teknik-pengumpulandata-dan-
penjelasannya?page=all
https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/audit-kinerja-sektor-publik-pengumpulandan-pengolahan-
data.pdf https://e-prosiding.umnaw.ac.id/index.php/pengabdian/article/view/37
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-data/
16