Anda di halaman 1dari 33

TUGAS KELOMPOK BIOSTATISTIK

“PENYAJIAN DATA KEBIDANAN”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4

1. Nanda Dwi Sapitri P00340421016

2. Titin Verayensi P00340421023

DOSEN PENGAJAR :

Dr. Demsa Simbolon,SKM,MKM (Koordinator)

Lisma Ningsih,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI D4 ALIH JENJANG

KEBIDANAN CURUP

T.A 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahkan rahmat

serta karunianya sehingga kita masih di beri kesempatan untuk menyelesikan tugas makalah ini

mengenai “Penyajian Data Kebidanan”

Dalam penulisan makalah ini, kami tulis berdasarkan sistem EYD yang benar, dan juga

menggunakan kata yang mudah dipahami oleh pembaca, dan juga menggunakan kata-kata yang

mudah di pahami oleh pembaca, agar pembaca tahu mengenai Lingkup Komplikasi Kebidanan.

Kami juga mohon kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca, agar kami dalam

pembuatan makalah kedepannya lebih baik lagi, karena kami sadar masih banyak sekali

kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya semoga

bermanfaat.

Curup, Februari 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A. Penajian Data...................................................................................... 3

B. Manfaat Penyajian Data...................................................................... 3

C. Bentuk Penyajian Data....................................................................... 4

BAB II PENUTUP ....................................................................................... 23

A. Kesimpulan......................................................................................... 24

B. Saran................................................................................................... 24

C. Evaluasi Pembelajaran Latihan Soal.................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 26


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang

pengembagan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,

analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan

dapat diperhitungkan secara numeric. Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan,

industri, Rumah Sakit, Perusahaan Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan

penyusunan program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain

harus berdasarkan data real.

Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut

unsur-unsur negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek

kehidupan tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik

kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang

berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-

fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor

yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia berdasarkan propabilita. Apabila

kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadiankejadian kehidupan manusia

tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital.

Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong

ibumelahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya

yang sangat mulia,khususnya memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi,

sertamenolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik.


Biostatistik tidak terlepas dari ilmu kebidanan,sebab sangat penting dalam

membantu bidan untuk menginterpretasi.mengumpulkan, dan mengolah data tentang

suatu kegiatan yang dilakukan oleh bidan. Dalam makalah ini kami akan membahas

tentang manfaat dan teknik penyajian data.

B. Rumusan Masalah

Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk mengetahui berbagai cara pengumpulan,

pengolahan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan atas hasil

survei. Untuk itu diajukan berbagai permasalahan, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data?

2. Apa manfaat penyajian data?

3. Bagaimana cara dan bentuk penyajian data?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi penyajian data

2. Untuk mengetahui manfaat penyajian data

3. Untuk mengetahui cara dan bentuk penyajian dat


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan

tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah

dibaca. Penyajian data juga dimaksud agar para pengamat dapat dengan mudah

memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau

perbandingan, dan lain-lain.

Pengertian akan penyajian data rasanya perlu dipahami terutama bagi peneliti atau

siapa saja yang akan menyajikan data dengan cara yang bagus, paling tidak mudah

dimengerti dan informatif. A Syukra (2016) mengatakan bahwa Prinsip dasar penyajian

data adalah bagai mana data dapat komunikatif dan lengkap dalam arti data yang

disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membaca dan mudah memahami.

Menurut Swarjana IK (2016), penyajian data tidak hanya sekedar menyajikan

angka dan lain-lain, melainkan menyajikan data yang akan bermanfaat untuk menarik

kesimpulan dengan cepat dan tepat, serta mempercepat pengambilan keputusan. Data

statistik maupun penelitian dapat disajikan dengan berbagai cara, diantaranya dapat

disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun teks.

B. Manfaat Penyajian Data

Penyajian data berguna untuk mempermudah pemberian informasi yang ada dalam

kumpulan data tersebut. Data tidak bermanfaat bila tidak disajikan. Bentuk penyajian

data bermacam-macam dan tujuan yang hendak dicapai. Penyajian data tidak hanya
sekedar menyajikan angka dan lain-lain, melainkan tetapi menyajikan data yang

bermanfaat untuk menarik kesimpulan dengan cepat dan tepat, serta mempercepat

pengambilan keputusan.

C. Bentuk Penyajian Data

Secara umum penyajian data dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu dalam tulisan

(textular), table (tabular), dan gambar atau grafik (diagram).

1. Textular ( tulisan)

Penyajian data atau informasi dapat menggunakan teks atau textular. Cara ini

dilakukan dengan menjelaskan atau mendeskripsikan data yang berupa angka baik

data kategorikal maupun data yang bersifat numeric menggunakan teks. Penyajian

data secara teks merupakan penyajian data atau informasi yang baik terutama untuk

data penelitian kualitatif yang tidak berisikan angka-angka. Bertujuan untuk

memberikan keterangan tentang keseluruhan prosedur hasil dan kesimpulan yang

dibuat dengan menggunakan tulisan. Penyajian data dalam bentuk tulisan ini tiak

efektif dan tidak mencakup gambaran statistik. Penyajian data secara textular

memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihannya sebagai berikut :

a) Bebas mendeskripsikan data atau angka secara narasi, dengan kata dan kalimat

yang mudah dipahami.

b) Bagi orang-orang yang tidak senang membaca angka atau data statistic, akan

terbantu untuk lebih cepat memahami data tersebut karena disajikan secara teks.

Selain kelebihan , beberapa kelemahan penyajian data secara teks di antaranya :


a) Diperlukan waktu yang lebih banyak untuk menyusun kata dan kalimat menjadi

satu atau lebih paragraf agar mampu menjelaskan angka atau data statistic.

b) Apabila kalimat dan paragrafnya panjang atau bahkan lebih dari satu paragraph,

maka diperlukan waktu lebih lama untuk dapat memahami data tersebut.

c) Data kurang menarik dan menimbulkan kebosanan bagi pembaca karena terdiri

dari kalimat dan paragraph yang panjang.

d) Sulit untuk menjelaskan semua angka secara detail dalam bentuk teks.

Contoh :

a) Misalnya, dalam menyajikan proses persalinan dari awal ibu hamil, masuk

keruangan bersalin, sampai dengan ibu tersebut masuk keruangan perawatan.

Ata-data yang ituis seorang bian yang menolong persalinan tersebut sangat

bermanfaat untuk menilai kesehatan seorang ibu bersalin an bayi yang

dilahirkannya.

b) Contoh lainnya yaitu laporan hasil penelitian. Penelitian merupakan satu di

analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Kasus disini adalah bayi

yang dilahirkan dengan kriteria berat badan lahir kurang dari 2500 gram, baik

yang kurang bulan, cukup bulan, maupun lebih bulan yang ditetapkan

(didiagnosa) oleh dokter. Sedangkan control adalah bukan kasus yang diambil

dari bayi yang ilahirkan dengan kriteria berat badan lahir ≥ 2500 gram. Besar

sampel dihitung dengan mempergunakan rumus menghitung jumlah kasus dan

kontrol tida berpadanan dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1.

Pengolahan data memakai perangkat luna computer dan dilakukan analisis

regresi logistic. Hasilnya disampaikan dalam bentuk tabel dan narasi.


2. Tabular (tabel)

Tabel adalah sekumpulan data yang disusun dalam baris dan kolom sehingga

penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan

baris. Hampir semua informasi kuantitatif dapat diorganisasi ke dalam tabel dan

disajikan sesederhana mungkin. Suatu tabel harus menjelaskan dirinya sendiri (self-

explanatory). Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam

bentuk angka yang disusun secara teratur dalam kolom dan baris. Penyajian data

dalam bentuk tabel banyak digunakan pada penulisan laporan hasil penelitian

dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil

penelitian yang dilakukan.

Menurut Elston & Johson (2008), ada beberapa panduan dalam membuat tabel agar

konsisten dan sesuai dengan tujuan tabel itu sendiri, yaitu :

a) Tabel sebaiknya dibuat secara simple dan mudah untuk dibaca.

b) Judul, biasanya ditempatkan di atas tabel, sebaiknya jelas (clear), ringkas

(consise), langsung (to the point), dan mengindikasikan apa yang akan

ditabulasi (tabulated).

c) Ada unit pengukuran data yang diberikan.

d) Sertiap row dan column memiliki dibuatkan label secara singkat dan jelas

(labeled concisely and clearly).

e) Sebaiknya mencantumkan total.

f) Kode singkatan, dan simbul sebaiknya dijelaskan pada footnote.

g) Jika data tidak original, sebaiknya cantumkan sumbernya pada footnote.


Terkait penyajian data (McNabb, 2015) menyatakan bahwa penyajian data

menggunakan tabel perlu memerhatikan beberapa hal, yaitu :

a) Berapakah jumlah total kelas atau kategori yang akan dimasukkan?

b) Berapaka angka batas atas dan bawahnya untuk setiap kategori?

c) Apa judul, keterangan, headings, dan legends yang harus di masukkan?

Tabel yang baik dan lengkap pada umumnya terdiri dari nomor, tabel, judul tabel,

badan tabel (judul kolom, judul baris, judul kompartemen serta terdiri dari sekian

banyak sel). Selain itu, tabel juga sebaiknya memiliki catatan kaki dan sumber dari

data yang dimasukkan dalam tabel tersebut. Terkait hal tersebut, menurut lang

(2012) terdapat minimal enam komponen yang sebaiknya ada pada tabel, yaitu:

a) Nomor tabel ( table number)

b) Judul tabel (table title)

c) Judul kolom ( column heading)

d) Judul baris ( row heading)

e) Data pada tabel ( data in the data field)

f) Garis horizontal (horizontal lines)

g) Singkatan dalam tabel (obbreviations used in the table)

h) Sumber pada tabel (footnotes referenced in the table)

Bentuk- bentuk tabel

Bentuk tabel bermacam-macam, tetapi yang banyak digunakan adalah tabel

berdasarkan fungsinya, tabel kontinggensi, dan tabel berdasarkan penyusunan judul

baris.
Tabel berdasarkan fungsinya bermacam-macam, antara lain adalah:

a) Tabel synopsis

Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam kolom

dan baris dengan urutan yang sama.

Tabel ini mempunyai arti penting dalam perencanaan suatu penelitian karena

dengan tabel synopsis dapat diketahui jumlah tabel yang dihasilkan dan variabel

yang akan dicari hubungannya sehingga memudahkan penulis laporan.

Contoh :

1) Tingkat pendidikan

2) Jenis pekerjaan

3) Jumlah anak

4) Pertolongan persalinan

5) Pembuangan sampah

6) Kepemilikan rumah

7) Penghasilan keluarga

Dari tabel synopsis diperoleh banyak 21 buah tabel dan dari 21 tabel tersebut

dapat ditentukan variabel mana yang diperkirakan berhubungan. Misalnya,

antara variabel 1 dan 2 , variabel 1 dan 3, dan seterusnya.

Tabel 1.1. Tabel Sinopsis


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

b) Tabel Induk

Tabel ini berfungsi sebagai referensi. Oleh karena itu, tabel induk sering disebut

tabel referensi yang dapat diambil sebagian dan disisipkan dalam penulisan

laporan.

Pada tabel induk ini terdapat semua variabel yang dikumpulkan. Oleh karena itu

tabel ini tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan. Tabel induk

biasanya ditempatkan di belakang sebagai lampiran. Bentuk tabel induk secara

skematis apat dilihat pada tabel 1.2


Tabel 1.2. Tabel Induk

Golongan Jenis pekerajaan pendidikan Dsb

umur kelamin

L P Tani Buruh Dagan SD SMP SMA

jumlah

c) Tabel kerja (tabel teks)

Tabel kerja adalah tabel yang menggambarkan beberapa variabel secara rinci.

Tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap

hasil penelitian, mengadakan perbandingan antar variabel atau untuk

memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara dua variabel.

Tabel ini diambil dari tabel induk atau gabungan dari beberapa tabel kerja.

Sesuai dengan fungsinya, tabel ini disisipkan dalam teks penulisan laporan

sesuai dengan topik bahasannya.

Dari tabel teks ini dapat dibuat tabe silang (cross tabel) untuk mengetahui

adanya hubungan antara dua variabel.

Contoh:

Tabel teks berupa tabel silang berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan

antara tingkat pemdidikan dengan jenis pekerjaan.


Tabel 1.3. Tabel Teks

Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan

Buruh Tani Dagang Pengusaha

Tidak sekolah

SD

SMP

SMU

Perguruan Tinggi

Lain-lain

Jumlah

d) Tabel kontigensi

Tabel kontigensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel ini

disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian. Tabel ini juga banyak

digunakan dalam perhitungan statistic inferensialn untuk pengujian hipotesis,

misalnya perhitungan menggunakan uji “t” atau “χ 2”,dan lain-lain.

Beberapa contoh bagan tabel kontingensi.

Contoh :

1) Tabel dengan 2 baris dan kolom disebut tabel 2x2

2) Tabel dengan 2 baris dan 3 kolom disebut tabel 2x3

3) Tabel dengan 3 baris dan 3 kolom disebut tabel 3x3


Tabel 1.4. Tabel kontigensi 2x2

Judul kolom Jumlah

Judul baris

Judul baris

Jumlah

Tabel 1.6. Tabel Kontingensi 2x3

Judul kolom Jumlah

Judul baris

Judul baris

Jumlah

Tabel 1.6. Tabel Kontingensi 3x3

Judul kolom Jumlah

Judul baris

Judul baris

Judul baris

Jumlah

e) Penyusun judul baris menurut abjad


Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk memudahkan pencarian

kembali tabel yang dibutuhkan. Oleh karena itu, tabel ini banyak terdapat pada

tabel induk. Tabel ini dapat digunakan sebagai referensi, tetapi tidak dapat

digunakan untuk perbandingan.

f) Penyusunan judul baris menurut geografis

Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah. Oleh karena itu,

tabel yang disusun menurut geografis banyak dikeluarkan oleh instansi

pemerintah, seperti Biro Pusat Statistik.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tabel ini tidak efesien untuk

digunakan sebagai tabel induk maupun tabel kerja.

g) Penyusunan tabel berdasarkan perkembangan waktu

Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi

bersamaan berjalannya waktu. Perkembangan tersebut dapat berupa perubahan

alami atau perubahan yang disebabkan oleh intervensi manusia. Misalnya,

untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan penduduk kota atau untu

mengetahui hasil program kesehatan.

Tabel perkembangan ini banyak disisipkan dalam teks penulisan laporan.

Misalnya, untuk mengetahui perkembangan program KB selama 5 tahun yang

terjadi di suatu daerah.

3. Gambar atau Grafik (diagram)

Penyajian bentuk grafik dimaksudkan untuk memberikan suatu kesan

penglihatan dan situasi umum mengenai bahan yang disajikan tanpa harus

mempelajari secara terperinci data yang ada. Pada grafik dapat juga dilihat
penyebaran dan kecenderungan data. Secara umum penyajian dalam bentuk grafik

memiliki alternatif fungsi dan tujuan untuk meramalkan sifat-sifat dari agregat data

atau tujuan untuk membandingkan sifat-sifat yang ada.

Syarat-syarat membuat grafik adalah:

a. Nomor grafik; dapat diatas atau dibawah grafik

b. Judul; harus singkat jelas dan lengkap, dibuat dibagian atas atau bagian bawah

grafik.

c. Terdiri dari dua sumbu yaitu sumbu X (horizontal/absis) dan sumbu Y

(vertikal/ordinal), jika menghubungkan dua variabel maka variabel independen

dibuat disumbu X dan variabel dependen di sumbu Y.

d. Untuk mengambarkan grafik yang baik sebaiknya panjang sumbu Y 60-70% dari

panjang sumbu X atau panjang sumbu Y sama dengan panjang sumbu X.

e. Grafik harus dimulai dari titik no lagar tidak terjadi kesalahan interprestasi.

f. Sebaiknya tidak menulis angka dalam grafik.

g. Pemilihan grafik harus disesuaikan dengan data yang ada, jika terdapat beberapa

bentuk grafik yang dapat digunakan maka pilihlah salah satu grafik yang menarik.

h. Supaya manarik grafik dapat diberi warna (hanya 2-4 warna saja), diarsir atau

titik-titik.

i. Bila ada keterangan maka ditulis dibawah grafik atau didalam grafik, asal tidak

mengganggu keutuhan grafik.

Jenis-jenis Grafik

a. Grafik Lingkaran (Pie diagram/diagram pinca)


Grafik lingkaran digunakan untuk membandingkan secara relatif kategori-

kategori dalam satu variabel. Diagram pie menyajikan data dengan skala nominal

dan ordinal atau disebut data kategorik. Luas lingkaran 360 derajat, proporsi data

yang akan disajikan dijadikan dalam bentuk derajat. Syarat syarat membuat

diagram lingkaran:

1) Kategori yang dibandingkan tidak banyak, sekitar 4-6 kategori.

2) Besar lingkaran tidak terlalu besar atau tidakterlalu kecil supaya terlihat bagus

3) Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat dibedakan dengan jelas.

4) Tiap segmen dapat diberi warna.

5) Besar segmen harus menggambarkan persentase yang sesuai.

Contoh :

Tabel.1.7 Disrtribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil

Pendidikan Jumlah Persen

SD 10 5

SMP 60 30

SMU 100 50

PT 30 15

TOTAL 200 100

Kemudian hasil persen dibuat derajat:

SD : 5/ 100 x 360° = 18⁰


SMP 30/100 x 360° = 108⁰

SMU 50/100 x 360° = 180°

PT : 15/100 x 360° = 54⁰

Grafik.1 Disrtribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil

Sales

PT
9%
SMU
10%

SMP SD
23% 59%

b. Grafik Batang (Bar diagaram)

Grafik batang digunakan untuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala

nominal dan ordinal atau disebut data kategorik. Perbedaannya dengan diagram

histogram adalah pada histogram balok balokna menyambung sebab histogram

menyajiman data kontinue. Gambar balok pada grafik batang dapat bediri

(vertikal) atau horizontal.

Contoh :

1) Vertikal
Grafik.2. Gambaram Pendidikan Ibu Hamil di Desa X
180
160
140
persentase 120
100
80
60
40
20
0
SD SMP SMU PT
pendidikan

2) Horizontal

Grafik.2. Gambaram Pendidikan Ibu Hamil di Desa X

PT

SMU
pendidikan

SMP

SD

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180


persentase
c. Grafik Garis (line diagram)

Grafik garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau dengan skala

nominal yang mengambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari

suatu tempat ke tempat lain.

Contoh :

Series 1
3
Series 2
Series 3
2

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

d. Grafik Ferekuensi Kumulatif (Ogive)

Ogive adalah grafik dari data kontinue dan dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari

perpotongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than), maka

didapatkan nilai yang tepat untuk letak dan besar nilai modus. Contoh :
e. Grafik Poligon

Digunakan untuk data continue seperti pada histogram. Bila titi-titik tengah dari

batang histogram dihubungkan satu dengan yang lain maka akan terbentuk

frekuensi polygon grafik polygon tidak disertai dengan grafik histogramnya.

Keuntungan polygon adalah dapat melakukan perbandingan penyebaran beberapa

masalah yang digambar dalam suatu gambar. Contoh :

f. Grafik pareto

Grafik pareto tidak berbeda dengan grafik batang yang disusun dengan susunan

tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat diinterprestasikan. Contoh


g. Grafik Tebar (scatter diagram)

Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua variabel yang

diperkirakan ada hubungan. Sumbu Y adalah variabel dipenden dan sumbu X

adalah variabel independen.

Contoh :

h. Diagram Pictogram

Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya, seperti ingin

mengambarkan jumlah ibu hamil dengan mengambarkan ibu hamil, mengambarkan

penyakit jantung dengan mangambar jantung. Contoh:


i. Diagram Stem and left plot

Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam

diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran

terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian,

yaitu batang dan daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun

memuat angka satuan.

Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi akan menghilangkan nilai asli dari

data tersebut. Untuk menghindari hal ini maka dapat dibuat penyajian dalam bentuk

stem and leaves (batang dan daun).

j. Diagram Kotak Garis (diagram box whisker plot)

Diagram Kotak Garis (Diagram Box Whisker Plot) Diagram box dan whisker plot

digunakan untuk menyajikan data numerik, selain itu dapat digunakan untuk

membandingkan beberapa pengamatan.

Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah

statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data

terbesar), Q1=^ 1 / 4 (n+1)


Q2= median

Q3= 3 4 (n+1) .

k. Diagram Mapgram

Diagram mapgram merupakan diagram yang menggunakan map atau peta dari

suatu daerah. Permasalahan yang akan digambarkan ditunjukkan langsung di peta

tersebut.

4. Penyajian Data Numerik

Data numerik adalah data yang berwujud angka/bilangan. Berbeda dengan data

kualitatif maka sifat kuantitatif lebih objektif karena dapat ditafsirkan sama oleh

hampir semua orang. Contoh: Jumlah pegawai, harga barang, gaji pegawai, umur,

dan lain-lain. Datanya dapat berasal dari hasil penghitungan, pengukuran langsung

ataupun perubahan dari data kualitatif (data diskrit: hasil menghitung, data

kontinu : hasil mengukur).

Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan sekala pengukuran

numerik, dua parameter yang lazim digunakan yaitu parameter ukuran pemusatan

dan parameter ukuran penyebaran. Beberapa parameter untuk ukuran pemusatan

yaitu, mean, median dan modus. Untuk parameter ukuran penyebaran, ada beberapa

istilah seperti standar deviasi, varians, koefisien varians, interkuartil, range, dan

minimum maksimum. Data variabel dengan skala pengukuran numerik umumnya

disajikan dalam bentuk table dan grafik. Skala pengukuran pada variabel numerik

ada dua yaitu skala interval dan skala rasio.


a) Skala interval

Data interval mempunyai sifat-sifat nominal dari data ordinal. Pengukuran data

interval tidak memberikan jumlah yang absolute dari objek yang diukur.

Contohnya yaitu, hasil dari nilai ujian, persepsi, tanggapan dan sebagainya.

Data interval bersifat ekskuisif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru,

tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak

b) Skala Rasio

Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Data rasio memiliki jarak

antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh

jenis-jenis data lainnya. Contoh dari data rasio yaitu berat badan, tinggi,

panjang benda, jarak, jumlah satuan benda dan lainnya.

Contoh penyajian data numerik : Data pendapatan per kapita, pengeluaran,

harga, jarak, dan sebagainya.

5. Penyajian Data Kategorik

Data Kategorik adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik

berupa pertanyaan atau kata-kata. Data ini disajikan bukan dalam bentuk angka.

Data Kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau rangking. Contoh :

agama, jenis kelamin, suku bangsa, pangkat pegawai, keadaan emosi, status, tingkat

kesejahteraan, dan lain-lain.

Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan sekala pengukuran

kategorikal, kita mengenal istilah jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan

presentase tiap kategori (%), yang umumnya disajikan dalam bentuk skala

pengukuran pada variabel kategorikal yaitu skala nominal dan skala ordinal.
a) Skala Nominal

Skala Nominal adalah pengelompokan / pengklasifikasian objek ke dalam dua

kategori atau lebih. Data nominal merupakan skala pengukuran yang paling

mudah untuk dilakukan, karena hanya mengelompokan subyek pengukuran

dengan memberikan label atau nomor. Nomor yang diberikan hanya sebagai

lambang atau simbol dari suatu kategori. Misalnya jenis kelamin yang terdiri

dari dua kategori yaitu laki-laki yang di berikan nomor 1 dan perempuan

diberikan nomor 2. Pemberian nomor pada kategori tersebut hanya sebagai

label untuk membedakan saja.

b) Skala ordinal

Data ordinal ialah data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling rendah

sampai ke jenjang tinggi, atau sebaliknya tergantung peringkat selera

pengukuran yang subjektif terhadap objek tertentu. Data ordinal pada dasarnya

adalah hasil dari kuantifikasi data kualitatif.

Contoh penyajian data kategorik : Kategori mahasiswa berprestasi dan tidak

berprestasi, kategori pendapat yang setuju dan tidak setuju, dan sebagainya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang

diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian

data juga dimaksud agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita

sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain. Penyajian

data berguna untuk mempermudah pemberian informasi yang ada dalam kumpulan data

tersebut. Data tidak bermanfaat bila tidak disajikan.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada

kami.
Evaluasi Pembelajaran (Latian Soal)

PILIHAN GANDA

1) merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang

telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang

diinginkan, disebut…

a. Penyajian data

b. Evaluasi

c. Bentuk data

d. Pengolahan data

e. Semua salah

2) Secara umum penyajian data dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu…...

a. Textular,Tabular, Grafik/Diagram

b. Diagram, Bar, Pie

c. Sinopsis, Induk, Teks

d. Tabel, Induk, Bar

e. Grafik, Sinopsis, Bar

3) Bebas mendeskripsikan data atau angka secara narasi, dengan kata dan kalimat

yang mudah dipahami, merupakan kelebihan dari bentuk penyajian data…

a. Tabular

b. Synopsis

c. Textular

d. Grafik

e. Semua benar
4) menurut lang (2012) terdapat minimal enam komponen yang sebaiknya ada pada

tabel, yaitu…

a. Semua Benar

b. Nomor tabel ( table number)

c. Judul tabel (table title)

d. Judul kolom ( column heading)

e. Judul baris ( row heading)

5) Tabel berdasarkan fungsinya bermacam-macam, kecuali ….

a. Tabel synopsis

b. Tabel kontigensi

c. Tabel induk

d. Tabel kerja/teks

e. Semua benar

6) Tabel yang berfungsi sebagai referensi adalah…

a. Tabel synopsis

b. Tabel kontigensi

c. Tabel kerja

d. Tabel induk

e. Tabel teks

7) Dimaksudkan untuk memberikan suatu kesan penglihatan dan situasi umum

mengenai bahan yang disajikan tanpa harus mempelajari secara terperinci data

yang ada. Merupakan pengertian dari penyajian data bentuk…

a. Tekstular
b. Tabular

c. Grafik

d. Sinopsi

e. Bar

8) Syarat syarat membuat diagram lingkaran…

a. Kategori yang dibandingkan tidak banyak, sekitar 4-6 kategori.

b. Besar lingkaran tidak terlalu besar atau tidakterlalu kecil supaya terlihat bagus

c. Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat dibedakan dengan jelas.

d. Tiap segmen dapat diberi warna.

e. Semua Benar

9) Gambar balok pada grafik batang terbagi menjadi dua yaitu….

a. Horizontal dan Vertikal

b. Line dan ogive

c. Horizontal dan ogive

d. Vertical dan line

e. Line dan vertical

10) pengelompokan / pengklasifikasian objek ke dalam dua kategori atau lebih,

disebut…

a. Skala ordinal

b. Skala orbital

c. Skala nominal

d. Skala efisien

e. Skala aktifitas
ESAY

1. Manfaat penyajian data adalah…

2. kelemahan penyajian data secara teks di antaranya…..

3. Syarat-syarat membuat grafik adalah….

4. Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk memudahkan pencarian

kembali tabel yang dibutuhkan…

5. Data variabel dengan skala pengukuran numerik umumnya disajikan dalam

bentuk table dan grafik. Skala pengukuran pada variabel numerik ada dua

yaitu…
DAFTAR PUSTAKA

Mediasain: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan Vol.14 no.3: Desember 2016

Yessi Harnani,2015:Statistik Dasar Kesehatan, Yogyakarta : Grup Penerbitan CV Budi Utama

Wahyudin Rajab,2009: Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, Jakarta: Penrbit

Buku Kedokteran

Eko Budiarto,2002 : Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesmas, Jakarta: Buku Kedokteran

EGC

Riyanto Agus, 2013: Statistik Deskriptif untuk Kesehatan, Yogyakarta :Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai