Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR STATISTIKA

“ PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA,PERBEDAAN STATISTIK


DESKRIPTIF DAN FUNGSI STATISTIK DAN SKALA DATA”

Dosen Pengampu:
Dr. Khairuddin M.Kes AIFO

Oleh:

KELOMPOK 1

PITO ELSON : 21086076


YANDRE JAYA MEIRANDA GULTOM : 21086108
LISA WULANDARI SAFITRI : 21086211

DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, Maka


makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan penulisan makalah ini
adalah guna menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Statistika.
Penulis mengakui masih banyak kekurangan disana-sini dalam penulisan
makalah ini.Masih banyak yang harus diperbaiki dan disempurnakan lagi. Untuk itu,
penulis tetap mengharapkan beragam saran, masukan, maupun kritik yang
membangun dari para pembaca. Demikian harapan dari penulis, semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah ini. Demi kelancaran dan terlaksananya proses pembelajaran yang lebih baik.

Padang, Februari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah…................................................................................................3.
C. Tujuan Penulisan…..................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. PengertianStatistikdanStatistika................................................................................4
B. PerbedaanStatistikDeskriptifDanInverensia.............................................................. 5
C FungsiStatistik….......................................................................................................6
D.SkalaData..................................................................................................................7
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan…............................................................................................................9
B. Saran….......................................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tempo dulu dalam menggambarakan keadaan dan menyelesaikan
problem-problem, hanya digunkan dalam militer dan kenegaraan namun di era
globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik yang bergantung pada
masalah yang dijelaskan oleh statistik itu sendiri.
Saat ini, berbagai informasi tidak jarang menyajikan bentuk grafik, tabel
atau bentuk-bentuk lain. Bahkan telah dipakai oleh mereka yang bekerja sebagai
seorang praktisi dalam banyak bidang. Informasi sejenis ini mengharuskan para
pembaca untuk mampu memahami makna lambang-lambang secara tepat. Kekeliruan
ketika menfsirkan lambang-lambang tersebut mengakibatkan kesalahpahaman
pembaaca atas maksud informasi yang di sampaikan berdasarkan data statistik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian statistik dan statistika.?
2. Perbedaan statistik deskriptif dan inferensia?
3. Fungsi statistik?
4. Skala data?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami pengertian statistik dan statistika.
2. Untuk mengetahui perbedaan statistika deskriptif dan inverensia.
3. Untuk mengetahui fungsi statistik.
4. Untuk mengetahui skala data.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

1. Pengertian Statistik

Statistik adalah hasil data yang ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, diagram dan
lain sebagainya. Secara umum statistic banyak digunakan dalam penelitian di berbagai
organisasi, berbagai bidang studi seperti ekonomi, bisnis, manufaktur, pemasaran dan lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Statistik adalah angka-angka atau catatan
yang dikumpulkan, dikelompokkan, dan ditabulasi sehingga didapat informasi yang
berkaitan dengan suatu permasalahan.

Prof. Dr. Sudjana, M.A, M.Sc

Statistik adalah merupakan suatu pengetahuan yang berhubungan erat dengan metode
pengumpulan data, pengolahan data, analisisnya dan penarikan kesimpulan yang berdasarkan
kumpulan data serta penganalisaan yang dilakukan.

2. Pengertian statistika

Secara etimolos statistika berasal dari bahasa latin "status atau statista" yang berarti
Negara. Istilah tersebut pada awalnya digunakan untuk mencatat data-data yang berkaitan.
dengan urusan administrasi negara seperti data tentang jumlah penduduk, penerimaan pajak,
besaran pengeluaran untuk gaji pegawai, dsb. Munculnya istilah stastistika bermula dari
tulisan Aristoteles yang berjudul "Politela" dimana dia menguraikan kondisi 158 nega (Budi,
2012: 7). Dalam perkembangan selanjutnya sekitar pertengahan abad ke-18 istilah tersebut
secara baku digunakan menjadi statistika dan dipakai hingga sekarang. Saat ini istilah
statistika memiliki makna terbatas, yaitu kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka
(data kuantitatif) saja, sedangkan data yang berbentuk keterangan (data kualitatif) biasanya
tidak disebut statistika.

Statistika telah berkembang menjadi suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penarikan kesimpulan sampai
pada pembuatan keputusan. Oleh karena itu menurut Ating Somantri dan Sambas Ali
Muhibbin (2014: 17), statistika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang bagaimana cara kita mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasikan data sehingga dapat disajikan dengan baik dan akurat. Berdasarkan
definisi tersebut, wilayah kerja operasional statistika terlihat cukup luas, apalagi dalam
statistika juga menyediakan berbagai pilihan alat bantu analisis data yang dapat digunakan
sesuai dengan jenis dan kondisi datanya. Luas dan banyaknya materi statistika tidak perlu
disikapi berlebihan hingga menimbulkan keengganan atau bahkan ketakutan mahasiswa
dalam menempuh matakuliah. Statistika.
4
B. Perbedaan statistic deskriptif dan inverensial(induktif)

1. Statistik deskriptif

Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-


angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran
pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna, dan
lebih mudah dipahami. Statistika deskriptif dalam penelitian ilmu-ilmu sosial memiliki tiga
kegunaan, yaitu pertama, dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan
tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data
yang ada. Kedua, statistika deskriptif memungkinkan peneliti menyajikan ataupun
menggambarkan datanya dengan teknik grafik maupun teknik numerik. Ketiga, statistika
deskriptif memungkinkan peneliti mengukur dua karakteristik dari setiap respondennya dan
selanjutnya meneliti hubungan di antara kedua karakteristik (variabel) tersebut. Selanjutnya,
peneliti juga dapat membandingkan dua kelompok yang berbeda berdasarkan karakteristik
yang sama (misalnya perbandingan rata-rata umur dari ibu-ibu peserta program Keluarga
Berencana (KB) di daerah perkotaan dan daerah pedesaan di suatu provinsi). Keempat,
statistika deskriptif memegang peranan penting dalam persiapan analisis data. Analisis ini
dilakukan sebelum peneliti menerapkan statistika inferensia terhadap data penelitiannya.
Istilah lain yang digunakan untuk tahap persiapan ini adalah Penyajian data pada statistika
deskriptif biasanya dengan membuat tabulasi penyajian dalam bentuk grafik, diagram, atau
dengan menyajikan karakteristik-karakteristik dari ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.
Contoh aplikasi statistika deskriptif: salah satu dampak dari belum membaiknya sektor riil
adalah tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Pada Agustus 2004, jumlah
pengangguran terbuka mencapai 10,3 juta; Februari 2005 sebesar 10,9 juta jiwa; dan Februari
2006 mencapai 11,1 juta jiwa. Statistika deskriptif pada contoh tersebut hanya menguraikan
apa yang terjadi, tanpa menarik sebuah kesimpulan.

2. Statistika inverensia(induktif)

Statistika inferensia membahas cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan


(yang pada dasarnya berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis). Metode
statistika inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data suatu
variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya adalah populasi. Dalam
statistika inferensia diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta menguji
hipotesis tersebut sampai pada pembuatan kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini
sering disebut juga statistik induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Statistika inferensia memiliki 4 karakteristik, yaitu
pengamatan secara acak, teknik (cara) penarikan sampel (sampling), data dalam bentuk
angka (numerical data), dan tujuan umum inferensia (common inferential objektive). Untuk
memudahkan penjelasan mengenai keempat karakteristik tersebut kita akan menggunakan
kasus berikut ini sebagai contoh. Misalkan, seorang peneliti ingin melakukan
pendugaan/estimasi tentang proporsi (dari) pencari kerja di Jawa Barat yang berasal dari
sekolah negeri. Peneliti tersebut berhasil mendapatkan data dari pencari kerja di Jawa Barat

5
pada Tahun 1990. Data dari 291.664 pencari kerja yang dimilikinya memuat informasi yang
cukup lengkap mengenai karakteristik pencari kerja tersebut, namun data mengenai asal
sekolah tersebut tidak tercakup di dalamnya. Untuk meneliti satu per satu pencari kerja
tersebut tentu tidaklah efisien dari segi waktu maupun biaya. Sebagai alternatifnya peneliti
dapat menggunakan cara yang lebih sederhana dan lebih efisien, yaitu memilih secara
random, misalnya 2500 pencari kerja dari daftar yang ada. Peneliti tersebut selanjutnya dapat
menghitung proporsi pencari kerja yang berasal dari sekolah negeri berdasarkan informasi
yang ada pada sampelnya. Hasil perhitungan tersebut, selanjutnya digunakan peneliti untuk
menduga proporsi dari pencari kerja di Jawa Barat (populasinya berjumlah 291.664 orang)
yang memiliki karakteristik sama. Dengan bantuan (teknik) statistika, proporsi yang
diperoleh dari data sampel (misalnya 2500 pencari kerja) akan mendekati proporsi yang ada
di tingkat populasi (291.664 pencari kerja). Selain itu, peneliti juga dapat menentukan
seberapa besar pendugaan tersebut berbeda (menyimpang) dari proporsi sebenarnya, yaitu
pencari kerja yang berasal dari sekolah negeri di antara seluruh pencari kerja di Jawa Barat
yang berjumlah 291.664 orang tersebut. Karakteristik pertama dalam statistika inferensia
adalah pengamatan secara acak (random observation), berarti bahwa pengamatan atau
pengukuran yang dilakukan tidak dapat diprediksi dengan tingkat kepastian tertentu
sebelumnya. Artinya, hasil dari pengamatan (pengukuran) yang dilakukan cenderung
bervariasi secara acak. Pada contoh di atas, seorang peneliti tidak dapat menentukan bahwa
seorang pencari kerja yang terpilih secara random dari daftar yang tersedia berasal dari
sekolah negeri atau bukan. Karakteristik kedua dari karakteristik inferensia berhubungan
dengan teknik penarikan sampel (sampling). Pada contoh di atas, terlihat bahwa pemilihan
2500 pencari kerja sebagai sampel dilakukan secara acak dari daftar yang tersedia. Daftar
tersebut memuat seluruh pencari kerja di Jawa Barat pada Tahun 1990, yang berjumlah
291.664. Karakteristik ketiga dari statistika inferensia berhubungan dengan data dalam
bentuk angka (numerical data). Maksudnya, dari sampel yang terpilih secara random, peneliti
akan mengumpulkan data. Data yang terkumpul tersebut merupakan pengukuran (dari
karakteristik) setiap elemen yang terpilih ke dalam sampel. Dari contoh di atas, terlihat
bahwa peneliti mengumpulkan data (informasi tentang asal sekolah) dari setiap elemen yang
terpilih secara acak ke dalam sampel (pencari kerja di Jawa Barat tahun 1990). Peneliti
selanjutnya melakukan pengamatan terhadap sampel para pencari kerja tersebut. Hasil
pengamatan terhadap asal sekolah para pencari kerja tersebut bersifat kualitatif, yaitu peneliti
memisahkan para pencari kerja tersebut pada kelompok yang berasal dari sekolah negeri dan
kelompok yang bukan berasal dari sekolah negeri. Terhadap hasil pengamatan yang bersifat
kualitatif ini, peneliti dapat melakukan pengukuran (secara kuantitatif), yaitu dengan
memberikan simbol angka untuk masing-masing kategori kualitatif tersebut sehingga para
pencari kerja yang berasal dari sekolah negeri adalah kelompok yang diberi simbol (angka) 1,
sedangkan mereka yang bukan berasal dari sekolah negeri adalah kelompok yang diberi
simbol (angka) 0. Karakteristik keempat dari statistika inferensia adalah tujuan (umum) dari
statistika inferensia. Maksud dilakukannya penarikan sampel secara random adalah untuk
mendapatkan informasi dari sebagian elemen (unsur) populasi yang menjadi perhatian
peneliti untuk selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan (inferensi) mengenai
keseluruhan populasi. Pada contoh mengenai pendugaan (estimasi) proporsi pencari kerja di
Jawa Barat yang berasal dari sekolah negeri, populasi yang menjadi perhatian peneliti adalah
sekumpulan simbol (angka) 0 dan simbol (angka) 1 yang mewakili karakteristik asal sekolah
para pencari kerja tersebut. Selanjutnya, tujuan dari penarikan sampel adalah untuk menduga
6
proporsi dari pencari kerja yang berasal dari sekolah negeri, yaitu proporsi dari simbol
(angka) 1 di tingkat populasi (seluruh pencari kerja di Jawa Barat pada tahun 1990). Perlu
dicatat bahwa suatu populasi atau universe adalah sekumpulan pengukuran (kuantitatif) atau
skor (angka). Catatan lainnya bahwa suatu populasi tidaklah selalu sesuatu yang nyata, tetapi
dapat juga merupakan sesuatu yang dibayangkan (imaginary) oleh peneliti.

C. Fungsi statistik

Fungsi Statistik

Statistik mempunyai beberapa fungsi yang signifikan, antara lain:

a.Bank data, yaitu berfungsi untuk memberikan data yang akan diol disimpulkan, yang
berguna untuk menjelaskan suatu keadaan tersirat.

b. Alat pengendali kualitas, dimana statistik berfungsi sebagai alas menentukan standar yang
diharapkan atau dengan kata lain sebagai pengawasan.

c. Alat analisis, yaitu statistik berfungsi sebagai metode yang digunakan untuk menganalisis
sekumpulan data.

d.Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, yaitu statistik sebagai dasar dalam
menentukan langkah dalam menghadapi tan dan sebagai dasar dalam mengambil sebuah
kebijakan.

D. Skala data

a) SKALA NOMINAL (KLASIFIKASI)

Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya di antara ke
empat skala pengukuran yang lain. Seperti namanya, skala ini membedakan satu obyek
dengan obyek lainnya berdasarkan lambang yang diberikan. Ciri data yang dihasilkan adalah
posisi data setara (pegawai negeri tidak lebih tinggi dari wiraswasta meskipun angka
tandanya berbeda). Contoh : Data mengenai barang-barang yang dihasilkan oleh sebuah
mesin dapat digolongkan dalam kategori cacat atau tidak cacat. Barang yang cacat bisa diberi
angka 0 dan yang tidak cacat diberi angka 1. Data 1 tidaklah berarti mempunyai arti lebih
besar dari 0. Data satu hanyalah menyatakan lambang untuk barang yang tidak cacat.
Bilangan dalam Skala Nominal berfungsi hanya sebagai lambang untuk membedakan,
terhadap bilangan-bilangan tersebut tidak berlaku hukum aritmetika, tidak boleh
menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, maupun membagi. dan adalah hubungan sama
dengan dan tidak sama dengan. Statistik yang sesuai dengan data berskala Nominal adalah
Statistik Nonparametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Modus, Frekuensi
dan Koefisien Kontingensi.

b) SKALA ORDINAL (RANGKING)

7
Skala pengukuran berikutnya adalah skala pengukuran ordinal. Skala pengukuran ordinal
mempunyai tingkat yang lebih tinggi dari skala pengukuran nominal. Dalam skala ini,
terdapat sifat skala nominal, yaitu membedakan data dalam berbagai kelompok menurut
lambang, ditambah dengan sifat lain yaitu, bahwa satu kelompok yang terbentuk mempunyai
pengertian lebih (lebih tinggi, lebih besar,…) dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, dengan
skala ordinal data atau obyek memungkinkan untuk diurutkan atau dirangking. Ciri data yang
dihasilkan nominal adalah posisi data tidak setara (contoh pangkat seorang TNI diatas,
Mayor lebih tinggi dari Kapten, dan Kapten lebih tinggi dari Letnan) dan tidak dapat
dilakukan operasi matematika (misalkan pada tingkat kepuasan konsumen : 2 +3 = 5, yang
berarti tidak puas + cukup puas = sangat puas). Contoh : Sistem kepangkatan dalam dunia
militer adalah satu contoh dari data berskala ordinal Pangkat dapat diurutkan atau dirangking
dari Prajurit sampai Sersan berdasarkan jasa, dan lamanya pengabdian.

c) SKALA INTERVAL Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua
sifat yang dipunyai oleh skala pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan satu sifat
tambahan. Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan antara yang satu dengan yang
lainnya dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data yang satu dengan data
yang lainnya dapat diukur. Contoh : Data tentang suhu empat buah benda A, B, C , dan D
yaitu masing-masing 20. 30, 60, dan 70 derajat Celcius, maka data tersebut adalah data
dengan skala pengukuran interval karena selain dapat dirangking, peneliti juga akan tahu
secara pasti perbedaan antara satu data dengan data lainnya. Perbedaan data suhu benda
pertama dengan benda kedua misalnya, dapat dihitung sebesar 10 derajat, dst. Bilangan pada
skala interval fungsinya ada tiga yaitu : 1) Sebagai lambang untukmembedakan 2) Untuk
mengurutkan peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi ( > atau <).3)
Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang
lainnya. Titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi titik yang ditentukan berdasarkan
perjanjian. Statistik yang sesuai dengan data berskala Interval adalah Statistik Nonparametrik
dan Statistik Parametrik. Contoh perhitungan statistik yang cocok adalah Rata-rata,
Simpangan Baku, dan Korelasi Pearson.

d) SKALA RASIO Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Semua
sifat yang ada dalam skala terdahulu dipunyai oleh skala rasio. Sebagai tambahan, dalam
skala ini, rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya mempunyai makna.
Contoh : Data mengenai berat adalah data yang berskala rasio. Dengan skala ini kita dapat
mengatakan bahwa data berat badan 80 kg adalah 10 kg lebih berat dari yang 70 kg, tetapi
juga dapat mengatakan bahwa data 80 kg adalah 2x lebih berat dari data 40 kg. Berbeda
dengan interval, skala rasio mempunyai titik nol yang mutlak. Bilangan pada skala Rasio
fungsinya ada tiga yaitu : 1) Sebagai lambang untuk membedakan 2) Untuk mengurutkan
peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi (> atau < ), 3) Bisa
memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang
lainnya. 4) Rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya dapat diketahui
dan mempunyai arti. Titik nol merupakan titik mutlak. Statistik yang sesuai dengan data
berskala Rasio adalah Statistik Nonparametrik dan Statistik Parametrik. Contoh perhitungan
statistik yang cocok adalah Rata-rata kur, Koefisien Variasi dan statistik-statistik lain yang
menuntut diketahuinya titik nol mutlak.

8
BABIII
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian statistik dan statistika

A. Statistik
Statistik adalah hasil data yang ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, diagram dan lain
sebagainya. Secara umum statistic banyak digunakan dalam penelitian di berbagai organisasi,
berbagai bidang studi seperti ekonomi, bisnis, manufaktur, pemasaran dan lainnya.
B. Statistika
statistika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara
kita mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat
disajikan dengan baik dan akurat.

2. Perbedaan statistik deskriptif dan inverensia

A. Deskriptif
Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka
pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran
pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna, dan
lebih mudah dipahami.
B. inverensia
Statistika inferensia membahas cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan (yang
pada dasarnya berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis).

3. Fungsi statistik

9
a.Bank data, yaitu berfungsi untuk memberikan data yang akan diol disimpulkan, yang
berguna untuk menjelaskan suatu keadaan tersirat.

b. Alat pengendali kualitas, dimana statistik berfungsi sebagai alas menentukan standar yang
diharapkan atau dengan kata lain sebagai pengawasan.

c. Alat analisis, yaitu statistik berfungsi sebagai metode yang digunakan untuk menganalisis
sekumpulan data.

d.Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, yaitu statistik sebagai dasar dalam
menentukan langkah dalam menghadapi tan dan sebagai dasar dalam mengambil sebuah
kebijakan.

4. skala data
A. Skala nominal
B. Skala ordinal
C. Skala interval
D. Skala rasio

B. Saran

Pada dasarnya statistika ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang,


misalnya dalam perusahaan dengan adanya statistik seorang menejer dapat mengetahui
jumlah produksinya. Statistik sangatlah berguna dalam membuat rencana untuk
menghasilkan suatu yang berkualitas. Karena dengan statistik rencana dapat dibuat
sebaik mungkin dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat diantissipasi
sedini mungkin
Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah dikemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. I. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).Jakarta: Bumi


Aksara,2008.
Hanafi, K. A. Dasar-Dasar Statistika: Aneka Bidang Ilmu Pertanian Dan Hayati.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006.
HABIBY, Wahdan Najib. Statistika Pendidikan.surakarta: muhammadiyah university
press,2017.
Hek, Tan Kim. Pengantar Statistika.Sumatra Utara: Yayaysan Kita Menulis,2021.
Meizar dkk. Pengantar Statistik 1. MEDIA SAINS INDONESIA: Jawa Barat,2022.
Ratu dkk. Statistik Deskriptif. Bening Media Publishing: Palembang,2020.
Sutopo, yeri. Statistik Inferensial. Penerbit Andi: yogyakarta,2017.
Nuriyadi dkk. Dasar Dasar Statistik Penelitian. Sibuku Media: yogyakarta,2017.

11
12

Anda mungkin juga menyukai