Disusun Oleh:
NIM: (14120210057)
KELAS: B3
MAKASSAR
ANGKATAN 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………
1O
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat hidayah dan inayah-nya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “BIOSTATISTIK DAN KEPENDUDUKAN”. Ini dalam bentuk maupun
isinya sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dan penulis meningkatkan kependudukan.
Tujuan saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
saya Dr. Nur Ulmy Mahmud, S.K.M.,Kes. Dalam mata kuliah DASAR ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kaena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 3 November
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN PENULISAN
Melalui makalah ini, penulis bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman
tentang Biostatil Dan Kependudukan kepada pembaca dan mampu bermanfaat
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Statistik
mempunyai arti dasar yaitu suatu data ringkasan yang berbentuk angka. Sebagai
contoh kecil adalah mengenai data tentang penduduk, data tentang guru-guru
atau data tentang mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam arti yang lebih dalam,
Statistik dalam hal ini juga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan,
lagi bahwa statistik ini mampu untuk memuaskan suatu teori dan metode dalam
perkembangan suatu ilmu riset. Dalam ilmu riset tidak terlepas dari ilmu statistik,
oleh karena itu statistik dan riset sangat erat kaitannya, sehingga tidak bisa
data, metode analisis data dan pengujian hipotesis serta metode ramalan
Statistik sendiri berasal dari kata “status” dalam bahasa latin, yang sama
artinya dengan kata “state” (bahasa inggris) yang berarti adalah negara. Awal
mula suatu kata statistik, diartikan mengenai suatu kumpulan keterangan yang
berupa angka ataupun non angka tetapi memiliki arti yang penting dan berguna
rata-rata umur penduduk, angka kelahiran, angka kematian dan yang lainnya.
d. Sensus penduduk, dalam hal ini adalah pemerintahan untuk berbagai macam
tujuan tertentu.
f. Dalam jajak cepat (contohnya dalam perhitungan cepat hasil pemilu) atau
quick count.
yang besar tersebut agar dapat menjabarkan hubungan antar variabel dalam
alat bantu sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik dari kondisi
ketidakpastian sebelumnya.
c. Mengatasi Perubahan-Perubahan
terjadi.
3. Tahapan-tahapan Statistik
a) Pengumpulan Data
b) Penyusunan Data
c) Penyajian Data
d) Analisis Data
e) Interpretasi Data
dalam hal ini ada dua cara, pertama data bisa dikumpulkan dengan cara
1) Data Sensus
terkecuali. Dalam hal ini, semua anggota yang dijadikan objek dalam
Semua anggota atau dalam hal ini adalah populasi, yang menjadi
objek penelitian, dalam pengumpulan data menggunakan cara sensus
tentu memerlukan waktu yang banyak, tenaga dan biaya yang tidak sedikit,
terlebih apabila populasi besar. Hal itu merupakan salah satu kelemahan
2) Data Sampel
sebagian dari semua anggota, sehingga dalam hal ini sampel adalah
bagian dari populasi. Cara sampel ini menjadikan obyek penelitian adalah
semua anggota. Untuk cara data sampel ini, akan menghasilkan data
karakteristik dan sifat yang sesungguhnya dari bagian populasi yang diteliti.
metode atau cara yanag bisa ditempuh, yaitu dengan metode penarikan
tersebut bias.
Dalam penyusuan data ini, merupakan proses lanjutan dari tahap yang
pertama. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut disusun dengan rapi
supaya mudah untuk dibaca secara visual. Dalam tahapan ini, ada tiga cara
yang dimiliki oleh data tersebut. Dan tahapan ketiga yaitu tabulasi data,
artinya data dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kaidah data tersebut,
dan disusun secara distribusi frekuensi, sehingga data tersebut akan mudah
Tahap penyajian data artinya data yang telah disusun, bisa disajikan
dan disebarluaskan dengan mudah secara visual. Dalam hal ini penyajian
dikumpulkan.
Statistik itu sendiri memiliki fungsi sebagai alat yang bisa mempermudah,
terutama dalam pelaku ekonomi dan bisnis, dan khususnya dalam pengambilankeputusan.
Sebagai alat bantu tersebut, statistik bisa digunakan dalam
menampilkan suatu keputusan yang benar. Dalam hal ini maka kegunaan dan
a) Statistik bisa dijadikan sebagai pelaku ekonomi dan bisnis, dengan alih
ekonomi dari waktu ke waktu, mengenai kejadian atau peritiwa yang akan
d) Statistik juga bisa mengetahui apakah ada gejala dalam ekonomi dan bisnis
secara ilmiah.
dengan statistik, pemerintah membentuk Badan Pusat statistik (BPS), yaitu suatu
kepada Presiden. Peranan yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai
berikut:
a) Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat, dalam hal ini,
data didapatkan dari sensus atau survei yang dlakukan sendiri oleh
Semakin besar jumlah data yang harus diolah untuk menghasilkan informasi
Semakin besar kebutuhan akan informasi tepat waktu, maka semakin besar
Pengolahan komputer akan cukup tepat jika tugas yang harus dilaksanakan
Dalam dunia komputer, ada beberapa program atau aplikasi yang bisa
digunakan dalam membantu statistik, antara lain Minitab, SPSS, STATA, SAS,
EVIEWS dan SEM yang tersedia secara luas dan mudah di dapatkan. Aplikasi
atau program tersebut digunakan dalam menganalisis statistik dari data yang
kecil sampai data yang besar atau banyak. Disamping itu, ada beberapa paket
Statistik itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu statistik
a) Statistik Deskriptif
data, menyusun atau mengatur data, mengolah data, menyajikan data dan
menganalisis data angka. Dalam hal ini agar bisa memberikan gambaran
yang teratur, ringkas dan jelas, mengenai keadaan, peristiwa atau gejala
sekelompok atau serangkaian data (baik itu data sampel maupun data
induknya).
lingkup statitsik, karena dapat digunakan secara terus menerus dalam bidang
prosedur dasar atau sebagai metode dalam beberapa hal berikut ini :
1) Mengumpulkan data
2) Mengorganisasikan data
3) Menyajikan data
4) Menganalisis data
5) Menginterpretasikan data
Kelima dasar tersebut menjadi poin dalam hal menganalisis dan menafsirkan,
1). Dengan adanya statistik, maka pengumpulan data yang diperoleh akan
tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
b) Statistik Inferensial
bisa dikenal sebagai statistik induktif. Statistika inferensial adalah ilmu statistik
Statistika inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari
secara keseluruhan. Oleh karena itu untuk dapat mempelajari atau memahami
yang akan di teliti. Sebagian data dalam variabel dinamakan dengan sampel,
kesimpulan yang berlaku secara umum. Ini dinamakan statistik induktif karena
informasi bisa di tarik kesimpulan dengan data sebagian saja yang dianggap
yang tidak selalu memperhatikan suatu nilai dari satu atau lebih parameter
populasi. Pada umunya, suatu validitas dalam statistik inferensial ini tidak
selalu bergantung pada peluang yang spesifik dari populasi itu sediri. Statistik
Dalam hal ini data yang sering digunakan dalam statistik non parametrik
2. Probabilitas
Menurut Budiyono (2008: 42) jenis-jenis kesalahan umum yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika antara lain kesalahan konsep, kesalahan menggunakan
data, kesalahan intepretasi bahasa, kesalahan teknis,dan kesalahan penarikan kesimpulan.
Rendahnya kemampuan matematika dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi.
Salah satunya adalah siswa kesulitan untuk menyelesaikan masalah matematika pada soal
cerita materi peluang. (Astuti et al., 2015)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulifa (2014) didapatkan bahwa
siswa melakukan lima macam kesalahan antara lain kesalahan dalam menafsirkan konsep
materi terkait, kesalahan dalam memahami dan mencermati perintah soal, kesalahan karena
tidak melanjutkan proses penyelesaian, kesalahan dalam menyelesaikan soal, dan kesalahan
siswa yang tidak bisa membagi waktu dalam menyelesaikan soal. Selanjutnya, Sahriah, dkk
(2012) menyatakan bahwa siswa melakukan kesalahan konseptual dan prosedural. Kesalahan
konseptual yang berupa kesalahan tidak menyamakan penyebut, kesalahan konsep perkalian
silang, kesalahan tidak memfaktorkan, siswa salah menafsirkan prinsip pencoretan.
Kesalahan prosedural yang dilakukan siswa adalah berupa kesalahan tidak menuliskan
variabel, kesalahan penjumlahan atau kesalalahan perkalian atau keasalan pembagian,
kesalahan tidak menyederhanakan, kesalahan tidak menjawab soal, kesalahan menuliskan
tanda dan kesalahan memfaktorkan.(Astuti et al., 2015)
Hasil Penelitian Komarudin (2016) menganalisis tentang kesulitan siswa dalam proses
pemecahan masalah matematika pada materi peluang berdasarkan high order thinking dan
pemberian scaffolding. Berdasarkan analisis, kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
mengerjakan soal pemecahan masalah matematika materi peluang berdasarkan langkah Polya
dihasilkan dalam proses memahami masalah sebesar 100%, menyusun rencana 81%,
melaksanakan rencana 81% dan memeriksa kembali solusi sebesar 100%. Tipe kesalahan
yang paling sering dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah
matematika materi peluang antara lain, dalam proses memahami masalah yaitu kesalahan
dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, dalam proses menyusun rencana yaitu
tidak menuliskan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah serta siswa
menuliskan langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tetapi tidak sesuai dengan
permasalahan, kesalahan dalam melaksanakan rencana yaitu tidak menuliskan rumus yang
digunakan, kesalahan dalam menentukan kesimpulan yaitu tidak menuliskan kesimpulan
yang diberikan, kesalahan dalam memeriksa kembali solusi yaitu tidak melakukan
perhitungan ketika memeriksa kembali solusi. Hasil Penelitian Muhamad Porwanto (2014)
tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika bentuk soal cerita materi
peluang. Siswa mengalami beberapa kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan
kesalahan operasi siswa menyelesaikan soal cerita materi peluang. (Astuti et al., 2015)
3. Estimasi
Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai populasi
dengan memakai nilai sampel.(Nielsen, 2009)
• Estimator adalah Nilai penduga/ suatu statistik (median, modus, rerata, varian, deviasi
standard, proporsi dll.) sampel yang digunakan untuk mengestimasi suatu
parameter(median,modus, rerata, varian, deviasi standard, proporsi dll.) populasi.
Estimasi Interval (Interval estimation) adalah suatu interval yang menyatakan selang
dimana suatu parameter populasi mungkin berada.(Nielsen, 2009)
Estimasi Interval
• Adalah suatu estimasi terhadap parameter populasi dengan memakai range (interval nilai)
• Menyatakan berapa besar tingkat kepercayaan bahwa interval yang terbentuk memang
mengandung nilai parameter yang diduga
• Semakin besar tingkat kepercayaan yang diberikan, semakin tinggi tingkat kepercayaan
bahwa parameter populasi yang diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun
penelitian menjadi semakin tidak teliti.(Nielsen, 2009)
• Interval kepercayaan 99% : interval mulai dari titik 10 s/d 100 (range sebesar 90)–
kemungkinan bahwa parameter populasi (misal 50) akan berada pada interval yang terbentuk
semakin besar.
• Interval kepercayaan 95% : interval yang terbentuk mengecil (25–75) dengan range 50.
• Interval kepercayaan 90% : interval semakin mengecil (40– 60) dengan range 20.
– Artinya bahwa diberikan toleransi untuk melakukan kesalahan sebanyak 5 kali dalam 100
kali percobaan.
• Interval kepercayaan 90% (alpha 10%) diberikan toleransi untuk melakukan kesalahan
sebanyak 10 kali dari 100 kali percobaan.
• Maka interval kepercayaan 95% akan lebih teliti dibanding interval 90% (alpha 0.10).
(Nielsen, 2009)
4. Uji Statistic
Dalam pengujian hipotesis, yang diuji adalah hipotesis nol (null hypothesis; H0),
meskipun yang kita susun adalah hipotesis alternatif (Ha). Penentuan teknik analisis statistik
untuk pengujian hipotesis ditentukan oleh skala/jenis data (nominal, ordinal, atau
interval/rasio). Untuk jenis data nominal atau ordinal, menggunakan statistik non-parametrik.
Untuk data interval/rasio dapat menggunakan statistik parametrik apabilamemenuhi asumsi
normalitas; bila asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka harus menggunakan statistik non-
parametrik dengan menurunkan/ mengubah jenis datanya (menjadi ordinal atau nominal).
Hipotesis juga harus ditentukan apakah bersifat berarah (directional hypothesis; one-tail
hypothesis) atau tidak berarah (non-directional hypothesis; two-tail hypothesis).
Hipotesis berarah maksudnya hipotesis secara spesifik menyatakan “lebih tinggi”, “lebih
rendah”, “positif”, “negatif”, dsb; sedangkan hipotesis tidak berarah menyatakan “ada
hubungan”, “ada pengaruh”, “ada perbedaan”, dsb. Ada atau tidaknya arah hipotesis ini akan
menentukan keputusan untuk menerima atau menolak H0.(Statistik et al., 2019)
Contoh: hubungan penerimaan teman sebaya dan prestasi pada remaja laki-laki dan remaja
perempuan.
Pada penelitian di atas akan diperoleh 2 koefisien korelasi dari 2 kelompok berbeda, yaitu
korelasi di remaja laki-laki dan korelasi di remaja perempuan. Langkah berikutnya, tentukan
signifikansi pada masing-masing korelasi. Bila hanya salah satu korelasi yang signifikan
(misal, hubungan penerimaan teman sebaya dan prestasi pada remaja laki-laki), maka dengan
mudah kita dapat katakan hubungan penerimaan teman sebaya dan konsep diri hanya terjadi
pada remaja laki-laki, dan tidak terjadi hubungan kedua variabel pada remaja perempuan.
Namun, apabila kedua korelasi signifikan, yang harus dilakukan selanjutnya adalah
menentukan apakah perbedaan kedua korelasi tersebut signifikan, sehingga kita dapat
katakan hubungan kedua variabel pada remaja laki-laki lebih besar (atau lebih kecil)
dibandingkan pada remaja perempuan. Apabila tidak ditemukan perbedaan nilai korelasi
yang signifikan, maka dapat dikatakan bahwa kedua korelasi sama besar. (Statistik et al.,
2019)
Formula di atas dapat dihitung dengan bantuan Ms. Excel dengan function “=fisher(r)”,
dimana r adalah nilai korelasi yang akan diubah
menjadi zr.
Dimana: zr1 = nilai z dari korelasi di kelompok 1; zr2 = nilai z dari korelasi di kelompok 2;
3. untuk taraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan signifikan bila zdiff > 1,96. Abaikan
apabila diperoleh nilai negatif, karena negatif hanya
menunjukkan bahwa nilai korelasi kedua (r2) lebih besar dari korelasi pertama (r1).
Contoh:
Diketahui korelasi pada 52 remaja laki-laki, rlaki-laki = -0,506; sedangkan korelasi pada 51
remaja perempuan, rperempuan = -0,381; kedua korelasi ini signifikan pada taraf 5% (p <
0,05). Oleh karena itu perlu diketahui manakah hubungan yang lebih besar, meskipun dari
angka korelasinya diketahui
hubungan pada remaja laki-laki lebih besar. Dengan kata lain, ingin diketahui apakah
ditemukan perbedaan nilai korelasi yang signifikan diantara
kedua kelompok.
3. Dengan zdiff sebesar = 0,768 (abaikan nilai negatif) maka dapat dikatakan tidak ada
perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 5% (zdiff < 1,96). Artinya korelasi yang
terjadi pada remaja laki-laki sama seperti korelasi pada remaja perempuan.(Statistik et al.,
2019)
1. jenis data DV
Suku d1 d2 d3
Jawa 1 0 0
Sunda 0 1 0
Minang 0 0 1
Batak 0 0 0
Oleh karena itu, jangan hanya membuat 1 variabel input data untuk suku
bangsa, tapi buatlah 3 variabel dummy (d1, d2, dan d3). Bila subjek bersuku
Jawa, maka input datanya pada ketiga variabel tersebut: 1, 0, 0; Sunda = 0, 1, 0,
dsb. (Statistik et al., 2019)
Langkah dummy coding ini berlaku untuk simple regression dan multiple
regression, bila salah satu atau beberapa IV-nya berbentuk
ordinal/nominal(Statistik et al., 2019).
Persamaan regresi:
Pada penelitian di atas akan diperoleh 2 koefisien regresi (b) dari 2 kelompok
berbeda, yaitu koefisien regresi psychological well-being di remaja laki-laki dan
korelasi di remaja perempuan. Langkah berikutnya, tentukan signifikansi pada
masing-masing koefisien regresi. Bila hanya salah satu koefisien regresi yang
signifikan (misal, pengaruh psychological well-being pada remaja laki-laki),
maka dengan mudah kita dapat katakan psychological well-being terhadap
konsep diri hanya ada pada remaja laki-laki, dan tidak ada pengaruhnya pada
remaja perempuan. Namun, apabila kedua koefisien regresi signifikan, yang
harus dilakukan adalah menentukan apakah perbedaan kedua koefisien regresi
tersebut signifikan, sehingga kita dapat katakan bahwa pengaruh psychological
well-being pada remaja laki-laki lebih besar (atau lebih kecil) dibandingkan pada
remaja perempuan. Apabila tidak ditemukan perbedaan nilai koefisien regresi
yang signifikan, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh psychological well-being
pada kedua kelompok sama besar. (Statistik et al., 2019)
5. Sampling
1. Pengertian Sampling
a. Bila jumlah elemen yang akan diselidiki bersifat infinitive (tak terbatas
jumlahnya atau dapat dianggap tak terbatas jumlahnya), penyelidikan seluruh
elemen tidak mungkin dilaksanakan.
d. Bila tidak diperlukan ketelitian yang mutlak atau bila hasil penelitian segera
dibutuhkan, maka penelitian berdasarkan sampel akan bisa menghemat biaya,
tenaga, dan waktu.
e. Bila nonsampling error yang besar tak dapat dihindarkan, penelitian sebagian
elemen mungkin memberikan hasil yang lebih baik daripada penelitian seluruh
elemen, karena nonsampling error lebih mudah dikontrol dalam ruang yang lebih
sempit. (1384 ,)رازی
diperkecil.
Makin besar biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia akan makin besar juga
sampel yang dapat diambil. Tingkat kepresisian yang diperoleh juga menjadi
makin tinggi. Sebaliknya, kalau ketiga unsur tersebut sangat terbatas jumlahnya,
maka sampel yang dapat diambil pun akan sangat terbatas, sehingga tingkat
kepresisian yang diperoleh menjadi lebih rendah. (1384 ,)رازی
Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sampel, yaitu (1384 ,)رازی:
a. Random sampling
b.Nonrandom sampling
a. Kesalahan nonsampling
Kesalahan nonsampling dapat timbul pada hampir setiap penelitian, baik penelitian
yang dilakukan berdasarkan sensus ataupun survei sampel.
b. Kesalahan sampling Pada umumnya kesalahan ini sering terjadi pada waktu menelaah
sampel yang akan dipakai sebagai dasar untuk membuat kesimpulan mengenai
populasi dari mana sampel itu diambil. Penelitian yang dilakukan terhadap sampel
yang diambil dari suatu populasi jika dibandingkan dengan penelitian terhadap
populasi itu sendiri jelas akan berbeda hasilnya. Perbedaan hasil penelitian inilah yang
dinamakan kesalahan sampling.(1384 ,)رازی
Penyimpangan-penyimpangan karena kesalahan sampling dan
penyimpangan-penyimpangan karena kesalahan nonsampling merupakan
penyimpangan total yang mungkin terdapat dalam suatu penelitian.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut hams diperkecil. Kesalahan
sampling dapat diperkecil dengan pemakaian metode pengambilan
sampel yang tepat. Sedangkan kesalahan nonsampling dapat diperkecil
dengan perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang lebih hati-hati dan
teliti.(1384 ,)رازی
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Biostatistik merupakan ilmu dasar dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
digunakan sebagai metode untuk mempelajari masalah kependudukan. Sampai kini
keilmuan yag diasuh oleh Departemen Biostatistik dan Kependudukan meliputi 3
bidang: Keilmuan Biostatistika, Keilmuan Informatika Kesehatan, dan Keilmuan
Kependudukan.
Departemen Biostatistik dan Kependudikan kini menyelenggarakan Program Sarjana
Kesehatan Masyarakat dan Program Magister Kesehatan Masyarakat. Program
Sarjana terdiri dari peminatan Biostatistika, Informatika Kesehatan, dan Manajemen
Informasi Kesehatan. Sedangkan peminatan Program Magister terdiri dari
Biostatistika dan Informatika Kesehatan.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, Departemen Biostatistik FKM UI didukung oleh
17 staf akademik tetap dengan beragam keahlian. Staf akademik Departemen
Biostatistik telah mengembangkan berbagai penelitian yang telah diterbitkan dalam
jurnal nasional maupun internasional dan dipercaya untuk memegang beragam
jabatan baik di dalam lingkungan UI maupun organisasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
(Hilgers et al., 2019)Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). 済無 No Title No Title
No Title. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD
Kota Semarang, 3, 103–111.
Hilgers, R.-D., Heussen, N., & Stanzel, S. (2019). Statistik, deskriptive (Issue 1).
https://doi.org/10.1007/978-3-662-48986-4_2900
Nielsen, P. (2009). Coastal and estuarine processes. In Coastal And Estuarine Processes (pp.
1–360). https://doi.org/10.1142/7114
Statistik, P., Analisis, U., & Penelitian, D. (2019). Statistik. April, 1–23.