0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas pengembangan model sistem surveilans penemuan suspek TB paru dengan melibatkan peserta barazanji di kepulauan. Terdiri dari 2 tahap, yaitu pengembangan model tahap 1 melalui survei peserta barazanji dan analisis pelaporan kasus TB, dan pengembangan model tahap 2 dengan uji coba model di lapangan dan evaluasi hasilnya. Hasil tahap 1 menghasilkan model sistem surveilans TB paru yang melibatkan peserta baraz
Dokumen ini membahas pengembangan model sistem surveilans penemuan suspek TB paru dengan melibatkan peserta barazanji di kepulauan. Terdiri dari 2 tahap, yaitu pengembangan model tahap 1 melalui survei peserta barazanji dan analisis pelaporan kasus TB, dan pengembangan model tahap 2 dengan uji coba model di lapangan dan evaluasi hasilnya. Hasil tahap 1 menghasilkan model sistem surveilans TB paru yang melibatkan peserta baraz
Dokumen ini membahas pengembangan model sistem surveilans penemuan suspek TB paru dengan melibatkan peserta barazanji di kepulauan. Terdiri dari 2 tahap, yaitu pengembangan model tahap 1 melalui survei peserta barazanji dan analisis pelaporan kasus TB, dan pengembangan model tahap 2 dengan uji coba model di lapangan dan evaluasi hasilnya. Hasil tahap 1 menghasilkan model sistem surveilans TB paru yang melibatkan peserta baraz
A. Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan pengembangan model system penemuan suspek TB paru dengan pemberdayaan peserta barazanji dikepulauan yang terdiri dari dua tahap yaitu: 1. Tahap 1 Tahap satu yaitu pengembangan model system penemuan suspek TB paru dengan pemberdayaan para peserta barazanji kepulauan yang informasinya diperoleh dari hasil 1)survei para peserta barazanji(unur, lama menjadi anggota, lama kegiatan, pengetahuan, kesediaan dan tindakan peserta barazanji dalam menjalankan prinsip penemuan suspek TB paru) survei ini dilakukan dalam rangka analisis pemberdayaaan peserta barazanji. 2) analisis pelaporan P2TB puskesmas saroppo dan dinas Kesehatan kabupaten pangkep tahun 2006-2010. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui indicator program penemuan suspek TB paru, permasalahan yang terjadi pada program TB paru baik dari manajemen sampai dengan pengorganisasian ketingkat kabupaten. 3) nominal grup technique digunakan untuk mencari jalan keluar (problem saving) dari permasalahan penemuan supek TB paru sehingga diharapkan muncul muncul model pengembangan penemuan suspek TB paru. 2. Tahap 2 Tahap II dari penelitian ini terdiri dari implementasi dan evaluasi efektifitas model yang terbentuk. Menguji evektifitas dan penilaian model system penemuan suspek TB paeu dengan pemberdayaan organisasi masyarakat( kelompok barazanji) kepulauan yang dihasilkan dari tahap 1 dengan menggunakan rancangan percobaan lapangan postest only control group design dengan memakai dua pulau sebagai kelompok kontrol. B. Pengembangan model tahap 1 1. Survei pada peserta barazanji Penelitian observasional deskriptif dengan desain potong lintang( cross sectional) para peserta barazanji dikepulauan kabupaten pangkep Sulawesi selatan. Populasi adalah seluruh peserta barazanji yang ada di wilayah kepulauan sarappo dan kepulauan balang kabupaten pangkep Sulawesi selatan. Peseta barazanji yang aktif mengikuti kegiatan dimesjid, yang terpilih sebagai sampel. Kriteria sampel adalah peserta barazanji yang aktif mengikuti acara dimesjid setiap malam jumat dan berdomisili dikepulauan sarappo dan kepulauan balang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan kuesioner. 2. Analisis pelaporan P2TB puskesmas sarappo dan dinas Kesehatan kabupaten pangkep tahun 2006-2010 sulawesi selatan Analisis pelaporan P2TB pukesmas sarappo dan dinas Kesehatan kab pangkep tahun 2006-2010 sulawesi selatan dilakukan dengan mengukur indicator berdasarkan: 1) case direction rate 2) ARTI(annual risk tuberculosis of infection) 3) case notification rate ; 4) proporsi BTA(+) yang ditemukan di antara suspek TB paru yang diperiksa; dan 5) insidensi dan prevelensi. 3. Nominal group technique Hasil diskusi secara bebas, hasil survei peserta barazanji, dan hasil analisis pelaporan P2TB puskesmas sarappo kecematan liakang tupabbiring kabupaten pangkep provinsi Sulawesi selatan menunjukkan data tuberculosis tahun 2006 sampai 2009 dipergunakan sebagai bahan pengembangan model. a.unsur yang dibatalkan dalam nominal group technique b.proses nominal group technique c.hasil nominal group technique yang diharapkan.
C. Pengembangan model tahap II
1. Uji coba model/studi intervensi lapangan 2. Evaluasi system surveilans pada peserta barazanji 3. Pengumpulan data 4. Alat pengumpulan data 5. Pengolahan data dan analisis 6. Evaluasi hasil intervensi D. Tahap I 1. Survei peserta barazanji a.karateristik demografi b.karateristik perilaku 2. analisis indicator P2TB a. P2TB puskesmas sarappo kabupaten pangkep tahun 2006-2010 b. P2TB dinas Kesehatan kabupaten pangkep tahun 2006-2010 3. hasil nominal group technique Kesimpualn dari hasil NGT, yaitu 1)peserta barazanji menjaring suspek TB pada masyarakat dan merujuk suspek TB keparu P2TB puskesmas dengan menggunakan surat rujukan yang sudah disediakan; 2)melakukan promosi penyakit TB paru dengan membagikan poster/leaflet TB paru yang disediakan; 3)anggaran tambahan untuk petugasan lapangan termasuk P2TB dan peserta barazanji diajukan melalui dana swadaya; 4)pelaporan oleh ketua peserta barazanji hanya melakukan pencatan suspek yang ditemukan dengan menggunakan formulir TB paru 06 dan 07 yang sudah dimodifikasikan dan 5) eveluasi peserta barazanji melalui pertemuan berkala setiap 3 bulan sekali. 4. Model sistem surveilans penemuan suspek TB paru dengan pemberdayaan peserta barazanji a. Model system surveilans TB paru peserta barazanji E. Tahap II 1. Evaluasi model system surveilans oleh peserta barazanji dalam penemuan suspek TB paru 2. Evaluasi perubahan pengetahuan peserta barazanji dalam penemuan suspek TB paru 3. Luaran/ output model pengembangan system surveilans suspek TB paru peserta barazanji