Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok III pada skenario pertama Blok
Manajemen Pelayanan Kesehatan
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1
drg. Agus Sumono. Kes. selaku tutor yang telah membimbing jalannya diskusi
tutorial kelompok III Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang
telah memberi masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang telah
didapatkan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan demi
perbaikanperbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
SKENARIO...........................................................................................................3
STEP1....................................................................................................................4
STEP 2...................................................................................................................4
STEP 3...................................................................................................................5
STEP 4...................................................................................................................9
STEP 5...................................................................................................................10
STEP 7...................................................................................................................11
KESIMPULAN.....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
SKENARIO 1
TEKNIK SAMPLING
drg. Monand ingin melakukan penelitian epidemologi tentang kebersihan
mulut pada siswa SD di Kecamatan Sigara. Penelitian ilakukan karena setiap
pasien anak yang datang ke puskesmas untuk berobat didapatkan tingkat
kebersihan mulut yang buruk. Kecamatan Sigara memiliki 30 SD dengan jumlah
siswa 5610. Teknik sampling yang cocok untuk penelitian tersebut adalah?
STEP 1
1. Teknik sampling
Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel dari suatu
populasi untuk kepentingan penelitian.
2. Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari tiga kata yaitu epi yang berarti pada, demi
yang berarti penduduk dan logos yang berarti ilmu. Epidemiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi, distribusi, dan
determinasi masalah kesehatan pada populasi manusia pada waktu tertentu
di wilayah tertentu.
STEP 2
1. Apa tujuan penelitian epidemiologi dan peran epidemiologi dalam bidang
kesehatan?
2. Apa saja alasan memilih menggunakan teknik sampling?
3. Apa saja macam-macam teknik sampling untuk penelitian epidemiologi?
4. Apa teknik sampling yang tepat sesuai pada skenario dan apa alasan
menggunakan teknik tersebut?
5. Apa syarat sample yang baik?
6. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?
STEP 3
1. Epidemiologi dibagi menjadi dua yaitu deskriptif dan analitik.
Epidemiologi desriptif untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan
distribusi penyakit di suatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan
waktu. Epidemiologi analitik merupakan epidemiologi yang bertujuan
untuk memperoleh penjelasan tentang faktor resiko dan penyebab
penyakit. Secara umum, tujuan epidemiologi adalah memperoleh data
frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat
digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit,
Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun perencanaan penanggulangan masalah kesehatan, serta
menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat, untuk membantu
menilai tingkat kesehatan di daerah tersebut.
2. Alasan menggunakan teknik sampling apabila dalam jumlah populasi
besar maka akan banyak menghabiskan banyak waktu, biaya, dan tenaga.
Maka dari itu jika jumlah populasi besar lebih memilih menggunakan
teknik sampling. Selain itu teknik sampling juga memudahkan peneliti
untuk melakukan penelitian.
3. Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat
sampel
yang
representatif
(mewakili),
yang
dapat
Keuntungan
mengunakan
teknik
ini
karena
Perencanan
dan
Presisi
derajat keseragaman,
rencana analisis,
8
Syarat-syarat sampel
Sampel
Teknik sampling
Random Sample
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
STEP 5
Learning Object :
1. Mahasiswa mampu
mengetahui,
memahami, menjelaskan
macam-
mampu
10
STEP 7
LO 1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, menjelaskan macammacam teknik sampling dalam penelitian dan cara menentukan ukuran
sampel
Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
1. Probability Sampling
Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau
penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas
pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
a) Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
b) Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan.
c) Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
(Norman dkk, 1986)
A. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini
11
Kerugian
:
12
Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit,
diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini
dipergunakan apabila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi. (Suprapto, 2007)
Syarat sistematik random sampling :
a. Tersedianya kerangka sampling
b. Populasi bersifat homogen
c. Ukuran populasi banyak
Keuntungan :
Kerugian
gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan ( 4-6 tahun).
Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah
Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang).
Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100
Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C
= 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil
sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi
tersebut di atas. (Suprapto, 2007)
Syarat statified random sampling :
a. Populasi berkarakteristik heterogen
Cara Stratifikasi
a) Populasi heterogen dikelompokkan menjadi sub populasi homogen
b) Anggota sampel diambil secara acak dari tiap sub populasi
c) Dasar penentuan strata bisa secara geografis dan meliputi karakteristik
populasi seperti pendapatan, pekerjaan, dan sebagainya (Hertono, 1977)
D. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran
karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK
USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random
salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua semua mahasiswa yang
berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster). (Eriyanto, 2007)
Syarat cluster random sampling :
a. Sifat populasi heterogen
Keuntungan :
Kerugian
kesempatan
yang
sama
untuk
dipilih.
Teknik
ini
menghasilkan nilai perkiraan yang baik apabila dilakukan oleh orang yang
sudah berpengalaman atau sangat menguasai bidangnya. Peneliti membuat
kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan. Misalnya, Anda
meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan
yaitu Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban
kriminal. (Suprapto, 2007)
D. Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)
15
Keterangan:
n= Ukuran sampel,
N= Ukuran populasi,
e= Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (misalnya, 1 %, 5 %, 10 % )
(Nursalam, 2008
16
17
18
Contoh: Populasi sebanyak 1000 maka sampel minimalnya adalah 258 pada taraf
kesalahan 5% (Juliandi.dkk, 2014)
19
20
Kerugian
Karena data yang digunakan masih heterogen dan juga bisa memudahkan si
peneliti karena dikelompokkan berdasar administrasi.
Tidak digunakan stratified random sampling karena stratified random
sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau
berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen. Dan berstrata secara proporsional. Misalnya, suatu organisasi
yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi
pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45 orang, S2 = 30
orang, dan S3 = 20 orang. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata
pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel. (Margono,
2004)
21
berdasarkan
penghasilan
rata-rata
perbulan
yang
hanya
22
akurat
sampel tersebut.
Tolok
ukur
adanya
"bias"
atau tematic variance" yang maksudnya adalah tidak ada keragaman pengukuran
yang
disebabkan
karena pengaruh
yang
diketahui
atau
tidak
diketahui,
yang menyobabkan skor cenderung mengarah pada satu titik tertentu. Sebagai
contoh, jika ingin mengetahui rata-rata luas tanah suatu perumahan, laiu
yang dijadikan sampel adalah rumah yang terletak di setiap sudut jalan, maka hasil atau
skor yang diperoleh akan bias. Kekeliruan semacam ini bisa terjadi pada sampel
yang diambil secara sistematis. (Eriyanto, 2007)
1. Presisi, yakni terkait dengan persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi. Contoh : Dari 300 pegawai produksi, diambil sampel
50 orang. Setelah diukur ternyata rata-rata perhari, setiap orang
menghasilkan 50 potong produk X. Namun berdasarkan laporan harian,
pegawai bisa menghasilkan produk X per harinya rata-rata 58 unit. Hal
ini mengindikasikan bahwa ada selisih antara rata-rata populasi dengan ratarata sampel sebanyak 8. Selisih tersebut dapat dikatakan relatif kecil. Makin
kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel,
maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut. Presisi diukur oleh
simpangan baku (standard error). Semakin kecil perbedaan di antara
23
simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku
dari populasi (Q), makin tinggi pula tingkat presisinya. (Oktavia, 2015)
2. Sampel harus up to date, jadi apabila peneliti melakukan penelitian pada
tahun 2016, peneliti tidak diperbolehkan mengambil sampel dari peneliti
sebelumnya atau diambil dari sampel pada tahun 2005. Jadi, harus diambil
tahun yang sama atau tahun terdekat minimal dengan jarak bulan atau
maksimal 1 tahun. (Sugiyono, 2005)
3. Sampel juga tidak boleh terhitung ganda karena akan mengurangi akurasi
dari penilaian. (Sugiyono, 2005)
24
KESIMPULAN
Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu Probability Sampling (Random Sample) dan Non Probability Sampling
(Non Random Sample).
Probability sampling terbagi atas beberapa teknik yaitu simple random
sampling, stratified random sampling, cluster sampling dan systematic sampling.
Sedangkan Nonprobability sampling dikenal beberapa teknik yaitu Judgment
sampling, Accidental sampling , Quota sampling, Snowball sampling ,
Convenience sampling dan Voluntary sampling.
Berdasarkan skenario teknik sampling yang dapat digunakan yaitu teknik
cluster sampling. Karena data yang digunakan masih heterogen dan juga bisa
memudahkan si peneliti karena dikelompokkan berdasar administrasi. Teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen. Dan
berstrata secara proporsional.
Dalam prosedur pengambilan sampel terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi yaitu representatif (dapat mewakili karakteristik populasi), besamya
memadai, akurasi (ketepatan), presisi, Sampel harus up to date, dan Sampel juga
tidak boleh terhitung ganda karena akan mengurangi akurasi dari penilaian.
25
DAFTAR PUSTAKA
26