Anda di halaman 1dari 7

Latar Belakang

Pantai Baron adalah salah satu obyek wisata berupa pantai yang terletak di Desa
Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Pantai Baron memiliki bentuk
menjorok ke darat (teluk) dan memiliki muara sungai. Kemiringan lereng pantainya datar
bergelombang. Kondisi ini membuat morfologi pantainya dinamika yang cukup tinggi.
Keberadaan muara sungai memberikan pengaruh yang cukup kuat pada karakteristik sedimen
pada pantai dan aliran sungai yang menuju samudera. Pengaruh ombak dan tidak terdapatnya
halangan pada pantai (barrier) membuat Pantai Baron sangat mudah tererosi walaupun dengan
tenaga yang jauh lebih kecil sebagai akibat lereng gisik pantai yang landai (Damayanti, 2008).
Daerah pertemuan antara muara sungai dan laut merupakan daerah yang kompleks karena
merupakan terjadi interaksi antara aliran air tawar dari sungai dan juga air laut. Daerah ini
sangat penting tak hanya bagi manusia yang hidup di sekitarnya, namun juga penting bagi
kehidupan makhluk hidup lain. Berbagai proses terjadi disana, salah satunya adalah transpor
sedimen yang dibawa dari sungai ke laut, maupun sebaliknya (Rulliyanto, 2010). Informasi akan
karakteristik lingkungan pantai sangat diperlukan agar kekayaan alam dapat dimanfaatkan
sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian perubahan tata guna
ruang diharapkan tidak melebihi daya dukungnya.
Salah satu aspek oseanografi yang penting untuk mengetahui hidrodinamika dari suatu
perairan adalah pola pergerakan arus. Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang
terjadi pada seluruh lautan di dunia (Hutabarat, 1985). Penelitian tentang arus laut dilakukan
untuk mengetahui pola pergerakan arus serta sebaran sedimen yang diakibatkan oleh pola
pergerakan arus tersebut. Informasi tersebut sangat berguna dalam berbagai kepentingan
seperti, untuk bahan pertimbangan dalam pembangunan dermaga pelabuhan, bangunan lepas
pantai maupun dekat pantai, budidaya perairan dan pemilihan lokasi yang paling
memungkinkan untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik. Di Pantai Baron sesuai rencana
pemerintah daerah DIY akan dibangun pelabuahan perikananan yang bertujuan untuk
mendorong kemajuan perikanan DIY yang selama ini cenderung terpusat di Pantai Sadeng.
Data pola arus dan sebaran sedimen di Pantai Baron berguna dapat berguna dalam penentuan
tata ruang pembangunan pelabuahan tersebut sehingga di masa depan pelabuhan tersebut
dapat terkontrol dengan baik.
Tujuan
1. Mengetahui pola pergerakan arus di Pantai Baron

2. Mengetahui ukuran partikel, jenis, dan sebaran sedimen sedimen di Pantai Baron
3. Mengetahui perubahan garis Pantai Baron
4. Mengetahui dinamika di Pantai Baron
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Tahap pengambilan
data dilaksanakan pada tanggal 14-15 Januari 2016. Lokasi penelitian analisa pengaruh pola
pergerakan arus terhadap distribusi sedimen ini berada di Pantai Baron , DIY. Titik pengambilan
sedimen pada penelitian ini berjumlah 17 titik yang dimulai dari daerah pasang tertinggi hingga
surut terendah

Gambar 1. Loakasi Penelitian

Metode Penelitian
Pada Penelitian mengenai analisa pengaruh pola pergerakan arus terhadap distribusi
sedimen ini berada di Pantai Baron , DIY ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Langkah pertama untuk memulai penelitian ini yaitu
dengen melakukan studi literatur dan didukung dengan survei lokasi penelitian untuk
mengetahui kondisi lapang yang sebenarnya. Langakah selanjutnya yaitu menentukan titik-titik
koordinat dimana pada titik-titik tersebut akan dilakukan pengambilan data arus dan sedimen.
Setelah titik-titik lokasi pengambilan data ditentukan dilakukan pengambilan data arus beserta
sedimen. Data dari pengukuran arus yang berupa arah dan kecepatan arus tersebut diolah
dengan software Surfer untuk menampilkan gambaran pola pergerakan arus, sedangkan
sampel sedimen yang diperoleh dianalisis di Laboratorium Tanah dan Air Tanah, Fakultas
Teknik, Universitas Brawijaya.

Hasil dan Pembahasan


Kecepatan arus maksimal pada saat pasang yaitu 0.5 m/s dan kecepatan arus minimal
pada saat surut yaitu 0.1 m/s. Pola pergerakan arus saat kondisi pasang) cenderung mengarah
ke arah barat, kondisi morfologi Pantai Baron di sebelah barat merupakan tebing karang
sehingga pengaruh terhadap erosi maupun sedimentasi pada daerah ini kurang signifikan.
Kecepatan arus maksimal pada saat surut yaitu 0.5 m/s dan kecepatan arus minimal pada saat
surut yaitu 0.1 m/s. Pola pergerakan arus saat kondisi surut cenderung mengarah ke arah timur
yang merupakan garis pantai sehingga pola pergerakan arus pada saat surut merupakan faktor
terbesar penyebab erosi dan sedimentasi pada Pantai Baron.

Gambar 2. Pola Pergerakan Arus Saat Surut

Gambar 3. Pola Pergerakan Arus Saat Pasang

Jenis partikel yang mendominasi Pantai Baron adalah sedimen pasir, dari 17 stasiun
yang ada pada penelitian ini semua stasiun memiliki sedimen pasir sedang dengan ukuran butir
sedimen berkisar antara 0.22-0.5 mm. Ukuran butiran sedimen pasir sedang paling kecil
terletak pada stasiun 4 yaitu 0.22 mm dan ukuran butiran sedimen pasir sedang paling besar

terletak pada stasiun 9 yaitu 0.5 mm. Nilai sortasi butiran sedimen di perairan Pantai Baron
termasuk dalam kondisi yang terpilah sa ngat baik (very well sorted). Ukuran butir sedimen di
Pantai Baron cenderung besar, hal ini menandakan arus di Pantai Baron konstan dengan
kecepatan arus yang cukup tinggi. Dominasi tingkat kemiringan (skewness) pada Pantai Baron
yaitu Very coarse skewed yang berarti kemiringan kurva ke arah sangat miring ke arah partikel
kasar. Nilai dari kemiringan / kecondongan menunjukkan bahwa sedimen telah mengalami
proses transportasi dan mengendap pada kawasan perairan tersebut. Klasifikasi keruncingan
(kurtosis) pada stasiun 1, 2, 3, 7, 8, 10, 15, 17 adalah very leptokurtic (sangat runcing).
Klasifikasi pada stasiun 4 dan 12 adalah platykurtic (tumpul).Klasifikasi pada stasiun 5, 11, 14,
16 adalah mesokurtic (mendekati runcing). Klasifikasi pada stasiun 6, 9, 13 adalah leptokurtic
(runcing). Butir sedimen pada stasiun di Pantai Baron memiliki kecenderungan berada pada
kondisi transport as bedload yang mengarah pada erosion of sand and gravel. Daulay (2015)
mengatakan transport as bedload artinya sedimen pada kecepatan arus tersebut bergerak
secara menggelinding atau melompat. Mekanisme ini terjadi pada sedimen dengan ukuran
sedang atau lebih besar (pasir, kerikil, kerakal). Beberapa stasiun mengalami kondisi erosion of
sand and gravel berada pasa stasiun 7, 11, dan 12 artinya pada stasiun ini kecepatan arus akan
mempengaruhi erosi pada butir sedimen yang berupa pasir dan kerikil.
Perubahan garis pantai yang ada di Pantai Baron memiliki kecenderungan mengalami
erosi. Nilai erosi terendah sebesar -1.87 m/tahun dan nilai erosi tertinggi sebesar -22.8 m/tahun.
Sebaliknya sedimentasi hanya terjadi di daerah muara sungai bawah tanah sebesar 3.73
m/tahun pada tahun 2010 hingga 2013. Namun demikian daerah ini juga mengalami erosi
sebesar -2.43 m/tahun pada tahun 2013 hingga 2016 karena adanya pengambilan pasir besi
oleh masyarakat.

Kesimpulan
1. Pola pergerakan arus di Pantai Baron ketika surut mengarah langsung ke garis Pantai Baron
dengan kecepatan arus maksimal 0.5 m/s dan kecepatan arus minimal 0.1 m/s, sedangkan
arah di Pantai Baron arus ketika kondisi pasang mengarah pada tebing karang dengan
kecepatan arus maksimal 0.5 m/s dan kecepatan arus minimal 0.1 m/s.
2 Jenis partikel yang mendominasi Pantai Baron adalah sedimen pasir. Dari 17 stasiun yang
ada pada penelitian ini semua stasiun memiliki sedimen pasir sedang dengan ukuran butir
sedimen berkisar antara 0.22-0.5 mm. Ukuran butiran sedimen pasir sedang paling kecil
terletak pada stasiun 4 yaitu 0.22 mm dan ukuran butiran sedimen pasir sedang paling besar

terletak pada stasiun 9 yaitu 0.5 mm. Presentase sebaran butiran sedimen pasir sedang
terbanyak berada pada stasiun 14 sebesar 92.5 % dan presentase pasir sedang terendah
berada di stasiun 4 sebesar 43.55%.
3. Perubahan garis pantai yang ada di Pantai Baron memiliki kecenderungan mengalami erosi.
Nilai erosi terendah sebesar -1.87 m/tahun dan nilai erosi tertinggi sebesar -22.8 m/tahun.
Sebaliknya sedimentasi hanya terjadi di daerah muara sungai bawah tanah sebesar 3.73
m/tahun pada tahun 2010 hingga 2013. Namun demikian daerah ini juga mengalami erosi
sebesar -2.43 m/tahun pada tahun 2013 hingga 2016 karena adanya pengambilan pasir
besi oleh masyarakat.
4. Butir sedimen pada stasiun di Pantai Baron memiliki kecenderungan berada pada kondisi
transport as bedload yang mengarah pada erosion of sand and gravel. transport as bedload
berarti sedimen pada kecepatan arus tersebut bergerak secara menggelinding atau
melompat.

Saran
Untuk mendapakan hasil yang lebih akurat dibutuhkan penelitian lanjutan yang mendukung
penelitian ini yang diambil dalam kurun waktu yang melingkupi semua musim.

Daftar Pustaka
Damayanti, Astrid, et. al. 2008. Karateristik Fisik dan Pemanfaatan Pantai Karst Kabupaten
Gunungkidul. Departemen Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia.
Hutabarat, sahala dan Stewart M.Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta. Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Rulliyanto, Arief. Totok Suprijo dan Fitri Riandini. 2013.Pemodelan Transpor Sedimen Kohesif Di
Muara Sungai Cimanuk, Indramayu. JTM Vol. XVII No. 2/1010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1

Dosen Pembimbing 2

(M. Arif Zainul Fuad,S. Kel, M.Sc)

(Nurin Hidayati, ST, M.Sc)

NIP.19801005 200501 1 002

NIP. 19781102 200502 2 001

1. Pantai baron adl salah satu pantai selatan didaerah jogja, apa alasan anda
memilih pantai tersebut sebagai obyek penelitian?
2. Mengapa adanya tebing karang pada bagian barat pantai baron mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap adanya erosi dan sedimentasi?
3. Kenapa pola pergerakan arus pada saat surut menjadi faktor terbesar penyebab
erossi dan sedimentasi di pantai baron?
4. Apakah ada pengaruh pola arus pada pantai baron terhadap penyebaran sedimen
pasir? Jika ada apa penjelasannya? hahaha
5. Dari hasil peneltian yang anda lakukan, didapatkan hasil penelitian berupa jenis
sedimen didominasi oleh pasir. Apakah sedimen pasir tersebut berpengaruh
terhadap besarnya proses erosi dan berubahan garis pantai? gapaham pokok
ngono lah yo

Anda mungkin juga menyukai