Sampel
Parameter
Statistik
Survei
Sensus
2. Efisien
Suatu penduga dikatakan efisien apabila penduga tersebut memiliki standard error yang
terkecil dibandingkan dengan standard error penduga yang lain.
3. Konsisten
Suatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk memperoleh perbedaan antara
statistik dengan parameter mendekati nol jika jumlah sample bertambah. Artinya jika sample
diperbesar maka suatu nilai satstistik akan semakin mendekati nilai parameter yang
diestimasi.
2.1 SAMPLING
2.1.1 PENGERTIAN DASAR
Dalam Sampling ada beberapa istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan
estimasi, sebagai berikut:
Elemen
Observasi
Sampling
Daftar Unit
ka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar dalam penarikan sample.
2.1.2 METODE SAMPLING
Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling dan
Non Probability Sampling.
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan
menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase
2. Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak
menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball
Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample.
Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:
1. Simple Random Sampling (SRS)
2. Probability Proportional to Size (PPS)
3. Systematic (Sistematik)
2.1.3 KEUNTUNGAN METODE SAMPLING
Keuntungan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Menghemat Biaya
Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi. Karena
merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat biaya percetakan,
biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.
2. Mempercepat Hasil Survei
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan segera dapat
dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan lapangan dan pengolahan
tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.
METODE SAMPLING
e. Multistage atau double random sampling (acak bertahap atau acak ganda). Sampling ini
digunakan pada populasi yang sangat kompleks terdiri atas unit populasi yang terdiri dari
beberapa strata dan berada dalam clusters atau areas yang heterogen. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan sampel yang semaksimal mungkin mewakili semua ciri-ciri yang ada dalam
populasinya. Kelebihan teknik sampling ini adalah mendapatkan sampel yang maksimal dan
benar-benar mewakili dari ciri-ciri populasi.
Teknik non probabilitas terdiri atas beberapa macam sampling sebagai berikut:
a. Acceidental/Convenient sampling
Sampling secara kebetulan pada subjek yang ditemui atau mudah ditemui
b. Purposive judgment sampling
Sampling yang dipilih atau ditetapkan berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan penelitian.
c. Snowball sampling (mirip M-lm)
Neuman (2007) juga membagi teknik sampling menjadi dua macam, yaitu:
A. Tipe sampel non probabilitas
a. Haphazard
Mendapatkan setiap kasus dengan cara yang telah disepakati.
b. Kuota
Mendapatkan nomor yang telah ditetapkan pada kasus dalam beberapa kategori yang telah
ditentukan yang akan mencerminkan keragaman populasi, menggunakan metode haphazard.
c. Purposive
Mendapatkan semua kasus yang mungkin sesuai dengan kriteria tertentu, dengan
menggunakan berbagai macam metode.
d. Snowball
Mendapatkan kasus menggunakan rujukan dari satu atau beberapa kasus, dan kemudian
rujukan dari kasus tersebut, dan seterusnya.
e. Case Deviant
Mendapatkan kasus yang secara substansial berbeda dari pola yang dominan (khusus jenis
sampel purposive).
f. Sequential
Mendapatkan kasus hingga tidak ada tambahan formasi atau karakteristik baru (sering
digunakan dengan metode pengambilan sampel lainnya).
B. Tipe sampel probabilitas.
a. Simple Random
Membuat kerangka sampling untuk semua kasus, kemudian pilih kasus menggunakan proses
sepenuhnya acak (misalnya, acak-nomor meja atau program komputer).
b. Stratified
Membuat kerangka sampling untuk masing-masing beberapa kategori kasus, mengambil
sampel acak dari masing-masing kategori, kemudian menggabungkan beberapa sampel.
c. Sistematis
Membuat kerangka sampling, menghitung sampling interval 1/k, memilih tempat mulai
secara acak, kemudian mengambil setiap 1/k dari kasus.
d. Cluster
Membuat kerangka sampling untuk unit cluster yang lebih besar, mengambil sampel acak
dari unit cluster, membuat kerangka sampling untuk kasus-kasus dalam setiap unit klaster
yang dipilih, kemudian mengambil sampel secara acak dari kasus, dan seterusnya.
Menurut literatur lain, metode sampling dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu
probability sampling, purposive sampling, convenience sampling, dan mixed method
sampling dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut:
1. Teknik probability sampling seringkali digunakan dalam penelitian kuantitatif, yaitu
dengan cara memilih jumlah yang relatif besar dalam unit dari suatu populasi atau
dari suatu sub-kelompok yang spesifik (strata) dari suatu populasi, secara acak dimana
penggabungan dari tiap anggota populasi dapat ditentukan (Tashakkori & Teddlie,
2003 dalam Teddlie & Yu, 2007).
2. Teknik purposive sampling (sampel bertujuan), biasa digunakan dalam penelitian
kualitatif, yaitu ditentukan dengan cara pemilihan unit terlebih dahulu (misal
individual, kelompok individu, atau institusi) didasarkan pada tujuan spesifik terkait
dengan jeawaban dari pertanyaan penelitian. Purposive method sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang melibatkan pemilihan unit/permasalahan tertentu
(didasarkan pada tujuan spesifik) (Teddlie & Yu, 2007).
3. Convenience sampling melibatkan penggambaran sampel yang baik dan mudah
diakses serta bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian, baik yang dipilih
(captive) maupun relawan (volunteer).
4. Mixed method sampling (metode campuran), melibatkan pemilihan satuan unit atau
kasus penelitian menggunakan sampling probabilitas untuk meningkatkan validitas
eksternal serta strategi purposive sampling untuk meningkatkan transferabilitas.
Mixed method sampling adalah penggabungan teknik kualitatif dan kuantitatif untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan oleh desain penelitian metode
campuran (Teddlie & Yu, 2007).
3. Mengapa metode sampling sangat diperlukan?
Dalam suatu penelitian, metode sampling menjadi salah satu aspek yang penting dan
diperlukan, karena akan menentukan validitas eksternal dari hasil penelitian, dalam arti
menentukan seberapa luas atau sejauhmana keberlakuan atau generalisasi kesimpulan hasil
penelitian. Dengan demikian, kualitas sampling akan menentukan kualitas kesimpulan suatu
penelitian. Oleh karena itu, setiap kelemahan dalam metode sampling akan menyebabkan
kelemahan kesimpulan, kelemahan ramalan atau dalam tindakan yang mendasarkan pada
hasil penelitian tersebut (Zainuddin, 2011).
4. Kapan metode sampling tidak diperlukan?
Pada hakekatnya sebagai seorang peneliti kita perlu menerapkan metode sampling untuk
mendapatkan sampel yang tepat untuk mewakili populasi penelitian. Namun tidak menutup
kemungkinan bahwa kita tidak memerlukan metode sampling ketika dihadapkan dalam
kondisi sebagai berikut:
1. Anggaran penelitian yang sangat besar sehingga memungkinkan untuk mengambil
data dari semua populasi. Dalam hal ini menggunakan pendekatan sensus atau
menggunakan seluruh anggota populasi dalam penelitian.
2. Saat populasi penelitian hanya sedikit atau lingkup penelitian yang sempit sehingga
memungkinkan bagi penelitian untuk mengambil data dari keseluruhan populasi.
5. Seberapa banyak manfaat menggunakan metode sampling?
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan metode sampling antara lain (Zainuddin,
2011):
1. Dari segi biaya akan menjadi lebih murah
2. Dari segi waktu akan lebih cepat, sehingga hasilnya up to date
3. Dari segi tenaga akan lebih hemat
4. Variabel yang diteliti dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga kedalaman serta
ketepatan informasi akan lebih baik
5. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau objek penelitian, tetapi
hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Menurut Hartanto (2003), manfaat menggunakan metode sampling adalah sebagai berikut:
1. Dapat menghindari kerugian, jika dalam pengumpulan data objek penelitian harus
dirusak.
2. Kesimpulan umum (tentang populasi) diperoleh dengan relatif murah, cepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum dapat diperhitungkan, yaitu melalui
penghitungan sampling error
4. Validitas informasi atau validitas pengukuran dapat ditingkatkan, karena dapat
dilakukan kontrol terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga hasilnya lebih teliti.
6. Mengapa pendekatan sampling lebih baik dibandingkan dengan pendekatan
sensus atau seluruh populasi?
1. Jika pengambilan sampel didasarkan atas dasar prinsip probabilitas, maka
penggunaan data dari sampel untuk pengambilan kesimpulan tentang populasi
tetap dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
2. Jika populasi homogen, maka sampel adalah identik dengan populasinya
3. Jika observasi atau eksperimentasi bersifat merusak unit sampel, maka jika
digunakan sensus akan sangat merugikan.
4. Jika populasi jumlahnya tak terbatas, maka pendekatan sensus adalah mustahil
atau tidak mungkin untuk dilakukan.
5. Jika ada keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitian, maka pendekatan
sampling lebih baik.
6. Jika diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel-variabel
tertentu, maka pendekatan sampling lebih efektif.
7. Jika menggunakan sampling, maka variabel penelitian dapat diperluas dan
diperdalam oleh karena jumlah yang diobservasi dan diberi perlakuan lebih
sedikit, dengan demikian informasi penelitian yang diperoleh akan lebih tepat
dan teliti (Zainuddin, 2011).
7. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan sampling?
Langkah-langkah atau tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan sampling adalah
sebagai berikut (Zainuddin, 2011):
1. menetapkan populasi penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian
2. menentukan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur
3. menentukan kerangka sampel (sampling frame) yang akan digunakan
4. menentukan teknik sampling yang relevan dengan tujuan penelitian
5. menentukan jumlah sampel yang akan digunakan
keterwakilan
atau
Generalisasi akan dikatakan valid jika target populasi sama dengan sampled population.
Selain itu, populasi yang akan diberlakukan suatu kesimpulan merupakan populasi dimana
sampel diambil. Jika tidak demikian, maka kesimpulan akan menjadi bias (Zainuddin, 2011).
12. Bagaimana perbedaan metode sampling dalam pendekatan kuantitatif dan
kualitatif?
Peneliti kualitatif dan kuantitatif memiliki pendekatan sampling yang berbeda. Sebagian
besar metode sampling digunakan oleh peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Tujuan utamanya untuk mendapatkan sampel yang representatif, atau sekumpulan kecil unit
atau kasus dari kumpulan yang jauh lebih besar atau populasi, sehingga peneliti bisa
mempelajari kelompok yang lebih kecil dan menghasilkan generalisasi akurat tentang
kelompok yang lebih besar. Peneliti tersebut cenderung menggunakan sampling berdasarkan
teori probabilitas dari matematika (disebut probability sampling). Para peneliti menggunakan
probabilitas atau random sampling, karena menghemat waktu dan biaya. Jika dilakukan
dengan benar, hasil dari sampel dapat menghasilkan 1/1000 biaya dan waktu. Tujuan kedua
probability sampling adalah akurasi. Hasil yang dirancang dengan baik dan hati-hati
dilakukan probabilitas sampel akan menghasilkan hasil yang sama, jika tidak lebih akurat
daripada mencoba untuk menjangkau setiap orang di seluruh populasi. Selain itu, probability
sampling lebih disukai oleh para peneliti kuantitatif karena menghasilkan sampel yang
mewakili populasi dan memungkinkan peneliti untuk menggunakan teknik statistik yang
kuat.
Peneliti kualitatif fokus pada keterwakilan sampel atau teknik yang detail untuk
menggambar sampel probabilitas. Mereka fokus pada bagaimana sampel atau sekumpulan
kecil kasus, unit, atau kegiatan menggambarkan fitur kunci dari kehidupan sosial. Tujuan dari
pengambilan sampel adalah untuk mengumpulkan kasus, peristiwa, atau tindakan yang
memperjelas dan memperdalam pemahaman. Perhatian peneliti kualitatif adalah untuk
menemukan kasus yang akan meningkatkan apa yang para peneliti pelajari mengenai proses
kehidupan sosial dalam konteks tertentu. Peneliti kualitatif memilih kasus secara bertahap,
dengan konten kasus spesifik yang menentukan apakah kasus tersebut dipilih. Untuk alasan
ini, peneliti kualitatif cenderung untuk menggunakan tipe sampel non-probabilitas (Neuman,
2007).
13. Mengapa sampling harus secara random?
Bidang matematika terapan atau yang disebut teori probabilitas bergantung pada proses
acak. Kata acak dalam matematika mengacu pada proses yang menghasilkan hasil matematis
secara acak; yaitu, seleksi. Dalam proses acak yang benar, setiap elemen memiliki
probabilitas yang sama untuk terpilih. Sampel acak yang paling mungkin untuk menghasilkan
sampel yang benar-benar mewakili populasi. Selain itu, random sampling memungkinkan
peneliti menghitung hubungan statistik antara sampel dan populasi, yaitu ukuran sampling
error (Neuman, 2007).
14. Apakah dalam penelitian kualitatif terdapat metode sampling?
Dalam penelitian kualitatif ada metode sampling juga. Terdapat dua metode sampling yaitu :
Teori populasi
Studi populasi
Sampel
yang tidak terlalu luas. Kesalahannya adalah informasi yang didapatkan dari sampel tersebut
tidak mewakili populasi dan tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang ada. Kecilnya
jumlah sampel dapat menyebabkan bias konservatif pada aplikasi statistik yang menyebabkan
H-0 tidak ditolak. Nonresponse adalah kondisi kesalahan dikarenakan adanya salah seorang
anggota populasi yang sudah ditetapkan menjadi sampel tidak memberikan respon jawaban
yang seharusnya (lengkap) pada kuisioneratau perlakuan yang diterapkan pada sampel.
Sedangkan kesalahan non sampling terjadi dikarenakan kurang tepatnya menentukan target
dan studi populasi serta kesalahan yang terjadi pada desain survey dan pengukurannya
23. Bagaimana cara mereduksi sampling errors?
Cara untuk mereduksi kesalahan dalam sampling (sampling errors) adalah peneliti harus
memperhatikan untuk meningkatkan jumlah sampel dan meningkatkan homogenitas elemenelemen yang digunakan sebagai sampel
24. Apa yang dimaksud dengan hidden populasi?
Hidden populasi adalah populasi yang berbeda dengan sampel pada populasi umum atau
orang-orang yang terlihat dan dapat diakses dengan mudah. Pengambilan sampel pada hidden
populasi (orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersembunyi) adalah isu yang berulang
pada penelitian perilaku yang menyimpang. Hal ini menggambarkan penerapan yang kreatif
dalam prinsip pengambilan sampel, pencampuran gaya penelitian kualitatif dan kuantitatif,
dan seringnya menggunakan teknik non probability. Contoh hidden populasi adalah pengguna
ilegal narkoba, pelacur, homoseksual, orang dengan HIV / AIDS, tunawisma, dan lain-lain.
25. Sebutkan strategi-strategi spesifik dari teknik pengambilan sampel bertujuan!
Teddlie & Yu, (2007) menyampaikan teknik pengambilan sampel untuk mencapai hasil yang
representatif dan bisa diperbandingkan.
26. Sebutkan tipologi dari strategi pengambilan sampel bertujuan (Teddlie & Yu,
2007)!
Teknik pengambilan sampel untuk mencapai hasil yang representatif dan bisa
diperbandingkan dengan kasus yang khas/khusus; dengan kasus yang
menyimpang/ekstrim; memiliki intensitas; memiliki variasi yang maksimum; sampel
yang homogeny; memiliki reputasi kasus.
Teknik pengambilan sampel yang istimewa/dari kasus yang unik kasus penyataan;
kasus-kasus kritis; mengenai kasus politis penting; koleksi lengkap atau criterion
sampling.
Teknik pengambilan sampel yang berurutan bersifat teoritis atau disebut juga
pengambilan sampel berdasarkan teori; kasus yang mengkonfirmasi maupun tidak;
pengambilan sampel oportunis (sampel yang bermunculan); teknik bola salju
(pengambilan sampel berantai)
27. Apakah yang dimaksud dengan strategi pengambilan sampel dengan metode
campuran dasar?
Pengambilan sampel dengan menggunakan metode campuran dasar disebut juga sebagai
teknik pengambilan sampel secara bertingkat dan bertujuan, dimana peneliti awalnya
membagi kelompok kedalam strata (misal, siswa diatas rata-rata, rata-rata, dan dibawah ratarata) dan kemudian memilih sejumlah kecil kasus untuk mempelajari secara intensif dalam
tiap strata berdasarkan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling techniques)
atau yang disebut Patton (2002) sebagai sampel dalam sampel (Teddlie & Yu, 2007).
28. Apa perbedaan dari teknik pengambilan sampel multilevel mixed method dengan
concurrent mixed method dalam penelitian?
Teknik pengambilan sampel dengan metode campuran yang bersamaan (concurrent)
memerlukan setidaknya dua hal dan 98 jurnal penelitian metode campuran yang berfokus
pada hanya satu tingkat atau unit analisis, sedangkan pengambilan sampel dengan metode
campuran yang multilevel dapat digunakan dalam satu studi dan membutuhkan setidaknya
dua tingkat atau unit analisis (Teddlie & Yu, 2007).
29. Sebutkan tipologi dari strategi pengambilan sampel dengan metode campuran!
Strategi metode campuran dasar :
30. Apakah yang dimaksud dengan strategi pengambilan sampel dengan metode
campuran berurutan?
Teknik pengambilan sampel yang melibatkan pemilihan unit analisis melalui penggunaan
simultan dari teknik pengambilan sampel probabilitas dan pengambilan sampel bertujuan
secara bersamaan dan dalam waktu yang sama (Teddlie & Yu, 2007).
31. Jelaskan perbedaan prosedur sampling multi-tahap dan prosedur sampling satutahap?
Prosedur sampling multi-tahap atau clustering sampling adalah prosedur sampling yang ideal
ketika peneliti merasa tidak mungkin mengumpilkan daftar semua elemen yang membentuk
populasi (Babbie, 2007, dalam Creswell, 2012)
Prosedur sampling satu-tahap merupakan prosedur sampling yang di dalamnya peneliti sudah
memiliki akses atas nama-nama dalam populasi dan dapat mensampling sejumlah individu
(atau elemen-elemen) secara langsung (Creswell, 2012).
32. Jelaskan perbedaan proses pemilihan individu dengan proses random sample dan
systematic sample atau non probability sample?
Random sample atau sampel acak adalah proses pemilihan individu sebagai sampel yang
dilakukan secara acak dengan syarat seriap individu dalam populasi memiliki kemungkinan
yang sama untuk dipilih.
Non probability sample adalah proses pemilihan individu sebagai sample dengan tujuan
tertentu di mana di dalamnya para responden/individu dipilih berdasarkan kemudahan
(convenience) dan ketersediaannya (Babbie, 1990, dalam Creswell, 2012).
33. Apa arti stratifikasi dalam proses pengambilan sampel?
Stratifikasi berarti karatkteristik-karakteristik tertentu dari individu-individu yang dipilih
(seperti jenis kelamin, laki-laki dan perempuan) direpresentasikan dalam sampel agar sampel
ini nantinya dapat merefleksikan proporsi yang tepat dalam populasi sesuai dengan
karakteristik karakteristiknya masing-masing (Fowler (2002) dalam Creswell, 2012)
34. Jelaskan bagaimana prosedur pemgambilan sample? Dan apa kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing prosedur tersebut?
Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitusebagai berikut:
1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yangsama pada setiap
anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel
n dari populasi N yang dilakukan secararandom. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi Cointoss.
Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label Random Numbers yang
prosedurnya adalah sebagai berikut:
tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom
pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan
unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan
angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor 300,
merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor 300,
tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel
belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor
yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1
nomor identifikasi.
Keuntungan
Kerugian :
Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.
K= N/n
Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil
sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.
Keuntungan :
Keuntungan :
Keuntungan
Kerugian
35. Jelaskan perbedaan jenis sample non-probability? Dan sebutkan pengertian dari
masing-masing jenis tersebut!
Non probability sample merupakan proses pemilihan sample yang tidak menghiraukan
prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan
hanya merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan. Cara ini dipergunakan :
1. Bila biaya sangat sedikit
2. Hasilnya diminta segera,
3. Tidak memerlukan ketepatan yang tinggi, karena hanya sekedar gambaran umum saja.
Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :
4. Variabel yang diteliti dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga kedalaman serta
ketepatan informasi akan lebih baik.
5. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau objek penelitian, tetapi
hasil penelitian secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
6. Dapat menghindari kerugian, jika dalam pengumpulan data objek penelitian harus
dirusak.
39. Pada saat kapan teknik sampling yang digunakan menghasilkan generalisasi yang
rendah?
Apabila jumlah tidak memadai dan ciri-ciri populasi tidak dipenuhi secara ketat meskipun
pengambilan sampel dilakukan secara random. Dan apabila jumlah sampel sangat besar ciriciri populasi dipenuhi namun pengambilan sampel tidak dilakukan secara random. Sehingga
untuk menghasilkan generalisasi yang baik ketiga faktor tersebut harus terpenuhi.