Anda di halaman 1dari 3

PURPOSIVE SAMPLING

Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik


penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004:128),
pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi
yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai maka sampel
yang dipilih adalah orang yang memenuhi kriteria-kriteria kedisiplinan pegawai.

CONVENIENCE SAMPLING
Sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan.Dalam memilih sampel, peneliti tidak
mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai
sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh
karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau
juga captive sample (man-on-the-street). Seringkali teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk
menguji kuesioner atau dalam penelitian eksplorasi.

Contohnya:
Ingin diketahui kadar imunoglobulinpasien yang menderita penyakit jantung bawaan. Ditetapkan
besar sampel 40 kasus. Peneliti, demi mudahnya, suatu hari mengambil kasus di Poliklinik Jantung
sebanyak 9 kasus. Kemudian peneliti cuti, dan waktu masuk kembali ia mengambil lagi sampai
terkumpul pasien sejumlah 40. Cara ini jelas sangat mudah, tidak memerlukan metode tertentu,
namun sulit dapat dikatakan bahwa subyek yang terkumpul dapat dianggap mewakili semua pasien
Penyakit Jantung Bawaan. Yang berobat di Poliklinik tersebut.

Untuk mendapatkan informasi dengan cepat, murah, dan mudah sering digunakan penarikan sampel
berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Prosedurnya adalah semata-mata langsung
menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai, seperti mahasiswa-mahasiswa dalam
suatu kelas, jamaah tempat-tempat ibadah, rekan-rekan, para tetangga, pengunjung toko, dan lain-
lain. Seringkali teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk menguji kuesioner atau dalam
penelitian eksplorasi.

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta

Sampling aksidental Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001: 60).
Menurut Margono (2004: 27) menyatakan bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak
ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
Misalnya penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga
negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap
orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

Convenience Sampling
Metode Convenience Sampling umumnya digunakan pada situasiyang tidak
memungkinkan menggunakan metodepenarikan sampel dengan cara lain. Misalnya ketika
data sangat sulit diperoleh dengan menggunakan cara-cara random atau non-random oleh
karena keterbatasan data.
Menurut Dudi Anandya dan Heru Suprihhadi (2005) Convenience Sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang mengambil elemen-elemen termudah saja. Pemilihan
elemen ini, sepenuhnya bergantung pada penilaian peneliti atau pewawancara sehingga
peneliti bebas menentukan elemen yang paling mudah.
Menurut Sarwoko (2007) Convenience Sampling cara mengumpulkan informasi dari
elemen- elemen populasi yang tersedia dengan tidak perlu susah payah.
Sebagai contoh, penelitian yang menggunakan teman-teman sekampus, tetangga,
saudara-daudara sendiri sebagai responden. Contoh lainnya, Misalnya kontes cocacola yang
diadakan pada sebuah mal yang ditayang kan melalui saluran televisi untuk menentukan
apakah orang-orang lebih menyukai coca-cola dari pada prosuk lain yang sejenis.

Sarwoko. 2007. Statistik Inferensi, C.V Andi Offset, Yogyakarta.


Anandya, Dudi dan Heru Suprihhadi. 2005. Riset Pemasaran Prospektif & Terapan,
Bayumedia Publishing, Malang.
http://bimajunita.blogspot.co.id/2015/03/makalah-sampling.html

Sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan.Dalam memilih sampel, peneliti tidak
mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai
sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh
karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau
juga captive sample (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk
penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara
acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata
kurang obyektif.

https://bidanshop.blogspot.co.id/2010/01/cara-pengambilan-sampel-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai