6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
3
FLOW CHART PROSES PENGHAPUSAN
PIUTANG DAERAH
1. PSBDT Dibuat
oleh PUPN
2. Ditujukan
kepada
Penyerah
Piutang
Piutang Negara Belum Dapat Ditagih Pernyataan Piutang Daerah Telah Optimal
(PSBDT) adalah surat yang ditetapkan (PPDTO) adalah surat yang ditetapkan
oleh PUPN sebagai bukti bahwa oleh pejabat yang berwenang pada
Piutang Negara/Daerah telah diurus Pemerintah Daerah sebagai bukti bahwa
secara optimal namun masih Piutang Daerah dalam kualifikasi macet
terdapat sisa kewajiban karena telah dikelola secara optimal namun
Penanggung Utang tidak mempunyai masih terdapat sisa kewajiban karena
kemampuan untuk menyelesaikan Penanggung Utang tidak mempunyai
utang, tidak ada barang jaminan kemampuan untuk menyelesaikan utang,
atau sebab lain yang sah tidak ada barang jaminan ayai sebab lain
yang sah
SUBSTANSI PMK
2
Proses dan syarat
5
Ketentuan Penagihan
Penghapustagihan setelah
sebelum penerbitan PPDTO
hapus buku
1 2 3 4 5
jumlah sisa kewajiban tidak didukung dokumen tidak dapat dipastikan Piutang Daerah yang masih Piutang Daerah yang telah
paling banyak Rp8 juta sumber yang memadai jumlah/besarannya karena menjadi objek sengketa di diserahkan ke PUPN namun
per PU dan tidak ada sehingga tidak dapat tidak ada atau tidakjelas lembaga peradilan; dikembalikan atau ditolak
dibuktikan siapa subjek dokumen sumber atau oleh PUPN berdasarkan
Barjam yang diserahkan
hukum yang harus bukti-bukti pendukungnya peraturan perundang-
atau barjam tidak bertanggung jawab undangan.
mempunyai nilai terhadap
ekonomis penyelesaiannya
PENAGIHAN PPDTO Syarat Penerbitan PPDTO dengan Syarat Penerbitan PPDTO dengan
jumlah sisa kewajiban jumlah sisa kewajiban lebih dari
paling banyak Rp8.000.000 Rp8.000.000 s.d. Rp50.000.000
Penagihan Piutang Dalam hal masih
Pemda sesuai terdapat sisa utang
ketentuan yang namun: a. telah disampaikan surat a. telah disampaikan surat
berlaku a. Penanggung Utang penagihan sesuai ketentuan; penagihan sesuai ketentuan;
tidak mempunyai b. kualitas piutang telah macet;
kemampuan untuk
b. kualitas piutang telah macet;
c. usia pencatatan piutang c. usia pencatatan piutang lebih
menyelesaikan atau
sudah lebih dari 5 (lima) dari 7 (tujuh) tahun dan tidak
tidak diketahui Marketing
diperlukan, Pejabat dan angsuran atau terdapat terdapat angsuran kurang dari
Marketing
pengelola keuangan
Daerah dapat
b. tidak didukung angsuran kurang dari 10 10 (sepuluh)
Green persen;
meminta APIP barang jaminan, persen; dan d. Dokumen pendukung bahwa
daerah untuk telah terjual, ditebus Penanggung Utang tidak
melakukan reviu
atau tidak lagi
d. Dokumen pendukung bahwa
sebelum Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan
menerbitkan PPDTO mempunyai nilai
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan Utang
ekonomis.
untuk menyelesaikan Utang
TATA CARA PENERBITAN PPDTO
a. telah disampaikan surat penagihan sesuai a. telah disampaikan surat penagihan sesuai
ketentuan; ketentuan;
b. kualitas piutang telah macet; b. kualitas piutang telah macet;
c. usia pencatatan piutang sudah lebih dari c. usia pencatatan piutang sudah lebih dari 10
10 (sepuluh) tahun dan tidak terdapat (sepuluh) tahun dan tidak terdapat angsuran
Marketing
angsuran atau terdapat angsuran kurang atau terdapat angsuran kurang dari 10
Green
dari 10 (sepuluh) persen; (sepuluh) persen; Marketing
1 3 5
11
PASAL DEMI PASAL
DALAM PMK 137/PMK.06/2022
BAB I
KETENTUAN UMUM (Pasal 1 s.d 4)
Pasal 1: Definisi
Pasal 2: Ruang Lingkup Piutang Daerah dalam PMK ini, meliputi:
a) piutang daerah pada pemda, BUD, BLUD Pemerintah Pusat/Daerah; dan
b) piutang retribusi daerah,
dengan kategori macet yang tidak dapat diserahkan pengurusannya kepada PUPN
Pasal 3 :
1) Piutang Daerah Kategori Macet yang tidak dapat diserahkan ke PUPN
a. jumlah sisa kewajiban paling banyak Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) per Penanggung
Utang/setara dan tidak ada Barang Jaminan yang diserahkan/Barang Jaminan tidak mempunyai
nilai ekonomis; atau
b. Piutang Daerah yang tidak memenuhi syarat untuk diserahkan pengurusannya kepada PUPN.
2) Piutang tersebut diselesaikan sendiri oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
3) Nilai ekonomis Barang Jaminan ditentukan berdasarkan laporan hasil penilaian atau penaksiran
bahwa Barang Jaminan mempunyai nilai jual yang rendah atau sama sekali tidak mempunyai nilai jual
4) Nilai jual yang rendah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan untuk menjual Barang Jaminan
diperkirakan lebih besar dari hasil penjualannya
Pasal 4:
1) Piutang Daerah Kategori Macet yang tidak memenuhi syarat untuk diserahkan ke PUPN
adalah Piutang Daerah yang adanya dan besarnya tidak pasti secara hukum
2) Piutang tersebut di atas terdiri atas:
a. tidak didukung dokumen sumber yang memadai sehingga tidak dapat dibuktikan siapa subjek
hukum yang harus bertanggung jawab terhadap penyelesaiannya;
b. tidak dapat dipastikan jumlah/besarannya karena tidak ada / tidak jelas dokumen sumber / bukti-
bukti pendukungnya;
c. masih menjadi objek sengketa di lembaga peradilan; dan/ atau
d. telah diserahkan ke PUPN namun dikembalikan atau ditolak oleh PUPN
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG (Pasal 5 s.d 6)
Pasal 5
Wewenang Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah:
a) menetapkan kebijakan pengelolaan Piutang Daerah; dan
b) menugaskan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, untuk melaksanakan proses penghapusan Piutang Daerah
yang tidak dapat diserahkan pengurusannya kepada PUPN
Pasal 6
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam menyelesaikan Piutang Daerah yang tidak dapat diserahkan
pengurusannya kepada PUPN
1) BERTUGAS:
a. melakukan pengelolaan Piutang Daerah secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel;
b. melakukan proses penghapusan Piutang Daerah
2) BERWENANG:
a. menerbitkan surat PPDTO;
b. mengajukan usulan penghapusan Piutang Daerah yang telah ditetapkan PPDTO kepada Gubernur /Bupati/Wali
Kata melalui Sekretaris Daerah; dan
c. kewenangan lain dalam menyelesaikan Piutang Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan atau
Keputusan Kepala Daerah
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 7
1) Penghapusan Piutang Daerah yang tidak dapat diserahkan pengurusannya kepada PUPN, meliputi:
a) Penghapusan Secara Bersyarat; b) Penghapusan Secara Mutlak
2) Penghapusan secara bersyarat/mutlak tersebut dilakukan setelah PPDTO terbit
Pasal 8
1) Harus dilakukan upaya penagihan sebelum penerbitan PPDTO
2) Upaya penagihan dilakukan dengan: a) penagihan tertulis dengan Surat Tagihan; dan/atau b) penagihan dengan
kegiatan optimalisasi
3) penagihan tertulis dengan Surat Tagihan WAJIB dilakukan
4) penagihan dengan kegiatan optimalisasi dilakukan dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas
Pasal 9
penagihan tertulis dengan Surat Tagihan dilaksanakan sesuai ketentuan Perundang-undangan terkait pengelolaan
keuangan daerah
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 10
1) penagihan dengan kegiatan optimalisasi meliputi:
a. Kerjasama dengan pihak ketiga (kejaksaan, Kanwil DJKN, pihak ketiga lainnya sesuai peraturan)
b. Parate eksekusi jaminan kebendaan
c. Crash program penyelesaian Piutang Daerah
d. Gugatan melalui Lembaga peradilan
e. Penghentian layanan
f. konversi piutang menjadi penyertaan modal daerah;
g. penjualan hak tagih/piutang; dan/atau
h. penyerahan aset untuk pembayaran utang (debt to asset swap)
2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dapat melakukan upaya optimalisasi lain sesuai karakteristik daerah
masing-masing
3) penagihan dengan kegiatan optimalisasi berpedoman pada peraturan Menteri dalam negeri
Pasal 11
1) Penagihan berupa Kerjasama dengan pihak ketiga berdasar nota kesepahaman/PKS
2) nota kesepahaman/PKS minimal memuat: daftar rincian Penanggung Utang, pola kerja, pendanaan, jangka
waktu
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 12
1) Usulan penghapusan Piutang daerah dengan kategori macet yang tidak dapat diserahkan pengurusannya pada
PUPN setelah diterbitkan surat PPDTO oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daearah
2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah bertanggung jawab penuh terhadap penerbitan PPDTO.
3) Bentuk dan format surat PPDTO sesuai dengan contoh dalam Lampiran PMK
Pasal 13
1) Syarat penetapan Piutang Daerah kategori macet menjadi PPDTO: a) Penanggung Utang tidak mempunyai
kemampuan/tidak diketahui tempat tinggalnya b) tidak ada Barjam/Barjam tidak punya nilai ekonomis
2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dapat meminta reviu dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah
untuk memastikan piutang telah dikelola secara optimal dan layak dihapuskan.
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 14-15
Syarat penerbitan PPDTO untuk piutang daerah dengan sisa kewajiban paling banyak Rp8.000.000,00 per
Penanggung Utang/setara dan tidak ada Barjam/Barjam tidak punya nilai ekonomis:
a. Telah disampaikan Surat Penagihan
b. Kualitas piutang macet.
c. Usia pencatatan sudah lebih dari 5 tahun dan tidak ada angsuran/angsuran kurang dari 10% dari kewajiban
d. Penanggung utang tidak punya kemampuan dengan disertai bukti dukung berupa:
1) Kartu keluarga miskin
2) Putusan pailit
3) Surat keterangan dari kelurahan/kantor Kepala Desa/kantor kepala lingkungan/kantor instansi yang berwenang/
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang menyatakan Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan utang atau tidak diketahui tempat tinggalnya;
4) bukti penerimaan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin, bukti penerima manfaat bantuan sosial berupa
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) atau
program lain yang sejenis; dan/atau
5) bukti kunjungan penagihan oleh petugas di lingkungan instansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam
bentuk surat kunjungan atau berita acara atau bukti lain yang menyimpulkan bahwa Penanggung Utang tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan utang atau tidak diketahui lagi tempat tinggalnya
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 16
Syarat penerbitan PPDTO untuk piutang daerah dengan sisa kewajiban lebih dari Rp8.000.000,00 s.d.
Rp50.000.000,00 per Penanggung Utang/setara dan tidak ada Barjam/Barjam tidak punya nilai ekonomis:
a. Telah disampaikan Surat Penagihan
b. Kualitas piutang macet.
c. Usia pencatatan sudah lebih dari 7 tahun dan tidak ada angsuran/angsuran kurang dari 10% dari kewajiban
d. Penanggung utang tidak punya kemampuan dengan disertai bukti dukung berupa:
1) Kartu keluarga miskin
2) Putusan pailit
3) Surat keterangan dari kelurahan/kantor Kepala Desa/kantor kepala lingkungan/kantor instansi yang berwenang/
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang menyatakan Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan utang atau tidak diketahui tempat tinggalnya;
4) bukti penerimaan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin, bukti penerima manfaat bantuan sosial berupa
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) atau
program lain yang sejenis; dan/atau
5) bukti kunjungan penagihan oleh petugas di lingkungan instansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam
bentuk surat kunjungan atau berita acara atau bukti lain yang menyimpulkan bahwa Penanggung Utang tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan utang atau tidak diketahui lagi tempat tinggalnya
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 17
Syarat penerbitan PPDTO untuk piutang daerah dengan sisa kewajiban lebih dari Rp50.000.000,00 s.d.
Rp1.000.000.000,00 per Penanggung Utang/setara dan tidak ada Barjam/Barjam tidak punya nilai ekonomis:
a. Telah disampaikan Surat Penagihan
b. Kualitas piutang macet.
c. Usia pencatatan sudah lebih dari 10 tahun dan tidak ada angsuran/angsuran kurang dari 10% dari kewajiban
d. Penanggung utang tidak punya kemampuan dengan disertai bukti dukung berupa:
1) Kartu keluarga miskin
2) Putusan pailit
3) Surat keterangan dari kelurahan/kantor Kepala Desa/kantor kepala lingkungan/kantor instansi yang berwenang/
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang menyatakan Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan utang atau tidak diketahui tempat tinggalnya;
4) bukti penerimaan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin, bukti penerima manfaat bantuan sosial berupa
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) atau
program lain yang sejenis; dan/atau
5) bukti kunjungan penagihan oleh petugas di lingkungan instansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam
bentuk surat kunjungan atau berita acara atau bukti lain yang menyimpulkan bahwa Penanggung Utang tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan utang atau tidak diketahui lagi tempat tinggalnya
BAB III
PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN
(Pasal 7 s.d 18)
Pasal 18
Syarat penerbitan PPDTO untuk piutang daerah dengan sisa kewajiban lebih dari Rp1.000.000.000,00 per
Penanggung Utang/setara dan tidak ada Barjam/Barjam tidak punya nilai ekonomis:
a. Telah disampaikan Surat Penagihan
b. Kualitas piutang macet.
c. Usia pencatatan sudah lebih dari 10 tahun dan tidak ada angsuran/angsuran kurang dari 10% dari kewajiban
d. Penanggung utang tidak punya kemampuan dengan disertai bukti dukung berupa:
1) Kartu keluarga miskin
2) Putusan pailit
3) Surat keterangan dari kelurahan/kantor Kepala Desa/kantor kepala lingkungan/kantor instansi yang berwenang/
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang menyatakan Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan utang atau tidak diketahui tempat tinggalnya;
4) bukti penerimaan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin, bukti penerima manfaat bantuan sosial berupa
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) atau
program lain yang sejenis; dan/atau
5) bukti kunjungan penagihan oleh petugas di lingkungan instansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dalam
bentuk surat kunjungan atau berita acara atau bukti lain yang menyimpulkan bahwa Penanggung Utang tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan utang atau tidak diketahui lagi tempat tinggalnya
e. Telah dilakukan Kerjasama penagihan dengan pihak ketiga sebagaimana pasal 10 ayat (1) huruf a
BAB IV
TATA CARA PENGAJUAN USULAN, PENELITIAN DAN PENETAPAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH
YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN (Pasal 19 s.d 28)
Pasal 19
Penghapusan Piutang Daerah yang tidak dapat diserahkan pengurusannya kepada PUPN, meliputi a) Penghapusan
Secara Bersyarat; b) Penghapusan Secara Mutlak
Pasal 20
Kewenangan menetapkan Penghapusan secara bersyarat/mutlak atas Piutang Daerah dilakukan oleh:
a. Gubernur/Bupati/Wali Kota untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00; dan
b. Gubernur /Bupati/Wali Kota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk jumlah lebih dari
Rp5.000.000.000,00.
Pasal 21
1) Usulan penghapusan diajukan setelah diterbitkan PPDTO oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
2) Selanjutnya Sekretaris Daerah mengusulkan Penghapusan secara bersyarat/mutlak untuk jumlah:
a. s.d. 5M kepada Gubernur/Bupati/Walikota
b. Lebih dari 5M kepada Gubernur/Bupati/Walikota dengan persetujuan DPRD
3) Batasan nilai di atas merupakan nilai per Penanggung Utang
BAB IV
TATA CARA PENGAJUAN USULAN, PENELITIAN DAN PENETAPAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH
YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN (Pasal 19 s.d 28)
Pasal 22
1) Usulan Penghapusan Secara Bersyarat disampaikan secara tertulis dan minimal dilengkapi dokumen: a)
daftar nominatif Penanggung Utang dan b) PPDTO dari Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
2) Dalam hal Piutang Daerah TGR, usulan dilengkapi dokumen: a) daftar nominatif Penanggung Utang; b) PPDTO
dari Pejabat Pengelola Keuangan Daerah; dan c) surat rekomendasi penghapusan dari BPK
Pasal 23
1) Usulan Penghapusan Secara Mutlak diajukan setelah lewat waktu 2 tahun sejak tanggal penetapan
Penghapusan Secara Bersyarat
2) Usulan Penghapusan Secara Mutlak disampaikan secara tertulis dan minimal dilengkapi dokumen: a) daftar
nominatif Penanggung Utang; b) Surat Penetapan Penghapusan secara bersyarat; c) surat keterangan oleh
apparat/pejabat yang menyatakan Penanggung Utang tidak mampu/tidak diketahui tempat tinggalnya
3) Dalam hal Piutang Daerah berasal dari pasien Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, surat
keterangan pasal 23 ayat (2) huruf c dikeluarkan oleh pemilik piutang
4) Dokumen nomor 2 dan 3 di atas terbit setalah lewat waktu 2 tahun sejak tanggal penetapan surat penghapusan
secara bersyarat
BAB IV
TATA CARA PENGAJUAN USULAN, PENELITIAN DAN PENETAPAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH
YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN (Pasal 19 s.d 28)
Pasal 24
1) Daftar nominatif Penanggung Utang memuat informasi paling sedikit:
a. Identitas Penanggung Utang (nama dan alamat)
b. Jumlah sisa utang per Penanggung Utang
c. Tanggal terjadi Piutang
d. Tanggal piutang jatuh tempo/ dinyatakan macet;
e. nomor dan tanggal PPDTO; dan
f. keterangan tentang keberadaan dan kemampuan Penanggung Utang, keberadaan dan kondisi barang jaminan,
dan/ atau keterangan lain yang terkait
2) Daftar nominatif ditandatangani oleh Pejabat yang mengusulkan penghapusan secara bersyarat/mutlak (dhi.
Sekretaris Daerah) sesuai dengan bentuk dan format contoh pada Lampiran
Pasal 25
1) Usulan penghapusan ditindaklanjuti dengan penelitian dokumen persyaratan
2) Dalam hal dari hasil penelitian dokumen persyaratan telah terpenuhi dan dapat dibuktikan kebenarannya,
usulan penghapusan dapat diterima dan diproses lebih lanjut
3) Dalam hal dari hasil penelitian dokumen persyaratan BELUM terpenuhi dan TIDAK dapat dibuktikan
kebenarannya, usulan penghapusan belum dapat diterima dan dikembalikan ke pengusul untuk dilengkapi
BAB IV
TATA CARA PENGAJUAN USULAN, PENELITIAN DAN PENETAPAN PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH
YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN PENGURUSANNYA KEPADA PUPN (Pasal 19 s.d 28)
Pasal 26
Gubernur/Bupati/Wali Kota, atau Gubernur/Bupati/Wali Kota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menetapkan Penghapusan Secara Bersyarat/Mutlak Piutang Daerah untuk usulan penghapusan dengan dokumen
persyaratan yang telah terpenuhi dan dapat dibuktikan kebenarannya
Pasal 27
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah mengadministrasikan dan menindaklanjuti Penetapan Penghapusan Secara
Bersyarat/Mutlak Piutang Daerah
Pasal 28
Bentuk dan format penetapan Penghapusan Secara Bersyarat /Mutlak Piutang Daerah sesuai dengan contoh dalam
Lampiran PMK
BAB V
KOORDINASI
Pasal 29
DJKN dapat berkoordinasi dengan: a) Dirjen pada Kemendagri; dan b) Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Piutang Daerah yang telah diurus oleh PUPN sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini dengan jumlah penyerahan paling banyak Rp8.000.000.00 per Penanggung Utang atau
setara, dan tidak ada Barang Jaminan, atau Barang Jaminan tidak mempunyai nilai ekonomis, tetap diurus oleh
PUPN berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pengurusan piutang negara
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan (16 September 2022)
THANK
YOU
Direktorat PKKN
Subdirektorat PKPN email:
piutangnegara@gmail.com
31
www.djkn.kemenkeu.go.id