PERMENDAGRI
No 79 THN 2022
Ketentuan mengenai
“Tata Cara
Penggunaan dan
Pasal 44 Ayat (1)
Penyelenggaraan KKPD
untuk Pelaksanaan APBD
diatur dengan PERKADA.
DEFENISI • KKPD adalah kartu kredit yang dapat digunakan
untuk melakukan pembayaran atas belanja yang
dibebankan pada APBD, setelah kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi oleh
bank penerbit Kartu Kredit sesuai dengan
• Kartu Kredit adalah kartu kredit
kewajibannya pada waktu yang disepakati dan
sebagaimana diatur dalam
satuan kerja perangkat daerah berkewajiban
ketentuan peraturan perundang-
melakukan pelunasan kewajiban pembayaran
undangan Bank Indonesia di
pada waktu yang disepakati dengan pelunasan
bidang sistem pembayaran.
pembayaran secara sekaligus.
(Pasal 1 angka 3
(Pasal 1 angka 4
Permendagri No. 79/2022) Permendagri 79/2022)
TUJUAN PENGGUNAAN KKPD
PD PEMDA
TUJUAN
PENGGUNAAN KKPD
9
PPKD selaku BUD
KUASA BUD
ADMINISTRATOR KKPD
PPKD selaku BUD
memberikan persetujuan atas permintaan kenaikan limit belanja KKPD dari Pemegang KKPD
menyampaikan usulan daftar Pemegang KKPD dan Administrator KKPD kepada kepala daerah melalui PPKD selaku BUD
menerbitkan surat pernyataan UP untuk diajukan pada saat penyampaian SPM UP Tunai ke Kuasa BUD
mengajukan surat permohonan perubahan besaran UP KKPD kepada kepala daerah melalui PPKD selaku BUD
mengesahkan sebagian/seluruhnya bukti-bukti pengeluaran atas tagihan yang dibayarkan dengan KKPD
menolak bukti-bukti pengeluaran atas tagihan yang dibayarkan dengan KKPD dalam hal tidak memenuhi ketentuan
menyampaikan surat penolakan kpd pelaksana Kuasa Pengguna KKPD atas bukti pengeluaran yang tidak memenuhi ketentuan
PA menerbitkan SPM-GU KKPD dan menyampaikan kepada Kuasa BUD untuk penerbitan SP2D-GU KKPD
menerima kuasa penggunaan KKPD dari PA/KPA selaku Pemegang KKPD untuk
melakukan belanja menggunakan KKPD
melakukan verifikasi daftar nominatif belanja menggunakan KKPD beserta dokumen pendukung
menyiapkan DPT
melakukan verifikasi SPP GU KKPD beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh BP
• kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBD
• kebenaran materiil dan perhitungan bukti-bukti pengeluaran
• kebenaran perhitungan Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara
• kesesuaian perhitungan antara bukti pengeluaran dengan Tagihan (e-
billing)/Daftar Tagihan Sementara
• kesesuaian jenis belanja yang dapat dibayarkan
• dengan KKPD
• kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa dalam
perjanjian/kontrak, dokumen serah terima barang/jasa, dan barang/jasa
yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa.
BP/BPP
menyampaikan kebutuhan UP KKPD SKPD kepada PA
melampirkan daftar rincian yang menyatakan jumlah UP Tunai dan UP KKPD yang dikelola oleh BPP dalam pengajuan
UP dan/atau pengajuan perubahan besaran UP KKPD SKPD ke PPKD selaku BUD
menolak NPD KKPD dan DPT KKPD yang diajukan dan mengembalikan kepada PA dalam hal tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan
BP mengajukan penggantian UP KKPD melalui SPP-GU KKPD kepada PA dengan melampirkan NPD KKPD dan DPT
KKPD dari PA dan NPD KKPD dan DPT KKPD dari KPA, beserta dokumen pendukung lainnya melalui PPK-SKPD untuk
dilakukan verifikasi
melakukan pembayaran tagihan KKPD melalui pendebitan rekening BP ke rekening Bank Penerbit KKPD
meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKPD secara sementara atau permanen kepada Bank Penerbit KKPD setelah mendapat
persetujuan dari PA/KPA
menginformasikan nilai kenaikan batasan belanja (limit) KKPD, periode kenaikan batasan belanja (limit) KKPD, serta nomor dan nama
KKPD kepada Bank Penerbit KKPD dalam hal permintaan kenaikan batasan belanja (limit) KKPD secara sementara
menginformasikan nilai kenaikan batasan belanja (limit) KKPD, periode permanen, serta nomor dan nama KKPD kepada Bank Penerbit
KKPD dalam hal permintaan kenaikan batasan belanja (limit) KKPD secara permanen
melakukan monitoring pengembalian batasan belanja (limit) KKPD secara sementara ke batasan belanja (limit) awal setelah periode
kenaikan batasan belanja (limit) sementara/masa berlaku penggunaan UP KKPD
mengajukan permintaan pengembalian batasan belanja (limit) KKPD ke batasan belanja (limit) awal kepada Bank Penerbit KKPD dalam
hal batasan belanja (limit) KKPD yang dinaikkan secara sementara tidak kembali kebatasan belanja (limit) awal setelah periode berakhir
meminta penyetoran kembali atas keterlanjuran pembayaran kepada Bank Penerbit KKPD melalui surat elektronik dan/atau sarana
tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari PA/KPA
menginformasikan nilai keterlanjuran pembayaran, nomor dan nama KKPD, bukti-bukti pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan
nomor rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali kepada Bank Penerbit KKPD dalam hal penyetoran kembali atas keterlanjuran
pembayaran.
UANG PERSEDIAAN KATU KREDIT
PEMERINTAH DAERAH (UP KKPD)
19
ALUR PIKIR
PEMBAYARAN DENGAN UANG PERSEDIAAN DAPAT DIGANTIKAN DENGAN ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI BERUPA KARTU
KREDIT YANG SELAMA INI TELAH DISEDIAKAN PIHAK BANK, SEHINGGA DAPAT MENEKAN JUMLAH UP YANG BEREDAR
Corporate Corporate
Corporate
Card Card
Card
Sebelum
Dana UP Tunai 100% Saat ini
Kas Tunai di Brankas
dan/atau Kas di Bank Terdiri dari UP Tunai
(60%) dan UP KKP (40%)
UP Tunai di Brankas
dan/atau Kas di Bank
UP KKP di RKUD
PROPORSI UANG PERSEDIAAN (UP)
UP KKPD
NAIK
40% UP TUNAI dapat diajukan
60% perubahan Proporsi
UP KKPD
TURUN
PALING RENDAH 30%
22
KETENTUAN UP KKPD
Proporsi UP
• UP Tunai sebesar 60% dari UP SKPD
• UP KKPD sebesar 40% dari UP SKPD
Belanja Barang
Dan Jasa serta Belanja
Modal
Belanja Perjadin
ATK Pemeliharaan Jamuan
dipegang oleh Pelaksana
Kegiatan/Belanja Tiket Penginapan
(Contoh: PPTK/Pejabat Pelalsana Pengguna KKPD dan/atau
pegawai lainnya yang ditugaskan oleh PA/KPA/PPK untuk dipegang oleh Pelaksana Perjadin
melaksanakan pembelian/ pengadaan barang/jasa) (Contoh: Pegawai/Pejabat Pelaksana Perjadin)
Kartu Kredit Untuk Keperluan Belanja
Perjalanan Dinas Jabatan
28
Batasan Belanja (Limit)
KKPD
Penggunaan KKPD dilakukan dengan nilai belanja paling banyak sebesar Rp200 juta untuk 1 (satu) penerima
pembayaran yang dilakukan melalui transaksi katalog elektronik, toko daring, dan PLSE yang disediakan oleh
lembaga LKPP
Dalam hal KKPD digunakan untuk transaksi di luar sarana katalog elektronik, toko daring, dan PLSE yang
disediakan oleh lembaga LKPP, nilai belanja paling banyak untuk 1 (satu) penerima pembayaran sebesar Rp50
juta
PENGAJUAN, PENERBITAN DAN
PENGGUNAAN KKPD
30
PPKD selaku BUD menunjuk Bank
Dalam hal Bank penempatan RKUD belum
yang menjadi penempatan RKUD
memiliki kewenangan menerbitkan Kartu Kredit,
untuk menerbitkan KKPD sesuai
bank penempatan RKUD melakukan kerja sama
dengan ketentuan peraturan
dengan bank BUMN dalam penerbitkan KKPD.
perundang-undangan.
• Dalam penggunaan KKPD, biaya yang dibebankan pada APBD hanya biaya materai
• Pengaturan biaya dituangkan dalam perjanjian kerja sama penggunaan KKPD antara PPKD
selaku BUD dengan pejabat Bank Penerbit KKPD.
35
ALUR PEMBAYARAN TAGIHAN KKPD
PERSETUJUAN BAYAR OLH PA/KPA PROSES PENCAIRAN DAN PEMBAYARAN
PPK-SKPD/PPK
PPTK UNIT SKPD
PA/KPA BP PPK-SKPD PA
Memverifikasi daftar
BPP/BPP
dan NPD Tagihan
Menyampaikan Draft (e-Biling)
PEMINDAHBUKUAN KE REK BP SP2D-GU KKPD
DPT dan NPD kpd
PA/KPA utk diTTD BANK RKUD
Tagihan
Bank Kerja (e-Biling)
BPD
Sama/BUMN
CONTOH
DAFTAR PENGELUARAN
RIIL (DPR)
FITUR SIPD
CONTOH
DAFTAR PEMBAYARAN
TAGIHAN (DPT)
FITUR SIPD
KETENTUAN PEMBAYARAN TAGIHAN
BELANJA KKPD
Pembayaran Tagihan Bank oleh BP/BPP sesuai dengan belanja yang disetujui oleh PA/KPA
(berdasarkan DPT dan NPD)
Dalam hal terdapat belanja yang tidak disetujui oleh PA/KPA, PA/KPA menerbitkan Surat
Penolakan Setuju Bayar kepada PPTK
Belanja yang tidak disetujui oleh PA/KPA berdasarkan Surat Penolakan setuju bayar, PPTK
wajib membayarkan Tagihan tsb kpd Bank Penerbit KKPD
PPTK melakukan pembayaran kepada Bank Penerbit KKPD sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan
Dalam hal PPTK belum melakukan pembayaran sampai dengan waktu yang ditetapkan dapat
diberikan sanksi ………………
Pembukuan Belanja KKPD
Seluruh Penerimaan UP KKPD melalui SP2D GU-KKPD dan Belanja UP KKPD dicatat
dalam BKU BP/BPP
PRESENTATION TITLE 40
6/7/2023
Ilustrasi
Tgl 16 Januari 2023 Pemda Mekar Jaya menetapkan UP masing-masing SKPD dengan
Keputusan Bupati No. xx/xx/2023.
Berdasarkan SK Bupati tsb, SKPD BPKAD mendapatkan UP sebesar Rp1.000.000.000,00
dengan proporsi UP Tunai sebesar Rp600.000.000,00 dan UP KKPD sebesar
Rp400.000.000,00;
Berdasarkan SK Bupati tsb, tgl 16 Januari 2023 Kepala BPKAD selaku PA menerbitkan SK PA
ttg Besaran Pelimpahan UP kpd KPA (dikelola BPP) dengan rincian sbb:
• KPA A sebesar Rp200.000.000,00 (UP Tunai 120.000.000,00 dan UP KKPD sebsar
Rp80.000.000,00;
• KPA B sebesar Rp200.000.000,00 (UP Tunai 120.000.000,00 dan UP KKPD sebsar
Rp80.000.000,00;
• KPA C sebesar Rp200.000.000,00 (UP Tunai 120.000.000,00 dan UP KKPD sebsar
Rp80.000.000,00;
41
Ilustrasi
Berdasarkan SK Bupati tsb, Tgl 16 Januari 2023 BP SKPD BPKAD mengajukan SPP-UP Tunai sebesar
Rp600.000.000,00 kepada PA melalui PPK-SKPD, disertai pengajuan draft Usulan Daftar Pemegang
KKPD dan Administrasi KKPD serta Limit KKPD, dengan rincian sbb:
Tgl 18 Januari 2023, PA menertbitkan SPM-UP Tunai dan Menandatangani usulan Daftar Pemegang
KKPD dan Administrasi KKPD, dan selanjutnya menyampaikan SPM-UP Tunai sekaligus Usulan
Pemegang KKPD dan Adminiatrasi KKPD kpd PPKD melalui Kuasa BUD;
Berdasarkan SPM-UP Tunai, Tgl 19 Kuasa BUD menerbitkan SP2D UP Tunai dan memerintahkan
pembayaran kpd Bank RKUD.
Selanjutnya Kuasa BUD menyiapkan draft Keputusan Bupati ttg Pemegang KKPD dan Administrasi
KKPD, dan selanjutnya dismapikan kpd PPKD untuk proses penetapan SK Bupati.
Ilustrasi
Tgl 23 Januari Bank Penerbit KKPD menerbitkan KKPD dan menyerahkan kepada Pemegang KKPD
melalui PPKD untuk segera diaktivasi dan digunakan.
Tgl 28 Januari 2023, Bank Penerbit KKPD menyampaikan tagihan penggunaan KKPD kpd Pemegang
KKPD (e-Billing) dgn daftar tagihan PA sebesar Rp140.000.000,00, KPA A sebesar Rp60.000.000,00,
KPA B sebesar Rp70.000.000,00 dan KPA C sebesar Rp80.000.000,00;
Berdasarkan tagihan (e Billing) PPTK mengajukan Daftar Pengeluaran Riil kepada PA/KPA melalui
PPK-SKPD/PPK Unit SKPD. Sesuai hasil Verifikasi seluruh belanja sesuai ketentuan, PPK-SKPD/PPK
Unit SKPD menyiapkan Daftar Pembayaran Tagihan (DPT) dan Nota Pencairan Dana (NPD);
Tgl. 3 Februari 2023, PA/KPA menyetujui dan menandatangani DPT dan NPD dsn menyampaikan
kpd BP/BPP;
BP/BPP melakukan verifikasi dan selanjutnya BPP menyampaikan DPT dan NPD yang ditandatangan
KPA kpd BP untuk dikonsolidasikan dalam rangka pengaujuan SPP-GU KKPD;
Tgl 6 Februari 2023, BP menerbitkan SPP-GU KKPD sebesar Rp350.000.000,00 berdasarkan hasil
konsolidasi DPT dan NPD dan mengajukan kepada PA melalui PPK-SKPD;
PPK-SKPD melakukan Verifikasi SPP-GU KKPD dan berdasarkan hasil verifikasi PPK-SKPD
menyiapkan SPM-GU KKPD;
Ilustrasi
Tgl 7 Februari 2023, PA menerbitkan SPM-GU KKPD dan menyampaikan kpd Kuasa BUD untuk
penerbitan SP2D-GU KKPD;
Tgl 8 Februari 2023, Kuasa BUD menerbitkan SP2D-GU KKPD sebesar Rp350.000.000,00 dan
memerintahkan Bank RKUD untuk melakukan pembayaran dan memindahbukukan ke Rekening BP;
BP melakukan pemindahbukuan UP KKPD ke rekening masing-masing BPP dgn rinc: BPP A sebesar
Rp60.000.000,00, BPP B sebesar Rp70.000.000,00 dan BPP C sebesar Rp80.000.000,00;
Tgl. 8 Februari 2023, BP/BPP melakukan pembayaran belanja menggunakan KKPD (tagihan Bank
Penerbit KKPD) dengan melakukan pendebitan ke rekening Bank Penerbit KKPD.
Pembukuan Oleh BP
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …
BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN/BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
SKPD : ………………..
NO.
TANGGAL URAIAN KODE REKENING PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
BKU
SALDO 0
SKPD : ………………..
NO.
TANGGAL URAIAN KODE REKENING PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
BKU
SALDO 0
SKPD : ………………..
NO.
TANGGAL URAIAN KODE REKENING PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
BKU
SALDO 0
SKPD : ………………..
NO.
TANGGAL URAIAN KODE REKENING PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
BKU
SALDO 0
KODE
TANGGAL NO. BUKTI NAMA REKENING DEBET KREDIT
REKENING
Pembayaran atas tagihan KKPD kepada Bank Penerbit KKPD yang melebihi
tagihan/haknya merupakan keterlanjuran pembayaran
Keterlanjuran pembayaran harus disetorkan kembali oleh Bank Penerbit KKPD ke rekening
BP/BPP untuk penyetoran kembali.
Penyelesaian Penyetoran kembali dimintakan oleh Administrator KKPD kepada Bank Penerbit KKP melalui
surat elektronik dan/atau sarana tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari
Atas Keterlanjuran PA/KPA
Pembayaran
Untuk permintaan penyetoran kembali, Administrator KKPD harus menginformasikan
kepada Bank Penerbit KKPD, sebagai berikut:
a. nilai keterlanjuran pembayaran
b. nomor dan nama KKPD
c. bukti-bukti pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan
d. nomor rekening BP/BPP dan/atau rekening yang ditunjuk untuk penyetoran
kembali
PRESENTATION TITLE 52
Pembayaran Keterlanjuran
Pembayaran KKPD
Dalam hal informasi permintaan penyetoran kembali telah terpenuhi,
Bank Penerbit KKPD melakukan penyetoran kembali ke rekening BP/BPP
dan/atau rekening yang ditunjuk paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah pengajuan permintaan penyetoran kembali oleh Administrator
KKPD
Penyelesaian
Atas Keterlanjuran Dalam hal informasi permintaan penyetoran kembali tidak terpenuhi,
Pembayaran Bank Penerbit KKP memberitahukan kepada Administrator KKPD untuk
memperbaiki permintaan penyetoran kembali dan informasi
53
Pengaduan Permasalahan
Penggunaan KKPD
Pemegang KKPD dapat menyampaikan pengaduan terkait
permasalahan dalam penggunaan KKPD
6/7/2023
PELUNCURAN KKP DOMESTIK FASE 1 MENGGUNAKAN MEDIA
QRIS, PENGGUNAAN KARTU DITAHAPAN BERIKUTNYA
TAHAPAN QRIS
1 2 3 4
Pemegang KKPD menerima Pemegang KKPD melakukan Pemegang KKPD Pemegang KKPD melakukan
Info KKPD secara fisik aktivasi melalui SMS mendownload aplikasi mobile transaksi Qris melalui mobile
banking Bank Kerjasama Banking.
Bupati/Walikota menyampaikan
Monitoring dan evaluasi dilakukan
Laporan hasil monitoring dan
untuk memastikan pelaksanaan
evaluasi pelaksanaan pembayaran
pembayaran menggunakan KKPD
belanja daerah menggunakan KKPD
sesuai dengan ketentuan peraturan
kepada Gubernur
perundang-undangan
57
KONDISI FAKTUAL IMPLEMENTASI KKP DOMESTIK
PADA PENERINTAH DAERAH
• Beberapa Daerah telah menggunakan KKPD dalam pelaksanaan Belanja Daerah,
namun terdapat beberapa kendala: SARAN DAN MASUKAN
a. KKP Domestik saat ini yang digunakan berupa KKP Domestik QRIS yang Untuk efektifitas penggunaan KKPD Domestik, Bank
transaksinya dibatasi paling tinggi 10 juta per transaksi, sehingga belum dapat
Pembangunan Daerah sebagai penempatan RKUD segera
mendorong percepatan realisasi belanja dengan limit belanja sampai dengan
mengajukan izin penerbitan KKP Domestik ke OJK dan BI
200 juta per penerima sebagaimana ketentuan Pasal 19 Permendagri 79 Tahun
2022;
b. Adanya biaya penggunaan QRIS yang ditanggung oleh penyedia barang dan
jasa sehingga penyedia barang dan jasa lebih memilih transaksi langsung OJK dan BI diharapkan dapat mendorong percepatan
dibandingkan KKP Domestik QRIS; pemberian Izin penerbiatan KKP Domestik kepada Bank
c. Aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang digunaan Pemda belum didukung Pembangunan Daerah sebagai penempatan RKUD sehigga
fitur penatausahaan KKPD, sehingga dilakukan secara manual yang tidak perlu Co-Branding dengan BUMN
membutuhkan waktu yang cukup lama;
Janes Saragih
HP. 082113313137