REPUBLIK INDONESIA
Simplifikasi &
PERATURAN MENTERI KEUANGAN Penyempurnaan
NOMOR 129/PMK.05/2020 Regulasi BLU
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM
Stakeholder lebih mudah
memahami regulasi BLU
secara utuh.
BLU
penyelenggaraan fungsi organisasi
adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada berdasarkan kaidah-kaidah manajemen
yg baik dalam rangka pemberian
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan layanan yg bermutu &
dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. berkesinambungan.
BLU menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktIk-praktek bisnis yg sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya.
BLU beroperasi sebagai unit kerja K/L untuk tujuan Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
BLU bertujuan untuk penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLU dari segi
pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan
meningkatkan pelayanan manfaat layanan yang dihasilkan.
kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang
kepada masyarakat untuk bersangkutan. Layanan BLU dapat diarahkan untuk menghasilkan manfaat yang
memajukan kesejahteraan umum mendukung stabilisasi ekonomi & fiskal.
dan mencerdaskan kehidupan
K/L tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan
bangsa dengan memberikan Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung
kewenangan yang didelegasikannya kepada BLU
fleksibilitas dalam pengelolaan dan menjalankan peran pengawasan terhadap jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan
keuangan berdasarkan prinsip kinerja BLU dan pelaksanaan kewenangan yang umum yang didelegasikan kepadanya oleh
ekonomi dan produktivitas, dan didelegasikan. Menteri/Pimpinan Lembaga.
penerapan Praktik Bisnis yang
Sehat. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan
pencarian keuntungan.
BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan
K/L & karenanya status hukum BLU tidak terpisah
dari K/L sebagai instansi induk. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan
BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan keuangan dan kinerja K/L.
dengan Praktik Bisnis yang Sehat.
Dalam rangka mewujudkan konsep bisnis yang sehat, BLU harus senantiasa meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang dapat berupa
kewenangan merencanakan dan menetapkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan.
2
PERSYARATAN, PENETAPAN, & PENCABUTAN PMK 180/PMK.05/2016 - Penetapan & Pencabutan BLU
PERSYARATAN
Substantif (Pasal 6)
Teknis (Pasal 7) Administratif (Pasal 8)
3
STANDAR LAYANAN
(Pasal 30)
BLU dalam memberikan layanan Standar pelayanan minimum merupakan ukuran pelayanan yang harus dipenuhi oleh BLU dalam memberikan pelayanan
umum kepada masyarakat.
menggunakan standar pelayanan
minimum
Tujuan
Ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.
Dapat diusulkan oleh BLU. Standar pelayanan minimum bertujuan untuk memberikan batasan layanan minimum yang
seharusnya dipenuhi oleh Pemerintah.
Harus mempertimbangkan kualitas layanan,
pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya, serta Syarat
kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Penyusunan berpedoman pada standar pelayanan Agar fungsi standar pelayanan minimum dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka standar layanan BLU
minimum K/L, industri sejenis, dan/atau peraturan semestinya memenuhi persyaratan:
perundang-undangan yang mengatur mengenai standar S Specific fokus pada jenis layanan
pelayanan minimum.
M Measurable dapat diukur
Standar pelayanan minimum harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta
kemudahan untuk mendapatkan layanan. Kualitas layanan paling sedikit meliputi teknis layanan, proses layanan, tata
cara, dan waktu tunggu untuk mendapatkan layanan. Standar pelayanan minimum bersifat sederhana, konkrit, mudah
diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mempunyai batas waktu pencapaian.
Standar pelayanan minimum disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan serta
kemampuan kelembagaan dan sumber daya manusia BLU.
4
TARIF LAYANAN PMK 100/PMK.05/2016 - Pedoman Umum Penyusunan Tarif Layanan BLU.
(Pasal 31-33)
BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan dalam bentuk tarif layanan.
1. Pengusulan Tarif 2. Penyapaian Usulan Tarif 3. Penetapan Tarif Diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
Besaran tarif ditetapkan berdasarkan kontrak atau dokumen lain
yang dipersamakan dengan kontrak
Jenis layanan merupakan penunjang tugas & fungsi BLU
Pemimpin BLU Menteri/pim lembaga Menkeu Melaksanakan kebijakan Pemerintah yg bersifat strategis
Sesuai dengan kebijakan K/L dalam penetapan tarif layanan (standar struktur Penilaian dapat menggunakan indeks tarif yang diatur lebih lanjut oleh Dirjen
biaya, kewajaran tarif, dan alokasi anggaran). Perbendaharaan. (Pasal 36)
Disampaikan kepada Menkeu paling lama 6 bulan setelah BLU ditetapkan. Tarif layanan dapat kolektif berupa: (Pasal 38)
• batas waktu penyampaian terlampaui, Menteri/Pimpinan Lembaga • tarif dalam satu K/L dengan karakteristik layanan yang sama dibagi berdasarkan zona;
menjelaskan alasan keterlambatan.
dan/atau
• belum disampaikan kepada Menkeu s.d. 12 bulan setelah BLU ditetapkan,
Menteri Keuangan dapat mengevaluasi penetapan BLU.
• tarif dalam bentuk penggabungan tarif beberapa BLU dalam satu K/L atau K/L yang
berbeda.
Dapat berupa usulan tarif layanan kolektif.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan zona pada BLU diatur dengan Perdirjen
(Pasal 35) Perbendaharaan.
5
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PMK 92/PMK.05/2011 - RBA serta Pelaksanaan Anggaran BLU.
6
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
(Pasal 65-68)
• Saldo awal kas dpt bersumber dari Pencairan (Pasal 61-62) Revisi
RBA Definitif surplus anggaran tahun sebelumnya dan
saldo pembiayaan bersih BLU tahun
DIPA Petikan BLU disampaikan oleh Dalam hal revisi RBA Definitif berakibat pada perubahan DIPA
Menteri/Pimpinan Lembaga kpd Petikan BLU, maka diikuti dengan revisi DIPA Petikan BLU.
(Pasal 59-60) sebelumnya. Menkeu sesuai dengan ketentuan yg Revisi DIPA Petikan BLU terdiri atas yang sumber dananya
acuan penyusunan • Saldo awal kas tidak termasuk: berlaku disahkan menjadi dasar dari PNBP BLU dan selain PNBP BLU.
–
bagi penarikan dana yang bersumber
saldo kas yang berasal dari Revisi yang sumber dananya berasal dari PNBP BLU
pengeluaran pembiayaan APBN dari APBN (rupiah murni).
diakibatkan oleh:
(rupiah murni) tahun sebelumnya; Berdasar DIPA Petikan BLU, KPA • perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan
dan/atau mengajukan SPM kpd KPPN. pagu anggaran belanja diatas pagu APBN (rupiah murni);
– saldo kas yang berasal dari KPPN menerbitkan SP2D sesuai • Perubahan/pergeseran rincian anggaran belanja dalam hal
pembiayaan yang didanai dari ketentuan perundangan. pagu anggaran tetap.
APBN (rupiah murni) tahun berjalan Perubahan/pergeseran rincian anggaran belanja paling sedikit
yang telah tercantum dalam DIPA Pendapatan meliputi:
selain DIPA Petikan BLU. Pendapatan yg diperoleh BLU dapat • pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu DIPA Petikan
(Pasal 63)
• Saldo pembiayaan bersih BLU dikelola dan digunakan langsung BLU tetap;
merupakan selisih antara penerimaan untuk membiayai pengeluaran BLU • perubahan rincian anggaran akibat belanja melebihi pagu
pembiayaan BLU dengan pengeluaran sesuai dengan RBA Definitif. DIPA Petikan BLU namun masih dalam ambang batas
pembiayaan BLU. fleksibilitas;
Hibah terikat yang diperoleh dari
DIPA Petikan BLU • Surplus anggaran tahun sebelumnya masyarakat/badan hukum lain harus
• perubahan rincian anggaran akibat belanja melebihi ambang
batas fleksibilitas;
merupakan saldo kas yang berasal dari diperlakukan sesuai dengan • penggunaan saldo awal kas;
Dapat memuat: selisih lebih antara PNBP BLU dengan peruntukannya. • perubahan rincian belanja akibat dari penyelesaian
saldo awal kas, proyeksi arus kas belanja BLU, di luar APBN (rupiah tunggakan tahun yang lalu;
pendapatan, (termasuk rencana murni). Pertanggung-jawaban • revisi DIPA setelah penetapan menjadi BLU.
belanja, penarikan dana dari • Tidak mencantumkan: Untuk pertanggungjawaban BLU dapat melakukan belanja dlm ambang batas sebelum
pembiayaan, APBN), pendapatan BLU dan/atau (Pasal
belanja64)
dari pengesahan revisi DIPA Petikan.
– Pengeluaran pembiayaan (dana
saldo akhir kas, dan jumlah serta PNBP yang dapat digunakan
bergulir/investasi) dari APBN BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang batas
besaran Persentase kualitas barang/jasa (rupiah murni) tahun sebelumnya; langsung, BLU mengajukan surat setelah pengesahan revisi DIPA Petikan.
Ambang Batas, yg dihasilkan, dan/atau perintah pengesahan pendapatan dan
Ketentuan revisi DIPA Petikan BLU
– Pengeluaran pembiayaan (dana belanja BLU kpd KPPN min 1x per
triwulan KPPN menerbitkan Surat yg dananya dari PNBP BLU diatur Perdirjen Perbendaharaan.
bergulir/investasi) dari APBN
sebagaimana ditetapkan dlm RBA Definitif. (rupiah murni) tahun berjalan yang Pengesahan Pendapatan dan Belanja Revisi DIPA Petikan BLU yang sumber dananya berasal dari
telah tercantum dalam DIPA lain. BLU selain PNBP BLU mengikuti ketentuan mengenai tata cara
revisi DIPA.
7
PENDAPATAN DAN BELANJA
Pendapatan (Pasal 69)
Belanja (Pasal 70-71)
8
PENGELOLAAN KAS PMK 82/PMK.05/2018 - Pengelolaan Kas dan Investasi BLU
(Pasal 74-92)
Pool of cash, tetapi pada akhirnya • Pelimpahan kas dilaksanakan sesuai dengan
diupayakan saldo minimal perencanaan kas yang akurat.
• Perencanaan kas yang akurat dilakukan
berdasarkan kebutuhan kas yang diperlukan untuk
segera dilakukan pengeluaran.
REKENING REKENING
OPERASIONAL Belanja OPERASIONAL
PENERIMAAN PENGELUARAN
Dapat menerapkan1 jenis
Rekening Operasional
(Pasal 72-73)
(Pasal 74)
Pengelolaan kas pada BLU meliputi: Diupayakan saldo minimal
• pengelolaan penerimaan kas;
• pengelolaan pengeluaran kas; dan Idle Cash
• pengelolaan optimalisasi kas. REKENING (Pasal 90)
9
PENGELOLAAN PIUTANG PMK 230/PMK.05/2009 - Penghapusan Piutang BLU
(Pasal 93-105)
Piutang BLU terjadi sehubungan dengan penyerahan barang, Ruang lingkup pengelolaan Piutang BLU termasuk penghapusan
jasa, dan/atau transaksi lainnya yang berhubungan langsung secara bersyarat terhadap Piutang BLU yang bersumber dari
pendapatan BLU.
atau tidak langsung dengan kegiatan BLU.
Ketentuan
Piutang BLU merupakan Piutang Negara. Pencatatan atas penghapusan secara bersyarat dilakukan
sesuai pedoman penatausahaan dan akuntansi BLU.
Dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab serta dapat
memberikan nilai tambah, sesuai dengan Praktik Bisnis yang Sehat. Penghapusan secara bersyarat terhadap oleh Pemimpin
BLU dilaporkan kepada Dewan Pengawas dengan
Pemimpin BLU menetapkan pedoman pengelolaan Piutang BLU yang disetujui Menteri/Pimpinan Lembaga
tembusan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga yang
yang bersangkutan, paling sedikit mencakup:
bersangkutan.
• prosedur dan persyaratan pemberian piutang;
• penatausahaan dan akuntansi piutang; Pemimpin BLU menyampaikan laporan penghapusan
• tata cara penagihan piutang; dan secara bersyarat kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
• pelaporan piutang. Jenderal Kekayaan Negara dan Direktur Jenderal
Perbendaharaan paling lambat 5 hari kerja setelah surat
Dalam rangka pengelolaan piutang dan/atau penyaluran dana, BLU dapat menggunakan sistem layanan
keputusan penghapusan diterbitkan.
informasi keuangan yang dikelola OJK. (Pasal 95)
Penghapusan Piutang BLU yang timbul dari tuntutan
BLU harus melakukan penagihan secara maksimal.
ganti kerugian negara dilaksanakan sesuai dengan
Dalam hal Piutang BLU tidak terselesaikan setelah dilakukan penagihan secara maksimal, BLU ketentuan peraturan perundang-undangan.
menyerahkan pengurusan penagihan tersebut kepada PUPN.
Penghapusan secara mutlak terhadap Piutang BLU
Pengurusan Piutang BLU dilakukan oleh PUPN sampai lunas, selesai, atau optimal. dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
Telah dinyatakan PSBDT oleh PUPN, Pemimpin BLU melakukan penghapusan secara bersyarat dengan perundang-undangan di bidang penghapusan Piutang
Dilakukan dengan dilengkapi:
• daftar nominatif para Penanggung menerbitkan surat keputusan penghapusan. menghapuskan Piutang BLU dari pembukuan BLU tanpa Negara.
Utang; menghapuskan hak tagih negara.
• besaran piutang yang dihapuskan; Penghapusan secara bersyarat terhadap Piutang BLU ditetapkan oleh:
dan
• surat pernyataan PSBDT dari PUPN. • Pemimpin BLU s.d. Rp200 jt/per Penanggung Utang;
• Pemimpin BLU persetujuan Dewas Rp200 jt s.d. Rp500 jt/Penanggung Utang.
Untuk jumlah lebih dari Rp500 jt dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perUU di bidang
penghapusan Piutang Negara.
10
PENGELOLAAN UTANG PMK 77/PMK.05/2009 & PMK 42/PMK.05/2018 - Pengelolaan Pinjaman pada BLU.
(Pasal 106-114)
Ruang lingkup PMK ini mengatur
BLU dapat mengadakan Pinjaman jangka Syarat (Pasal 108) mengenai Pinjaman jangka pendek.
pendek atas namanya sendiri sesuai kebutuhan. kegiatan yang akan dibiayai dari penerimaan negara
bukan pajak BLU dan/atau anggaran pendapatan dan
belanja negara (rupiah murni) telah tercantum dalam Kewenangan (Pasal 110)
RBA tahun anggaran berjalan, tetapi dana yang tersedia
dari penerimaan negara bukan pajak BLU tidak/belum Pemimpin BLU bernilai s.d.10%.
Ketentuan (Pasal 106-107) mencukupi untuk menutup kebutuhan/kekurangan dana Pemimpin BLU atas persetujuan Dewan Pengawas di
untuk membiayai kegiatan dimaksud; atas 10% s.d. 15%.
Dalam rangka menutup selisih antara jumlah kas
yang tersedia ditambah aliran kas masuk yang merupakan kegiatan yang akan dibiayai bersifat mendesak dan tidak Pemimpin BLU atas persetujuan Menteri/Pimpinan
pengeluaran yang dapat ditunda; Lembaga/pejabat yang ditunjuk bagi BLU yang tidak
diharapkan dengan jumlah pengeluaran yang dimaksudkan
diproyeksikan dalam suatu tahun anggaran saldo kas dan setara kas BLU tidak mencukupi atau tidak memiliki Dewan Pengawas di atas 10% s.d. 15%
memberikan
(mismatch). manfaat jangka memadai untuk membiayai pengeluaran dimaksud; dan dari jumlah pendapatan BLU tahun anggaran sebelumnya
pendek. jumlah Pinjaman jangka pendek yang masih ada yang tidak bersumber dari APBN (rupiah murni) dan hibah
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja terikat.
ditambah dengan jumlah Pinjaman jangka pendek yang
operasional akan ditarik tidak melebihi 15% (lima belas persen) dari
BLU dapat memiliki Pinjaman sehubungan jumlah pendapatan BLU tahun anggaran sebelumnya
(Pasal 111)
dengan: dapat berupa
badan usaha dalam
yang tidak bersumber langsung dari anggaran pendapatan
dan belanja negara (rupiah murni) dan hibah terikat. Perjanjian tata cara pencairan
• kegiatan operasionalnya; dan/atau negeri baik berupa pihak-pihak; Pinjaman;
lembaga keuangan
jumlah Pinjaman; tata cara pembayaran; &
• perikatan Pinjaman dgn pihak lain. perbankan
jangka waktu Pinjaman; penyelesaian sengketa.
maupun
Aset Tetap BLU dilarang dijadikan jaminan atas nonperbankan,
peruntukan Pinjaman;
Pinjaman jangka pendek. badan usaha persyaratan Pinjaman;
(Pasal 109)
lainnya, atau BLU.
BLU dapat diberikan pengecualian dari persyaratan untuk (Pasal 112-113)
kegiatan yang berdampak signifikan terhadap layanan BLU,
setelah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan, dalam
Pelaporan & Evaluasi
hal paling sedikit meliputi: Pejabat Keuangan menyampaikan laporan bulanan ke
• Penyelenggaraan/mendukung penyelenggaraan kegiatan Pemimpin BLU mengenai realisasi penyerapan dan
yang berskala internasional; pembayaran kewajiban.
• kondisi kahar (ditetapkan dgn peraturan perundangan); Laporan disampaikan juga ke Dewan Pengawas atau Pejabat
• kesulitan likuiditas; dan/atau
yang ditunjuk.
• kebijakan Pemerintah.
Pemimpin BLU melakukan monitoring dan evaluasi
bulanan atas pengelolaan Pinjaman jangka pendek.
11
PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA BLU LAIN (Pasal 115-123)
BLU dapat melakukan Hanya untuk Pinjaman jk pendek yg digunakan dlm rangka
menutup selisih antara jumlah kas yg tersedia ditambah aliran
Sumber pemberian • BLU dlm lingkup K/L yg sama dengan BLU pemberi
Pinjaman berasal dari Pinjaman; dan/atau
pemberian Pinjaman kas masuk yg diharapkan dengan jumlah pengeluaran yg surplus anggaran BLU. • BLU dlm lingkup K/L yg berbeda dengan BLU pemberi
diproyeksikan dlm suatu tahun anggaran (mismatch).
kepada BLU lain. Pinjaman.
Menteri Keuangan dapat menugaskan/memerintahkan BLU untuk memberikan pinjaman kepada BLU lainnya.
12
INVESTASI PMK 82/PMK.05/2018 - Pengelolaan Kas dan Investasi BLU
(Pasal 125)
Persetujuan Menteri Keuangan dilakukan dengan penetapan BLU sebagai operator investasi Pemerintah.
Investasi jangka panjang dapat
Dalam hal BLU bukan merupakan operator investasi pemerintah, BLU dapat menempatkan dana kepada operator investasi
dilakukan oleh BLU setelah pemerintah sebagai investor untuk melakukan investasi jangka panjang setelah mendapatkan Persetujuan Menteri
memperoleh persetujuan Keuangan.
Menteri Keuangan. Dalam hal pelaksanaan investasi Pemerintah terdapat penurunan nilai investasi, pimpinan BLU yang ditetapkan sebagai
operator investasi Pemerintah tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian investasi dan/atau kerugian negara apabila
dapat membuktikan:
• kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
• telah melakukan pengelolaan dan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan tujuan investasi
Pemerintah;
• tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengelolaan investasi Pemerintah;
• telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya penurunan nilai investasi Pemerintah tersebut sesuai Praktik Bisnis yang
Sehat; dan
• pelaksanaan investasi Pemerintah telah menerapkan prinsip itikad baik dan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang investasi Pemerintah.
Pelaksanaan investasi jangka panjang pada BLU mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang investasi Pemerintah.
Komite Investasi Pemerintah (KIP) melakukan penilaian usulan investasi oleh BLU atau menetapkan BLU untuk
menjadi OIP dan merekomendasikan penetapan sebagai OIP kepada Menkeu.
BLU menyusun rencana jangka panjang dan menengah berdasarkan kebijakan umum dan strategis oleh KIP dan
menyusun rencana investasi tahunan berdasarkan rencana jangka panjang dan menengah dan PKIP.
Mengatur tata kelola pelaksanaan investasi meliputi perencanaan, analisis dan kajian, instrumen investasi, pemilihan
bank kustodian/MI, pengelolaan sendiri dan pengalihdayaan kepada MI, manajemen, dan pelaporan.
13
PENGADAAN BARANG/JASA PMK 08/PMK.02/2006 - Pengadaan Barang dan Jasa BLU.
(Pasal 126)
Pengadaan barang/jasa pada BLU dikecualikan dari peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah
pada umumnya.
Perpres 16/2018 Pasal 61
Pengadaan barang/jasa pada BLU ditetapkan oleh Sumber Dana:
mengecualikan untuk BLU
Pemimpin BLU dengan mengikuti prinsip-prinsip jasa layanan yang
hibah tidak terikat
(Pemimpin BLU yang
transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas, yang diperoleh dari
diberikan kepada
masyarakat atau mengatur)
efektivitas, efisiensi, ekonomis, dan praktik bisnis masyarakat
badan lain
yang sehat.
Untuk pengadaan barang/jasa yang sumber
hasil kerjasama BLU
penerimaan anggaran dananya berasal dari hibah terikat dapat
dengan pihak lain
yg bersumber dari dilakukan dengan mengikuti ketentuan
Muatan: dan/atau hasil usaha
APBN (RM). pengadaan dari pemberi hibah, atau mengikuti
lainnya
ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku
perencanaan pengadaan bagi BLU sepanjang disetujui oleh pemberi
Pelaksanaan pemilihan hibah dimaksud.
persiapan pengadaan
Pelaksanaan kontrak
persiapan pemilihan
Dalam hal BLU belum menetapkan peraturan Pemimpin BLU, pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLU
berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
Dalam proses pengadaan barang/jasa harus ada pemisahan secara jelas antara pemegang kewenangan penggunaan
anggaran, penanggung jawab kegiatan/pembuat komitmen, dan penyelenggara pengadaan barang/jasa.
14
PENGELOLAAN ASET (1) PMK 136/PMK.05/2016 - Pengelolaan Aset pada BLU
(Pasal 127-168)
15
PENGELOLAAN ASET (2)
(Pasal 131-168)
Pelaksanaan pengelolaan aset berpedoman pada ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik negara sepanjang tidak diatur dalam
PMK ini.
KSO KSM
Kerja Sama Kerja Sama
Operasional Manajemen Pengawasan dan Pengendalian
oleh Pemimpin BLU
“Sewa” 15
PERENCANA PELAKSANA
PENYIAPAN TRANSAKSI
Kompensasi tetap, imbal AN AN
hasil (opsional)
Manaj.
BLU + Aset
Mitra
5
• Spesifikasi Naskah
Tanah dan
Bangunan BTO 30
Imbalan
Aspek
Teknis •
teknis
Kegiatan terkait
objek KSO
Perjanjian
Kompensasi tetap
dan/atau imbal hasil
Aspek
Aset BLU Keuangan • Proyeksi Dicantumkan
Pendapatan dlm RBA
BOT 30
• Proyeksi Biaya
Kompensasi tetap
dan/atau imbal hasil
Manaj.
Mitra + Aset
BLU
5 Aspek
Hukum • Bukti
kepemilikan
aset
Imbalan • Resiko
Selain Tanah dan (Pasal 142, 146) • Rekam jejak
Bangunan calon mitra
Keterangan:
Kompensasi tetap, manfaat lain Jk. Waktu dapat
dan/atau imbal hasil
lebih atas = Pemilihan mitra dengan tender
persetujuan
Aset Mitra
Menkeu 5 = jangka waktu maksimal dalam tahun
(khusus peralatan dan mesin)
Imbal hasil
16
PENGELOLAAN ASET (3)
(Pasal 131-168) Detail Skema Pengelolaan Aset melalui KSO/KSM
KSO KSM
Aset BLU Aset Pihak Lain
Tanah dan bangunan SDM/ SDM/ Manajerial Pihak
Selain Tanah dan/atau Peralatan dan Mesin Manajerial BLU Lain
“Sewa+” (A) BSG (B) BGS (C) Bangunan
Keputusan pemimpin Keputusan pemimpin Keputusan pemimpin Keputusan pemimpin BLU Keputusan pemimpin Keputusan pemimpin Keputusan pemimpin
BLU BLU BLU BLU BLU BLU
Max = 15 tahun Max = 30 tahun Max = 30 tahun Dapat diperpanjang setelah Memperhitungkan masa Max = 5 tahun Max = 5 tahun
Lebih persetujuan Lebih persetujuan Lebih persetujuan dilakukan evaluasi, dan manfaat Dapat diperpanjang Dapat diperpanjang
Menkeu Menkeu Menkeu penyesuaian klausul dalam setelah dilakukan setelah dilakukan
(Pasal 146)
perjanjian evaluasi, dan evaluasi, dan
(Pasal 142) (Pasal 146) penyesuaian klausul penyesuaian klausul
Dapat diperpanjang • Hanya berlaku untuk 1 • Hanya berlaku untuk 1 dalam perjanjian dalam perjanjian
setelah dilakukan (satu) kali perjanjian (satu) kali perjanjian
evaluasi dan tidak dapat dan tidak dapat
dilakukan dilakukan
perpanjangan. perpanjangan.
• Dapat melanjutkan • Dapat melanjutkan
kerjasama dengan kerjasama dengan
bentuk KSO Tanah dan bentuk KSO Tanah dan
Bangunan (A). Bangunan (A).
Kompensensi tetap Kompensensi tetap Kompensensi tetap Kompensensi tetap, imbal Imbal hasil Imbalan Imbalan
(wajib) dan/atau imbal hasil dan/atau imbal hasil hasil, dan/atau manfaat
Imbal Hasil (dapat) ekonomi lainnya.
Pemimpin BLU menetapkan standar pedoman operasional yang diperlukan sebagai pelaksanaannya
17
PENYELESAIAN KERUGIAN
(Pasal 169)
18
AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN
(Pasal 170-171)
Setiap transaksi keuangan BLU harus Dalam rangka menyusun laporan keuangan BLU, BLU
diakuntansikan dan dokumen melakukan pengumpulan, pencatatan, serta
pengikhtisaran data transaksi dan informasi kejadian
pendukungnya dikelola secara tertib. keuangan, termasuk data yang berasal dari subsistem
(Pasal 170) akuntansi transaksional.
Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai Laporan keuangan BLU merupakan bentuk
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis pertanggungawaban BLU yang terdiri atas:
akrual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. • laporan realisasi anggaran;
BLU menyelenggarakan dan mengembangkan subsistem • laporan perubahan saldo anggaran lebih;
akuntansi secara mandiri untuk dapat menghasilkan • neraca;
pencatatan transaksional sesuai dengan karakteristik BLU,
• laporan operasional;
yang dikembangkan sesuai dengan Praktik Bisnis yang Sehat
untuk dapat mencatat transaksi, kejadian keuangan, dan • laporan arus kas;
akuntansi berdasarkan dokumen sumbernya yang menjadi • laporan perubahan ekuitas; dan
pengakuan hak dan kewajiban BLU secara transaksional,
termasuk: • catatan atas laporan keuangan.
• prosedur dan subsistem akuntansi transaksional; Laporan keuangan unit usaha BLU dikonsolidasikan
ke Laporan Keuangan BLU.
• bagan akun standar; dan
Laporan keuangan BLU diaudit dan diberi opini oleh
• dokumen sumber yang mendukung kebutuhan penyajian auditor ekstern sesuai dengan ketentuan peraturan
data dan informasi yang lengkap dan selaras dalam perundang-undangan.
penyusunan laporan keuangan BLU sesuai dengan SAP (Pasal 171)
dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan Kementerian Laporan keuangan BLU dikonsolidasikan dengan
Keuangan. laporan keuangan K/L.
19
AKUNTABILITAS KINERJA
(Pasal 172)
Pimpinan BLU bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan
tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA.
Tata cara penyusunan ikhtisar kinerja operasional dan pengintegrasiannya dengan laporan
keuangan didasarkan pada ketentuan peraturan perundangan yang mengatur tentang
pelaporan keuangan & kinerja.
20
SURPLUS DAN DEFISIT PMK 98/PMK.05/2017 - Penarikan dan Pengembalian Dana pada BLU.
21
KELEMBAGAAN
(Pasal 193) (Pasal 195)
Dalam hal instansi Pemerintah perlu mengubah status Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BLU dapat melakukan
kelembagaannya untuk menerapkan PPK-BLU, perubahan pengembangan usaha dengan membentuk unit usaha.
struktur kelembagaan tersebut berpedoman pada ketentuan
yang ditetapkan MenPANRB. Unit usaha merupakan bagian dari BLU
yang bertugas melakukan pengembangan Pelaksanaan kegiatan harus
dimaksudkan untuk menetapkan status kelembagaan instansi Pemerintah layanan dan mengoptimalkan sumber- memperhatikan analisis aspek
sumber pendanaan untuk mendukung teknis, aspek keuangan, & aspek
yang menerapkan PPK-BLU yang mengakibatkan perubahan Satker kegiatan BLU. hukum untuk mendapatkan
struktural atau menjadi nonstruktural pada K/l. keuntungan.
22
PEJABAT PENGELOLA (Pasal 199)
Pengangkatan
(Pasal 196)
kriteria : Ketentuan pengangkatan yang telah diatur dalam peraturan perundang-
• mampu untuk bertindak dengan itikad baik, jujur, dan profesional; undangan yang lebih tinggi dikecualikan dari ketentuan.
• mampu bertindak dan mengambil keputusan berdasarkan penilaian Pengangkatan mempertimbangkan hasil penilaian atas kualifikasi,
Pemimpin BLU independen dan objektif untuk kepentingan BLU; kompetensi, dan kinerja dalam bentuk uji kelayakan dan kepatutan oleh
• mampu menghindarkan penyalahgunaan kewenangannya untuk Menteri/Pimpinan Lembaga.
mendapatkan keuntungan pribadi yg tidak semestinya atau menyebabkan Pengangkatan Pejabat Keuangan dilakukan setelah mendapat persetujuan
Pejabat Keuangan Pejabat Teknis kerugian BLU; &
dari Menteri Keuangan.
• berkomitmen untuk bekerja penuh waktu.
Khusus Pejabat Pengelola yang dari tenaga profesional non-PNS harus Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola yang berasal dari
Sebutan dpt disesuaikan dengan nomenklatur yg berlaku
memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut: PNS mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pada instansi Pemerintah bersangkutan.
• bukan pengurus parpol, dan/atau anggota legislatif, dan/atau tidak sedang kepegawaian.
(Pasal 197) mencalonkan sebagai caleg; & Dari tenaga profesional non-PNS diangkat dengan kontrak untuk masa
Kewajiban • bukan kepala/wakil kepala daerah dan/atau tidak sedang mencalonkan jabatan paling lama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1x masa
kepala/wakil kepala daerah. jabatan.
memiliki tata tertib kerja & pedoman teknis
pelaksanaan kerja yang mengikat bagi setiap Pejabat
Pengelola dan Pegawai; (Pasal 198) (Pasal 199)
memiliki pedoman kode etik;
Larangan Jabatan Berakhir (non PNS)
melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk
kepentingan BLU dan sesuai dengan maksud dan tujuan merangkap jabatan anggota Dewas / Pejabat Pengelola/ Komite Audit pada Apabila:
BLU sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- BLU lain; meninggal dunia;
undangan; merangkap jabatan anggota komisaris/direksi/komite audit pada masa jabatannya berakhir; atau
menjamin pengambilan keputusan yang efektif, tepat, BUMN/perusahaan swasta; diberhentikan dari jabatannya sebelum masa jabatan berakhir,
dan cepat serta bertindak secara independen untuk memanfaatkan jabatannya pada BLU untuk kepentingan pribadi, keluarga, karena:
melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis; dan/atau pihak lain; • tidak dapat memenuhi target kinerja/kewajibannya;
memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam • tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BLU, selain
• melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk
setiap kegiatan pada seluruh tingkatan atau jenjang remunerasi dan fasilitas lain yang berdasarkan KMK;
larangan rangkap jabatan;
organisasi; memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga baik • telah ditetapkan sebagai tersangka atau terdakwa dalam tindakan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya menurut garis lurus maupun garis ke samping termasuk hubungan yang yang merugikan BLU dan/atau keuangan negara;
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga; timbul karena perkawinan dengan Pejabat Pengelola yang lain maupun • melakukan tindakan melanggar etika/kepatutan;
menatausahakan serta menyimpan dokumen BLU, dengan anggota Dewan Pengawas; dan • dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang
termasuk risalah rapat Pejabat Pengelola dan rapat menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
Dewas; dan konsultan, kecuali: • mengundurkan diri;
menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari • untuk proyek bersifat khusus; • tidak lagi memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan perundang-
SPI, APIP, auditor ekstern, pembina BLU, Dewan • didasarkan pada kontrak kerja yang jelas; dan undangan; dan/atau
• alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
Pengawas, & pihak lain. • merupakan pihak independen dan memiliki kualifikasi untuk mengerjakan
demi kepentingan & tujuan BLU.
proyek yg bersifat khusus.
23
KEPEGAWAIAN
(Pasal 200)
Pejabat Pengelola BLU dan Pegawai dapat terdiri atas PNS dan/atau tenaga profesional non-PNS
sesuai dengan kebutuhan BLU.
Jumlah dan komposisi Pegawai profesional non-PNS ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan.
Syarat pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai dari PNS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
Syarat pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai dari tenaga profesional non-PNS
diatur oleh Pemimpin BLU.
24
PEMBINAAN
Dalam hal terdapat dewan/komite/nama lain di luar struktur BLU yang dibentuk untuk melakukan pembinaan kepada BLU yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, pelaksanaan tugas pembinaan oleh dewan/komite/nama lain di luar struktur BLU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dimaksud. (Pelaksanaan tugas
pembinaan berkoordinasi dengan pembina teknis dan K/L terkait).
25
DEWAN PENGAWAS PMK 95/PMK.05/2016 - Dewan Pengawas BLU.
(Pasal 205)
(Pasal 218)
Wewenang Tugas (Pasal 216)
Apabila BLU memenuhi syarat minimum Nilai Omzet (30 M) & Nilai Aset
memperoleh informasi BLU secara lengkap,
(75 M). Melaksanakan pengawasan terhadap tugas dan
tepat waktu, dan terukur;
mendapatkan laporan berkala atas tanggung jawab Pejabat Pengelola BLU, serta
Jumlah 3 atau 5 orang sesuai dengan Nilai Omzet dan Nilai Aset (salah memberikan nasihat kpd Pejabat Pengelola
pengelolaan BLU (laporan keuangan dan
seorang ditetapkan sebagai Ketua).
laporan kinerja); (bersifat strategis).
mendapatkan laporan hasil
Komposisi terdiri atas unsur-unsur pejabat dari K/L, Kemenkeu, serta unsur
pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan Rapat (Pasal 220)
tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan BLU.
oleh SPI BLU, APIP, auditor ekstern, dan
(Pasal 207) Dewan Pengawas mengadakan rapat secara berkala min
pembina BLU;
mengetahui kebijakan dan tindakan yang 1x dalam 1 bulan dengan Pejabat Pengelola.
Keanggotaan dari unsur K/L dan Kementerian Keuangan dapat ex-officio.
(Bentuk rapat dapat dilakukan secara fisik atau secara
(Pasal 208)
dijalankan oleh Pejabat Pengelola BLU;
mendapatkan penjelasan dan/atau data dari daring disesuaikan dengan kebutuhan).
Menteri/PimLem/Menkeu dapat mengusulkan/menetapkan pihak lain sebagai anggota Dewas
Pejabat Pengelola BLU dan/atau Pegawai;
mewakili unsur K/L/kemenkeu. (harus memiliki kapasitas)
mengangkat dan memberhentikan Sekretaris
Dewas dan Komite Audit;
Laporan (Pasal 222)
Diangkat dari orang perseorangan yang memenuhi persyaratan umum dan Dewan Pengawas menyampaikan laporan pelaksanaan
memberikan persetujuan atas pengangkatan
persyaratan khusus. tugas berupa
kepala SPI;
(Pasal 209) menghadirkan Pejabat Pengelola dalam rapat; laporan periodik; dan
Persyaratan bukan Ka/waKada/calon dikecualikan dalam hal Menteri/Pimpinan Lembaga berkomunikasi secara langsung dengan SPI; laporan khusus.
dapat memberikan penjelasan urgensinya. meminta Pejabat Pengelola BLU Kapada
menghadirkan tenaga profesional dalam rapat • Menteri/Pimpinan Lembaga;
Merupakan majelis dan setiap keputusannya dilaksanakan secara Dewas; • Menteri Keuangan; dan
musyawarah dan bersifat kolektif dan kolegial. Meminta audit secara khusus kepada APIP • Direktur Jenderal Perbendaharaan.
dan melaporkan kepada Menteri/Pimpinan
Diangkat dan diberhentikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atas Lembaga dan Menteri Keuangan. Evaluasi (Pasal 224)
persetujuan Menteri Keuangan. menunjuk kantor akuntan publik; dan Dalam rangka menilai kinerja Dewan Pengawas,
melaksanakan kewenangan lainnya Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menkeu melakukan
Masa jabatan 5 tahun & dapat diangkat kembali max 1x masa jabatan berdasarkan ketentuan peraturan evaluasi.
berikutnya. perundangan.
masa jabatan dewas pengganti dimulai dari 0
Organ Pendukung
(Pasal 223) Sekretaris Dewan Pengawas. (Pasal 230)
Komite Audit yang terdiri dari ketua dan anggota.
Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan KPI Dewas mempertimbangkan (Pasal 231-242)
usulan Dewas & masukan Menkeu.
26
PROGRAM PENGENALAN
(Pasal 248)
27
SISTEM PENGENDALIAN INTERN BLU PMK 200/PMK.05/2017 - Sistem Pengendalian Intern pada BLU.
(Pasal 249-269)
Lingkungan Pengendalian Penegasan/penguatan mamajemen risiko: Tercapainya Keandalan dan
• setiap pengambilan keputusan/tindakan, harus mempertimbangkan
efektivitas & integritas informasi
Pemimpin BLU harus Aktivitas pengendalian risiko.
efisiensi kegiatan keuangan dan kinerja
• program Manajemen Risiko secara terpadu.
menetapkan suatu sistem • Membentuk unit kerja tersendiri atau memberi penugasan kepada BLU BLU
pengendalian intern yang Penilaian Risiko SPI untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko.
efektif pada BLU Penegasan kebijakan informasi: Pengamanan aset Ketaatan peraturan
Pemantauan & pengendalian intern • kemudahan akses, transparan, & kerahasiaan informasi perundang-undangan
BLU
• mekanisme penyampaian atas dugaan penyimpangan.
Untuk memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern Sistem informasi & komunikasi
dibentuk SPI.
Pemeriksanaan ekstern terhadap BLU dilakukan oleh pemeriksa ekstern sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (termasuk
pemeriksaan laporan keuangan BLU)
Dalam hal
pemeriksaan Pertimbangan Memilih KAP Penunjukan KAP Pelaksanaan
ekstern terhadap
laporan keuangan KAP yang terdaftar • Dewan Pengawas melakukan Pemeriksaan laporan keuangan BLU
di BPK KAP & auditor memiliki penunjukan KAP sesuai dengan oleh KAP harus memperhatikan
BLU dilaksanakan kualifikasi dan perizinan ketentuan PBJ pada BLU. jadwal pemeriksaan LKPP/laporan
oleh KAP sesuai ketentuan
• keuangan K/L.
Dalam hal terdapat Komite Audit,
peraturan perundang-
KAP & auditor penunjukan dilakukan melalui Komite
undangan & tidak sedang
paham SAP & Audit.
dikenakan sanksi
berpengalaman audit • Dalam hal BLU belum memiliki Output
terhadap klien Dewan Pengawas, proses penunjukkan
minimal setara Output pemeriksaan keuangan oleh
yaitu kombinasi yang paling dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk
dengan BLU yg akan KAP & auditor KAP, yaitu:
menguntungkan dari biaya/imbal jasa oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.
dan kesinambungan layanan diwujudkan diperiksa, diutamakan berkomitmen menjaga LHP atas LK BLU yang memuat
paling sedikit meliputi pemilihan kantor klien pd bidang yg rahasia informasi BLU & • Berdasarkan keputusan penunjukan opini;
akuntan publik yang sesuai dengan skala sama bersungguh2 kantor akuntan publik oleh Dewan LHP atas Sistem Pengendalian
bisnis dan kompleksitas transaksi menyampaikan Pengawas, Pemimpin BLU Intern; dan
keuangan BLU menetapkan penunjukan KAP untuk
rekomendasi & LHP atas kepatuhan ketentuan
memperhatikan mengevaluasi keperluan pembayaran dan hak-hak peraturan perundang-undangan.
prinsip best value for pengendalian intern lainnya.
Pencalonan KAP disertai pernyataan
sanggup: money BLU. • Penetapan KAP paling lambat
untuk bebas dari pengaruh Dewan
dilakukan tanggal 30 September SPI BLU melakukan pemantauan
Pengawas, Pejabat Pengelola BLU
sebelum tahun pelaporan berakhir. pelaksanaan rekomendasi KAP oleh
dan K/L; dan KAP & auditor bebas dari pengaruh Dewan Pengawas,
kesediaan untuk memberikan BLU dan melaporkannya kepada
Pejabat Pengelola BLU dan pihak yang
informasi terkait dengan hasil Pemimpin BLU & Dewan Pengawas.
auditnya kepada Menkeu. berkepentingan.
29
REMUNERASI
PMK 217/PMK.05/2009 - Pedoman Bonus bagi RS Eks Perjan yang Menerapkan BLU.
PMK 176/PMK.05/2017 - Pedoman Remunerasi BLU.
PMK 79/PMK.05/2019 - Pemberian THR BLU.
(Pasal 271)
(Pasal 274)
Remunerasi diberikan kepada Pejabat Pengelola, Komponen (Pasal 273-297)
(Pasal 283) Kontrak Kinerja
Pegawai, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas.
syarat-syarat Bonus sebagai berikut:
dan anggota Komite Audit. Honorar telah menerapkan remunerasi sesuai ketentuan; Ada kontrak kinerja antara
Gaji Insentif
• (Anggota Komite Audit yang dari Dewan ium hasil capaian kontrak kinerja Pemimpin BLU min
Pemimpin BLU dengan
110%;
Pengawas, hanya menerima remunerasi hasil penilaian tata kelola pada BLU min Menteri Keuangan c.q.
yang berasal dari Dewan Pengawas. Bonus dikategorikan “Baik”; Direktur Jenderal
Pesa- Tunj. opini audit terhadap laporan keuangan BLU WTP,
• Remunerasi tidak berlaku bagi pekerja atas Perbendaharaan.
ngon Tetap berdasarkan pemeriksa ekstern;
pada BLU yang dilaksanakan berdasarkan Prestasi realisasi target PNBP BLU dan mengalami
peningkatan selama dua tahun berturut-turut; Penyusunan melibatkan K/L,
kontrak kinerja dengan pihak ketiga
(outsourcing).
persentase realisasi belanja bersumber PNBP BLU Kemenkeu, dan Dewas.
Remun
Pensiun THR terhadap realisasi belanja keseluruhan BLU min
bulan 13 80%, kecuali dalam hal terdapat penugasan khusus Pembayaran didasarkan pada
yang mengakibatkan perubahan proporsi belanja; perhitungan capaian kinerja
Sumber (Pasal 271)
dan
terdapat surplus pada tahun dasar perhitungan atas kontrak kinerja masing-
Uang Uang bonus yang memungkinkan untuk dibagikan. masing individu (atasan-
Remunerasi bersumber dari APBN (rupiah murni) dan/atau PNBP BLU Lembur Makan • Surplus merupakan selisih lebih antara pendapatan BLU
yang bersumber dari PNBP dengan belanja PNBP. bawahan) dari sistem
dengan memperhatikan kemampuan keuangan BLU. • Tidak termasuk perhitungan pendapatan BLU: penilaian kinerja.
o hibah; dan
o pendapatan yang bersumber dari optimalisasi kas
Pay for
Prinsip Pay for
Performa
Pay for
People
untuk BLU bidang layanan pengelola dana, kecuali
atas pengelolaan dana abadi.
(Pasal 272) Position
nce
Remunerasi diberikan berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan Berkaitan Berkaitan Berkaitan
profesionalisme dengan mempertimbangkan prinsip: dengan harga dengan dengan kondisi
jabatan pencapaian perorangan/
Proporsionalitas memperhatikan aset, pendapatan, SDM, target kinerja individu
dan/atau layanan BLU.
(Pasal 298)
kesetaraan memperhatikan remunerasi pada K/L pada penyedia
layanan sejenis. • Perubahan remunerasi, dapat dilakukan dengan
Pengusulan-Penetapan (Pasal 298-302)
memenuhi ketentuan terkait minimum jangka waktu
kepatutan memperhatikan nilai jabatan yang dihasilkan dari pengajuan, besaran capaian kontrak kinerja, dan
Usulan Usulan telah kesehatan keuangan BLU. diatur dengan Peraturan
proses analisis dan evaluasi jabatan. direviu & disetujui
Remunerasi Penetapan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
kinerja nemperhatikan kinerja layanan dan keuangan. • Pengusulan dan penetapan remunerasi dapat secara
(Pasal 301)
KMK kolektif. Periodisasi penetapan 2x setahun (Februari &
Pemberian remunerasi dapat memperhatikan indeks harga daerah/wilayah. Pemimpin Menteri/Pimpinan Menteri Agustus)
BLU Lembaga Keuangan
30
TATA KELOLA YANG BAIK (GCG)
Pelaksanaan GCG (Pasal 310) Penilaian GCG (Pasal 214-316)
BLU wajib (self-assessment) penerapan GCG min 1x/tahun. Penunjukan Penilai Independen
BLU wajib menerapkan Tata Kelola yang Baik (GCG) secara konsisten
dan berkelanjutan dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh Khusus BLU tertentu, penilaian oleh penilai independen
• Dewan Pengawas melakukan
tingkatan atau jenjang organisasi setiap 2 tahun sekali. penunjukan sesuai dengan
• BLU pengelola dana BA BUN pengelolaan investasi Pemerintah atau BA ketentuan PBJ pada BLU.
BUN lainnya;
Prinsip • Dalam hal belum memiliki
• BLU yang dibentuk dengan tujuan untuk mengelola dana; dan Dewan Pengawas, proses
Pertanggung- • BLU selain di atas yang ditetapkan oleh Dirjen Perbendaharaan. penunjukkan dilakukan oleh
Transparan Akuntabilitas pejabat yang ditunjuk Menteri/
jawaban
Penilaian menggunakan indikator/parameter yang diatur Pimpinan Lembaga.
dalam Perdirjen Perbendaharaan.
• Berdasarkan keputusan
Kemandirian Kewajaran Hasil penilaian merupakan bagian dari laporan pelaksanaan penunjukan oleh Dewan
Pengawas, Pemimpin BLU
GCG. menetapkan penunjukan untuk
Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perbendaharaan dapat keperluan pembayaran dan
Pemimpin BLU menunjuk Pejabat Keuangan satu tingkatnya sebagai hak-hak lainnya.
penanggung jawab penerapan & pemantauan GCG BLU. melakukan penilaian kembali/evaluasi.
• dapat meminta BLU menunjuk penilai independen.
• biaya penunjukan dibebankan pada BLU bersangkutan.
Pemimpin BLU membuat: • Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perbendaharaan dapat meminta BLU untuk
pedoman teknis, menyampaikan rencana tindak dan melakukan pemeriksaan khusus terhadap
hasil perbaikan.
standar operasional prosedur, dan
pedoman kerja Dewan Pengawas dan pimpinan BLU (board
manual)
sebagai bagian dari dokumen tata kelola BLU berpedoman pada Pelaporan GCG (Pasal 311-313)
Peraturan Menteri ini, ketentuan peraturan per-uu terkait, dan
Praktik Bisnis yang Sehat. BLU melaporkan pelaksanaan GCG setiap akhir tahun buku kepada Menteri Keuangan
(Dirjen Perben dan Kakanwil Perben) dan Menteri/Pimpinan Lembaga max 6 bulan
menjelaskan secara garis besar hal-hal yang berkenaan dengan struktur organ setelah tahun buku berakhir.
pimpinan BLU dan Dewan Pengawas serta proses hubungan antara kedua organ
dimaksud. Laporan wajib dipublikasikan pada website BLU max 6 bulan setelah tahun buku
berakhir.
31
DAFTAR PMK YANG
DICABUT
1. PMK Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Pengadaan Barang dan Jasa BLU.
2. PMK Nomor 77/PMK.05/2009 tentang Pengelolaan Pinjaman pada BLU.
3. PMK Nomor 217/PMK.05/2009 tentang Pedoman Pemberian Bonus atas Prestasi bagi Rumah Sakit Eks Perjan yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan BLU.
4. PMK Nomor 230/PMK.05/2009 tentang Penghapusan Piutang BLU.
5. PMK Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran BLU.
6. PMK Nomor 95/PMK.05/2016 tentang Dewan Pengawas BLU.
7. PMK Nomor 100/PMK.05/2016 tentang Pedoman Umum Penyusunan Tarif Layanan BLU.
8. PMK Nomor 136/PMK.05/2016 tentang Pengelolaan Aset pada BLU.
9. PMK Nomor 180/PMK.05/2016 tentang Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLU pada Satuan Kerja Instansi Pemerintah.
10. PMK Nomor 98/PMK.05/2017 tentang Penarikan dan Pengembalian Dana pada BLU.
11. PMK Nomor 176/PMK.05/2017 tentang Pedoman Remunerasi BLU.
12. PMK Nomor 200/PMK.05/2017 tentang Sistem Pengendalian Intern pada BLU.
13. PMK Nomor 42/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas PMK Nomor 77 /PMK.05/2009 tentang Pengelolaan Pinjaman pada BLU.
14. PMK Nomor 82/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Kas dan Investasi BLU.
15. PMK Nomor 79/PMK.05/2019 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya kepada Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas, dan
Pegawai BLU.
32