Anda di halaman 1dari 81

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

PENGELOLAAN PNBP

E-Learning
Manajemen Kas Satuan Kerja
STANDAR KOMPETENSI

3.
1. Menyusun 2. Melaksanakan
Mempertanggungjaw
Perencanaan PNBP PNBP
abkan PNBP

5. Melaksanakan tindak
4. Melaksanakan lanjut pengajuan
tindak lanjut keberatan, keringanan,
pemeriksaan PNBP
dan pengembalian PNBP

2
1. PERENCANAAN PNBP
DASAR HUKUM PNBP

1. UU Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2020 tentang Pengelolaan


Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 tahun 2020 tentang Tata Cara Pengajuan


Dan Penyelesaian Keberatan, Keringanan, Dan Pengembalian Penerimaan
Negara Bukan Pajak

4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 2020 tentang Tata Cara Penetapan


Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

5. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2021 tentang Tata Cara Pemeriksaan


Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pengertian Keuangan Negara
• Pendekatan Sisi OBYEK
• semua hak & kewajiban negara yg dapat dinilai dg uang, termasuk
kebijakan & kegiatan dalam bid. fiskal, moneter & pengel. kekayaan Keuangan Negara
1 negara yg dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang berhub. dg pelaks. hak & kewajiban tersebut.
adalah semua hak
dan kewajiban
negara yang dapat
• Pendekatan Sisi SUBYEK dinilai dengan
• seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, uang, serta segala
dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, PEMDA, Perusahaan sesuatu baik
2 Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dgn keuangan negara.
berupa uang
maupun berupa
barang yang dapat
• Pendekatan Sisi PROSES
dijadikan milik
• seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek
sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan negara berhubung
3 pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban. dengan
pelaksanaan hak
dan kewajiban
• Pendekatan Sisi TUJUAN tersebut.
• seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas
4 dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
KETENTUAN UMUM (DEFINISI)

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi/badan
dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan
hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan Pemerintah
Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja
negara.

INSTANSI PENGELOLA PNBP adalah instansi yang menyelenggarakan


pengelolaan PNBP.

MITRA INSTANSI PENGELOLA PNBP adalah Badan yang membantu Instansi


Pengelola PNBP melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan PNBP yang menjadi tugas
Instansi Pengelola PNBP berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PEMERIKSAAN PNBP adalah kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data


dan/atau keterangan lain dalam rangka pengawasan atas kepatuhan pemenuhan kewajiban PNBP
berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang PNBP.

PEMERINTAH adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sumber: DJA-Kemenkeu
Fungsi PNBP
• Fungsi PNBP :
1. Fungsi penganggaran (budgetary) dan
2. Fungsi pengaturan (regulatory).

• Selaku fungsi penganggaran (budgetary), PNBP


merupakan salah satu pilar pendapatan negara yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam menunjang APBN,
melalui optimalisasi penerimaan negara.
• Selaku fungsi pengaturan (regulatory), PNBP memegang
peranan penting dan strategis dalam mendukung
kebijakan Pemerintah untuk pengendalian dan
pengelolaan kekayaan negara termasuk pemanfaatan
sumber daya alam.
Pengelola PNBP

Sumber: DJA-Kemenkeu
TUGAS DAN KEWENANGAN
Antara lain:
a. menyusun kebijakan umum pengelolaan PNBP;
Kewenangan b. mengevaluasi, menyusun dan/atau menetapkan jenis dan tarif
Menteri Keuangan

REGULATOR
PNBP pada Instansi Pengelola PNBP;

(CFO)
selaku Pengelola c. menetapkan target dan pagu penggunaan PNBP dalam rangka
RAPBN/RAPBNP;
Fiskal d. melakukan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan,
Pasal 15
dan pertanggung jawaban PNBP.

Antara lain:
a. menyusun dan menyampaikan usulan jenis dan tarif PNBP;
Tugas Pimpinan b. mengusulkan penggunaan dana PNBP;
Tugas dan Kementerian c. menyusun dan menyampaikan rencana PNBP dalam
Kewenangan Negara/Lembaga rangka penyusunan RAPBN/RAPBNP;
d. memungut dan menyetorkan PNBP;
Pengelolaan Pasal 16 e. mengelola Piutang PNBP.
PNBP

OPERATOR (COO)
Kewenangan Menetapkan PNBP tertentu sebagai PNBP yang dikelola oleh
Bendahara Umum Negara, antara lain:
Menteri Keuangan a. PNBP dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan;
selaku Bendahara b. PNBP yang penghitungan dan penetapannya membutuhkan
Umum Negara earning process (PNBP sektor migas dan panas bumi).
Pasal 17

Membantu Instansi Pengelola PNBP melaksanakan sebagian


Tugas Mitra Instansi kegiatan pengelolaan PNBP (pemungutan, penyetoran,
Pengelola PNBP dan/atau penagihan PNBP).
Pasal 18
Sumber: DJA-Kemenkeu
Objek PNBP memiliki kriteria:

1. pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah,


2. penggunaan dana yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja Negara,
3. pengelolaan kekayaan Negara, dan/atau
4. penetapan peraturan perundang-undangan.
6 KLASTER OBJEK PNBP

Pelayanan K/L
bumi, air, udara,
kekayaan negara yang penggunaan, pemanfaatan,
berasal dari APBN yang dan pemindahtanganan
ruang angkasa, dan dijadikan penyertaan semua barang yang diperoleh hak negara selain 5
kekayaan alam yang modal negara atau atas beban APBN dan objek sesuai peraturan
dikuasai oleh negara perolehan lainnya perolehan lain perundang-undangan

PELAYANAN PENGELOLAAN
DANA

HAK
PEMANFAATAN NEGARA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
SDA LAINNYA
KND BMN

penyediaan barang, dana pemerintah yang


jasa, atau pelayanan berasal dari Anggaran
administratif yang Pendapatan dan
menjadi tanggung Belanja Negara atau
jawab pemerintah perolehan lain

Sumber: DJA-Kemenkeu
Proses Pengelolaan PNBP

Penyusunan target Penentuan PNBP Penatausahaan Oleh Instansi


PNBP dan pagu Terutang
dan Pelaporan Pengelola PNBP
Pemungutan PNBP
penggunaan PNBP dan Menteri
sesuai siklus APBN Pembayaran dan
Keuangan
Penyetoran PNBP
Pengelolaan Piutang
PNBP
• Penetapan dan
penagihan PNBP
Terutang
• Penggunaan PNBP
12
Sumber: DJA-Kemenkeu
Perencanaan PNBP
PERIODE PERENCANAAN
01 Dilakukan untuk penyusunan RAPBN/RAPBNP mengikuti siklus penyusunan APBN
(KAPASITAS FISKAL -RUU APBN - UU APBN -UU APBNP)

BENTUK RENCANA
• Target PNBP
• Target dan Pagu Penggunaan dana PNBP

r PRINSIP PENYUSUNAN
03
J Realistis, optimal, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

13
Sumber: DJA-Kemenkeu
Siklus Perencanaan PNBP

| Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4


anuari Februari Juni Juli
Pimpinan IP atau Pemutakhiran
Pejabat Kuasa Menteri menelaah Rencana PNBP oleh
Pengelola Rencana PNBP dan Penyesuaian Rencana Menteri menelaaah Pimpinan IP atau
menyusun menetapkan Rencana PNBP berdasarkan dan menetapkan Pejabat Kuasa
Rencana PNBP TA PNBP dalam rangka hasil kesepakatan Rencana PNBP dalam Pengelola paling
direncanakan dan kapasitas fiskal Pemerintah + DPR rangka RUU APBN lambat 1 minggu
T+3 Rencana setelah APBN
PNBP disampaikan ditetapkan
kepada Menkeu

Dalam rangka penyusunan rancangan perubahan APBN, Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat Kuasa
Pengelola PNBP dapat menyampaikan perubahan Rencana PNBP kepada Menteri.
Menteri menelaah dan menetapkan perubahan Rencana PNBP untuk menyusun rancangan perubahan APBN
Sumber: DJA-Kemenkeu
Hal khusus dalam perencanaan PNBP

APBN

• Dalam hal Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau


Pejabat Kuasa Pengelola PNBP tidak menyampaikan:
1. Rencana PNBP
2. penyesuaian Rencana PNBP; dan/atau
3. pemutakhiran Rencana PNBP,
• Menteri menyusun dan menetapkan Rencana PNBP
untuk menyusun RAPBN

APBN P
Dalam hal Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Pejabat
Kuasa Pengelola PNBP tidak menyampaikan perubahan
Rencana PNBP, Menteri menyusun dan menetapkan rencana
PNBP untuk menyusun rancangan perubahan APBN

15
TARIF PNBP

16
PENGATUR AN TARIF P NBP
Pasal 6-14

Nilai manfaat, kadar, atau kualitas sumber Pemanfaatan Sumber Daya Alam 
Undang-Undang, kontrak, dan/atau
daya alam
Peraturan Pemerintah
Pelayanan  Peraturan Pemerintah
Dampak pengenaan tarifterhadap
dan/atau Peraturan Menteri
masyarakat,dunia usaha, alam
Pengelolaan Kekayaan Negara
Dasar Dipisahkan  Undang-Undang
Kebutuhan investasi, kondisi Dasar dan/atau dalam rapat umum pemegang
keuangan, operasionalBadan pertimbangan Hukum
saham
Pengelolaan Barang Milik Negara 
Nilai guna aset tertinggidan Peraturan Pemerintah dan/atau
terbaik Peraturan Menteri Keuangan
Pengelolaan Dana  Peraturan Menteri
Aspek Keadilan
Keuangan
Hak Negara Lainnya  Undang-
KebijakanPemerintah Undang, Peraturan Pemerintah
dan/atau Peraturan MenteriKeuangan
Amanat untuk menyusun PP 69/2020:Pasal14 Ketentuan lebih lanjut 6
mengenai tata cara penetapan tarif atas jenis PNBP diatur dengan PP
TARIF PNBP & PENGATURANNYA

Bentuk tarif PNBP: OBJEK PNBP / UU KONTRAK PP PMK RUPS


a. Tarif spesifik; dan/atau PRODUK HUKUM
b. Tarif ad valorem SDA & KND √ √ √

"tarif spesifik" adalah tarif yang ditetapkan dengan nilai PELAYANAN √ √


nominal uang.
Contoh:
Tarif a = Rp5.000.000,00/satuan KEKAYAAN NEGARA √ √
DIPISAHKAN
"tarif ad valorem" antara lain tarif yang ditetapkan PENGELOLAAN √ √
denganpersentase atau formula.
Contoh:
BMN
Tarif a = lO%x dasar perhitungantertentu.
PENGELOLAAN √
DANA
Dasar perhitungan tertentu antara lain harga patokan,
harga jual, indeks harga, atau keuntungan bersih. HAK NEGARA LAIN √ √ √
Tarif PNBP yang diatur dalam Kontrak dan RUPS

Tarif dalam Kontrak


Pengaturan tarif atas jenis PNBP dengan kontrak merupakan
pengaturan tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pemanfaatan
Sumber Daya Alam dan memiliki kekuatan hukum mengikat
sepanjang diperintahkan oleh UndangUndang dan/atau
Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai jenis PNBP.

Tarif dalam RUPS


Pengaturan tarif atas jenis PNBP dalam rapat umum pemegang
saham merupakan pengaturan penetapan tarif atas jenis PNBP
yang berasal dari Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan
berupa dividen bagian Pemertntah pada perusahaan perseroan
dan/atau perseroan terbatas lainnya
RINCIAN TARIF PNBP

PEMANFAATAN SDA PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA PENGELOLAAN PENGELOLAAN HAK NEGARA


DIPISAHKAN BMN DANA LAINNYA
• Tarif • Tarif layanan • tarif surplus Badan bagian • tarif penggunaan • tarif imbal jasa atas pengelolaan • tarif denda
pemanfaatan dasar Pemerintah; barang milik uang negara dalam pelaksanaan administratif;
SDA Terbarukan • Tarif layanannon • tarif bagian laba Pemerintah negara; konsolidasi rekening bendahara • tarif pungutan sebagai
• Tarif dasar pada Badan; • tarif pemanfaatan satkersecara virtual dan akibat putusan atau
pemanfaatan • tarif bagian Pemerintah dari barang milik penerapan rekening tunggal ketetapan pengadilan
SDA Tak kelebihan akumulasi cadangan negara; dan perbendaharaan; atau Badan yang
Terbarukan umum dan cadangan tujuan • tarif pemindah • tarif imbal jasa atas pelaksanaan memiliki kewenangan
pada Badan; tanganan barang investasi Pemerintah; berdasarkan peraturan
• tarif dividen bagian milik negara. • tarif imbal jasa berupa bunga perundang-undangan;
Pemerintah pada Badan yang atau remunerasi atas dan
berbentuk perusahaan rlmum, penempatan uangPemerintah • tarif pungutan atau
perusahaan perseroan pada perbankan; dan penerimaan lainnya
dan/atau perseroan terbatas • tarif imbal jasa atas Pengelolaan sesuai ketentuan
lainnya; dan Dana Pemerintah atau dana peraturan perundang-
• tarif Pengelolaan Kekayaan perolehan lainnya yang sah undangan
Negara Dipisahkan lainnya sesuai ketentuan peraturan
• sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
perundangundangan.
Pengaturan Tarif dengan PMK

❖ Dalam hal tertentutarif atas jenis PNBP, dapat diatur dengan KEBUTUHANMENDESAKmeliputi:
Peraturan Menteri Keuangan a. kegiatan nasional dan internasional;
❖ Hal tertentu berupa: b. hasil ratifikasi perjanjianinternasional;
a. tarif bersifat volatil; dan/atau c. arahan Presiden;
b. kebutuhan mendesak. d. rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan dan/atau instansi
pemeriksa PNBP;
Tarif bersifat VOLATIL merupakan tarif yang membutuhkanperubahan e. hasil sampingkegiatan Pemerintah;
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. f. perubahan organisasi; dan/atau
g. pelaksanaan putusan atau ketetapan pengadilan atau badan
Tarif VOLATIL meliputi: yang memiliki kewenangan berdasarkan peraturan
a. tarif di bidang pelatihan selain pelatihan fungsional, pelatihan perundang-undangan.
kepemimpinan, dan pelatihan dasar untuk calon pegawai negeri
sipil; Selain ketentuan tarif atas jenis PNBP dapat diatur dengan
b. tarif di bidang pengujian laboratorium; dan/atau Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga sepanjangdiperintahkan
c. tarif barang/jasa sebagai hasil kegiatan di bidang penelitian, oleh:
pengembangan, pendidikan, pelatihan, dan/atau pembinaan. a. Undang-Undang
b. Peraturan Pemerintah.

Besaran, persyaratan, dan tata cara pengenaan tarif


harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri.
21
PERTIMBANGAN DALAM PENYUSUNAN TARIF PNBP
1. dampak pengenaan tarif 1. nilai gunaaset 1. dampak pengenaantarif
Pertimbangan terhadap masyarakat, dunia tertinggi dan terhadap masyarakat,
2. usaha, dan sosial budaya: terbaik; dunia usaha, dan sosial
3. biaya penyelenggaraan dan/atau budaya;
layanan; 2. kebijakan 2. aspek keadilan;dan/atau
4. aspek keadilan;dan/atau Pemerintah. 3. kebilakan Pemerintah.
5. kebijakan Pemerintah.

PEMANFAATAN SDA PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA PENGELOLAAN PENGELOLAAN HAK NEGARA


DIPISAHKAN BMN DANA LAINNYA

1. nilai manfaat, kadar, atau 1. kebutuhan investasi 1. hasil dan


kualitas surnberdayaalam; Badan; manfaat terbaik;
2. dampak pengenaan tarif 2. kondisi keuangan dan/atau
terhadap masyarakat, dunia Badan; 2. kebijakan
usaha, pelestarian alam dan 3. operasional Badan; Pemerintah.
lingkungan, sertasocial budaya; dan/atau
3. aspek keadilan;dan/atau 4. kebijakan Pemerintah
4. kebijakan Pemerintah
Penyusunan dan Penyampaian Usulan
Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP
• Pimpinan Instansi Pengelola PNBPmenyusun usulan jenis dan tarif atas jenrs PNBP.
• Dalam menyusun usulan jenis dan tarif atas jenis PNBPpimpinan Instansi Pengelola harus melakukan:
a. upaya penyederhanaan jenis dan/a:au tarif atas jenis PNBP;
b. analisis terhadap efektivitas dan kinerja pengenaan jenis dan tarif atas jenis PNBP;
c. analisis iatar belakang pengenaan jenis dan tarif atas jenis PNBP beserta dasar kewenangan Instansi Pengelola PNBP;
d. analisis dasar perhitungan usulan jenis dan tarif atas jenis PNBP; dan/atau
e. analisis dampak pengenaan jenis dan tarif atas jenis PNBP.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan usulan jenis dan tarif atas jenis PNBP diatur dalam Peraturan
Menteri.
• Pimpinan Instansi Pengelola PNBPrnenyampaikan usulan jenis dan tarif atas jenis PNBP kepada Menteri selaku
pengelola fiskal.
• Usulan jenis dan tarif atas jenis PNBP paling sedikit dilengkapi dengan dckumen yang berisi tentang dasar
pertimbangan dan ketentuan yang harusdiiakukan
• Ketentuanlebih lanjut mengenai dokumen yang harus disampaikan diatur dalam Peraturan Menteri.
Evaluasi Atas Usulan Jenis dan Tarif Atas
Jenis PNBP
▪ Menteri melakukan evaluasi atas usulan jenis dan tarif atas jenis PNBP
▪ Evaluasi atas usulan jenis dan tarif atasjenis PNBP meliputi:
a. evaluasi atas penerapan dasar pertimbangan dalam penyusunan tarif atas jenis PNBP; dan
b. evaluasi atas ketentuan yang harus dilakukan oleh IP dalam penyusunan usulan tarif.
▪ Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penyesuaian dan/atau penyederhanaan
atasusulan jenis dan tarif atas jenis PNBP, termasuk pengaturan tarif atas jenis PNBI' sampai dengan Rp0,00 (nol
rupiah) atau 0% (nol persen).
▪ Ketentuan lebih lanjut mengenai evaiuasi atas usulan jenis dan tarif atas jenis PNBPdiatur dalam Peraturan Menteri
Penyusunan dan Penetapan Jenis dan Tarif

Atas Jenis PNBP


Berdasarkan hasilevaluasi, Menteri Keuangan dapat melakukan:
a. penyusunanRancangan Peraturan Pemerintah;
b. penyusunan dan penetapan Peraturan Menteri; atau
c. penerbitan surat persetujuan atas penetapan tarif atas jenis PNBP dengan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga, yang
mengatur jenis dan tarif atas jenis PNBPyang berlaku pada Instansi Pengelola PNBP.

Berdasarkan surat persetujuan Menteri Keuangan, Pimpinan Instansi PengelolaPNBPmenyusun dan menetapkan Peraturan
Menteri/Pirnpinan Lembaga mengenai tarif atas jenis PNBP

KEBUTUHANMENDESAK BERUPAARAHAN PRESIDEN

• Dalam hal kebutuhan menctesakberupa arahan Presiden,Menteri menyusun dan menetapkan jenis dan tarif atas jenis
PNBP.
• Dalam penyusunan dan penetapan jenis dan tarif atas jenis PNBP Menteri terlebih dahulu melakukan koordoinasi dengan
Instansi PengelolaPNBP.
• Kerentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri.
Koordinasi Antara Pimpinan Instansi Pengelola PNBP

dan Menteri Selaku Pengelola Fiskal


Pimpinan Instansi Pengelola PNBP yang melakukan penyusunan RancanganUndang-
Penyusunan UU dan PP Undang atau Rancangan Peraturan Pemerintah yang memuat pengaturan dan/atau
(Non PP Tarif) penetapan jenis dan tarif atas jenis PNBP harus berkoordinasi dengan Menteri
selaku pengelola fiskal.

Pimpinan Instansi Pengelola PNBP yang menjadi wakil Pemerintah untuk


Pembahasan RUUdengan DPR melaksanakan pembahasan Bersama DPR atas RUU yang memuat pengaturan
Yg memuat pengaturan Jenis dan/atau penetapan jenis dan tarif atas jenis PNBP harus berkoordinasi dengan
dan Tarif PNBP Menteri selaku pengelola fiskal.

Penyusunan kontrak yang Pimpinan Instansi Pengelola PNBP selaku penyusun rancangan kontrak yang
substansinya terdapat pengaturan dan/atau penetapan tarif atas jenis PNBP yang
memuat materi jenis dantarif berasal dari Pemanfaatan Sumber Daya AIam harus berkoordinasi dengan Menteri
PNBP selaku pengelola fiskal.
Penetapan Tarif atas Jenis PNBP sampai dengan Rp0,00 (Nol Rupiah) atau 0%
(Nol Persen)

❖Dengan pertimbangan tertentu, tarif atas jenis PNBP dapat


ditetapkan sampai dengan RpO,00 (nol rupiah) atau 0% (nol
persen).
❖Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran, persyaratan, dan tata
cara pengenaan tarif diatur dalam Peraturan Menteri/Pimpinan
Lembaga.

❖Besaran, persyaratan, dan tata cara pengenaan tarif harus terlebih


dahulu mendapat persetujuan Menteri.
Evaluasi Atas Pelaksanaan Jenis Dan Tarif Atas Jenis PNBP

❖ Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau Menteri selaku pengelola fiskal melakukan evaluasi atas pelaksanaan
jenis dan tarif atas jenis PNBPsecara berkala paling sedikit setiap 2 (dua) tahun sekali atau sesuai kebutuhan.
❖ Berdasarkan hasil evaluasi dari Menteri, Menteri menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan Instansi
Pengelola PNBP.
❖ Pimpinan Instansi Pengelola PNBPmenindaklanjuti rekomendasi Menteri
❖ Berdasarkan hasil evaluasi dari pimpinan Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau
tindak lanjut atas iekomendasi Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pimpinan Instansi Pengelola
PNBP dapat:
a. menvusun dan menyampaikan usulan perubahan jenis dan tarif atas jenis PNBP;
b. menyusun perubahan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga yang mengatur tarif atas jenis PNBP dan
meminta p etujuan Menteri selaku pengelola fiskal; atau
c. menyusun perubahan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga mengenai besaran, persyaratan, dan tata cara
pengenaan tarif atas jenis PNBP dapat ditetapkan sampai dengan Rp0,00 (noI rupiah) atau o% (nol persen)
dan meminta persetujuan Menteri selaku pengelola fiskal.
PENGATURAN & PENETAPAN TARIF ATAS JENIS PNBP
YANG BERASAL DARI PENGELOLAAN BMN BERUPA
PEMANFAATAN & PEMINDAHTANGANAN
❖ Pengaturan dan penetapan tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pengelolaan Barang Milik Negara berupa pernanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik negara mengacu kepada peraturan perundang-undangan mengatur mengenai Penqelolaan
Barang Milik Negara

❖ Sesuai PP 28/2020, pemanfaatan adalah pendayagunaan Barang Milik Negara/Daerah yang tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembagalsatuan kerja perangkat daerah dan/atau optimalisasi Barang Milik
Negara/Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan.
KETENTUAN PERALIHAN &
❖ Contoh Bentuk Pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah berupa: Sewa; Pinjam Pakai; Kerja Sama Pemanfaatan; Bangun
KETENTUAN PENUTUP
Guna Serah atau Bangun Serah Guna; Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur, atau Kerja Sama Terbatas Untuk Pembiayaan
Infrastruktur.

29
STANDAR KOMPETENSI

3.
1. Menyusun 2. Melaksanakan
Mempertanggungjaw
Perencanaan PNBP PNBP
abkan PNBP

5. Melaksanakan tindak
4. Melaksanakan lanjut pengajuan
tindak lanjut keberatan, keringanan,
pemeriksaan PNBP
dan pengembalian PNBP

30
2. PELAKSANAAN PNBP
Penentuan PNBP Terutang

• PNBP Terutang dihitung oleh:


a. Instansi Pengelola PNBP;
b. Mitra Instansi Pengelola PNBP; atau
c. Wajib Bayar.

Verifikasi sesuai
jenis & tarif

Tidak sesuai
dikenakan sanksi
PELAKSANAAN PNBP

PNBP

1.Penentuan
Instansi Pengelola (K/L) / Wajib Bayar
PNBP Terutang
Mitra Instansi (MIP) Penentuan
SANKSI
(Official Assesment) (Self Assesment)
KETERLAMBATAN
• Denda 2% per
2. Pemungutan bulan, max. 24
PNBP bulan
3. Pembayaran
dan Penyetoran K/L/MIP wajib Pemungutan
melakukan pemungutan Tidak perlu dipungut
PNBP

Verifikasi oleh K/L


4. Pengelolaan
Piutang PNBP
Moitoring oleh K/L

K/L/MIP menerima Membayar sendiri PNBP ke


5. Penetapan Pembayaran Kas Negara melalui tempat
Pembayaran dari WaBa dlm
dan Penagihan pembayaran yang ditunjuk
hal tertentu
PNBP Terutang 6. Penggunaan oleh Menteri
dana PNBP

K/L/MIP menyetorkan ke Penyetoran


Kas Negara

33
Penentuan dan Pemungutan PNBP terutang
PNBP Terutang adalah kewajiban PNBP dari Wajib Bayar kepada Pemerintah yang wajib dibayar pada waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PNBP TERUTANG
Dalam hal
Dalam hal Instansi
sebagian atau
Pengelola (IP)
seluruh formulasi
menunjuk Mitra
perhitungan belum
Instansi Pengelola
dapat dipastikan
(MIP) untuk
Instansi Mitra Instansi oleh Instansi
melaksanakan tugas
Wajib Bayar Pengelola PNBP,
Pengelola pengelolaan PNBP Pengelola PNBP Terutang
dapat dihitung oleh
Wajib Bayar.
Official Self
Assesment Assesment
Instansi Pengelola menunjuk Mitra Instansi
Pengelola wajib melakukan pemungutan
Pemungutan PNBP berdasarkan jenis dan tarif PNBP
sesuai dengan ketentuan peraturan
34
perundang-undangan
Pembayaran dan Penyetoran PNBP

• WB wajib membayar PNBP Hal Tertentu antara lain


Terutang ke Kas Negara melalui meliputi:
tempat pembayaran (Bank 1. Kondisi geografis.
Persepsi, Pos Persepsi atau 2. Jumlah PNBP yang
disetorkan tidak
Lembaga Lain) yang ditunjuk oleh signifikan.
Menteri 3. Kurangnya sarana dan
• Dalam hal tertentu, WB dapat prasarana.
melakukan pembayaran PNBP 4. PNBP yang terlebih
Terutang melalui IP PNBP/MIP dahulu harus
PNBP. memperhitungkan
kewajiban Pemerintah.
• IP PNBP / MIP PNBP yang
menerima pembayaran PNBP dari
WB wajib menyetorkan seluruh
PNBP pada waktunya ke Kas
Negara

35
Pembayaran dan Penyetoran PNBP

Wajib Bayar wajib


membayar PNBP
Terutang pada saat »
Wajib Bayar yang
jatuh tempo sesuai
tidak melakukan
dengan ketentuan
pembayaran PNBP
peraturan perundang-
Terutang sampai
undangan
dengan jatuh tempo
dikenai sanksi
administratif berupa
denda
Denda sebesar 2%
per Bulan maksimal
24 Bulan

36
Monitoring dan Verifikasi

1. Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan monitoring secara periodik atas


pembayaran dan penyetoran PNBP Terutang dalam hal PNBP Terutang dihitung
oleh Instansi Pengelola PNBP

2. Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan monitoring secara periodik atas
pembayaran dan penyetoran PNBP Terutang dalam hal PNBP Terutang dihitung
oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP

3. Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan verifikasi atas PNBP Terutang yang
dihitung oleh Wajib Bayar.

4. Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan verifikasi atas PNBP Terutang
yang dihitung oleh Wajib Bayar dalam hal Instansi Pengelola PNBP dibantu oleh
Mitra Instansi Pengelola PNBP

37
Pengelolaan Piutang PNBP

1. Dalam hal Wajib Bayar belum melakukan pembayaran PNBP


Terutang, Instansi Pengelola PNBP mencatat PNBP Terutang
sebagai piutang PNBP

2. Instansi Pengelola PNBP membuat laporan pencatatan piutang


PNBP dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan secara
berkala.
3. Pencatatan piutang PNBP dilakukan sesuai dengan ketentuan
pengelolaan piutang negara

38
Penetapan dan Penagihan PNBP Terutang

hasil verifikasi dan/atau monitoring Surat Tagihan


Dalam hal terjadi kurang bayar oleh IP atau MIP PNBP;
terhadap PNBP Terutang Instansi
Pengelola PNBP atau Mitra Instansi
Pengelola PNBP menetapkan PNBP
Surat Ketetapan
Terutang, berdasarkan: laporan hasil pemeriksaan terhadap
Wajib Bayar; Kurang Bayar dan
Surat Tagihan

Jika berdasarkan hasil pemeriksaan


terdapat kelebihan pembayaran atau nihil, putusan pengadilan; dan/atau Surat Tagihan
IP/MIP wajib menerbitkan Surat Ketetapan
PNBP Lebih Bayar/ Nihil dan Surat
Pemberitahuan kepada Wajib Bayar

sumber lainnya. Surat Tagihan

39
Koreksi Surat Tagihan

Koreksi Surat Tagihan PNBP


a. koreksi administratif; dan
b. Koreksi substantif

Jawaban atas permohonan Koreksi Administratif


Pimpinan Instansi Pengelola PNBP dan/atau Pimpinan Mitra Instansi Pengelola PNBP
memberikan jawaban atas permohonan koreksi administratif paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak permohonan koreksi diterima dan dinyatakan lengkap.

Jawaban atas permohonan Koreksi Substantif Tanpa pemeriksaan


Dalam hal permohonan koreksi substantif tidak dimintakan pemeriksaan, Pimpinan Instansi
Pengelola PNBP memberikan jawaban atas permohonan koreksi paling lama 14 (empat
belas) hari kerja sejak permohonan koreksi diterima dan dinyatakan lengkap
40
Mekanisme Penagihan

Tagihanl Tagihan 2 Tagihan3 Pelimpahan ke PUPN

10 hari kerja 1 bulan 2 bulan 3 bulan


Sejak laporan Sejak tanggal Sejak tanggal Sejak tanggal
kurang bayar Surat Tagihan Surat Tagihan Surat Tagihan
PNBP diterima PNBP Pertama PNBP Kedua PNBP Ketiga

• Penagihan berdasarkan putusan pengadilan sesuai peraturan perundang-


undangan
• Apabila Wajib Bayar tidak setuju atas Surat Tagihan PNBP yang berasal dari
pemeriksaan PNBP (LHP BPKP) Wajib Bayar dapat mengajukan keberatan
41
Penggunaan PNBP
Menteri memberikan persetujuan
Instansi Pengelola s atau penolakan dengan
PNBP dapat mempertimbangkan:
mengusulkan 1. kondisi keuangan negara
penggunaan dana 2. kebijakan fiskal; dan/atau
PNBP yang dikelolanya 3. kebutuhan pendanaan Instansi
kepada Menteri Pengelola PNBP

Penggunaan dana PNBP dapat digunakan oleh Instansi Pengelola PNBP untuk unit-
unit kerja di lingkungannya dalam rangka:
1. penyelenggaraan Pengelolaan PNBP dan/atau peningkatan kualitas
penyelenggaraan Pengelolaan PNBP dan/atau kegiatan lainnya; dan/atau
2. optimalisasi PNBP.

42
STANDAR KOMPETENSI

3.
1. Menyusun 2. Melaksanakan
Mempertanggungjaw
Perencanaan PNBP PNBP
abkan PNBP

5. Melaksanakan tindak
4. Melaksanakan lanjut pengajuan
tindak lanjut keberatan, keringanan,
pemeriksaan PNBP
dan pengembalian PNBP

43
3. PERTANGGUNGJAWABAN PNBP
Monitoring Pelaksanaan

Kewajiban
Instansi Pengelola PNBP dan Menteri sesuai dengan tugas dan
kewenangannya melakukan monitoring secara periodik atas pelaksanaan
PNBP tahun anggaran berjalan
I

Tindak Lanjut

Hasil monitoring dapat ditindaklanjuti oleh APIP atau Menteri dengan


melakukan pengawasan PNBP.
I

45
Penatausahaan PNBP

Penatausahaan
disusun dalam: Dokumen yang
Instansi Pengelolaa. Bahasa
PNBP dan Wajib Indonesia menjadi dasar Wajib Bayar yang
Bayar yang (satuan mata penatausahaan tidak memenuhi
menghitung sendiri uang Rupiah) PNBP wajib Instansi Pengelola kewajiban dikenai
PNBP Terutangb. Bahasa Asing disimpan selama 10 PNBP yang tidak sanksi administratif
wajib (satuan mata tahun memenuhi kewajiban berupa denda
menatausahakan uang Asing) dikenai sanksi Rp10juta
PNBP yang sesuai ketentuan
diizinkan peraturan
Menteri perundangan
Subjek Bahasa Dokumen Sanksi IP Sanksi WB

46
Pelaporan PNBP

WB: paling sedikit memuat jenis,


Wajib Bayar dan Instansi periode, dan jumlah PNBP dengan
Pengelola dilegkapi data dukung terkait realisasi
PNBP
IP: paling sedikit memuat jenis, periode,
jumlah PNBP dan jumlah penggunaan
dana PNBP beserta data dukung terkait
realisasi PNBP

WB: secara periodik setiap Wajib Bayar yang tidak menyampaikan


semester, disampaikan paling laporan realisasi PNBP dan laporan
lama 20 hari kalender. IP: secara PNBP Terutang sampai dengan batas
periodik setiap semester, waktu, dikenai sanksi administratif
disampaikan paling lama 1 bulan berupa denda sebesar Rp 1 .000.000,00

47
Pengawasan PNBP

A. Pengawasan oleh IP
1. Dilaksanakan oleh APIP K/L, terkait pengelolaan PNBP pada Instansi Pengelola
PNBP dan Mitra Instansi Pengelola PNBP.
2. APIP wajib membuat laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya kepada
Pimpinan Instansi Pengelola PNBP dan Menteri Keuangan

B. Pengawasan oleh Menteri Keuangan


1. Dilaksanakan oleh unit yang ditunjuk Menkeu, dalam bentuk verifikasi, penilaian,
dan evaluasi.
2. Unit yang ditunjuk Menkeu wajib membuat laporan hasil pengawasan dan
menyampaikannya kepada Menteri Keuangan dan Pimpinan Instansi Pengelola
PNBP

48
STANDAR KOMPETENSI

3.
1. Menyusun 2. Melaksanakan
Mempertanggungjaw
Perencanaan PNBP PNBP
abkan PNBP

5. Melaksanakan tindak
4. Melaksanakan lanjut pengajuan
tindak lanjut keberatan, keringanan,
pemeriksaan PNBP
dan pengembalian PNBP

49
4. TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN PNBP
I N S TA N S I P E M E R I K S A D A N I N S TA N S I P E N G E L O L A P N B P ATA U
W A J I B B AYA R YA N G D I P E R I K S A

01 02
Pihak yang meminta Pihak ya n g Memeriksa
Pemeriksaan Instansi Pemeriksa PNBP, dalam hal
ini BPKP
Menteri dan/atau Pimpinan Instansi
Pengelola PNBP

03
Pihak ya n g Diperiksa
Wajib Bayar (self assessment dan
official assessment); IP PNBP; MIP
PEMERIKSAAN PNBP
a. D a s a r P e m e r i k s a a n P N B P
Wajib Bayar
Instansi Pengelola PNBP Mitra Instansi Pengelola PNBP
WB Self Assessment WB Official Assessment

a. Hasil pegawasan Instansi Pengelola a. Adanya permintaan koreksi a. Adanya indikasi pelnggaran
PNBP; Surat Tagihan PNBP; terhadap ketentuan peraturan
b. Permohonan pengembalian b. Adanya permohonan perundang-undangan di bidang
Pimpinan
kelebihan pembayaran PNBP pengemballian kelebihan PNBP;
Instansi
dan/atau pembayaran PNBP secara X b. Adanya Indikasi kerugian negara
Pengelola
c. Permohonan keringanan PNBP tunai; dan atau dan/atau indikasi unsur tindak
PNBP Terutang c. Adanya permohonan pidana; dan/atau
keringanan PNBP. c. Hasil pengawasan intern
pemerintah.

a. Adanya indikasi ketidakpatuhan a. Adanya indikasi pelanggaran


a. Adanya permintaan koreksi a. Adanya indikasi pelanggaran
terhadap ketentuan peraturan terhadap ketentuan
Surat Tagihan PNBP; terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan di Bidang peraturan perundang-
b. Adanya permohonan perundang-undangan di bidang
PNBP; undangan di bidang PNBP;
pengemballian kelebihan PNBP;
b. Adanya indikasi kerugian negara b. Adanya Indikasi kerugian
Menteri pembayaran PNBP secara b. Adanya indikasi kerugian negara
dan/atau indikasi unsur tindak negara dan/atau unsur
tunai; dan atau dan/atau unsur tindak pidana;
pidana; dan/atau tindak pidana;
c. Adanya permohonan dan/atau
c. Adanya permohonan pengembalian c. Hasil pengawasan intern
keringanan PNBP. c. Hasil pengawasan intern
kelebihan pembayaran PNBP secara pemerintah; dan/atau
pemerintah.
tunai d. Hasil pengawasan Menteri
PEMERIKSAAN PNBP

b. R u a n g L i n g k u p P e m e r i k s a a n P N B P

Wajib Bayar Instansi Pengelola Mitra Instansi Pengelola


PNBP PNBP
WB Self Assessment WB Official Assessment

a. Sistem pengendalian intern


terkait pemungutan, penagihan,
a. Laporan keuangan serta
penyetoran dan pelaporan
dokumen pendukung lain
a. Dokumen terkait a. Sistem pengendalian intern PNBP;
yang berkaitan dengan objek
pemenuhan kewajiban terkait pengelolaan PNBP; b. Laporan dan dokumen
Peeriksaan PNBP; dan
PNBP; dan b. Bukti transaksi keuangan pendukung lain yang berkaitan
b. Bukti transaksi keuangan
b. Pemenuhan ketentuan yang berkaitan dengan dengan objek Pemeriksaan
yang berkaitan dengan
peraturan perundang- pembayaran dan/atau PNBP; dan
pembayaran dan/atau
undangan di bidang PNBP. penyetoran PNBP c. Bukti transaksi keuangan yang
penyetoran PNBP.
berkaitan dengan pembayaran
dan/atau penyetoran PNBP
PEMERIKSAAN PNBP

c. P e l a k s a n a a n P e m e r i k s a a n P N B P (1)

❖ Tugas Instansi Pemeriksa,a.l.:


▪ Menyerahkan surat tugas serta menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
kepada Instansi Pengelola PNBP, MIP PNBP dan/atau W B yang diperiksa.
▪ Memberitahukan secara tertulis temuan hasil pemeriksaan untuk mendapatkan
tanggapan.

❖Dalam kondisi tertentu, Instansi Pemeriksa dapat dibantu dan/atau mengikutsertakan


pihak lain dalam pelaksanaan Pemeriksaan PNBP.
❖Untuk kepentingan Pemeriksaan PNBP, Instansi Pemeriksa dapat meminta dokumen,
keterangan, dan/atau bukti lain kepada pihak lain.

❖ Hak W B yang Diperiksa,a.l.:


▪ Meminta penjelasan mengenai maksud dan tujuan pemeriksaan;
▪ Mengetahui tentang temuan hasil pemeriksaan.
PEMERIKSAAN PNBP

c. P e l a k s a n a a n P e m e r i k s a a n P N B P (2)

❖ Jangka waktu pelaksanaan Pemeriksaan


PNBP terhadap WB, Instansi Pengelola
PNBP atau MIP PNBP paling lama 60
(enam puluh) hari kerja sejak
diterimanya surat tugas oleh WB, Instansi
Pengelola PNBP atau MIP PNBP yang
diperiksa.

❖ Dalam hal tertentu, jangka waktu


pelaksanaan Pemeriksaan PNBP dapat
diperpanjang paling lama 60 (enam
puluh) hari kerja oleh Instansi Pemeriksa.
PEMERIKSAAN PNBP
c. P e l a k s a n a a n P e m e r i k s a a n P N B P (3)

Permintaan Dokumen Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa
oleh Instansi menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
Pemeriksa dokumen dokumen dokumen dokumen

7 hari kerja 7 hari kerja 7 hari kerja 3 hari kerja

Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa Pihak yang diperiksa Penghitungan
tidak menyampaikan tidak menyampaikan tidak menyampaikan tidak menyampaikan PNBP terutang
dokumen dokumen dokumen dokumen Secara Jabatan
ditambah sanksi
Surat Peringatan Surat Peringatan Surat Peringatan administratif
Pertama Kedua Ketiga kepada WB yang
diperiksa

- Sanksi administratif sesuai per-UU-


an kepada IP yang diperiksa
- Sanksi sesuai perUU-an/berdasarkan
kontrak kepada MIP yang diperiksa
PEMERIKSAAN PNBP
c. P e l a k s a n a a n P e m e r i k s a a n P N B P (4)

Pihak yang diperiksa


Penyampaian temuan menyampaikan Pihak yang diperiksa Penyampaian konsep
Berakhirnya hasil Pemeriksaan tanggapan atas temuanmenyampaikan LHP PNBP kepada Pembahasan temuan
Pemeriksaan PNBP kepada Pihak hasil Pemeriksaan tanggapan atas temuan pihak yang meminta hasil pemeriksaan
yang diperiksa PNBP hasil Pemeriksaan Pemeriksaan dan/atau tanggapan
PNBP

Pemeriksaan 14 hari kerja 14 hari kerja


--------------------14 hari kerja 21 hari kerja
7 hari kerja

Pihak yang diperiksa


menyampaikan
permohonan tambahan Pihak diperiksa
waktu penyampaian Pihak yang diperiksa dianggap menyetujui
tanggapan atas temuan tidak menyampaikan seluruh temuan hasil
hasil Pemeriksaan tanggapan Pemeriksaan PNBP
PNBP
TINDAK LANJUT
H A S I L P E M E R I K S A A N (1)

❖ Jangka waktu tindak lanjut LHP oleh Menteri/Pimpinan Instansi Pengelola PNBP yang meminta Pemeriksaan
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak LHP diterima.

❖ Bentuk tindak lanjut berupa:


a. Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar dan
Surat Tagihan kepada Wajib Bayar;
b. Surat Ketetapan PNBP Lebih Bayar dan Surat Pemberitahuan kepada Wajib Bayar;
c. Surat Ketetapan PNBP Nihil dan Surat
Pemberitahuan kepada Wajib Bayar; atau
d. Surat Persetujuan atau penolakan atas permohonan keringanan berupa pengurangan atau
pembebasan PNBP.

❖ Jangka waktu tindak lanjut LHP oleh Instansi Pimpinan Pengelola PNBP/Pimpinan
Mitra Instansi Pengelola PNBP yang diperiksa paling lambat 2 (dua) bulan sejak LHP diterima.

❖ Tindak Lanjut LHP disampaikan secara tertulis oleh Pimpinan Instansi Pengelola PNBP kepada
Menteri dan Instansi Pemeriksa.
M O N I TO R I N G D A N E VA L U A S I

Instansi Pengelola PNBP menyampaikan secara berkala


laporan atas tindak lanjut Penyelesaian LHP kepada Instansi
Pemeriksa dan Menteri sebagai dasar melakukan monitoring
dan evaluasi
STANDAR KOMPETENSI

3.
1. Menyusun 2. Melaksanakan
Mempertanggungjaw
Perencanaan PNBP PNBP
abkan PNBP

5. Melaksanakan tindak
4. Melaksanakan lanjut pengajuan
tindak lanjut keberatan, keringanan,
pemeriksaan PNBP
dan pengembalian PNBP

60
5. TINDAK LANJUT PENGAJUAN KEBERATAN,
KERINGANAN, DAN PENGEMBALIAN PNBP
5

KEBERATAN PNBP
OBJEK KEBERATAN PNBP
Surat Ketetapan PNBP
Kurang Bayar 1
SKP ditetapkan oleh IP berdasarkan LHP
Surat Ketetapan PNBP yang diterbitkan oleh Instansi Pemeriksa
Nihil 2 PNBP.
(Pasal 56 UU PNBP)

Surat Ketetapan PNBP


Lebih Bayar 3
SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN PNBP

Terdapat perbedaan antara jumlah PNBP yang dihitung oleh Wajib Bayar dengan jumlah PNBP yang
1 ditetapkan oleh Instansi Pengelola PNBP

Wajib Bayar telah melakukan pembayaran paling sedikit sejumlah PNBP Terutang yang telah disetujui oleh
2 Wajib Bayar dalam pembahasan akhir hasil Pemeriksaan PNBP
6
TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN

Wajib Bayar IP PNBP


(PKP PNBP)

JANGKA WAKTU PENGAJUAN DOKUMEN PENDUKUNG

Kopi Surat Ketetapan PNBP


3 3 bulansejak tanggal ditetapkannya SKP, dalam 01
hal kondisi normal
Bulan
Kopi bukti penerimaan negara, bukti setor, atau sarana
02 administrasi lain yang dipersamakan dengan bukti
6 bulansejak tanggal ditetapkannya SKP, jika pembayaran atas SKP Kurang Bayar dalam hal PNBP
6 dalam jangka waktu 3 bulan sejak ditetapkannya Terutang kurang bayar
SKP, terdapat keadaan di luar kemampuan Wajib
Bulan
Bayar atau kondisi kahar (bencana dan keadaan Rincian perhitungan jumlah PNBP Terutang yang dibuat
lain berdasarkan pertimbangan IP). 03 oleh WB dan penjelasan perbedaan perhitungan WB.

Pengajuan Keberatan PNBP yang melewati batas Surat keterangan dari instansi yang berwenang untuk
waktu pengajuan akan ditolak oleh IP 04 keadaan bencana atau surat pernyataan WB dan bukti
(PENOLAKAN BERSIFAT FINAL) terkait untuk keadaan lain.
PROSEDUR PENYELESAIAN KEBERATAN PNBP
UJI KELENGKAPAN DOKUMEN

Hasil uji kelengkapan dokumen, dinyatakanlengkap, maka IP melanjutkan proses penelitian Keberatan PNBP.

Hasil uji kelengkapan dokumen, dinyatakantidak lengkap, maka IPmenyampaikan surat permintaan kelengkapan dokumen
pendukungkepada Wajib Bayar.

WB harus menenuhi permintaan kelengkapan dokumen sampai dengan batas waktu pengajuan (3 bulan (normal) atau 6 bulan
(kahar) – jika melebihi batas waktu, maka IP menerbitkan surat penolakan (FINAL).

PENELITIAN KEBERATAN PNBP


Jika hasil uji kelengkapan dokumen, dinyatakan lengkap, maka IP melakukan penelitian atas substansi permohonan Keberatan
1 PNBP.

Dalam melakukan penelitian atas substansi permohonan Keberatan PNBP, IP berwenang untuk: (i) meminta dan/atau
2 meminjam buku/data; (ii) mengonfirmasi WB atau pihak terkait; (iii) meninjau tempat WB atau tempat lain.

Wajib Bayar harus memenuhi permintaan dan/atau peminjaman yang disampaikan oleh IP paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
3 terhitung sejak surat permintaan dan/atau peminjaman diterima.

Apabila WB tidak memenuhi permintaan dalam batas waktu 7 hari kerja sejak surat permintaan dan/atau peminjaman
4 diterima, baik sebagian maupun seluruhnya, permohonan keberatan PNBP diproses berdasarkan data yang diterima.
8
PENETAPAN KEBERATAN PNBP

Berdasarkan hasil penelitian permohonan Keberatan PNBP, Pimpinan IP atau PKP PNBP menerbitkan surat penetapan atas keberatan
yang diajukan oleh Wajib Bayar, yang dituangkan dalam bentuk:

Surat Ketetapan Surat Ketetapan


Surat Ketetapan
1 Keberatan Kurang 2 Keberatan Nihil. 3 Keberatan Lebih
Bayar. Bayar.

Surat Ketetapan atas keberatan diterbitkan paling lama 6 bulan sejak dokumen pendukung diterima lengkap.

Apabila IP PNBPtidakmenerbitkan penetapan Pimpinan IP atau Pejabat Kuasa Pengelola PNBP


keberatan, maka keberatandianggap dikabulkan. dikenakansanksi.

IP PNBPmenerbitkanpenetapan atas keberatan Penetapan atas Keberatan PNBPbersifat final,jika WB


paling lambat1 (satu) bulansejak jangka waktu tidak setuju terhadap penetapan atas keberatan, WB
penetapan atas keberatan berakhir. dapat mengajukan gugatan melaluiPT TUN.
9
TINDAK LANJUT ATAS KETETAPAN KEBERATAN PNBP

Dalam hal diterbitkanSurat Ketetapan Keberatan Lebih Bayar, WBdapat mengajukan permohonan pengembalian PNBPjika
tidak sedang mengajukan gugatan melalui PT TUN.

Dalam hal diterbitkanSurat Ketetapan Keberatan Kurang Bayar, maka IP menerbitkan Surat Tagihan (sebesar pokok ditambah
dengan denda administratif), dengan mekanisme sebagai berikut:

Surat Tagihan Pertama Surat Tagihan Kedua Surat Tagihan Ketiga

Apabila PNBP terutang Apabila PNBP terutang Apabila PNBP terutang


Dilimpahkan
tidak dilunasi dalam 1 tidak dilunasi dalam 1 tidak dilunasi dalam 1
(satu) bulan sejak tanggal ke PUPN
(satu) bulan sejak tanggal (satu) bulan sejak tanggal
surat tagihan pertama. surat tagihan kedua. surat tagihan ketiga.

Sanksi administratif berupa denda dikenakan sebesar 2% per bulan dihitung dari pokok PNBP terutang sejak PNBP jatuh
tempo s.d. surat tagihan diterbitkan, paling lama 24 bulan.
10
PENYELESAIAN KEBERATAN PNBP ATAS PUTUSAN PENGADILAN

Gugatan Ditolak Penerbitan Surat Tagihan Tagihan Tidak Dilunasi Gugatan Dikabulkan

Dalam hal gugatan ditolak Dalam hal gugatan


dan telah memperoleh Apabila tidak dilunasi dikabulkan dan telah
Surat Tagihan diterbitkan
kekuatan hukum tetap, IP dalam jangka waktu 1 memperoleh kekuatan
oleh IP dalam waktu 14
PNBP menerbitkan surat bulan sejak tanggal surat hukum tetap, penyelesaian
hari kerja sejak putusan
tagihan sebesar pokok dan tagihan, diserahkan keberatan PNBP
diterima
sanksi administrasi berupa kepada PUPN dilaksanakan berdasarkan
denda. putusan pengadilan
12
RUANG LINGKUP KERINGANAN PNBP

Hal Tertentu:
Diluar Kemampuan Wajib • Bencana
Bayar atau Kondisi Kahar • Keadaan lain berdasarkan pertimbangan IP PNBP

Kesulitan Likuiditas Kesulitan lukuiditas merupakan kondisi keuangan wajib bayar


yang tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek

• Kebijakan yang menyebabkan kerugian bagi wajib bayar


• Kebijakan yang mewajibkan wajb bayar untuk mendukung
Kebijakan program nasional dan mengakibatkan wajib bayar tidak
mendapatkan keuntungan yg optimum
Pemerintah • Kebijakan pemberian keringanan PNBP kepada wajib bayar
dengan mempertimbangkan kearifan local, aspek keadilan,
budaya, dan lingkungan

ADD A FOOTER 12
13

PENGECUALIAN KERINGANAN PNBP

PNBP Terutang berasal dari putusan


pengadilan yang memiliki kekuatan hukum
tetap
01

02 PNBP Terutang berdasarkan Surat


Ketetapan PNBP dilakukan secara jabatan

03
PNBP Terutang berdasarkan laporan hasil
pemeriksaan yang akan diajukan keberatan PNBP
PROSEDUR PENGAJUAN KERINGANAN PNBP
Diajukan secara tertulis
IP PNBP
Wajib Bayar
PALING LAMA DOKUMEN PENDUKUNG
Sebelum PNBP Terutang 1. Surat keterangan instansi yg berwenang untuk kondisi bencana
dilimpahkan kepada PUPN atau surat pernyataan wajib bayar untuk keadaan lain
berdasarkan pertimbangan IP
2. Surat pernyataan kerugian dari wajib bayar
Keadaan diluar kemampuan
Wajib Bayar atau Kahar 1. Laporan keuangan, laporan pembukuan, atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan laporan keuangan paling sedikit untuk tahun
berjalan dan 1 (satu) tahun sebelumnya
Kesulitan Likuiditas 2. surat pernyataan kesulitan likuiditas atau keuangan dari wajib bayar
1. kopi dokumen tertulis kebijakan pemerintah
2. surat pernyataan kesulitan likuiditas atau keuangan dari wajib
.
bayalaporan keuangan, laporan pembukuan, atau dokumen lain yang
Kebijakan Pemerintah
dipersamakan dengan laporan keuangan paling sedikit untuk tahun
berjalan
15

BENTUK KERINGANAN PNBP

• Bentuk Keringanan: 1 pengajuan permohonan


keringanan untuk 1 bentuk
✓ Penundaan keringanan
✓ Pengangsuran
✓ Pengurangan, dan/atau
✓ Pembebasan Wajib bayar usaha mikro
kecil dikecualikan
• Keringanan dapat
berupa
• keringanan atas:
Dalam hal keringanan telah
✓ Pokok PNBP Terutang; mendapat penetapan, waba dapat
dan/atau mengajukan keringanan baru
✓ Sanksi administratif berupa
• denda
16
MEKANISME KERINGANAN PNBP
▪ Melakukan penelitian substansi
▪ Dokumen lengkap ->next step (penelitian) keringanan PNBP
▪Dokumen tidak lengkap -> ▪ Dalam melalukan penelitian, IP berwenang
Uji Kelengkapan i) meminta dan/atau
surat permintaan dokumen
Dokumen meminjam buku/data, ii) melakukan
▪ WB harus menenuhi
permintaan dokumen
02 pembahasan dgn WB atau pihak terkait,
01 iii) meninjau tempat WB atau tempat lain,
iv) meminta pertimbangan APIP, v) meminta
pendukung paling lambat 7
hari kerja terhitung sejak PP 59 BPKP untuk melakukan pemeriksaan
surat diterima Tahun 2020 ▪ Harus dipenuhi dalam 7 hari kerja sejak
surat diterima
▪ Apabila tidak ▪ Jika tidak dipenuhi akan diproses
menyampaikan, IP PNBP berdasarkan data yang ada
menerbitkan surat penolakan
03
a. Penundaan
Persetujuan dalam bentuk: b.
c.
Pengangsuran
Pengurangan, dan/atau
d. Pembebasan
17
PERSETUJUAN KERINGANAN PNBP
Pengurangan
/Pembebasan
▪ Surat persetujuan atas permohonan
▪Diberikan untuk paling lama ▪Diberikan untuk paling lama 12
keringanan berupa pengurangan atau
6 bulan bulan
pembebasan diterbitkan oleh IP setelah
▪Apabilamelewati TA, harus
▪ Apabilamelewati TA, harus mendapat persetujuan Menteri
terlebih dahulu mendapat
terlebih dahulu mendapat pertimbangan Menteri
▪ IP PNBP meyampaikan surat
pertimbangan Menteri persetujuan kpd Menteri dgn
▪Pengangsuran paling sedikit1 kali
melampirkan dokumen pendukung,
▪Wajib dilunasi sesuai dengan dalam 1 bulan
penjelasan, dan rekomendasi tertulis
jangka waktu penundaan ▪Wajib dilunasi sesuai dengan
(30 hari sejak permohonan lengkap)
▪ Apabila tidak dilunasi, IP jangka waktu penundaan
▪ Dalam hal permintaan persetujuan
▪Apabila tidak dilunasi dalam
PNBP menerbitkan surat Menteri berupapenguranganatau
jangka waktu 7 hari kerja sejak
tagihan sebesar pokok dan berakhirnya setiap masa angsuran,
pembebasan sebagai akibat
denda 2% per bulan kekurangan likuiditasharus
IP PNBP menerbitkan surat tagihan
dilengkapi dgnpertimbangan APIP
▪ Apabila tidak dilunasi dalam sebesar pokok dan denda 2% per
atau rekomendasi BPKP
1 bulan, akan dilimpahkan bulan
▪ Surat persetujuan atau penolakan
ke PUPN ▪Apabila tidak dilunasi dalam 1
Menteri bersifat final
bulan, akan dilimpahkan ke PUPN
18
PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN KERINGANAN PNBP

IP PNBP wajib menerbitkan:

a. Surat persetujuan atau


penolakan atas permohonan • Dalam hal persetujuan
keringanan berupa penundaan keringanan PNBP mensyaratkan
dan pengangsuran pertimbangan atau persetujuan
b. Surat tagihan PNBP terutang Menteri

Paling lambat:
• IP PNBP menerbitkan:

30 hari kerja sejak dokumen • surat persetujuan atau


pendukung diterima lengkap penolakan dan/atau surat tagihan
7 hari kerja terhitung sejak
Jika Permohonan Keringanan PNBP Ditolak

wajib bayar wajib memenuhi kewajiban PNBP


terutang diserta sanksi administratif berupa
denda PENGATURAN PENGECUALIAN

Sanksi administratif berupa denda sebesar 2% Ketentuan mengenai tata cara


per bulan dari pokok PNBP terutang yang ditolak pemberian keringanan PNBP
keringanannya terhitung sejak jatuh tempo dan
dibayar dalam jangka waktu 1 bulan sejak
Terutang yang berasal dari
tanggal surat penolakan PNBP Bendahara Umum Negara
diatur dengan Peraturan Menteri.
PNBP terutang wajib dilunasi dalam jangka
waktu 1 bulan
PROSEDUR PENGAJUAN PENGEMBALIAN PNBP
Diajukan secara tertulis
Instansi
Pengelola (IP) PNBP
Wajib Bayar
DASAR PENGEMBALIAN PALING LAMA Mitra IP PNBP
❑ Kesalahan pembayaran PNBP
❑ Kesalahan pemungutan PNBP oleh IP PNBP atau Mitra IP
PNBP
tidak melebihi 5 tahun sejak terjadinya
❑ Pelayanan yang tidak dipenuhi oleh IP PNBP atau Mitra
kelebihan pembayaran PNBP
IP PNBP secara sepihak
❑ Penetapan atas pengajuan keberatan PNBP
❑ Ketentuan peraturan perundang-undangan

❑ Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan tidak melebihi 2 tahun sejak ditetapkan
hukum tetap
❑ Hasil pemeriksaan
. PNBP
22

PRINSIP PENGEMBALIAN PNBP


Kondisi Tertentu meliputi:
PRINSIP:
01 Pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar
Diperhitungkan sebagai
pembayaran di mukaatas Melaksanakan putusan pengadilan yang telah
jumlahPNBP terutang 02 mempunyai kekuatan hukum tetap
berikutnya
Wajib bayar tidak memiliki kewajiban PNBP yang
Dalam kondisi tertentu, pengembalian 03 sejenis secara berulang
PNBP dapat diberikan secaralangsung
melalui pemindahbukuan
Apabila pengembalian sebagai pembayaran dimuka atas
04 jumlah PNBP terutang berikutnya melebihi jangka waktu 1 tahun
Pengembalian secara langsung melalui
pemindahbukuan dilakukan dalam hal tidak
terdapattunggakan kewajiban kepada
negara 05 Diluar kemampuan wajib bayar atau kondisi kahar
DOKUMEN PENDUKUNG PENGEMBALIAN PNBP (1)
Permohonan Pengembalian PNBP harus disertai dokumen pendukung

01 Kelebihan pembayaran PNBP: Penetapan pimpinan Instansi Pengelola


▪Bukti Penerimaan Negara, bukti 03 atau Pejabat Kuasa Pengelola PNBP
setor atau yang dipersamakan; atas pengajuan keberatan PNBP:
▪ Perhitungan kelebihan pembayaran ▪ Surat ketetapan keberatan lebih
PNBP dan dokumen pendukungnya. bayar

Kesalahan pemungutan PNBP oleh


02 Instansi Pengelola atau Mitra Instansi 04 Putusan pengadilan yang telah
Pengelola PNBP: mempunyai kekuatan hukum yang tetap:
▪ Bukti Penerimaan Negara, bukti ▪Salinan putusan pengadilan.
setor atau yang dipersamakan;
▪ Perhitungan kelebihan pembayaran
PNBP dan dokumen pendukungnya. 78
DOKUMEN PENDUKUNG PENGEMBALIAN PNBP (2)

05 Hasil Pemeriksaan Instansi Pemeriksa:


▪Surat Ketetapan PNBP Lebih Bayar.
Ketentuan Perundang-Undangan:
07 ▪Bukti Penerimaan Negara, bukti setor
Pelayanan yang tidak dapat dipenuhi oleh atau yang dipersamakan;
06 Instansi Pengelola PNBP dan/atau Mitra ▪ Peraturan perundangan yang
Instansi Pengelola PNBP secara sepihak: menyebabkan terjadinya kelebihan
▪ Bukti Penerimaan Negara, bukti setor atau pembayaran.
yang dipersamakan.
▪Pernyataan bahwa wajib bayar tidak terlayani
25

MEKANISME PENGEMBALIAN PNBP


▪Dokumen lengkap ->next ▪Merupakan penelitian substansi ▪ Jika permintaan dokumen
step (penelitian) keberatan PNBP pendukung dalam proses
penelitian substansi tidak
▪ Dokumen tidak lengkap -> ▪ Dalam melalukan penelitian, IP
berwenang i) meminta dan/atau dipenuhi, IP PNBP menerbitkan
surat permintaan dokumen surat penolakan
▪ WB harus memenuhi meminjam buku/data, ii)
mengonfirmasi WB atau pihak ▪ WB dapat mengajukan kembali
permintaan dokumen surat penolakan pengembalian
terkait, iii) meninjau tempat WB
pendukung paling lambat 7 atau tempat lain, iv) meminta PNBP diterima apabila i) memiliki
hari kerja terhitung sejak pertimbangan APIP, v) meminta bukti baru dan ii) batas waktu
surat diterima BPKP untuk melakukan belum terlampaui
▪ Dalam hal pengajuan
▪ Apabila tidak pemeriksaan
▪Harus dipenuhi dalam 7 hari pengembalian dilakukan secara
menyampaikan, IP PNBP langsung melalui pemindahbukuan,
menerbitkan surat kerja sejak surat diterima
▪ Jika tidak dipenuhi, IP PNBP IP menerbitkan surat persetujuan
penolakan setelah mendapat pertimbangan
meneribitkan surat penolakan
Menteri

Uji Kelengkapan
dokumen Penelitian Penetapan
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai