PEMANFAATAN
BARANG MILIK
NEGARA
Pengadaan
Penganggaran
Pembinaan Perencanaan
Pengawasan Kebutuhan Penggunaa
Pengendalian n
Penghapusan Pemanfaatan
Siklus Pengelolaan
Asas Fungsional Barang Milik
Asas Kepastian Hukum Negara
Pemusnahan Penilaian
2. Penetapan status penggunaan Dilakukan Kepala KPKNL sesuai KMK 781 Dilakukan oleh Pejabat yang menerima permohonan
Pemanfaatan
3. Bentuk Pemanfaatan Sewa, Pinjam Pakai, KSP, BGS/BSG, dan KSPI Sewa, Pinjam Pakai, KSP, BGS/BSG, KSPI, dan KETUPI
4. Penilaian dalam rangka Pemanfaatan Dilakukan oleh Penilai Pemerintah Dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau Penilai Publik
6. Lelang dalam pemilihan penyewa Belum diatur Dapat dilakukan dengan lelang hak menikmati
7. Tata cara penyelesaian Sewa terlanjur Belum diatur Telah diatur, melibatkan Pengguna dan APIP
8. Subjek Pinjam Pakai Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah atau Pemerintah Desa
9. Jangka waktu pinjam pakai 5 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali 5 tahun dan dapat diperpanjang
10. Simplikasi pelaksanaan pinjam pakai Belum diatur Serah terima objek pinjam pakai dapat mendahului
dalam kondisi tertentu persetujuan Pengelola
11. Penyiapan pelaksanaan KSP dan Belum diatur Pengelola Barang dapat memberikan bantuan dan
BGS/BSG dukungan dalam penyiapan KSP dan BGS/BSG
POKOK-POKOK PERUBAHAN (2)
No. Pengaturan Sebelumnya PMK 115/PMK.06/2020
12. Kompensasi/insentif kepada Belum diatur Calon mitra berstatus pemrakarsa/pemohon KSP
pemrakarsa/pemohon dalam Tender dapat diberikan insentif/kompensasi dalam
KSP dan BGS/BSG pelaksanaan Tender
13. Penunjukan langsung mitra KSP BMN bersifat khusus yang dilaksanakan BUMN atau BMN bersifat khusus yang dilaksanakan BUMN,
BUMD BUMD, atau anak perusahaan BUMN
14. Variabel perhitungan kontribusi tetap Besaran persentase dikali nilai wajar BMN Mempertimbangkan nilai wajar/taksiran BMN,
kelayakan bisnis atau kondisi keuangan mitra, dan
manfaat ekonomi/sosial.
15. Variabel perhitungan pembagian Nilai investasi pemerintah, nilai investasi mitra, Nilai investasi pemerintah, nilai investasi mitra,
keuntungan risiko yang ditanggung mitra kelayakan bisnis mitra, dan risiko yang ditanggung
mitra
16. Perubahan investasi oleh Pemerintah Belum diatur Dapat dilakukan, implikasi merubah besaran
atau Mitra kontribusi tetap dan/atau pembagian keuntungan
17. Faktor penyesuai KSP untuk Paling tinggi 70% dari hasil perhitungan tim atas 10% sampai dengan 70% dari hasil perhitungan tim
penyediaan infrastruktur dan mitra kontribusi tetap dan pembagian keuntungan atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan
BUMN, BUMD, atau anak perusahaan
BUMN
18. Pembayaran kontribusi tetap KT pertama dibayar 2 hari kerja sebelum perjanjian KT pertama dibayar 2 hari kerja setelah perjanjian
ditandatangani. KT berikutnya 31 Maret. ditandatangani. KT berikutnya sesuai tanggal dan
bulan perjanjian ditandatangani.
19. Mekanisme pembayaran Kontribusi Dibayar sekaligus tiap tahun Dapat dibayar dicicil dan diberikan opsi upfront
Tetap. Berlaku juga di BGS/BSG payment selama jangka waktu KSP
POKOK-POKOK PERUBAHAN (3)
No. Pengaturan Sebelumnya PMK 115/PMK.06/2020
20. Faktor penyesuai kondisi tertentu Belum diatur 1% - 50% dari kontribusi dalam kondisi tertentu
Sewa, KSP dan BGS/BSG seperti: bencana non alam COVID-19
21. Pembayaran pembagian keuntungan Paling lambat 31 Maret tahun berikutnya Paling lambat 30 April tahun berikutnya
22. Pengajuan keringanan pembayaran Belum diatur Dapat dilakukan dengan syarat tertentu
kontribusi tetap dan pembagian
keuntungan. Berlaku juga di BGS/BSG.
23. Pelaksana BGS/BSG Pengelola Barang Pengelola Barang dan Pengguna Barang
24. Jangka waktu pengoperasian BGS/BSG Belum diatur Pemisahan antara jangka waktu pelaksanaan dan
jangka waktu pengoperasian
25. Penunjukan langsung mitra BGS/BSG Belum diatur Dapat dilakukan untuk BGS/BSG tertentu
26. Variabel perhitungan kontribusi Besaran persentase dikali nilai wajar BMN Mempertimbangkan penyelenggaraan tusi
tahunan pemerintah, nilai wajar, dan kelayakan bisnis mitra.
27. Subjek KSPI BUMN, BUMD, Swasta berbentuk PT, badan hukum BUMN, BUMD, anak perusahaan BUMN, Swasta
asing, koperasi berbentuk PT, badan hukum asing, koperasi
28. Pembayaran clawback Paling lambat 31 Maret Paling lambat 30 April
29. KETUPI Belum diatur Diatur sesuai amanat Perpres 32 Tahun 2020
SKEMA PEMANFAATAN BMN
KSPI KETUPI
Pinjam Optimalisasi BMN
SEWA KSP
Kerja sama antara Pakai untuk
pemerintah dan meningkatkan
badan usaha fungsi BMN guna
untuk kegiatan mendapatkan
penyediaan pendanaan untuk
infrastruktur. pembiayaan
KETUPI KSPI BGS/BSG infrastruktur lain.
GAMBARAN UMUM BENTUK
PEMANFAATAN Mitra Objek Jangka waktu
1600
PNBP Pemanfaatan BMN
Sewa: 1,57 triliun
Aula/kantin/ATM 1400
1200
1000
800
KSP:
600 505 miliar 522 miliar
Hotel dan Lapangan Golf
400 343 miliar
200
0
Sewa dan KSP untuk 2016 2017 2018 2019
mendukung Infrastruktur:
Kereta Cepat Jakarta-
Sumber: LKPP Audited 2016-2019
Bandung dan Bandara Tjilik
Riwut Palangkaraya
DISTINGUISHED ASSETS
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
MANAGER
KETENTUAN UMUM
Penyewaan BMN dilakukan sepanjang memberikan manfaat
ekonomi bagi Pemerintah dan/atau masyarakat;
Penyewa dapat melakukan penerusan Sewa kepada Pihak Lain
dengan persetujuan Pengelola Barang/Pengguna Barang
Selama masa Sewa, objek Sewa dapat diubah bentuknya,
dengan ketentuan: tidak merubah konstruksi dasar, diatur
dalam perjanjian Sewa, dan objek Sewa wajib dikembalikan ke
dalam kondisi baik dan layak fungsi.
Jangka Periodesitas
Waktu
Kegiatan Usaha per tahun per bulan per hari per jam
bisnis non bisnis sosial
100% 30% - 50% 2,5% 1 tahun 100% 130% 160% 190%
Perjanjian Sewa
Fotokopi perjanjian Sewa di Pengakhiran Sewa disampaikan
Pengguna Barang disampaikan ke secara tertulis kepada penyewa
Pengelola paling lambat 7 hari tanpa melalui pengadilan.
setelah penandatanganan
KETENTUAN UMUM
mengoptimalkan BMN yang belum atau tidak dilakukan
penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pengelola Barang/ Pengguna Barang
menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
daerah atau pemerintahan desa
memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial bagi Pemerintah
Daerah, Pemerintah Desa, dan/atau masyarakat.
1 2
Pemda/ PENGGUNA PENGELOLA
Pemdes BARANG BARANG
2 3
1. Pemda/Pemdes mengajukan permohonan pinjam pakai disertai tujuan
penggunaan;
2. Pengguna menyampaikan surat permohonan pinjam pakai; bersamaan dengan ini
dilakukan Berita Acara Serah Terima Sementara BMN antara Pengguna Barang
dengan Pemda (mendahului surat persetujuan/keputusan);
3. Pengelola Barang menerbitkan Surat Persetujuan Pinjam Pakai, untuk selanjutnya
Pengguna menerbitkan Keputusan dan Perjanjian Pinjam Pakai. Berdasarkan
perjanjian, dilakukan BAST Pinjam Pakai antara Pengguna dan Pemda/Pemdes
menggantikan Berita Acara Serah Terima Sementara sebagaimana dimaksud pada
angka 2.
disertai perubahan
bentuk
Perubahan Objek
Pinjam Pakai Dengan syarat Peminjam telah
memperoleh persetujuan:
tanpa disertai perubahan a. Pengelola Barang, untuk BMN yang
bentuk berada pada Pengelola Barang
b. Pengguna Barang, untuk BMN yang
Dengan syarat Peminjam Pakai “Peminjam pakai dapat berada pada Pengguna Barang
melaporkan: mengubah BMN sepanjang Dalam hal perubahan dalam huruf b atas
a. Pengelola Barang, untuk BMN yang untuk menunjang T/B, Pengguna melaporkan kepada
berada pada Pengelola Barang penyelenggaraan Pengelola Barang.
b. Pengguna Barang, untuk BMN yang Pemerintah Daerah/Desa”
berada pada Pengguna Barang
Tugas dan fungsi Pemda/Pemdes
Perjanjian
Fotokopi perjanjian Pinjam Pakai Pinjam Pakai Pengakhiran Pinjam Pakai
di Pengguna Barang disampaikan disampaikan secara tertulis
ke Pengelola paling lambat 7 hari kepada peminjam tanpa melalui
setelah penandatanganan pengadilan.
KETENTUAN UMUM
KSP dilaksanakan untuk mengoptimalkan daya guna dan hasil
guna BMN, meningkatkan penerimaan negara, memenuhi biaya
operasional, pemeliharaan, dan/atau perbaikan yang diperlukan
terhadap BMN.
Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan Pengelola Barang atau
Pengguna Barang sampai dengan penunjukan mitra KSP
dibebankan pada APBN.
Biaya persiapan KSP yang terjadi setelah ditetapkannya mitra
KSP dibebankan pada mitra KSP.
KERJA SAMA Pengelola Barang dapat memberikan bantuan dan dukungan
dalam rangka penyiapan KSP.
PEMANFAATAN
PENGATURAN TEKNIS
Penerimaan negara dari KSP adalah kontribusi tetap,
pembagian keuntungan, dan hasil KSP.
Hasil KSP menjadi BMN sejak diserahkan ke Pemerintah
sesuai perjanjian atau pada saat perjanjian berakhir.
Pemilihan mitra KSP dilaksanakan melalui Tender atau
Penunjukan langsung.
Paling banyak 10% dari penerimaan KSP dapat berupa
bangunan dan fasilitas, namun tidak termasuk proyek KSP.
KETENTUAN UMUM
BGS/BSG dilakukan dengan mempertimbangkan Pemerintah
memerlukan bangunan dan fasilitas untuk penyelenggaraan
pemerintah, untuk kepentingan pelayanan umum, dan
penyelenggaran tugas dan fungsi.
Biaya persiapan BGS/BSG yang dikeluarkan Pengelola Barang
atau Pengguna Barang sampai dengan penunjukan mitra,
dibebankan pada APBN.
Biaya persiapan BGS/BSG yang terjadi setelah ditetapkannya
mitra BGS/BSG dibebankan pada mitra.
Pengelola Barang dapat memberikan bantuan dan dukungan
PENGATURAN TEKNIS
Penerimaan negara dari BGS/BSG adalah kontribusi tahunan,
dan hasil BGS/BSG.
Pemilihan mitra BGS/BSG dilaksanakan melalui Tender.
Hasil BGS/BSG menjadi BMN sejak diserahterimakan kepada
Pemerintah.
Selama jangka waktu pengoperasian, mitra BGS/BSG wajib
membayar kontribusi tahunan ke Pemerintah.
KETENTUAN UMUM
KSPI dilaksanakan dengan pertimbangan kepentingan
negara/umum, pelaksanaan tusi, keterbatasan APBN untuk
penyediaan infrastruktur, dan masuk dalam daftar prioritas
proyek program penyediaan infrastruktur.
KSPI dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di
bidang kerja sama pemerintah dan badan usaha.
KSPI dilaksanakan dalam hal terdapat BMN yang menjadi objek
KERJA SAMA PENYEDIAAN kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan
infrastruktur.
INFRASTRUKTUR (KSPI)
PENGATURAN TEKNIS
Jangka waktu KSPI dapat diperpanjang apabila terjadi
government force majure.
Penerimaan negara dari KSPI berupa clawback dan hasil KSPI
berupa infrastruktur.
Mitra KSPI wajib melakukan pengamanan dan pemeliharaan
hasil KSPI sampai dengan hasil KSPI diserahterimakan
Pemilihan mitra KSPI mengacu kepada ketentuan peraturan di
bidang kerja sama pemerintah dan badan usaha.
KETENTUAN UMUM
PENERIMAAN KETUPI
setelah penandatanganan perjanjian
c. Pembayaran upfront payment tidak
Telekomunikasi dan
Sumber daya air membatasi hak BLU untuk memperoleh
informatika
clawback
d. peruntukan dana ditetapkan oleh PJPB
ketenagalistrikan Jalan tol
Dampak Hukum
Akibat hukum dari Pemanfaatan BMN setelah memperoleh persetujuan
02 sampai dengan penandatanganan perjanjian menjadi tanggung jawab
Pengguna Barang;
Akibat hukum dari Pemanfaatan BMN setelah penandatanganan
perjanjian menjadi tanggung jawab para pihak dalam perjanjian.
Pencabutan Peraturan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata
03 Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.06/2014 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara dalam rangka
Penyediaan Infrastruktur j.o PMK Nomor 65/PMK.06/2016; dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara.
TERIMA KASIH
“ bersama mengoptimalkan aset
negara”
DISTINGUISHED ASSETS
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
MANAGER